Anda di halaman 1dari 17

TUGAS HUKUM PERBANKAN

SUMBER DANA BANK DI INDONESIA

Disusun Oleh :
GERRY VALENTINO SAMUDERA
E1A014115
Kelas A

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS HUKUM

PURWOKERTO

2015
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Dewasa ini banyak sekali dapat kita lihat bank yang ada di Indonesia.
Ini tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada masa itu De
javasche Bank didirikan di Batavia pada tanggal 24 januari 1828. Dapat kita
lihat bawah bangsa penjajah lah yang memulai pengenalan bank di Indonesia.
Jasa bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara.
Jasa perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan. Pertama, sebagai
penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. Untuk
ini, bank menyediakan uang tunai, tabungan, dan kartu kredit. Ini adalah peran
bank yang paling penting dalam kehidupan ekonomi. Tanpa adanya
penyediaan alat pembayaran yang efesien ini, maka barang hanya dapat
diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu.
Kedua, dengan menerima tabungan dari nasabah dan
meminjamkannya kepada pihak yang membutuh dana, berarti bank
meningkatkan arus dana untuk investasi dan pemanfaatan yang lebih
produktif. Bila peran ini berjalan dengan baik, ekonomi suatu negara akan
meningkat. Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di saku
seseorang, orang tidak dapat memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat
dibangun karena mereka tidak memiliki dana pinjaman.
Bank juga memerlukan sumber dana agar sistem dalam bank tersebut
dapat berjalan. Maka dari itu, harus ada usaha yang dilakukan bank untuk
mencari dana sebagai biaya operasi dan pengelolaan bank.
1.2.RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas, dapat kita lihat bahwa dalam proses
menjalankan sistemnya, bank memerlukan dana. Maka muncul lah rumusan
masalah berikut :
1. Bagaimana lembaga keuangan melakukan penghimpunan dana
(sumber penghimpunan dana) ?
2. Jelaskan penghimpunan dana tersebut!
3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi sumber dana?

1.3.TUJUAN PENULISAN
Rumusan masalah diatas berisi tentang hal-hal yang cukup penting
untuk diketahui dan merupakan sesuatu yang dasar dan berguna untuk
wawasan kita.
Makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi nilai tugas terstruktur
yang diberikan oleh Dosen hukum perbankan yaitu Ibu Rochani Urip Salami,
SH, MS.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TINJAUAN PUSTAKA


Untuk menjadi sebuah bank, tentu tidak terjadi secara instan, namun
harus memenuhi suatu persyaratan yang telah ditentukan dalam pendirian
sebuah bank. Persyaratan ini pun diatur dalam Undang-Undang No. 10 Tahun
1998 tentang perbankan.
Mengenai prosedur pendirian bank telah ada beberapa peraturan
pelaksanaan dari Undang-Undang Perbankan tersebut baik untuk pendirian
Bank Umum Maupun Untuk Pendirian Bank Prekreditan Rakyat.
Untuk mendirikan Bank Umum, selain harus memenuhi persyaratan
sebagaimana ditetapkan oleh ketentuan Pasal 16 ayat 2 Undang-Undang
Perbankan juga perlu memerhatikan dan memenuhi ketentuan mengenai
persyaratan dan tata cara perizinan bank yang diatur dalam Surat Keputusan
Direksi Bank Indonesia Nomor 32/33/KEP/DIR tentang Bank Umum.
Menurut Pasal 6 ayat 1 SK tersebut, permohonan untuk mendapatkan
persetujuan prinsip diajukan sekurang-kurangnya oleh salah seorang calon
pemilk yang salah satunya melampirkan bukti setoran modal sekurang-
kurangnya sebesar 30% dari modal disetor. Dengan perkataan lain, harus
telah ada modal besar 1 triliun rupiah, dalam bentuk fotokopi bilyet deposito
pada bank di Indonesia dan atas nama Direksi Bank Indonesia c.q. sebagai
seorang calon pemilik1.
Sebagaimana halnya pendirian Bank Umum, maka dalam pendiriam
Bank Perkreditan Rakyat diperlukan adanya izin prinsip dan izin usaha dari
Pimpinan Bank Indonesia.
Permohonan izin prinsip untuk Bank Perkreditan Rakyat wajib
memenuhi persyaratan tertentu sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6 Surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 32/35/KEP/DIR tentang Bank

