Anda di halaman 1dari 10

Pengantar Protokol dan Arsitektur Protokol

Pendahuluan

Bila diinginkan mengirim sebuah file yang ada dalam sebuah komputer ke komputer yang lain,
harus ada suatu jalur (data path) antara dua komputer tersebut, baik secara langsung atau melalui
suatu jaringan komunikasi. Selain itu harus ada petunjuk tahapan-tahapan komunikasi, yaitu:

1. Selain mengaktifkan jalur komunikasi data, sistem sumber juga harus mampu
menginformasikan identitas sistem tujuan kepada jaringan komunikasi.
2. Sistem sumber harus dapat memastikan bahwa sistem tujuan benar-benar dipersiapkan
untuk menerima data.
3. Aplikasi tranfer file pada sistem sumber harus dapat memastikan bahwa program
manajemen file pada sistem tujuan benar-benar dipersiapkan untuk menerima dan
menyimpan file untuk beberapa user tertentu.
4. Bila format file yang digunakan dalam kedua sistem tersebut tidak kompatibel, maka salah
satu sistem harus mampu melakukan fungsi penerjemah format.

Proses pertukaran informasi antara dua komputer menunjukkan komunikasi komputer. Saat
dua atau lebih komputer saling dihubungkan melalui sebuah jaringan komunikasi, stasiun
komputernya disebut computer network. Pembahasan komunikasi komputer membahas dua
konsep penting:

- Protokol dan
- Arsitektur komunikasi komputer, atau arsitektur protokol.

Protokol

Sebuah protokol digunakan untuk proses komunikasi di antara dua entiti pada sistem yang
berbeda. Contoh entiti adalah program-program aplikasi user (user application programs), program
transfer file (file transfer package), sistem manajemen database (database management system),
fasilitas electronic mail, dan terminal. Contoh sistem adalah komputer, terminal, dan sensor remote
(remote sensors). Umumnya suatu entiti mampu mengirim dan menerima informasi dan suatu
sistem secara fisik merupakan obyek yang berbeda yang mungkin terdiri dari satu atau lebih entiti.
Agar dua entiti dapat berkomunikasi secara lancar, keduanya harus menggunakan bahasa
yang sama. Selain itu, bagaimana komunikasinya dan kapan komunikasinya harus sesuai dengan
aturan yang ditetapkan sebelum komunikasi terjadi. Kesepakatan ini dikenal sebagai protokol.
Elemen kunci sebuah protokol adalah:

- Syntax: Segala sesuatu yang berkaitan dengan format data dan level-level sinyal.
- Semantics: Informasi kontrol untuk koordinasi dan pengendalian kesalahan.
- Timing: Kesesuaian urutan dan kecepatan.

Arsitektur Protokol

Proses komunikasi memerlukan tingkat kerjasama yang tinggi. Pada Gambar 1 disajikan cara
yang dianjurkan untuk mewujudkan pengiriman file.

Gambar 1. Arsitektur sederhana untuk transfer file

Arsitektur tersebut menggunakan tiga modul, yaitu modul transfer file, modul layanan
komunikasi, modul akses jaringan. Dalam kedua komputer mempergunakan modul-modul tersebut
untuk berkomunikasi. Modul transfer file mewujudkan tugas sinkronisasi dan manajemen
pertukaran (lihat tugas 3 dan 4 dalam tabel daftar tugas sistem komunikasi). Modul ini saling
mempertukarkan file dan perintah antara dua komputer. Tetapi dalam menghadapi detil
komunikasi, modul ini memanfaatkan modul layanan komunikasi yang mewujudkan tugas 2 sistem
komunikasi, yaitu pembangkit sinyal. Modul layanan komunikasi bertanggungjawab untuk
memastikan bahwa file transfer command dan data cukup handal pertukarannya. Untuk
menghadapi detil interface ke jaringan, modul layanan komunikasi menggunakan modul akses
jaringan yang mewujudkan tugas 1 sistem komunikasi, yaitu interfacing. Dengan demikian modul
pengiriman file di komputer X bisa berinteraksi dengan dengan aplikasi yang sama yang ada di
komputer Y melewati (dengan memanfaatkan) jaringan komunikasi.

Dengan menggunakan arsitektur moduler seperti diatas bila jaringan yang dipergunakan
berubah, maka hanya modul akses jaringan yang terpengaruh. Ini menunjukkan bahwa daripada
menggunakan modul tunggal lebih menguntungkan bila ada modul-modul mandiri yang dapat
dihubungkan seperti diatas. Modul paling bawah disebut sebagai lapisan bawah (bottom layer),
modul paling atas disebut lapisan atas (top layer). Struktur modul ini dikenal dengan arsitektur
protokol.

