Anda di halaman 1dari 7

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
sampaikan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Wawasan Nusantara ini.

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima
segala saran dan kritik agar dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah Wawasan Nusantara ni dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Yogyakarta, 26 Maret 2016

Andri Eka Putra

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Salah satu persyaratan mutlak yang harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah kedaulatan, di
samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah kepulauan telah diletakkan
melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi
bangsa Indonesia, karena telah melahirkan konsep wawasan nusantara yang menyatukan wilayah
Indonesia.

Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka, negara Indonesia memiliki unsur-
unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang
strategis dan kaya akan sumber daya manusia (SDM). Sedang kelemahannya terletak pada wujud
kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa, satu negara dan
satu tanah air. Penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama yang tersebar dari
Sabang sampai Merauke. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya
yang menjadi identitas dari bangsa Indonesia, sehingga diperlukan pemahaman atas Wawasan
Nusantara sebagai nilai dasar Ketahanan Nasional serta sebagai pemersatu keragaman budaya bangsa.

Belakangan ini banyak kita menyaksikan bahwa budaya-budaya bangsa Indonesia diklaim sebagai
budaya bangsa lain, misalnya Reog Ponorogo, Tari Pendet, Keris, Batik, serta lagu-lagu daerah yang
ditiru. Dan tak jarang juga kita mendengar terjadi kerusuhan-kerusuhan antar etnis di Indonesia yang
mengatasnamakan suku maupun agama, misalnya yang terjadi di Sampit dan Poso. Bahkan, terkadang
pemicu kerusuhan itu hanya masalah-masalah sepele yang tidak semestinya mengikutsertakan
golongan-golongan tertentu.

Sebagai bangsa yang menjadikan persatuan dan kesatuan sebagai dasar negara, sudah seharusnya kita
mencegah perlakuan diskriminasi guna menghindari sikap sukuisme dan fanatisme kedaerahan yang
sempit yang membelenggu kebebasan individu dalam mengembangkan kualitasnya sebagai bangsa
yang majemuk. oleh karena itu, diperlukan kesadaran masyarakat dalam menerima keanekaragaman
yang ada, serta saling menghormati dan menghargai perbedaan itu sebagai karunia Sang Pencipta.

Sebagai tujuan kita mempelajari Wawasan Nusantara yaitu untuk memantapkan sikap Nasionalisme
yang tinggi dan tekad mengutamakan kepentingan nasional diatas kepentingan pribadi dan golongan
untuk mencapai tujuan nasional dengan diiringi rasa senasib seperjuangan sebagai bangsa yang
bertanah air satu, bangsa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan wawawsan nusantara?


2. Apa yang melatarbelakangi wawasan nusantara?
3. Apa saja konsep dasar wawasan nusantara?
4. Bagaimana implementasi dari wawasan nusantara?
5. Bagaimana tantangan yang dihadapai dalam mengimplementasikan wawasan nusantara?
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui pengertian dari wawasan nusantara


2. Mengetahu latar belakang dari wawasan nusantara
3. Mengetahui konsep dasar wawasan nusantara
4. Mengetahui bagaimana implementasi wawasan nusantara
5. Mengetahui tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan wawasan nusantara
BAB II

ISI

1. Pengertian Wawasan Nusantara

Secara etimologis, Pengertian Wawasan Nusantara adalah cara pandang terhadap


kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua yaitu asia dan australia dan dua samudra
yaitu samura hindia dan samudra pasifik. Istilah wawasan nusantara berasal dari kata Wawas
(Bahasa Jawa) yang artinya "pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi", dan kemudian
ditambahkan akhiran an , sehingga arti wawasan adalah cara pandang, cara tinjau, cara
melihat. Sedangkan kata Nusantara terdiri dari dua kata yaitu nusa yang berarti "pulau atau
kesatuan kepulauan" dan antara yang berarti "letak antara dua unsur yaitu dua benua dan dua
samudra". Sehingga arti dari kata nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak dari dua
benua yaitu asia dan australia dan dua samudra yaitu samudra hindia dan pasifik.

Menurut Kelompok kerja LEMHANAS 1999 Wawasan Nusantara adalah cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan Iingkungannya yang serba beragam dan
bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional. Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran
dasar Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati
kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

Dengan demikian waawasan nusantara dapat diartikan sebagai cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi
Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa yang merdeka, berdaulat,
bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaan dalam mencapai tujuan
nasional.
2. Latar Belakang Wawasan Nusantara

a. Falsafah Pancasila, Pancasila merupakan dasar dari wawasan nusantara . nilai-nilai pada
pancasila menjadi prinsip dalam pengambilan tidakan, adapun tindakannya seperti
berikut:
Sila 1 (Ketuhanan yang Maha Esa) menjadikan Wawasan Nusantara merupakan
wawasan yang menghormati kebebasan beragama, seperti sikap toleransi antar
sesama umat beragama.
Sila 2 (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) menjadikan Wawasan Nusantara
merupakan wawasan yang menghormati dan menerapkan HAM (Hak Asasi
Manusia), seperti memberikan santunan pada orang miskin.
Sila 3 (Persatuan Indonesia) menjadikan Wawasan Nusantara merupakan
wawasan yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, seperti tidak
memili teman dari suku ia berasal.
Sila 4 (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan) menjadikan Wawasan Nusantara merupakan
wawasan yang dikembangkan dalam suasana musyawarah dan mufakat, seperti
bermusyawarah dalam mengambil keputusan.
Sila 5 (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia) menjadikan Wawasan
Nusantara merupakan wawasan yang mengusahakan kesejahteraan seluruh rakyat
Indonesia, seperti memberikan hak berpendapat kepada siapa saja.

b. Aspek Kewiilayahan Nusantara, aspek kewilayahan nusantara dalam hal ini pada
pengaruh geografi karena indonesia kaya akan SDA dan suku bangsa.

c. Aspek Sosial Budaya, aspek sosial budaya dimana dalam hal ini dapat terjadi karena
indonesia terdapat ratusan suku bangsa yang keseluruhan memiliki adat istiadat, bahasa,
agama dan kepercayaan yang berbeda-beda, yang menjadikan tata kehidupan nasional
memiliki hubungan interaksi antara golongan karena dapat menyebabkan konflik yang
besar dari keberagaman budaya.

d. Aspek Sejarah, Dapat mengacuh kepada aspek sejarah karena indonesia memiliki banyak
pengalaman sejarah yang tidak ingin terulangnya perpecahan dalam bangsa dan negara
Indonesia. Dimana kemerdekaan yang didapatkan merupakan hasil semangat persatuan
dan kesatuan bangsa indonesia, sehingga harus dipertahankan untuk persatuan bangsa dan
menjaga wilayah kesatuan indonesia

Latar belakang pemikiran aspek sosial budaya Indonesia menjadikan keanekaragaman budaya
Indonesia menjadi bahan untuk memandang (membangun wawasan) nusantara bangsa
Indonesia. Budaya atau kebudayaan dalam arti etimologis adalah segala sesuatu yang
dihasilkan oleh kekuatan budi manusia secara universal, kebudyaaan masyarakat yang
heterogen tersebut sama-sama mempunyai unsur penting seperti sistem religi dan upacara
keagamaan, sistem masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, abahsa,
keserasian, sistem mata pencaharian dan sistem teknologi dam perlatan.

Menurut Hildred Geertz sebagaimana dikutip Nasikun (1988), Indonesia mempunyai lebih
dari 300 suku bangsa dari Sabang sampai Merauke. Adapun menurut Skinner yang juga
dikutip Nasikun (1988) Indonesia mempunyai 35 suku bangsa besar yang masing-masing
mempunyai sub-sub suku/etnis yang banyak.Latar belakang pemikiran aspek kesejarahan
Indonesia menunjuk pada sejarah perkembangan Indonesia sebagai bangsa dan negara di
mana tonggak-tonggak sejarahnya adalah:
20 Mei 1908 = Kebangkitan Nasional Indonesia
28 Okotber 1928 = Kebangkitan Wawasan Kebangsaan melalui Sumpah Pemuda
17 Agustus 1945 = Kemerdekaa Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai