BIDANG KEGIATAN:
PKM-KEWIRAUSAHAAN (PKM-K)
Diusulkan oleh :
Abdul Wachid 150534604559 / 2015
Alun Bina Samudera 15053460 / 2015
Andi Suryo Handoyo 15053460 / 2015
Anisa Hilya Fitri 15053460 / 2015
Arma Ahmadi 15053460 / 2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah Swt. yang melimpahkan nikmat-
Nya berupa waktu dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Program Kreativititas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K). Adapun PKM yang
kami susun berjudul Pengering Ikan Bertenaga Surya (Fish Dryer Revolution)
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu penyelesaian tulisan ini:
a. Kedua orang tua kami yang senantiasa mendoakan;
b. Bapak Dr. Eng. Muhammad Ashar, S.T., M.T. selaku dosen pendamping yang
menyediakan waktu dan pikiran untuk mendiskusikan topik yang penulis
angkat;
Semoga Allah membalas kebaikan Bapak dan Ibu.
Tulisan ini tidak luput dari kealpaan pemikiran dan keterbatasan diri
penulis, karenanya kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
RINGKASAN
Proses pengeringan pada prinsipnya adalah proses mengurangi kadar air
dalam ikan. Menurut Abdullah (2003), untuk mencegah bakteri dan enzyme
bekerja dalam ikan, selain mengurangi kadar air dalam ikan, diperlukan juga
pengendalian temperatur dan RH udara tempat penyimpanan ikan. Beberapa
variabel yang penting dalam proses pengeringan ikan adalah: temperatur, RH dan
laju aliran udara serta waktu pengeringan. Abdullah (2003) mengatakan bahwa
kadar air ikan bervariasi antara 50% - 80%. Untuk mengurangi aktivitas bakteri
dan enzym, kadar air ikan sebaiknya dijaga dibawah 25%.
Pengering surya mempunyai keuntungan: sederhana, biaya rendah dan
tidak memerlukan banyak tenaga kerja. Waktu proses pengeringan dengan
pengering surya dapat berkurang sebanyak 65% dibanding pengeringan
tradisional. Dengan pengering surya, ikan yang telah dikeringkan punya kualitas
lebih baik dan bahkan harga jual meningkat 20% dibanding sebelumnya di Sao
Tome and Principe. Abdullah (2003) menyebutkan bahwa pengering surya untuk
ikan dapat berupa ruang kaca yang memanfaatkan efek rumah kaca (green-house
effect) dan dapat pula menggunakan kolektor surya yang dihubungkan dengan
ruang pengering Memperhatikan semua hal di atas, maka dirancang suatu sistem
pengering ikan yang memanfaatkan tenaga surya dalam cuaca apapun.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Pengeringan ikan untuk produksi ikan asin merupakan masalah utama yang sering
dihadapi oleh nelayan tradisional. Kadar air awal yang cukup tinggi dan cuaca yang tidak
mendukung sering menjadi kendala yang sangat sulit dihadapi. Dalam kehidupan sehari-
hari proses pengeringan sering kita jumpai terutama dalam pengeringan produk pangan
hasil nelayan, contohnya adalah nelayan yang mengeringkan ikan saat memproduksi ikan
asin masih menggunakan pengeringan secara konvensional di pedesaan.
Proses pengeringan yang banyak dilakukan secara konvensional adalah menjemur
produk yang akan dikeringkan dibawah sinar terik matahari. Cara ini memerlukan waktu
yang lama dan apabila digunakan untuk mengeringkan bahan pangan, tingkat
kehigienisannya kurang terjamin karena kemungkinan terkontaminasi oleh polutan. Agar
hasil pertanian tetap bertahan dalam jangka waktu yang lama maka perlu dilakukan
pengeringan dengan menggunakan teknologi sehingga tidak bergantung lagi pada cuaca.
Pada industri yang mengolah ikan asin hasil nelayan, proses pengeringan menjadi suatu
proses yang penting.
Pengeringan merupakan upaya untuk mengurangi kandungan air pada bahan
hingga tercapainya kadar air yang seimbang dengan lingkungan sekitar. Tujuan proses
pengeringan adalah untuk mengurangi kadar air sehingga memperlambat laju kerusakan
bahan oleh mikroorganisme. Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan
pengeringan antara lain suhu,tekanan, dan mekanisme perpindahan bahan.
Alat pengering dapat dikelompokkan menjadi 2, berdasarkan jenis bahan yang
dikeringkan, yaitu pengering bahan padat dan pasta, seperti pengering rak, pengering
konveyor, pengering rotary, pengering flash, pengering beku, dan pengering fluidized
bed; pengering bahan cair, seperti spray dryer dan drum dryer. Oleh karena itu, kami
ingin memberikan inovasi tentang pengeringan ikan menggunakan teknologi masakini.
1
1.2 Luaran yang diharapkan
1.3 Manfaat
2
BAB II
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Terdapat delapan metode yang digunakan pada program ini, yaitu metode
persiapan dan survei pasar, pengadaan alat dan bahan, pembuatan produk,
promosi, penjualan produk, evaluasi perkembangan usaha, evaluasi kegiatan dan
laporan pertanggungjawaban. Penjelasannya sebagai berikut:
1. Tahap persiapan dan survei
Tahap persiapan dan survei pasar diawali dengan mencari segment pasar atau
sasaran yang tepat untuk produk alat. Selain itu juga mempersiapkan key partner
yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Pembuatan produk
Pembuatan produk dilakukan dengan memperhatikan kualitas barang sehingga
pembeli tidak akan kecewa dengan barang yang akan dibeli.
4. Tahap Promosi
Pada tahap ini dilakukan dengan direct selling yaitu kepada nelayan dan industri
ikan asin agar bersedia dan berminat pada produk kami. Selain itu, dipergunakan
juga mekanisme pemesanan melalui social media email. Diawali dengan
memberikan contoh produk yang kami jual, melalui tahap promosi yang telah
dilakukan sebelumnya, kemudian barang akan dibuat akan menyesuaikan dengan
kebutuhan dan pemesanan konsumen
7. Evaluasi kegiatan
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui secara keseluruhan sejauh mana usaha ini
berjalan, kekurangan dan kelebihan serta rincian secara keseluruhan.
8. Laporan pertanggungjawaban
Pamphlet
Total
8
Table 1. Perencanaan Jadwal Kegiatan PKM Kewirausahaan
9
Daftar Rujukan