Model Tiga Lapisan (Thee Layer Model)

Secara umum komunikasi meliputi tiga hal: aplikasi, komputer, dan jaringan. Contoh aplikasi adalah
operasi transfer file yang dijalankan komputer. Komputer dihubungkan ke jaringan, dan data dapat
dipindahkan dari satu komputer ke komputer lain. Dengan konsep seperti ini, tugas komunikasi
dapat dibagi menjadi tiga lapisan:

1. Network access layer


2. Transport layer
3. Application layer

Network access layer berkaitan dengan perpindahan data atara komputer dengan jaringan.
Komputer yang melakukan proses pengiriman harus melengkapi informasi dengan alamat komputer
yang dituju agar jaringan dapat mengarahkan data menuju entiti yang dimaksud. Komputer itu juga
dapat menuntut beberapa layanan tertentu, misalnya prioritas, yang mungkin juga disediakan oleh
jaringan. Software yang digunakan pada lapisan ini bergantung pada tipe jaringan yang
dipergunakan. Dengan adanya lapisan ini, software komunikasi sisanya tidak perlu terfokus pada
jaringan yang digunakan.

Tanpa memperhatikan aplikasi yang akan melakukan perpindahan data, ada persyaratan-
persyaratan umum untuk memindahkan data dengan baik, yaitu kita harus memastikan bahwa
seluruh data benar-benar tiba pada aplikasi tujuan dan data tiba sesuai dengan yang diperintahkan.
Mekanisme akan reliabilitas ini benar-benar berbeda dengan sifat aplikasi. Mekanisme-mekanisme
ini dikumpulkan dalam lapisan transport (transport layer) dan dapat digunakan oleh semua lapisan
aplikasi.
Terakhir lapisan aplikasi, berisikan logik yang diperlukan untuk mendukung berbagai jenis
kebutuhan user. Untuk masing-masing tipe aplikasi yang berbeda, diperlukan satu modul khusus,
misalnya transfer file.

Gambar 2 menyajikan arsitektur tiga lapis dan Gambar 3 menunjukkan tiga komputer yang
terhubung ke suatu jaringan. Agar proses komunikasi berhasil, setiap entiti harus memiliki alamat
yang unik. Sebenarnya diperlukan dua tingkat pengalamatan. Pertama untuk komputer, agar
komputer mampu mengirim data ke tujuan dengan tepat. Kedua untuk aplikasi, agar lapisan
transport mampu mendukung aplikasi ganda (multiple application). Alamat terakhir ini dikenal
sebagai Service Access Points (SAPs), dan menunjukkan fakta bahwa masing-masing aplikasi secara
terpisah mengakses ke layanan dari lapisan transport.

Gambar 2. Protokol dalam arsitektur sederhana

Gambar 3. Arsitektur protokol dan jaringan


Misalnya ada aplikasi yang berhubungan dengan SAP1 pada komputer X ingin mengirim
pesan ke aplikasi lain yang berhubungan dengan SAP2 pada komputer Y. Aplikasi yang ada di
komputer X melewatkan pesan ke lapisan transport dengan instruksi:

kirimkan pesan ke SAP2 di komputer Y

Lapisan transport menambahkan kode (header) berupa SAP tujuan pada pesan itu sesuai dengan
perintah yang diberikan kemudian melewatkan pesan itu ke lapisan network access dan memberi
peritah:

kirimkan pesan ke komputer Y

Lapisan network access menambah kode komputer tujuan ke dalam pesan dan memberi perintah ke
jaringan untuk mengirim ke komputer tujuan. Jaringan tidak tahu identitas SAP tujuan, ia hanya tahu
kemana data harus diantar.

Untuk mengontrol operasi ini, control information harus dikirimkan, seperti kode tambahan
(header) yang disebut diatas. Kombinasi antara pesan dengan control information disebut Protocol
Data Unit (PDU). Ilustrasi penambahan kode tambahan ditunjukkan dalam Gambar 4.

Transport
header Data Aplikasi

Network
header Blok data Blok data Bagian protokol
data transport
Transport PDU Transport PDU Bagian data protokol
jaringan (packets)
PDU network access PDU network access

Gambar 4. Paket data yang dikirim komputer X

Pada lapisan transport, header berisi control protocol dan gabungan antara pesan dan
control protocol disebut transport PDU. Contoh item-item yang ditambahkan antara lain:

- Destination SAP. Ini adalah SAP tujuan. Saat lapisan transport dalam komputer tujuan menerima
transport PDU, harus diketahui kepada siapa data tersebut dikirim, Destination SAP
menunjukkannya.
- Sequence number. Ini adalah nomor antrian. Informasi tidak dikirim secara utuh, ia dicacah
menjadi blok data yang lebih kecil sesuai dengan lebar memori penampung yang disediakan
lapisan transport. Protokol transport memasukkannya ke dalam antrian secara berurutan dan
mengirimkan rentetan PDU, sehingga saat tiba di tujuan PDU yang tercecer dapat disusun
kembali.
- Error Detection Code. Ini adalah kode untuk mendeteksi kesalahan. Entiti transport yang dikirim
termasuk suatu kode yang merupakan hasil operasi fungsi tertentu. Protokol transport sisi
penerima melakukan kalkulasi yang sama dan membandingkan dengan kode yang datang. Bila
tidak sesuai berarti ada error pada transmisinya. Penerima membuang PDU dan perlu
melakukan tindakan perbaikan.

Lapisan transport menangani PDU dengan instruksi-instruksi agar dapat dikirimkan ke


komputer tujuan. Untuk memenuhi permintaan ini, protocol network access harus memberikan data
ke network. Operasi ini membutuhkan control information, dalam hal ini menambahkan header
network access ke data yang diterima dari lapisan transport dan membuat PDU network access.
Contoh item-item yang ditambahkan adalah:

- Destination computer address. Ini adalah alamat komputer tujuan. Jaringan harus tahu kepada
siapa (komputer yang ada dijaringan tersebut) data harus dikirim.
- Facilities request. Ini adalah kode permintaan fasilitas. Protokol network access dapat saja
meminta jaringan untuk memberi fasilitas tertentu, misalnya prioritas.

Gambar 5 menyajikan semua konsep ini dan menunjukkan adanya interaksi antar modul untuk
mentransfer satu blok data. Modul aplikasi tranfer file di komputer X mengirim satu file record pada
setiap saat ke komputer Y. Setiap record ditangani melalui lapisan transport. Tindakan ini seperti
bentuk perintah atau pemanggilan procedure. Parameter dari pemanggilan procedur ini terdiri atas
alamat komputer tujuan, SAP tujuan, dan record.

Lapisan transport menambah SAP tujuan dan control information yang lain ke record. Untuk
membuat transport PDU dan kemudian melewatkannya ke lapisan network access dengan
pemanggilan procedure. Dalam hal ini parameter yang dimasukkan adalah alamat komputer tujuan
dan transport PDU. Lapisan Network Access menggunakan informasi ini untuk menyusun Network
PDU.

Transport PDU adalah bagian Network PDU, dan header network PDU meliputi informasi
yang berkaitan dengan alamat komputer sumber dan alamat komputer tujuan. Header transport
tidak kelihatan pada lapisan Network Access dan lapisan Network Access juga tidak berkaitan
dengan isi atau muatan transport PDU.

Jaringan menerima Network PDU dari X dan mengirimkannya ke Y. Modul Network Access di
Y menerima PDU, membuang header, dan meneruskan ke transport PDU yang termuat ke modul
lapisan transport Y. Lapisan transport menentukan header transport PDU dan berdasarkan atas field
SAP pada header, mengirimkan record yang termuat ke aplikasi yang tepat, dalam hal ini yang
dimaksud adalah modul file transfer di Y.

Gambar 5. Operasi sebuah Arsitektur Protokol

Protokol Baku

Model acuan untuk mengembangkan protokol adalah OSI (Open System Interconnection).
Sedangkan protokol yang sering digunakan adalah TCP/IP (Transport Control Protokol/Internet
Protokol). TCP/IP merupakan hasil pengembangan dan riset protokol yang dilakukan atas jaringan
packet-switched eksperimental (experimental packect-switched network), yaitu ARPANET, yang
didanai oleh DARPA (Defense Advantages Research Project Agency).

Industri telekomunikasi sudah lama mengakui bahwa diperlukan standar-standar untuk


menentukan karakteristik prosedural, elektris, dan fisik dari suatu perangkat telekomunikasi. Ada
beberapa keuntungan dan kerugian yang penting dalam proses pembuatan standar komunikasi.

Keuntungan

Sebuah standar memastikan bahwa akan ada pasar dalam jumlah besar untuk suatu
perangkat atau software tertentu.Hal ini mendorong dilakukannya produksi masal yang
menghasilkan perangkat harga murah.
Sebuah standar memungkinkan produk-produk dari berbagai pembuat dapat berkomunikasi,
sehingga pembeli dapat memilih dan menggunkan perangkat secara fleksibel.
Kerugian

Standar cenderung membekukan teknologi. Saat sebuah standar dikembangkan, berarah,


dikaji, disepakati, dan disosialisasikan, ada kemungkinan ditemukan lagi teknik-teknik baru
yang lebih efisien.
Terdapat banyak standar untuk satu hal yang sama. Karena sebenarnya standar dibuat oleh
organisasi tertentu, bisa jadi mereka memiliki perbedaan yang tidak dapat disatukan.

