Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi merupakan suatu proses interaksi baik antar individu maupun

kelompok tanpa dibatasi oleh batasan suatu negara. Globalisasi bisa berwujud

kebudayaan, ilmu pengetahuan dan globalisasi ekonomi.Ada yang mengatakan

bahwa globalisasi merupakan proses alami interaksi manusia. Tapi, ada juga yang

mengatakan bahwa globalisasi sengaja diusung oleh negara adikuasa.

Era globalisasi sekarang memberikan efek ekonomi. Salah satunya adalah

arus informasi yang begitu cepat sampai ke masyarakat dan akan semakin terlihat

dengan berkembangnya perekonomian suatu negara. Saat ini perekenomian dunia

sedang mengalami globalisasi yang sangat pesat. Terlihat dari semakin maraknya

penanaman modal asing pada suatu perusahaan. Penanaman modal asing yang

saat ini semakin pesat seperti meniadakan batasan-batasan ekonomi internasional.

Modal asing merupakan peminjaman uang dari suatu negara, dan Bank

Dunia maupun investor yang biasanya negara-egara berkembang seperti Indonesia

sangat membutuhkan modal asing yang dapat digunakan untuk membangun

infrastruktur dan fasilitas bagi warganya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Peranan Penanaman Modal Asing Bagi Negara

Berkembang?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Peranan Penanaman Modal Asing Bagi

Negara Berkembang

D. Tinjauan pusataka

1. Pengertian Penanaman Modal Asing

Penanaman Modal Asing adalah Kegiatan menanam modal untuk

melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun

yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.

Dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1967 ditegaskan bahwa Pengertian

penanaman modal asing di dalam Undang-undang ini hanyalah meliputi

penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau

berdasarkan ketentuan-ketentuan, dalam arti bahwa pemilik modal secara

langsung menanggung risiko dari penanaman modal tersebut. Pengertian Modal

Asing dalam Undang-undang ini menurut pasal 2 ialah :

1. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan

devisa Indonesia, yang dengan persetujuan Pemerintah digunakan untuk

pembiayaan perusahaan di Indonesia.

2. Alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik

orang asing dan bahan-bahan, yang dimasukkan dari luar ke dalam wilayah

Indonesia, selama alat-alat terse-but tidak dibiayai dari kekayaan devisa

Indonesia.
3. Bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan Undang-undang ini

diperkenankan ditransfer, tetapi dipergunakan untuk membiayai perusahaan di

Indonesia.1

Adapun modal asing dalam Undang-undang ini tidak hanya berbentuk

valuta asing, tetapi meliputi pula alat-alat perlengkapan tetap yang diperlukan

untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, penemuan-penemuan milik

orang/badan asing yang dipergunakan dalam perusahaan di Indonesia dan

keuntungan yang boleh ditransfer ke luar negeri tetapi dipergunakan kembali di

Indonesia.

Peran penting dari PMA sebagai salah satu sumber penggerak pembangunan

ekonomi yang pesat selama era Orde Baru tidak bisa disangkal. Selama periode

tersebut, pertumbuhan arus masuk PMA ke Indonesia memang sangat pesat,

terutama pada periode 80-an dan bahkan mengalami akselerasi sejak tahun 1994.

Juga, tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan investasi dan PMA pada

khususnya di Indonesia selama era Soeharto tersebut didorong oleh stabilitas

politik dan sosial, kepastian hukum, dan kebijakan ekonomi yang kondusif

terhadap kegiatan bisnis di dalam negeri, yang semua ini sejak krisis ekonomi

1997 hingga saat ini sulit sekali tercapai sepenuhnya.

Pesatnya arus masuk PMA ke Indonesia selama periode pra-krisis 1997

tersebut tidak lepas dari strategi atau kebijakan pembangunan yang diterapkan

oleh Soeharto waktu itu yang terfokus pada industrialisasi selain juga pada

pembangunan sektor pertanian. Untuk pembangunan industri, pemerintah Orde

1
Pasal 2 Undang-undang No. 1 Tahun 1967 tentang penanaman modal asing
Baru menerapkan kebijakan substitusi impor dengan proteksi yang besar terhadap

industri domestik. Dengan luas pasar domestik yang sangat besar karena

penduduk Indonesia yang sangat banyak, tentu kebijakan proteksi tersebut

merangsang kehadiran PMA. Dan memang PMA yang masuk ke Indonesia

terpusat di sektor industri manufaktur. Baru pada awal dekade 80-an, kebijakan

substitusi impor dirubah secara bertahap ke kebijakan promosi ekspor.2

Pemerosotan Daya Tarik Indonesia Sejak krisis 1997 hingga sekarang

pertumbuhan arus masuk PMA ke Indonesia masih relatif lambat jika

dibandingkan dengan negara-negara tetangga yang juga terkena krisis yang sama

seperti Thailand, Korea Selatan dan Filipina. Bahkan hingga tahun 2001 arus

masuk net PMA ke Indonesia negatif dalam jumlah dollar yang tidak kecil, dan

setelah itu kembali positif terkecuali tahun 2003. Arus masuk net negatif itu

disebabkan banyak PMA yang menarik diri atau pindah lokasi ke negara-negara

tetangga.

Bahkan Indonesia sampai sekarang tidak termasuk lokasi tujuan penting

bagi MNCs (atau TNCs). Laporan dari UNCTAD tahun 2006 menunjukkan

bahwa dari Asia Tenggara dan Timur, hanya Singapura, China (termasuk Hong

Kong), Taiwan, Malaysia, Jepang dan Korea Selatan yang masuk di dalam daftar

tujuan penting bagi TNCs terbesar di dunia. Juga untuk TNCs terbesar dari

kelompok negara-negara berkembang, negara-negara Asia Tenggara dan Timur

ini termasuk lokasi penting . Lebih parah lagi, menurut laporan yang sama,

Indonesia termasuk negara dengan kinerja dan potensi PMA yang renda.

2
Aug, Robbert.Buku Pintar Pasar Modal Indonesia.PT Mediasoft Indonesia,1997.
Hlm.143.
2. Investasi

Investasi asing langsung (FDI) atau investasi asing mengacu pada arus

masuk bersih dari investasi untuk memperoleh suatu kepentingan manajemen

abadi (10 persen atau lebih dari saham voting) dalam suatu operasi perusahaan

dalam suatu perekonomian selain dari investor. Hal ini jumlah modal, reinvestasi

pendapatan, modal jangka panjang lainnya, dan modal jangka pendek seperti yang

disajikan dalam neraca pembayaran. Ini biasanya melibatkan partisipasi dalam

manajemen, joint venture-, alih teknologi dan keahlian. Ada dua jenis FDI:

investasi langsung ke dalam asing dan investasi asing langsung ke luar, sehingga

arus masuk FDI bersih (positif atau negatif) dan saham investasi langsung

asing, yaitu jumlah kumulatif untuk suatu periode tertentu. Investasi langsung

tidak termasuk investasi melalui pembelian saham.3

Sudah waktunya bagi pemerintah disamping memberikan kemudahan

investasi harus meminta jaminan dari investor asing agar tidak terjadi investasi

semu. Jaminan bisa berupa dana atau kontrak hukum yang mampu menahan

investor agar mau menyelesaikan semua kewajibannya meski perusahaan

bangkrut. Jika pemerintah tidak berani bertindak tegas, sampai kapan pun

Indonesia akan menjadi surga bagi kejahatan korporasi multinasional.

1. Jenis-jenis Investasi

Jenis investasi dibedakan atas investasi langsung (direct investment) dan

investasi portofolio (portofolio investment). Investasi luar negeri langsung

biasanya dianggap bentuk lain dari pemindahan modal yang dilakukan oleh

3
Anwar, H. Jusuf.Pasar Modal Sebagai Sarana Pembiayaan dan Investasi.
PT.Alumni,2005. Hlm.90.
perusahaan orang-orang dalam suatu negara dalam aktifitas ekonomi negara lain

yang melibatkan beberapa bentuk partisipasi modal di bidang usaha yang mereka

investasikan. Investasi langsung berarti perusahaan dari negara penanam modal

secara de facto dan de jure melakukan pengawasan atas asset (aktiva) yang

ditanam di negara penyimpan modal dengan cara investasi.4

Menurut Nindyo Pramono bahwa investasi langsung investor

mengendalikan manajemen, biasanya dilakukan oleh perusahaan trans-nasional

dan periode waktunya panjang karena menyangkut barang-barang. Modal

investasi langsung lebih tertarik pada besar dan tingkat pertumbuhan pasar, tenaga

kerja dan biaya produksi serta infrastruktur. Sedangkan pada investasi portofolio,

investor hanya menyediakan modal keuangan dan tidak terlibat dalam

manajemen. Investornya adalah investor institusional, bersifat jangka pendek dan

mudah dilikuidasi dengan cara menjual saham yang dibeli.

Dari beberapa pandangan dan pengertian di atas terlihat bahwa investasi

langsung adalah adanya keterlibatan langsung pihak investor terhadap investasi

yang dilakukannya, baik dalam permodalan, pengokohan, dan pengawasan.

Menurut Sidik Jatmika, kebaikan dari investasi langsung adalah tidak

mendatangkan beban yang harus dibayar dalam bentuk bunga, deviden dan/atau

pembayaran kembali, dapat mengkombinasikan keahlian, teknologi dan modal,

dapat mengatasi masalah transfer uang, adanya penanaman kembali dari

4
Ana Rokhmatussadyah, Suratma,Hukum Investasi dan Pasar Modal,Jakarta:Sinar
Grafika,2009. Hlm. 72.
keuntungan investasi yang belum ada dan dapat menciptakan alih teknologi dan

keterampilan.5

2. Kendala Investasi

Hasil survei tahunan terhadap perusahaan-perusahaan di 131 negara dari

World Economic Forum (2007) yang berpusat di Geneva (Swiss) untuk The

Global Competitiveness Report 2007-2008 mendapatkan permasalahan-

permasalahan utama yang dihadapi pengusaha-pengusaha di Indonesia.

Infrastruktur yang buruk (dalam arti kuantitas terbatas dan kualitas buruk) tetap

pada peringkat pertama, dan birokrasi pemerintah yang tidak efisien pada

peringkat kedua. Jika dalam survei tahun lalu keterbatasan akses keuangan tidak

merupakan suatu problem serius, hasil survei tahun ini masalah itu berada di

peringkat ketiga.

Memang opini pribadi dari para pengusaha Indonesia yang masuk di dalam

sampel survei mengenai buruknya infrastruktur di dalam negeri selama ini sejalan

dengan kenyataan bahwa Indonesia selalu berada di peringkat rendah, bahkan

terendah di dalam kelompok ASEAN. Indonesia berada di posisi 102, satu poin

lebih rendah daripada Filipina. Jika dalam survei WEF selama beberapa tahun

berturut-turut belakangan ini menempatkan Indonesia pada posisi sangat buruk

untuk infrastruktur, ini berarti memang kondisi infrastruktur di dalam negeri

sangat memprihatinkan. Padahal, salah satu penentu utama keberhasilan suatu

negara untuk dapat bersaing di dalam era globalisasi dan perdagangan bebas saat

5
http://www.endz4shared.co.cc/2010/04/perkembangan-penanaman-modal-asing-di.html( diakses

pada tanggal 12 oktober 2017)


ini dan di masa depan adalah jumlah dan kualitas infrastruktur yang mencukupi.

Buruknya infrastruktur dengan sendirinya meningkatkan biaya produksi yang

pada akhirnya menurunkan daya saing harga dengan konsukwensi ekspor

menurun. Konsukwensi lainnya adalah menurunnya niat investor asing (atau

PMA) untuk membuka usaha di dalam negeri, dan ini pasti akan berdampak

negatif terhadap produksi dan ekspor di dalam negeri.6

6
http://gofartobing.wordpress.com/2010/01/26/kajian-mengenai-perusahaan-penanaman

modal-asing-pma-di-indonesia/(diakses pada tanggal 12 0ktober 2017)


BAB II

PEMBAHASAN

A. Peranan Penanaman Modal Asing Bagi Negara Sedang Berkembang

Secara garis besar, penanaman modal asing terhadap pembangunan bagi

negara sedang berkembang dapat diperinci menjadi lima. Pertama, sumber dana

eksternal (modal asing) dapat dimanfaatkan oleh negara sedang berkembang

sebagai dasar untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi. Kedua,

pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu diikuti dengan perpindahan struktur

produksi dan perdagangan. Ketiga, modal asing dapat berperan penting dalam

memobilisasi dana maupun transformasi struktural.

Keempat, kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera setelah

perubahan struktural benar-benar terjadi meskipun modal asing di masa

selanjutnya lebih produktif. Kelima, bagi negara-negara sedang berkembang yang

tidak mampu memulai membangun industri-industri berat dan industri strategis,

adanya modal asing akan sangat membantu untuk dapat mendirikan pabrik-pabik

baja, alat-alat mesin, pabrik elektronik, industri kimia dasar dan sebagainya.

Selama ini investor domestik di negara sedang berkembang yang enggan

melakukan usaha yang beresiko tinggi seperti eksploitasi sumber-sumber daya

alam yang belum dimanfaatkan dan membuka lahan-lahan baru, maka hadirnya

investor asing akan sangat mendukung merintis usaha dibidang-bidang tersebut.

Adanya pengadaan prasarana negara, pendirian industri-industri baru,

pemanfaatan sumber-sumber baru, pembukaan daerah-daerah baru, akan

membuka kecenderungan baru yaitu meningkatkan lapangan kerja. Sehingga


tekanan pendudukan pada tanah pertanian berkurang dan pengangguran dapat

diatasi. Inilah keuntungan sosial yang diperoleh adanya kehadiran investor asing.

Adanya transfer teknologi mengakibatkan tenaga kerja setempat menjadi terampil,

sehingga meningkatkan marginal produktifitasnya, akhirnya akan meningkatkan

keseluruhan upah riil. Semua ini menunjukkan bahwa modal asing cenderung

menaikkan tingkat produktifitas, kinerja dan pendapatan nasional.7

Dengan demikian, kehadiran PMA bagi negara sedang berkembang sangat

diperlukan untuk mempercepat pembangunan ekonomi. Modal asing membantu

dalam industrialisasi, pembangunan modal dan menciptakan kesempatan kerja,

serta keterampilan teknik. Melalui modal asing terbuka daerah-daerah dan

tergarap sumber-sumber baru. Resiko dan kerugian pada tahap perintisan juga

tertanggung, selanjutnya modal asing mendorong pengusaha setempat untuk

bekerjasama. Modal asing juga membantu mengurangi problem neraca

pembayaran dan tingkat inflasi, sehingga akan memperkuat sektor usaha negara

dan swasta domestik negara tuan rumah.

Penanaman modal asing di Indonesia tidak terlepas dari cita-cita hukum

ekonomi Indonesia yaitu menggagas dan menyiapkan konsep hukum tentang

kehidupan ekonomi. Kehidupan ekonomi yang diharapkan adalah kehidupan

ekonomi berbangsa dan bernegara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan dalam

keadilan sosial, sebagaimana yang dicita-citakan Pancasila. Dan Indonesia sebagai

negara berdaulat sekaligus sebagai negara berkembang mempunyai pola tertentu

terhadap konsep hukum dalam kegiatan ekonomi, meliputi konsep pencapaian

7
Ana Rokhmatussadyah, Suratma,Hukum Investasi dan Pasar Modal,Jakarta:Sinar
Grafika,2009. Hlm. 56.
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, Konsep ekonomi

kekeluargaan yang Pancasilais, konsep ekonomi kerakyatan untuk membela

kepentingan rakyat.

Oleh karena itu, peranan PMA di Indonesia cukup mendukung juga

perkembangan kehidupan ekonomi sesuai dengan konsep hukum dalam kegiatan

ekonomi dan cita-cita hukum ekonomi Indonesia. Dan untuk mendukung investasi

di Indonesia maka perlu pembentukan hukum ekonomi dengan perangkat

peraturan membutuhkan kajian yang bersifat komprehensif dan pendekatan secara

makro dengan informasi yang akurat demi multidisipliner dari berbagai aspek

antara lain :

a. Ekonomi dan sosial.

b. Sosiologis dan budaya.

c. Kebutuhan-kebutuhan dasar dan pembangunan

d. Praktis dan operasional dan kebutuhan ke depan

e. Moral dan etika bisnis yang berlaku dalam konsep kelayakan dan kepatutan

dalam kehidupan manusia dan kemanusiaan yang beradab.8

3. Faktor-Faktor Pendorong Investasi

Secara teoritis ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan mengapa

investor-investor dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang yakni,

The Product Cycle Theory dan The Industrial Organization Theory of Vertical

Organization. The Product Cyrcle Theory[9] yang dikembangkan oleh Raymond

Vermon ini menyatakan bahwa setiap teknologi atau produk berevolusi melalui

8
Sembiring, Sentosa, Hukum Investasi, Edisi Pertama, Bandung: CV Nuansa Aulia,2007.
Hlm. 162.
tiga fase : Pertama fase permulaan atau inovasi, kedua fase perkembangan proses

dan ketiga fase standardisasi. Dalam setiap fase tersebut sebagai tipe

perekonomian negara memiliki keuntungan komparatif (Comparative advantage)