1
Hermansyah, SH., M.hum, Hukum Perbankan Nasioanal Indonesia, Kencana, Jakarta, 2009.
Hlm 32
Perkreditan Rakyat, yang serta melampirkan bukti pelunasan modal sekurang-
kurngnya sebesar 30% dalam bentuk fotokopi bilyet deposito pada Bank
Umum di Indonesia dan atas nama Direksi Bank
Indonesia c.q. salah seorang calon pemilik Bank Perkreditan Rakyat yang
bersangkutan.
Sedangkan untuk memperoleh izin usaha Bank Perkreditan Rakyat
permohonan yang diajukan oleh si pemohon harus memenuhi persyaratan
sebagaimana diatur dalam Pasal 9 Surat Keputusan Direksi Ban Indonesia
Nomor 32/35/KEP/DIR tentang Bank Perkeditan Rakyat yaitu yang salah
satunya memuat tentang bukti pelunasan modal disetor dalam bentuk fotokopi
bilyet deposito.
Secara tersirat dari penjelasan diatas dalam mendirikan bank haruslah
memenuhi persyaratan dan prosedur pendirian bank yang semuanya itu
haruslah melampirkan setoran atau pelunasan modal.

2.2 Lembaga Keuangan

Menurut Pasal 1 point b UU No.14 tahun 1967 tentang pokok-pokok


perbankan mengatakan bahwa Lembaga keuangan adalah semua badan yang
melalui kegiatan-kegiatannya di bidang keuangan menarik uang dari
masyarakat dan menyalurkannya ke dalam masyarakat.

Sementara menurut Abdulkadir Muhammad menyatakan bahwa


lembaga keuangan adalah badan usaha yang mempunyai kekayaan dalam
bentuk asset keuangan (financial assets). Kekayaan berupa asset keuangan ini
digunakan untuk menjalankan usaha di bidang jasa keuangan, baik penyediaan
dana untuk membiayai usaha produktif dan kebutuhan konsumtif, maupun jasa
keuangan bukan pembiayaan.
Berdasarkan perbedaan fungsi kelembagaan, deviasi-deviasi menurut
fungsi dan tujuannya sehingga dapat digolongkan ke dalam dua lembaga yaitu
Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
(LKBB).
2.3 PERBEDAAN LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN LEMBAGA
KEUANGAN BUKAN BANK

Perbedaan lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan


bank terletak pada tugas utamanya di keduanya antara lembaga keuangan bank
dan lembaga keuangan bukan bank dapat kita lihat melalui kegiatan utamanya.
Perbedaan kedua bentuk lembaga keuangan tersebut dapat kita lihat,
yaitu sebagai berikut ini :

2.3.1 Dari Segi Penghimpunan Dana :

a. Lembaga Keuangan Bank


Lembaga keuangan bank secara langsung menghimpun dana
berupa simpanan dana masyarakat (tabungan, giro, deposito), dan
melakukan secara tidak langsung dari masyarakat (kertas berharga,
pinjaman / kredit dari lembaga lain)
b. Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga keuangan bukan bank secara tidak langsung
menghimpun dana dari masyarakat berupa surat berharga dan
penyertaan serta pinjaman atau kredit dari lembaga lain.
2.3.2 Dari Segi Penyaluran Dana :
a. Lembaga Keuangan Bank
Lembaga keuangan bank dalam menyaluran dana untuk tujuan
modal kerja, investasi, konsumsi, penyaluran dana juga dilakukan
kepada badan usaha dan individu sifatnya jangka pendek,
menengah, dan panjang .
b. Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga keuangan bukan bank dalam menyaluran dana untuk
tujuan investasi yang ditujukan umumnya kepada badan usaha dan
sifatnya jangka menengah dan jangka panjang.
Dari perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa bank dapat
menyalurkan dana untuk tujuan modal kerja, investasi, konsumsi. Sedangkan
lembaga keuangan bukan bank tujuannya untuk investasi. Yang berarti bahwa
lembaga keuangan bukan bank secara tidak langsung tidak diperkenankan
untuk menyalurkan dana untuk tujuan konsumsi dan modal kerja. Menurut
undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-undang
No. 7 /1992 tentang Perbankan, Lembaga Keuangan Bank terdiri atas Bank
Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Sedangkan lembaga keuangan bukan
bank jenisnya lebih bervariasi dapat berupa lembaga pembiayaan (perusahaan
sewa guna usaha, perusahaan modal ventura, perusahaan jasa ajak piutang,
perusahaan pembiayaan konsumen, perusahaan kartu kredit, perusahaan
perdangan surat berharga), usaha peransuransian, dana pensiun, pegadaian,
pasar modal dll.

2.4 PENGERTIAN BANK

Lembaga perbankan merupakan inti dari sistwm keuangan dari setiap


negara. Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi orang
perseorangan, badan-badan usaha swasta, badan-badan usaha milik negara,
bahkan lembaga-lemabaga pemerintahan menyimpan dana-dana yang
dimilikinya2. Melalui kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan,
bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem
pembayaran bagi semua sektor perekonomian.
Di Indonesia masalah yang terkait dengan bank diatur dalam Undang-
Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998. Tidak jauh berebda dengan
rumusan tersebut, ada lagi pengertian lain dari bank,. Bank adalah usaha
bidang keuangan yang menarik dan mengeluarkan uang di masyarakat
terutama memberikan kredit dan jasa di lalu lintas pembayaran dan peredaran
uang3.

2
Hermansyah, SH., M.hum, op, cit, hlm 7
3
Yandianto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, M2S Bandung, Bandung, 2000, hlm
38.
Rumusan mengenai pengertian bank yang lain, dapat juga kita temui dalam
kamus istilah hukum Fockema Andreae yang mengatakan bahwa bank adalah
suatu lembaga atau orang pribadi yang menjalankan perusahaan dalam
menerima dan memberikan uang dari dana kepada pihak ketiga4.
Berhubungan dengan cek yang hanyan dalam arti adalah luas adalah
orang atau lembaga yang dalam pekerjaanya secara teratur menyediakan uang
untuk pihak ketiga.
Prof. G.M. Verryn Stuart dalam buku Bank Politik, bahwa pengertian
bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit
(to satisfy the needs of credit) , baik dengan alat alat pembayaran sendiri atau
dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan
mengedarkan alat alat penukar baru berupa uang giral (circulate new tool
exchanger in the form of demand deposits)5.
Berdasarkan dari beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa
pada dasarnya bank adalah badan usaha yang manjalankan kegiatan
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada pihak-
pihak yang membutuhkan dalam bentuk kredit dan memberikan jasa dalam
bentuk lalu lintas pembayaran. Berkaitan dengan pengertian bank, Pasal 1 ayat
2 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan merumuskan
bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simppanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkaan taraf
hidup rakyat banyak.

