Anda di halaman 1dari 4

NAMA : EGA SALSABILLA ARNASYA

NIM : P17240201004
KELAS: TINGKAT 1A
TUGAS: KEPERAWATAN DASAR 2

TUGAS KEPERAWATAN DASAR 2

1. Bentuk Dada Abnormal


a. Barrel Chest bukanlah merupakan suatu penyakit, melainkan gejala dari penyakit.
Kondisi ini ditandai dengan bentuk dada yang membulat dan menonjol keluar
menyerupai gentong. Barrel chest bisa muncul berkaitan dengan beberapa kondisi
berikut:
 Osteoarthritis (radang sendi dan pengapuran); menyebabkan sendi-sendi yang
melekatkan tulang rusuk dengan tulang belakang menjadi kaku sehingga tetap
bertahan pada posisinya yang mengembang
 PPOK (penyakit paru obstruktif kronis) menyebabkan paru-paru mengalami
over-inflasi karena terpenuhi udara, akibatnya rongga dada akan mengembang
terus menerus.

b. Pigeon chest adalah suatu kelainan bentuk pada dinding dada. Pada kondisi yang
seharusnya, saat anak-anak sampai remaja, tulang iga tumbuh selaras dengan jaringan
tulang rawan atau kartilago.
c. Pectus excavatum (funnel chest) adalah suatu gangguan kongenital pada tulang, di
mana tulang dada akan mengalami cekung ke dalam. Kondisi ini umumnya dialami
oleh anak laki-laki daripada perempuan. Pectus excavatum merupakan gangguan
tulang dada kongenital yang paling sering terjadi (90%), disusul pectus carinatum (5–
7%), di mana dinding dada menonjol keluar.

d. Kifokoliosis : Pada kifoskoliosis, kurvatura tulang belakang dan rotasi vertebrata


yang abnormal mengakibatkan deformitas dada, menyebabkan hasil pengkajian paru
menjadi sangat sulit diinterpretasikan. Bentuk dada ini dapat terjadi sebagai akibat
sekunder dari poliomelitits atau sebagai manifestasi dari sindrom marfan.

e. Pectus carinatum, sternum mengalami perubahan letak ke arah anterior,


meningkatkan diameter anteroposterior. Perbatasan kartilago kostal dengan tonjolang
sternum relatif tertekan.

f. Flail Chest Traumatik


Jika terdapat lebih dari satu tulang iga fraktur, gerakan paradoks pada toraks dapat terlihat.
Penurunan diafragma mengurangi tekanan intratoraks pada inspirasi. Area yang mengalami
cedera melesak ke dalam; pada ekspirasi toraks bergerak ke luar.

2. Suara Perkusi dada Abnormal


1. Hipperresonan : bergaung lebih rendah dibandingkan dengan resonan dan timbul
pada bagian paru yang abnormal berisi udara .
2. Flatness : sangat dullness dan oleh karena itu nadanya lebih tinggi. Dapat
didengar oleh perkusi daerah paha, dimana area seluruhnya berisi jaringan.

3. Suara Nafas Tambahan


1. Rales/Krakles Bunyi yang dihasilkan oleh exudat lengket saat saluran halus
pernapasan mengembang dan tidak hilang, suruh pasien batuk, sering ditemui pada
pasien dengan peradangan paru seperti TBC maupun pneumonia.
2. Ronchi Bunyi dengan nada rendah, sangat kasar terdengar baik inspirasi maupun
ekspirasi akibat terkumpulnya secret dalam trachea atau bronchus sering ditemui
pada pasien oedema paru, bronchitis.
3. Wheezing Bunyi musical terdengar “ngii...” yang bisa ditemukan pada fase
ekspirasi maupun ekspirasi akibat udara terjebak pada celah yang sempit seperti
oedema pada brochus.
4. Fleural Friction Rub Suatu bunyi terdengar kering akibat gesekan pleura yang
meradang, bunyi ini biasanya terdengar pada akhir inspirasi atau awal ekspirasi,
suara seperti gosokan amplas.
5. Vocal resonansi Pemeriksaan mendengarkan dengan stethoscope secara sistematik
disemua lapang guru, membandingkan kanan dan kiri pasien diminta mengucapkan
tujuh puluh tujuh berulang-ulang.
a. Vokal resonan normal terdengar intensitas dan kualitas sama antara kanan
dan kiri.
b. Bronchophoni : terdengar jelas dan lebih keras dibandingkan sisi yang lain
umumnya akibat adanya konsolidasi.
c. Pectorilequy : suara terdengar jauh dan tidak jelas biasanya pada pasien
effusion atau atelektasis.
d. Egopony : suara terdengar bergema seperti hidungnya tersumbat.

4. Lup dup suara yang bagaimana?


 Bunyi jantung normal memiliki dua irama. Jika didengarkan, suaranya seperti
“lup-dup” yang berulang. Suara ini berasal dari aktivitas katup jantung yang
membuka dan menutup ketika darah mengalir melalui jantung.
 Bunyi jantung normal maupun tidak normal biasanya dapat diketahui ketika
seseorang sedang melakukan pemeriksaan fisik jantung, misalnya saat medical
check-up atau pemeriksaan fisik umum. Jika bunyi jantung Anda tidak terdengar
“lup-dup” atau disertai dengan bunyi jantung tambahan, kemungkinan jantung
Anda mengalami gangguan.
 Bunyi jantung normal seharusnya terdengar bersih tanpa tambahan suara apa pun.
Jika ada suara tambahan selain “lup-dup”, bunyi jantung disebut abnormal. Salah
satu bentuk bunyi jantung abnormal adalah bising jantung atau yang dikenal
sebagai murmur jantung.

5. Suara Jantung Abnormal


Bunyi jantung abnormal : Ketika jantung mengalami masalah, suara-suara abnormal bisa
muncul sehingga Anda perlu mewaspadainya. Berikut adalah beberapa jenis bunyi
jantung abnormal yang mungkin terjadi.
1. Murmur jantung
Murmur jantung adalah suara tak biasa yang terdengar selama jantung berdetak.
Kondisi ini juga disebut dengan bising jantung karena menimbulkan suara mendesing
atau mendesis. Murmur jantung tak selalu berbahaya. Kondisi ini dapat terjadi saat
Anda melakukan aktivitas fisik, demam, atau sedang hamil akibat
meningkatnya aliran darah.Di sisi lain, bising jantung juga bisa terjadi karena masalah
pada katup jantung. Ketika katup tidak dapat menutup dengan rapat, darah bisa
mengalir kembali ke belakang yang disebut dengan regurgitasi. Selain itu, katup yang
terlalu sempit atau kaku juga bisa menyebabkan murmur jantung yang disebut dengan
stenosis.
2. Irama gallop
Irama gallop adalah bunyi jantung abnormal yang menyerupai derap langkah kuda.
Bunyi tersebut dapat muncul setelah suara “lub” atau “dup”. Kondisi ini dapat
mengindikasikan penyakit jantung atau gagal jantung.
3. Friction rub
Friction rub dapat menimbulkan bunyi gesekan pada jantung. Bunyi tersebut biasanya
disebabkan oleh gesekan antara lapisan perikardium (membran pembungkus jantung)
atau akibat infeksi virus, bakteri, hingga jamur pada perikardium
4. Heart click
Heart click dapat menimbulkan bunyi “klik” selama jantung berdetak. Kondisi ini
dapat mengindikasikan prolaps katup mitral yang terjadi ketika salah satu atau kedua
flap di katup tersebut terlalu panjang sehingga tidak dapat menutup dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai