Anda di halaman 1dari 15

SMART WATCH FOR SAFETY RIDING AND RELAXATION (SWAR)

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis

Nama Kelompok 5
1. Nailis Saadah 31401405615
2. Siti Afiatul Rochimah 31401405701
3. Virda Rosi Pratiwi 31401405739

Kelas RKI-1

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2017
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia adalah makhluk yang selalu dipenuhi aktivitas dalam hidupnya. Aktivitas
yang dilakukan pun beragam, mulai ringan hingga berat sekalipun. Berbagai macam
aktivitas tersebut membuat manusia membutuhkan energi yang lebih sehingga dapat
menjalankan semua aktivitas dengan baik. Energi yang dibutuhkan berasal dari berbagai
macam sumber, salah satunya makanan. Energi yang muncul karena makanan pun
akhirnya harus habis dan kembali diisi dan proses ini berlangsung terus-menerus tanpa
henti. Salah satu upaya penambahan energi selain berasal dari makanan adalah dengan
beristirahat.
Istirahat merupakan kebutuhan pokok setiap manusia, karena dengan beristirahat
maka manusia bisa kembali segar dan fit sehingga tetap menjaga kesehatan tubuh.
Istirahat tidak hanya dalam bentuk tidur, namun bisa berbagai macam aktivitas lain agar
kondisi fisik seseorang bisa sehat dan siap beraktivitas kembali. Proses pemulihan
stamina seseorang pun beragam, ada yang hanya membutuhkan waktu singkat untuk
dapat me-refresh tubuh, namun ada juga yang membutuhkan tidur agar tubuh benar-
benar fit. Tidur adalah keadaan dimana seseorang tidak sadar karena efek gelombang
delta yang muncul. Tidur pun memiliki jangkauan waktu tertentu bagi masing-masing
orang, dimana waktu tidur untuk bayi hingga orang dewasa setiap harinya berbeda-beda
(anak-anak kurang lebih 8 jam sehari, orang dewasa kurang lebih 6 jam sehari).
Tentunya istirahat menjadi hal utama bagi tiap manusia, karena dengan beristirahat maka
dapat menghindari munculnya penyakit tubuh.
Waktu tidur yang telah ditentukan harusnya dapat dimaksimalkan oleh setiap orang
agar tubuh tetap sehat. Namun waktu tidur tampaknya tidak selalu digunakan teratur oleh
setiap orang, terutama bagi yang memiliki aktivitas cukup padat setiap harinya sehingga
waktu tidur pun berkurang. Beberapa orang dapat menahan rasa kantuk yang mereka
rasakan saat sedang beraktivitas padat, namun beberapa lainnya tidak bahkan ketika
aktivitas tersebut seharusnya membutuhkan kondisi fit individu. Penanganan kantuk
yang bisa menyerang ini, biasa dilakukan dengan banyak hal misalnya dengan mencuci
muka atau mengistirahatkan diri sebentar. Namun hal itu tidak dapat sepenuhnya
berhasil, karena pusat saraf (hipotalamus) belum sepenuhnya kembali dalam keadaan
sadar.
1
Kondisi mengantuk seseorang dapat dialami saat melakukan apapun, misalkan
belajar di sekolah atau kampus, bahkan saat berkendara. Keadaan mengantuk ini dapat
menyebabkan berbagai permasalahan, diantaranya terganggunya konsentrasi saat belajar
ataupun saat berkendara yang akan mengakibatkan kecelakaan.
Hal ini dibuktikan dengan banyak angka kecelakaan hingga menyebabkan kematian
karena mengantuk saat berkendara. Indonesia menempati peringkat pertama negara
dengan angka kecelakaan lalu lintas tertinggi (Global Status Report on Road Safety). Di
Indonesia, jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 120 jiwa per
harinya (Republika.co.id, 2015). Hal ini menjadi permasalahan yang semakin pelik
karena penyebab utama kecelakaan di Indonesia, baik kecelakaan tunggal maupun
kecelakaan dua kendaraan atau lebih, adalah karena sang pengemudi yang berada dalam
kondisi mengantuk. Jika tidak ada solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi
permasalahan ini, maka jumlah kecelakaan di Indonesia akan semakin bertambah.
Mengantuk saat berkendara sebenarnya lumrah dialami setiap orang, karena efek
kelelahan setelah beraktivitas padat dan adanya tanggungjawab untuk tetap pulang ke
rumah. Namun hal ini tidak ditunjang dengan kesadaran pengendara untuk tidak
melanjutkan perjalanan dan beristirahat sebentar hingga kondisi fisik kembali normal.
Aparat keamanan juga tidak tinggal diam, terbukti dengan banyaknya himbauan untuk
tidak berkendara kala mengantuk telah banyak beredar di jalan-jalan. Namun
kenyataannya hal itu belum dapat mengurangi angka kecelakaan.
Berdasarkan fenomena tersebut, membuat penulis berpikir adanya inovasi terbaru
berupa SWAR agar dapat menghilangkan rasa kantuk yang menyerang tiba-tiba karena
kelelahan yang langsung menuju hipotalamus dan membuat saraf-saraf hipotalamus
kembali sadar dan dapat dipastikan rasa kantuk tersebut hilang dengan sendirinya, yang
mana dapat digunakan bagi seluruh siswa maupun mahasiswa dan pengendara kendaraan
bermotor ketika berkendara, sehingga tercipta suasana aman dan mengurangi angka
kecelakaan nasional. Selain itu, produk berupa jam tangan dipilih karena jam tangan
dianggap sesuatu yang penting dan hampir selalu digunakan oleh setiap orang sehingga
kemungkinan untuk lupa tidak digunakan akan semakin kecil.

1.3. Tujuan
Tujuan diproduksinya SWAR adalah sebagai business plan yang dapat
mendatangkan keuntungan. Sebagai business plan dikarenakan peneliti melihat bahwa

2
perkembangan teknologi akan mengalami perkembangan yang pesat setiap waktu. Maka
pembentukan sebuah SWAR dapat digunakan untuk :
a. Membantu para siswa dan mahasiswa dalam mengatasi rasa ngantuk saat di dalam
kelas.
b. Membantu para pengendara kendaraan bermotor agar mengurangi kantuk saat
berkendara serta mengurangi kecelakaan lalu lintas.

1.4. Sponsor
Jam tangan merupakan alat yang dipakai di pergelangan tangan manusia. Jam tangan
berguna untuk menunjukkan waktu, dimanapun dan kapanpun. Sponsor utama dalam
usaha ini adalah perusahaan pembuat jam tangan, serta para peneliti pembuat alarm anti
ngantuk. Hal tersebut dikarenakan perusahaan yang beroperasi dalam pembuatan jam
tangan serta para peneliti pembuat alarm anti ngantuk sangat berpotensi dalam
mendukung perkembangan dan pemasaran SWAR di era sekarang dan di era mendatang.

3
BAB II
ASPEK PEMASARAN

2.1. Lokasi Pemasaran


Pemasaran akan dilakukan di Indonesia dan di mancanegara, karena jam tangan ini
dapat digunakan untuk semua kalangan dan memiliki peluang usaha yang baik. Lokasi
pemasaran produk ini terletak di Jalan Sriwijaya No. 50 Wonodri, Semarang.

2.2. Target Pasar


Segmentasi dari SWAR adalah konsumen yang aktivitasnya padat dan terjadwal
setiap harinya, serta konsumen yang lebih memikirkan penampilan rapi dan trendy,
seperti pebisnis, pegawai, dan pelajar. Dengan aktivitas yang padat dan keinginan
konsumen untuk tetap modis, SWAR memberikan penawaran solusi dari masalah
konsumen yaitu kebutuhan kesehatan dan fashion. Taget dari SWAR ini adalah pebisnis,
pegawai, dan pelajar. Sesuai dengan segmentasi dari SWAR.

