Anda di halaman 1dari 6

https://ashfarkurnia.wordpress.

com/2011/12/17/aromaterapi/

AROMATERAPI
Aromaterapi dikenal sebagai salah satu cara terapi kesehatan yang aman dan nyaman dengan
menggunakan minyak esensial (sari pati) hasil ekstraksi bunga, daun, buah dan bagian lain
tumbuh-tumbuhan. Salah satu dari berbagai rangkaian produk Martha Tilaar Group, Oil of Java
Martha Tilaar Aromatic merupakan produk yang memiliki khasiat sebagai aromaterapi.
DEFINISI MINYAK ESENSIAL
Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eteris (aetheric oil), minyak esensial, minyak
terbang, serta minyak aromatik, adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan
kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas.
Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk
pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, sulingan minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak
wangi.
Para ahli biologi menganggap, minyak atsiri merupakan metabolit sekunderyang biasanya
berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai
agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain (lihat alelopati) dalam mempertahankan ruang
hidup. Walaupun hewan kadang-kadang juga mengeluarkan bau-bauan (seperti kesturi dari
beberapa musangatau cairan yang berbau menyengat dari beberapa kepik), zat-zat itu tidak
digolongkan sebagai minyak atsiri
SEJARAH AROMA TERAPI
Bangsa mesir kuno dianggap sebagai bangsa yang menemukan sistem aromaterapi yang
sebenarnya. Bangsa ini menggunakannya sebagai acara-acara keagamaan.

Aromaterapi sudah dikenal dan digunakan oleh penduduk dari Yunani, Romawi, dan Mesir kuno
sejak 6000 tahun yang lalu. Para tabib Imhotep di Mesir menggunakan minyak esensial (minyak
atsiri) untuk mandi, pijat, serta pembalseman mayat. Imhotep adalah dewa Mesir yang berperan
dalam pengobatan dan penyembuhan. Kemudian Hippocrates, yang dikenal sebagai bapak
kedokteran moderen, juga menggunakan aromaterapi untuk mandi dan pijat. Selain itu,
Hippocrates menggunakan aromatic fumigations untuk menyingkirkan wabah penyakit yang
terjadi di Athena. Pada tahun 1930, era moderen aromaterapi dimulai ketika ahli kimia Perancis,
Rene Maurice Gattefosse, menciptakan istilah aromaterapi dalam penggunaan minyak esensial
untuk terapi.
Aromaterapi merupakan istilah generik bagi salah satu jenis pengobatan alternatif yang
menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal sebagai minyak esensial,
dan senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan. Aromaterapi bertujuan untuk mempengaruhi
suasana hati atau ke sehatan seseorang, yang sering digabungkan dengan praktik pengobatan
alternatif.

Sejatinya, peradaban manusia telah mengenal aromaterapi sejak 6.000 tahun silam. Nabi
Muhammad SAW yang hidup sekitar abad keenam dan ketujuh Masehi pun memiliki kecintaan
terhadap aroma. Berdasarkan catatan sejarah, pada abad ke-7 M, para ahli kimia Arab
berupaya mencari saripati dari tanaman. Pada abad ke-9 M, ahli kimia Muslim legendaris
bernama Yakub al-Kindi (803-870 M) dalam bukunya bertajuk Perfume Chemistry and Dis
tillation telah mampu menciptakan beragam jenis minyak esensial. Kimiawan Muslim lainnya,
yakni Jabir Ibnu Hayyan alias Geber juga telah mampu menciptakan teknologi penyulingan
minyak esensial dari beragam tumbuhan dan bunga. Semua penemuannya itu dituliskannya
dalam Summa Perfectionis. Dalam kitab itu, Jabir menjelaskan teknologi penyulingan
ciptaannya dalam beberapa bab.
Sejarawan Sains Barat, Marlene Ericksen dalam karyanya bertajuk Healing with
Aromatherapy mengakui peradaban Islam sebagai pelopor dan perintis aromaterapi modern.
Menurut Ericksen, penyulingan uap air pertama kali ditemukan dokter Muslim bernama Ibnu
Sina (980 M-1037 M).
Ibnu Sina, papar Ericksen, telah menggunakan penyulingan uap air itu untuk membuat minyak
esensial yang digunakan untuk mengobati pasiennya. Menurut dia, metode pengobatan ini
kemudian dikenal sebagai aromaterapi. Ibnu Sina pun dijuluki sebagai orang pertama yang
memperkenalkan aromaterapi, papar Ericksen.

Hal senada juga diungkapkan Stanley Finger dalam karyanya bertajuk Origins of Neuroscience:
A History of Explorations Into Brain Function, bahwa penyulingan uap air pertama kali
ditemukan dokter Muslim bernama Ibnu Sina (980 M-1037 M).
Ibnu Sina juga dikenal sebagai orang pertama yang membuat sarana penyulingan untuk minyak
esensial. Dia menciptakan suatu sistem pipa melingkar, yang menghasilkan uap air tanaman
dan uap panas menjadi dingin yang lebih efektif, sehingga konsentrasi essensial minyak dapat
di ambil. Dalam karyanya yang sangat monumental, Al-Qanun fil Tibb atau Canon of
Medicine,Ibnu Sina menjelaskan minyak esensial dan aromatik tumbuh-tumbuhan dapat
digunakan secara ekstensif dalam praktik aromaterapi. Kitab Canon of Medicinejuga
merupakan salah satu dari ratusan buku kedokteran yang secara khusus membahas mengenai
air mawar.
Menurut sejumlah sejarawan, Ibnu Sina telah berjasa dan berkontribusi besar dalam
meletakkan dasar-dasar pengembangan proses kimia seperti penyaringan, penyulingan,
sublimasi, dan proses pengapuran. Ia disebutsebut sebagai penemu prosedur penyulingan dari
bunga menjadi minyak esensial. Salah satu bunga pertama yang disuling menjadi minyak
adalah mawar.

Penyulingan uap yang ditemukan Ibnu Sina kemudian digunakan pada aromaterapi dan industri
wangi-wangian. Penemuan uap penyulingan memberikan kontribusi yang signifikan untuk
pengembangan wangiwangian. Teknologi distilasi uap yang ditemukan para ilmuwan Islam di
era keemasan sangat mempengaruhi industri wangiwangian di Barat dan perkembangan ilmu
pengetahuan, khususnya kimia.

Pada abad ke-13 M, seorang dokter Muslim bernama al-Samarqandi juga mengembangkan
pengobatan dengan wewangian atau aroma. Dalam risalah yang ditulisnya, ia membahas
tentang aneka aromaterapi berupa mandi aromatik, bubuk aromaterapi, uap panas dengan
wewangian dari aneka bunga-bunga. Al-Samarqandi melakukan terapi aroma untuk
menyembuhkan infeksi telinga dan sinus.

CARA KERJA AROMATERAPI


Saraf penciuman (nervus Olfaktorius) adalah satu-satunya saluran yang terbuka menuju otak.
Melalui saraf ini aroma tersebut akan mengalir ke bagian yang melingkari otak sehingga mampu
memicu memori terpendam dan mempengaruhi tingkah laku emosional yang bersangkutan.
Ini bisa terjadi karena aroma tersebut menyentuh langsung pusat emosi dan kemudian bertugas
menyeimbangkan kondisi emosional, ujar Michael Scholes. Penerapan terapi ini pun amat
sederhana dan mudah. Beberapa cara bisa dipilih sesuai selera. Mereka yang tidak mau
bersusah payah, cukup hanya dengan menghirup langsung aroma minyak murni melalui
hidung.

Dengan begitu baunya terbawa ke saraf penciuman.Pengertian aroma atau bau ini memang
sulit dipahami. Namun perilakunya amat spesifik dan berbeda dengan tipe stimulasi sensorik
jenis lain. Yang jelas, bau atau aroma seperti halnya setiap sensasi kenikmatan, akan
melepaskan zat seperti endorphins yang digunakan untuk memerangi stress, ujar Marcel
Lavabre dalam karyanya Aromatherapy Workbook.

Para Peneliti membuktikan bahwa orang yang berada di lingkungan yang beraroma enak dan
wangi mempunyai rasa percaya diri yang tinggi. Dalam bukunya yang berjudul Secrets of Power
Presentations (Rahasia Kekuatan Presentasi), Peter Urs Bender menjelaskan bahwa parfum
juga memperkuat presentasi Anda.
JENIS-JENIS AROMATERAPI
Penyair kondang Nizami Ganjavi (1141-1203 M) dan Mahammad Fuzuli (1495-1556 M) dalam
karyanya mengupas kegunaan aromaterapi. Menurut keduanya, minyak bunga mawar bisa
digunakan sebagai obat untuk sakit kepala dan antiseptik.