The Industrial Organization Theory of Vertical Integration[10] merupakan

teori yang paling tepat untuk diterapkan pada new multinasionalism dan pada

investasi yang terintegrasi secara vertikal. Pendekatan teori ini berawal dari

penambahan biaya-biaya untuk melakukan bisnis diluar negeri (dengan investasi)

harus mencakup biaya-biaya lain yang harus dipikul lebih banyak daripada biaya

yang diperuntukkan hanya untuk sekedar mengekspor dari pabrik-pabrik dalam

negeri. Oleh karena itu perusahaan itu harus memiliki beberapa kompensasi atau

keunggulan spesifik bagi perusahaan seperti keahlian teknis manajerial keadaan

ekonomi yang memungkinkan adanya monopoli.

Menurut teori ini, investasi dilakukan dengan cara integrasi secara vertikal

yakni dengan penempatan beberapa tahapan produksi di beberapa lokasi yang

berbeda-beda di seluruh dunia. Motivasi utamanya adalah untuk mendapatkan

keuntungan berupa biaya produksi yang rendah, manfaat pajak lokal dan lain-lain.

Di samping itu motivasi yang lain adalah untuk membuat rintangan perdagangan

bagi perusahaan-perusahaan lain, artinya dengan investasinya di luar negeri ini

berarti perusahaan-perusahaan multinasional tersebut telah merintangi persaingan-

persaingan dari negara lain sehingga monopoli dapat dipertahankan.

Motif utama modal internasional baik yang bersifat investasi modal asing

langsung (foreign direct investment) maupun investasi portofolio adalah untuk

mendapatkan return yang lebih tinggi daripada di negara sendiri melalui tingkat
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sistem perpajakkan yang lebih

menguntungkan dan infrastruktur yang lebih baik.Untuk menarik arus modal yang

signifikan ke suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor. Iklim investasi yang

kondusif Prospek pengembangan di negara penerima modal

Dilihat dari kedua faktor di atas, maka tampaknya arus modal asing justru lebih

banyak mengalir ke negara-negara maju daripada ke negara-negara berkembang.

Aliran modal ke negara-negara berkembang masih dipengaruhi faktor-faktor

sebagai berikut :

a. Tingkat perkembangan ekonomi negara penerima modal.

b. Stabilitas politik yang memadai.

c. Tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan investor.

d. Aliran modal cenderung mengalir ke negara-negara dengan tingkat

pendapatan per kapita yang tinggi.

Adanya keengganan masuknya investasi asing dan adanya indikasi relokasi

investasi ke negara lain disebabkan karena tidak kondusifnya iklim investasi di

Indonesia dewasa ini. Menurut Rahmadi Supanca, berbagai faktor yang dituding

menjadi penyebab dari terjadinya tidak kondusifnya iklim investasi yaitu :

1) Instabilitas Politik dan Keamanan.

2) Banyaknya kasus demonstrasi/ pemogokkan di bidang ketenagakerjaan.

3) Pemahaman yang keliru terhadap pelaksanaan Undang-Undang Otonomi

Daerah serta belum lengkap dan jelasnya pedoman menyangkut tata cara

pelaksanaan otonomi daerah.

4) Kurangnya jaminan kepastian hukum.


5) Lemahnya penegakkan hukum.

6) Kurangnya jaminan/ perlindungan Investasi.

7) Dicabutnya berbagai insentif di bidang perpajakkan.

8) Masih maraknya praktek KKN.

9) Citra buruk Indonesia sebagai negara yang bangkrut, diambang disintegrasi

dan tidak berjalannya hukum secara efektif makin memerosotkan daya saing

Indonesia dalam menarik investor untuk melakukan kegiatannya di

Indonesia.

10) Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia.9

4. Fasilitas yang diberikan kepada Penanaman Modal adalah :

a. Fasilitas Perpajakan dan pungutan lain.

b. Fasilitas Perizinan, mengenai :

1) Hak atas tanah,

Hak Guna Usaha, diberikan dengan jumlah 95 tahun (diperpanjang selama

60 tahun ditambah dengan diperbaharui selama 35 tahun).

Hak Guna Bangunan, diberikan dengan jumlah 80 tahun (diperpanjang

selama 50 tahun + diperbaharui selama 30 tahun).

Hak Pakai, diberikan dengan jumlah 70 tahun (diperpanjang selama 45

tahun + diperbaharui selama 25 tahun).

2) Fasilitas pelayanan keimigrasian.

3) Fasilitas perizinan impor.

9
Rokhmatussadyah, Ana & Suratman, Hukum Investasi dan Pasar Modal, Edisi
Pertama, Jakarta: Sinar Grafika, 2010.. hlm. 107
Adapun bentuk kerjasama usaha lain yang dimungkinkan dapat dilakukan

dalam rangka kegiatan penanaman modal asing diantaranya adalah sebagai

berikut:

a) Joint Venture; adalah suatu usaha kerjasama yang dilakukan antara

penanaman modal asing dengan modal nasional berdasarkan suatu

perjanjian/kontrak.

b) Joint Enterprise; adalah suatu kerjasama antara penanaman modal asing

dengan penanaman modal dalam negeri dengan membentuk suatu perusahaan atau

badan hukum yang baru.

c) Kontrak Karya; adalah suatu bentuk usaha kerjasama antara penanaman

modal asing dengan modal nasional terjadi apabila penanam modal asing

membentuk badan hukum Indonesia dan badan hukum ini mengadakan perjanjian

kerjasama dengan suatu badan hukum yang mempergunakan modal nasional.

d) Kontrak Production Sharing; adalah perjanjian kerjasama kredit antara

modal asing dengan pihak Indonesia yang memberikan kewajiban kepada pihak

Indonesia untuk mengekspor hasilnya kepada Negara pemberi kredit.10

Aspek-aspek hukum dalam hal Penanaman Modal Asing (PMA)

Yang dimaksud dengan Penanaman Modal Asing dalam Pasal 1 Ayat (3) UU No.

25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal adalah : Penanaman Modal Asing

adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara

Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang

10
Sihombing, Jonker, Hukum Penanaman Modal di Indonesia, Edisi Pertama,
Bandung: Alumni, 2009. Hlm 92
menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan

penanam modal dalam negeri

Berdasarkan ketentuan Pasal 5 UU No. 25 Tahun 2007, untuk penanaman

modal asing (PMA), dilakukan dalam bentuk Perseroan Terbatas berdasarkan

hukum Indonesia dan berkedudukan di wilayah Negara Republik Indonesia.

Mengenai pendirian dan pengesahan badan usaha Penanaman Modal Asing yang

berbentuk Perseroan Terbatas dilakukan sesuai dengan ketentuan UU No. 40

Tahun 2007 tentang PT. Bahwa terkait dengan PMA, di dalam Penjelasan Pasal 8

Ayat 2 Huruf a UU No. 40 tahun 2007 tentang PT bahwa pada saat mendirikan

Perseroan diperlukan kejelasan mengenai kewarganegaraan pendiri. WNA atau

badan hukum asing diberikan kesempatan untuk mendirikan badan hukum

Indonesia yang berbentuk Perseroan sepanjang UU yang mengatur bidang usaha

Perseroan tersebut memungkinkan.

Bagi perusahaan penanam modal yang akan melakukan kegiatan usaha

wajib memperoleh izin sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang

berlaku yang diperoleh melalui pelayanan terpadu satu pintu. Pelayanan terpadu

satu pintu dilakukan dengan tujuan untuk membantu penanam modal dalam

memperoleh kemudahan pelayanan perizinan, fasilitas fiskal, dan informasi

mengenai penanaman modal.

Seorang investor langsung asing dapat diklasifikasikan dalam sektor

ekonomi. berikut ini adalah contohnya:

individu;

sekelompok individu terkait;


badan yang didirikan atau unincorporated;

sebuah perusahaan publik atau perusahaan swasta;

kelompok perusahaan terkait;

badan pemerintah;

sebuah real (hukum), kepercayaan atau lembaga sosial lainnya; atau

kombinasi di atas.11

5. Badan Usaha Modal Asing

Dalam pasal 5 UPMA disebutkan, bahwa :

a. Pemerintah menetapkan perincian bidang-bidang usaha yang terbuka bagi

modal asing menurut urutan prioritas, dan menentukan syarat-syarat yang

harus dipenuhi oleh penanam-an modal asing dalam tiap-tiap usaha tersebut.

b. Perincian menurut urutan prioritas ditetapkan tiap kali pada waktu

Pemerintah menyusun rencana-rencana pembangunan jangka menengah

dan jangka panjang, dengan memperhatikan perkembangan ekonomi serta

teknologi.

