Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KELAYAKAN PROYEK

Berikut ini dampak negatif yang mungkin akan timbul, jika tidak dilakukan AMDAL
secara baik dan benar adalah sebagai berikut:

1. Terhadap tanah dan kehutanan


a. Menjadi tidak subur atau tandus.
b. Berkurang jumlahnya.
c. Terjadi erosi atau bahkan banjir.
d. Tailing bekas pembuangan hasil pertambangan akan merusak aliran sungai berikut
hewan dan tumbuhan yang ada disekitarnya.
e. Pembabatan hutan yang tidak terencana akan merusak hutan sebagai sumber resapan air.
f. Punahnya keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, akibat rusaknya hutan alam
yang terkena dampak dengan adanya proyek/usaha.
2. Terhadap air
a. Mengubah warna sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan sehari-hari.
b. Berubah rasa sehingga berbahaya untuk diminum karena mungkin mengandung zat-zat
yang berbahaya.
c. Berbau busuk atau menyengat.
d. Mengering sehingga air disekitar lokasi menjadi berkurang.
e. Matinya binatang air dan tanaman disekitar lokasi akibat dari air yang berubah warna
dan rasa.
f. Menimbulkan berbagai penyakit akibat pencemaran terhadap air bila dikonsumsi untuk
keperluan sehari-hari.
3. Terhadap udara
a. Udara disekitar lokasi menjadi berdebu
b. Dapat menimbulkan radiasi-radiasi yang tidak dapat dilihat oleh mata seperti proyek
bahan kimia.
c. Dapat menimbulkan suara bising apabila ada proyek perbengkelan.
d. Menimbulkan aroma tidak sedap apabila ada usaha peternakan atau industri makanan.
e. Dapat menimbulkan suhu udara menjadi panas, akibat daripada keluaran industri
tertentu.
4. Terhadap tanah
a. Melakukan rehabilitasi.
b. Melakukan pengurukan atau penimbunan terhadap berbagai penggalian yang
menyebabkan tanah menjadi berlubang.
5. Terhadap air
a. Memasang filter/saringan air.
b. Memberikan semacam obat untuk menetralisir air yang tercemar.
c. Membuat saluran pembuangan yang teratur ke daerah tertentu.
6. Terhadap udara
a. Memasang alat kedap suara untuk mencegah suara bising.
b. Memasang saringan udara untuk menghindari asap dan debu.
7. Terhadap karyawan
a. Menggunakan peralatan pengaman.
b. Diberikan asuransi jiwa dan kesehatan kepada setiap pekerja
c. Menyediakan tempat kesehatan untuk pegawai perusahaan yang terlibat.
8. Terhadap masyarakat sekitar
a. Menyediakan tempat kesehatan secara gratis kepada masyarakat.
b. Memindahkan masyarakat ke lokasi yang lebih aman.

PENGERTIAN AMDAL

Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) perlu dibedakan dengan analisis dampak
lingkungan (ANDAL).AMDAL adalah keseluruhan proses yang meliputi :1. Kerangka Acuan (KA)
atau Term of Reference (TOR);2. Analisis dampak lingkungan (ANDAL);3. Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL);4. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).Jadi terlihat di situ dengan jelas
bahwa analisis dampak lingkungan (ANDAL) merupakanbagian dari AMDAL.

B. PEDOMAN PENENTUAN DAMPAK PENTING

1. Jumlah manusia yang terkena dampak

Setiap rencana kegiatan mempunyai sasaran atau target berapa manusia yang diperkirakan
akanmenikmati manfaat yang akan dilaksanakan.Dalam setiap kegiatan akan ada dampak positif dan
dampak negatif. Baik dampak positif maupun dampak negatif yang timbul dari suatu kegiatan akan
dirasakan baik oleh sejumlahmanusia yang menjadi sasaran, maupun ioleh sejumlah manusia di luar
sasaran. Oleh karena itudampak lingkungan suatu kegiatan yang penentuannya didasarkan pada
jumlah manusia yangterkena dampak menjadi penting bila :1). Manusia yang terkena dampak
lingkungan tetapi tidak termasuk pada sasaran yangdiperkirakan dapat menikmati manfaat kegiatan
yang direncanakan, jumlahnya sama atau bahkanlebih besar dari jumlah manusia yang dapat
menikmati manfaat dari kegiatan tersebut; atau2). Manusia yang terkena dampak lingkungan, baik
yang termasuk maupun yang tidak termasuk dalam sasaran untuk menikmati rencana kegiatan,
jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlahmanusia yang tidak akan terkena dampak lingkungan
dalam wilayah dampak yang telahditentukan menurut kerangka acuan bagi pembuatan analisis
dampak lingkungan.

2. Luas wilayah persebaran dampak

Perbandingan luas wilayah persebaran dampak dengan luas wilayah rencana kegiatan
akanmenentukan pentingnya dampak lingkungan. Dampak lingkungan dari suatu kegiatan itu
pentingdilihat dari perbandingan luas wilayah apabila :1). Luas wilayah persebaran dampak paling
sedikit dua kali lebih besar dari luas wilayah rencanakegiatan;2). Luas wilayah persebaran dampak
melampaui batas wilayah administrasi pada tingkatkabupaten ke atas dari tempat rencana kegiatan;3).
Luas wilayah persebaran dampak melampaui wilayah Negara Republik Indonesia
sehinggamengancam keserasian hubungan dengan negara tetangga.

