Anda di halaman 1dari 10

Insiden Keselamatan Pasien

di Puskesmas

Tugas kelompok 4 :

1. Dr. Dyah Triatmi


2. Dr. Nungki A
3. Dr. Santoso Hardoyo
4. Dr. Suprabandari
5. Dr. Wahyu Pamungkasih
6. Dr. Yulia

Pelatihan Calon Pembimbing Lapangan Dokter Layanan Primer

Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Indonesia

2016
I. IDENTITAS
Nama : Bp. MS
Tanggal lahir : 13 Maret 1972
Umur : 44 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jetakan Dk. Titang Rt 005, Sumber Agung, Jetis, Bantul
Tanggal MPKM : 07 November 2016
Jenis Kepesertaan : KIS Kelas III
No Jaminan : 0001034356601

II. ANAMNESIS
Tanggal anamnesis : 07 November 2016
Keluhan utama : Demam

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke IGD Puskesmas Jetis I, pada tanggal 07 November 2016, pukul 13.00
WIB dengan keluhan utama demam. Demam yang dikeluhkan dirasakan naik turun dan telah
berlangsung sejak 2 hari SMPKM (Sabtu sore, 05 November 2016). Pasien juga
mengeluhkan mual, batuk sejak kemarin, dahak putih, dan nyeri otot (linu-linu). Keluhan
muntah, nyeri perut, diare, gangguan BAK dan lainnya disangkal.
Pasien juga sempat menceritakan bahwa dirinya sudah sempat memeriksakan diri
ke bidan sehari SMPKM, namun belum merasakan adanya perubahan. Sebelum masuk IGD
Puskesmas, pasien sempat meminum 1 tablet paracetamol (dari bidan ) pada pukul 11.30 WIB.
Obat lain tidak dapat diingat dan tidak dibawa.
Riwayat Penyakit Dahulu
Keluhan serupa disangkal. Riwayat penyakit maag, hipertensi, jantung, diabetes
melitus, asma, dan riwayat alergi juga disangkal oleh pasien.

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat keluarga yang mengalami hal serupa dengan pasien disangkal. Riwayat
keluarga pasien yang menderita penyakit lainnya seperti penyakit maag, hipertensi, jantung,
diabetes melitus, asma, dan riwayat alergi juga disangkal oleh pasien.

Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai wiraswasta di daerah Bantul, dengan berjualan makanan di
kantin.

Lain-Lain
- Riwayat merokok (+).
- Riwayat bekerja di sawah (-).
- Riwayat luka pada anggota tubuh (-).

III. PEMERIKSAAN FISIK


Pemeriksaan fisik dilakukan di IGD RSUD Bantul pada tanggal 07 November 2016, pukul
13.10 WIB.
Status Generalis
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Status Gizi : Baik
Berat badan : Tidak dapat diukur
Tinggi badan : Tidak dapat diukur

Tanda vital :
Nadi : 100 kali/menit
Tekanan darah : 128/86 mmHg
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 37,8oC

Kepala : Sklera tak ikterik, conjungtiva suff /.

Thorax :
Cor : Suara jantung S1/S2 tunggal, regular, bising (-).
Pulmo : Vesikuler +/+, ronki (-).

Abdomen : Bising usus (+) normal, supel (+), nyeri tekan (-), hepar dan lien tak
teraba pembesaran

Ekstremitas : Akral hangat.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


a. Pemeriksaan laboratorium darah lengkap (direncanakan di periksa di hari selanjutnya).

V. DIAGNOSA
a. Diagnosa Banding :
Obs. Febris ec viral : Dengue fever, Dengue Hemorrhagic Fever
Obs. Febris ec non Viral
b. Diagnosis Kerja :
Obs. Febris H- I-II
VI. PENATALAKSANAAN
- IVFD RL makro 20 tpm
- Amoxicillin 500mg tab 3x1
- Paracetamol 500mg tab 3x1 jam 11.30. Bila jam 16.00 febris, Paracetamol 500 mg.
- Domperidone 3x10 mg ac
- Vitamin B6 tab 3x1
- Diet TKTP
- Edukasi banyak minum.
VII. FOLLOW UP

