Anda di halaman 1dari 1

Denys Lombard,seorang sejarawan yang menekuni budaya Jawa,menulis dalam bukunya Nusa

Jawa:silang budaya (1996) bahwa kata kebaya berasal dari bahasa Arabkaba yang
berarti pakaian

Di masa itu kebaya di gunakan untuk menunjukan atasan atau blouse yang di kenakan oleh
wanita Indonesia antara abad ke-15 dan 16 masehi.

secara Pada tahun 1600,kebaya di gunakan resmi oleh kerajaan.Setelah penyebaran agama
Islam,kebaya menjadi busana yang popular dan bahkan menjadi symbol status, Atasan kebaya
biasanya di padukan dengan kain batik sebagai jarit atau bawahan.

Di era kartini,keabaya sendiri juga dikenakan oleh perempuan belanda di padukan dengan kain
batik.
Pada masa penjajahan belanda,busana kebaya di gunakan sebagai busana resmi wanita eropa.

Pada abad ke-19,kebaya menjadi pakaian sehari hari bagi semua kelas social baik perempuan
Jawa maupun peranakan Belanda.Kebaya bahkan sempat menjadikan pakain wajib para
perembuan Belanda yang berdatangan hijrah ke Hindia (sebutan bagi Indonesia kala itu).

Di salah satu koleksi foto dalam buku dokumentasi nieuwenhuys met vreemde ogen :tempo
doeloe een verzonken wereld (1988) oleh penulis fotografi rob nieuwenhuys,terdapat foto
nyonya belanda di abad ke 19 yang mengenakan kebaya sutera hitam bersematkan bros.

Pada masa kemerdekaan,kebaya dan kain batik menjadi symbol perjuangan


dan nasionalisme.Nilai dan status kebaya kembali naik dan di jadikan sebagai busana di acara-
acara resmi maupun kenegaraan.

Kebaya juga tak lagi melulu diasosiakan sebagai busana ibu-ibu.Kebaya telah meluas
penggunaanya bagi para remaja.
Aneka kreasi kebaya,mulai dari kebaya,mulai dari kebaya tradisional hingga kebaya modifikasi
makin berani menampilkan inovasi-inovasi.Perkembangan kebaya tercipta dari perkembangan
mode yang sudah tertular dari busana itu sendiri,misalkan gaun atau busana sehari-hari lalu di
tuangkan dalam busana kebaya yang semakin banyak permintaannya untuk busana pesta
penggati gaun.

Namun apa pun bentuk modelnya, Kebaya Tradisional atau Kebaya Modern, satu hal yang tidak
boleh ditinggalkan dari kebaya yakni soal pakem atau siluet yang membentuk bagian tubuh.
Siluet ini merupakan dasar dari kebaya dan ada tiga macam yang melegenda di kalangan
masyarakat Indonesia yakni pakem Sunda, Jawa dan kurung.

Konon berkat pakem warisan nenek moyang ini pula perempuan yang berpikir perutnya terlihat
besar tetap bisa tampil percaya diri. Memang semua tergantung rancangan busana tersebut
tetapi sebaiknya kenakan puring sebagai bagian dalam kebaya dalam bentuk korset atau
tanktop ketat dan bra warnanya senada dengan warna kebaya itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai