LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : NY. KTMH Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 75 Tahun Suku bangsa : Jawa
Status perkawinan : Menikah Agama : Islam
Pekerjaan : IRT Pendidikan :-
No Rekam Medis : 430995
Alamat : Candra Kencana, Tulang Bawang Tengah
A. ANAMNESIS
Selain itu pasien merasakan rasa tidak nyaman pada bagian perut semenjak
keluhan buang air besar hitam terjadi, dan pasien mengatakan tidak memiliki
nafsu makan. Pasien lalu berobat ke RS Tulang Bawang kemudian dirawat selama
5 hari, namun keluhan tak kunjung hilang. Pasien lalu dirujuk ke RSAM dengan
diagnosis anemia ec melena ec suspek gastritis erosif.
Riwayat penyakit dahulu:
Pasien memiliki riwayat hipertensi yang sudah dideritanya 10 tahun
yang lalu.
Riwayat keluarga:
Tidak ada keluarga yang mengeluhkan keluhan yang sama dengan
pasien.
Riwayat pribadi:
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Pasien sudah tidak lagi bekerja. Dahuu
pasien bekerja sebagai petani. Lingkungan rumahnya cukup bersih, dan tidak
dekat dengan wilayah pabrik. Pasien tidak mengonsumsi obat-obatan dan jamu-
jamuan. Untuk makan biasanya pasien makan nasi dan lauknya dapat bervariasi.
Pasien mengatakan tidak pernah memeriksakan kesehatannya ke puskesmas.
Pasien hanya ke puskesmas apabila sakit.
ANAMNESIS SISTEM
Kulit
(-) Bisul (-) Rambut rontok (-) Keringat malam
(-) Kuku (-) Ikterus (-) Sianosis
(-) Lain lain
Kepala
(-) Trauma (-) Sakit kepala
(-) Sinkop (-) Nyeri pada sinus
Mata
(-) Nyeri (-) Radang
(-) Sekret (-) Gangguan penglihatan
(-) Ikterus (<) Ketajaman penglihatan
Telinga
(-) Nyeri (-) Tinitus
(-) Sekret (-) Gangguan pendengaran
(-) Kehilangan pendengaran
Hidung
(-) Trauma (-) Gejala penyumbatan
(-) Nyeri (-) Gangguan penciuman
(-) Sekret (-) Pilek
(-) Epistaksis
Mulut
(-) Bibir (-) Lidah
(-) Gusi (-) Gangguan pengecap
(-) Selaput (-) Stomatitis
Tenggorokan
(-) Nyeri tenggorokan (-) Perubahan suara
Leher
(-) Benjolan (-) Nyeri leher
Dada (Jantung & Paru-paru)
(-) Nyeri dada (-) Sesak napas
(-) Ortopnea (-) Palpitasi
(-) Batuk (-) Hemoptoe
Abdomen
(-) Rasa kembung (-) Perut membesar (-) Benjolan
(-) Mual (-) Wasir
(-) Muntah (-) Mencret
(-) Muntah darah (-) Hematoschezia
(-) Disfagia (+) Melena
(-) Nyeri perut, kolik (-) Tinja berwarna dempul
Berat badan
Berat badan tertinggi :-
Berat badan sekarang :-
(Bila pasien tidak tahu dengan pasti)
Tetap ( )
Turun (+)
Naik ( )
RIWAYAT HIDUP
Riwayat kelahiran
Tempat lahir : (+) rumah (-) rumah bersalin (-) RS Bersalin
Ditolong oleh : (+) dukun bayi (-) bidan (-) dokter
(-) lain-lain
RIWAYAT MAKANAN :
Frekwensi : 2-3x/hari
Jumlah : 3-4 sendok/hari
Variasi : nasi, sayur, tempe, tahu
Nafsu makan : menurun
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan umum
Tinggi badan : 153cm
Berat badan : 45 kg
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/mnit
Suhu : 36,6 C
Pernapasan : 20x/m
Keadaan gizi : baik
Kesadaran : compos mentis
Sianosis :-
Edema umum :-
Cara berjalan : bungkuk
Mobilitas : aktif
Umur taksiran pemeriksaan : 68th
Aspek kejiwaan
