Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2016 di BPS Yudiana S.

Amd.Keb terletak di Desa Kalibening Kecamatan Talangpadang Kabupaten

Tanggamus Provinsi Lampung. BPS Yudiana S. Amd.Keb adalah salah satu Bidan

Praktek Swasta, memiliki 5 tenaga kesehatan yang terdiri dari 1 bidan pengelola yaitu

bidan Yudiana S. Amd.Keb, 2 tenaga pelaksana pelayanan kebidanan dan 2 asisten

bidan. Sarana dan prasarana ruang di BPS Yudiana S. Amd.Keb terdiri dari 1 ruang

bersalin, 2 ruang observasi nifas, 1 ruang poli kebidanan, 2 ruang petugas jaga dan

ruang tunggu. Adapun pelayanan yang di berikan di BPS Yudiana S. Amd.Keb

meliputi pemeriksaan ibu hamil, pelayanan ibu bersalin dan nifas, pelayanan

imunisasi, pelayanan Keluarga Berencana (KB), pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

(KIA), dan lab sederhana.

4.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan

kehamilan trimester 3 dan ibu hamil yang akan melahirkan di BPS Yudiana S.

Amd.Keb periode maret-april 2016 atau telah memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi
yaitu sebanyak 55 ibu hamil. Deskripsi karakteristik ibu hamil yang akan di amati

meliputi usia dan pendidikan terakhir.

Distribusi frekuensi karakteristik ibu hamil berdasarkan usia dapat dilihat

dengan lengkap pada tabel 4.1 .

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil


Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi (n) Persen (%)


< 20 tahun 3 5,5
20-35 tahun 50 90,9
> 35 tahun 2 3,6
Total 55 100%

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa distribusi frekuensi karakteristik ibu

hamil pada segi usia yang melakukan pemeriksaan kehamilan trimester 3 dan ibu

hamil yang akan melahirkan di BPS Yudiana S. Amd.Keb periode maret-april 2016,

menunjukan bahwa sebanyak 50 (90,9%) ibu hamil berada pada usia 20-35 tahun,

sebanyak 3 (5,5%) ibu hamil berada pada usia < 20 tahun, sedangkan sebanyak 2

(3,6%) ibu hamil berada pada usia > 35 tahun.

Distribusi frekuensi karakteristik ibu hamil berdasarkan pendidikan terakhir

dapat dilihat dengan lengkap pada tabel 4.2 .

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil


Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan terakhir Frekuensi (n) Persen (%)

SD 11 20,0
SMP / Sederajat 21 38,2
SMA/ Sederajat 23 41,8

Total 55 100%

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa distribusi frekuensi karakteristik ibu

hamil pada segi pendidikan terakhir yang melakukan pemeriksaan kehamilan

trimester 3 dan ibu hamil yang akan melahirkan di BPS Yudiana S. Amd.Keb periode

maret-april 2016, menunjukan bahwa sebanyak 23 (41,8%) ibu hamil merupakan

lulusan Sekolah Menengah Atas, sebanyak 21 (38,2%) ibu hamil merupakan lulusan

Sekolah Pertama, sedangkan sebanyak 11 (20,0%) ibu hamil merupakan lulusan

Sekolah Dasar.

4.1.3 Hasil Analisis Data


4.1.3.1 Distribusi Frekuensi Jawaban Ibu Hamil pada Variabel Tingkat
Pengetahuan
Hasil penelitian yang diperoleh dari 20 buah pertanyaan pada kuesioner yang

merupakan pertanyaan mengenai pengetahuan ibu hamil terhadap pengetahuan secara

umum, faktor risiko, cara penularan dan pencegahan terhadap hepatitis B dapat

dilihat pada tabel 4.3 . Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan program

SPSS, maka diperoleh data distribusi frekuensi jawaban kuesioner. Data lengkap
distribusi frekuensi jawaban kuesioner pada variabel tingkat pengetahuan dapat

dilihat pada tabel 4.3 .

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Ibu Hamil


pada Variabel Tingkat Pengetahuan

Jawaban
No Pertanyaan Benar Salah
F % F %
1 Apakah benar, penyakit hepatitis B adalah penyakit yang berbahaya ? 53 96,4 2 3,6
2 Apakah benar,hepatitis B adalah penyakit yang tidak menular ? 23 41,8 32 58,2
3 Apakah benar, penyakit hepatitis B disebabkan oleh virus ? 44 80,0 11 20,0
4 Apakah benar, penyakit hepatitis B bisa menyerang semua umur ? 47 85,5 8 14,5
Apakah benar, penderita hepatitis B bisa diketahui melalui
5
penampilannya? 24 43,6 31 56,4
Apakah benar, prilaku sex bebas bukan salah satu faktor risiko
6
terinfeksi virus hepatitis B ? 20 36,4 35 63,6
Apakah benar, puting susu ibu yang terluka merupakan salah satu
7
faktor risiko tertularnya bayi? 29 52,7 26 47,3
Apakah benar, transplantasi organ merupakan salah satu faktor risiko
8
terinfeksi penyakit hepatitis B? 35 63,6 20 36,4
Apakah benar, penggunaan jarum suntik secara bergantian merupakan
9
salah satu faktor risiko terinfeksi virus hepatitis B ? 43 78,2 12 21,8
Apakah benar, orang yang mempunyai pertahanan tubuh yang lemah
10
merupakan salah satu faktor risiko terinfeksi virus hepatitis B ? 42 76,4 13 23,6
Apakah benar, penyakit hepatitis B bisa ditularkan melalui hubungan
11
seksual? 30 54,5 25 45,5
Apakah benar, penyakit hepatitis B bisa ditularkan dari ibu ke janin di
12
dalam kandungan? 44 80,0 11 20,0
Apakah benar, penyakit hepatitis B bisa ditularkan dengan cara
13
bersentuhan kulit dengan penderita hepatitis B ? 35 63,6 20 36,4
Apakah benar virus hepatitis B dapat dideteksi di dalam air susu ibu
14
penderita hepatitis B ? 33 60,0 22 40,0
Apakah benar, penderita hepatitis B diperboleh untuk mendonor
15
darah ? 36 65,5 19 34,5
Apakah benar, penggunaan kondom saat berhubungan seksual dapat
16 mencegah penularan penyakit hepatitis B? 33 60,0 22 40,0
17 Benarkah, ibu yang hamil boleh diberi vaksin hepatitis B? 37 67,3 18 32,7
18 Apakah benar, terdapat vaksin untuk hepatitis B? 41 74,5 14 25,5
19 Apakah benar, hepatitis B bisa dicegah dengan vaksin? 44 80,0 11 20,0
Benarkah, ibu yang sedang menyusui tidak boleh diberi vaksin
20 hepatitis B? 24 43,6 31 56,4

Dari penelitian ini diperoleh pertanyaan yang paling banyak di jawab benar

adalah nomor 1 yaitu sebanyak 96,4%. Sedangkan pertanyaan paling banyak dijawab

dengan jawaban salah adalah nomor 6 sebanyak (63,3%) .

4.1.3.2 Distribusi Frekuensi Kategori Tingkat Pengetahuan

Setelah di lakukan uji statistik dengan SPSS, tingkat pengetahuan ibu hamil

dikategorikan berdasarkan 3 kategori yaitu baik, sedang, dan kurang. Untuk lebih

lengkapnya dapat dilihat dalam tabel 4.4 .

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pada Kategori


Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan Frekuensi (n) Persen (%)


Baik 7 12,7
Sedang 34 61,8
Kurang 14 25,5
Total 55 100%

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel (4.4), menunjukan bahwa tingkat

pengetahuan ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan trimester 3 dan ibu

hamil yang akan melahirkan di BPS Yudiana S. Amd.Keb periode maret-april 2016

tentang penyakit hepatitis B, sebanyak 7 (12,7%) ibu hamil berpengetahuan baik

yaitu memperoleh skoring lebih dari 16 poin, sebanyak 34 (61,8%) ibu hamil

berpengetahuan sedang yaitu memperoleh skoring antara 12-16 poin, sedangkan

sebanyak 14 (25,5%) ibu hamil berpengetahuan kurang yaitu memperoleh skoring


kurang dari 12 poin. Untuk nilai rata-rata didapati ibu hamil menjawab dengan skor

13,07 dan tergolong kategori tingkat pengetahuan sedang.

4.1.3.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang


Pengetahuan
Hepatitis B Secara Umum

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pengetahuan

hepatitis B secara umum dinilai pada pertanyaan kuisioner nomor 1, 2, 3, 4, dan 5.

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pengetahuan

hepatitis B secara umum dapat dilihat pada tabel 4.5 .

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil


Tentang Pengetahuan Hepatitis B Secara Umum

Jawaban
No Pertanyaan Benar Salah
F % F %
Apakah benar, penyakit hepatitis B adalah penyakit yang
1 berbahaya ? 53 96,4 2 3,6

2 Apakah benar,hepatitis B adalah penyakit yang tidak menular ? 23 41,8 32 58,2


Apakah benar, penyakit hepatitis B disebabkan oleh virus ?
3 44 80,0 11 20,0
Apakah benar, penyakit hepatitis B bisa menyerang semua umur ?
4 47 85,5 8 14,5
Apakah benar, penderita hepatitis B bisa diketahui melalui
5
penampilannya? 24 43,6 31 56,4

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.5, diperoleh bahwa mayoritas dari

55 ibu hamil yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan

pengetahuan secara umum terhadap penyakit hepatitis B dengan benar yang meliputi

pertanyaan 1 sebanyak (96,4%), pertanyaan 2 sebanyak (41,8%), pertanyaan 3


sebanyak (80,0%), pertanyaan4 sebanyak (85,5%), pertanyaan 5 sebanyak (43,6%).

Hanya terdapat 2 pertanyaan yang kurang dari 80% dijawab dengan benar yaitu

pertanyaan nomor 2 dan 5.

4.1.3.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang


Faktor Risiko Penyakit Hepatitis B

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko

terhadap penyakit hepatitis B dinilai pada pertanyaan kuisioner nomor 6, 7, 8, 9, dan

10.

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil hamil tentang faktor

risiko terhadap penyakit hepatitis B dapat dilihat pada tabel 4.6 .


Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Faktor Risiko Penyakit Hepatitis B

Jawaban
No Pertanyaan Benar Salah
F % F %
Apakah benar, prilaku sex bebas bukan salah satu faktor risiko
6
terinfeksi virus hepatitis B ? 20 36,4 35 63,6
Apakah benar, puting susu ibu yang terluka merupakan salah satu
7
faktor risiko tertularnya bayi? 29 52,7 26 47,3
Apakah benar, transplantasi organ merupakan salah satu faktor
8
risiko terinfeksi penyakit hepatitis B? 35 63,6 20 36,4
Apakah benar, penggunaan jarum suntik secara bersamaan
9
merupakan salah satu faktor risiko terinfeksi virus hepatitis B ? 43 78,2 12 21,8
Apakah benar, orang yang mempunyai pertahanan tubuh yang
10 lemah merupakan salah satu faktor risiko terinfeksi virus hepatitis
B? 42 76,4 13 23,6

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.6, diperoleh bahwa mayoritas dari

55 ibu hamil yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan faktor

resiko terhadap penyakit hepatitis B dengan benar yang meliputi pertanyaan 6

sebanyak (36,4%), pertanyaan 3 sebanyak (52,7%), pertanyaan 8 sebanyak (63,6%),

pertanyaan 9 sebanyak (78,2%), pertanyaan 10 sebanyak (76,4%). Pada seluruh

pertanyaan di tabel 4.6 , menunjukan bahwa seluruh pertanyaan (1, 2, 3, 4, 5) masih

di jawab kurang dari 80%.