Mahammad Yusif Shirvani (abad ke-18 M) merekomendasikan sebuah salep dari jinten untuk
luka karena pedang. Walaupun konsep antibiotik tidak diketahui pada saat itu, dokter Muslim
telah menggunakan ointments dari jinten, madu dan bawang mentah sebagai antiseptik hangat.
Pinus
Adapula jenis-jenis tanaman yang bisa digunakan untuk aromaterapi, yakni pinus, mawar,
lavender, alsam, dan lain-lain. Pine Needles, cabang pinus digunakan untuk mempersiapkan
sebuah ekstraksi untuk mandi, dengan bahan yang digunakan untuk memperkuat sistem saraf.
Minyak essensial dari pinus yang kental dengan sirup kemudian dikeringkan dan ditekan
menjadi tablet.
Rosemary
Sedangkan, orang yang memiliki tekanan darah rendah disarankan untuk mandi dengan
Rosemary. Hal ini diyakini bahwa tanaman wangi merangsang sirkulasi dan berfungsi sebagai
tonik. Resep ini bahkan telah didokumentasikan. Berikut resepnya: Tuangkan empat gelas air
mendidih ke dalam panci berisi lima sendok makan daun Rosemary. Lalu tutup dan biarkan
selama 30 menit. Infusi strain yang hangat dan menambah air mandi yang hangat. Durasi yang
optimal untuk suatu prosedur adalah setengah jam.
Lavender
Mandi dalam jamu-jamuan yang direbus lavender yang hebat dan antiefek penenang dan
digunakan untuk neurasthenia dan tachycardia (denyut jantung cepat). Mandi dengan
jamujamuan yg direbus marjoram baik untuk perut kembung dan memiliki efek alsamc.
Melissa
Melissa (alsam lemon) adalah jamu-jamuan yang direbus baik untuk penyakit jantung, bantuan
dari tachycardia dan penurunan tekanan darah. Air mandi yang harus hangat, tetapi tidak
panas.
PEMAKAIAN MINYAK ESENSIAL SECARA INHALASI
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa jalan masuk utama senyawa aromatik adalah melalui
inhalasi, karena dapat langsung menuju sistem saraf olfaktorius.

Metode ini dinilai paling efektif, sangat praktis dan memiliki khasiat yang langsung dapat
dirasakan oleh penggunanya.

Prinsipnya adalah minyak esensial tersebut dibuat sedemikian rupa untuk menguap dengan
cara meningkatkan suhu, dapat dengan pemanasan maupun pembakaran, namun ada
beberapa minyak atsiri yang dapat menguap dengan mudah tanpa harus dipanaskan terlebih
dahulu.

KELEBIHAN CARA INHALASI DIBANDINGKAN CARA LAINNYA


Banyak sekali kelebihan cara pemberian secara inhalasi dalam penggunaan aromaterapi ini
dibandingakan dengan menggunakan cara pemberian yang lainnya, diantaranya:

1. Cara inhalasi akan lebih mudah untuk masuk kedalam tubuuh kita, tanpa melalui proses
absorbs membrane sel. Molekul-molekul uap tersebut akan langsung mengenai reseptor
penciuman yang berada pada rongga hidung. Reseptor ini langsung terhubung dengan
safar olfaktorius.
2. Memberikan kesan yang bersih, karena dihantarkan melalui udara dan tidak
meninggalkan residu sisa penggunaan. Jika menggunakan cara lain, misalnya topical,
akan membuat kulit menjadi terasa berminyak dan menimbulkan kesan tidak nyaman.
3. Dalam perdagangan kini tersedia dalam bentuk padat (lilin) yang siap dibakar, atau dalam
bentuk sachetan yang langsung digunakan sekali pakai. Hal ini akan mempermudah
untuk didistribusikan ke tempat-tempat yang membutuhkan.
KEKURANGAN CARA INHALASI
Dari sekian banyak kelebihan yang dimilikinya, adapula kekurangan yang dimiliki dari cara
pemberian inhalasi, diantaranya adalah:

1. Minyak harus diencerkan terlebih dahulu dengan minyak pembawa yang sesuai. Namun
kini para industry sudah memikirkannya, dengan cara menyiapkan minyak yang siap
pakai dengan konsentrasi yang sesuai.
2. Umumnya memerlukan alat untuk membuat molekulnya menjadi berbentuk fase uap.

CARA PEMAKAIAN
Kertas tissue
Pada penggunaan ini minyak atsiri yang aromatik langsung dituangkan kepada selembar kertas
tissue, kemudian langsung dihirup. Perlu diperhatikan bahwa penuangannya tidak boleh terlalu
banyak dan label pada botol menunjukkan anka konsentrasi yang tidak terlalu pekat (bila perlu
diencerkan terlebih dahulu dengan minyak yang sesuai), sehingga dapat menghindari aroma
yang menusuk yang dapat menyebabkan alergi atau gangguan saraf.
Dalam industri dapat dilakukan dengan cara pembuatan dengan menggunakan tissue yang
dicelupkan kedalam minyak esensial kemudian dikemas kedalam sachets kecil. Cara ini lebih
praktis, selain dapat disimpan lama, kita dapat pula memilih jenis aroma tertentu secara
langsung tanpa harus menuanga dan mengencerkan terlebih dahulu.
Tangan
Metode ini dinilai paling praktis karena minyak esensial langsung dioleskan kepada tangan
pengguna, diusap hingga merata, dan langsung dihirup atau dibiarkan saja terhirup sendiri. Hal
ini akan memberikan efek yang secara langsung dan tanpa disadari karena kita ditak perlu
melakukan sesuatu untuk menghirup aromanya, sambil beraktivitas kita dapat merasakan
aroma yang membangkitkan semangat, atau meningkatkan kegembiraan. Cara ini tidak
dimaksudkan untuk sediaan topical, namun ditujukan sebagai inhalasi, jadi pada pembuatannya
tidak menggunakan basis yang dapat diserap kulit.

Alat penguap
Alat penguap minyak esensial memiliki prinsip yang dibakar yaitu, minyak esensial aromatic
diletakkan pada sebuah botol yang dapat memanaskan minyak tersebut. Botol diletakkan diatas
meja atau dekat dengan seseorang sehingga mudah terhirup.

Gambar 1. Alat penguap [sumber: http://www.google.com]


Botol penyemprot
Alat ini biasanya digantungkan pada dinding rumah atau perkantoran. Selain berfungsi sebagai
parfum ruangan juga terdapat minyak esensial yang dapat mengubah emosi seseorang yang
menghirupnya. Alat ini dapat deprogram dengan timer, maka setiap 5 menit, 10 menit
(tergantung kepada setingannya) sekali akan menyemburkan minyak esensial secaa aerosol.

Gambar 2. Alat penyemprot [sumber: http://www.google.com]


Vaporizer
Adalah alat yang mengubah minyal esensial menjadi bentuk yang mudah menguap. Prinsipnya
sama dengan alat penguap tradisional, namun tidak menggunakan pembakaran untuk
menguapkannya, alat ini lebih canggih dan dirancang untuk minyak esensial yang tidak tahan
terhadap pembakaran. Pada pembakaran dikhawatirkan akan mengubah struktur molekul dari
senyawa kimia tersebut, sedangkan alat ini hanya mengubah bentuknya menjadi fase uan
tanpa pembakaran.

Gambar 3. Alat evaporasi [sumber: http://www.google.com]


REFERENSI
Anonim. (n.d.). Aromatherapy Demystified. Be WellBuzz Press. www.bewellbuzz.com

Jenkins, N. (2006). Aromatherapy in Essence. Hodder Arnold.

Worwood, V.A. (1990). The Complete Book of Essential Oils and Aromatherapy. New World
Library.

www.en.wikipedia.org. diunduh pada tanggal 11 Desember 2011.


www.marthatilaargroup.com. Diunduh pada tanggal 11 Desember 2011.

www.shvoong.com/medicine-and-helath/alternative-medicine/aromatherapy. diunduh pada


tanggal 11 Desember 2011.

Anda mungkin juga menyukai