Anda di halaman 1dari 9

A.

DEFINISI
Gangren adalah kematian jaringan, biasanya berhubungan dengan
berhentinya aliran darah ke daerah yang terkena.

B. ETIOLOGI
Gas gangren terjadi akibat infeksi oleh bakteri klostridium, yang
merupakan Bakterian-aerob (tumbuh bila tidak ada oksigen). Selama
pertumbuhannya, klostridium menghasilkan gas,sehingga infeksinya
disebut gas gangren.
Gas gangren biasanya terjadi di bagian tubuh yang mengalami
cedera atau pada luka operasi. Sekitar 30% kasus terjadi secara spontan.
Bakteri klostridium menghasilkan berbagai racun, 4 diantaranya
(alfa, beta, epsilon, iota) menyebabkan gejala-gejala yang bisa berakibat
fatal. Selain itu, terjadi kematian jaringan (nekrosis), penghancuran sel
darah (hemolisis), vasokonstriksi dan kebocoran pembuluh darah.
Racun tersebut menyebabkan penghancuran jaringan lokal dan gejala-
gejala sistemik.
C. KLASIFIKASI
Ganggren adalah akibat dari kematian sel dalam jumlah besar,
ganggren dapat diklasifikasikan sebagai kering atau basah. Ganggren
kering meluas secara lambat dengan hanya sedikit gejala, ganggren kering
sering dijumpai di ekstremitas umumnya terjadi akibat hipoksia lama.
Gangren basah adalah suatu daerah dimana terdapat jaringan mati yang
cepat peluasannya, sering ditemukan di oragan-organ dalam, dan berkaitan
dengan infasi bakteri kedalam jaringan yang mati tersebut. Ganggren ini
menimbulkan bau yang kuat dan biasanya disertai oleh manifestasi
sistemik.Ganggren basah dapat timbul dari ganggren kering.
Ganggren gas adalah jenis ganggren khusus yang terjadi sebagai
respon terhadap infeksi jaringan oleh suatu jenis bakteri aerob yang di
sebut klostridium ganggren jenis ini paling sering terjadi setelah trauma,
ganggren gas cepat meluas ke jaringan di sekitarnya sebagai akibat di
keluarkan nya toksin-toksin oleh bakteri yang membunuh sel-sel di
sekitarnya. Sel-sel otot sangat rentan terhadap toksin ini dan apabila
terkena akan mengeluarkan gas hydrogen sulfide yang khas, ganggren
jenis ini dapat mematikan.
Ganggren diabetik di temukan pada sekitar 4% di Indonesia,
ganggren diabetic merupakan dampak jangka lama arterios kleropis dan
emboli thrombus kecil. Infeksi dan luka sukar sembuh dan mudah
mengalami nekrosis.
1. Angiopati arteriol yang menyebabkan perfusi jaringan kaki
kurang baik sehingga mekarisme radang jadi tidak
efektif
2. Lingkungan gula darah yang subur untuk perkembangan
bakteri pathogen
3. Terbukanya pintas arteri-vena di sukkutif, aliran nutriyen akan
memimtas tempat infeksi
D. PATOFISIOLOGI
Terjadinya masalah kaki diawali adanya hiperglikemia pada
penyandang DM yang menyebabkan kelainan neuropati dan kelainan pada
pembuluh darah. Neuropati, baik neuropati sensorik maupun motorik dan
autonomik akan mengakibatkan berbagai perubahan pada kulit dan otot
yang kemudian menyebabkan terjadinya perubahan distribusi tekanan
pada telapak kaki dan selanjutnya akan mempermuda terjadinya ulkus.
Adanya kerentanan terhadap infeksi menyebabkan infeksi mudah merebak
menjadi infeksi yang luas. Faktor aliran darah yang kurang juga akan lebih
lanjut menambah rumitnya pengelolaan kaki diabetes
E. MANIFESTASI KLINIS
Biasanya di manifestasikan dengan nyeri berat tiba-tiba yang
terjadi 1 sampai 4 hari setelah cedera, nyeri disebabkan oleh gas dan
edema pada jaringan cedera. Di sekeliling luka tampak normal berwarna
terang dan tegang tapi kemudian menjadi gelap, bau busuk cairan keluar
dari luka. Gas dan cairan yang tertahan meningkatnya tekanan setempat
dan mengganggu pasokan darah dab drainase otot yang trlihat menjadi dan
nekrotik
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK DIAGNOSA
Diagnosa gangren diabetik ditegakkan dengan cara :
Anamnesis / gejala klinik
Pemeriksaan fisik Physis diagnostic
Pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah :
a. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah meliputi : GDS > 200 mg/dl, gula darah puasa >120
mg/dl dan dua jam post prandial > 200 mg/dl.
b. Urine
Pemeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine. Pemeriksaan
dilakukan dengan cara Benedict ( reduksi ). Hasil dapat dilihat melalui
perubahan warna pada urine : hijau ( + ), kuning ( ++ ), merah ( +++ ), dan
merah bata ( ++++ ).
c. Kultur pus
Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik yang sesuai
dengan jenis kuman.
DIAGNOSA BANDING
Diagnosa banding dari sutu gangren diabetik adalah gangren yang
disebabkan oleh arteriosclerosis obliterans pada penderita non diabetes.

