Anda di halaman 1dari 11

A.

Pengertian Bisnis Bapak Peterson bersama Plowman menjelaskan bahwa bisnis merupakan
serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan penjualan ataupun pembelian barang dan jasa yang
secara konsisten berulang (a series of activities related to the sale or purchase of goods and services
that are consistently repeated). Menurut Peterson dan Plowman, penjualan jasa ataupun barang yang
hanya terjadi satu kali saja bukan merupakan pengertian dari bisnis.

Selanjutnya ditambahkan oleh Prof.L.R.Dicksee bahwa pengertian bisnis adalah suatu bentuk aktivitas
yang utamanya bertujuan untuk memperoleh keuntungan bagi yang yang mengusahakan atau yang
berkepentingan dalam terjadinya aktivitas tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian bisnis adalah kegiatan atau bentuk aktivitas penjualan
jasa dan barang yang bertujuan utnuk mencari atau memperoleh keuntungan kepada pihak yang
berusaha yang berlangsung secara terus menerus selama masih memberikan keuntungan.

B. Manfaat Bisnis

Lalu, apa manfaat dalam berbisnis? Tentu saja paling utama adalah memperoleh keuntungan
khususnya dalam bentuk uang. Berikut beberapa manfaat bisnis:

1. Memperoleh Penghargaan/Pengakuan

Penghargaan ataupun pengakuan dapat diperoleh dengan berbisnis. Dengan adanya bisnis yang
berhasil dan tumbuh dan berkembang serta memberikan dampak positif kepada masyarakat akan
memberikan anda pengakuan positif dari masyakat itu sendiri.

2. Kesempatan Untuk Menjadi Bos bagi DIRI SENDIRI

Kapan lagi anda dapat menjadi bos untuk diri sendiri kalau bukan di bisnis yang anda rintis dan buat
sendiri. Dengan berbisnis, anda akan menjadi penentu dan pemimpin dari bisnis anda. Besar kecilnya
bisnis anda ditentukan oleh kemampuan anda menjadi bos.

3. Menggaji diri sendiri

Enak bukan, anda tentukan penghasilan anda sendiri. Itulah manfaat membangun bisnis anda. Jumlah
penghasilan dan juga sumber penghasilan anda, anda yang tentukan.

4. Atur Waktu Anda Sendiri

Jam kerja anda, anda yang atur. Itulah manfaat berbisnis yang keren. Bila anda jadi PNS, jam kerja
anda haruslah sesuai dengan permintaan pemerintah. Bila anda menjadi pebisnis, jam kerja menjadi
lebih fleksibel. Bila anda lebih ingin bersantai, dengan penghasilan bisnis yang naik, anda dapat
merekrut pegawai untuk menggantikan anda. Uenak bukan

5. Masa Depan yang lebih cerah

Masa depan anda, bisa dikatakan anda yang atur, semakin anda gigih dan semangat berbisnis, anda
akan memiliki masa depan yang lebih cerah.

C. Tujuan Bisnis

Setiap bisnis atau perusahaan berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produk yang dibutuhkan
oleh konsumen, produk dapat berupa barang atau jasa.Tujuan perusahaan membuat produk adalah
unruk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh oleh perusahaan dari penyediaan suatu
produk bagi konsumen.

Pada umunya tujuan didirikannya bisnis atau perusahaan tidak hanya profit oriented semata, namun
secara keseluruhan tujuan didirikannya perusahaan meliputi :

1. Profit

2. Pengadaan barang atau jasa

3. Kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat

4. Full employment

5. Eksistensi perusahaan dalam jangka panjang

6. Kemajuan atau pertumbuhan

7. Prestise dan prestasi

Meskipun tujuan utama mereka adalah memperoleh keuntungan namun hal tersebut bukan berarti
bahwa mereka tidak mempunyai tujuan lain selain tujuan tersebut, masih banyak tujuan-tujuan para
pembisnis yang ingin mereka raih dan tujuan antara satu dan yang lainya bisa saja berbeda. Tujuan
lain yang ingin dicapai oleh pelaku bisnis itu diantaranya :

Ingin mencukupi berbagai kebutuhannya

Untuk memakmurkan keluarga

Ingin namanya dikenal banyak orang

Karena ingin menjadi penerus usaha keluarga

Ingin mencoba hal baru

Ingin memanfaatkan waktu luang

Ingin mempunyai usaha sendiri dan tidak bekerja pada orang lain.

Ingin mendapat simpati. Dsb.

Pengertian bisnis manfaat bisnis dan tujuan bisnis


Pengertian bisnis

D. Fungsi Bisnis

Fungsi bisnis adalah untuk menciptakan nilai (kegunaan) suatu produk, yang semula kurang bernilai,
setelah diubah atau diolah menjadi menjadi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat / konsumen.
Nilai kegunaan (Utility Value) yang diciptakan oleh kegiatan bisnis, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat adalah terangkum dalam fungsi utama bisnis.

Fungsi utama bisnis adalah menciptakan nilai suatu produk atau jasa dengan cara :

Bisnis berfungsi untuk mengubah bentuk bisnis(form utility), yang tidak lain dari fungsi produksi

Bisnis berfungsi untuk memindahkan bentuk (place utility), atau fungsi distribusi

Bisnis mengubah pemilikan (possessive utility), yaitu fungsi penjualan

Bisnis berfungsi menunda waktu kegunaan. (time utility), atau fungsi pemasaran

Steinhoff menyebutkan ada tiga fungsi utama bisnis, yaitu :

Untuk mencari bahan mentah (acquiring raw material)

Untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi(manufacturing raw materials into product)

Untuk menyalurkan barang yang sudah jadi tersebut ketangan konsumen (distributing product to
consumers)

Stakeholder Dalam Sebuah Bisnis

Bisnis Itu Seperti Air Yang Selalu Mengalir Dengan Caranya Sendiri, Tanpa Perduli Pada Apapun, Dan
Terus Mengalir Menerobos Setiap Hambatan Untuk Mencapai Hasrat Dan Kepentingan Dari Yang
Lebih Kuat Dan Lebih Cerdik. Djajendra

Dunia bisnis adalah dunia komitmen, di mana para stakeholder yang terkait dalam sebuah bisnis wajib
untuk saling terikat secara moral dan etika, serta memelihara komitmen untuk tidak melalaikan dan
merugikan stakeholder yang lain.

Setiap stakeholder wajib menjaga kehormatan melalui integritas demi kepentingan para stakeholder
yang lain. Sebab, bisnis hidup dari hubungan saling percaya dan saling mendukung.

Hubungan bisnis yang tidak tidak beretika biasanya cendrung merugikan para stakeholder yang posisi
tawarnya lemah di bisnis tersebut. Hal ini disebabkan, para profesional yang mengelola bisnis tersebut
tidak memiliki integritas dan niat baik pada stakeholder secara keseluruhan.

Pada dasarnya setiap stakeholder memiliki kebutuhan yang berbedah, kecuali dalam hal pelayanan, di
mana semua stakeholder memiliki kebutuhan yang sama, yaitu mengharapkan mereka dilayani secara
jujur, terbuka, penuh tanggung jawab, wajar, berkualitas, dan adil.

Para pengelola bisnis seharusnya bersikap profesional untuk memberikan yang terbaik buat
kepentingan para stakeholder.

Seorang pendiri bisnis pasti bermaksud untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin buat
dirinya. Keuntungan yang maksimal ini sangat tergantung dari loyalitas stakeholder kepada
perusahaan. Khususnya, pelanggan, pemasok, dan karyawan.

Keberadaan stakeholder merupakan bagian dari mata rantai bisnis yang hadir dengan beragam misi,
target, dan kepentingan. Dan untuk melayani semua kepentingan yang berbeda tersebut, para
pengelola bisnis wajib menjalankan praktik bisnis berdasarkan etika bisnis yang berintegritas.

Dalam dunia bisnis hubungan antara para pengelola bisnis dengan pemegang saham adalah hubungan
pegawai dan majikan, sedangkan hubungan antara pengelola bisnis dengan stakeholder adalah
hubungan etika dan moral untuk tidak merugikan kepentingan masing-masing dalam bisnis.

