II BATANG LENTUR
2.1 Perencanaan untuk lentur
22
c) Memenuhi syarat 24.08 tw3 Efy
Rb =
h
d) Memenuhi persyaratan berikut ini:
Mu Mn
Keterangan:
Mu adalah momen lentur rencana yang dihitung menurut Butir 2.1.3
Mn adalah kuat lentur nominal penampang yang ditentukan pada Butir
2.2
23
b) Kuat lentur plastis Mp momen lentur yang menyebabkan seluruh
penampang mengalami tegangan leleh herus diambil yang lebih kecil
dari yZ atau 1.5 My, dan Z adalah modulus penampang plastis
c) Momen batas tekuk Mr diambil sama dengan S(y - r) dan r adalah
tegangan sisa
d) Perhitungan modulus penampang elastis dan plastis harus dilakukan
secermat mungkin dengan memperhitungkan adanya lubang-lubang,
perbedaan tegangan leleh pada penampang hibrida, letak pelat tarik
dan tekan, dan arah/sumbu lentur yang ditinjau sedemikian sehingga
kuat momen yang dihasilkan berada dalam batas-batas ketentuan yang
dapat diterima.
24
2.3 Kuat lentur nominal penampang dengan pengaruh tekuk lateral
2.3.1 Batasan momen
a) Untuk pelat badan yang memenuhi r , kuat lentur nominal
penampang ditentukan pada Butir 8.4
b) Batasan My, Mp, dan Mr dianut sesuai dengan Butir 2.2.1
c) Momen kritis Mcr ditentukan dalam Tabel 8.3-1
d) Faktor pengali momen Cb ditentukan oleh persamaaan
12,5 Mmax
Cb = 2,3
2,5 Mmax + 3MA + 4 MB + 3 MC
Dengan Mmax adalah momen maksimum pada bentang yang ditinjau serta
MA, MB, MC adalah masing masing momen pada bentang, tengah
bentang, dan bentang komponen struktur yang ditijau.
25
Untuk komponen struktur yang memenuhi L Lp kuat nominal
komponen struktur terhadap momen lentur adalah :
Mn = Mp
26
a. Balok pelat berdinding penuh dalam hal ini adalah balok yang
mempunyai ukuran h/tw > r. Kuat lentur nominal komponen
struktur dinyatakan dengan
Mn = Kg. S fcr
Keterangan :
fcr = tegangan kritis yang ditentukan oleh butir 2.3.6.5,
2.3.6.6atau 2.3.6.7
S = modulus penampang yang ditenukan sesuai butir
28.2.1, mm3
Kg=koefisien balok pelat berdinding penuh
ar h 2550
Kg = 1 - - -
1200 + 300 ar tw fcr
ar = perbandingan luas pelat badan terhadap pelat sayap
tekan
h = tinggi bersih balok pelat berdinding penuh (dua kali
jatak dari garis netral ketempat mulai adanya alat
penyambung sisi tekan), mm
b. Faktor pengali momen Cb ditentukan oleh persamaan (2.3)
27
rt = jari jari grasi daerah pelat sayap ditambah 1/3 bagian
pelat badan yang mengalami tekan, mm
Batas batas kelangsingan adalah :
E E
y = 1,76 r = 4,4
fy fy
2.3.6.4 Faktor kelangsingan berasarkan tebal pelat sayap
Faktor kelangsingan berasarkan tebal pelat sayap dinyatakan dengan
persamaan :
bf
G =
2 tf
Batas kelangsingannya adalah :
E ke E
r = 0,38 r = 1,35
fy fy
4
ke = dengan 0,35 ke 0,763
h/tw
2.3.6.5 Kasus G p
Komponen struktur yang memenuhi G p maka : fcr = fy
2.3.6.6 Kasus p G r
Komponen yang memenuhi p G r maka :
G - p
fcr = Cb fy 1 - fy
2( r - p)
2.3.6.7 Kasus r G
Komponen struktur yang memenuhi r G maka :
r 2
C b fy
fcr = fc dengan fc = fy
G 2
Jika ditentuka oleh tekuktorsi lateral fc = fy / 2
28