Bidang-bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal asing secara

penguasaan penuh ialah bidang-bidang yang penting bagi negara dan menguasai

hajat hidup rakyat banyak menurut pasal 6 UPMA adalah sebagai berikut :

1) pelabuhan-pelabuhan.

2) produksi, transmisi dan distribusi tenaga listrik untuk umum.

3) Telekomunikasi.

11
http://www.endz4shared.co.cc/2010/04/perkembangan-penanaman-modal-asing-di.html

(diakses pada 13 oktober 2017)


4) Pelayaran,

5) Penerbangan.

6) air minum.

7) kereta api umum

8) pembangkit tenaga atom.

9) massa media.12

6. Kerjasama Modal Asing dan Modal Nasional

UPMA daJam pasal 23 menegaskan, bahwa daJam bidang-bidang usaha

yang terbuka bagi modal asing dapat diadakan kerja-sama antara modal asing

dengan modal nasional dengan mengingat ketentuan dalam pasal 3 di atas.

Pemerintah menetapkan lebih lanjut bidang-bidang usaha, bentuk-bentuk dan

cara-cara kerjasama antara modal asing dan modal nasional dengan memanfaatkan

modal dan keahlian asing dalam bidang ekspor serta produksi barang-barang dan

jasa-jasa.

Pengertian modal nasional dalam Undang-undang ini meliputi modal

Pemerintah Pusat dan Daerah, Koperasi dan modal swasta nasional. Adapun

keuntungan yang diperoleh perusahaan modal asing sebagai hasil kerjasama

antara lain modal asing dan modal nasional tersebut pada pasal 23 setelah

dikurangi pajak-pajak serta kewajiban-kewajiban lain yang harus dibayar di

Indonesia, diizinkan untuk ditransfer dalam valuta asli dari modal asing yang

bersangkutan seimbang dengan bagian modal asing yang ditanam (Pasal 24).

12
Undang-Undang No. 1 Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Asing.
Untuk menanamkan modal di Indonesia, investor asing harus terlebih

dahulu meneliti Daftar Negatif Investasi (DNI) yang berisi sektor usaha yang

tertutup sama sekali terhadap semua bentuk penanaman modal, hanya tertutup

untuk Penanaman Modal Asing, dan yang masih terbuka dengan persyaratan

tertentu. Sebagaimana diatur dalam Perpres No. 76/2007 tentang Kriteria dan

Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha yang Tertutup dan Terbuka dengan

Persyaratan di bidang Penanaman Modal dan Perpres No. 77/2007 tentang Daftar

Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan

di bidang Penanaman Modal.

Selain dari yang terdaftar, semua sektor terbuka untuk investor asing dengan

kepemilikan hingga 100 %. Persetujuan Penanaman Modal Asing akan

dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta. Peran

PMA sebagai sumber penting peralihan teknologi dan knowledge lainnya. Peran

ini bisa lewat dua jalur utama.

Pertama, lewat pekerja-pekerja lokal yang bekerja di perusahaan-perusahaan

PMA. Saat pekerja-pekerja tersebut pindah ke perusahaan-perusahaan domestik,

maka mereka membawa pengetahuan atau keahlian baru dari perusahaan PMA ke

perusahaan domestik.Kedua, lewat keterkaitan produksi atau subcontracting

antara PMA dan perusahaan-perusahaan lokal, termasuk usaha kecil dan

menengah, seperti kasus PT Astra Internasional dengan banyak subkontraktor

skala kecil dan menengah.


Mengacu pada ketentuan yang terdapat dalam UU Penanaman Modal No.

25 Tahun 2007, maka yang disebut sebagai Penanaman Modal Asing, harus

memenuhi beberapa unsur berikut:

a) Merupakan kegiatan menanam modal.

b) Untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia.

c) Dilakukan oleh penanam modal asing,

d) Menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan

penanam modal dalam negeri.