2.5 SUMBER DANA BANK

Pada hakikatnya lembaga keuangan adalah semua badan yang


mempunyai kegiatan-kegiatannya dibidang keuangan menarik uang dari dan

4
Hermansyah, SH., M.hum, op. cit, hlm 8.

5
Dr. Thomas Suyatno, M.M.,Kelembagaan perbankan.1988. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta. Hlm 1.
menyalurkan ke dalam masyarakat. Sebagai lembaga keuangan, bank
mempunyai usaha pokok berupa
menghimpun dana daari masyarakat untuk kemudian menyalurkan kembali
kepada masyarakat yang membutuhkan dana dalam bentuk kredit atau
pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah. Fungsinya untuk mencari dan
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan memegang
peranan penting terhadap pertumbuhan suatu bank, sebab volume dana yang
berhasil dihimpuun atau disimpan tentunya akan menentukan pula volume
dana yang dapat dikembangkan oleh bank tersebut dalam bentuk penanaman
dana yang menghasilkan, misalnya dalam bentuk pemberian kredit, pembelian
efek-efek, atau surat-surat berharga di pasar uang6. Dana bank sendiri
memiliki pengertian uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar
yang dikuasai bank yang setiap waktu dapat diuangkan.
Dalam rangka mobilisasai dan menghimpun dana dari masyarakat
tersebut sudah tentu bank harus sedemikian rupa mengenal sumber-sumber
dana yang terdapat di dalam berbagai lapisan masyarakat dengan bentuk yang
berbeda pula.
Pada prinsipnya dana dari suatu bank itu terdiri dari :
2.5.1 Dana Yang Bersumber Dari Bank Sendiri
Dana yang bersumber dari bank itu sendiri adalah dana
berbentuk modal setor yang berasala dari para pemegang saham
dan cadangan-cadangan serta keuntungan bank yang belum
dibagikan kepada pemegang
saham. Dana ini adalah dana murni dimiliki oleh bank yang telah
ada sejak bank tersebut memulai kegiatan usahanya, bahkan sejak
bak tersebut memperoleh izin usaha dari Bank Indonesia. Modal
setor yang berasal dari pemegang saham dapat dikatkan bersifat
tetap, dalam arti selamannya akan tetap mengendap dalam bank
dan tidak akan mudah ditarik begitu saja oleh penyetoran. Dalam
ketentuan Pasal 37 ayat 1 jo. Pasal 35 Undang-Undang No. 1

6
Hermansyah, SH., M.hum, op. cit, hlm 43.
Tahun 1995 tentang Perseroan terbatas ditentukan bahwa untuk
pengurangan modal setor suautu perseroan terbatas haruslah
melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pelaksanaan
Rapat Umum Pemegang Saham tersebut harus memenuhi
ketentuan dan persyaratan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2.5.2 Dana Yang Bersumber Dari Masyarakat Luas
Sebagaimana telah dikemukakan diatas, bahwa dana bank
yang berasal dari masyarakat mempunyai peranan yang sangat
penting bagi kegiatan perbankan. Dana yang berasal dari
masyarakat luas adalah dana yang berhasil dihimpun dari
masyarakat dalam bentuk simpanan yang diwujudkan dalam
berbagai bentuk seperti giro, deposito, dan tabungan. Berdasarkan
pengertian di atas, maka dalam dunia perbankan dana yang berasal
dari masyarakat luas ini terdiri dari:
a. Simpanan Giro (Demand Deposit)
Secara umum giro adalah simpanan yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet
giro, sarana perintah pembayaran lain atau dengan pemindah
bukuan7.
b. Deposito (Time Deposit)
Simpanan pihak ketiga pada bak yang penarikanya hanya
dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut
perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan.
Mengenai jangka waktu deposito terdapat beberapa alternatif
yang dapat dipilh oleh nasabah penyimpan, yaitu:
1 (satu) bulan
3 (tiga) bulan
6 (enam) bulan

7
Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 Tentang
Perbankan.
12 (dua belas) bulan
24 (dua puluh empat) bulan
c. Sertifikat Deposito
Simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti
penyimpanannya dapat dipindah tangankan8.
d. Tabungan
Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek, bilyet, giro, dan atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu9.
2.5.3 Dana Yang Bersumber Dari Bank Indonesia
Dana yang dikucurkan oleh Bank Indonesia melalui fasilitas
kredit kepada bank-bank yang mengalami kesulitan pendanaan
jangka pendek dan dijamin dengan agunan yang berkualitas tinggi
dan mudah dicairkan. Hal tersebut merupakan implementasi dari
fungsi Bank Indonesia sebagai the lender of the last resort (LoLR)
.Yang menurut Undang-Undang No. 3 Tahum 2004, fungsi the
lender of the last resort itu memungkinkan Bank Indonesia
memberikan fasilitas pembiayaan darurat yang pendanaannya
menjadi beban pemerintah10.
Adapunn dana yang bersumber dari Bank Indonesia yang
dikucurkan kepada bank-bank yangg mengalami kesulitan
pendanaan adalah sebagai berikut:
a. Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI)
Kredit Likuiditas Indonesia adalah kredit yang diberikan
oleh Bank Indonesia untuk membiayai kredit program
pemerintah yang disalurkan melalui Bank Umum dengan
perkataan lain, KLBI diberikan oleh Bank Indonesia sebagai

