Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2017, Hal 47-60 Vol. 12 No.

1
ISSN : 1978 0303

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DEKOK DAUN SIRIH HIJAU


(PIPER BETLE L.) TERHADAP AKTIVITAS DAYA HAMBAT
BAKTERI STREPTOCOCCUS AGALACTIAE PENYEBAB MATITIS
PADA SAPI PERAH

The Effect of Decoction Leaves from Green Leaf (piper betle l.) to Inhibition
Activity of Streptococcus Agalactiae Cause of Mastitis in Dairy Cow

Oki Selfiana Marsono1), Tri Eko Susilorini2) dan Puguh Surjowardojo3)


1)
Student of Animal Husbandry, Brawijaya University, Veteran Street Malang 65145, Indonesia
2)
Lecture of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang, Veteran Street Malang 65145,Indonesia
3)
Lecture of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang, Veteran Street Malang 65145,Indonesia
E-mail: okislfiana@gmail.com

Diterima 30 Mei 2017, diterima pasca revisi 10 Juli 2017 Layak terbit 1 April 2017

ABSTRACT

The purpose of this research was to determine the effectiveness of Piper betle L. leave
extract on antibacterial activity the growth of Streptococcus agalactiae. The method used was
Complete Randomized Design (CRD) with 8 treatments and 6 replications. Piper betle L.
leaves extract was used 20% for P0 (0-day), P1 (first day), P2 (second day), P3 (third day),
P4 (fourth day), P5 (fiveth day), P6 (sixth days) and P7 (seventh day). The results showed
that Piper betle L. leaves extract had a highly significant effect (P<0.01) on inhibiting the
growth of the bacteria so the results were continued with LSD test analysys because there
were differences among variables. The results showed that P0 was the highest (3.930.50);
then followed by P1 (3.830.69); P2 (3.470.21); P3 (3.130.22); P4 (3.120.58); P5
(3.040.24); P6 (3.000.44) include at medium categories, and P7 (2.970.19) include at
low category, where inhibition zone which formed on each treatment have non significant
decreased. In conclusion, the storage of Piper betle L. extract have effect on antibacterial
activities (Streptococcus agalactiae), which the highest at day-0.

Key words : Antibacterial, Piper betle L., Streptococcus agalactiae, storage.

PENDAHULUAN digunakan sebagai antibakteri (Rahmawati,


2016; Kursia, Lebang, Taebe, Burhan,
Indonesia memiliki potensi alam Rahim dan Nursamsiar, 2016).
yang melimpah, terutama pada sektor Bakteri Streptococcus agalactiae dan
pertanian dan peternakan. Sektor Staphylococcus aureus merupakan bakteri
peternakan salah satunya yaitu sapi perah, yang sering menyebabkan mastitis pada
sedangkan sektor pertanian salah satunya sapi perah karena dapat menurunkan
adalah tanaman herbal seperti sirih merah produksi dan kualitas susu yang dihasilkan
(Piper crocatum Ruiz), sirih hijau (Piper (Rahayu, 2010; Purnomo, Khusnan,
betle Linn.), kersen (Muntingia calaburi Salasia dan Soegiono, 2006). Kejadian
L.) dan lidah buaya (Aloe vera L.) yang mastitis 97-98% merupakan mastitis
dapat digunakan sebagai antibakteri subklinis, sedangkan mastitis klinis sekitar
(Syahrinastiti, Djamal dan Irawati, 2015; 2-3% (Sudarwanto dan Sudarnika, 2008).
Noventi dan Carolia, 2016; Haryuni, Menurut Wahyuni, Wibawan, Pasaribu dan
Widodo dan Sudjarwo, 2015). Flavonoid, Priosoeryanto (2006), kejadian mastitis
saponin dan tanin merupakan senyawa zat subklinis yang disebabkan oleh
aktif pada tanaman herbal yang dapat Streptococcus agalactiae di wilayah Bogor

47
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2017, Hal 47-60 Vol. 12 No. 1
ISSN : 1978 0303

sekitar 76%, di Boyolali 91% dan di merah yang disimpan selama empat
Malang 81%. Sapi perah yang terinfeksi minggu juga menunjukkan penuruanan
bakteri mastitis akan mengalami daya hambat terhadapa bakteri Eschericia
penurunan produksi susu sekitar coli (Wahyudi, Aipassa, Bertinessy dan
28,4-53,3%, bahkan dapat mencapai 70% Palupi, 2004). Penurunan daya hambat
(Yamin, Sudarman dan Evvyernie, 2013; bakteri selama sediaan disimpan
Surjowardoyo, 2011) disebabkan oleh adanya penurunan
Pencegahan mastitis dapat dilakukan kandungan zat aktif. Hal ini diperkuat
dengan cara pencelupan puting (teat Naufalin dan Rukmini (2010),
dipping) menggunakan antibakteri yang penyimpanan yang dilakukan pada ekstrak
berasal bahan kimia maupun alami. daun kecombarang juga mengalami
Antibakteri yang biasa digunakan oleh penurunan senyawa fenol yang merupakan
peternak yaitu iodip. Penggunan iodip senyawa antibakteri. Penurunan senyawa
memiliki kekurangan yaitu harga yang fenol disebabkan oleh adanya suhu yang
relatif mahal (Fatisa, 2013). Oleh karena terlalu tinggi sehingga mampu
itu, dibutuhkan antibakteri alami dengan mendegradasi senyawa fenolik yang
cara memanfaatkan kandungan zat aktif terdapat pada suatu bahan (Magdalena dan
yang terdapat pada bahan alam. Salah satu Kusnadi, 2015).
tanaman yang dapat digunakan sebagai Selain itu, menurut Koirewoea,
antibakteri alami yaitu daun sirih hijau Fatimawali dan Wiyono (2012), suhu yang
(Piper betle L.) yang memiliki terlalu tinggi mampu menyebabkan
kemampuan antibakteri sesuai dengan senyawa aktif terutama flavonoid
kadar bahan aktif yang terkandung di mengalami oksidasi. Hal ini diperkuat
dalamnya (Amalia, Sitompul, Hutauruk, Eveline, Siregar dan Sanny (2014), proses
Andrianjah and Munim, 2009; Sari dan oksidasi oleh oksigen mampu meurunkan
Isadiartuti, 2006). jumlah zat aktif pada suatu bahan.
Berdasarkan penelitian terdahulu Berdasarkan uraian diatas maka perlu
telah banyak dilakukan mengenai dilakukan penelitian tentang pengaruh
penggunaan daun sirih hijau (Piper betle lama penyimpanan dekok daun sirih hijau
L.) sebagai antibakteri penyebab mastitis. (Piper betle L.) apakah dapat
Penggunaan daun sirih hijau (Piper betle mempengaruhi aktivitas daya hambat
L.) sebagai antibakteri dapat dibuat dengan terhadap pertumbuhan bakteri
berbagai cara, salah satunya pembuatan Streptococcus agalactiae penyebab
dekok (air rebusan). Dekok adalah mastitis pada sapi perah.
perebusan pada suhu pada titik didih air
yaitu suhu 90-1000C dengan waktu yang MATERI DAN METODE
lebih lama (Departemen Kesehatan RI.,
2000). Rebusan daun sirih hijau (Piper Waktu dan Lokasi Penelitian
betle L.) mempunyai efektivitas dalam Penelitian ini dilaksankaan selama
menghambat pertumbuhan bakteri gram satu bulan yaitu bulan Januari-Februari
positif (Lutviandhitarani, Harjanti dan 2017 di Laboratorium Mikrobiologi
Wahyono, 2015). Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Menurut Kadir (2017), terjadi Islam Negeri Malang dan Mikrobiologi
penurunan daya hambat terhadap bakteri Fakultas MIPA Universitas
Eschericia coli dan Staphylococcus aureus Muhammadiyah Malang, Jawa Timur.
sesuai dengan lama penyimpanan ekstrak
daun kersen (Muntingia calabura L.) yaitu Materi
8 hari. Selain itu, penyimpanan ekstrak Materi Penelitian yang digunakan
kentang batang brotowali (Tinospora yaitu daun sirih hijau (Piper betel Linn)
crisapa) dan ekstrak rimpang lengkuas yang dibuat menjadi dekok yang dibuat di

48
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2017, Hal 47-60 Vol. 12 No. 1
ISSN : 1978 0303

Laboraotium Mikrobiologi Fakultas MIPA Tahap Penelitian


Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Pra Penelitian
Timur. Bakteri Streptococcus agalactiae 1. Dikumpulkan daun sirih hijau (Piper
merupakan bakteri stock yang diperoleh betle L.) yang diperoleh dari rumah
dari Laboratorium HPT (Hama dan warga yang berlokasi di Jalan Jati
Penyakit Tanaman) Fakultas Pertanian Kecamatan Sukorejo Kelurahan
Universitas Brawijaya Malang. Alat yang Sukorejo Kota Blitar.
digunakan dalam penelitian adalah 2. Dipesan bakteri stok Streptococcus
gunting, oven, botol sampel, grinder, agalactiae di Laboratorium
aluminium foil, Timbangan analitik, Bakteriologi HPT (Hama dan Penyakit
beaker glass, kompor, thermometer, gelas Tanaman) Universitas Brawijaya
ukur, tissue. Kertas saring whatman nomor Malang.
40, panci autoklaf, tube. Erlenmeyer, 3. Dibuat simplisia di Laboratorium
kapas, cawan peri, bunsen, mikro pipet, Mikrobiologi Fakultas Sains dan
pinset, plastic wrap, blue tip, kertas label Teknologi Universitas Islam Negeri
dan jangka sorong. Bahan yang digunakan Maulana Maliki Ibrabim Malang.
yaitu dekok daun sirih hijau, bakteri 4. Dibiakkan bakteri Streptococcus
Streptococcus agalactiae, aquades, kertas agalactiae di Laboratorium
cakram dan alkohol 70%. Mikrobiologi Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri
Metode Maulana Maliki Ibrabim Malang.
Metode penelitian yang digunakan 5. Disterilisasi alat menggunakan
adalah percobaan dan pelaksanan autoklaf di Laboratorium
penelitian secara in vitro untuk mengetahui Mikrobiologi Fakultas MIPA
potensi daya hambat dekok daun sirih Universitas Muhammadiyah Malang.
hijau (Piper betle L.) sebagai antibakteri 6. Dibuat dekok daun sirih hijau (Piper
Streptococcus agalactiae. Percobaan yang betle L.) di Laboratorium
digunakan adalah Rancangan Acak Mikrobiologi Fakultas MIPA
Lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan dan 6 Universitas Muhammadiyah Malang.
ulangan. Perlakuannya yaitu lama
penyimpanan sebagai berikut: Pembuatan Simplisia
Prosedur pembuatan simplisia daun
P0 : Lama penyimpanan hari ke-0 sirih hijau (Piper betle L.) berdasarkan
P1 : Lama penyimpanan hari ke-1 Mahardika, Sarwiyono dan Surjowardojo,
P2 : Lama penyimpanan hari ke-2 2014) adalah sebagai berikut:
P3 : Lama penyimpanan hari ke-3 1. Disortasi basah daun sirih hijau.
P4 : Lama penyimpanan hari ke-4 2. Dicuci daun sirih hijau menggunakan
P5 : Lama penyimpanan hari ke-5 air yang mengalir.
P6 : Lama penyimpanan hari ke-6 3. Ditiriskan daun sirih hijau yang telah
P7 : Lama penyimpanan hari ke-7 dicuci bersih.
4. Dirajang daun sirih hijau hingga
Media dekok daun sirih hijau (Piper berukuran 2-3 cm.
betle L.) yang digunakan yaitu konsentrasi 5. Dioven daun sirih hijau pada suhu
20% ditambah 100 mL aquades untuk 600C selama 24 jam.
semua perlakuan. 6. Disortasi kering daun sirih hijau.
7. Digrinding daun sirih hijau agar
berbentuk serbuk.

