Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue haemorrhagic

fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan

manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai lekopenia,

ruam, limfadenopati, trombositopeniadan diathesis hemoragik. Pada DHF terjadi

perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit)

atau penumpukan cairan di rongga tubuh. Sindrom renjatan dengue (dengue shock

syndrome) adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok

(Suhendro dkk, 2014).

Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue, yang

termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae. Infeksi dengue dapat

disebabkan oleh salah satu dari keempat serotipe virus yang dikenal (DEN-

1,DEN-2,DEN-3 dan DEN-4) yang ditularkan melalui nyamuk terutama Aedes

segypti dan Aedes albopictus yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis di

antaranya kepulauan Indonesia hingga bagian utara Australia (Suhendro dkk,

2014).

Pada banyak daerah tropis dan subtropis, penyakit DBD adala endemik yang

muncul sepanjang tahun, terutama saat musim hujan ketika kondisi optimal untuk

nyamuk berkembang biak. Biasanya sejumlah besar tidak akan terinfeksi dalam

waktu yang singkat (wabah) (CDC, 2010).

DBD masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di

Indonesia. Seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk,

2
jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah. Di

Indonesia, demam berdarah pertama kali ditemukan di Surabaya pada tahun 1968.

Pada tahun 2015, tercatat terdapat sebanyak 126.675 penderita DBD di 34

provinsi. penderita DBD di 34 Provinsi di Indonesia, dan 1.229 orang diantaranya

meninggal dunia. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding tahun 2014 yaitu

penderita DBD sebanyak 100.347 dan 907 diantaranya meninggal dunia

(Kementrian Kesehatan, 2010).

Anda mungkin juga menyukai