Arab:
Indonesia:
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya
kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya."
Artinya: Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang,
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah
Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
(QS. Ali-Imran: 190-191).
1. sesungguhnya...........................................................
2. dalam......................................................................
3. penciptaan...........................................................
4. langit........................................................
5. dan..........................................................................
6. bumi.............................................................
7. dan............................................................................
8. pergantian (silih berganti)................................
9. malam...................................................................
10. dan..........................................................................
11. siang...............................................................
12. terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah).......
13. bagi orang-orang yang....................................
14. berakal..........................................................
Terjemahan per kalimat
1.
Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi.
2.
dan pergantian malam dan siang.
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)
3.
bagi orang-orang yang berakal.
1. (yaitu) orang-orang.............................................
2. mengingat Allah....................................
3. berdiri..................................................................
4. dan..........................................................................
5. duduk..............................................................
6. dan..........................................................................
7. dalam.................................................................
8. keadaan berbaring........................................
9. dan.........................................................................
10. mereka memikirkan................................
11. tentang / dalam..................................................
12. penciptaan.....................................................
13. langit......................................................
14. dan....................................................................
15. bumi......................................................
16. ya Tuhan kami..............................................
17. tidaklah...........................................................
18. Engkau menciptakan..................................
19. ini...................................................................
20. sia-sia.........................................................
21. Mahasuci Engkau...................................
22. lindungilah.....................................................
23. azab.........................................................
24. neraka.......................................................
Terjemahan per kalimat
1.
(yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri,
duduk dan dalam keadaan berbaring.
2.
dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi.
3.
" Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan
semua ini sia-sia.
4.
Mahasuci Engkau lindungilah kami dari azab neraka.
C. Asbabun Nuzul
D. Asbabun Wurud
Surah Ali-'Imran artinya keluarga Imran. Dinamakan surah Ali-'Imran karena memuat
kisah keluarga imran. Surah Ali-'Imran adalah Surah ke-3 dalam Al-Qur'an.
Surah ini terdiri dari 200 ayat dan termasuk surat Madaniyah. Surah Ali-'Imran
terdapat pada juz 3 (ayat 1-91) dan juz 4 (ayat 92-200). Surah ini memiliki nama lain
Az-Zahrawan (dua yang cemerlang).
E. Isi Kandungan
1. Q.S Ali Imran :190
Dalam Q.S Ali-Imran : 190, Allah SWT menegaskan bahwa dalam penciptaan langit
dan bumi terdapat tanda-tanda kekuasaan-Nya. Tanda-tanda itu bisa diserapi,
dimaknai oleh Ulul Albab (orang-orang yang berfikir). Dalam ayat ini, kita disadarkan
bahwa salah satu wasilah mengenai Allah adalah dengan mentafakuri, memikirkan
ayat-ayat Kauni-Nya pada alam. Salah satunya kekuasaan Allah dalam pergantian
siang dan malam yang disebutkan dalam ayat ini.
2. Q.S Ali Imran :191
Telah diterangkan pada ayat 190 bahwa orang-orang yang bisa memaknai
tanda-tanda kekuasaan Allah adalah Ulul Albab (orang-orang yang berfikir). Pada ayat
ini Allah menerangkan karakteristik Ulul Albab tersebut yaitu, pertama, orang yang
senantiasa berdzikir kepada Allah SWT, bagaimanapun keadaannya, berdiri, duduk,
atau berbaring. Kedua, mereka senantiasa berfikir, bertafakur, bertadabur, atas
ayat-ayat Allah SWT. Selain itu, mereka juga adalah yang selalu menghambakan diri
kepada Allah dengan doa munajat, seperti terlukis di penggalan ayat ini. Mereka
memohon agar dipelihara dari siksa api neraka.
Tambahan
Kandungan ayat
1. Ummat Islam harus berpikir kritis memikirkan alam semesta ciptaan Allah
2. Dengan memperhatikan ciptaan Allah, maka akan menambah ilmu
pengetahuan manusia
3. Dengan memperhatikan ciptaan Allah akan menambah rasa syukur kita kepada
Allah
4. Dengan memperhatikan ciptaan Allah akan meningkatkan kesadaran akan
keMahaKuasaan Allah
5. Ulul Albab adalah manusia yang mau menggunakan akal fikirannya untuk
memperhatikan ciptaan Allah, memperbanyak mengingat Allah dalam setiap
kesempatan, dan menyadari bahwa apapun yang diciptakan Allah tidaklah sia-sia
TANDA-TANDA KIAMAT
1. Munculnya Dajjal
2. Munculnya Nabi ISA
3. MUNCULNYA YAJUJ MAJUJ
4. Munculnya Dabbah (binatang) yang berbicara kepada manusia
5. Kabut (bukan gabut)
6. TERJADINYA TIGA PENENGGELAMAN BUMI
7. Terbitnya matahari dibarat
8. Keluarnya binatang dari perut bumi
9. Munculnya api yang mengumpulkan manusia (api hijaz)
10. Ditiupnya sangkakala
11. Maraknya kekikiran
12. Penaklukan baitul maqdis
13. Banyaknya nabi palsu
14. Munculnya beragam fitnah
15. Tersebarnya Stabilitas keamanan
16. Banyaknya pasukan dan pendukung kezaliman (FPI, HTI, orang2 tolol gitu lah
pokoknya)
17. Maraknya minuman keras
18. Maraknya pembunuhan
Kiamat Sugra (Kiamat Kecil) : Pengertian kiamat sugra adalah kejadian hancurnya jagat
raya dengan skala kecil, Misalnya tanda-tanda kiamat sugra adalah kematian, bencana alam
seperti, tsunami, gempa bumi, banjir, gunung meletus, , dan sebagainya. Setelah seseorang
mati, rohnya akan berada di alam Barzah atau alam kubur, alam barzah adalah alam antara
dunia dan akhirat. Kiamat sugra sering terjadi dilingkungan kita yang merupakan suatu
teguran Allah swt.
Kiamat Kubra (Kiamat Besar) : Pengertian kiamat kubra adalah kejadian hancurnya alam
semesta beserta isinya atau hancurnya alam semesta seluruhnya termasuk semua penghuni-
penghuninya, seperti manusia, hewan, tumbuhan dan tanda dimulainya kehidupan di akhirat
serta Manusia akan mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya yang pernah
dibuat sewaktu hidup. Tanda-tanda kiamat kubra adalah munculnya dajjal, matahari terbit
dari barat, turunnya ya'juj dan ma'juj.
Menyadari bahwa alam seisinya akan hancur lebur maka setiap orang muslim harus banyak
melakukan amal kebaikan serta menjauhi segala amal perbuatan yang tidak baik atau
menjauhi larangan Allah swt.
Mengingat bahwa hidup di dunia ini merupakan sawah ladang kehidupan alam akhirat atau
merupakan jembatan untuk menuju ke alam akhirat maka kita harus membelanjakan atau
menginfakkan sebagian harga untuk menghindari diri dari sifat rakus, tamak, dan kikir.
Berani dan tidak takut mati karena membela agama, serta menegakkan dan menjunjung
tinggi agama Islam.
Tidak iri terhadap kenikmatan yang diperoleh orang lain.
Dapat menenteramkan jiwa orang yang mendapat perlakukan kurang adil
Artinya: Dan (ingatlah) hari (ketika) di tiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang ada
di bumi, di langit dan segala yang ada di bumi, kecuali siapa yang di kehendaki Allah SWT.
Dan semua akan datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. (QS. An-Naml Ayat
87)
1. Bumi digoncangkan sekuat kuatnya hingga mengeluar kan isi yang dikandungnya (QS. Al-
Zalzalah : 1 5)
2. Matahari di gulung, bintang-bintang berjatuhan dan laut meluap. (QS. Al- Infithor : 1 3)
3. Gunung-gunung kemudian pecah berterbangan menjadi pasir (QS. Al- Haqqah : 14)
4. Manusia tidak dapat menolong manusia lainnya, bahkan seorang ayah terhadap anaknya
sendiri. (QS. Lukman : 33)
1. Membuat manusia senantiasa bersikap hati-hati, sehingga akan selalu taat kepada
petunjuk agama dan sadar akan batas kesenangan hidup di dunia.