Persoalan muncul pada saat pengelola bisnis memprioritaskan keinginan dan tujuan dari para
pemegang saham mayoritas. Mengingat kekuatan pemegang saham mayoritas sangat kuat untuk
memberi perintah pada manajemen secara langsung, sedangkan stakeholder di luar shareholder
adalah kepentingan yang tidak dapat langsung memiliki pengaruh pada manajemen.

Hubungan harmonis antara stakeholder adalah sebuah obsesi yang wajib diwujudkan oleh para
pengelola bisnis, dan harus menjadi komitmen untuk menjaga kepentingan dari para stakeholder
dalam sebuah lingkaran bisnis yang harmonis dan seimbang.

Menjaga kepentingan stakeholder haruslah menjadi kunci kekuatan dalam sebuah hubungan bisnis
yang berintegritas tinggi. Sikap independen dan profesional dari pengelola bisnis untuk bertindak jujur
dan adil kepada stakeholder adalah sebuah tindakan yang akan membuat perusahaan mendapatkan
reputasi dan kredibilitas yang tinggi.

Pengabdian para pengelola bisnis pada pemegang saham mayoritas adalah mutlak. Sebab,
shareholder dengan kekuatan RUPS (rapat umum pemegang saham) secara absolut menentukan
eksistensi dari para pengelola bisnis. Bila para pengelola bisnis tidak patuh pada pemegang saham,
maka mereka berpotensi kehilangan jabatan dan fasilitas. Tetapi, hal ini bukanlah berarti para
pengelola bisnis boleh melalaikan para stakeholder dan bertekuklutut pada setiap permintaan
shareholder.

Para pengelola bisnis harus selalu ingat bahwa suksesnya bisnis sangat dipengaruhi oleh stakeholder,
khususnya para konsumen dan penyuplai. Jadi, pengelola bisnis tidak boleh kehilangan akal sehatnya
dalam menjaga semua kepentingan shareholder dan stakeholder secara utuh dalam sebuah integritas
yang adil dan bermoral tinggi.

Shareholder dan stakeholder adalah dua kekuatan terpenting dalam dunia bisnis, yang harus
dipahami secara jujur dan adil oleh para pengelola bisnis, tanpa merugikan siapapun.

HUBUNGAN PERUSAHAAN DENGAN STAKEHOLDER, LINTAS BUDAYA DAN POLA HIDUP, AUDIT SOSIAL

HUBUNGAN PERUSAHAAN DENGAN STAKEHOLDER, LINTAS BUDAYA DAN POLA HIDUP, AUDIT SOSIAL

BENTUK STAKEHOLDER

Pengertian stakeholder dalam konteks ini adalah tokoh tokoh masyarakat baik formal maupun
informal, seperti pimpinan pemerintahan (lokal), tokoh agama, tokoh adat, pimpinan organisasi social
dan seseorang yang dianggap tokoh atau pimpinan yang diakui dalam pranata social budaya atau
suatu lembaga (institusi), baik yang bersifat tradisional maupun modern.

Macam macam Stakeholder.

Berdasarkan kekuatan, posisi penting, dan pengaruh stakeholder terhadap suatu issu,
stakeholder dapat diketegorikan kedalam beberapa kelompok yaitu stakeholder primer, sekunder dan
stakeholder kunci.

Stakeholder Utama (Primer)

Stakeholder utama merupakan stakeholder yang memiliki kaitan kepentingan secara langsung dengan
suatu kebijakan, program, dan proyek. Mereka harus ditempatkan sebagai penentu utama dalam
proses pengambilan keputusan.

Stakeholder Pendukung (Sekunder)

Stakeholder pendukung (sekunder) adalah stakeholder yang tidak memiliki kaitan kepentingan secara
langsung terhadap suatu kebijakan, program, dan proyek, tetapi memiliki kepedulian (concern) dan
keprihatinan sehingga mereka turut bersuara dan berpengaruh terhadap sikap masyarakat dan
keputusan legal pemerintah.