4.1.3.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Cara Penularan Penyakit Hepatitis B
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang cara penularan

terhadap penyakit hepatitis B dinilai pada pertanyaan kuisioner nomor 11, 12, 13, 14,

dan 15.

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil hamil tentang tentang

cara penularan terhadap penyakit hepatitis B dapat dilihat pada tabel 4.7 .

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil


Tentang Cara Penularan Penyakit Hepatitis B

Jawaban
No Pertanyaan Benar Salah
F % F %
Apakah benar, penyakit hepatitis B bisa ditularkan melalui
11
hubungan seksual? 30 54,5 25 45,5
Apakah benar, penyakit hepatitis B bisa ditularkan dari ibu ke
12
janin di dalam kandungan? 44 80,0 11 20,0
Apakah benar, penyakit hepatitis B bisa ditularkan dengan cara
13
bersentuhan kulit dengan penderita hepatitis B ? 35 63,6 20 36,4
Apakah benar virus hepatitis B dapat dideteksi di dalam air susu
14
ibu penderita hepatitis B ? 33 60,0 22 40,0
Apakah benar, penderita hepatitis B diperboleh untuk mendonor
15
darah ? 36 65,5 19 34,5

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.7, diperoleh bahwa mayoritas dari

55 ibu hamil yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan cara

penularan terhadap penyakit hepatitis B dengan benar yang meliputi pertanyaan 11

sebanyak (54,5%), pertanyaan 12 sebanyak (80,0%), pertanyaan 13 sebanyak

(63,0%), pertanyaan 14 sebanyak (60,0%), pertanyaan 15 sebanyak (65,5%). Terdapat


4 pertanyaan yang kurang dari 80% dijawab dengan benar yaitu pertanyaan nomor

11, 13,14, dan 15.

4.1.3.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang


Pencegahan Penyakit Hepatitis B
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan

terhadap penyakit hepatitis B dinilai pada pertanyaan kuisioner nomor 16, 17, 18, 19,

dan 20.

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil hamil tentang tentang cara

penularan terhadap penyakit hepatitis B dapat dilihat pada tabel 4.8 .

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil


Tentang Pencegahan Penyakit Hepatitis B

Jawaban
No Pertanyaan Benar Salah
F % F %
Apakah benar, penggunaan kondom saat berhubungan seksual
16
dapat mencegah penularan penyakit hepatitis B? 33 60,0 22 40,0
17 Benarkah, ibu yang hamil boleh diberi vaksin hepatitis B? 37 67,3 18 32,7
18 Apakah benar, terdapat vaksin untuk hepatitis B? 41 74,5 14 25,5
19 Apakah benar, hepatitis B bisa dicegah dengan vaksin? 44 80,0 11 20,0
Benarkah, ibu yang sedang menyusui tidak boleh diberi vaksin
20 hepatitis B? 24 43,6 31 56,4

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.8, diperoleh bahwa mayoritas dari

55 ibu hamil yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan

pencegahan penyakit hepatitis B dengan benar yang meliputi pertanyaan 16 sebanyak

(60,0%), pertanyaan 17 sebanyak (67,3%), pertanyaan 18 sebanyak (74,5%),


pertanyaan 19 sebanyak (80,0%), pertanyaan 20 sebanyak (43,6%). Terdapat 4

pertanyaan yang kurang dari 80% dijawab dengan benar yaitu pertanyaan nomor 16,

17,18, dan 20.

4.1.3.7 Distribusi Frekuensi Prevalensi Ibu Hamil terhadap Penyakit Hepatitis B


Setelah dilakukan pemeriksaan HBaAg pada 55 ibu hamil yang melakukan

pemeriksaan kehamilan trimester 3 dan ibu hamil yang akan melahirkan di BPS

Yudiana S. Amd.Keb periode maret-april 2016, hasil pemeriksaan ibu hamil

dikategorikan berdasarkan 2 kategori yaitu HBsAg (+) dan HBsAg (-). Untuk lebih

lengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.9 .

