Anda di halaman 1dari 9

11/21/2016

Abdomen ialah rongga terbesar dalam


tubuh. Bentuknya lonjong dan meluas dari
atas dari diafragma sampai pelvis di bawah.
Rongga abdomen dilukiskan menjadi dua
bagian , yaitu rongga sebelah atas dan lebih
besar, dan pelvis yaitu rongga sebelah
bawah dan lebih kecil.

RAMDHANY ISMAHMUDI

Batas-batas abdomen. Di atas, diafragma. Di bawah, pintu


masuk panggul dari panggul besar. Di depan dan dikedua
sisi, otot-otot abdominal, tulang-tulang iliaka dan iga-iga Rongga abdomen memuat baik organ-organ yang padat
sebelah bawah. Di belakang, tulang punggung, dan otot maupun yang berongga.
psoas dan quadrates lumborum.
Trauma tumpul disebabkan adanya deselerasi cepat dan
Isi abdomen. Sebagian besar dari saluran pencernaan, yaitu
lambung, usus halus, usus besar, hati menempati bagian adanya organ-organ yang tidak mempunyai kelenturan
kanan atas, terletak di bawah diafragma, menutupi (noncompliant organ) seperti hati, limpa, pankreas, ginjal,
lambung dan bagian pertama usus halus. Kandung atau pembuluh darah dapat menimbulkan kehilangan
empedu terletak di bawah hati. Pancreas terletak di darah substansional ke dalam rongga peritoneum.
belakang lambung, dan limpa terletak dekat ujung
pankreas. Ginjal dan kelenjar supra renal berada di atas Trauma tumpul pada abdominal dapat terjadi karena
dinding posterior abdomen. Ureter berjalan melalui kecelakaan motor, jatuh, atau pukulan. Kompresi dan
abdomen dari ginjal. Aorta abdominalis, vena kava inferior, perlambatan dari trauma tumpul menyebabkan fraktur
reseptakulum khili dan sebagian dari saluran torasika
terletak didalam abdomen. Pembuluh limfe dan kelenjar, pada kapsula dan parenkim organ padat, sementara
urat saraf, peritoneum dan lemak juga dijumpai dalam organ berongga dapat kolaps dan menyerap energi
rongga abdomen. benturan.

1
11/21/2016

BLUNT AND PENETRATING ABDOMINAL TRAUMA ARE


MAJOR CAUSES OF MORBIDITY AND MORTALITY.
Combination injuries from bombs and explosive
Trauma adalah cedera fisik dan psikis, kekerasan devices are on the increase
yang mengakibatkan cedera (Sjamsuhidayat, In blunt abdominal trauma the spleen and liver are the
1998). most commonly injured organs and contribute to a
Trauma abdomen didefinisikan sebagai mortality of 8.5%.
kerusakan terhadap struktur yang terletak s attributable to RTA.
diantara diafragma dan pelvis yang diakibatkan 2/3RDS occur in males with a peak incidence in age
14 30 yrs..
oleh luka tumpul atau yang menusuk Penetrating injury has a higher mortality of up to
Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, 12%and accounts for 1/3rd of all abdominal trauma.
dapat berupa trauma tumpul dan tembus serta Gunshot and stab wounds account for 90% of
trauma yang disengaja atau tidak penetrating trauma.
disengaja(Smeltzer, 2001 : 2476 ) Abdominal trauma more common in the urban set.
Males > females

2
11/21/2016

MEKANISME TRAUMA
Trauma Tumpul
Trauma Abdominal Tusuk/Penetrasi 1. Kompresi
Menusuk 3x lebih dalam dari luka senjata api
Mengakibatkan 90% Kematian lebih cepat 2.Shearing
Lebih menyebabkan kecedraan pada organ-
organ seperti: usus kecil, kolon, hati dan lainya 3.Deselerasi
Luka Abdominal Tumpul
Lebih mematikan pada luka penetrasi/tusuk
(lebih sulit di diagnosa, umumnya berhubungan Organ yang sering cedera adalah:
dengan trauma multiple organ atau sistem) Limpa:40-55%
Lebih menimbulka kecedraan organ-organ tubuh
seperti: Lifme > Hati, Usus adalah organ yang Retroperitoneal: 15%
ada dalam rongga abdomen.
Hati :35-45%
Penyebab yang mungkin menimbulkan: MVA (50
- 75% kasus) > Pukulan di abdomen (15%) > Organ berongga
Jatuh (6 - 9%)

Rosens Emergency Medicine, 7th ed. 2009

Shearing of organs and blood vessels due to


acceleration/deceleration forces.
Crush injury. MVC
Rapture of hollow viscus due to rise in intra Pedestrian vs
luminal pressure following compression. Vehicle
Penetrating injury occurs directly from the
object causing the injury or from kinetic Falls
energy released by the object. This can cause
cavitation.

3
11/21/2016

MECHANISMS OF INJURY:
SPECIAL SITUATIONS

Frontal brain
Explosions contusion
Blunt + penetrating + burns Pneumothorax
Burns Rupture of Left
Crush injuries hemidiaphragm
Drowning Small bowel
rupture
Hypothermia/ exposure
Chance fracture

Aortic tear
Gun shot wounds
Fixed descending
aorta Stab wounds
Mobile arch Impalement
Acute subdural
brain hematoma
Kidney avulsion
Splenic pedicle

4
11/21/2016

Energy transfer
Shape/size of bullet Mechanism
Distance to target Blunt: Crush injury
Velocity (most important) Sharp:Tissue disruption
Kinetic energy = (Mass Velocity2 )/2
Extent of Injury
Surface area distributed
Weapon size, length,
Tumble and yaw
sharpness, penetration
Fragmentation
Severe injury
Anatomy
Chest and abdomen
Viscoelasticity
Muscle 4+ wounds
organs

Add your text here

5
11/21/2016

Kontusio dinding abdomen disebabkan


trauma non-penetrasi Kontusio dinding
abdomen tidak terdapat cedera intra
abdomen, kemungkinan terjadi eksimosis
atau penimbunan darah dalam jaringan
lunak dan masa darah dapat menyerupai
tumor.
Laserasi, Jika terdapat luka pada dinding
abdomen yang menembus rongga
abdomen harus di eksplorasi. Atau terjadi
karena trauma penetrasi

6
11/21/2016

Hypocondriaca dextra meliputi organ: lobus kanan hepar, kantung


empedu, sebagian duodenum, fleksura hepatik kolon, sebagian ginjal Umbilicalis meliputi organ: Omentum, mesenterium,
kanan dan kelenjar suprarenal kanan. bagian bawah duodenum, jejenum dan ileum.
Epigastrica, meliputi organ: pilorus gaster, duodenum, pankreas dan Lateralis sinistra meliputi organ: kolon ascenden , bagian
sebagian hepar. distal ginjal kiri sebagian jejenum dan ileum
Hypocondriaca sinistra, meliputi organ: gaster, lien, bagian kaudal
pankreas, fleksura lienalis kolon, bagian proksimal ginjal kiri dan
Inguinalis dextra meliputi organ: sekum, apendiks, bagian
kelenjar suprarenal kiri. distal ileum dan ureter kanan.
lateralis dextra meliputi organ: kolon ascenden, bagian distal ginjal Pubica meliputi organ: ileum, vesica urinaria dan uterus
kanan, sebagian duodenum dan jejenum. (pada kehamilan).
Inguinalis sinistra meliputi organ: kolon sigmoid, ureter
kiri dan ovarium kiri

1. Risiko perdaraha berhubungan dengan


Trauma Tumpul Abdomen : pecahnya pembuluh darah organ visearal
nyeri tekan, nyeri ketok, dan 2. Nyeri berhubungan dengan trauma
nyeri lepas. kekakuan inding perut abdomen
, shifting dullness
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan
Trauma Tembus Abdomen : dengan cedera tusuk
Peritonitis sampai dengan sepsis ,
Syok dan penurunan kesadaran 4. Resiko tinggi infeksi b/ akumulasi cairan
darah

7
11/21/2016

Stop makanan dan minuman


Imobilisasi
Kirim kerumah sakit

Bila terjadi luka tusuk, maka tusukan (pisau atau benda


tajam lainnya) tidak boleh dicabut kecuali dengan
adanya tim medis.
Penanganannya bila terjadi luka tusuk cukup dengan
melilitkan dengan kain kassa pada daerah antara pisau
untuk memfiksasi pisau sehingga tidak memperparah
luka.
Bila ada usus atau organ lain yang keluar, maka organ
tersebut tidak dianjurkan dimasukkan kembali kedalam
tubuh, kemudian organ yang keluar dari dalam
tersebut dibalut kain bersih atau bila ada verban steril.
Imobilisasi pasien.
Tidak dianjurkan memberi makan dan minum.
Apabila ada luka terbuka lainnya maka balut luka
dengan menekan.
Kirim ke rumah sakit.

8
11/21/2016

PENGAMBILAN CONTOH DARAH DAN URINE


Darah di ambil dari salah satu vena permukaan untuk
pemeriksaan laboratorium rutin, dan juga untuk
Bila ada dugaan bahwa ada luka tembus dinding abdomen, pemeriksaan laboratorium khusus seperti pemeriksaan
seorang ahli bedah yang berpengalaman akan memeriksa
lukanya secara lokal untuk menentukan dalamnya luka. darah lengkap, potasium, glukosa, amilase.
Pemeriksaan ini sangat berguna bila ada luka masuk dan luka PEMERIKSAAN RONTGEN
keluar yang berdekatan. Pemeriksaan rongten servikal lateral, toraks antero
Skrinning pemeriksaan rontgen (Foto rontgen torak tegak posterior dan pelvis adalah pemeriksaan yang harus di
berguna untuk menyingkirkan kemungkinan hemo atau lakukan pada penderita dengan multi trauma, mungkin
pneumotoraks atau untuk menemukan adanya udara intra berguna untuk mengetahui udara ekstraluminal di retro
peritonium. Serta rontgen abdomen sambil tidur (supine) untuk peritoneum atau udara bebas di bawah diafragma, yang
menentukan jalan peluru atau adanya udara retro peritoneum).
keduanya memerlukan laparotomi segera.
IVP atau Urogram Excretory dan CT Scanning Ini di lakukan untuk
mengetauhi jenis cedera ginjal yang ada. STUDY KONTRAS UROLOGI DAN GASTROINTESTINAL
Uretrografi: Di lakukan untuk mengetauhi adanya rupture uretra. Dilakukan pada cedera yang meliputi daerah duodenum,
Sistografi :Ini digunakan untuk mengetauhi ada tidaknya cedera kolon ascendens atau decendens dan dubur.
pada kandung kencing, contohnya pada : Fraktur pelvis

Abdominal trauma
SEKIAN
Gun shot Blunt
abdominal
Stab wound
trauma
Mandatory Evisceration
,positive DPL, Unstable
laparotom haemodynamicall
Haemodynamic
y y
instabilty,periton
itis

LAPAROTOMY Stable ;
FAST,CTScan,DPL

Anda mungkin juga menyukai