Stakeholder Kunci

Stakeholder kunci merupakan stakeholder yang memiliki kewenangan secara legal dalam hal
pengambilan keputusan. Stakeholder kunci yang dimaksud adalah unsur eksekutif sesuai levelnya,
legislatif dan instansi. Stakeholder kunci untuk suatu keputusan untuk suatu proyek level daerah
kabupaten.

Yang termasuk dalam stakeholder kunci yaitu :

1. Pemerintah Kabupaten

2. DPR Kabupaten

3. Dinas yang membawahi langsung proyek yang bersangkutan.

Bentuk dari stakeholder bisa kita padukan dengan Bentuk kemitraan dengan komite sekolah,
dunia usaha, dan dunia industri (DUPI) dan Industri Lainnya

Bentuk kemitraan yang dapat dilakukan oleh tenaga kependidikan dengan stakeholder antara lain
berupa :

1. Kerjasama dalam penggalangan dana pendidikan baik untuk kepentingan proses pembelajaran,
pengadaan bahan bacaan (buku), perbaikan mebeuler sekolah, alat administrasi sekolah, rehabilitasi
bengunan sekolah maupun peningkatan kualitas guru itu sendiri.

2. Kerjasama penyelenggaraan kegiatan pada momen hari hari besar nasional dan keagamaan.
3. Kerjasama dengan sponsor perusahaan dalam rangka meningkatkan kualitas gizi anak sekolah,
seperti dengan perusahaan susu atau makanan sehat bagi anak anak sekolah, dan bentuk kemitraan
lain yang sesuai dengan kondisi setempat.

STEREOTYPE, PEJUDICE, STIHMA SOSIAL

Stereotype adalah generalisasi yang tidak akurat yang didasarkan pada prejudice. Kita semua
memegang stereotype terhadap kelompok orang lain.

Contoh dari Stereotype , ketika kita sudah beranggapan begitu pada suatu suku , maka kita tidak
akan menempatkan dia pada suatu posisi yang kita rasa gak cocok.

Sedangkan Prejudice adalah attitude yang bersifat bahaya dan didasarkan pada generalisasi yang
tidak akurat terhadap sekelompok orang berdasarkan warna kulit, agama,sex, umur , dll. Berbahaya
disini maksudnya attitude tersebut bersifat negative.

Contoh dari Prejudice misalnya kita menganggap setiap orang pada suku tertentu itu malas, pelit ,
dan lain nya

Stigma sosial adalah tidak diterimanya seseorang pada suatu kelompok karena kepercayaan
bahwa orang tersebut melawan norma yang ada. Stigma sosial sering menyebabkan pengucilan
seseorang ataupun kelompok.

Contoh dari stigma social misalnya sejarah stigma sosial dapat terjadi pada orang yang berbentuk
fisik kurang atau cacat mental, dan juga anak luar kawin, homoseksual atau pekerjaan yang
merupakan nasionalisasi pada agama atau etnis, seperti menjadi orang Yahudi atau orang Afrika
Amerika. Kriminalitas juga membawa adanya stigma sosial.

MENGAPA PERUSAHAAN HARUS BERTANGGUNG JAWAB

Suatu organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk
tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen,
karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan
yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat
dengan "pembangunan berkelanjutan", yakni suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya
dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga harus menimbang
dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun
untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi
perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak
(minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku
kepentingannya.

KOMUNITAS INDONESIA DAN ETIKA BISNIS

Dalam kehdupan komunitas atau komunitas secara umum, mekanismne pengawasan terhadap
tindakan anggota-anggota komunitas biasanya berupa larangan-larangan dan sanksi-sanksi sosial yang
terimplementasi di dalam atura adat. Sehingga tam[pak bahwa kebudayaanmenjadi sebuah pedoman
bagi berjalannya sebuah proses kehidupan komunitas ataukomunitas. Tindaka karyawan berkenaan
dengan perannya dalam pranata sosial perusahaandapat menen tukan keberlangsungan aktivitas.

Kelompok komunitas yang terarah yang dilakukan oleh sebuah organisasi untuk bekerjadengan
auditor sosial dalam mereview. Pemeriksaan sosial dan mengambil tempat dalam pertemuan review.

Buku catatan sosial ;Diartikan oleh informasi yang rutin dikumpulkan selama setahun untuk mencatat
wujuddalam kaitannya pada pernyataan sasaran sosial.

Stakeholder ;Orang atau kelompok yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aktivitas organisasi atau
perusahaan.

Target ;Suatu tingkat keinginan yang dicapai dan biasanya didasari pada perencanaan yang
telahdisusun sebelumnya.

Transparasi ;Sebuah organisasi, dalam perhitungan yang terbuka dalam perhitungan sosial
bahwastakeholder mempunyai pemahaman yang baik tentang organisasinya dan tingkah lakunyayang
diwujudkan dan bagaimana hal tersebut dilaksanakan.

Triple bottom line ;Sebuah organisasi menciptakan laporan tahunan yang mencakup finansial,
lingkungan dangambaran sosial. Nilai (value)Kunci dari prinsip-prinsip yang diatur oleh beroprasinya
organisasi dan yang mempengaruhi jalannya organisasi serta tingkah laku anggota-anggotanya.

Verifikasi ;Sebuah proses dari audit sosial dimana orang auditor dan laporan auditnya dibuat panel
yangmenyertakan perhitungan sosial dan informasi yang didasari pada apa yang akandilaksanakan
dan pernyataan-pernytaan yang didasari pada kompotensi serta data yangreliabel.
Pernyataan visi ;(sebagai pernyataan misi) sebuah kalimat atau lebih kalimat yang secara jelas dan
nyatamembawa inti dari organisasi tentang kesiapan serta pengrtian yang mudah diingat.

Kertas informasi ; Auditing sosial mengecek bahwa kita sudah berada pada jalur yang benar.Audit
sosial ;Adalah proses dimana sebuah organisasi dapat menaksir untuk keberadaan sosialnya, laporan
pada organisasi tersebut dan mningkatkan keberadaannya.

DAMPAK TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Ke depan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, apabila dilaksanakan dengan benar, akan memberikan
dampak positif bagi perusahaan, lingkungan, termasuk sumber daya manusia, sumber daya alam dan
seluruh pemangku kepentingan dalam masyarakat. Perusahaan yang mampu sebagai penyerap
tenaga kerja, mempunyai kemampuan memberikan peningkatan daya beli masyarakat, yang secara
langsung atau tidak, dapat mewujudkan pertumbuhan lingkungan dan seterusnya. Mengingat
kegiatan perusahaan itu sifatnya simultan, maka keberadaan perusahaan yang taat lingkungan akan
lebih bermakna.

Pada dasarnya setiap kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan sumber daya alam, pasti
mengandung nilai positif, baik bagi internal perusahaan maupun bagi eksternal perusahaan dan
pemangku kepentingan yang lain. Meskipun demikian nilai positif tersebut dapat mendorong
terjadinya tindakan-tindakan dan perbuatan-perbuatan yang akhirnya mempunyai nilai negatif,
karena merugikan lingkungan, masyarakat sekitar atau masyarakat lain yang lebih luas. Nilai negatif
yang dimaksud adalah seberapa jauh kegiatan perusahaan yang bersangkutan mempunyai potensi
merugikan lingkungan dan masyarakat. Atau seberapa luas perusahaan lingkungan terjadi sebagai
akibat langsung dari kegiatan perusahaan.

MEKANISME PENGAWASAN TINGKAH LAKU

Mekanisme Pengawasan Tingkah Laku Mekanisme dalam pengawasan terhadap para karyawan
sebagai anggota komunitas perusahaan dapat dilakukan berkenaan dengan kesesualan atau tidaknya
tingkah laku anggota tersebut denga budaya yang dijadikan pedoman korporasi yang bersangkutan.
Mekanisme pengawasan tersebut berbentuk audit sosal sebagai kesimpulan darimonitoring dan
evaluasi yang dilakukan sebelumnya.

