Kami
berlindung kepada Allah dari kejahatan diriku dan keburukan amalku.
Barang siapa yang diberi petunjuk Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menyesatkannya,
dan barang siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menunjukinya.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, aku mengesakanNya dan tidak
mempersekutukanNya.
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya dan rosulNya, tidak ada nabi setelah
Dia.
Ya Allah, berikan sholawat, salam dan kebaikan atas nabi Muhammad, keluarganya dan
sahabatnya.
Negeri Surga
Surga merupakan sebuah kenikmatan yang sangat besar yang hanya Allah berikan kepada setiap
hambanya yang beriman dan beramal shalih. Surga merupakan tempat kembali yang indah dan
sangat dinantikan oleh setiap orang yang beriman. Di dalamnya penuh dengan kenikmatan yang
tidak pernah terbayangkan di dunia. Dalam khutbah Jumat ini, kita diajak untuk bertamasya ke
negeri Surga dengan segala keindahannya, dengan harapan semoga kita semakin bersemangat
mempersiapkan perbekalan menuju tempat kembali di Surga kelak,
[Khutbah Pertama]
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah, atas nikmat iman dan takwa dengan syukur
yang sesungguhnya, sehingga Allah benar-benar berkenan menambahkan anugrah nikmat
teragung itu, berupa keteguhan iman dan ketinggian takwa sebagai balasan bagi hamba-hamba-
Nya yang pandai bersyukur, Amin. Allahumma Amin!
Termasuk dalam anugerah keimanan yang agung yang harus senantiasa kita syukuri adalah
keimanan dan keyakinan yang di-berikan oleh Allah ke dalam hati sanubari kita sekalian, berupa
percaya akan wujudnya surga dengan segala kenikmatannya, dan percaya adanya neraka dengan
segala penderitaan yang paling pedih dan memilukan.
Dengan keimanan pada nikmat-nikmat surga, kita akan menjadi semakin terdorong untuk
beramal shalih, dan mempertebal ketakwaan kita, begitu juga dengan rasa takut pada ancaman
siksaan neraka, akan semakin menambah rasa takut kita dari berbuat maksiat yang dapat
melunturkan busana takwa dari diri kita. (Fanaudzubillah).
Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan
sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari
apa yang telah mereka kerjakan. (An-Nahl: 97).
Sedangkan di akhirat kelak Allah menyediakan surga bagi mereka dengan segala puncak
kenikmatan-kenikmatan di dalam-nya, sebagaimana Allah Subhanahu wa Taala telah
menjelaskannya di dalam firman-Nya di atas.
Di sini, saya mencoba untuk memaparkan gambaran surga, sebagaimana yang telah diterangkan
oleh Allah di dalam Alquran, oleh Rasulullah di dalam hadits-hadits beliau, dan beberapa
keterangan dari para salafush shalih:
1. Pintu-pintu yang bermacam-macam; ada pintu shalat, pintu jihad, sedekah, pintu ar-
Rayyan yang dikhususkan bagi ahli puasa dan pintu-pintu yang lainnya.
:
Tidaklah salah seorang dari kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian
mengucapkan,
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad
adalah hamba Allah dan Rasul-Nya,
melainkan akan dibukakan baginya delapan pintu surga, dia (dipersilahkan) masuk dari pintu
mana saja yang dia kehendaki. (H.R. Muslim, no. 234).
Hadirin Rahimakumullah!
2. Tingkatan-tingkatan surga.
Tingkatan tertinggi adalah surga yang khusus untuk nabi kita Muhammad Shallallahu alahi wa
Sallam di tempat yang paling tinggi di Surga Firdaus.
Kemudian surga para Nabi, surga para mukminin yang beriman kepada segenap Rasulullah,
kamar-kamar mereka berada tinggi di atas, mereka menyaksikannya bagaikan menyaksikan
bintang yang melintas di atas, jauh di ufuk langit di sebelah timur atau barat, yang
mana antara satu dengan yang lainnya tidak sama.
Tingkatan surga itu lebih dari seratus dan bagi pembaca dan penghafal al-Qur`an dipersilakan
naik ke derajat-derajat berikutnya sesuai jumlah bacaan mereka.
(Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah, dan Allah Maha Melihat apa yang
mereka kerjakan. (Ali Imran: 163).