8
Ibid., Pasal 1 ayat 8.
9
Ibid., Pasal 1 ayat 9.
10
Hermansyah, SH., M.hum, op. cit, hlm 49
pinjaman kepada bank-bank yang membutuhkan dana sebagai
pinjaman kepada bank-bank yang memmbutuhkan dana untuk
kepentingan likuiditas mereka.
Pada saat ini Krdit Likuiditas Bank Indonesia sudah tidak
dipergunakan lagi oleh Bank Indonesia, yaitu sejak
dikeluarkannya fasilitas diskonto rupiah dan diberlakukannya
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).
b. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)
Fasilitas yang diberikan oleh BI kepada perbankan, untuk
menjaga kestabilan pembayaran dan sektor perbankan agar tidak
terganggu oleh adanya mismatch (ketidak seimbangann)
likuiditas antara penerima dana pada bank-bank.
c. Kredit Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah Jangka Pendek
Kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah yang
diberikan kepada bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan
jangka pendek dari bank yang bersangkutan dengan ketentuan-
ketentuan dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yaitu:
1. Diberikan untuk bank yang mengalami kesulitan dana (Pasal 11
ayat 1)
2. Jangka waktu maksimal 90 hari (Pasal 11 ayat 1)
3. Dengan agunan berkualitas tinggi dan mudah dicairkan (Pasal 11
ayat 2)
2.5.4 Dana Bersumber Dari Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga
Keuangan Bukan Bank
a. Pinjaman Antar Bank
Pinjaman baik dana, bantuan tenaga ahli ataupun bentuk
modal. Bentuk modal biasanya diberikan sebagai pinjaman oleh
bank lain.
b. Call Money
Dana talangan atau tambahan dari lembaga keuangan bank.
Dana dalam rupiah yang dipinjamkan oleh bank dari bank lain,
maksimal 7 hari, yang setiap waktu dapat ditarik kembali oleh
bank yang meminjamkan tanpa dikenakan pembebanan.
c. Pinjaman Dana Dari Luar Negeri
Keseluruhan dana yang diperoleh dari pinjaman luar negeri
baik dari lemabag keuagan bank atau bukan bank. Bank penerima
pinjaman harus mengembalikan dana pinjaman terebut dalam
jangka waktu tertentu.

2.6 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUMBER DANA


BANK

Sebuah bank yang dapat dipercaya nasabahnya dan dapat menarik


nasabah, karena dipengaruhi faktor-faktor, yaitu sebagai berikut :