49
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2017, Hal 47-60 Vol. 12 No. 1
ISSN : 1978 0303

8. Dimasukkan serbuk ke dalam botol Pembutan Media Natrium Broth (NB)


sampel. Prosedur pembuatan media natrium
9. Ditutup botol sampel dengan broth (NB) berdasarkan Mulyadi,
aluminium foil. Wuryanti dan Ria, (2013) adalah sebagai
berikut:
Pembuatan Dekok Daun Sirih Hijau
(Piper betle Linn) 1. Dimasukkan 5 gram serbuk natrium
Prosedur pembuatan dekok daun broth (NB) ke dalam beaker glass.
sirih hijau (Piper betle L.) berdasarkan 2. Ditambahkan 625 mL aquades.
Lutviandhitarani dkk., (2015) adalah 3. Dimasukkan stirer ke dalam beaker
sebagai berikut: glass.
4. Ditutup beaker glass dengan
1. Dimasukan air ke dalam panci aluminium foil.
sebanyak 1000 mL. 5. Dilakukan pengadukan menggunakan
2. Ditimbang simplisia sebanyak magnetic stirer sampai larutan
20gram. homogen (terlihat bening).
3. Dimasukkan simplisia kedalam beaker 6. Dituang media pada erlenmeyer dan
glass. ditutup menggunakan kapas dan
4. Ditambahkan aquades 100 mL ke plastik wrap.
dalam beaker glass. 7. Dilakukan sterilisasi pada media
5. Diaduk simplisia dan aquades sampai menggunakan suhu 1210C selama
homogen. 15 menit.
6. Ditutup beaker glass menggunakan 8. Media siap digunakan.
aluminium foil.
7. Dimasukkan beaker glass yang sudah Pembuatan Media Nutrient Agar (NA)
berisi larutan simplisia dan aquades ke Prosedur pembuatan nutrient agar
dalam panci yang sudah berisi air (NA) berdasarkan Surjowardojo, Susilorini
mendidih selama 15 menit. dan Panjaitan (2015) adalah sebagai
8. Dikeluarkan beaker glass dari panci. berikut:
9. Dibiarkan dekok sampai dingin. 1. Ditimbang bubuk NA sebanyak
10. Disaring dekok menggunakan kertas 5gram.
saring whatman nomor 40 (larutan 2. Disiapkan aquades sebanyak 500mL.
dekok menjadi 55 mL). 3. Dimasukkan bubuk NA dan aquades
11. Dituang dekok (hasil saringan) ke ke dalam beaker glass.
dalam botol sampel. 4. Ditutup beaker glass menggunakan
12. Ditutup botol sampel menggunakan aluminium foil.
tutupnya. 5. Dipanaskan dan menghomogenkan
13. Disimpan dekok konsentrasi 20% dari larutkan menggunkan magnetic stirer.
simplisia dengan bahan kering 20% 6. Dituang media pada erlenmeyer dan
pada suhu ruang. ditutup menggunakan kapas dan
plastik wrap
7. Dilakukan sterilisasi pada media
menggunakan suhu 1210C selama
15 menit.
8. Didiamkan media hingga dingin atau
suhu menurun.

50
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2017, Hal 47-60 Vol. 12 No. 1
ISSN : 1978 0303

Pembiakan Bakteri 1. Direndam kertas cakram ke dalam


Prosedur pembiakan bakteri dekok daun sirih hijau (Piper betle L.)
berdasarkan Ariyanti, Darmayasa dan selama 5 menit.
Sudirga (2012) adalah sebagai berikut: 2. Dituang media nutrient agar (NA)
yang sudah disterilisasi sebanyak
1. Dimasukkan 4 mL nutrient broth 10 mL ke dalam cawan petri dan
(NB) ke dalam tube. dibiarkan sampai membentuk gel.
2. Diambil 2-3 koloni bakteri stok 3. Dituang bakteri 100 L dengan
menggunakan ose steril. jumlah bakteri 106 ke dalam media
3. Diinkubasi pada suhu 370C NA yang sudah membentuk gel.
selama 24 jam. 4. Diratakan bakteri menggunakan
glass L.
Uji Daya Hambat Bakteri 5. Diletakkan cakram dipermukaan
Uji daya hambat bakteri berdasarkan media nutrient agar (NA) yang
Haque, Moon, Saravana, Tilahun and sudah diberi bakteri.
Chun (2016) adalah sebagai berikut: 6. Diinkubasi media pada suhu 370C
selama 24 jam.

Menghitung daya Hambat Bakteri menurut Toy, Lampus dan Hatulglung, 2015

Dv
Dc

DH

Gambar 1. Pengukuran diameter zona hambat

( ) + ( )
Zona Hambat =
2
Keterangan:
DV = Diameter vertikal DH = Diameter horizontal DC = Lubang cakram

Tabel 1. Kategori Penghambatan Antimikroba Berdasarkan Diameter Zona Hambat.

Diameter (mm) Respon Hambatan Pertumbuhan


0-3 Lemah
3-6 Sedang
>6 Kuat

Sumber : Pan, Chen, Wu, Tang and Zhao (2009)

51
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2017, Hal 47-60 Vol. 12 No. 1
ISSN : 1978 0303

Varibel Pengamatan HASIL DAN PEMBAHASAN


Variabel yang diamati dalam
penelitian ini yaitu luas zona bening yang Aktivitas Dekok Daun Sirih Hijau
terbentuk disekitar kertas cakram. (Piper betle L.) terhadap Bakteri
Streptococcus agalactiae
Analisa Data Hasil yang didapat dari perhitungan
Analisis data yang digunakan adalah luas zona hambat yang terbentuk dari
analisis varian (ANOVA), apabila hasil dekok daun sirih hijau (Piper betle L.)
menunjukkan adanya perbediaan nilai terhadap bakteri Streptococcus agalactiae
Fhitung maka dilanjutkan dengan Uji Jarak adalah bervariasi pada setiap lama
Berganda Duncan. penyimpanan dekok. Hasil rata-rata
perhitungan tersebut dapat dilihat pada
table.

Tabel 2. Rata-rata diameter zona hambat dekok daun sirih hijau (Piper betle L.) terhadap
bakteri Streptococcus agalactiae

Lama Simpan (hari-) Rata-rata (mm) Kategori Daya Hambat


0 3,930,50b Sedang
1 3,830,69b Sedang
2 3,470,21ab Sedang
3 3,130,22 a Sedang
4 3,120,58 a Sedang
5 3,040,24 a Sedang
6 3,000,44 a Sedang
7 2,970,19 a Lemah
Keterangan: Superskrip yang berbeda pada kolom menunjukkan perbedaan sangat nyata
(P<0.01).

Tabel 2 menunjukkan, rata-rata P0 tidak berbeda dengan P1 yang disimpan


diameter zona hambat dekok daun sirih selama 1 hari, penyimpanan dekok daun
hijau (Piper betle L.) dengan lama sirih hijau (Piper betle L.) pada perlakuan
penyimpanan hari ke-0 sampai hari ke-7. P3 sampai P7 memiliki daya hambat
Pemberian perlakukan lama penyimpanan berbeda sangat nyata dengan P0 dan P1,
terhadap dekok daun sirih hijau (Piper sedangkan pada perlakuan P2 berbeda
betle L.) dalam penelitian ini dapat dengan perlakuan P0, P1, P3, P4, P5, P6 dan
mempengaruhi diameter zona hambat P7. Artinya, daya hambat dekok daun sirih
pertumbuhan bakteri Streptococcus hijau (Piper betle L.) yang disimpan 3 hari
agalactiae. Masing-masing perlakukan sampai 7 hari menghasilkan daya hambat
memiliki pengaruh yang berbeda terhadap yang tidak berbeda.
kemampuan dalam menghambat Selain lama penyimpanan, faktor
pertumbuhan bakteri Streptococcus lain yang dapat mempengaruhi zona
agalactiae. hambat mikroorganisme yaitu kepekaan
Hasil analisis ragam menunjukkan mikroorganisme, temperatur dan
bahwa penyimpanan dekok daun sirih konsentrasi zat yang diberikan (Harlis dan
hijau (Piper betle L.) berpengaruh sangat Wahyuni, 2008). Bakteri yang digunakan
nyata (P<0,01) terhadap daya hambat dalam penelitian yaitu bakteri
bakteri Streptococcus agalactiae. Daya Streptococcus agalactaiae yang
hambat terluas diperoleh pada perlakuan merupakan salah satu bakteri gram positif.

52
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2017, Hal 47-60 Vol. 12 No. 1
ISSN : 1978 0303

Peptidoglikan bakteri gram positif bersifat Senyawa antibakteri saponin mampu


polar sehingga lebih mudah ditembus oleh menyebabkan kebocoran protein dan
senyawa zat antimikroba daun sirih hijau enzim dari dalam sel. Zat aktif ini mampu
(Piper betle L.) yang bersifat polar seperti menurunkan tegangan permukaan dinding
flavonoid (Surjowardojo, dkk., 2015). sel bakteri dan merusak permeabilitas
Temperatur yang digunakan untuk membran. Adanya gangguan tegangan
inkubasi media pertumbuhan bakteri permukaan dinding sel menyebabkan zat
Streptococcus agalactaiae yaitu suhu antibakteri dengan mudah masuk ke dalam
370C, karena suhu ini merupakan suhu sel sehingga sel dapat mengalami
yang baik untuk pertumbuhan bakteri kematian, sedangkan kerusakan
Streptococcus agalactaiae (Hardi, 2011). permeabilitas membran yang terjadi
Konsentrasi daun sirih hijau yang menyebabkan kelangsungan hidup bakteri
digunakan sebagai zat antimikoba yaitu menjadi terganggu (Karlina, Ibrahim dan
20% dengan daya hambat yang dihasilkan Trimulyono, 2013).
masuk dalam kategori sedang pada Tanin merupakan antibakteri yang
penyimpanan dekok hari ke-0 sampai ke-6 menyerang polipeptida dinding sel
dan kategori lemah pada hari ke-7. sehingga pembentukannya menjadi kurang
Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun sempurna dan menyebabkan bakteri
sirih hijau (Piper betle L.) yang digunakan menjadi lisis (Nugroho, Rahardianingtyas,
maka kandungan zat aktif yang terdapat di Putro dan Wianto, 2016). Adanya ikatan
dalamnya semakin besar sehingga antara tannin dan dinding sel bakteri
kemampuan daya hambat bakteri juga menyebabkan kemampuan menempel
semakin besar (Brooks, Butel and Morse, bakteri menjadi inaktif dan menghambat
2005; Poeloengan, 2009; Haryuni dkk., pertumbuhan bakteri (Kursia dkk., 2016).
2015; Harlis dan Wahyuni, 2008).
Aktivitas antibakteri yang dimiliki Pengaruh Lama Penyimpanan Dekok
oleh daun sirih hijau (Piper betle L.) Daun Sirih Hijau (Piper betle L.)selama
berasal dari zat aktif yang terkandung di Penyimpanan terhadap Bakteri
dalamnya seperti flavonoid, tanin dan Streptococcus agalactiae
saponin. Kandungan senyawa tersebut Uji daya hambat dekok daun sirih
menyebabkan kerusakan pada dinding sel hijau (Piper betle L.) yang disimpan mulai
bakteri. Bakteri Streptococcus agalactiae hari ke-0 sampai hari ke-7 memiliki
akan kehilangan permeabilitas dinding sel tingkat efektifitas yang berbeda-beda
apabila terkena oleh senyawa flavonoid. terhadap bakteri Streptococcus agalactiae.
Senyawa ini memiliki kemampuan Berdasarkan penelitian yang telah
melakukan denaturasi protein sel bakteri dilakukan, zona hambat yang terbentuk di
dan merusak membran sel tanpa dapat sekitar kertas cakram oleh dekok daun
diperbaiki kembali (Noventi dan Caroli, sirih hijau (Piper betle L.) selama
2016). penyimpanan yaitu semakin lama maka
semakin kecil. Hal ini menunjukkan
terjadinya penurunan kandungan senyawa
dekok daun sirih hijau (Piper betle L.)
selama penyimpanan. Rata-rata diameter
zona hambat dekok daun sirih hijau (Piper
betle L.) yang disimpan pada suhu ruang
terhadap bakteri Streptococcus agalactiae
dapat dilihat pada Gambar 2.

53
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2017, Hal 47-60 Vol. 12 No. 1
ISSN : 1978 0303

Terbentuknya zona hambat yang


semakin kecil disebabkan adanya
kandungan zat aktif yang mengalami
perubahan selama penyimpanan dekok
daun sirih hijau (Piper betle L.). Penyebab
penurunan daya hambat karena adanya
kerja sinergis antara aktivitas antimikroba
dengan suhu penyimpanan (Kusumawati,
2000). Penurunan kandungan zat aktif
yang disimpan pada suhu yang semakin
tinggi mampu mempengaruhi zona hambat
disekitar kertas cakram (Klimczak,
Maecka, Szlacta and Glizzczyn, 2006).
Semakin tinggi suhu lingkungan yang
digunakan selama penyimpanan dekok
menyebabkan kerusakan yang semakin
Gambar 2. Diameter zona hambat dekok cepat.
daun sirih hijau (Piper betle Kerusakan dekok yang terjadi
L.) yang telah disimpan disebabkan adanya pertumbuhan
terhadap bakteri Streptococcus mikroorganisme yang cepat dan adanya
agalactiae. proses oksidasi zat aktif selama
penyimpanan, sehingga dekok tidak dapat
Gambar 2 menunjukkan, semakin bertahan lama (Suwita, Kristanto dan
lama penyimpanan dekok daun sirih sirih Purwaningsih, 2010). Proses oksidasi zat
hijau (Piper betle L.) maka zona hambat aktif oleh oksigen mampu menurunkan
yang dihasilkan semakin kecil. Hasil ini jumlah zat aktif terutama senyawa
sesuai dengan hipotesis (H0), lama flavonoid (Eveline dkk., 2014). Flavonoid
penyimpanan dekok daun sirih hijau merupakan salah satu senyawa yang tidak
(Piper betle L.) akan mempengaruhi tahan terhadap panas, sehingga pada suhu
aktivitas daya hambat bakteri penyimpanan yang terlalu tinggi akan
Streptococcus agalactiae penyebab mudah mengalami oksidasi (Koirewon,
mastitis pada sapi perah. Kategori daya Fatmawali dan Wiyono, 2012).
hambat bakteri dikatakan lemah jika Dekok daun sirih hijau (Piper betle
memiliki diameter yang berkisar 0-3 mm, L.) selama penelitian disimpan pada botol
kategori sedang 3-6 mm dan kategori sampel transparan, hal ini memungkinkan
kuat >6mm (Pan et al., 2009). adanya pantulan cahaya matahari yang
Kemampuan daya hambat dekok daun berasal dari sekitar ruangan yang dapat
sirih hijau (Piper betle L.) terhadap bakteri menembus botol sampel sehingga
Streptococcus agalactiae yaitu kandungan zat aktif dekok daun sirih hijau
P0 b
(3,930,50 ), P1 (3,830,69b), (Piper betle L.) menjadi terpengaruh
P2 (3,470,21 ), P3 (3,130,22 a),
ab (Wahyudi dkk., 2004). Kerusakan zat aktif
P4 (3,120,58 a), P5 (3,040,24a), selama penyimpanan oleh adanya cahaya
P6 (3,00,44a) masuk dalam kategori dan oksigen menyebabkan oksidasi
sedang dan P7 (2,970,19 a) masuk dalam sehingga mempengaruhi daya hambat
kategori lemah, dimana zona hambat yang bakteri (Itam, Majid dan Ismail, 2013).
terbentuk pada setiap perlakuan
mengalami penurunan yang tidak
signifikan.