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Prevalensi Ibu Hamil


terhadap Penyakit Hepatitis B

Prevalesi Frekuensi (n) Persen (%)


HBsAg (+) 0 0
HBsAg (-) 55 100
Total 55 100%

Berdasarkan hasil pemeriksaan HBsAg yang di lakukan pada ibu hamil,

terlihat pada tabel 4.9 , menunjukan bahwa prevalensi ibu hamil yang melakukan

pemeriksaan kehamilan trimester 3 dan ibu hamil yang akan melahirkan di BPS

Yudiana S. Amd.Keb periode maret-april 2016, sebanyak 55 ibu hamil mendapatkan

hasil HBsAg (-).


4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengetahuan
Dari 20 pertanyaan yang telah dirancang, maka dilakukan uji validitas untuk

mengukur apakah alat ukur yang digunakan memiliki keterkaitan yang tinggi. Dari

hasil uji reliabilitas dan uji validitas oleh peneliti didapati nilai reliabilitas 0.978 dan

nilai validitas dengan interval kepercayaan 95% yaitu 0,707. Ini menjadikan 20

pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian. Hasilnya, skoring maksimal yang

dapat diperoleh ialah 20 untuk setiap ibu hamil.

Dari hasil penelitian ini, rata-rata tingkat pengetahuan pasien Hepatitis B

tergolong sedang yaitu 12,07. Sementara, hanya 7 (12,7%) ibu hamil yang

dikategorikan mempunyai tingkat pengetahuan yang baik dan setelah dilakukan

pemeriksaan HBsAg 55 ibu hamil didapati HBsAg (-). Dalam suatu penelitian yang

dijalankan pada masyarakat di Khairpur, Pakistan, tingkat pengetahuan terhadap

penyakit ini masih belum menyakinkan (Afsar HA, 2006). Beberapa penelitian yang

dijalankan di sekitar dunia juga menunjukkan tingkat pengetahuan terhadap penyakit

hepatitis B yang masih rendah (Cheung J, 2005). Didapatinya, tingkat pengetahuan

yang yang lebih baik dari pada penelitian sebelumnya mungkin dikarenakan ibu

hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan trimester 3 dan ibu hamil yang akan

melahirkan di BPS Yudiana S. Amd.Keb sudah sering berkomunikasi dan mendapat

penjelasan dari BPS, dokter atau sumber lain.


Pengetahuan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan

tindakan seseorang. Menurut Notoadmodjo (2011), pengetahuan dapat dipengaruhi

oleh umur, pendidikan, pekerjaan, dan sumber informasi. Dilihat dari hasil penelitian

(Tabel 4.4), maka diperoleh bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil yang melakukan

pemeriksaan kehamilan trimester 3 dan ibu hamil yang akan melahirkan di BPS

Yudiana S. Amd.Keb baik, yaitu sebesar 12.7% ibu hamil. Untuk ibu hamil tingkat

pengetahuan kategori sedang diperoleh sebesar 61.8% , sedangkan untuk kategori

tingkat pengetahuan kurang diperoleh 25.5% . Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Hazim tahun 2010 pada 38 pasien hepatitis B yang di rawat di Rumah

Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, mengenai tingkat pengetahuan pasien

hepatitis terhadap penyakit hepatitis B menunjukan bahwa sebagian besar sebagian

pasien hepatitis B memiliki tingkat pengetahuan sedang yaitu sebanyak 86,4%.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Setiana D tahun 2011 pada 54 orang

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang mengenai

pengetahuan, sikap dan praktik mahasiswa kedokteran terhadap pencegahan infeksi

menunjukkan sebagian besar mahasiswa memiliki pengetahuan yang cukup terhadap

pencegahan infeksi yaitu sebanyak (57,4%). Penelitian lain yang dilakukan oleh

Gioula G dkk menunjukkan hanya 46,8% mahasiswa yang mengetahui tentang

pencegahan infeksi hepatitis B. Berdasarkan penelitian Novertha (2013) yang telah

dilakukan di RS X pada bulan Desember - April 2013 terhadap 80 orang mahasiswa

kepaniteraan klinik sebagai responden mengenai tingkat pengetahuan dan praktik


tentang pencegahan dan penularan infeksi hepatitis B, menunjukkan tidak ada

satupun mahasiswa yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik, sebagian besar

pengetahuan mahasiswa termasuk dalam kategori cukup (67,5%), dan 32,5%

mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori buruk. Perbedaan hasil

tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan metode penelitian, kuesioner yang

digunakan dan juga perbedaan tingkat pendidikan responden.

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang faktor risiko

penyakit hepatitis B (Tabel 4.6), dari penelitian ini diperoleh bahwa dari 5 pertanyaan

mengenai faktor risiko hepatitis B yaitu kurang dari (80%) yaitu sekitar (78,2%)

dijawab ibu hamil menjawab dengan benar yaitu penggunaan jarum suntik secara

bersamaan merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit hepatitis B. Hasil

penelitian lain yang dilakukan oleh Keseima dkk pada tahun 2011 tentang

pengetahuan terhadap hepatitis B pada petugas kesehatan di ruang operasi

menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik

mengenai faktor risiko terinfeksi hepatitis B. 91,7%. Hasil penelitian lain dilakukan

oleh Sheila pada tahun 2010 tentang tingkat pengetahuan mahasiswa fakultas

kedokteran universitas sumatera utara angkatan 2010 tentang penularan dan

pencegahan hepatitis b bahwa mayoritas dari responden menjawab pertanyaan

mengenai kelompok- kelompok yang berisiko tinggi dengan benar yaitu 74 orang

(94.9%). Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Noubiap dkk tahun 2012 pada 111

orang mahasiswa kedokteran mengenai tingkat pengetahuan terhadap vaksinasi


hepatitis B dan pelaksanaan vaksinasi pada mahasiswa kedokteran di Kamerun

menunjukan 78.4% responden mengetahui bahwa mereka merupakan kelompok yang

berisiko tinggi terinfeksi hepatitis B dibandingkan dengan populasi umumnya.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Robotin dkk pada tahun 2013 tentang dampak

dari program pendidikan kedokteran yang berkelanjutan terhadap pengetahuan

hepatitis B pada penyedia perawatan primer di Australia menunjukkan bahwa 60%

responden mengetahui kelompok-kelompok yang lebih berisiko terinfeksi hepatitis B

yaitu orang dengan keadaan imunitas yang rendah, homoseksual dan pemakai jarum

suntik narkoba.

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang cara-cara

penularan penyakit hepatitis B pada (Tabel 4.7), dari penelitian ini diperoleh bahwa 1

dari 5 pertanyaan mengenai cara-cara penularan hepatitis B, lebih dari (80%) dijawab

ibu hamil dengan benar yaitu penyakit hepatitis B bisa ditularkan dari ibu ke janin di

dalam kandungan, selebihnya kurang dari (80%) 4 pertanyaan dijawab oleh ibu hamil

dengan benar. Hasil penelitian berkaitan dengan cara penularan infeksi hepatitis B

yang dilakukan Gioula G dkk menunjukkan hal yang berbeda dengan hasil

penelitian ini, dimana 86.2% mahasiswa mengetahui cara penularan infeksi hepatitis

B.

Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan penyakit

Hepatitis B pada (Tabel 4.8), dari penelitian ini diperoleh bahwa 1 dari 5 pertanyaan

mengenai vaksinasi hepatitis B, lebih dari 80% dijawab oleh ibu hamil dengan benar
yaitu penyakit hepatitis B bisa di cegah dengan vaksin, selebihnya kurang dari 80%

dijawab oleh ibu hamil dengan benar. Penelitian lain yang dilakukan oleh Wah dkk

tentang kesadaran dan pengetahuan tentang infeksi hepatitis B serta pencegahan dan

penggunaan vaksinasi hepatitis B terhadap populasi Cina di Hong Kong menunjukkan

bahwa sebagian besar responden mengetahui hepatitis B dapat dicegah dengan

vaksinasi hepatitis B. Penelitian yang dilakukan oleh Noubiap dkk tentng tingkat

pengetahuan terhadap vaksinasi hepatitis B dan pelaksanaan vaksinasi pada

mahasiswa kedokteran di Kamerun menunjukkan 97.3% responden sadar akan

eksistensi dari vaksinasi hepatitis B tetapi, pengetahuan mereka mengenai vaksin

sangat kurang (jawaban benar sebanyak 44.6%), serta hanya 36.9% responden

mengetahui bahwa vaksinasi hepatitis B adalah aman.

Distribusi frekuensi prevalensi ibu hamil tentang pencegahan penyakit

Hepatitis B pada (Tabel 4.9), setelah dilakukan pemeriksaan HBsAg yang di lakukan

pada ibu hamil, menunjukan bahwa prevalensi ibu hamil yang melakukan

pemeriksaan kehamilan trimester 3 dan ibu hamil yang akan melahirkan di BPS

Yudiana S. Amd.Keb periode maret-april 2016, sebanyak 55 ibu hamil mendapatkan

hasil HBsAg (-). Ibu hamil seharusnya memiliki pengetahuan yang baik mengenai

penyakit hepatitis B mengingat akan bahayanya penyakit tersebut.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian tentang tingkat pengetahuan dan prevalensi ibu

hamil terhadap penyakit hepatitis B di BPS Yudiana S. Amd.Keb di Desa

Kalibening Tanggamus Lampung Periode Maret-April 2016 dapat disimpulkan

bahwa:

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap penyakit hepatitis B di BPS

Yudiana S. Amd.Keb di Desa Kalibening Tanggamus Lampung Periode

Maret-April 2016, dari 55 ibu hamil yang menjadi sampel penelitian,

hasil menunjukan bahwa 34 ibu hamil (61.8%) dalam kategori tingkat

pengetahuan sedang.

2. Prevalensi ibu hamil terhadap penyakit hepatitis B di BPS Yudiana S.

Amd.Keb di Desa Kalibening Tanggamus Lampung Periode Maret-April

2016, dari 55 ibu hamil yang menjadi sampel penelitian yang telah

melakukan pemeriksaan HBsAg, hasil menunjukan 55 ibu hamil didapati

HBsAg (-)
5.2 Saran

5.2.1 Bagi BPS

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai

penyakit hepatitis B sehingga dapat mempersiapkan pemahaman bagi ibu hamil

dalam mengenal penyakit hepatitis B.

5.2.2 Bagi Ibu Hamil atau Responden

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada ibu

hamil tentang penyakit hepatitis B.

5.2.3 Bagi petugas kesehatan

Diharapkan petugas kesehatan dengan instansi kesehatan mengadakan

kegiatan penyuluhan dan konseling agar informasi mengenai penyakit hepatitis B

dan pencegahannya pada ibu hamil terlaksana.

5.2.4 Bagi institusi pendidikan

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan referensi untuk

menambah wawasan mengenai hepatitis B.

5.2.5 Bagi peneliti selanjutnya


Bagi peneliti lain yang mungkin berminat untuk melakukan dan

mengembangkan penelitian ini diharapkan melakukan penelitian dengan lebih

banyak sampel dan mengembangkan variabel penelitian, lebih luas pembahasan

materinya, menggunakan metode dan tehnik yang berbeda serta memperluas

ruang lingkup penelitian.

Anda mungkin juga menyukai