Tingkah laku : wajar/gelisah/tenang/hipoaktif/hiperaktif
Alam perasaan :marah/sedih/gembira/cemas/takut/biasa
Proses pikir : wajar/cepat/gangguan waham/fobia/obse
Kulit
Warna : coklat efloresensi : tak
Jaringan parut :- pigmentasi : dbn
Pertumbuhan rambut : dbn pembuluh darah : dbn
Suhu raba : hangat lembab/kering :lembab
Keringat :- turgor : baik
Lapisan lemak :- ikterus :-
Lain-lain :- edema :-
Kelenjar getah bening
Submandibula : dbn leher : dbn
Supraklavikula : dbn ketiak : dbn
Lipat paha : dbn
Kepala
Ekspresi wajah : dbn simetri muka : dbn
Rambut : putih pembuluh darah temporal :dbn
Mata
Eksophthalmus :- enophthalmus :-
Kelopak :- lensa :-
Konjungtiva : tidak anemis visus :-
Sclera : ikterik gerakan mata :-
Lapangan penglihatan : - tekanan bola mata :-
Deviation konjungtiva : - nystagmus :-
Telinga
Tuli :- selaput pendengaran : -
Lubang : liang telinga lapang penyumbatan :-
Serumen :- perdarahan :-
Cairan :-
Mulut
Bibir : dbn tonsil : dbn
Langit-langit : dbn bau pernapasan :-
Gigi-geligi : dbn trismus : dbn
Faring : dbn selaput lendir : dbn
Lidah : dbn
Leher
vena jugularis (JVP) : normal 5-2
Kelenjar tiroid : dbn
Kelenjar limfe : dbn
Dada
Bentuk : normothorax
Pembuluh darah :-
Buah dada :-
Kanan
Jantung
Inspeksi : ictus kordis tidak terlihat
Pembuluh darah
Perut
Anggota gerak
Lengan Kanan Kiri
Otot
Tonus : dbn
Massa : dbn
Sendi : dbn
Gerakan : dbn
Kekuatan : dbn
Lain-lain : dbn
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RINGKASAN
Selain itu pasien merasakan rasa tidak nyaman pada bagian perut semenjak
keluhan buang air besar hitam terjadi, dan pasien mengatakan tidak memiliki
nafsu makan. Pasien lalu berobat ke RS Tulang Bawang kemudian dirawat selama
5 hari, namun keluhan tak kunjung hilang. Pasien lalu dirujuk ke RSAM dengan
diagnosis anemia ec melena ec suspek gastritis erosif.
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Pasien sudah tidak lagi bekerja. Dahuu
pasien bekerja sebagai petani. Lingkungan rumahnya cukup bersih, dan tidak
dekat dengan wilayah pabrik. Pasien tidak mengonsumsi obat-obatan dan jamu-
jamuan. Untuk makan biasanya pasien makan nasi dan lauknya dapat bervariasi.
Pasien mengatakan tidak pernah memeriksakan kesehatannya ke puskesmas.
Pasien hanya ke puskesmas apabila sakit. Dari pemeriksaan fisik didapatkan :
Kepala : Normocephali
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Leher : JVP normal
Thorax
Jantung :
I = ictus cordis tidak terlihat
P = Ictus cordis di ICS V mc line sinistra
P = Batas jantung kanan : ICS V parasternal kanan
Batas jantung atas : ICS III midclav sinistra
Batas jantung kiri : ICS V mc line sinistra
A = BJ I dan II reguler murmur (-), gallop (-)
Paru paru :
I = datar, simetris, pernafasan statis & dinamis baik, sifat pernapasan abdomino-
torakal
P= stem fremitus kanan & kiri sama kuat
P = sonor di seluruh lapang paru
A = SD vesikuler, ST wh(-/-) rh (-/-)
Abdomen :
I = tambak datar
A = bising usus (+) N
P = supel, NT (-) , NL (-), hepar tidak teraba, lien tidak teraba, pulsasi aorta
abdominalis(-).
P = timpani
Ekstremitas
Akral dingin : -/-, -/-
RENCANA PENGELOLAAN
Terapi non-farmakologis :
Edukasi tentang informasi penyakit yang diderita
Mengkonsumsi obat-obatan teratur
Pemeriksaan laboratorium:
Darah lengkap
PROGNOSIS
Dubia Ad bonam
FOLLOW UP
Kes : CM
Hasil MDT:
Vital sign
pansitopenia ec anemia
Nadi : 76x
RR : 20x aplastik
T : 36,7c
-Transfusi TC 10
TD : 150/90
S/
kantong
BAB coklat
Pem.Fisik
11 November kehitaman(+), - Ceftriaxon amp/12 jam
Konjungtiva anemis +/+
2015 Pusing (+)
Abdomen: datar,NT
(+),bising usus (+)
D/ Anemia Aplastik
normal
Ekstremitas: -/-,-/-
Pem.Fisik
Konjungtiva anemis +/+
Abdomen: datar,NT
(+),bising usus (+)
normal
Ekstremitas: -/-,-/-
KU : tampak sakit -Th/ teruskan
sedang
- Daftar USG : tgl
Kes : CM 21/11/15
-Cek trombosit
Vital sign
Nadi : 84x
S/ RR : 20x
BAB coklat D/ Anemia Aplastik
T : 36,7c
13 November kehitaman(-), TD : 150/80
2015 Pusing (+)
Pem.Fisik
Konjungtiva anemis +/+
Abdomen: datar,NT
(+),bising usus (+)
normal
Ekstremitas: -/-,-/-
Vital sign
Nadi : 88x
RR : 22x
D/ Anemia Aplastik
T : 36,7c
16 November S/ (-) TD : 160/80
2015
Pem.Fisik
Konjungtiva anemis +/+
Abdomen: datar,NT
(+),bising usus (+)
normal
Ekstremitas: -/-,-/-
Vital sign
Nadi : 84x
RR : 20x
D/ Anemia Aplastik
T : 36,9c
TD : 170/90
17 November S/ (-)
2015 Konsul Hematologi:
Pem.Fisik
Konjungtiva anemis +/+ -BLPL
Abdomen: datar,NT
-Kalnex tab 3x1
(+),bising usus (+)
normal -Asam folat 3x1
Ekstremitas: -/-,-/-
- Herbeser cd 1x1
- Omeprazol 2x1
-Mucogard syr CII
BAB IV
PEMBAHASAN
Melena adalah buang air besar berwarna hitam yang berasal dari saluran
cerna bagian atas. Yang dimaksud dengan saluran cerna bagian atas adalah
saluran cerna di atas ligamentum treitz, yakni dari jejunum proksimal,
duodenum, gaster, dan esophagus. Pada perdarahan saluran cerna bagian
atas (SCBA) penting untuk dibedakan antara perdarahan yang disebabkan
oleh varises esofagus dan non-varises dikarenakan perbedaan tatalaksana
dan prognosis.3
Ruptur varises esofagus, gastritis erosive, tukak peptic, gastropati kongestif, dan
sindroma Mallory-Weiss adalah penyebab perdarahan SCBA tersering. Perbedaan
dalam gejala dan tanda klinik pun bergantung pada lama, kecepatan, banyak
sedikitnya darah yang hilang, dan apakah perdarahan berlangsung terus menerus
atau tidak. Sering kali pasien datang dengan keluhan anemia defisiensi besi akibat
perdarahan yang telah berlangsung lama dan tersembunyi, atau hematemesis
dan/atau melena dengan/tanpa anemia/gangguan hemodinamik.3
Trombositopenia
Pada umumnya darah mengandung sekitar 150.000-350.000 trombosit/mL. Jika
jumlah trombosit kurang dari 30.000/mL, bisa terjadi perdarahan abnormal
meskipun biasanya gangguan baru timbul jika jumlah trombosit mencapai kurang
dari 10.000/mL. Keadaan dimana kadar trombositkurang dari 150.000 mL disebut
sebagai trombositopenia. Trombositopenia dapat disebabkan oleh sumsum tulang
menghasilkan sedikit trombosit misalnya anemia aplastik/kelainan sumsum
tulang; trombosit terperangkap dalam limpa yang membesar; trombosit menjadi
terlarut, misalnya pada penggantian darah yang masif atau transfusi ganti;
meningkatnya penggunaan atau penghancuran trombosit, dan; keadaan-keadaan
yang melibatkan pembekuan dalam pembuluh darah.