Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN TENTANG RETENSI PEGAWAI

I. DEFINISI.

Retensi pegawai dimaksudkan tingkat kebetahan pegawai bekerja di Rumah Sakit


Karya Medika I dengan ditandai tidak terjadinya pengunduran diri seseorang pegawai
dari statusnya sebagai pegawai rumah sakit.

II. RUANG LINGKUP.

Panduan tentang retensi pegawai ini hanya berlaku untuk pegawai yang bekerja di
Rumah Sakit Karya Medika I dengan status sebagai pegawai langsung rumah sakit (
bukan out sourching atau pegawai harian ) dengan status pegawai kontrak atau
pegawai tetap tidak termasuk pegawai dalam status masa percobaan.

III. TATA LAKSANA.

1. Tahap seleksi calon pegawai. Pada saat seleksi calon pegawai, kepada setiap
peserta ditanyakan mengenai motivasi mereka melamar kerja dan digali lebih lanjut
tentang keseriusan mereka untuk bekerja secara terus menerus dalam jangka waktu
yang lama. Selain itu bagi mereka yang sudah berpengalaman bekerja dilihat pula
bagaimana mereka bekerja di tempat lama, apakah sering berpindahpindah dalam
waktu yang relative cepat. Hanya mereka yang punya harapan bekerja lebih lama saja
yang akan diterima sebagai pegawai.

2. Tahap orientasi.

2.1. Kepada para calon pegawai yang sedang mengikuti masa orientasi selain
diberikan bimbingan juga dimotivasi oleh para atasannya agar mereka mempunyai
keyakinan bahwa kerja di Rumah Sakit Gigi dan Mulut akan memberikan harapan
terbaik dalam menjalani kehidupannya.

2.2. Pada masa orientasi juga diperhatikan tentang kepatuhan terhadap disiplin
kerja,keseriusan dalam melaksanakan tugas. Mereka yang kurang disiplin dan kurang
serius bekerja tidak dilanjutkan hubungan kerjanya.

3. Pemberian hak.

3.1. Penetapan status pegawai.

Setiap orang yang diterima sebagai pegawai rumah sakit ditetapkan secara tertulis baik
dalam bentuk surat pengangkatan pegawai atau dalam bentuk kontrak kerja.

3.2. Pembayaran gaji, tunjangan dan upah lembur. Rumah Sakit berupaya semampu
mungkin untuk membayar gaji, tunjangan dan upah lembur pada waktu yang telah
ditetapkan, selalu berusaha tidak ada penundaan pembayaran gaji. Pembayaran gaji
menjadi prioritas utama dalam kondisi keuangan rumah sakit seperti apapun.

3.3. Penyelenggaraan jaminan sosial. Rumah sakit memberikan jaminan social kepada
pegawainya baik secara langsung maupun bekerja sama dengan pihak ke 3 ( tiga )
seperti dengan BPJS Ketenagaan.

3.4. Pemberian cuti tahunan. Rumah sakit menjamin sepenuhnya kepada pegawai
yang sudah bekerja secara berturut turut 12 ( dua belas ) bulan lamanya
mendapatkan cuti tahunan sebanyak 12 ( dua belas ) hari. Pengambilannya diatur
sesuai dengan ketentuan yang berlaku

. 3.5. Ijin meninggalkan tugas dengan mendapatkan upah. Sesuai dengan ketentuan
bagi pekerja yang bersuka cita atau duka cita diberikan kesempatan untuk tidak masuk
kerja dengan tetap mendapatkan gaji.

3.6. Melaksanakan ibadah. Rumah sakit memberikan kesempatan kepada para


pegawai untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.

3.7. Keselamatan kerja. Rumah sakit menyelenggarakan system keselamatan kerja


dan setiap pegawai harus mematuhinya, keselamatan kerja termasuk prioritas budaya
kerja.

3.8. Jenjang karir. Rumah sakit menyusun dan menetapkan jenjang karir bagi para
pegawainya, dan jika ada kekosongan jabatan maka selama ada pegawai yang
memenuhi persyaratan jabatan tersebut maka yang bersangkutan mendapatkan
prioritas utama dengan melalui proses seleksi.

3.9. Pemberian penghargaan ( reward ).

3.9.1. Rumah sakit melakukan evaluasi kinerja kepada seluruh pegawai, dan kepada
pegawai yang memiliki nilai sangat baik ditambah dengan pesyaratan yang ditentukan
sebagai karyawan teladan kepadanya diberikan penghargaan, berupa : a. Surat
penghargaan. b. Hadiah berupa uang atau barang.

3.9.2. Pegawai yang telah bekerja di Rumah Sakit Karya Medika I selama 20 tahun
berturut-turut tanpa berhenti, kepadanya diberikan surat penghargaan dan kenang-
kenangan.

3.10. Pemberian tunjangan hari raya ( THR ).Pada saat pegawai merayakan hari raya
keagamaan yang dianutnya, rumah sakit membayarkan Tunjangan Hari Raya ( THR ).

3.12. Pertemuan rutin seluruh pegawai. Dalam upaya meningkatkan komunikasi


langsung antara pegawai dengan jajaran Direksi dan Pemilik Rumah Sakit Gigi dan
Mulut Universitas Airlangga, setiap 3 ( tiga ) bulan sekali di adakan pertemuan seluruh
pegawai yang sedang tidak melaksanakan tugas pelayanan kepada pasien..

3.14. Perayaan hari besar keagamaan. Rumah sakit bekerja sama dengan pengurus
paguyuban keagamaan yang dikelo la oleh pegawai mengadakan peringatan hari besar
keagamaan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan rohani.

3.15. Pendidikan dan pelatihan. Seiring dengan perkembangan ilmu dan ketnologi di
bidang kesehatan, rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan guna
menyelaraskan kemamampuan psikomotor dan kemampuan kognitifnya dengan
perkembangan tersebut. Pendidikan dan pelatihan yang dilakukan atas kehendak
rumah sakit, biayanya ditanggung oleh rumah sakit dan dalam jumlah biaya tertentu
dilakukan perjanjian ikatan dinas untuk waktu tertentu.

IV. DOKUMENTASI.

1. Program kegiatan retensi pegawai.

2. Bukti kegiatan program retensi pegawai.

Anda mungkin juga menyukai