Pengawasan terhadap tingkah laku dan peran karyawan pada dasarnya untukmenciptakan kinerja
karyawan itu sendiri yang mendukung sasaran dan tujuan dari proses berjalannya perusahaan. Kinerja
yang baik adalah ketika tindakan yang diwujudkan sebagai peran yang sesuai dengan status dalam
pranata yang ada dan sesuai dengan budaya perusahaan yang bersangkutan.

Berkaitan dengan pelkasanaan audit sosial, maka sebuah perusahaan atau organisasi harus jelas
terlebih dahulu tentang beberapa aktivitas yang harus dijalankan seperti ;

1. Aktivitas apa saja yang harus dilakukan sebagai sebuah orgnisasai, dalam hal ini sasaran apa yang
menjadi pokok dari perusahaan yang harus dituju internal maupun ekstrnal (sasaran)

2. Bagaimana cara melakukan pencapaian dari sasaran yang dituju tersebut sebagai rangkaian
suatu tindakan (rencana tindakan) yang mengacu pada suatu pola dan rencana yang sudah disusun
sebelumnya.

3. Bagaimana mengukur dan merekam pokok-pokok yang harus dilakukan berkaitan dengan
sasaran yang dituju, dalam hal ini keluasan dari kegiatan yang dilakukan tersebut (indikator)

Konsep Audit Sosial

Konsep- konsep yang berkenaan dengan audit sosial yang telah dilakukan.

Social Enterprise Partnership (SEP)

Audit sosial adalah sebuah met ode yang dilakukan berkenaan dengan sebuah organisai (perusahaan,
lembga dan sebagainya), dalam merencanakan, mengatur dan mengukur aktivitas nn finansial serta
untuk memantau (memonitor) konsekuensi secara eksternal dan internal sekaligus dari sebuah
organisasi atau perusahaan yang bersifat komersial.

The New Economics Foundation (NEF)

Audit sosial adalah suatu proses dimana sebuah organisasi dapat menghitung untuk keadaan sosial,
laporan pada danmeningkatkan keadaan sosial tersebut. Audit sosial bertujuan menilai dampak sosial
yang ditimbulkan oleh organisasi dan tingkah laku anggota - anggota yang beretika dari sebuah
organisasi dalam hubungannya dengan tujuan organisasi tersebut serta hubungannya dengan
keseluruhan stakeholderyang terkait dengannya. Konsep ini menggambarkan bahwa audit sosial lebih
merupakan suatu penilaian dampak sosial dari adanya program atau social impact assessment.

The Northern Ireland Co-operative Development Agency (NICDA)

Audit sosial adalah sebuah proses yang dapat dilakukan oleh sebuah organisasi dan agen - agennya
untuk menilai dan mewujudkan keuntungan sosial mereka, keuntungan komunitas dan keuntungan
lingkungan serta keterbatasannya. Sehingga audit sosial adalah sebuah cara untuk mengukur keluasan
dari sebuah organisasi untukdapat hidup dalam berbagai nilai dan sasaran yang sudah disetujui untuk
bekerja sama

Model dan keuntungan Audit social

Sebagai penilaian perwujudan perusahaan dalam aktivitasnya di komunitas dan inidigambarkan oleh
sejauh obyek-obyek sosial yang diminati termasuk di dalamnya informasidan opini, yang menyatkan
keadaan perusahaan secara keseluruhan dan bagaimana bentukdari perusahaan itu sendiri.

Sumber:

http://momentumsudutdanrotasibendategar.blogspot.co.id/2013/05/macam-macam-stakeholder.ht
ml

https://id.wikipedia.org/wiki/Stigma_sosial

http://11014ems.blogspot.co.id/2012/07/psikososial.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan

http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/hukum-pedata/848-tanggung-jawab-sosial-perusahaan-suatu-ka
jian-komprehensif.html

http://www.academia.edu/5100430/AUDIT_SOSIAL_SOSIAL_AUDIT_Mekanisme_Pengawasan_Tingka
h

Anda mungkin juga menyukai