Pressed PDF
Pressed PDF
Oleh :
Eko Sri Yuni Astuti
A. KEHAMILAN
Lama kehamilan terhitung mulai hari pertama menstruasi terakhir, untuk wanita yang
sehat kurang lebih 280 hari atau 40 minggu. Kehamilan dibagi dalam tiga bagian atau trimester
atau masing- masing 13 minggu atau 3 bulan kalender. Perubahan-perubahan fisiologis di dalam
tubuli, seperti perubahan sistem kardiovaskular, hematologi, respirasi dan endokrin terjadi pada
masa kehamilan. Kadang-kadang disertai dengan perubahan sikap, keadaan jiwa ataupun
Bisa terjadi pembekaan pada tangan dan kaki, terutama pada trimester III (6-9 bulan)..
Perubahan pada kulit karena adanya kelebihan pigmen pada tempat tempat tertentu
(pipi, sekitar hidung, sekitar puting susu dan di atas tulang kemaluan sampai pusar).
Penurunan pH saliva.
2. Perubahan Psikis (Perubahan yang Berhubungan dengan Kejiwaan), sering terjadi pada
Pada masa ini ibu hamil biasanya merasa lesu, mual dan kadang-kadang muntah,
keadaaan ini merubah suasana dalam mulut menjadi asam. Dengan adanya
peningkatan plak karena ibu hamil malas memelihara kebersihan mulut, maka
Cara Pencegahan :
Pada saat mual, hindari menghisap atau mengulum permen terus menerus
larutan soda kue (sodium bikarbonat) dan menyikat gigi setelah 1 jam.
Hindari minum obat anti muntah, obat dan jamu penghilang rasa sakit tanpa
Ibu hamil masih merasakan keadaan seperti pada Trimester I, sehinga tetap harus
memperhatikan aspek yang telah dijelaskan di atas. Perubahan hormonal mulai terjadi
pada masa ini, dan apabila terjadi perubahan lokal pada rongga mulut (plak
interdental serta mudah berdarah terutama saat menyikat gigi. Bila terjadi
warna gingiva merah keunguan sampai kebiruan, mudah berdarah dan gigi
terasa goyang. Benjolan dapat sampai menutupi gigi, dan sebaiknya segera
Epulis Gravidarum mencapai puncak pada bulan ke-7 atau ke-8, dan akan menghilang
dengan sendirinya setelah melahirkan. Kesehatan gigi dan mulut harus tetap dijaga
dari mulai kehamilan sampai persalinan. Bila terjadi hal-hal yang tidak biasa dalam
Pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisiologis pada sistem hormonal dan
vaskuler, wanita/ ibu hamil dapat mengalami gangguan pada rongga mulutnya karena perubahan
Gusi/gingiva terlihat memerah dan mudah berdarah saat menyikat gigi, biasanya mulai
terlihat sejak bulan ke-2 dan memuncak sekitar bulan ke-8. Sering terlihat pada gingiva
sebelah labial di geligi anterior. Etiologi dari gingivitis kehamilan adalah respon gingiva
secara berlebihan karena meningkatnya hormon sex wanita dan vaskularisasi gingiva
terhadap faktor iritasi lokal seperti: plak, kalkuklus, tepi restorasi yang tidak baik, gigi
palsu dan permukaan akar yang kasar. Kehamilan bukanlah penyebab langsung
terjadinya gingivitis kehamilan, tetapi tergantung dari tingkat kebersihan rongga mulut
pasien. Tingkat Progesteron meningkat 10 kali selama kehamilan, hal ini akan
kekebalan tubuh selama kehamilan juga mempengaruhi respon terhadap bakteri tsb,
sehingga wanita hamil lebih mudah mengalami peradangan pada gingiva / gingivitis.
Pregnancy Gingivitis
Pertumbuhan yang berlebihan dari jaringan lunak gingiva sehingga menyerupai tumor,
granuloma kehamilan. Secara klinis seperti nodul berwarna merah keunguan sampai
merah kebiruan, mudah berdarah, lokasinya sering terlihat pada gingiva rahang atas,
dapat juga di tempat lain dalam rongga mulut. Biasanya terlihat pada trimester II.
