Anda di halaman 1dari 2

GEJALA PPOK

Pada tahap-tahap awal, PPOK jarang menunjukkan gejala atau tanda khusus. Gejala-gejala
penyakit ini akan muncul ketika sudah terjadi kerusakan yang signifikan pada paru-paru,
umumnya bertahun-tahun setelah paparan. Karena itu, pengidapnya sering tidak menyadari
mengidap penyakit ini. Terdapat sejumlah gejala PPOK yang bisa terjadi dan sebaiknya
diwaspadai, yaitu:

Batuk berdahak yang tidak kunjung sembuh.


Makin sering tersengal-sengal, bahkan saat melakukan aktivitas fisik yang ringan seperti
memasak atau mengenakan pakaian.
Mengi atau napas sesak dan berbunyi.
Lemas.
Sering mengalami infeksi paru.
Penurunan berat badan.

Serangan kambuhan PPOK terkadang bisa terjadi secara tiba-tiba dengan gejala yang lebih
parah untuk beberapa hari dan bahkan bisa membahayakan. Kondisi ini kemudian reda dan
bisa terulang lagi. Makin lama seseorang mengidap PPOK, gejala-gejala yang muncul saat
serangan ulang terjadi juga akan makin parah.

Jika ada dugaan Anda mengalami gejala PPOK, segera periksakan diri Anda ke dokter.
Jangan menundanya.

GEJALA BRONCHOPNEUMONIA
Gejala bronkopneumonia dapat terjadi secara mendadak atau perlahan. Bronkopneumonia
sering diawali gejala pilek atau batuk berdahak. Gejala kemudian berkembang sehingga
terjadi sesak napas, nyeri dada, pernapasan cepat, demam, menggigil, nyeri otot, dan nyeri
kepala. Pada anak, gejala yang paling umum adalah napas cepat, sesak, dan demam. Pada
bronkopneumonia akibat virus, gejala lebih ringan. Bronkopneumonia yang berat dapat
mengganggu pertukaran udara di paru paru sehingga darah yang dialirkan ke seluruh tubuh
menjadi miskin oksigen. Hal ini dapat menyebabkan gangguan berbagai organ dan penurunan
kesadaran sampai kematian.

GEJALA PNEUMONIA
Gejala pneumonia sangat bervariasi, berdasarkan tingkat keparahannya. Keragaman gejala
tersebut juga bisa disebabkan oleh perbedaan pada jenis bakteri pemicu infeksi, usia, dan
kondisi kesehatan pengidap. Meski demikian, gejala-gejala umum yang biasanya muncul
meliputi:
Demam.
Berkeringat dan menggigil.
Batuk kering atau batuk dengan dahak kental berwarna kuning, hijau, atau disertai darah.
Napas terengah-engah dan pendek.
Rasa sakit pada dada ketika menarik napas atau batuk.
Mual atau muntah.
Diare.
Kelelahan.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, periksakanlah diri Anda ke dokter. Segera cari
bantuan medis apabila muncul gejala-gejala yang parah, seperti napas terengah-engah, sakit
dada, atau linglung menyerang Anda.

Gejala Trombositopenia
Trombositopenia terkadang tidak menunjukkan gejala apa pun. Apabila ada, gejala utamanya
adalah perdarahan. Indikasi tersebut dapat terjadi di luar maupun di dalam tubuh dan
terkadang sulit dihentikan. Contohnya adalah mimisan, gusi berdarah, dan luka yang terus
berdarah. Gejala-gejala lain yang mungkin menyertai trombositopenia bisa berupa:
Kelelahan.
Darah pada urine atau tinja.
Menstruasi dengan volume darah yang berlebihan.
Memar-memar pada tubuh.
Bintik-bintik merah keunguan pada kulit, terutama bagian kaki.
Pembengkakan pada limpa.
Sakit kuning.
Jika mengalami gejala-gejala di atas, seseorang dianjurkan untuk memeriksakan diri ke
dokter. Perdarahan yang parah membutuhkan pertolongan darurat di rumah sakit.

Gejala Klinik
Umumnya gejala klinis timbul 8-14 hari setelah infeksi yang ditandai dengan demam yang
tidak turun selama lebih dari 1 minggu terutama sore hari, pola demam yang khas adalah
kenaikan tidak turun selama lebih dari 1 minggu terutama sore hari, pola demam yang khas
adalah kenaikan tidak langsung tinggi tetapi bertahap seperti anak tangga (stepladder), sakit
kepala hebat, nyeri otot, kehilangan selera makan (anoreksia), mual, muntah, sering sukar
buang air besar (konstipasi) dan sebaliknya dapat terjadi diare.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan peningkatan suhu tubuh, debar jantung relative lambat
(bradikardi), lidah kotor, pembesaran hati dan limpa (hepatomegali dan splenomegali),
kembung (meteorismus), radang paru (pneumomia) dan kadang-kadang dapat timbul
gangguan jiwa. Penyulit lain yang dapat terjadi adalah pendarahan usus, dinding usus bocor
(perforasi), radang selaput perut (peritonitis) serta gagal ginjal.

Anda mungkin juga menyukai