Anda di halaman 1dari 2

Empat Macam Deformitas Pada Dada

Secara normal, perbandingan antara diameter anteroposterior (jarak dari dada ke punggung) dan
diameter lateral (lebar dada) adalah 1:2.

Ada empat macam bentuk dada di mana keempat bentuk tersebut tidak menunjukkan
perbandingan 1:2. Bentuk-bentuk dada ini berhubungan dengan gangguan pernapasan. Adapun
keempat bentuk dada ini yaitu:

Pertama. Barrel Chest: Bentuk dada ini terjadi karena hasil hiperinflasi paru. Hiperinflasi ialah
terjebaknya udara akibat saluran pernapasan yang sempit/menyempit. Pada keadaan ini terjadi
peningkatan diameter anteroposterior. Penyakit yang bermanifestasikan barrel chest ini misalnya
asma berat dan PPOK (jenis emfisema).

Kedua. Funnel Chest (Pectus Excavatum): Bentuk dada ini terjadi ketika adanya gangguan
(defek) perkembangan tulang paru yang menyebabkan depresi ujung bawah sternum (tulang
tengah di dada). Pada bentuk dada seperti ini rentan terjadi penekanan jaringan terhadap jantung
dan pembuluh darah besar, sehingga murmur (suara bising) pada jantung sering terjadi. Funnel
chest dapat terjadi pada pasien dengan penyakit rikets atau sindrom marfan.

Ketiga. Pigeon Chest (Pectus Carinatum): Bentuk dada ini terjadi ketika ada pergeseran yang
menyebabkan "lengkungan keluar" pada sternum dan tulang iga. Pada keadaan ini juga terjadi
peningkatan diameter anteroposterior. Pigeon chest dapat terjadi pada pasien dengan penyakit
rikets, sindrom marfan, atau kifoskoliosis berat.
Keempat. Khyposcoliosis: Keadaan ini ditandai dengan elevasi skapula dan spina berbentuk
huruf 'S' sesuai namanya yang terdiri dari kifosis (tulang belakang ke arah depan) dan skoliosis
(ke arah samping). Kifoskoliosis yang berat dapat mengurangi kapasitas paru dan meningkatkan
kerja pernapasan. Bentuk dada ini dapat terjadi sebagai akibat sekunder dari polio(- mielitis) atau
sebagai manifestasi dari sindrom marfan.

Anda mungkin juga menyukai