Etiologi pasti tidak diketahui, meski faktor utamanya adalah trauma, hormon, virus dan
pembuluh darah yang pecah. Ibu hamil yang memiliki granuloma kehamilan biasanya
menderita gingivitis kehamilan yang luas. Granuloma ini tidak berbahaya tetapi dapat
Epulis Gravidarum
3. Karies Gigi
Kehamilan tidak langsung menyebabkan gigi berlubang, akan tetapi mempercepat proses
perkembangan dari gigi yang sudah berlubang. Pada wanita hamil karies dapat dipercepat
perkembangannya karena rasa mual dan muntah pada wanita hamil mengakibatkan pH
saliva lebih asam dibandingkan wanita tidak hamil. Mereka malas memelihara rongga
mulutnya dan mengkonsunsi makanan kecil yang mengandung gula untuk mengurangi
rasa tsb. Gigi yang berlubang mencapai kedalaman sampai dentin dapat menyebabkan
rasa ngilu bila terkena makanan atau minuman dingin atau manis. Apabila tidak segera
mendapat perawatan maka lubang akan semakin besar dan dalam, sehingga dapat
menimbulkan rasa sakit berdenyut bahkan sampai pusing. Lama kelamaan gigi akan
Apabila terjadi keluhan pada gigi dan mulut selama kehamilan, segera memeriksakan diri ke
fasilitas pelayanan kesehatan gigi. Pada keadaan darurat untuk mengurangi rasa sakit, tenaga
kesehatan dapat memberikan obat pereda rasa sakit. Penggunaan obat yang tidak terkontrol dapat
Pemanfaatan obat tradisional dapat digunakan dalam keadaan darurat untuk menanggulangi
masalah kesehatan gigi dan mulut sebelum dirujuk ke klinik gigi dan dokter gigi, seperti :
1. Bahan sebagai obat untuk meredakan rasa sakit gigi
a. Bunga Cengkeh
Segenggam bunga cengkeh disangrai sampai kering, ditumbuk menjadi seperti tepung,
b. Garam Dapur
Garam dapur sendok teh dilarutkan dengan air hangat segelas, digunakan untuk
kumur.
c. Bawang Putih
1 siung bawang putih yang telah dikupas dihaluskan, lalu dimasukkan ke dalam lubang
gigi yang sakit tanpa tekanan, diatasnya ditutup dengan kapas. Ditunggu beberapa saat
a. Daun Sirih
Daun sirih 15 lembar direbus dengan 1,5 gelas air sampai mendidih, digunakan untuk
b. Bunga Cengkeh
2 butir bunga cengkeh kering yang sudah dibersihkan, dikunyah dan biarkan bebrapa
a. Jeruk Nipis
3 buah jeruk nipis diperas airnya, diseduh air panas dan ditambahkan gula aren, aduk
b. Daun Sirih
5 lembar daun sirih tua diremas-remas, diseduh dengan air panas dan digunakan untuk
c. Daun Saga
2 genggam daun saga direbus dengan 4 gelas air, sampai airnya tinggal 2 gelas.
Diminum sedikit demi sedikit sampai habis, minum tiap hari sampai sariawan hilang.
a. Asam Kawak
Asam kawak sebesar ibu jari (2 cm) dan 1 sendok teh garam dilumatkan dalam
b. Jahe
1 potong jahe sebesar ibu jari yang sudah dicuci, dihaluskan dan dicampur air
HAMIL
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil bermanfaat agar fungsi penguyahan tetap
berjalan baik sehingga asupan gizi berlangsung dengan baik pula. Akibatnya ibu hamil selalu
sehat dan kondisi janin dapat tumbuh dan berkembang secara sempurna, sehingga dapat
mencegah kelahiran bayi prematur atau berat badan bayi tidak normal.
C. CARA PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Agar ibu hamil terhindar dari penyakit gigi dan mulut selama kehamilan, dianjurkan :
Menyikat gigi secara baik & benar adalah menyikat gigi dengan menggunakan metode /
cara / teknik yang dapat membersihkan seluruh permukaan gigi tanpa melukai jaringan lunak
dalam mulut, dilakukkan secara teratur karena dimulai dari satu sisi ke sisi yang lain secara
berurutan.
Frekuensi menyikat gigi sebanyak dua (2) kali sehari, dan waktunya di pagi hari setelah makan
Adapun salah satu metode / cara / teknik menyikat gigi yang digunakan adalah Roll method
untuk bagian bukal dan lingual, Scrub brush method untuk bagian oklusal atau dataran
Bulu sikat tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembut (medium), agar tidak
Dapat menjangkau seluruh permukaan gigi, bentuk kepala sikat gigi jangan terlalu
Untuk mendapatkan kebersihan gigi yang maksimal, selain menyikat gigi untuk membersihkan
bagian bukal, lingual dan oklusal. Bagian interproksimal dibersihkan dengan menggunakan
dental floss / benang gigi. Bagian lidah yang biasanya tertutupi oleh lapisan (tongue coated)
dapat dibersihkan menggunakan sikat lidah. Penggunaan Obat kumur dianjurkan untuk ibu hamil
Posisi sikat 45 derajat terhadap sumbu gigi masuk ke sulkus gingiva. Digerakkan sebanyak 20
kali pada setiap lokasi ( tiap lokasi meliputi 3 gigi). Gerakan ini dianjurkan untuk penggunaan
rutin.
