Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN

FORMAT PENILAIAN

1. Mata Ajaran : KDM II


2. Kompetensi : Memberi imunisasi BCG
3.Pengertian : Tindakan memasukkan vaksin BCG yang bertujuan untuk
memberi kekebalan tubuh terhadap kuman Mycobacterium
tuberculosis dengan cara menghambat penyebaran kuman.
4. Tujuan : Untuk kekebalan tubuh
5. Penilaian

No Komponen Penilaian/ Keterampilan Kemampuan ke - Ket


I II III IV
I Tahap persiapan (30%)
A. Persiapan pasien
1. Berikan salam dan memperkenalkan diri
2. Meminta keluarga dan pengunjung meninggalkan
ruangan
3. Menjelaskan tujuan
4. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan

B. Persiapan lingkungan
1. Menutup pintu, jendela atau memasang sampiran

C.Persiapan alat
1. Semprit dan jarum steril sesuai kebutuhan
2. Kapas air hangat pada tempatnya
3. Bak steril tertutup dan didalamnya diberi alas
4. Vaksin BCG dan pelarutnya
5. Perlak dan alasnya
6. Bengkok
7. Buku catatan pemberian obat

II Tahap pelaksanaan (60%)


A. Pengetahuan (20%)
1. Penguasaan prosedur
2. Ketepatan data
3. Rasional tindakan
B. Sikap (20%)
1. Hati-hati
2. Teliti
3. Tanggung jawab
4. Rapi
5. Sopan
6. Sabar
C. Keterampilan (60%)
1. Cuci tangan
2. Kaji adanya alergi
3. Gunakan sarung tangan
4. Pilih tempat tusukan pada lengan atas atau tempat
alternatif
5. Posisikan pasien dengan lengan atas menghadap
kemuka perawat
6. Tempatkan 3 jari di lengan atas pasien dari pangkal
lengan atau 1/3 bagian lengan kanan atas (inseti
musculus deltoideus)
7. Tarik kulit ditempat penusukan dengan cara :
a. Tempatkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri
diatas tempat penusukan (hati-hati jangan sampai
tersentuh aerah yang sudah di desinfeksi) hingga
membentuk V.
b. Tarik ibu jari dan jari telunjuk dengan arah
berlawanan
8. Definfektan lengan tempat tusukan dengan kapas air
hangat (jangan menggunakan kapas alkohol, karena
alkohol dapat merusak vaksin)
9. Buka tutup jarum
10. Pegang semprit dengan tangan kanan, dengan ujung
jarum menghadap keatas, tusukan jarum tepat
dibawah kulit dengan sudut 10-15
11. Jika jarum telah masuk kebawah kulit dan terlihat,
masukan lagi sekitar 1/8 inci dan masukan vaksin
0,05 cc dan cabut jarum setelah vaksin masuk
12. Cabut jarum dengan sudut yang sama dengan saat
disuntikan
13. Jika terdapat darah, usap dengan lembut
menggunakan kapas air hangat
14. Jelaskan pada ibu tentang reaksi yang akan timbul
setelah penyuntikan
15. Jelaskan pada ibu bila timbul infeksi.
Pembengkakan lokasi penyuntikan tidak
boleh diberi obat apapun, cukup hanya
ditutup dengan pembalut kering, bila
pembengkakan sangat besar atau
pembengkakan di sekitar ketiak, bawalah
anak tersebut ke PUSKESMAS/RUMAH
SAKIT/Dokter untuk mendapatkan
pengobatan.
16. Memberi kesempatan pada ibu/keluarga untuk
bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas
17. Buka sarung tangan
18. Kembalikan posisi pasien
19. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan, cuci
tangan
III Tahap akhir (10%)
A. Evaluasi perasaan pasien
B. Simpulkan hasil kegiatan
C. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
D. Akhir kegiatan
E. Cuci tangan
F. Dokumentasikan waktu, obat dan cara pemberian
Total Nilai

......................, 2004....
penilai
1......................
2......................

Kreteria Nilai :
1. Hem yang dilakukan tidak tepat dan tidak akurat
2. Tiga item utama tidak dilakukan
3. Bila satu item tidak dilakukan
4. Bila semua item dilakukan dengan tepat dan akurat
A. Pengertian BCG
BCG (Bacillus Calmete Guerin) adalah salah satu dari berbagai jenis
vaksin yang terdapat dalam program pemerintah. Vaksin BCG adalah vaksin
berbentuk beku kering yang mengandung mycobacterium bovis hidup yang sudah
dilemahkan.
Vaksin BCG diberikan untuk pemberian kekebalan aktif terhadap
tuberkulosa atau untuk mencegah penyakit TBC. Vaksin BCG dianjurkan agar
diberikan kepada bayi saat berusia 1-3 bulan, apabila diberikan pada anak usia
diatas 3 bulan maka dianjurkan untuk uji sensitivitas terhadap mikobakteria, atau
uji tuberculin dulu (mantoux test). Apabila hasilnya positif terinfeksi sebelum
imunisasi, maka pembentukan antibody setelah diimunisasi kurang maksimal.
Bayi yang baru lahir tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit TBC,
untuk itulah sangat penting bagi para ibu agar memberikan imunisasi BCG pada
bayinya. Imunisasi BCG cukup dilakukan satu kali saja. Karena imunisasi ini
berisi kuman hidup yang membuat antibodi yang dihasilkan cukup tinggi.
Keberhasilan imunisasi ini biasanya ditandai dengan munculnya bisul kecil dan
bernanah di daerah bekas suntikan dan akan sembuh sendiri dengan meninggalkan
luka parut.

B. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk vaksin BCG


1. Pelarut yang akan digunakan harus pada suhu 0-8 derjat celcius
2. Penyuntikan dilakukan intrakutan (dibawah kulit)
3. Sisa vaksin BCG yang sudah dilarutkan dan tidak digunakan lagi maka
harus dibuang

C. Perawatan sesudah suntikan BCG


1. Sesudah mendapat suntikan BCG, anak-anak sebaiknya dihindari dari
matahari selama 2 jam.
2. Sesudah beberapa hari timbul gejala merah, bengkak, dan sakit ditempat
bekas suntikan.
3. Perawatan yang diberikan yaitu :
a. Anak boleh mandi seperti biasa
b. Jangan tutup bekas suntikan BCG dengan vensan
c. Jangan menggaruk bekasnya
d. Jangan berikan obat atau bahan ramuan lainnya pada bekas suntikan
e. Benjolan akan sembuh dalam jangka waktu 8 minggu dan akan
meninggalkan bekas kecil.

D. Dosis dan cara pemberian vaksin BCG


1. Sebelum disuntikan vaksin BCG dilarutkan terlebih dahulu dengan 4 ml
NaCl 0,9%, dengan menggunakan alat suntik steril.
2. Dosis pemberiannya yaitu 0,05 ml, sebanyak satu kali untuk bayi usia 1
tahun
3. Disuntikan secara intracutan didaerah lengan kanan atas (insertion
musculus deltoideus), dengan menggunakan alat suntik dosis tunggal yang
steril. Ukuran jarum suntiknya no. 26 G.
4. Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 3 jam.

E. Kontraindikasi
1. Tidak diberikan pada mereka yang sedang menderiat penyakit TBC
2. Adanya penyakit berat dan menahun seperti eksim, furunkulosis

F. Efek samping
Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti
demam 1-2 minggu, kemudian akan timbul indurasi dan kemerahan ditempat
suntukan yang akan berubah menjadi pustule, kemudian pecah dan menjadi ulkus
(bisul kecil yang bernanah dan menimbulkan luka parut). Luka ini tidak perlu
pengobatan karena akan sembuh dengan sendirinya.

Anda mungkin juga menyukai