Bahkan bagi para syuhada`, mereka mendapatkan surga bertingkat seratus, antara tingkat yang
satu dengan berikutnya setinggi antara langit dan bumi.
Hadirin Rahimakumullah!
Rasulullah Shallallahu alahi wa Sallam menceritakan tentang miraj beliau Shallallahu alahi
wa Sallam,
.
Saya dimasukkan ke surga, ternyata di dalamnya ada kubah-kubah dari mutiara dan tanahnya
dari misk (kasturi). (H.R. al-Bukhari).
Ibnu Shayyad pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu alahi wa Sallam tentang tanah di surga,
maka beliau menjawab, Pasir lembut yang putih, misk yang murni, (H.R. Muslim: 2928).
Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke istana-istana yang baik di
surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar. (Ash-Shaff: 12).
. : :
: .
Saya pernah masuk surga, tiba-tiba saya berada dalam sebuah istana emas, saya bertanya,
Milik siapa istana ini? Mereka menjawab, Milik seseorang dari Quraisy (Umar bin al-
Khaththab). Tidak ada yang menghalangiku untuk memasukinya wahai Ibnu al-Khaththab,
kecuali karena apa yang saya ketahui dari kecemburuanmu. Umar mengatakan, Apakah
kepadamu aku cemburu wahai Rasulullah? (H.R. al-Bukhari, no. 7024 dan Muslim, no. 2394).
Sebuah contoh lain yang menceritakan kondisi istana di surga; malaikat Jibril alaihissalam
pernah mendatangi Nabi Shallallahu alahi wa Sallam dan berkata kepada beliau,
Khadijah akan datang kepadamu membawa bejana berisi lauk pauk, makanan, dan minuman.
Apabila dia datang, maka sampaikanlah salam dari Rabbnya dan dariku, lalu berilah kabar
gembira kepada-nya dengan sebuah istana di surga dari mutiara berongga, tiada hiruk pikuk
maupun keletihan di dalamnya. (H.R. al-Bukhari, no. 3821 dan Muslim, no. 2432).
5. Kamar-kamar di surga;
Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Rabb-nya mereka mendapat kamar-kamar (di
surga), di atasnya dibangun pula kamar-kamar yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.
Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya. (Az-
Zumar: 20).
Rasulullah Shallallahu alahi wa Sallam bersabda,
Sesungguhnya di dalam surga ada kamar-kamar, luarnya terlihat dari dalamnya, ruang
dalamnya tampak dari luarnya. Seorang badui bertanya, Untuk siapa itu? Beliau
Shallallahu alahi wa Sallam menjawab, Untuk orang yang indah tutur katanya, suka memberi
makan, selalu ber-puasa, serta melaksanakan shalat malam di saat orang-orang sedang tidur.
(H.R. at-Titmidzi, no. 1984, dn Ahmad, no. 1340 dan di-hasankan oleh al-Albani).
6. Kemah-kemah di surga.
Bidadari-bidadari yang jelita, putih bersih dipingit dalam kemah-kemah. (Ar-Rahman: 72).
Sesungguhnya orang Mukmin di surga memiliki sebuah tenda dari mutiara berongga,
panjangnya enam puluh mil. Di dalamnya dia memiliki istri-istri yang dia gilir, sebagian mereka
tidak melihat sebagian yang lain. (HR. Muslim, no. 2838).
7. Peraduan di dalam surga. Para penghuni surga berada di atas peraduan-peraduan yang
indah lagi nyaman, Allah Subhanahu wa Taala berfirman,
Mereka bertelekan di atas peraduan-peraduan yang berderetan dan Kami kawinkan mereka
dengan bidadari-bidadari yang cantik ber-mata jeli. (Ath-Thur: 20).
8. Tahta di dalam surga yang sangat indah dengan sandaran yang sangat nikmat: Allah
Subhanahu wa Taala berfirman,
Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka Surga Adn, mengalir sungai-sungai di
bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian
hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas tahta
yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah. (Al-Kahfi:
31).
Hadirin Rahimakumullah!
9. Busana di surga adalah busana yang terbuat dari sutera, di mana ketika kita berada di
dunia, memakai sutera adalah larangan keras dari Rasulullah bagi kaum laki-laki dan
diperbolehkan bagi kaum wanita, tetapi di surga nanti, keharaman memakai sutera ter-hapus, dan
penghuni surga akan mengenakannya kelak, dan baju-baju tersebut tidak akan usang selamanya.
Mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan. (Ad-
Dukhan: 53).
Dan baju-baju itu indah menawan, sapu tangannya pun jika dibandingkan dengan pakaian
terindah di dunia, maka sama dengan busana-busana para raja, sebagaimana disebutkan dalam
hadits riwayat al-Bukhari, bahwa sapu tangan di surga itu lebih indah daripada busana raja-raja.
Buah-buahan segar yang sangat amat nikmat, kelezatannya tiada tara dan terus berbuah tiada
pernah habis sepanjang masa, merendah dekat sekali, mudah untuk dipetik oleh penduduk surga
yang berjalan-jalan berkeliling surga sambil memetik buah-buahan yang mereka lewati di tepi-
tepi jalan-jalan surga. Satu biji anggurnya saja andaikan dimakan oleh penduduk bumi dan
langit, tetap tidak akan habis.
Buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi
orang-orang yang bertakwa. (Ar-Rad: 35).
Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun
(buahnya), dan naungan yang terbentang luas. (Al-Waqiah: 28-30).
Imam al-Bukhari dan Muslim mengeluarkan sebuah hadits dari Rasulullah Shallallahu alahi wa
Sallam, bahwa beliau bersabda,
Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pohon, bila seorang pengendara menempuh
perjalanan di bawah teduhannya selama seratus tahun, ia masih belum melewatinya, bacalah
ayatnya jika kalian mau, (dan naungan yang terbentang luas). (H.R. al-Bukhari 3252, Muslim
2826).
Sungai-sungai itu mengalir di bawah istana-istana, kamar-kamar dan taman-taman. Mengalir dari
atasnya yaitu Arasy Allah Yang Maha Pengasih, mata air dan air mancur yang memancar.
Saihan, Jaihan, Eufrat, dan Nil, semuanya dari sungai-sungai surga. (HR. Muslim 2839).
Dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. (Al-
Baqarah: 25).
Sedang istri-istrinya yang Mukminah, yang shalihah, yang berasal dari dunia akan menjadi
paling jelita, paling anggun lagi mempesona di antara para bidadari di atas, sebagaimana hadits
dari Ummu Salamah radiyallahu anha, yang diriwayatkan oleh Muslim.
.
.
[Khutbah Kedua]
Kuda-kuda dari Yaqut merah yang bisa terbang ke mana saja dan setiap kendaraan atau
hewan-hewan pilihan yang mengagumkan.
Di surga ada pasar, mereka mengunjunginya setiap Jumat, kemudian angin utara bertiup
menerpa wajah dan busana mereka, maka menambah kegagahan dan ketampanan mereka,
mereka pulang, dengan kondisi yang semakin tampan dan rupawan, keluarga mereka
menyambut mereka dan berkata, Demi Allah, betapa bertambah tampan dan rupawan Anda!
Mereka pun membalas, Demi Allah, kini kalian pun bertambah cantik dan rupawan. (H.R.
Muslim 2833 dari Anas radiyallahu anhu).
Itulah sekelumit gambaran surga yang sangat indah nan mempesona, yang tidak pernah terlihat
oleh mata, tidak terdengar oleh telinga, tidak teraba oleh indra kita yang lemah ini dan tidak pula
pernah terbetik di hati seorang hamba sekalipun. Masih banyak sekali keindahan-keindahan
surga yang tidak dapat disampaikan oleh khatib pada kesempatan ini, semoga saja dengan
gambaran-gambaran yang telah disampaikan tadi dapat memberikan motifasi kepada kita semua
untuk selalu berlomba-lomba mendapatkannya.
Akhirnya, marilah kita memohon kepada Allah, semoga kita sekalian, bersama anggota keluarga
kita, masyarakat Muslimin dan para pemimpin kaum Mukminin dicatat oleh Allah Subhanahu
wa Taala sebagai calon penghuni surga, yang merupakan cita-cita akhir tempat kembali kita.
Amin, ya Rabbal Alamin, kenikmatan puncak yang tiada terbayangkan.
.
.
.