Bass Method
Cara ini, ujung bulu sikat ditempatkan pada permukaan gusi dan mengarah ke apex/ujung akar,
gerakan perlahan dari permukaan gusi ke arah oklusal gigi, Ulangi gerakan sampai lebih kurang
12 kali sehingga tidak ada yang terlewat. Cara ini dapat menghasilkan pemijatan gusi dan
Roll Method
Gambar sikat lidah
Seorang ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang
sesuai prinsip pedoman gizi seimbang / angka kecukupan gizi, supaya mempunyai daya tahan
tubuh yang baik dan dapat menjaga janin agar tumbuh dan berkembang sehat & sempurna.
Diet yang seimbang sangat diperlukan untuk asupan nutrisi bagi ibu dan bayi dalam kandungan,
pada usia kehamilan 3-6 bulan sangat penting mengkonsumsi makanan yang mengandung
mineral seperti : kalsium, protein, fosfor dan vitamin A,C,D karena gigi mulai dibentuk pada saat
usia tsb.
Makanan manis yang dikonsumsi ibu hamil dapat membuat mulut menjadi asam, sedangkan
makanan yang lengket dikawatirkan menempel pada gigi lebih lama sehingga terjadi asam dalam
mulut akan lebih besar. Keadaan asam di dalam mulut mengakibatkan terjadinya kerusakan pada
gigi ibu hamil. Dianjurkan ibu hamil menghindari makanan yang manis dan lengket, apabila
tidak dapat meninggalkan mengkonsumsi makanan yang manis dan lengket, dianjurkan
Pemeriksaan gigi dan mulut harus dilakukan secara berkala, baik ada keluhan ataupun tidak ada
keluhan rasa sakit oleh ibu hamil atau wanita yang merencanakan kehamilan.
Apabila ibu hamil merasakan adanya keluhan pada gigi dan mulutnya, maka segera datang ke
fasilitas kesehatan gigi untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan agar terhindar dari
Perawatan gigi dan mulut sebaiknya dilakukan secara tuntas agar tidak terjadi masalah yang
lebih berat, karena gigi yang tidak dirawat secara tuntas dapat menjadi sumber infeksi ke organ-
organ tubuh lain melalui peredaran darah, seperti : jantung , ginjal, saluran pencernaan, kulit, dan
mata. Hal ini dapat juga membahayakan janin, berupa kelahiran premature dan bayi lahir dengan
Beberapa hal yang perlu diwaspadai ibu hamil dalam perawatan kesehatan, antara lain :
Pencabutan gigi pada ibu hamil apabila sangat diperlukan dapat dilakukan pada trimester
II (4-6 bulan), sedangkan penambalan dan pembersihan karang gigi dapat dilakukan
Ibu hamil tidak boleh minum obat sembarangan, harus dengan resep / pengawasan dari
dokter / dokter gigi. Beberapa jenis obat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin, misal pada gigi, contoh antibiotik golongan tetrasiklin dapat
Sebaiknya tidak melakukan prosedur dental x-ray jika tidak dalam keadaan darurat.
(Menurut American Collage of Radiology, dosis radiasi tunggal x-ray tidak cukup
signifikan dapat menyebabkan efek buruk pada perkembangan janin/embrio lebih baik
tidak menunjukkan adanya gangguan pada fetus dalam trimester I, tidak ada studi pada
wanita hamil).
2. Golongan Analgetik
Parasetamol
Sumber Pustaka
1. BBLR, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37400/4/Chapter%20II.pdf
2. Cara Sikat Gigi, http://bentengkehidupan.wordpress.com/2009/11/29/cara-menyikat-gigi-
yang-benar/
3. Cara Sikat Gigi, http://www.juniordentist.com/types-of-tooth-brushing-techniques.html
4. Dental Floss, http://kennethkuykendall.com/the-spiritual-implications-of-flossing/
5.DentalFloss,http://www.dental-picture-show.com/tooth-flossing/a1-dental-floss-
technique.html
6. Epulis Gravidarum, http://m.klikdokter.com/detail/read/18/225/periodontal-pada-wanita
7. Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita.
Kementrian Kesehatan RI, 2012
8. Pregnancy Gingivitis , http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/pregnancy+gingivitis
9. Peraturan Pemerintah Kesehatan Republik Indonesia No. 2406/MenKes/Per/XII/2011,
Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik.
10. Sikat Lidah, http://wanarejainfo.blogspot.com/2011/07/pembersih-lidah-tongue-scraper.html
KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL
Oleh :
Eko Sri Yuni Astuti