Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

RENCANA PENAMBANGAN

Pada areal penambangan bahan galian breksi batuapung di Desa Hargomulyo,


kondisi bahan galian cukup dekat dengan permukaan tanah dan hanya tertutup
oleh lapisan tanah penutup (overburden) dengan ketebalan kurang lebih 1 m
sehingga cara penambangan yang sesuai adalah secarat ambang terbuka.
Parameter yang digunakan untuk membuat desain penambangan diperoleh dari
hasil studi geoteknik pada BAB III.

4.1. Sistem Penambangan


Penambangan bahan galian breksi batuapung direncanakan menggunakan
sistem tambang terbuka , yaitu sistem penambangan yang diterapkan pada bahan
galian mineral non-logam dan batuan . Penambangan dilakukan pada tiap-tiap
level dengan membuat jenjang pada tiap levelnya. Metode ini dipilih dengan
pertimbangan bahwa kondisi bahan galian yang letaknya didekat permukaan tanah
sehingga sangat efektif jika menggunakan tambang terbuka. Kondisi bahan galian
tersebut sangat mendukung, yaitu berdasarkan analisa geoteknik lereng yang
dibuat cukup aman. Tata cara penambangan diawali dengan kegiatan land
clearing, pengupasan tanah penutup, selanjutnya kegiatan penambangan,
pengolahan dan reklamasi lahan bekas tambang.
Pada WIUP, terdapat berbagai macam vegetasi seperti pohon jati, pohon
mangga, tanaman singkong, pohon pisang, pohon kelapa, pohon kakaw. maka
WIUP terutama areal yang direncanakan sebagai side hill , areal pengolahan,
kantor dan tempa tpenimbunan harus dibersihkan dari vegetasi yang ada maupun
semak belukar. Pembabatan vegetasi dilakukan dengan menggunakan Bulldozer
dan manual. Setelah semua pohon ditebang serta dapat dipastikan semua vegetasi
yang berada pada Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) milik PT. Breccia
Stone Indonesia bersih, kemudian dilakukan pengupasan tanah penutup sehingga

40
bahan galian yang berada pada daerah tersebut yang berupa breksi batuapung
dapat ditambang kemudian dilakukan pengolahan.

4.2 . Metode Penambangan

Dengan banyaknya manfaat yang didapatkan maka eksploitasi akan bahan


galian industri terus dilakukan. Pada umumnya bahan galian industri terdapat di
dekat permukaan bumi tetapi juga ada yang terdapat dan terkumpul dibawah
permukaan yang relatif agak dalam. Selain itu, bahan galian tersebut ada yang
bersifat kompak, setengah kompak maupun lunak. Sehubungan dengan hal
tersebut teknik penambangan bahan galian industri dapat dilakukan dengan cara
digali, disempot maupun dihisap. Untuk sistem penambangannya dapat diterapkan
sistem tambang terbuka maupun tambang bawah tanah. Namun, pada kegiatan
penambangan yang dilakukan dekat permukaan bumi untuk bahan galian industri
biasa dikenal dengan metode kuari.

Metode Penambangan yang digunakan untuk bahan galian breksi batuapung


adalah menggunakan metode kuari,yaitu istilah yang digunakan untuk metode
tambang terbuka yang dilakukan untuk menggali endapan-endapan bahan galian
mineral non-logam atau batuan.

4.3. Tata Cara Penambangan


Pada sistem tambang terbuka yang menggunakan metode kuari untuk
bahan galian breksi batuapung yang letaknya tidak begitu jauh dari permukaan
,maka menggunakan :
1. Side hill type

Merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian indutri


yang terletak di lereng-lereng bukit. Medan kerja dibuat mengikuti arah lereng-
lereng bukit itu dengan dua kemungkinan, yaitu :

41
Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah, maka medan kerja
dapat dibuat melingkar bukit dengan jalan masuk (access road) berbentuk
spiral.
Bila hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di tambang atau bentuk bukit
itu memanjang, maka medan kerja dibuat memanjang pula dengan jalan
masuk dari salah satu sisinya atau dari depan yang disebut straight ramp.

2. Pit Type/ Subsurface Type

Merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian industri


yang terletak pada suatu daerah yang mendatar.

Dengan demikian medan kerja harus digali ke arah bawah sehingga akan
membentuk kerja atau cekungan (pit). Bentuk medan kerja atau cekungan tersebut
ada 2 (dua) kemungkinan, yaitu :

Kalau bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong (oval), maka medan
kerja dan jalan masuk dibuat berbentuk spiral.
Bila bentuk endapan kurang lebih empat persegi panjang atau bujur sangkar,
maka medan kerja pun di buat seperti bentuk-bentuk tersebut di atas dengan
jalan masuk dari sisi yang disebut straight ramp atau berbentuk switch back.

4.4. Tahapan Kegiatan Penambangan


Secara umum kegiatan penambangan dibagi menjadi beberapa tahap yaitu:
1. Pembuatan Jalan Tambang
Pembuatan jalan tambang diperlukan untuk menghubungkan jalan desa dengan
lokasi penambangan. Jalan tambang dibuat dengan menggunakan Bulldozzer
dimana lebar jalan 10 m (lihat Peta). Pembuatan jalan tambang dilakukan
dengan cara gali, membongkar atau menggali bagian jalan yang tidak rata dan
menimbun bagian jalan cekung sekaligus meratakannya sehingga diperoleh
jalan tambang dengan kemiringan (grade) 10 %.
2. Pengupasan Lapisan Tanah Penutup

42
Pengupasan lapisan tanah penutup dimaksudkan untuk membersihkan lapisan
tanah yang menutupi breksi batuapung yang akan ditambang. Pada tahap awal
pengupasan dilakukan dengan Bulldozer padalahan dibagian atas bukit,
sedangkan yang lainnya akan dilakukan secara bertahap sesuai kemajuan
penambangan yang telah dicapai.
3. Pembuatan Jenjang
Tahap pembuatan jenjang adalah meratakan bagian tepi dari puncak bukit
secara vertical setinggi 10 m, sehingga membentuk jenjang. Selanjutnya
dilakukan pembongkaran breksi batuapung sesuai dengan dimensi yang telah
direncanakan. Perataan dilakukan dengan Bulldozer, sedangkan pembongkaran
dilakukan dengan Diamond Wire Saw. Jenjang akhir direncanakan mempunyai
ukuran sebagai berikut :
Lebar Jenjang Minimum : 10 meter
Tinggi Jenjang : 10 meter
Kemiringan Jenjang : 60o

4. Pembongkaran
Pembongkaran dilakukan untuk memisahkan breksi batuapung dalam bentuk
bongkahan dari batuan induknya. Produksi tambang yang ditargetkan adalah
11.500.000 m3.
Tahapan pembongkaran breksi batuapung untuk membentuk bongkahan
adalah sebagai berikut:
a. Pembongkaran
Pembongkaran batuan breksi batuapung menggunakan alat mekanis yaitu
dengan rock breaker.
b. Memotong breksi batuapung
Diamond wire saw di masukkan pada lubang bor dan dilakukan pemotongan
hingga membentuk blok yang diinginkan. Pemboran dilakukan secara
horisontal terlebih dahulu.
c. Memisahkan blok dari batuan induk

43
Blok yang sudah digergaji, dipisahkan dengan alat pembaji serta dongkrak
hingga jatuh ke lantai kerja yang dilapisi dengan lapisan tanah setebal kurang
lebih 1 meter.
d. Pemuatan
Pemuatan dilakukan dengan backhoe ke truck, lalu pengangkutan.

4.5. Rencana Produksi


Direncanakan target produksi sebesar 11.500.000 m3 maka diperoleh
target produksi per tahun 1.000.000 ton/tahun dengan umur tambang 12 tahun.
Berdasarkan factor - faktor di atas dan pertimbangan bahwa batuan breksi
batuapung relative dekat dengan permukaan tanah, peningkatan produksi batuan
breksi batuapung dengan teknologi tambang terbuka lebih mudah untuk
dilaksanakan, maka system penambangan breksi batuapung digunakan system
tambang terbuka metode opencast quary. Parameter yang digunakan untuk
membuat desain penambangan diperoleh dari hasil studi geoteknik pada BAB III.

4.4 Peralatan ( Jenis,jumlah dan kapasitas)


Peralatan utama yang akan digunakan pada penambangan adalah Back
Hoe sebagai alat gali-muat, Dump truck sebagai alat angkut, Bulldozer sebagai
alat garu - dorong pada pengupasan top soil. Breksi batuapung hasil penambangan
diangkut menggunakan Dump truck ke lokasi pabrik pengolahan yang terletak di
sebelah barat laut lokasi penambangan. Kemudian setelah diperoleh breksi
batuapung yang sesuai rencana, kemudian diolah sesuai permintaan pasar.

4.5.Jadwal Rencana Produksi dan Umur Tambang


Umur tambang breksi batuapung yang ada diperkirakan selama 7 tahun,
tahapan rencana penambangan sebagai berikut:
Cadangan : 11.500.000 m3
Target Penjualan : 1.0 juta m2/tahun

44
Looses Pembongkaran :1%
Looses Penambangan ke Pengolahan : 5 %
Looses Pengolahan : 15 %
Looses Pengolahan ke Stock Pile :4%
Total looses : 25%
Total Cadangan : 11.500.000 m3
Cadangan : Total cadangan kehilangan
25
: 11.500.000 m3 - 100x 11.500.000 m3

: 8.700.00 m3
Sasaran Produksi : 2.000.000 m3/tahun


Umur Tambang :
11.500.000 3
:
1.000.0003 /

: 11,5 12 Tahun

Tabel 4.1
Tahapan Kegiatan Penambangan
Target
Elevasi Volume OB Produksi
330-260 (Side Hill+
1 Pit Type) 2600000 1500000 1100000 Pushback 1
2 260-250(Pit Type) 3500000 1900000 1600000 Pushback 2
3 250-240 2600000 1400000 1200000 Pushback 3
4 240-230 1800000 1200000 600000 Pushback 4
5 230-220 1200000 800 400000 Pushback 5
6 220-210 980000 600 380 Pushback 6
Total 12680000 6001400 6678600

Penambangan Tahun Pertama dan Kedua akan dilakukan Side Hil pada
bukit A dari tahun 2017 sampai tahun 2018 dengan produksi breksi batuapung
sebesar 2.600.000 ton. Material yang dibongkar pada bukit dari elevasi 330
sampai 260 mdpl. Luas yang dibongkar sebesar 1.100.000 m2.Penambangan

45
Penambangan Tahun Keenam akan dimulai dari tahun 2022 dengan
produksi breksi batuapung sebesar 1.200.000 ton. Material yang dibongkar dari
elevasi 250 sampai 240 mdpl. Luas yang dibongkar sebesar 1.200.000 m2.
Penambangan Tahun Keduabelas akan dimulai dari tahun produksi breksi
batuapung sebesar 980.000 ton. Material yang dibongkar dari elevasi 220 sampai
210 mdpl. Luas yang dibongkar sebesar 550.864,8460 m2.

4.6. Rencana Penanganan Sisa Cadangan pada Pasca tambang


Setelah kegiatan penambangan berakhir dari batas penambangan yang
telah ditentukan dengan rencana cadangan Breksi batuapung 24.100.000 ton,
masih terdapat endapan breksi batuapung yang tidak dapat ditambang dengan
pertimbangan teknis dan ekonomi. Jika setelah umur tambang selesai, namun
permintaan pasar akan breksi batuapung masih cukup layak untuk kondisi teknis
maupun ekonomis pada saat itu, maka masih dapat diusahakan kembali. Namun,
jika memang terjadi penurunan permintaan breksi batuapung akibat adanya bahan
pengganti yang lain, dan sebagainya, maka akan dilakukan kegiatan reklamasi.

46

Anda mungkin juga menyukai