Tanggal Jam Subyek Obyek Assesment Plan Pelaksana


15.40 Istri pasien mendatangi ruang KU : cukup, gelisah. Obs. Febris Penjelasan bahwa obat Bidan
IGD dengan panic. Mengatakan T : 38.9C H I-II penurun panas akan di
pada petugas jaga bahwa pasien (pemeriksaan tensi tidak berikan pukul 16.00 WIB.
menggigil, minta pulang, dan dilakukan, karena tidak Edukasi pasien untuk
gelisah. memungkinkan) istirahat, dan relaksasi.
16.05 Cleaning service Puksesmas Jetis - - - Cleaning
I mendatangi petugas medis yang service
berjaga di IGD Puskesmas Jetis I
dan memberitahukan bahwa
pasien dan istri pasien gaduh dan
mencoba keluar dari puskesmas.

Segera dilakukan tindakan


penyelamatan terhadap pasien
oleh petugas medis yang berjaga
dibantu oleh keluarga pasien
07/11/2016
(pasien dibawa kembali masuk
ke IGD Puskesmas Jetis 1).
16.10 WIB Alloanamnesis (istri dan CS): KU : cukup, gelisah Susp. Syok O2 4 lpm Dokter,
Pasien mengatakan ingin ke TD : 70/40 mmHg Anafilaktik EKG (hasil STC) Bidan dan
kamar mandi untuk BAK. HR : 154x/menit dd Co dengan teman2 via WA. Perawat
Belum sampai di kamar mandi, RR : 28x/menit Cardiogenic Advice dr. Wahyu :
pasien mengompol di depan T : 36.3C - Loading NaCL
kamar mandi. CS membantu Px : - Aspirin 300 mg (masuk
membersikan urin pasien dan Kepala : CA-/-, SI -/- 100 mg)
selanjutnya pasien di bantu untuk Thorax : Vesikuler +/+, - O2 4 lpm
kembali ke kamar. ronkhi -/-, wheezing -/-. - Rujuk
Sesaat kemudian, pasien tiba-tiba S1/S2 tunggal, reguler,
muntah di kamar. Infusnya takikardia (+).
sempat tertarik dan macet. CS Abdomen : BU (+), supel
menyarankan istri pasien agar (+), NT (-), H/L ttb.
mengantarkan pasien ke IGD Extremitas : Akral dingin,
nadi kuat cepat.
untuk memperbaiki infus yang
macet.
Tiba-tiba pasien berikeinginan
pulang kerumah dan bergegas
keluar puskesmas melewati IGD
dengan membawa infus (istri
kembali ke dalam kamar untuk
mengemasi barang).
Pasien menggantungkan
infusnya di pohon dan berusaha
melepaskan infusnya dengan
cara ditarik memanjang.
Gelisah (+), keringat dingin (+).
Pasien sudah minum obat yang
diberi.

16.30 WIB KU : cukup, gelisah Susp. Syok Inj. Dexamethasone 1 amp Dokter,
TD : 80/40 mmHg Anafilaktik Inj. Diphenhidramine 1 amp Bidan dan
HR : 140x/menit, reguler dd Perawat
Px : Cardiogenic
Extremitas : Akral dingin,
nadi kuat cepat.
Loading NaCl (+) masuk
500 ml
O2 4lpm (+)
16.56 WIB KU : cukup, mulai tenang EKG Ulang : Dokter,
TD : 90/50 mmHg - VES Bidan dan
HR : 140x/menit, ireguler - HR 139x/menit Perawat
Px :
Extremitas : Akral hangat,
nadi kuat cepat.
Loading NaCl (+) masuk
500 ml kedua
O2 4lpm (+)
17.00 WIB RUJUK RSUD BANTUL Dokter,
(Dx : VES dengan syok susp Anafilaktik Syok dd Cardiogenik Syok) Bidan dan
Perawat
VIII. PROBLEM
a. Telah terjadi kejadian tidak diinginkan (KTD)
b. Kemungkinan adanya lack of/inadequate supervision dari petugas yang berjaga.

IX. PEMBAHASAN
Kasus ini termasuk KTD. KTD adalah suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak
diharapkan pada pasien karena suatu tindakan (commission) atau karena tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil (omission) dan bukan karena under lying disease atau
kondisi pasien.
Pada kasus ini sudah teridentifikasi adanya penurunan kesadaran pada pasien. Sehingga
seharusnya memerlukan pengawasan yang lebih intensif pada pasien.
Sebelum kejadian pasien sudah diketeahui bingung dan ingin pulang, petugas datang dan
sempat menunggu selama 20 menit tapi kembali ke ruang jaga untuk melaksanakan tugas di
ruang lain.
Monitoring pasien pada kasus ini perlu dilakukan lebih sering, dengan membuat SOP pasien
delirium atau pasien dengan resiko serupa. Dalam 1 shift petugas yang berjaga adalah 2
paramedis, dan 1 petugas non kesehatan. Mereka bertugas administrasi dan pelayanan sekaligus
sehingga diperluka perbaikan sistem agar kedua fungsi tersebut dapat berjalan dengan baik.
Setting ruangan rawat inap perlu dievaluasi agar petugas dapat lebih mudah memantau pasien
dengan keterbatasan jumlah SDM. Misalnya : penggunaan monitoring CCTV dipasang di dekat
petugas, memindah posisi ruang jaga ke tempat yang cukup dekat dengan akses pintu keluar
namun juga tetap nyaman bagi petugas, dapat juga ditambahkan sistem sensor gerak di pintu
akses keluar masuk sehingga jika ada pergerakan petugas dapat mengetahui.
Idealnya sebuah puskesmas yang melayani rawat inap, memiliki petugas keamanan secara
khusus (satpam), tidak hanya untuk menjaga keamanan aset puskesmas, namun juga untuk
mencegah kejadian tidak diinginkan seperti tersebut diatas. Puskesmas rawat inap hendaknya
juga memiliki petugas jaga paramedis yang terpisah antara IGD dan rawat inap, dan juga perlu
adanya dokter jaga bangsal.
X. SOLUSI
1. INTERNAL
a. Sosialisasi dan evaluasi patient safety bagi seluruh civitas Puskesmas Jetis I
(medis dan non medis).
b. Pengadaan bel pemanggil di ruang ranap yang terkoneksi dengan ruang jaga
paramedis.
c. Perekrutan staf keamaan/security di puskesmas.
d. Pemeriksaan penunjang EKG bagi pasien ranap yang memiliki faktor resiko
kardiovaskular atau >40 tahun.
2. EKSTERNAL
a. Edukasi keluarga/penunggu pasien perihal kondisi emergency yang mungkin
terjadi selama pasien menjalani proses rawat inap agar segera menghubungi
para medis yang berjaga.

XI. KESIMPULAN
Pasien laki-laki, usia 44 tahun, masuk melalui IGD Puskesmas Jetis 1 dalam keadaan
sadar penuh, pada tanggal 07 November 2016, pukul 13.00 WIB dengan diagnosis awal Febris
H I-II dd ec viral (DF/DH) dd non-viral. Selama menjalani perawatan di Puskesmas Jetis I,
pasien sempat mengalami gaduh gelisah sehingga menyebabkan pasien hampir melepas
infusnya sendiri. Insiden demikian menyebabkan terjadinya kejadian tidak diharapkan yang
tidak dapat dicegah (unpreventable adverse event/unforeseeable). Belum diketahui dengan
pasti alasan pasien keluar puskemas dan mencoba melepas infus yang terpasang, namun
kemungkinan di sebabkan oleh gangguan organik yang mempengaruhi status keadaan umum
pasien.
Telah diupayakan pengawasan maksimal oleh petugas puskesmas Jetis 1 yang berjaga
pada shift tersebut dengan melakukan pemantauan dan respon cepat terhadap keluhan keluarga
pasien sebelum kejadian terjadi dan penangan maksimal pasca terjadinya insiden pada pasien
tersebut. Diperlukan adanya evaluasi atas kejadian tidak diharapkan tersebut demi
meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas Jetis 1 dan patient safety.

Anda mungkin juga menyukai