PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Menghadapi perkembangan global yang sangat pesat, pendidikan menjadi suatu
tuntutan yang sangat diperhatikan di dunia kerja. Banyak perguruan-perguruan tinggi yang
menyediakan berbagai jenis program studi yang semakin komplek. Universitas Pasundan Bandung
salah satunya. Selain Pendidikan, pengalaman juga hal yang diperhatikan sehingga kerja praktek
(KKN) menjadi salah satu cara pihak perguruan tinggi memberikan pengetahuan yang tidak bisa
didapatkan dibangku kuliah atau dalam text book.
Dengan kerja praktek ini mahasiswa dapat melengkapi pengetahuan-pengetahuan yang telah
didapatkan di bangku kuliah dan pengetahuan yang didapatkan langsung dilapangan. Dari hasil
kerja praktek yang dilakukan penulis di PT. PG. Rajawali II Subang adalah sebuah perusahaan
yang menghasilkan produk yaitu gula pasir, yang berlokasikan di Desa Pasirbungur, Kec.
Purwadadi, Kab.Subang, Jawa Barat., penulis mendapatkan bahwa kondisi proses manufaktur
yang dilakukan memiliki kendala dalam mengoptimalkan hasil produksi gula pasir (SHS). Bagi
perusahaan produsen gula terdapat berbagai mesin yang beragam baik yang berukuran sedang
hingga yang berukuran sangat besar. Dalam proses pembuatan gula pada PT. PG Rajawali II
terbagi menjadi dua bagian, yaitu instalasi dan pabrikasi. Instalasi berperan sebagai penyedia Nira
mentah dan Energi yang digunakan oleh sebagian besar mesin yang digunakan dalam proses
produksi, sedangkan pabrikasi berperan mengolah Nira mentah hingga menjadi gula pasir yang
siap dipasarkan.
Pada kasus ini penulis lebih fokus pada proses manufaktur dibagian instalasi dimulai dari
proses pemotongan hingga proses penggilingan untuk meninggakatkan produktivitas Nira Mentah
yang akan dijadikan bahan utama dalam proses pabrikasi gula pasir. Pada proses pemotongan
batang tebu dengan mesin cane cutter, kemudian pencacahan / penghancuran dengan mesin
unigrator dan terakhir proses penggilingan untuk memisahkan Nira dari tebu yang telah di
hancurkan sebelumnya. Selain nira mentah pada bagian ini menghasilkan juga limbah sisa gilingan
atau biasa disebut dengan blontong. Blontong ini digunakan sebagai bahan bakar boiler untuk
menghasilkan steam atau uap air bertekanan sebagai energi panas seperti dalam proses pemasakan
gula, evaporator, selain itu air panas pada boiler digunakan juga pada proses penggilingan untuk
membasahi tebu pada mesin giling dua hingga mesin giling empat untuk membantu memeras habis
sisa sisa nira pada tebu.
Dalam proses manufaktur output atau hasil yang berkualitas dan kuantitas tinggi menjadi
tujuan utama sehingga setiap proses selalu mengalami evaluasi untuk memperbaiki setiap proses
mejadi lebih baik atau lebih produktif. Dengan demikian penulis melakukan observasi pada proses
manufaktur dengan memperhatikan proses instalasi untuk mengoptimalkan nira mentah dalam
proses pembuatanan gula pasir di PT. PG Rajawali II Subang.
1.5 Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, yaitu :
a. Observasi
Penelitian dilakukan dengan berkunjung ke perusahaan untuk memperoleh data
mengenai proses produksi yang sedang berjalan, peralatan atau mesin yang digunakan, dan
aliran proses yang terjadi di perusahaan.
b. Wawancara
Pengumpulan data dan informasi dengan cara Tanya jawab atau wawancara kepada
pembimbing lapangan dan pekerja ditempat produksi, untuk mengetahui informasi struktur,
riwayat, sejarah perusahaan, sistem produksi, serta lingkungan kerja perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, waktu dan
tempat pelaksanaan, metodologi, dan sistematika penulisan.