3. Lamanya dampak berlangsung

Suatu kegiatan dapat menimbulkan dampak lingkungan pada suatu tahap tertentu atau
padaberbagai tahap dari daur kegiatannya (pra-konstruksi, konstruksi dan pasca-kontruksi). Karenaitu
dampak lingkungan suatu rencana kegiatan menjadi penting apabila :

3 dari 6
1). Dampak lingkungan berlangsung pada seluruh tahap pra-kontruksi, konstruksi dan
pascakonstruksi;2). Dampak lingkungan berlangsung selama minimal separuh dari umur kegiatan.

4. Intensitas dampak

Dampak lingkungan suatu kegiatan itu mempunyai intensitas yang bervariasi mulai dari
yangsangat ringan sampai yang sangat berat. Karena itu penentuan pentingnya dampak
lingkunganjuga dapat dilakukan berdasarkan intensitasnya dengan cara mengukur berat ringannya
dampak yang dirasakan oleh yang terkena dampak dalam ruang lingkup populasinya dan/atau
mengukur besarnya penyimpangan dari baku mutu lingkungan yang telah ditentukan dan/atau
disepakati.Dampak lingkungan menjadi penting apabila :1). Dampak negatif menyebabkan
kemerosotan daya toleransi secara drastis dalam waktu yangrelatif singkat dalam ruang yang relatif
luas;2). Dampak positif menyebabkan peningkatan daya toleransi secara drastis dalam waktu
yangrelatif singkat dalm ruang yang relatif luas.

5. Komponen lingkungan dalam AMDAL

Dalam AMDAL komponen lingkungan dibedakan menjadi 3 yaitu komponen fisik, biotis
dansosekbudkesmas (sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat).Ketiga komponen tersebut
dapat terkena dampak, hal ini tergantung dari kegiatan suatu proyek.Dampak lingkungan menjadi
penting apabila komponen lingkungan yang terkena dampak jumlahnya besar dalam waktu yang
relatif singkat dalam ruang yang relatif luas.

6. Sifat kumulatif dampak

Dampak lingkungan dari suatu kegiatan dapat bersifat sementara yang muncul pada suatu
tahapda;am daur kegiatan, kemudian berkurang dan akhirnya hilang; tetapi sebaliknya dampak
lingkungan juga dapat bersifat kumulatif. Dampak lingkungan yang bersifat kumulatif diartikanbahwa
semula tidak menimbulkan dampak, tetapi sumber dampaknya tertimbun perlahan-lahandalam
lingkungan, sehingga pada tahap akumulasi tertentu merupakan dampak penting. Disamping itu suatu
dampak lingkungan dapat menjadi lebih berat bila berakumulasi dengandampak lingkungan yang lain
dalam wilayah persebarab dampak. Fenomena ini disebut kumulasisinergitik. Sebaliknya kumulasi
beberapa dampak lingkungan justru bahayanya dapat berkurang,fenomena ini disebut kumulatif
antagonistik. Karena itu dampak lingkungan menjadi pentingatas dasar sifat kumulatifnya apabila :1).
akumulasi dampak terjadi dalam waktu yang relatif singkat dan ruang yang relatif luassehingga bobot
dampaknya bertambahbesar;2). Terjadi fenomena sinegitik dan antogonistik dalam wilayah
persebaran dampak.

7. Berbalik (reversible) atau tak berbalik (irreversible)

Dampak lingkungan dapat menimbulkan perubahan yang tak berbalik. Misalnya dampak
lingkungan menyebabkan orang menjadi cacat seumur hidup, hewan langka menjadi punah, dan

4 dari 6

tanah kritis. Karena itu dampak lingkungan menjadi penting bila ada konponen lingkungan
yangterkena sehingga dampaknya tak berbalik.Makin banyak komponen lingkungan yang terkena
dampak oleh suatu rencana kegiatan (yangmungkin diperlukan kembali), makin penting dampak
lingkungan tersebut.

Cara Mengatasi Dampak Aspek Negatif Amdal


1. Secara Administratif

Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara administratif adalah pencegahan pencemaran


lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan kebijakan atau peraturan yang
berhubungan dengan lingkungan hidup. Contohnya adalah dengan keluarnya undang-undang tentang
pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh presiden Republik Indonesia pada
tanggal 11 Maret 1982. Dengan adanya AMDAL sebelum adanya proyek pembangunan pabrik dan proyek
yang lainnya.

2. Secara Teknologis

Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah sendiri. Sebelum
limbah pabrik dibuang ke lingkungan, pabrik wajib mengolah limbah tersebut terlebih dahulu sehingga
menjadi zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan.

3. Secara Edukatif

Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat akan pentingnya lingkungan dan
betapa bahayanya pencemaran lingkungan. Selain itu, dapat dilakukan melalui jalur pendidikan-pendidikan
formal atau sekolah

Anda mungkin juga menyukai