Quality Policy
Kita berkomitmen untuk memberikan produk yang berkualitas sesuai dengan GMP
(Good Manufactaring Practices) dan berusaha memenuhi kebutuhan konsumen
secara berkesinambungan. Kami berusaha meningkatkan kualitas dan pelayanan
untukkepuasan konsumen
Tujuan
Menjadi perusahaan permen unit kecil yang terus berkembang melalui pembuatan
produk permen yang berkualitas dan mampu memenuhi kepuasan seluruh kalangan
konsumen
Profil Perusahaan
PT. Bayuasmoro Sejahtera merupakan perusahaan unit kecil yang konsisten dalam
menciptakan produk permen diperuntukan untuk seluruh kalangan masyarakat
Indonesia yang terletak di Malang, Jawa Timur, Indonesia
VISI
MISI
I. Persyaratan Umum
1. Dalam rangka memelihara, melengkapi dan menyempurnakan Sistem
Manajemen Mutu serta pelaksanaan improvement yang berkesinambungan
terhadap efektifitas penerapan sistem, maka perusahaan akan :
a. Menentukan proses-proses yang ditentukan sistem manajemen mutu dalam
operasional perusahaan
b. Menentukan kriteria dan metode yang diperlukan untuk meyakinkan bahwa
operasional dan pengendalian setiap proses dapat berlangsung secara efektif
c. Memantau dan mengukur serta menganalisa setiap proses
d. Menerapakan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
ditargetkan dan improvement yang berkesinambungan
2. Manajemen mengelola proses-proses tersebut sesuai dengan persyaratan-
persyaratan yang tertuang dalan standar SNI/ISO
II. Persyaratan Dokumentasi
1. Umum
a. Persyaratan untuk dokumentasi, termasuk yang dipersyaratkan oleh
StandardKeamanan Pangan Internasional ini dan juga disyaratkan oleh
STANDARD OPERATING NO. DOKUMEN: SOP QC-8225
PROCEDURES TERBITAN/TGL: 1/20-11-2017
DEPARTEMEN QUALITY
PT. BAYUASMORO REVISI/TGL:
CONTROL
SEJAHTERA
QUALITY PROCESS HALAMAN:
2. Pengendalian Dokumen
Prosedur Pengendalian Dokumen dibuat untuk mengendalikan dokumen internal
dan eksternal (seperti dokumen milik Pelanggan, dokumen dari perusahaan lain
dll).
a. Dokumen baru dan revisi disetujui oleh yang berwenang sebelum diterbitkan,
perubahan yang terjadi diidentifikasi dengan jelas. Setelah mendapatkan
persetujuan, Document Controller mendistribusikan dokumen yang baru dan
menarik dokumen yang lama untuk dimusnahkan. Dokumen yang kadaluarsa
yang masih disimpan untuk dipergunakan untuk tujuan lain diberi tanda yang
jelas.
b. Semua penerima dokumen menjaga agar dokumen tidak diperbanyak tanpa
seizin Document Controller.
c. Dokumen tersedia pada tempat yang mana dokumen tersebut dibutuhkan
dan dokumen yang lama ditarik dari peredaran untuk diserahkan pada
Document Controller.
d. Personal in charge masing-masing departemen akan secara periodik
mengecek status dokumen untuk memastikan pengguna dokumen
STANDARD OPERATING NO. DOKUMEN: SOP QC-8225
PROCEDURES TERBITAN/TGL: 1/20-11-2017
DEPARTEMEN QUALITY
PT. BAYUASMORO REVISI/TGL:
CONTROL
SEJAHTERA
QUALITY PROCESS HALAMAN:
I. TanggungJawabManajemen
1. Organisasi
Dalammelaksanakanaktivitasmanajemenuntukmenerapkankebijakanmutu,
amkadisusunstrukturorganisasi
2. TanggungJawabdanWewenang
a. Tanggungjawabdanwewenangdalamsemuaaktivitasdankebijakan yang
terkaitdenganmutudipegangolehPresiden Director
b. Tanggungjawab, wewenang,
kualifikasidankompetensidarisetiapanggotamanajemen yang
tercakupdidalamstrukturorganisasidijelaskandan Job description.
STANDARD OPERATING NO. DOKUMEN: SOP QC-8225
PROCEDURES TERBITAN/TGL: 1/20-11-2017
DEPARTEMEN QUALITY
PT. BAYUASMORO REVISI/TGL:
CONTROL
SEJAHTERA
QUALITY PROCESS HALAMAN:
1. Memastikan bahwa sistem mutu dan keamanan pangan adalah bagian dari
sasaran bisnis organisasi.
2. Mengkomunikasikan kepada seluruh bagian mengenai pentingnya
pemenuhan kebutuhan Pelanggan, ketentuan maupun peraturan yang
berlaku, serta aspek-aspek hukum baik secara internal maupun eksternal
3. Menetapkan Kebijakan Mutu dan Keamanan Pangan, serta Sasaran Mutu
Keamanan Pangan.
4. Memimpin Tinjauan Manajemen.
5. Menyediakan sumber daya yang diperlukan.
3. Infrastruktur
4. Lingkungan Kerja
Perusahaan memelihara lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk mencapai
kesesuaian dan keamanan produk, seperti suhu ruangan, penerangan di
ruang kerja, pengelolaan limbah, program safety, program GMP (good
manufacturing practices) dan pemeliharaan kebersihan lingkungan kerja.
Realisasi Produk
1. Perencanaan dan Realisasi Produk yang Aman
PT.Sweetnesmelakukan perencanaan dan realisasi produk yang aman dengan
mengimplementasikan, menjalankan dan memastikanefektifitas dari HACCP
(HACCP Plan).
StrukturOrganisasi
Direktur
Supervisor Produksi
Manager Teknik
Manager Gudang
STANDARD OPERATING NO. DOKUMEN: SOP QC-8225
PROCEDURES TERBITAN/TGL: 1/20-11-2017
DEPARTEMEN QUALITY
PT. BAYUASMORO REVISI/TGL:
CONTROL
SEJAHTERA
QUALITY PROCESS HALAMAN:
Cara Pembuatan
Resep Hard Candy :
1. Pengukuran Bahan
Mengukur bahan-bahan yang diperlukan sebelum membuat candy sesuai dengan
formula atau resep (termasuk air, pewarna dan perisa). Pada tahap ini, diukur
jumlah bahan yang digunakan menggunakan gelas ukur (gelas takar).
kunyah sampai mencapai suhu 120 130oC dan dipertahankan sampai kadar air 7
9%. Seperti halnya teknologi pencampuran, teknologi proses pencetakkan candy
juga beraneka ragam, diantaranya adalah teknologi drop, rotary forming die head,
depositing dan lollipop. Semua teknologi tersebut dapat disesuaikan dengan variasi
bentuk yang diinginkan untuk menambah daya tarik terhadap konsumen, sehingga
dibutuhkan seni untuk menghasilkan candy dengan bentuk yang menarik. Dalam
pembuatan permen hard candy jika tidak mempunyai termometer dapat
menggunakan air es untuk mengetahui bahwa proses pemanasan telah maksimal,
jika saat larutan di teteskan ke air es akan membeku dan menjadi keras.
Setelah dimasak permen akan menjadi kasar tanpa pembentukan kristal dan susah
untuk dibentuk lebih lanjut, kecuali dengan menggunakan alat atau mesin. Pada
pembuatan permen ini harus dihindari terjadinya pembentukan kristal. Penggunaan
wajan yang berbeda akan menghasilkan produk yang berbeda walaupun
perbedaannya kecil. Selama proses pemanasan dan pendidihan akan terjadi reaksi
Maillard dan pada suhu yang lebih tinggi akan terjadi karamelisasi. Keduanya
berkontribusi pada pembentukan flavor dan warna produk candy khususnya ini
sangat diharapkan pada toffee atau karamel. Karamelisasi (pencokelatan) akibat
pemanasan gula dan reaksi Maillard (pencokelatan) terjadi reaksi antara grup amino
dan hidroksi. Selama proses juga terjadi konversi sukrosa menjadi glukosa dan
fruktosa (gula invert).
4. Pendinginan
Setelah titik akhir tercapai adonan gula segera dipindahkan ke wadah lain sambil
didinginkan. Tambahkan bahan-bahan lain (pewarna, perisa, asam dan lain-lain)
secara bertahap sambil diaduk perlahan. Campuran diletakkan diatas nampan atau
lempengan stainless steel dan didinginkan sampai konsistensi memadat atau suhu
40 43oC kemudian dipotong bentuk lempeng atau digunakan sebagai pelapis pada
produk gula-gula lainnya yang dibentuk menjadi bentuk batang. Tetapi saat ini
sebagian besar dibentuk dan dikemas satu persatu sebagai gula-gula. Saat ini
STANDARD OPERATING NO. DOKUMEN: SOP QC-8225
PROCEDURES TERBITAN/TGL: 1/20-11-2017
DEPARTEMEN QUALITY
PT. BAYUASMORO REVISI/TGL:
CONTROL
SEJAHTERA
QUALITY PROCESS HALAMAN:
5. Pencetakan
Pada saat sirup menjadi plastis (mengental karena dingin) pencetakan dapat
dilakukan. Setelah pencetakan pendinginan dilakukan lebih lanjut sehingga
dihasilkan produk yang keras. Tahapan ini kelembaban udara dijaga rendah agar
produk tidak menyerap air.
6. Pengemasan
Pengemasan bertujuan untuk mempertahankan kualitas produk dan memperbaiki
penampilan. Syarat kemasan yang baik :
Bahan kemasan yang paling banyak pada produk candy adalah plastik polipropilene
(PP) dan polivinil klorida (PVC). Tahapan proses pengolahan candy tidak sama pada
semua jenis candy. Cotton candy dan jenis candy kristalin berbeda dengan candy
non kristalin. Untuk jenis hard candy, tipe pengemas yang digunakan adalah
kemasan individual. Tipe ini akan melindungi permen dari terbentuknya butiran-
butiran atau kelengketan karena penyerapan uap air dari atmosfer. Bahan
pengemas untuk permen meliputi foil yang dilapisi LDPE, PVDC, selophan, plastik
polietilen serta paduan aluminium foil dan kertas glasin (Wax paper).
STANDARD OPERATING NO. DOKUMEN: SOP QC-8225
PROCEDURES TERBITAN/TGL: 1/20-11-2017
DEPARTEMEN QUALITY
PT. BAYUASMORO REVISI/TGL:
CONTROL
SEJAHTERA
QUALITY PROCESS HALAMAN:
WORKING INSTRUCTION
Pencampuran :
Pendinginan :
Working instruction
1. Whipping dan Aeration - Bahan dicampurkan surfaktan dan protein lalu dihomogenkan
secara mekanis. Proses bertujuan agar udara tertahan oleh protein dan tekstur permen tidak
keras
2. Pembentukan Hidupkan alat cetakan (Moilding) lalu masukkan bahan yang telah
dihomogenkan dengan system roller
3. Rolling dan Cutting Campuran bahan permen yang berbentuk plastis karena
kandungan airnya ,lemak , dan suhunya dialirkan ke Roller untuk membentuk lempengan.
Lempengan dialirkan ke mesin Cutting dan potong sesuai bentuk yang diinginkan
4. Die Forming - Prinsip proses ini adalah pendinginan sirup yang telah dididihkan dalam
kondisi yang terkontrol sampai bertekstur plastis. Kemudian dibentuk menjadi suatu rope
atau bentuk tali yang dengan menggunakan peralatan dengan saluran keluar berbentuk
dies dilakukan pengepresan membentuk berbagai bentuk atau pola yang dikehendaki.
Kemudian segera dialirkan ke alat pendingin dan pembungkus.
5. Panning - Dilakukan pelapisan dengan gula atau sirup glukosa dan gula. Setelah
dilakukan pelapisan sampai ukuran dan berat yang benar, permen dikeringkan sebentar dan
dilapisi dengan bahan mengkilap yang edible atau dapat juga dengan mineral oil.
6. Pengemasan - dikemas dalam bahan pengemas primer, berupa kertas, edible film, atau
plastik, yang selanjutnya dikemas dengan pengemas sekunder baik berupa karton maupun
kaleng.
STANDARD OPERATING NO. DOKUMEN: SOP QC-8225
PROCEDURES TERBITAN/TGL: 1/20-11-2017
DEPARTEMEN QUALITY
PT. BAYUASMORO REVISI/TGL:
CONTROL
SEJAHTERA
QUALITY PROCESS HALAMAN:
FORM SOP