54
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2017, Hal 47-60 Vol. 12 No. 1
ISSN : 1978 0303

Penyimpanan dekok dalam Penyimpanan dekok daun sirih hijau


penelitian dilakukan pada suhu ruang yaitu (Piper betle L.) yang dilakukan selama 7
sekitar 26-270C, hal ini menunjukkan suhu hari, secara visual tidak terdapat adanya
ruang yang digunakan dalam penyimpanan koloni bakteri atau jamur yang tumbuh
dekok daun sirih hijau (Piper betle L.) pada dekok daun sirih hijau (Piper betle
tidak terlalu tinggi sehingga proses L.). Hal ini menunjukkan, bakteri atau
kerusakan zat aktif terjadi secara lambat. jamur bukan salah satu faktor yang
Hal ini diperkuat Wahyudi, dkk. (2004), mempengaruhi daya hambat dekok daun
kerusakan zat aktif dekok yang terjadi sirih hijau (Piper betle L.) dengan lama
secara cepat merupakan kerusakan yang penyimpanan hari ke-7 terhadap bakteri
diakibatkan adanya suhu penyimpanan Streptococcus agalactiae.
yang terlalu tinggi. Suhu yang tinggi Penyimpanan yang semakin lama
mampu mendegradasi senyawa fenolik pada dekok daun sirih hijau (Piper betle
yang terdapat pada dekok (Magdalena dan L.) menyebabkan zona hambat yang
Kusnadi, 2015). Hal ini diperkuat Naufalin terbentuk akan semakin kecil. Penurunan
dan Rukmini (2010), senyawa bioaktif diameter zona hambat disebabkan oleh
akan mengalami kerusakan apabila adanya penurunan kandungan senyawa
disimpan pada suhu ruang yang terlalu aktif yang terdapat pada daun sirih hijau
panas. (Piper betle L.). Hal ini sesuai dengan
Selain itu, semakin tinggi suhu Wahyudi, dkk., (2004), penurunan daya
penyimpanan maka laju respirasi akan hambat bakteri selama penyimpanan dekok
semakin tinggi sehingga lama simpan dipengaruhi oleh stabilitas kandungan
dekok menjadi semakin pendek, senyawa dekok terutama senyawa yang
sedangkan suhu yang rendah memiliki daya antimikroba.
mengakibatkan laju respirasi menjadi Laju respirasi yang terjadi selama
menurun sehingga dapat memperpanjang penyimpanan dekok akan mengalami
lama simpan dekok karena aktivitas kenaikan kemudian penuruan dan stabil
mikroorganisme terhambat oleh aktivitas (Calegario, Cosso, Almeida, Vercesi and
respirasi (Safaryani, Haryanti dan Hastuti, Jardi, 2001). Adanya pergerakan laju
2007; Roiyana, Prihastanti dan Kasiyati, respirasi sejalan dengan peningkatan atau
2008). Menurut Dono, Santosa dan penurunan komponen senyawa aktif yang
Inangsih (2009), kerusakan zat aktif pada mempunyi aktivitas antioksidan
dekok selama penyimpanan pada suhu (Vallverdu-Queralt, Medina-Remon,
ruang dapat menyebabkan daya hambat Casals-Ribes and Lamuela-Raventos,
bakteri menjadi menurun. Hal ini diperkuat 2012). Adanya aktivitas respirasi dapat
Suwita dkk. (2010), penyimpanan pada meningkatkan kadar air, tergantung oleh
suhu ruang mampu menyebabkan suhu dan kelembaban lingkungan
penurunan muru fisik, kimia dan penyimpanan (Isroilla, 2016).
organoleptik yang diikuti dengan proses
pembusukan sediaan.

55
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2017, Hal 47-60 Vol. 12 No. 1
ISSN : 1978 0303

Penyimpanan ekstrak yang SARAN


dilakukan pada kelembaban udara yang
terlalu tinggi dapat menyebabkan Berdasarkan penelitian daya
terjadinya absorbsi uap air udara ke hambat bakteri penyebab mastitis dengan
ekstrak sehingga megakibatkan menggunakan dekok daun sirih hijau
peningkatkan kadar air (Retnani, (Piper betle L.) dapat diberikan saran
Basymeleh dan Herawati, 2009). sebagai berikut:
Meningkatnya kadar air mampu memicu 1. Dekok daun sirih hijau (Piper betle L.)
pertumbuhan mikroba sehingga dapat dengan konsentrasi 20% dari simplisia
mempercepat kerusakan pada sediaan dapat digunakan sebagai teat dipping
(Solihin, Muhtarudin dan Sutrisna., 2015). alami untuk mencegah mastitis pada
Oleh karena itu, kelembaban yang semakin sapi perah.
rendah mampu memperpanjang masa 2. Penggunaan dekok daun sirih hijau
simpan suatu bahan karena proses (Piper betle L.) sebagai larutan teat
kerusakan berjalan dengan lambat (Dono dipping dalam mencegah mastitis pada
dkk., 2009). sapi perah dapat digunakan dengan
batas penyimpanan dekok maksimal 6
KESIMPULAN hari (daya hambat bakteri sedang).
3. Dalam penelitian ini, uji aktivitas
Berdasarkan hasil penelitian yang antimikroba mempunyai kekurangan
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: dalam hal metode analisis difusi agar
1. Lama penyimpanan dekok daun sirih yang menggunakan pemupukan
hijau (Piper betle L.) berpengaruh mikroba (penumbuhan mikroba) pada
terhadap daya hambat Streptococcus permukaan agar. Mengingat spesies
agalactiae. mikroba yang digunakan merupakan
2. Penyimpanan maksimal dekok daun bakteri anaerob fakultatif sebaiknya
sirih hijau (Piper betle L.) dapat penumbuhan bakteri menggunakan
dilakukan sampai hari ke-6 metode tuang dengan agar berlapis dan
difusi sumuran atau streak plate yang
diinkubasi dalam buih pengatur
oksigen.

56
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2017, Hal 47-60 Vol. 12 No. 1
ISSN : 1978 0303

DAFTAR PUSTAKA Fatisa, Y. 2013. Daya Antibakteri Ekstrak


Kulit dan Biji Buah Pulasan
Amalia, H., R. Sitompul, J. Hutauruk, (Nephelium mutabile) Terhadap
Andrianjah and A. Munim. 2009. Staphylococcus aureus dan
Effectivitas of Piper betle Leaf Eschericia Ccoli Secara In Vitro.
Infusion as a Palpebral Skin Jurnal Peternakan. 10 (1): 31-38
Antiseptic. J. Universa Medicina.
28 (2): 83-91. Haque, A. S. M. T., J. M. Moon, P. S.
Saravana, A. Tilahun and B. S.
Ariyanti, N. K., I. B. G. Darmayasa, S. K. Chun. 2016. Composition 0f as
Sudirga. 2012. Daya Hambat asarum heterotropoides var.
Ekstrak Kulit Daun Lidah Buaya Mandshuricum Radix Oil From
(Aloe barbandesis Miller) terhadap Different Extraction Method and
Pertumbuhan Bakteri Activities Agains Human Body
Staphylococcus aureus ATCC Odor-Producing Bacteria. Journal
25923 dan Eschericia coli ATCC of Food and Drug Analysis. 813-
25992. Jurnal Biologi. XVI (1): 1- 821
4.
Hardi, E. H. 2011. Kandidat Vaksin
Brooks, G. F., J. S. Butel and S. A. Morse. Potensial Streptococcus
2005. Mikrobiologi Kedokteran agalactaiaeuntuk Mencegah
Edisi 22. Salemba Medika. Penyakit Streptococcus pada Ikan
Surabaya. Nila (Oreochromis niloticus).
(Tesis) Institut Pertanian Bogor.
Calegario, F. F., R. G. Cosso, F. V. Bogor
Almeida, A. E. Vercesi and W. F.
Jardi,. 2001. Determination of the Harlis dan I. Wahyuni.2008. Pengaruh
Respiration Rate of Tomato Fruit Ekstrak Daun Sirih (Piper betle
using Flow Analysis. Postharvest Linn.) terhadap Pertumbuhan
Biology and Technology. 22 (3): Bakteri Streptococcus viridans.
249-256 Artikel Ilmiah. 1 (1): 1-14.

Dono, D., E. Santosa, dan F. P. Inangsih. Haryuni, N., E. Widodo dan E. Sudjarwo.
2010. Pengaruh Lama 2015. Aktivitas Antibakteri Jus
Penyimpanan Ekstrak Daun Sirih (Piper betle Linn.)
BijiBarringtonia asiacita (L) terhadap Bakteri Patogen dan
Kurz(Lecythidaceae) terhadap Kualitas Telur Selama
Toksisitasnya pada Larva Penyimpanan. J. Ternak Tropika.
Crocidolomia pavonana (F) 16 (1): 48-54.
(Lepidoptera: Pyralidae). Artikel
Ilmiah. Isroilla, D. 2016. Pengaruh Suhu dan
Lama Penyimpanan terhadap Susut
Eveline, T. M. Siregar dan Sanny. 2014. Bobot dan Kadar Saponin Umbi
Studi Aktivitas pada Tomat Talinum paniculatum (Jacq)
(Lycopersicon esculentum) Gaertn. (Skripsi) Fakultas
Konvensional dan Organik selama Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Penyimpanan.Prosiding SNST. Universitas Nusantara PGRI.
Fakultas Teknik. Universitas Wahid Kendari.
Hasyim Semarang.

57
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2017, Hal 47-60 Vol. 12 No. 1
ISSN : 1978 0303

Itam, A., A. M. S. A. Majid dan Z. Ismail. Magdalena, N. V dan J. Kusnadi. 2015.


2013. Kestabilan Ekstrak Etanol Antibakteri dari Ekstrak Kasar
Daun Sonchus Arvensis Pada Daun Gambir (Uncaria gambir var
Penyimpanan. Prosising Semirata Cubadak) Metode Microwave-
FMIP Universitas Lampung. Assisted Extraxtion Terhadap
Bakteri Patogen. Jurnal Pangan dan
Karlina, C. Y., M. Ibrahim dan G. Agroindustri. 3 (1): 124-135
Trimulyono. 2013. Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Herba Krokot Mahardika, H. A., Sarwiyono dan P.
(Portulaca oleracea L.) terhadap Surjowardojo. 2014. Ekstrak
Staphylococcus aureus dan Methanol Daun Kersen (Muntingia
Escherichiacoli.E. J. UNESA calabura L.) sebagai Antimikroba
LenteraBio. 2 (1): 8793. Alami Terhadap Bakteri
Staphylococcusaureus Penyebab
Koirewon, Y. A., Fatmawali dan W. I. Mastitis Subklinis Pada Sapi Perah.
Wiyono. 2012. Isolasi dan J. Ternak Tropika. 15 (2): 15-22.
Identifikasi Senyawa Flavonoid
Dalam Daun Beluntas. Artikel Mulyadi, M., Wuryanti dan P. Ria. 2013.
Ilmiah Konsentrasi Hambat Minimum
(KHM) Kadar Sampel Alang-Alang
Kursia, S., J. S. Lebang, B. Taebe, A. (Imperata cylindrical) Dalam
Burhan, W. O. R. Rahim dan Etanol Melalui Metode Cakram.
Nursamsiar.2016. Uji Aktivitas Chem Info. 1 (1): 35-42.
Antibakteri Eksrak Etilasetat Daun
Sirih Hijau (Piper betle L.) Naufalin, R. dan H. S. Rukmini.2010.
terhadap Bakteri Sthapylococcus Potennsi Antioksidan Hasil
epidermis. J. Peternakan. 3 (2): 72- Ekstraksi Tanaman Kecombrang
77. (Nicolaia speciosa Horan) Selama
Penyimpanan. (Skripsi) Fakultas
Kusumawati, N. 2000. Peranan Bakteri Pertanian Unsoed. Purwokerto.
Asam Laktat. Jurnal Teknologi
Pangan dan Gizi. 1 (1) Noventi, W. dan N. Carolia.2016. Potensi
Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.)
Lutviandhitarani, G., D. W. Harjanti dan F. sebagai Alternatif Acne vulgaris. J.
Wahyono. 2015. Green Majority. 5(1): 140-145.
AntibiotikDaun Sirih (Piper betle
L.) sebagai Pengganti Antibiotik Poeloengan, M. 2009. Pengaruh Minyak
Komersial untuk Penanganan Atsiri Serai (Andropogan citratus
Mastitis (Green Antibiotic Betel DC) terhadap Bakteri yang
Leaf (Piper betle L.) as a Substitute Diisolasi dari Sapi Mastitis
for Commercial Antibiotic in Subklinis (The Effect of Lemon
Mastitis Treatment). J. Agripet. 15 Grass (Andropogan Ciratus DC)
(1): 28-32. Extract to the Growth of Bacteria
Isolated from Subclinical from
Subclinical Mastitis Ridden Cows).
J. Berita Biologi. 9 (6): 715-719.

58
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2017, Hal 47-60 Vol. 12 No. 1
ISSN : 1978 0303

Purnomo, A., Hartatik, S. I. O. Salasia dan Solihin, Muhtarudin dan R. Sutrisna. 2015.
Soegiyono. 2006. Isolasi dan Pengaruh Lama Penyimpanan
Karakterisasi Staphylococcus Terhadap Kadar Air dan Kualitas
aureus Asal Susu Kambing Fisik Dan Sebaran Wafer Limbah
Peranakan Ettawa. Media Sayuran dan Umbi-Umbian. Jurnal
Kedokteran Hewan. 22 (3): 142- Ilmiah Peternakan. 3 (2): 48-54.
147.
Sudarwanto, M. dan E. Sudarnika. 2008.
Rahayu, I. D. 2010.Aktivitas Antibakteri Hubungan pH Susu dengan Jumlah
Saponin Hasil IsolasiAloe Sel Somatik sebagai Parameter
barbadensis miller terhadap Mastitis Subklinik. J. Media
Staphylococcus aureus Penyebab Peternakan. 31(2): 107-113.
Mastitis pada Sapi Perah. J.
Gamma. 6 (1): 40-44. Surjowardojo, P., T. E. Susilorini dan A. A.
Panjaitan. 2015. Daya Hambat Jus
Rahmawati.2014. Interaksi Ekstrak Daun Kulit Apel Manalagi (Malus
Lidah Buaya (Aloe vera L.) dan sylvestris Mill.) terhadap
Daun Sirih (Piper betle L.) Pertumbuhan Bakteri
terhadap Daya Hambat Staphylococcus aureus dan
Staphylococcus Aureus secara in Eschericia coli Penyebab Mastitis
Vitro. J. Edubio Tropika. 2 (1): 121- pada Sapi Perah. Jurnal Ternak
186. Tropika. 16 (2): 30-39.

Retnani, Y., S. Basymeleh dan L. Suwita, I. K., Y. Kristanto, F. Y.


Herawati. 2009. Pengaruh Jenis Purwaningsih. 2010. Pendugaan
Hijauan dan Lama Penyimpanan Umur Simpan Sirup Temulawak
Terhadap Sifat Fisik Wafer.Jurnal (Curcuma xanthorrhiza Roxb),
Ilmu-Ilmu Peternakan. XII (4): Madu dann Eksrak Ikan Gabus
196-202 (Ophiocephalus striatus) dengan
Model Arrhenius Dan Moedel Q10.
Roiyana, M., E. Prihastanti dan Kasiyati. Artikel Ilmiah
2008. Pengaruh Suhu dan Lama
Penyimpanan Daun Stephania Syahrinastiti, T. A., A. Djamal dan L.
hernandifolia Walp.terhadap Irawati. 2015. Daya Hambat
Kualitas Bahan Baku Cincau dan Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper
Peneriman Kosumen. Artikel betle L.) dan Daun Sirih Merah
Ilmiah. (Piper crocatum ruiz & pav)
terhadap Pertumbuhan Escherichia
Safaryani, N., S. Haryanti dan E. D. Coli. J. Kesehatan Andalas. 4 (2):
Hastuti. 2007. Pengaruh Suhu dan 421-424.
Lama Penyimpanan Terhadap
Penurunan Kadar Vitamin C Vallverdu-Queralt, A., A. Medina-Remon,
Brokoli (Brassica oleracea I. Casals-Ribes and R. M.
L.).Buletin Anatomi dan Fisiologi. Lamuela-Raventos. 2012. Is There
XV (2): 39-46. Any Difference between the
Phenolic Content of Organic and
Conventional Tomato Juices. Food
Chemistry. 130 (1): 222-227.

59
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2017, Hal 47-60 Vol. 12 No. 1
ISSN : 1978 0303

Wahyudi, M., I. Aipassa, Bertinessy dan S.


Palupi.2004. Pengaruh Lama
Penyimpanan Ekstrak Etanol 80%
Rimpang Lengkuas Merah
(Languas galangal (L.)Stuntz)
dalam Bentuk Ekstrak Kental dan
Larutannya terhadap Daya
Antijamur Pada Trichophyton
ajelloi dari Profil Komponen
Minyak Atsrinya secara KLT-
Densitometri.Prosising Seminar
Nasional. Padang.

Wahyuni, A. E. T. H., I. W. T. Wibawan, F.


H. Pasaribu, dan B. P.
Priosoeryanto.2006. Distribusi
Serotipe Streptococcus agalactiae
Penyebab Mastitis Subklinis Pada
Sapi Perah Di Jawa Timur, Jawa
Tengah Dan Jawa Barat. J. Vet. 7
(1): 1-8.

Yamin, A. A., A. Sudarman and D.


Evvyernie. 2013. In Vitro Rumen
and Anti Mastitis Activity of Diet
Containing Betle Leaf Meal (Piper
beltle L.). J. Media Peternakan. 36
(2):137-142.

60

Anda mungkin juga menyukai