a. Kepercayaan Masyarakat
Sebuah bank mempunyai suatu gambaran umum di mata masyarakat yang
mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat pada bank tersebut.
Banyak faktor yang mempengaruhi gambaran suatu bank di mata
masyarakat, seperti pelayanan atau kinerja, keadaan keuangan, berita-
berita di mass media tentang bank tersebut, laporan-laporan Bank
Indonesia tentang bank tersebut, dan lain-lain. Semakin tinggi tingkat
kepercayaan masyarakat pada sebuah bank, maka semakin tinggi pula
kemungkinan bank tersebut untuk menghimpun dana dari masyarakat
dengan efisien dana sesuai rencana penggunaan dananya.
b. Ekspetasi Pendapatan Yang Akan Diterima Oleh Penabung
Perkiraan tingkat pendapatan yang akan diperoleh (expected rate of
return) oleh penyimpan dana lebih tinggi disbanding pendapatan dari
alternative investasi lain dengan tingkat resiko yang seimbang. Semakin
tinggi tingkat pendapatan yang diperkirakan oleh calon penyimpan dana
ini, maka semakin mudah sebuah bank untuk menarik dana dari calon
penyimpan dananya.
c. Risiko Penyimpanan Dana
Apabila sebuah bank dapat memberikan tingkat kepastian yang tinggi atas
dana masayarakat untuk dapat ditarik lagi sesuai waktu yang telah
diperjanjikan, maka masyarakat semakin bersedia untuk menempatkan
dananya di bank tersebut.
d. Service
Pelayanan yang diberikan oleh bank kepada penyimpan dana. Pelayanan
yang baik akan membuat penyimpan dana merasa dihargai, diperhatikan,
dan dihormati, sehingga merasa senang untuk terus bertransaksi keuangan
dengan bank tersebut. Pelayanan ini bisa berupa pelayanan dari petugas
bank, pemberian hadiah, atau pemberian fasilitas yang lain.
e. Menjaga Kerahasian Data Nasabah Pengelolaan Dana Bank Yang Hati-
Hati
Artinya bahwa setiap lapisan karyawan harus wajib menjaga kode etik /
norma suatu bank, yaitu tidak diperkenankan untuk menyebarkan
identitas suatu nasabah secara sembarang, kalau pun diperlukan harus
melalui proses lebih lanjut apakah informasi tersebut membantu beberapa
pihak yang berkepentingan.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Lembaga keuangan dapat kita lihat sebenarnya merupaka pemberi jasa


sebagai penarik dana dari masyarakat dan mengulurkannya lagi ke
masyarakat.Maksudnya adalah dengan diusahakan terlebih dahulu.

Sementara dapat juga kita lihat bahwa peranan bank yaitu untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi dalam bentuk penyediaan dan pengelolaan
uang, yang antara lain meliputi administrasi keuangan, penggunaan uang,
perdagangan dan pertukaran, perkreditan, kiriman uang dan pengawasannya.
Sementara untuk hubungan luar negeri adalah sebagai jembatan dengan dunia
Internasional dalam lalu lintas devisa, moneter dan perdagangan, serta
membantu terjadinya perdagangan ekspor-impor, pariwisata dan transfer
uang.

Dan dapat kita lihat juga bahwa dari banyaknya sumber dana bank
yang ada, ternyata sumber dana yang diperoleh dari masyarakat luaslah yang
memiliki peran paling penting sebagai sumber utama dana bank.

Pencaharian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika


dibandingkan dengan sumber lainnya dan pencarian dana dari sumber ini
paling dominan asalkan bank dapat memberikan bunga dan fasilitas menarik
lainnya. Akan tetapi pencarian sumber dana dari sumber ini relatif lebih
mahal jika dibandingkan dari dana sendiri.

Adapun sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam


bentuk simpanan giro, simpanan tabungan, dan simpangan deposito. Dimana
simpanan giro merupakan dana murah bagi bank karena bunga atau balas jasa
yang dibayar paling murah jika dibandingkan simpanan tabungan dan
simpanan deposito.
3.2 SARAN

Semua bank memiliki kebijakannya masing-masing. Namun, kita


harus tetap selektif dalam memilih bank yang sehat dan jelas sumber dananya
agar segala urusan perbankan kita dapat berjalan dengan lancar dan mencegah
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Republik Indonesia. 1998. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang


Perbankan.

2. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 32/33/KEP/DIR tentang Bank

Umum.

3. Surat Keputusan Mentri Keuangan Republik Indonesia No. 792 Tahun 1990
tentang Lembaga Keuangan.

4. Suyatno, Thomas, M.M. 1988.Kelembagaan perbankan. Jakarta : Gramedia


Pustaka Utama

5. Hermansyah, SH., M.hum. 2009. Hukum Perbankan Nasioanal Indonesia.


Jakarta: Kencana.

6. Yandianto. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung: M2S Bandung.

Anda mungkin juga menyukai