2. Terus memperbaiki kualitas kebaikan, yaitu berbakti kepada Allah, orang tua, dan
sesama manusia lain.
3. Membuat manusia sadar bahwa kehidupan setelah kehidupan dunia merupakan
tujuan manusia hidup di dunia.
4. Mendorong manusia agar menambah perbuatan baik (amal soleh) dan meninggalkan
larangan Allah.
5. Mengingatkan bahwa kehidupan dunia adalah ladang kehidupan akhirat, jembatan
untuk menuju ke alam akhirat, sehingga menghindarkan manusia dari sifat rakus,
kikir, dan tamak.
6. Tidak iri terhadap kenikmatan yang didapat oleh orang lain.
7. Membuat jiwa tenteram.
Yaumul Baats yaitu masa dibangkitkannya manusia dari alam kubur mulai dari manusia pertama
sampai manusia terakhir ( Q.S. Al Zalazalah ayat 6 )
Yaumul Mahsyar yaitu masa dikumpulkannya manusia dipadang mahsyar untuk dihisab /
diperhitungkan amal kebaikan dan keburukanya. (Q.S. Ibrahim : 48)
Yaumul Hisab/ Mizan yaitu Masa diperhitungkan / ditimbang amal kebaikan dan keburukan
manusia ( Q.S. Yasin : 65 )
Sirat yaitu jembatan yang akan dilewati oleh manusia setelah dihisab dan ditimbang amal baik dan
buruknya. Disini akan ditentukan manusia akan masuk neraka atau surga.
Surga yaitu tempat balasan bagi orang yang beriman kepada Allah SWT..(Q.S. Al Hajj : 23 )
Neraka yaitu tempat balasan bagi orang yang ingkar kepada Allah SWT. (Q.S. Az Zumar : 32 )
EZ nyontek
MAWARIS
Pengertian Mawaris
Kata mawaris berasal dari kata waris atau Al-miirats, waritsa yang berarti berpindahnya sesuatu yakni
harta yang berupa materi dari seseorang yang disebut sebagai pewaris kepada orang lain yang
disebut sebagai ahli waris. Ilmu yang mempelajari hal-hal yang menyangkut waris disebut dengan
ilmu mawaris atau dikenal juga dengan istilah faraid (baca hukum menuntut ilmu). Kata faraid atau
dalam bahasa arab, mafrudah, adalah bagian pada harta peninggalan yang telah ditentukan
kadarnya. sedangkan secara istilah mawaris atau Warisan diartikan sebagai perpindahan harta atau
kepemilikan suatu benda dari orang meninggal dunia atau pewaris kepada ahli warisnya yang masih
hidup.
Harta warisan atau harta peninggalan dalam ilmu mawaris dikenal dengan sebutan tirkah yang artinya
peninggalan. Tirkah diartikan sebagai sesuatu atau harta yang berupa materi ditinggalkan oleh
pewaris atau orang yang meninggal, dan pembagiannya harus sesuai dengan syariat Islam.
Dasar Hukum Mawaris
Hukum mawaris mengatur hal-hal yang menyangkut harta peninggalan (warisan) yang ditinggalkan
oleh ahli waris atau orang yang meninggal. Ilmu mawaris dalam islam mengatur peralihan harta
peninggalan dari pewaris kepada nasabnya atau ahli warisnya yang masih hidup. Adapun dasar-dasar
hukum yang mengatur ilmu mawaris adalah sebagai berikut:
Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang
wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau
banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan. (QS. An-nisa (4): 7)
Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anakanakmu. Yaitu : bahagian
seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya
perempuan lebih dari dua, Maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak
perempuan itu seorang saja, Maka ia memperoleh separo harta. dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi
masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai
anak;n jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja),
Maka ibunya mendapat sepertiga; jika yangmeninggal itu mempunyai beberapa saudara, Maka ibunya
mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat
atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak
mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. ini adalah
ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.(QS. An-nisa (4):
11)
1. Al-Muwaris (pewaris)
Orang yang memiliki harta warisan yang telah meninggal dunia dan mewariskannya kepada
ahli warisnya. Syaratnya adalah al-muwaris benar-benar telah dinyatakan meninggal baik
secara hukum maupun medis.