Adapun bentuk penanaman modal ini dapat dilakukan melalui beberapa

cara, diantaranya:

1) Mengambil bagian saham pada saat pendirian Perseroan Terbatas;

2) Membeli saham; dan

3) Melakukan cara lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Investor langsung asing dapat memperoleh hak suara dari perusahaan dalam

suatu perekonomian melalui salah satu metode berikut:

dengan memasukkan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki atau

perusahaan.

dengan mengakuisisi saham di perusahaan asosiasi.

melalui merger atau akuisisi suatu perusahaan yang tidak terkait.

berpartisipasi dalam ekuitas usaha patungan dengan investor lain atau

perusahaan.

Penanaman investasi langsung asing dapat mengambil bentuk sebagai

berikut:
pajak korporasi yang rendah, dan tingkat pajak penghasilan.

pajak liburan.

lain jenis konsesi pajak

preferensial tarif

ekonomi zona khusus* EPZ Zona Pemrosesan Ekspor

Gudang Berikat

maquiladora

investasi subsidi keuangan

pinjaman lunak atau jaminan pinjaman

tanah bebas atau tanah subsidi

relokasi & subsidi pengusiran

pelatihan kerja & subsidi kerja

infrastruktur subsidi

R & D support

pengurangan dari peraturan (biasanya untuk proyek-proyek sangat besar)

Menurut ketentuan UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Pasal

33 dan Pasal 34 mengatur mengenai sanksi dalam penyelenggaraan penanaman

modal meliputi :

Sanksi Batal Demi Hukum.

Sanksi Pembatalan Kontrak Kerja Sama

Sanksi Administratif
Sanksi Pidana.13

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penanaman modal asing dapat membantu penggerak perekonomian suatu

negara.itu dapat didalamnya terdapat juga peran serta pemerintah dalam

meningkatkan laju penanaman modal asing. Peningkatan peran institusi untuk

13
http://petanitangguh.blogspot.com/2010/06/penanaman-modal-asing.html (diakses pada

13 oktober 2017)
mendorong penanaman modal asing Pemerintah perlu mempunyai komitmen

untuk menstimulasi masuknya aliran PMA. Juga peran dari institusi lain seperti

LSM Institusi untuk menghubungkan antara PMA dengan lingkungan;

kemiskinan dan ketidakmerataan. Peningkatan peran perusahaan PMA untuk

transfer teknologi dan peran lain seperti serikat pekerja. Diperlukan langkah-

langkah untuk lebih mengembangkan iklim usaha yang semakin mantap dan lebih

menjamin kelangsungan penanaman modal asing dan pemerintah harus

melaksanakannya dengan sebaik mungkin dalam rangka lebih mempercepat

peningkatan dan perluasan kegiatan ekonomi dan pembangunan nasional pada

umumnya. Maksudnya, perlu dilakukan penyempurnaan kembali ketentuan

pemilikan saham dan perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal

asing sebagaimana diatur dalam PP No. 50 tahun 1993.

DAFTAR PUSTAKA

Ana Rokhmatussadyah, Suratma,Hukum Investasi dan Pasar

Modal,Jakarta:Sinar Grafika,2009. Hlm. 56.

Anwar, H. Jusuf.Pasar Modal Sebagai Sarana Pembiayaan dan Investasi.

PT.Alumni,2005. Hlm.90.
Aug, Robbert.Buku Pintar Pasar Modal Indonesia.PT Mediasoft

Indonesia,1997. Hlm 92

Pertama, Jakarta: Sinar Grafika, 2010.. hlm. 107

Rokhmatussadyah, Ana & Suratman, Hukum Investasi dan Pasar

Modal, Edisi

Sembiring, Sentosa, Hukum Investasi, Edisi Pertama, Bandung: CV

Nuansa Aulia,2007. Hlm. 162.

Sihombing, Jonker, Hukum Penanaman Modal di Indonesia, Edisi

Pertama,

Undang-Undang No. 1 Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Asing.

http://gofartobing.wordpress.com/2010/01/26/kajian-mengenai-

perusahaan-penanamanmodal-asing-pma-di-indonesia/

(diakses pada tanggal 12 0ktober 2017)

http://petanitangguh.blogspot.com/2010/06/penanaman-modal-asing.html

(diakses pada 13 oktober 2017)

http://www.endz4shared.co.cc/2010/04/perkembangan-penanaman-

modal-asing-di.html( diakses pada tanggal 12 oktober 2017)

http://www.endz4shared.co.cc/2010/04/perkembangan-penanaman-

modal-asing-di.html (diakses pada 13 oktober 2017)

Anda mungkin juga menyukai