Anda di halaman 1dari 128

Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator

4. Memahami sifat-sifat 4.2 Menghitung banyak- Rasa ingin Mencoba membuat indikator alami dari berbagai
larutan asam-basa, nya pereaksi dan hasil tahu sayuran, buah, atau bunga yang ada di lingkungan
metode pengukuran, reaksi dalam larutan siswa.
dan terapannya. elektrolit dari hasil
titrasi asam-basa.

Pada bab ini akan dipelajari:


1. Konsep Asam-Basa
2. Sifat Larutan Asam dan Basa
3. Penentuan pH Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat
4. Penentuan pH Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah

Larutan Asam-Basa

Menjelaskan konsep asam- Menjelaskan sifat larutan Menjelaskan pH larutan Menjelaskan pH larutan
basa asam dan basa asam kuat dan basa kuat asam lemah dan basa lemah

Menjelaskan konsep asam- 1. Menyebutkan sifat 1. Menjelaskan cara me- 1. Menjelaskan cara me-
basa berdasarkan: larutan asam dan basa nentukan pH, pOH, dan nentukan:
1. teori Arrhenius 2. Menjelaskan trayek pH pKw a. derajat ionisasi;
2. teori Bronsted-Lowry berbagai indikator 2. Menentukan pH larutan b. tetapan kesetim-
3. teori Lewis 3. Mengidentifikasi larutan asam kuat dan basa bangan baik asam
yang termasuk asam kuat (Ka) maupun basa
atau basa mengguna- (Kb);
kan indikator buatan, c. pH asam lemah
kertas lakmus, dan dan basa lemah
indikator alami 2. Menjelaskan konsep
pH dalam pencemaran

Menyebutkan sifat-sifat larutan asam-basa


dan menghitung pH-nya

2 Larutan Asam-basa
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: d
Menurut Arrhenius, asam adalah spesi yang me-
1. Jawaban: b
lepaskan H+ dalam air, sedangkan basa adalah
Pada reaksi:
spesi yang melepaskan OH– dalam air. Ba(OH)2
HCl(g) + NH3(g) → NH4Cl(s)
dalam air bersifat basa karena melepaskan ion OH–.
Menurut Arrhenius, reaksi HCl dan NH3 dalam fase
gas tidak dapat digolongkan reaksi asam-basa 6. Jawaban: d
karena tidak membentuk ion H+ dan OH–, padahal NH4+ merupakan asam konjugasi dari basa NH3
kedua senyawa tersebut merupakan asam-basa. karena NH3 mampu bertindak sebagai akseptor
Teori Arrhenius disempurnakan oleh Bronsted-Lowry proton, yaitu dengan menarik ion H+ dari molekul
yang mengemukakan teori asam-basa berdasarkan air. OH– merupakan basa konjugasi dari H2O
transfer proton (ion H+). Teori Bronsted-Lowry dapat karena H2O mampu bertindak sebagai donor proton.
diterapkan dalam reaksi HCl dan NH3. Dalam fase
gas, HCl dan NH3 tidak terionisasi karena keduanya 7. Jawaban: e
merupakan molekul kovalen dan reaksi tersebut a. HClO4 + NH2– ClO4– + NH3
tergolong reaksi asam-basa. asam 1 basa 2 basa 1 asam 2

2. Jawaban: a konjugasi
konjugasi
Garam yang bersifat netral terbentuk antara asam
kuat dengan basa kuat. Contoh garam yang b. HClO4 + NH3 ClO4– + NH4+
terbentuk antara asam sulfat dengan kalium asam 1 basa 2 basa 1 asam 2
hidroksida. Garam yang terbentuk antara asam konjugasi
kuat dengan basa lemah akan bersifat asam. konjugasi
Contoh garam yang terbentuk antara amonium
c. HClO4 + H2 O ClO4– + H3O+
hidroksida dan asam klorida serta aluminium asam 1 basa 2 basa 1 asam 2
hidroksida dan asam nitrat. Garam yang terbentuk
antara asam lemah dengan basa kuat akan bersifat konjugasi
konjugasi
basa. Contoh garam yang terbentuk antara asam
sianida dan natrium hidroksida serta asam d. HClO4 + OH– ClO4– + H2O
karbonat dan barium hidroksida. asam 1 basa 2 basa 1 asam 2

3. Jawaban: c konjugasi
Teori Bronsted-Lowry melibatkan serah terima konjugasi
proton. Teori ini memiliki kelebihan karena dapat e. HClO4 + N2H5+ H2ClO4– + N2H4
menjelaskan sifat asam-basa pada reaksi yang basa 2 asam 1 asam 2 basa 1
reversibel, yaitu reaksi yang spesinya dalam reaksi konjugasi
dapat bertindak sebagai asam dan basa. Misal konjugasi
CH 3COOH dan H 2O. Pada reaksi reversible, Jadi, senyawa HClO4 yang bersifat basa ditunjuk-
CH3COOH + H2O H3O+ + CH3COO–, reaksi ke kan pada reaksi e.
kanan CH3COOH mendonorkan proton sehingga
bertindak sebagai asam. Pada reaksi ke kiri, 8. Jawaban: e
CH 3COO – bertindak sebagai basa. Dengan F H F H
demikian pada reaksi reversible juga berlangsung | | | |
transfer proton. Sementara itu, serah terima F – B + : N – H → F – B : N – H
elektron merupakan teori dari Lewis. | | | |
4. Jawaban: e F H F H
Asam Basa
CH3COOH dapat melepas proton sehingga bersifat
asam dan dapat juga menyerap proton sehingga Dalam kulit valensi atom N dalam molekul NH3
bersifat basa. Oleh karena dapat bersifat asam terdapat tiga pasang ikatan (N – H) dan satu pasang
dan basa maka CH3COOH dikatakan bersifat elektron bebas (tidak berpasangan). Pada atom B
amfoter. H2SO4 hanya dapat melepas proton dalam molekul BF3 terdapat tiga pasang elektron
sehingga bersifat asam. Na2SO4, NaBr, dan NaCl yang berikatan (B – F). Sepasang elektron yang
merupakan garam netral. tidak berikatan pada atom N dapat disumbangkan

Kimia Kelas XI 3
kepada atom pusat B yang kemudian digunakan b. Tidak menjelaskan alasan beberapa senyawa
secara bersama-sama sehingga terjadi ikatan yang mengandung hidrogen dengan bilangan
kovalen koordinasi (B – N). Atom B pada BF3 oksidasi +1 (seperti HCl) dapat larut dalam
bertindak sebagai asam Lewis. Asam Lewis air untuk membentuk larutan asam, sedangkan
merupakan spesi yang bertindak sebagai penerima yang lain seperti CH4 tidak dapat.
pasangan elektron. Basa Lewis merupakan spesi c. Tidak menjelaskan alasan bahwa senyawa
yang bertindak sebagai pemberi pasangan yang tidak memiliki OH–, seperti Na2CO3
elektron. memiliki karakteristik seperti basa.
9. Jawaban: c 4. Persamaan reaksi Lewis:
..
NH4OH(g) + H2O(aq) → NH4OH2+(aq) + OH–(aq)
: Cl :
basa asam asam konjugasi basa –
.. | .. ..  Cl Cl 
konjugasi Cl Sn Cl
: Cl – Sn – Cl : + 2 : Cl– →
.. .. ..  
|  Cl Cl 
NH4OH dan NH4OH2+ merupakan pasangan basa- : Cl :
..
asam konjugasi. H 2 O dan OH – merupakan
Asam Basa
pasangan asam-basa konjugasi. Lewis Lewis

10. Jawaban: d 5. Tuliskan reaksi asam-basa berikut menurut


Partikel yang dapat bersifat amfiprotik adalah Bronsted Lowry dan tentukan pasangan asam-basa
partikel yang dapat bersifat asam dan basa dalam konjugasinya!
reaksi yang berbeda. Partikel akan bersifat asam a. HAc(aq) + H2O( )
jika bereaksi dengan basa, sedangkan partikel akan b. HNO2(aq) + OH–(aq)
bersifat basa jika bereaksi dengan asam. Ion HCO3–
dapat bertindak sebagai donor proton ketika c. HBr(aq) + H2O( )
ditambah basa membentuk CO32– (basa konjugasi). d. NH3(aq) + HBO32–(aq)
Ion HCO 3– dapat bertindak sebagai akseptor e. H2CO3(aq) + H2O( )
proton ketika ditambah asam membentuk H2CO3 Jawaban:
(asam konjugasi). a. HAc(aq) + H2O( ) H3O+(aq) + Ac–(aq)
Asam Basa Asam Basa
B. Uraian konjugasi konjugasi
1. a. HCl(aq) → H+(aq) + Cl–(aq)
Jumlah ion H+ = 1 (asam monoprotik)
b. H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO42–(aq) b. HNO2(aq) + OH–(aq) H2O( ) + NO2–(aq)
Jumlah ion H+ = 2 (asam poliprotik) Asam Basa Asam Basa
konjugasi konjugasi
c. NaOH → Na+(aq) + OH–(aq)
Jumlah ion OH– = 1 (basa monoprotik)
d. Ca(OH)2 → Ca2+(aq) + 2OH–(aq)
c. HBr(aq) + H2O( ) Br–(aq) + H3O+(aq)
Jumlah ion OH– = 2 (basa poliprotik) Asam Basa Basa Asam
konjugasi konjugasi
2. a. Sifat asam atau basa suatu zat ditentukan
oleh lingkungan atau pelarutnya.
b. Keasaman suatu basa akan semakin ber-
tambah jika semakin mudah melepaskan d. NH3(aq) + HBO32–(aq) H2BO3–(aq) + NH2–(aq)
proton (H+). Asam Basa Asam Basa
c. Kebasaan suatu basa akan semakin bertambah konjugasi konjugasi
jika semakin mudah menerima proton (H+).
d. Zat dalam reaksi yang dapat bertindak sebagai
asam maupun basa disebut zat amfiprotik. e. H2CO3(aq) + H2O( ) H3O+(aq) + HCO3–(aq)
Contoh H2O. Asam Basa Asam Basa
konjugasi konjugasi
3. Kekurangan teori asam-basa menurut Arrhenius
sebagai berikut.
a. Hanya dapat diaplikasikan pada reaksi yang
terjadi dalam air.

4 Larutan Asam-basa
A. Pilihan Ganda mempunyai rasa pahit, terasa licin di kulit,
mengandung ion OH–, pH lebih dari 7, dan dapat
1. Jawaban: b membirukan kertas lakmus merah.
Uji organoleptik artinya uji dengan dicicipi.
Keberadaan asam lemah yang tidak berbahaya, 5. Jawaban: a
seperti asam sitrat pada buah jeruk dapat Perubahan warna menjadi merah pada pengujian
dibuktikan dengan cara mencicipinya. Rasa suatu larutan dengan ekstrak bunga nusa indah
masam pada buah jeruk membuktikan salah satu menunjukkan bahwa larutan tersebut termasuk
sifat asam yaitu berasa masam. Sifat korosif asam. Contoh larutan asam adalah H2S. NH4OH
artinya merusak berbagai benda logam dan dan NaOH merupakan basa, jika diuji dengan
nonlogam. Sifat ini terutama dimiliki oleh asam- ekstrak bunga nusa indah menghasilkan warna
asam kuat. Asam yang bereaksi dengan logam kuning. CH3COONa dan K2S merupakan garam
akan menghasilkan garam dengan gas H2. Asam bersifat basa sehingga jika diuji dengan ekstrak
yang bereaksi dengan basa akan menghasilkan bunga nusa indah juga akan menghasilkan warna
garam dan air. Asam yang dilarutkan dalam air kuning.
akan terurai menjadi ion positif hidrogen dan ion 6. Jawaban: a
negatif sisa asam. Ion H+ mengakibatkan korosi karena adanya ion ini
2. Jawaban: c menunjukkan tingkat keasaman. Semakin banyak
Sifat-sifat larutan basa sebagai berikut. ion H+ berarti semakin tinggi keasaman. Keasaman
1) Berasa pahit. tinggi menunjukkan tingkat korosi yang tinggi.
2) Bersifat kaustik. 7. Jawaban: c
3) Jika mengenai kulit terasa licin.
Larutan basa apabila diuji dengan kunyit maka
4) Mengubah warna kertas lakmus merah
warna indikator dalam larutan akan menjadi jingga,
menjadi biru.
jika diuji dengan daun pacar air, warna indikator
5) Terionisasi menjadi ion positif logam dan ion
dalam larutan akan menjadi kuning, jika diuji dengan
negatif hidroksil.
kubis ungu, warna indikator dalam larutan akan
6) Bereaksi dengan asam.
menjadi hijau kebiruan, jika diuji dengan umbi bit,
7) Bereaksi dengan garam.
warna indikator dalam larutan menjadi merah, jika
3. Jawaban: e diuji dengan bunga sepatu, warna indikator dalam
Asam lambung merupakan asam klorida (HCl). larutan menjadi kuning. Jadi, larutan yang diuji
Pada saat terserang sakit mag, kandungan asam tersebut kemungkinan berupa Ba(OH)2. HCl dan
lambung akan naik. Dengan adanya obat mag, H2SO4 merupakan asam, CaSO4 dan NaNO3
asam lambung akan dinetralkan oleh kandungan merupakan garam yang bersifat netral.
basa dalam obat mag, seperti magnesium
8. Jawaban: e
hidroksida (Mg(OH)2) atau aluminium hidroksida
Vitamin C merupakan asam. Apabila ke dalam
(Al(OH)3). Magnesium klorida (MgCl2) merupakan
larutan vitamin C dicelupkan kertas lakmus biru,
garam yang dapat dielektrolisis menghasilkan
magnesium. Natrium hidroksida (NaOH) warna kertas lakmus akan berubah dari biru
merupakan basa kuat yang digunakan dalam menjadi merah.
pembuatan sabun mandi. Natrium bikarbonat 9. Jawaban: a
(NaHCO3) terdapat dalam soda kue. Asam format
Warna Kertas Warna Kertas
(HCOOH) terdapat dalam semut. Nama Lakmus Merah Lakmus Biru
Larutan Setelah Setelah Sifat
4. Jawaban: b
Pencelupan Pencelupan
Larutan yang tidak mengubah warna kertas lakmus
merupakan larutan garam yang bersifat netral. a. Cuka Merah Merah Asam
b. Amonia Biru Biru Basa
Larutan yang bersifat netral mempunyai pH sekitar
c. Garam dapur Merah Biru Netral
7. Larutan yang bersifat asam akan mempunyai d. Air jeruk Merah Merah Asam
rasa masam, mengandung ion H+, pH kurang dari e. Barium hidroksida Biru Biru Basa
7, bersifat korosif, dan dapat memerahkan kertas
lakmus biru. Larutan yang bersifat basa

Kimia Kelas XI 5
10. Jawaban: b 3. a. 1) Bunga sepatu
1) Air limbah A 2) Bunga bugenvil
Fenolftalein, air limbah tidak berwarna 3) bunga mawar merah
sehingga pH ≤ 8,3. 4) Kunyit
Lakmus, air limbah berwarna merah sehingga 5) Umbi bit
pH ≤ 4,5. 6) Bunga nusa indah
Bromkresol ungu, air limbah berwarna kuning 7) Daun pacar air
sehingga pH ≤ 5,2. 8) Bunga kana
Jadi, pH air limbah A adalah ≤ 4,5. b. Karena ekstrak dari bahan-bahan tersebut
2) Air limbah B dapat memberikan warna yang berbeda dalam
Fenolftalein, air limbah berwarna merah larutan asam atau basa.
sehingga pH ≥ 10,0. Warna Larutan
Lakmus, air limbah berwarna biru sehingga Tumbuhan
Asam Basa
pH ≥ 8,3.
Bromkresol ungu, air limbah berwarna ungu Kunyit Kuning Jingga
Umbi bit Biru Merah
sehingga pH ≥ 6,8. Daun pacar air Merah Kuning
Jadi, pH air limbah B adalah ≥ 10,0. Bunga kana Merah Kuning
Bunga nusa indah Merah Kuning
B. Uraian Bunga sepatu Merah Kuning
1. Sifat basa pada suatu larutan dapat diketahui Bunga bugenvil Ungu Kuning
Bunga mawar merah Merah muda Hijau
dengan cara menguji larutan tersebut dengan suatu
indikator, misal kertas lakmus. Larutan basa saat 4. Larutan asam jawa dan larutan teh bersifat asam
diuji dengan kertas lakmus akan memberikan sehingga jika diuji dengan kertas lakmus merah,
warna biru pada kertas lakmus. kertas lakmus tidak berubah warna. Jika diuji
2. Cuka atau asam asetat (CH 3 COOH) jika dengan kertas lakmus biru, kertas lakmus akan
direaksikan dengan logam seng (Zn) akan berubah menjadi merah. Larutan kapur dan larutan
menghasilkan seng asetat dan gas H2. sampo bersifat basa sehingga jika diuji dengan
kertas lakmus biru, kertas lakmus tidak berubah
Zn(s) + 2CH3COOH(aq) → (CH3COO)2Zn(aq) + H2(g)
warna. Jika diuji dengan kertas lakmus merah,
Sifat senyawa asam yang ditunjukkan pada reaksi kertas lakmus akan berubah menjadi biru.
tersebut adalah bereaksi dengan logam
menghasilkan garam dan gas H2. Gas H2 akan 5. Pengujian larutan menggunakan indikator metil
tampak dalam bentuk gelembung-gelembung gas. merah; larutan berwarna jingga maka pH larutan
Cuka atau asam asetat (CH3COOH) jika direaksikan 4,4 ≤ pH ≤ 6,2. Pengujian larutan menggunakan
dengan kalsium karbonat (CaCO 3 ) akan indikator bromtimol biru, larutan berwarna hijau
menghasilkan kalsium asetat, gas CO2, dan air. maka pH larutan 6,0 ≤ pH ≤ 7,6. Pengujian larutan
CaCO3 + 2CH3COOH → (CH3COO)2Ca + CO2 + H2O menggunakan indikator metil jingga, larutan
berwarna kuning maka pH larutan ≥ 4,4. Pengujian
Sifat senyawa asam yang ditunjukkan pada reaksi
larutan menggunakan indikator bromkresol hijau,
tersebut adalah bereaksi dengan karbonat
larutan berwarna biru maka pH larutan ≥ 5,4. Jadi,
menghasilkan garam, air, dan gas CO2. Gas CO2
pH untuk larutan Y berkisar antara 6,0 ≤ pH ≤ 6,2.
akan tampak dalam bentuk gelembung-gelembung
gas.

A. Pilhan Ganda 2. Jawaban: e


1. Jawaban: c [H+] = [OH–] = K w = 5,1 × 10 −14 = 2,26 × 10–7
Air murni bersifat netral karena mempunyai tingkat
3. Jawaban: b
keasaman (pH) sebesar 7 yang diperoleh dari
Reaksi ionisasi Mg(OH)2 sebagai berikut.
ionisasi sebagian sesuai reaksi:
H2O H+ + OH– Mg(OH)2 Mg2+ + 2OH–
Dengan demikian, magnesium hidroksida
(Mg(OH)2) mempunyai valensi basa (jumlah OH–)
sebanyak 2.

6 Larutan Asam-basa
4. Jawaban: d mol NaOH
[H+] air = 10–7 = 3 × 10–2 M
volume NaOH
Jika [H+] larutan lebih besar daripada 10–7, berarti
larutan tersebut bersifat asam. Di antara larutan mol NaOH
= 3 × 10–2 M
NH4OH, NaOH, air sabun, cuka, dan air detergen, 2L
larutan yang bersifat asam yaitu cuka. Jadi, cuka mol NaOH = 6 × 10–2 mol
mempunyai harga [H+] lebih besar daripada harga 9. Jawaban: b
[H+] dalam air.
1) HCl 0,01 M
5. Jawaban: e [H+] = [HCl] × valensi
Larutan yang bersifat paling basa mempunyai harga = 0,01 M × 1
pH paling besar atau mendekati 14. Berdasarkan = 10–2 M
tabel tersebut, EOH mempunyai harga pH paling pH = –log [H+] = –log 10–2 = 2
besar, yaitu 13,0 sehingga EOH bersifat paling
basa di antara larutan yang lain. 2) HNO3 0,02 M
[H+] = [HNO3] × valensi
6. Jawaban: e = 0,02 M × 1
1) Asam bromida (HBr) = 2 × 10–2 M
HBr H+ + Br– = asam monovalen pH = –log [H+]
2) Asam sianida (HCN) = –log 2 × 10–2
HCN → H+ + CN– = asam monovalen = 2 – log 2
3) Asam nitrit (HNO2) 3) H2SO4 0,001 M
HNO2 → H+ + NO2– = asam monovalen [H+] = [H2SO4] × valensi
4) Asam nitrat (HNO3) = 0,001 M × 2
HNO3 H+ + NO3– = asam monovalen = 2 × 10–3 M
5) Asam karbonat (H2CO3) pH = –log [H+]
H2CO3 H+ + CO32– = asam bivalen = –log 2 × 10–3
Dari persamaan reaksi, terlihat bahwa valensi = 3 – log 2
asam dua (asam bivalen) dimiliki oleh asam 4) NaOH 0,01 M
karbonat. [OH–]= [NaOH] × valensi
7. Jawaban: a = 0,01 × 1
massa H2SO 4 = 10–2 M
Mol H2SO4 = Mr H2SO 4 pOH = –log [OH–] = –log 10–2 = 2
=
massa H2SO 4 pH = pKw – pOH = 14 – 2 = 12
(2 × Ar H) + (1 × Ar S) + (4 × Ar O)
1,96 gram
5) Ba(OH)2 0,002 M
= ((2 × 1) + (1 × 32) + (4 × 16)) gram/mol [OH–]= [Ba(OH)2] × valensi
1,96 gram = 0,002 × 2
= = 0,02 mol
98 gram / mol = 4 × 10–3 M
0,02 mol
pOH = –log [OH–]
mol H2SO 4
[H2SO4] = volume H2SO 4
= 0,2 L
= 0,1 M = –log 4 × 10–3
+ = 3 – log 4
H2SO4 2H + SO42–
pH = pKw – pOH
[H ] = 2 × 0,1 M = 2 × 10–1 M
+
= 14 – (3 – log 4)
pH = –log [H+] = –log 2 × 10–1 = 1 – log 2 = 11 + log 4
8. Jawaban: d
10. Jawaban: e
pH NaOH = 12 + log 3
Semakin ungu warna pada indiaktor universal,
pOH = 14 – pH = 14 – (12 + log 3) = 2 – log 3
berarti larutan semakin bersifat basa (pH paling
pOH = –log [OH–]
besar).
2 – log 3 = –log [OH–]
–log 3 × 10–2 = –log [OH–] 1) KOH 0,5 M
[OH–] = 3 × 10–2 KOH(aq) K+(aq) + OH–(aq)
[OH–] = [NaOH] = 3 × 10–2 M KOH bervalensi 1
[OH–] = 1 × 0,5 M = 0,5 M

Kimia Kelas XI 7
pOH = –log [OH–] B. Uraian
= –log 5 × 10–1 1. pH merupakan derajat keasaman yang digunakan
= 1 – log 5 untuk menyatakan ukuran konsentrasi ion hidrogen
pH = pKw – pOH dalam suatu larutan.
= 14 – (1 – log 5)
2. Penambahan ion H+ ke dalam air mengakibatkan
= 13 + log 5
kesetimbangan ionisasi air bergeser ke kiri
= 13,7
sehingga konsentrasi ion OH – berkurang,
2) NaOH 0,3 M sedangkan konsentrasi ion H+ meningkat. Dengan
NaOH(aq) Na+(aq) + OH–(aq) demikian air berubah sifat menjadi asam.
NaOH bervalensi 1
3. Ionisasi NaOH : NaOH(aq) Na+(aq) + OH–(aq)
[OH–] = 1 × 0,3 M = 0,3 M
[Na ] = [OH ] = [NaOH] = 0,1 M = 10–1 M
+ –
pOH = –log [OH–]
Kw = [H+][OH–]
= –log 3 × 10–1
= 1 – log 3 10–14 = [H+]10–1
pH = pKw – pOH 10−14
= 14 – (1 – log 3) [H+] = = 10–13 M
10−1
= 13 + log 3 Jadi, konsentrasi ion OH– = 10–1 M, sedangkan
= 13,5 konsentrasi ion H+ = 10–13 M.
3) Ba(OH)2 0,2 M
4. H2SO4 2H+ + SO42–
Ba(OH)2(aq) Ba2+(aq) + 2OH–(aq)
pOH = 11,7
Ba(OH) bervalensi 2
[OH–] = 2 × 0,2 M pH = pKw – pOH
= 0,4 M = 14 – 11,7
pOH = –log [OH–] = 2,3
= –log 4 × 10–1 2,3 = 3 – 0,7
= 1 – log 4 = 3 – log 5
pH = pKw – pOH = –log 5 × 10–3
= 14 – (1 – log 4) = –log [H+]
= 13 + log 4 [H ] = 5 × 10–3 M
+

= 13,6 [H+] = [H2SO4] × valensi


4) Ca(OH)2 0,1 M 5 × 10–3 = [H2SO4] × 2
Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH–(aq) [H2SO4] = 2,5 × 10–3 M
Ca(OH)2 basa bervalensi 2
5. a. HNO3 0,3 M
[OH–] = 2 × 0,1 M = 0,2 M
pOH = –log [OH–] HNO3 H+(aq) + NO3–
= –log 2 × 10–1 [H+] = [HNO3] × valensi
= 1 – log 2 = 0,3 × 1
pH = pKw – pOH = 0,3 M
= 14 – (1 – log 2) = 3 × 10–1 M
= 13 + log 2 pH = –log [H+] = –log 3 × 10–1 = 1 – log 3
= 13,3 b. Ba(OH)2 0,01 M
5) Mg(OH)2 0,4 M Ba(OH)2 Ba2+ + 2OH–