Pada gangen non-diabetik dijumpai tanda sebagi berikut:


Claudicatio intermittent, yaitu rasa sakit yang timbul, biasanya pada
telapak kaki setelah berjalan beberapa saat dan segera hilang bila istirahat.
Hilangnya denyut nadi
Kaki terasa dingin
Bila aliran darah tersumbat total, tidaka menyebabkan tulang-tulang
segera menjadi buruk.
Pada gangrene diabetik, bila aliran darah tersumbat total maka tulang akan
mengalami osteomyelitis, selain itu pada gangrene diabetik, Claudicatio
intermittent juga timbul pada waktu istirahat, baik siang atau malam hari,
disertai perasaan terbakar, kebas, dingin.

Salah satu diagnosa banding dari ulkus diabetik adalh ulkus tropikum,
sebab pada ulkus ini biasanya terdapat pada daerah yang terbuka terutama
daerah tungkai yang bentuknya bulat, bergaung, kotor dan dikelilingi
tanda radang. Biasanyanya tukak ini disertai demam dan limfadinitis.
Tukak ini biasanya sembuh spontan tanpa nyeri lagi dengan menyisakan
ulkus yang indolen.
G. KOMPLIKASI
1. Dry gangren
Dry gangren terjadi ketika ada memperlambat atau hambatan dalam
aliran darah ke bagian tubuh seperti jari-jari kaki dan jari-jari.
2. Dan tipe 2 diabetes mellitus tipe mengarah pada kering gangren karena
gula darah tinggi dan kerusakan diabetes menyebabkan pembuluh
darah yang membawa darah ke jari tangan dan kaki.Arteriosklerosis
mengarah ke dinding-dinding arteri yang menebal atau pembentukan
plak kolesterol dan mempersempit diameter pembuluh kecil yang
mengarah ke gangrene.Demikian pula, penyakit arteri perifer
mengarah ke lemak dalam arteri dan berhenti darah dari mengalir ke
jari tangan dan kaki yang mengarah ke gangrene.Dry gangren biasanya
terbatas untuk bagian terpengaruh dan ada adalah sebuah kawasan di
kulit yang sehat hanya di luar daerah yang terkena dampak. Wilayah
yang terlibat berubah dingin, kering, dan hitam dan akhirnya jatuh. Ini
disebut mumifikasi daerah.
3. Basah gangren
Basah gangren terlihat setelah cedera serius atau gigitan embun beku
atau bahkan daerah yang dibakar menjadi terinfeksi dan infeksi
mengambil akar ke dalam jaringan.Infeksi menyebabkan
pembengkakan jaringan dan ini blok suplai darah ke daerah yang
terkena dampak membuat lebih buruk infeksi dan gangren progresif.
Basah gangren dapat menyebar lebih cepat menuju komplikasi yang
mengancam jiwa seperti syok septik jika tidak diperlakukan segera.
4. Gas gangren
Gangren juga dapat disebabkan oleh bakteri khusus yang disebut
Clostridium. Ini disebut gas gangren. Ini adalah infeksi umum yang
dilihat selama perang.Necrotising nekrotikans disebabkan ketika
bakteri menyebar ke dalam kulit dan menyerang lebih dalam jaringan.
5. Gangren internal
Gangren dapat juga mempengaruhi organ-organ internal ketika aliran
darah ke mereka terhalang. Ini disebut gangren internal dan dapat
mempengaruhi kandung empedu atau usus yang terperangkap dalam
hernia.
6. Fournier's gangren
Ketika gangren mempengaruhi penis dan alat kelamin disebut
Fournier's gangren.
H. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Memperbaiki keadaan umum penderita dengan nutrisi yang memadai
2. Pemberian anti agregasi trombosit jika diperlukan, hipolipidemik dan
anti hopertensi
3. Bila dicurigai suatu gangren, segera diberikan antibiotik spektrum luas,
meskipun untuk
menghancurkan klostridia hanya diperlukan penisilin.
4. Dilakukan pengangkatan jaringan yang rusak. Kadang-kadang jika
sirkulasi sangat jelek, sebagian atau seluruh anggota tubuh harus
diamputasi untuk mencegah penyebaran infeksi.
5. Terapi oksigen bertekanan tinggi (oksigen hiperbarik) bisa juga
digunakan untuk mengobati gangren kulit yang luas. Penderita
ditempatkan dalam ruangan yang mengandung oksigen bertekanan
tinggi, yang akan membantu membunuh klostridia.
6. Bersihkan luka di kulit dengan seksama.
7. Waspada akan tanda-tanda terjadinya infeksi (kemerahan, nyeri,
keluarnya cairan, pembengkakan).
I. KONSEP ASKEP
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien gangren kaki
diabetik adalah sebagai berikut :
a. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya /
menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya
obstruksi pembuluh darah.
Tujuan : mempertahankan sirkulasi perifer tetap normal.
Kriteria Hasil :
- Denyut nadi perifer teraba kuat dan reguler
- Warna kulit sekitar luka tidak pucat/sianosis
- Kulit sekitar luka teraba hangat.
- Oedema tidak terjadi dan luka tidak bertambah parah.
- Sensorik dan motorik membaik
b. Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren
pada ekstrimitas.
Tujuan : Tercapainya proses penyembuhan luka.
Kriteria hasil :
1.Berkurangnya oedema sekitar luka.
2. pus dan jaringan berkurang
3. Adanya jaringan granulasi.
4. Bau busuk luka berkurang.

2.INTERVENSI (RENCANA TINDAKAN)


A) Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya /
menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya
obstruksi pembuluh darah.
Rencana tindakan :
1. Ajarkan pasien untuk melakukan mobilisasi
Rasional : dengan mobilisasi meningkatkan sirkulasi darah.
2. Ajarkan tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan aliran
darah :
Tinggikan kaki sedikit lebih rendah dari jantung ( posisi elevasi
pada waktu istirahat ), hindari penyilangkan kaki, hindari balutan
ketat, hindari penggunaan bantal, di belakang lutut dan sebagainya.
Rasional : meningkatkan melancarkan aliran darah balik sehingga
tidak terjadi oedema.

3. Ajarkan tentang modifikasi faktor-faktor resiko berupa :


Hindari diet tinggi kolestrol, teknik relaksasi, menghentikan
kebiasaan merokok, dan penggunaan obat vasokontriksi.
Rasional : kolestrol tinggi dapat mempercepat terjadinya
arterosklerosis, merokok dapat menyebabkan terjadinya
vasokontriksi pembuluh darah, relaksasi untuk mengurangi efek
dari stres.
4. Kerja sama dengan tim kesehatan lain dalam pemberian
vasodilator, pemeriksaan gula darah secara rutin dan terapi oksigen
( HBO ).
Rasional : pemberian vasodilator akan meningkatkan dilatasi
pembuluh darah sehingga perfusi jaringan dapat diperbaiki,
sedangkan pemeriksaan gula darah secara rutin dapat mengetahui
perkembangan dan keadaan pasien, HBO untuk memperbaiki
oksigenasi daerah ulkus/gangren.

B) Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya


gangren pada ekstrimitas.

Rencana tindakan :
1. Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.
Rasional : Pengkajian yang tepat terhadap luka dan proses
penyembuhan akan membantu dalam menentukan tindakan
selanjutnya.
2. Rawat luka dengan baik dan benar : membersihkan luka secara
abseptik menggunakan larutan yang tidak iritatif, angkat sisa
balutan yang menempel pada luka dan nekrotomi jaringan yang
mati.
Rasional : merawat luka dengan teknik aseptik, dapat menjaga
kontaminasi luka dan larutan yang iritatif akan merusak jaringan
granulasi tyang timbul, sisa balutan jaringan nekrosis dapat
menghambat proses granulasi.
3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan
kultur pus pemeriksaan gula darah pemberian anti biotik.
Rasional : insulin akan menurunkan kadar gula darah, pemeriksaan
kultur pus untuk mengetahui jenis kuman dan anti biotik yang tepat
untuk pengobatan, pemeriksaan kadar gula darahuntuk mengetahui
perkembangan penyakit.

DAFTAR PUSTAKA
Sjamsu Hidayat R. De Jong Wim 2004, Buku Ajar Ilmu Bedah,
Ediasi 2 Jakarta, EGC
DT : Smeltzer C Suzanne, 2001, Keperawatan Medikal Bedah,
Edisi 8 Jakarta, EGC
Corwin, Elizabeth. J, 2000, Buku Saku Patofisiologi, Jakarta, EGC
Sudoyo, Aru.W, dkk, 2006, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi
IV, Jakarta, FKUI
Http//: www.medicastore.com
http://www.NHS.uk/conditions/gangrene/Pages/Introduction.aspx
http://www.BBC.co.uk/Health/physical_health/conditions/gangren
e1.shtml
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0004484/
http://www.Patient.co.uk/Doctor/gangrene.htm

Anda mungkin juga menyukai