BCG
BCG
FORMAT PENILAIAN
B. Persiapan lingkungan
1. Menutup pintu, jendela atau memasang sampiran
C.Persiapan alat
1. Semprit dan jarum steril sesuai kebutuhan
2. Kapas air hangat pada tempatnya
3. Bak steril tertutup dan didalamnya diberi alas
4. Vaksin BCG dan pelarutnya
5. Perlak dan alasnya
6. Bengkok
7. Buku catatan pemberian obat
......................, 2004....
penilai
1......................
2......................
Kreteria Nilai :
1. Hem yang dilakukan tidak tepat dan tidak akurat
2. Tiga item utama tidak dilakukan
3. Bila satu item tidak dilakukan
4. Bila semua item dilakukan dengan tepat dan akurat
A. Pengertian BCG
BCG (Bacillus Calmete Guerin) adalah salah satu dari berbagai jenis
vaksin yang terdapat dalam program pemerintah. Vaksin BCG adalah vaksin
berbentuk beku kering yang mengandung mycobacterium bovis hidup yang sudah
dilemahkan.
Vaksin BCG diberikan untuk pemberian kekebalan aktif terhadap
tuberkulosa atau untuk mencegah penyakit TBC. Vaksin BCG dianjurkan agar
diberikan kepada bayi saat berusia 1-3 bulan, apabila diberikan pada anak usia
diatas 3 bulan maka dianjurkan untuk uji sensitivitas terhadap mikobakteria, atau
uji tuberculin dulu (mantoux test). Apabila hasilnya positif terinfeksi sebelum
imunisasi, maka pembentukan antibody setelah diimunisasi kurang maksimal.
Bayi yang baru lahir tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit TBC,
untuk itulah sangat penting bagi para ibu agar memberikan imunisasi BCG pada
bayinya. Imunisasi BCG cukup dilakukan satu kali saja. Karena imunisasi ini
berisi kuman hidup yang membuat antibodi yang dihasilkan cukup tinggi.
Keberhasilan imunisasi ini biasanya ditandai dengan munculnya bisul kecil dan
bernanah di daerah bekas suntikan dan akan sembuh sendiri dengan meninggalkan
luka parut.
E. Kontraindikasi
1. Tidak diberikan pada mereka yang sedang menderiat penyakit TBC
2. Adanya penyakit berat dan menahun seperti eksim, furunkulosis
F. Efek samping
Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti
demam 1-2 minggu, kemudian akan timbul indurasi dan kemerahan ditempat
suntukan yang akan berubah menjadi pustule, kemudian pecah dan menjadi ulkus
(bisul kecil yang bernanah dan menimbulkan luka parut). Luka ini tidak perlu
pengobatan karena akan sembuh dengan sendirinya.