2.3. Proyeksi dari Pasar Sasaran (Potensi Pasar)


Jam tangan merupakan kebutuhan sekunder yang pada saat ini menjadi kebutuhan
utama konsumen di indonesia. Fungsi utama jam tangan adalah sebagai pengingat waktu
atau time reminder. Seiring berkembangnya waktu, fungsi jam tangan pun ikut tergeser
oleh kecanggihan teknologi. Fungsi jam tangan saat ini tidak hanya untuk pengingat
waktu saja, melainkan juga untuk terapi kesehatan. Tren smartwatch juga telah
menggeser pasar smartphone di tahun 2013. Smartwach termasuk jenis wearable device,
terlihat dari melambatnya pertumbuhan penjualan perangkat ponsel pintar, karena
kebanyakan warga Negara Indonesia sudah memiliki smarphone, sehingga menggapai
sisa dari pasaran yang ada prosesnya akan berjalan lebih lambat dari awalnya. Oleh
karena itu, sebagian warga Negara Indonesia sudah memiliki smartphone, akan semakin
banyak orang yang membeli jam tangan pintar sebagai alat pendamping smartphone
tersebut. Selain itu, masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan mobolitas yang
tinggi, tetapi tidak diimbangi dengan kondisi fisik yang prima. Itu terbukti dengan
adanya peningkatan pada jumlah kasus kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun 2016 yang
mencapai 500 kasus, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 433 kasus.
Akhir-akhir ini kebanyakan kecelakaan lalu lintas yang terjadi, disebabkan oleh factor
kelelahan.
4
Menurut Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto
Thahjono menyebutkan 80 persen kecelakaan lalu lintas di jalan raya saat mudik lebaran
tahun 2015 karena factor kelelahan. Di awal tahun ini, resolusi mengenai kesehatan juga
meningkat. Kesadaran warga Indonesia mengenai gaya hidup sehat memang sudah
terlihat dari beberapa tahun yang lalu. Tidak hanya berlaku pada barang-barang
konsumsi, tapi juga elektronik yang mendukung kesehatan mereka. Dari beberapa factor
ini, jam anti ngantuk dapat bertahan dipasaran untuk waktu yang akan datang.

2.4. Positioning
Fungsi utama SWAR ini berhubungan dengan kesehatan. Feature dari jam tangan ini
di rancang untuk memperlancar sirkulasi darah, melancarkan dinding pembuluh darah,
memperbaiki susunan bentuk sel darah yang saling melekat menjadi berpencar
(mengatasi kekentalan darah), merontokkan lemak dalam sel darah merah, dan
meningkatkan sekresi insulin. Dengan terapi dari SWAR ini, pengendara, pegawai,
pelajar yang sudah merasa kelelahan akan bugar kembali. Jadi posisioning dari jam
tangan ini adalah jam tangan sehat. Selain itu, Tagline dari produk ini adalah Be Safe,
Be Relax.

2.5. Market share


Market share dari industrI jam tangan yang memberikan fasilitas untuk kesehatan
masih minim di pasaran. Pemain dominan dalam pasar ini adalah Apple, Samsung, Sony,
Polar, Asus, Huawei, ZE, inWatch, Casio,TAG Heurer, Tom Tom, dan Qualcomm.
Selain itu, SWAR harganya cukup terjangkau dikalangan masyarakat indoneseia,
berbeda dengan produk pesaing yang pada dasarnya merupaka produk prestige. Masih
ada kesempatan untuk jam anti ngantuk untuk dapat bersaing di pasaran. Market share
SWAR ini sebesar 15%.

5
2.6. Strategi marketing
a. Product (produk)

SWAR merupakan sebuah inovasi untuk menjawab masalah para konsumen.


Konsumen yang memiliki masalah mengenai kelelahan yang berlarut-larut hampir
setiap hari dapat membeli jam tangan ini, untuk digunakan sebagai terapi. Untuk
konsumen yang mementingkan fashion, SWAR hadir dengan tampilan yang cukup
berkelas. Feature dari jam tangan ini di rancang untuk memperlancar sirkulasi darah,
melancarkan dinding pembuluh darah, memperbaiki susunan bentuk sel darah yang
saling melekat menjadi berpencar (mengatasi kekentalan darah), merontokkan lemak
dalam sel darah merah, dan meningkatkan sekresi insulin. Dengan terapi dari SWAR
ini, konsumen akan merasa bugar kembali.

b. Price (harga)
SWAR ini masih langka di pasaran Indonesia, dan sebagian besar dari produk
pesaing merupakan produk prestige. Jam tangan ini hadir dengan harga medium dan
kualitas yang cukup baik. Selain itu, diskon dan potongan harga juga diperkenankan
dalam transaksi jual beli, seperti diskon awal tahun. Harga jam tangan ini berkisar
antara Rp 250.000 - Rp 500.000 tergantung model dan spesifikasi produk.

c. Promotion (promosi)
Promosi dilakukan dengan direct selling dan indirect selling. Direct selling
dilakukan dengan memberikan informasi kelebihan dan manfaat SWAR kepada
pelanggan yang sudah loyal, dengan tujuan untuk disebar luaskan kepada calon
konsumen. Sedangkan indirect selling dilakukan dengan menggunakan dan
memanfaatkan kecanggihan teknologi, seperti iklan di medsos, iklan di layar TV,
iklan di videotron.

6
d. Place (distribusi)
Untuk saluran distribusi untuk penjualan SWAR ini, selain memasarkan produk
di toko juga menjalin kerjasama dengan berbagai toko elektronik yang tersebar di
berbagai pusat perbelajaan serta media penjualan online seperti bukalapak, lazada
dan lainnya maupun media sosial seperti instagram, facebook, dan line.

7
BAB III
ASPEK OPERASIONAL

3.1. Perencanaan Lokasi


Lokasi usaha berada di Jalan Sriwijaya No. 50 Wonodri, Semarang yang merupakan
lingkungan yang cukup strategis. Lokasi tersebut dekat dengan kegiatan perekonomian
seperti pusat perdagangan, perkantoran, dan pendidikan. Lokasi yang cukup strategis
tersebut memudahkan dalam pendistribusian produk terhadap konsumen dan konsumen
juga mudah mengakses lokasi tersebut di pinggir jalan raya dengan fasilitas transportasi
cukup banyak.
Tenaga kerja trampil juga banyak tersedia, karena di daerah Semarang sendiri
banyak terdapat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ataupun universitas yang memiliki
jurusan teknik. Ketersediaan tenaga kerja tersebut memungkinkan perusahaan dapat
berproduksi secara efisien dan berkelanjutan.
3.2. Rencana Kualitas/Produk
Produk Smart Watch For Safety Riding And Relaxation (SWAR) ini merupakan
produk yang menekankan pada sisi fungsional dan artistik. Dalam segi fungsional, jam
tangan ini dapat digunakan sebagai terapi. Feature dari jam tangan ini di rancang untuk
memperlancar sirkulasi darah, melancarkan dinding pembuluh darah, memperbaiki
susunan bentuk sel darah yang saling melekat menjadi berpencar (mengatasi kekentalan
darah), merontokkan lemak dalam sel darah merah, dan meningkatkan sekresi insulin.
Dengan terapi dari SWAR ini, konsumen akan merasa bugar kembali. Namun dalam sisi
artistik, SWAR hadir dengan tampilan yang cukup berkelas. Selain itu, kelebihan lain
dari jam tangan ini adalah harga yang relatif terjangkau untuk seluruh kalangan
masyarakat.
3.3. Pemilihan Teknologi yg digunakan
Pembuatan produk tersebut menggunakan teknologi yang tinggi, namun juga
membutuhkan ketrampilan karyawan. Teknologi yang digunakan adalah Earclip Hearth
Rate Sensor sebagai input, Arduino Uno R3 sebagai mikrokontroler, motor DC
berkekuatan 5,9 Volt sebagai output dan PCB board. Sistem yang dibuat ini bisa
menggetarkan motor DC apabila nilai denyut nadi yang terdekteksi dibawah normal atau
kurang dari 60 mmHg dan kembali diam apabila denyutnadi mencapai nilai normal atau
sekitar 80 mmHg.

8
3.4. Kapasitas produksi/operasional
Kapasitas produksi yang direncanakan disesuaikan dengan target pasar yang telah
ditentukan, yaitu sebanyak 900 unit/tahun. Toko beroperasi sehari satu shift. Investasi
terkait dengan peralatan dan luas toko dapat mengantisipasi perkembangan permintaan
dengan melakukan penambahan shift tanpa melakukan perluasan toko dan penambahan
alat. Perubahan kapasitas hanya berdampak pada penambahan karyawan yang dapat
dilakukan setiap saat, karena banyak tersedia di pasar kerja.

3.5. Kebutuhan AT dan BB, TK dan prasarana lain

Alur Proses Operasional

Bahan baku

Jam tangan elektronik memanfaatkan banyak bahan paling modern yang tersedia, termasuk
plastik dan logam campuran. Jam tangan bisa terbuat dari plastik atau logam. Jam tangan
dengan logam sering kali mencakup sandaran stainless steel. Microchip biasanya terbuat dari
silikon, sementara LED biasanya terbuat dari gallium arsenide, gallium phosphide, atau
gallium arsenide phosphide. LCD terdiri dari kristal cair yang terjepit di antara potongan
kaca. Kontak listrik antar bagian biasanya terbuat dari sejumlah kecil emas (atau dilapisi
emas). Emas adalah konduktor listrik yang hampir ideal dan bisa digunakan dengan sukses
dalam jumlah sangat kecil.