Termasuk dalam hal ini adalah bayi yang masih berada dalam kandungan meskipun ia
masih menyerupai janin dan ia terkait nasab dengan al mawaris. Baik pria dan wanita
memiliki hak untuk memperoleh harta warisan
3. Tirkah
Tirkah adalah harta atau hak yang berpindah dari al muwaris atau pewaris kepada ahli
warisnya. Harta tersebut dapat dikatakan tirkah apabila harta peninggalan almuwaris
yang telah dikurangi biaya perawatan, pengurusan jenazah, hutang dan wasiat yang sesuai
syariat agama islam untuk selanjutnya diberikan kepada ahli waris. Dari pengertian tersebut
maka dapat diketahui perbedaan harta peninggalan dengan harta warisan. Harta
peninggalan adalah semua materi yang ditinggalkan oleh pewaris yang telah meninggal
dunia secara keseluruhan sedangkan harta waris atau tirkah adalah harta peninggalan yang
sesuai syara berhak diberikan kepada ahli waris setelah dikurangi hak orang lain di
dalamnya.
Zawul Furuqh
Anak perempuan tunggal 1/2
KASUS PEWARISAN
1. Ahli waris terdiri dari asabah (anak) yang laki-laki maka pembagian
warisannya bagi rata warisan yang ada
2. Ahli waris terdiri dari anak laki2 dan anak perempuan maka pembagian
warisannya, mereka menghabiskan sisa/seluruh harta yang tersisa dengan
pola
i. 1 laki = 2 perempuan
3. Ahli waris yang terdiri dari zawul furuq dan asabah semua laki2, maka
pembagiannya mendahulukan zawul furuq, lalu sisanya dihabiskan asabah
dengan rata
4. Ahli waris yang terdiri dari zawul furuq dan asabah anak laki2 dan
perempuan, maka pembagian mendahulukan zawul furuqh kemudian sisanya
mereka menghabiskan sisa/seluruh harta yang tersisa dengan pola
i. 1 laki = 2 perempuan
6. Ahli waris hanya terdiri dari ayah&ibu , suami/istri pembagiannya pilih yang
lebih menguntungkan cara baginya
i. jadi zawul furuq
ii. jadi ashabah
At taubah 105
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu
apa yang telah kamu kerjakan.
1. Deliar Noor
2. Hans Bague Jassin
3. Mohammad Natsir
4. Soedjatmoko
Sejarah islam
Berbagai teori perihal masuknya Islam ke Indonesia terus muncul sampai saat ini. Fokus diskusi
mengenai kedatangan Islam di Indonesia sejauh ini berkisar pada tiga tema utama, yakni tempat asal
kedatangannya, para pembawanya, dan waktu kedatangannya. Seperti banyak diketahui jika daerah
penghasil batu kapur yaitu Kota Barus (Sibolga-Sumatera Utara) sudah digunakan oleh para firaun di
mesir untuk proses pemakaman mumi firaun. Berdasarkan hal tersebut membuktikan jika jauh
sebelum islam datang, masyarakat Nusantara sudah berhubungan dengan dunia luar.
Ada kemungkinan Islam sudah masuk di Nusantara terjadi pada masa Kenabian atau masa hidupnya
Nabi Muhammad S.A.W. Mengenai tempat asal kedatangan Islam yang menyentuh Indonesia, di
kalangan para sejarawan terdapat beberapa pendapat. Ahmad Mansur Suryanegara
mengikhtisarkannya menjadi tiga teori besar.
1. Pertama, teori Gujarat, India. Islam dipercayai datang dari wilayah Gujarat India melalui
peran para pedagang India muslim pada sekitar abad ke-13 M.
2. Kedua, teori Makkah. Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui
jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7 M.
3. Ketiga, teori Persia. Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang
dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke nusantara sekitar abad ke-13 M.
Melalui Kesultanan Tidore yang juga menguasai Tanah Papua, sejak abad ke-17, jangkauan
terjauh penyebaran Islam sudah mencapai Semenanjung Onin di Kabupaten Fakfak, Papua
Barat.
LMAOOOOO FUCK FUCK
Kalau Ahli Sejarah Barat beranggapan bahwa Islam masuk di Indonesia mulai abad 13 adalah tidak
benar, HAMKA berpendapat bahwa pada tahun 625 M sebuah naskah Tiongkok mengkabarkan bahwa
menemukan kelompok bangsa Arab yang telah bermukim di pantai Barat Sumatera (Barus). Pada saat
nanti wilayah Barus ini akan masuk ke wilayah kerajaan Srivijaya.
Pada tahun 30 Hijriyah atau 651 M semasa pemerintahan Khilafah Islam Utsman bin Affan (644-656
M), memerintahkan mengirimkan utusannya (Muawiyah bin Abu Sufyan) ke tanah Jawa yaitu
ke Jepara (pada saat itu namanya Kalingga). Hasil kunjungan duta Islam ini adalah raja Jay Sima,
putra Ratu Sima dari Kalingga, masuk Islam.
Pada tahun 718M raja Srivijaya Sri Indravarman setelah kerusuhan Kanton juga masuk Islam pada
masa khalifah Umar bin Abdul Aziz (717 - 720 M) (Dinasti Umayyah).
Teori Islam Masuk Indonesia abad 13 melalui pedagang Gujarat, menurut pendapat sebagian besar
orang, adalah tidaklah benar. Apabila benar maka tentunya Islam yang akan berkembang kebanyakan
di Indonesia adalah aliran Syi'ah karena Gujarat pada masa itu beraliran Syiah, akan tetapi kenyataan
Islam di Indonesia didominasi Mazhab Syafi'i.
1. Syarat masuk Islam sangat mudah karena seseorang dianggap telah masuk Islam jika ia telah
mengucapkan kalimah syahadat.
2. Pelaksanaan ibadah sederhana dan biayanya murah.
3. Agama Islam tidak mengenal pembagian kasta sehingga banyak kelompok masyarakat yang
masuk Islam karena ingin memperoleh derajat yang sama.
4. Aturan-aturan dalam Islam bersifat fleksibel dan tidak memaksa.
5. Agama Islam yang masuk dari Gujarat, India mendapat pengaruh Hindu dan tasawuf sehingga
mudah dipahami.
6. Penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan secara damai tanpa kekerasan dan
disesuaikan dengan kondisi sosial budaya yang ada.
7. Runtuhnya kerajaan Majapahit pada akhir abad ke 15 yang memudahkan penyebaran Islam
tanpa ada pembatasan dari otoritas kerajaan Hindu-Budha.
8. Tidak teriak ganyang kafir / ganyang cina tiap 2 detik sekali
Peran islam
Ni organisasi2nya
1. Muhammadiyah
2. Sarekat islam
3. Jamiyatul khair
4. Al irsyad
5. Perserikatan ulama
6. Sumatra thawalib
7. Persatuan islam (persis)
8. NU
AWAL PERKEMBANGAN ISLAM PASCA KEMERDEKAAN
Pada babak ini proses dawah (Islamisasi) di Indonesia mempunyai ciri terjadinya globalisasi
informasi dengan pengaruh-pengaruh gerakan Islam internasional secara efektif yang akan
membangun kekuatan Islam lebih utuh yang meliputi segala dimensinya. Sebenarnya kalau
saja Indonesia tidak terjajah maka proses Islamisasi di Indonesia akan berlangsung dengan
damai karena bersifat kultural dan membangun kekuatan secara struktural.
Hal ini dikarenakan awal masuknya Islam yang secara manusiawi, dapat
membangun martabat masyarakat yang sebagian besar kaum sudra (kelompok struktur
masyarakat terendah pada masa kerajaan) dan membangun ekonomi masyarakat. Sejarah
membuktikan bahwa kota-kota pelabuhan (pusat perdagangan) yang merupakan kota-kota
yang perekonomiannya berkembang baik adalah kota-kota muslim.
Dengan kata lain Islam di Indonesia bila tidak terjadi penjajahan akan merupakan
wilayah Islam yang terbesar dan terkuat. Walaupun demikian Allah mentakdirkan di
Indonesia merupakan jumlah peduduk muslim terbesar didunia, tetapi masih menjadi tanda
tanya besar apakah kualitasnya sebanding dengan kuantitasnya.