Organisasi Standar Internasional

Organisasi-organisasi penting yang terlibat dalam pengembangan dan promosi standar


antara lain:

- Internet Society
- ISO
- ITU-T (International Telecomunication Union)
- ATM Forum (Forum Asyncronous Transfer Mode)

Internet Society berperan dalam standarisasi TCP/IP protocol suite. Organisasi ini mengkoordinir
komite perancangan, manajeman, dan mengatur Internet. Jangkauannya meliputi operasi Internet
itu sendiri serta standarisasi protokol yang dipergunakan oleh ujung sistem dalam Internet. Tiga
organisasi yang bertanggung jawab atas pengembangan dan publikasi standar-standar adalah:

- Internet Architecture Board (IAB). Organisasi ini menentukan keseluruhan arsitektur Internet,
memberikan petunjuk dan bimbingan umum kepada IETF.
- Internet Engineering Task Force (IETF). Melakukan rekayasa pengembangan perlengkapan
Internet.
- Internet Engineering Steering Group (IESG). Bertanggung jawab atas manajemen teknik
kegiatan-kegiatan IETF dan proses standar Internet.

Proses Standarisasi berawal dari pengembangan spesifikasi yang dibuat oleh kelompok kerja
yang dikontrak oleh IETF. Keanggotaan kelompok ini bersifat sukarela dan semua pihak yang
tertarik boleh ikut berpartisipasi. Dukumen awal dibuat, dikenal sebagai Internet Draft,
ditempatkan dalam direktori online Internet Drafts milik IETF. Dokumen itu disebut sebagi
Internet Draft lebih dari enam bulan dan siapa saja yang tertarik boleh menilai dan memberi
komentar. Pada akhir masa itu IESG mungkin menyetujui publikasi draft sebagai RFC (Request
For Comment), bila tidak disetujui maka draft dihapus dari direktori. RFC merupakan catatan
kerja dari komunitas riset dan pengembangan Internet, isinya adalah apa saja yang berhubungan
dengan komunikasi komputer dan apa saja dari hasil penemuan samapi ke spesifikasi sebuah
standar. Syarat sebuah RFC menjadi standar adalah:

- Stabil dan mudah dimengerti


- Kompeten dari segi teknis
- Dapat diwujudkan dengan leluasa, multiple, dan interoperable dengan pengalaman operasional
yang substansial
- Mendapat dukungan publik secara signifikan
- Benar-benar dianggap berguna untuk seluruh atau sebagian Internet.

ISO bukanlah sebuah singkatan. Istilah ini diambil dari kata yunani yang bermakna sama. Ini
adalah nama sebuah lembaga internasional yang mengembangkan standar berbagai subyek.
Organisasi ini bersifat sukarela, dan bukan lembaga pemerintah meskipun 70 % anggotanya dari
lembaga-lembaga pemerintah atau yang terkait dengan hukum publik. ISO didirikan pada tahun
1946 dan telah mebuat standar untuk berbagai bidang. Salah satunya adalah arsitektur komunikasi
OSI (Open System Interconnection) dan standar-standar yang ada dalam setiap lapisan OSI.

Sebenarnya ISO bekerja sama dengan IEC (International Electronical Commision) dalam
merancang ISO. IEC berkonsentrasi pada bidang engineering elektris dan elektronis (hardware,
sedangkan ISO pada software. Pada tahun 1987 dua kelompok ini membentuk JTC-1 (Joint Technical
Committee. Komite ini mengembangkan dokumen-dokumen yang secara pokok menjadi standar
ISO.

Standarisasi telekomunikasi ITU-T merupakan sebuah bagian tetap dari International


Telecommunication Union (ITU), yang merupakan bagian dari agen spesialisasi dari Amerika Serikat.
Jadi anggota ITU-T adalah pemerintah. Tujuan utamanya adalah membuat standarisasi, menentukan
apa yang diperlukan, acuan teknis, dan operasi dalam telekomunikasi agar mencapai kompatibilitas
pada tingkat akhir dari koneksi telekomunikasi internasional, tanpa memperhatikan pada negara asal
atau tujuan. Organisasi ini berdiri pada tanggal 1 Maret 1993 menggantikan International Telegraph
and Telephone Consultative Committee (CCITT) yang memiliki tujuan yang sama dengan ITU-T.

ITU-T bertanggung jawab terhadap pengembangan standar-standar untuk Broadband ISDN


(B-ISDN) yang didasarkan atas teknologi ATM. Forum ATM sangat berperan dalam pengembangan
standar-standar ATM.
Karakteristik Protokol

Fungsi-Fungsi Lapisan

DATA COMMUNICATIONS AND NETWORKING


Fourth Edition
Behrouz A. Forouzan

KOMUNIKASI DATA DAN KOMPUTER

William Stallings

Anda mungkin juga menyukai