Proses

Bagian ini akan fokus pada jam tangan digital kuarsa (Quartz) dengan display LED.
Meskipun perakitan jam tangan semacam itu harus dilakukan dengan hati-hati dan metodik,
aspek terpenting dari proses pembuatannya adalah pembuatan komponen.

Kuarsa

Inti dari jam kuarsa adalah sekumpulan kuarsa kecil. Kuarsa yang diproduksi secara
sintetis dipotong oleh produsen dengan gergaji berlian dan dikirim ke pembuat jam
kerja untuk digunakan. Kuarsa, dalam bentuk alami, pertama kali dimasukkan ke
dalam ketel raksasa atau otoklaf (perangkat yang sama digunakan oleh dokter dan
dokter gigi untuk mensterilkan instrumen). Dengan struktur kristal yang diinginkan.
Bahan alkali dipompa ke dasar autoklaf, dan autoklaf dipanaskan sampai suhu kira-

9
kira 750 derajat Fahrenheit (400 derajat Celsius). Kuarsa alami larut dalam cairan
alkali panas, menguap, dan menyimpan dirinya sendiri pada biji. Setelah sekitar 75
hari, ruangan bisa dibuka, dan kristal kuarsa yang baru tumbuh bisa dilepas dan
dipotong sesuai proporsi yang benar. Sudut dan ketebalan yang berbeda dalam
pemotongan menyebabkan tingkat osilasi yang dapat diprediksi. Tingkat osilasi yang
diinginkan untuk kuarsa yang digunakan pada jam tangan adalah 100.000 megaHertz
atau 100.000 osilasi per detik.
Bekerja paling efektif, potongan kuarsa perlu disegel di ruang vakum satu sama lain.
Paling umum, kuarsa dimasukkan ke dalam semacam kapsul, dengan kabel terpasang
pada kedua ujungnya sehingga kapsul dapat disolder atau dihubungkan ke papan
sirkuit.

Microchip

Timbalan elektronik yang dihasilkan oleh baterai melalui kuarsa (menghasilkan


osilasi) akan beralih ke microchip yang berfungsi sebagai "sirkuit pemisah frekuensi".
Pembuatan microchip, seperti kuarsa, juga dilakukan oleh pemasok ke produsen jam
tangan. Proses yang ekstensif dan kompleks, membuat microchip melibatkan etsa
kimia dan / atau x-ray dari sirkuit elektronik mikroskopik ke sepotong kecil silikon
dioksida.
Tingkat osilasi mungkin 100.000 getaran / detik dikurangi menjadi 1 atau 60 atau
beberapa osilasi osilasi lainnya yang mudah ditangani. Pola baru osilasi kemudian
dikirim ke microchip lain yang berfungsi sebagai "counter-decoder-driver." Chip ini
benar-benar akan menghitung osilasi yang diterimanya. Jika ada enam puluh osilasi
per detik, chip tersebut akan mengubah pembacaan pada LED setiap detiknya. Setelah
3.600 osilasi (60 x 60), konter akan menginstruksikan LED untuk mengubah
pembacaan selama beberapa menit. Dan, setelah 60 x 60 x 60 osilasi (216.000),
konter akan mengubah pembacaan

Perakitan

Seluruh rangkaian kristal dan microchip dipasang pada papan sirkuit. Papan
menggabungkan ruang untuk menahan baterai yang memasok listrik ke kristal kuarsa
dan memasok daya untuk display LED. Umumnya, ruang untuk baterai ada di bagian
luar permukaan menghadap bagian belakang case. Baterai bisa diganti dengan
melepaskan bagian belakang jam tangan.

10
Mekanisme yang digunakan untuk mengatur jam tangan kemudian dihubungkan.
Mekanisme ini melibatkan dua pin yang diseberang case jam tangan. Satu pin
memungkinkan rangkaian counter mengetahui pembacaan mana yang harus diatur
ulang: detik, menit, atau jam. Pin kedua ditekan beberapa kali untuk membawa
tampilan ke bacaan yang diinginkan.
Seluruh papan sirkuit, bersama dengan baterai, kemudian ditutup dalam sebuah case,
dan lekatkan pada wrist strap.
Para pekerja membutuhkan waktu rata-rata 30 menit untuk menyelesaikan satu unit
produk. Sedangkan alat yang di butuhkan untuk merakit komponen-komponen jam
tangan adalah obeng, pinset, soldier perkakas tersebut juga harus diganti setelah
penggunaan 1000 jam.. Soldier membutuhkan daya listrik 500 watt. Tempat kerja
untuk karyawan rata-rata 4m2

Fitur Tambahan

Karena microchip pada jam kuarsa mampu menahan sejumlah besar informasi, ada
kemungkinan untuk menambahkan fungsi lain ke jam tangan. Tombol tambahan pada case
yang terhubung ke sirkuit counter dapat memberikan alarm, informasi pasang surut, dan
banyak lagi. Microchip ini dapat dengan mudah diprogram untuk mengatur jam tangan ke
depan atau ke belakang dengan menekan sebuah tombol, sehingga pemilik dapat menentukan
waktu di zona waktu lain, atau mungkin memiliki dua, tiga, atau lebih zona waktu yang
ditampilkan berturut-turut. Teknologi tambahan yang digunakan adalah Earclip Hearth Rate
Sensor sebagai input, Arduino Uno R3 sebagai mikrokontroler, motor DC berkekuatan 5,9
Volt sebagai output dan PCB board. Sistem yang dibuat ini bisa menggetarkan motor DC
apabila nilai denyut nadi yang terdekteksi dibawah normal atau kurang dari 60 mmHg dan
kembali diam apabila denyutnadi mencapai nilai normal atau sekitar 80 mmHg.

Kontrol kualitas
Semua komponen jam tangan elektronik diproduksi dengan sistem kontrol kualitas yang
ketat. Kristal kuarsa, misalnya, memiliki frekuensi yang diuji sebelum digunakan dalam jam
tangan. Microchip harus dibuat di lingkungan "ruang bersih" dengan udara yang disaring
khusus, karena partikel debu yang paling kecil pun bisa membuat chip tidak berguna.

11
Microchip diperiksa dengan teliti dan di bandingkan, kemudian diuji untuk akurasi sebelum
digunakan.
Setelah jam tangan dibuat, sekali lagi diuji sebelum dikirim ke pasar. Selain ketepatan waktu
penyimpanannya, juga dikenakan uji tarik di mana ia harus terus beroperasi dengan benar
setelah dijatuhkan dan disalahgunakan; Tes suhu; Dan tes air.
Perusahaan jam tangan yang besar membuat semua komponen mereka sendiri, memastikan
standar kualitas produk ada pada titik paling awal dalam proses pembuatannya.

Kebutuhan Bahan Baku

Rencana Produksi Jam Tangan : 900 unit

Karena toko kita berencana untuk membeli langsung komponen-komponen jam


tangan dari supplyer, maka

1. Kebutuhan Microchip

Microchip : 900

2. Kebutuhan LED

LED : 900

3. Kebutuhan Baterai

Baterai : 900

4. Kebutuhan Case

Case : 900

5. Kebutuhan Wrist Strap

Wrist Strap : 900

6. Kebutuhan Earclip Hearth Rate Sensor, Arduino Uno R3, motor DC


berkekuatan 5,9 Volt dan PCB board

Earclip Hearth Rate Sensor, Arduino Uno R3, motor DC berkekuatan


5,9 Volt dan PCB board: 900

12
Kebutuhan Tenaga Kerja

Rencana Produksi Jam Tangan : 900 unit


Jam kerja: 900 x 30 : 27.000 mnt
27.000/60 : 450 jam
450/(8 x 300) :
Untuk dapat merakit dari bahan mentah hingga produk jadi di butuhkan 4 pekerja

Kebutuhan Alat dan Daya Listrik

Jam Kerja : 900 x 30 : 27.000 mnt

27.000/60 : 450 jam

Alat = 4 soldier

Kebutuhan Pinset n= 450/1000 =

Kebutuhan Obeng = 450/1000 =

Kebutuhan Daya = 4 x 500 watt = 2.000 watt

Penggunaan Daya = 2.000 x 300 x 8 Jam = 4.800 KWH

Kebutuhan Gedung

Ruang Kerja setiap karyawan rata-rata 4m2. Jumlah Karyawan...orang, sehingga kebutuhan
gedung untuk produksi minimal...

Kebutuhan Tanah

Luas tanah yang dibutuhkan minimal 1,5 luas gedung.

13
BAB IV

ASPEK KEUANGAN

4.1. Kebutuhan Investasi

4.2. Sumber Modal


4.3. Asumsi Yang digunakan
4.4. Proyeksi Keuangan
4.5. Analisis Kelayakan Finansial

14

Anda mungkin juga menyukai