Anda di halaman 1dari 2

Azmi Hanafiah Dwi Pamungkas

20160210100

PRBT

A. Tinjauan Pustaka

Tanaman cabai (Capsicumsp.) merupakan salah satu komoditas holtikulturayang


banyak digemari masyarakat. Cabai banyak mengandung zat-zat gizi, selain dijadikan sayur
cabai dapat digunakan sebagai bahan baku industri dan memiliki peluang ekspor. Cabai
juga mengandung vitamin C yang tinggi dan dapat dijadikan bahan baku obat-obatan. Di
Indonesia pengembangan budidaya tanaman cabai mendapat prioritas perhatian sejak tahun
1961. Daerah-daerah di Indonesia yang merupakan sentra produksi cabai, mulai dari urutan
yang paling besar adalah daerah di JawaTimur, Padang, Bengkulu dan lain sebagainya
(Hendro, 1992).

Terdapat banyak penyakit dan hama yang menyerang tanaman cabai. Salah satunya
yaitu rebah batang, penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phytium sp. yang menyerang
tanaman cabai sejak dalam pembibitan sampai dewasa di areal penanaman. Serangan
penyakit ini ditandai dengan adaknya pembusukan di pangkal batang tanaman yang
berwarna cokelat dan layunya tanaman. Jika dibiarkan, tanaman akan mati.
Pencengahannya dapat dilakukan dengan merendam benih di dalam larutan
propamokarbihidroklorida serta fungisida kontak dan sistemik. Tanaman yang sudah
terserang dapat disemprot dengan fungisida sistemik, Seperti previcur N . Antracol 70 WP,
dan Vendozeb 80 WP. Penyakit ini biasanya muncul di daerah yang kelembapannya terlalu
tinggi (Nurhayati, 2012).

Budidaya cabai diawali dengan pemilihan benih. Pemilihan benih merupakan


langkah awal yang sangat penting. Karena bila kita memilih benih yang tidak baik, tentu
saja hasilnya pun tidak baik pula.
B. Analisis Permasalahan

Akibat penggunaan bahan tanam yang tidak baik bibit tersebut mudah terserang
penyakit. Bahan tanam yang digunakan dalam persemaian cabai kurang baik karena telah
disimpan dalam waktu yang lama dan bibit berasal dari semaian panen cabai sebelumnya.

C. Penyelesaian Masalah

Penggantian bibit baru untuk disemai perlu dilakukan, karena bibit lama telah terkena
penyakit rebah batang. Penyakit tersebut akan menurun pada hasil persemaian. Pemberian
pestisida terus menerus juga mengakibatkan penyakit menjadi kebal terhadap pestisida.

Anda mungkin juga menyukai