Mg(OH)2(aq) Mg2+(aq) + 2OH–(aq) [OH ] = [Ba(OH)2] × valensi
Mg(OH)2 bervalensi 2 = 0,01 × 2
[OH–] = 2 × 0,4 M = 0,8 M = 2 × 10–2 M
pOH = –log [OH–] = –log 8 × 10–1 = 1 – log 8 pOH = –log [OH–]
= –log 2 × 10–2
pH = pKw – pOH
= 2 – log 2
= 14 – (1 – log 8)
pH = pKw – pOH
= 13 + log 8
= 14 – pOH
= 13,9
= 14 – (2 – log 2)
Jadi, larutan yang memberikan warna paling ungu
= 12 + log 2
adalah Mg(OH)2 karena memiliki pH terbesar (pOH
terkecil).

8 Larutan Asam-basa
A. Pilihan Ganda 6. Jawaban: b
1. Jawaban: e [OH–] = α × b
Asam tripotik (asam berbasa tiga) adalah senyawa = 10% × 0,5
asam yang melepaskan tiga ion H+, misal H3PO4. = 5 × 10–2 M
HF dan HCN merupakan contoh asam berbasa pOH = –log [OH–] = –log 5 × 10–2
satu), yaitu senyawa asam yang melepaskan = 2 – log 5
1 ion H+. H2CO3 dan H2C2O4 merupakan contoh pH = 14 – pOH
asam berbasa dua), yaitu senyawa asam yang = 14 – (2 – log 5)
melepaskan dua ion H+. = 12 + log 5

2. Jawaban: c 7. Jawaban: d
Dalam air, NH3 akan terionisasi sebagai berikut. H2SO4 = asam kuat,
NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH–(aq) C6H5COOH = asam lemah
[OH–] = Kb × b [H+] = [H2SO4] · valensi
= 5 · 10–4 · 2
= 1,8 × 10−5 × 0,5
= 10–3 M
= 9 × 10 −6
[H+ ] H2SO4 = [H+ ] C6H5COOH
= 3 × 10–3
Jadi, konsentrasi OH– adalah 3 × 10–3 M. ⇔ 10–3 = Ka ⋅ a
–3 2
⇔ (10 ) = Ka · 0,025
3. Jawaban: e
Semakin besar harga Ka, kekuatan asam semakin ⇔ Ka = 4 · 10–5
besar. Dari data terlihat, harga Ka terbesar dimiliki Jadi, tetapan ionisasi asam benzoat 4 · 10–5.
oleh asam asetat yaitu 1,8 × 10–5 dan Ka terkecil 8. Jawaban: c
dimiliki oleh asam fluorida yaitu 7,2 × 10–10. Jadi, Reaksi ionisasi HCOOH sebagai berikut.
urutan kekuatan asam dari yang lemah ke yang HCOOH(aq) → H+(aq) + HCOO–(aq)
paling kuat ditunjukkan oleh nomor 3) – 2) – 1). [H+] = Ka · a
4. Jawaban: d
a = 0,1 M = 1,7 × 10−4 × 1
pH = 3 = 1,3 × 10–2 M
pH = –log [H+] 9. Jawaban: d
3 = –log [H+] NH4OH NH4+ + OH–
–log 10–3 = –log [H+] 2,5 gram 2,5
2,5 gram NH4OH = Mr NH4OH = 35
[H+] = 10–3
= 0,071 mol
[H+ ] 10−3
α= = = 10–2 0,071
a 10−1 Konsentrasi NH4OH = 0,4 = 0,1775 M
Jadi, harga derajat ionisasi asam lemah adalah
[OH–] = [NH4OH] × α
0,01.
= 0,1775 × 0,01
5. Jawaban: b = 1,775 × 10–3 M
pH = –log [H+] → [H+] = α · a pOH = 3 – log 1,775
pH = –log α · a = 3 – 0,2492
4 = –log 10–7 · a = 2,7508
4 = 7 – log a pH = 14 – 2,7508
–log a = –3 = 11,2492
a = 10–3 M Jadi, pH larutan sebesar 11,2492.
Jadi, konsentrasi asam lemah tersebut 10–3 M.

Kimia Kelas XI 9
10. Jawaban: c 15. Jawaban: d
α = 1% = 0,01 pH = 5
Ka = a × α2 –log [H+] = 5
Ka = 0,1 × (0, 01)2 = 10–5 –log [H+] = –log 10–5
11. Jawaban: c [H+] = 10–5
Larutan asam asetat mempunyai pH sama dengan [H+] = Ka × a
larutan HCl sehingga [H+] keduanya juga sama.
[H+] dalam CH3COOH = [H+] dalam HCl 10–5 = K a × 10 −2
K a CH3 COOH × [CH3 COOH] = [HCl] × valensi 10–10 = Ka × 10–2
Ka = 10–8
2 × 10−5 × [CH3 COOH] = 2 × 10 × 1
–3
pKa = –log Ka = –log 10–8 = 8
2 × 10–5 × [CH3COOH] = 4 × 10–6
[CH3COOH] = 2 × 10–1 M B. Uraian
= 0,20 M
1. [H+] = Ka × a
Jadi, konsentrasi asam asetat adalah 0,20 M.
4 × 10–3 = K a × 0,04
12. Jawaban: d –5
1,6 × 10 = Ka × 0,04
[H+] = Ka ⋅ a Ka = 4 × 10–4
pH = 4 → [H+] = 10–4 K 4 × 10 −4
α2 = aa = = 10–2 = 0,01
10–4 = 1,8 ⋅ 10−5 ⋅ a 0,04
α = 10–1 = 0,1
a = 5,5 · 10–4 M
Jadi, harga Ka HCOOH = 4 × 10–4 dan α HCOOH
pH = 5 → [H+] = 10–5 = 0,1.
10–5 = 1,8 ⋅ 10−5 ⋅ a Kb × b
2. [OH–] =
a = 5,5 · 10–6 M
−5
Pengenceran: V1 · M1 = V2 · M2 3 × 10–3 = 1,8 × 10 × b
misal: V1 = 1 L 9 × 10–6 = 1,8 × 10–5 × b
1 · 5,5 · 10–4 = V2 · 5,5 · 10–6 b = 5 × 10–1 mol/L
mol = b × Vair
⇔ V2 = 100 L
= 5 × 10–1 mol/L × 0,8 L = 0,4 mol
Jadi, larutan asam sitrat akan mengalami perubahan Volume NH3 = mol × 22,4 L/mol
pH dari 4 menjadi 5 jika diencerkan 100 kali. = 0,4 mol × 22,4 L/mol
13. Jawaban: d = 8,96 liter
(M1 × V1) + (M2 × V2 ) + (M3 × V3 ) 3. pH = 3, berarti [H+] = 10–3 M
Mtotal = Vtotal
1.000
(0,5 × 300) + (0,25 × 500) + (0 × 200) [H+] = K a × 0,02 ×
= 300 + 500 + 200
600

150 + 125 1.000


= 10–3 = K a × 0,02 × 600
= K a × 3 × 10−2
1.000
10–6 = Ka × 3 × 10–2
= 0,275 M
Ka = 3 × 10–5
Jadi, konsentrasi asam menjadi 0,275 M.
Jadi, harga tetapan kesetimbangan ionisasi asam
14. Jawaban: c lemah tersebut 3 × 10–5.
pH = 4 → [H+] = 10–4
pH = 2 → [H+] = 10–2 0,74
4. Mol KNH4OH = 74
= 0,01 mol
pH 4 turun menjadi pH 2 berarti keasaman naik
100 kali. 0,01mol
[KNH4OH] = 100 ml = 0,1 M
1.000 ml

10 Larutan Asam-basa
mol CH3COOH = [CH3COOH] × volume
[OH–] = [KNH4OH] × K b
= 2 × 0,5
= 1 mol
= (10 −1)(1× 10 −5 )
Berat CH3COOH = mol × Mr CH3COOH
= 1 × 60
= 1× 10 −6 = 1 × 10–3 M
= 60 g
pOH = –log [OH–]
= –log 1 × 10–3 Ka
=3 b. α = [CH3COOH]
pH = pKw – pOH = 14 – 3 = 11
Jadi, pH larutan KNH4OH tersebut adalah 11. 1,8 × 10−5
= 6 × 10−3
5. a. [H+] = Ka × [CH3COOH] = 0,0548
6 × 10–3 = 1,8 × 10−5 × [CH3COOH]
[CH3COOH] = 2 M

5. Jawaban: c
A. Pilihan Ganda
HClO4 + CH3COOH ClO4– + CH3COOH2+
1. Jawaban: d
HClO4 = asam Bronsted-Lowry karena dapat
Menurut Arrhenius, basa adalah larutan yang dalam
air dapat menghasilkan ion OH–. Sementara itu, memberikan proton.
asam menurut Arrhenius adalah larutan yang CH3COOH = basa Bronsted-Lowry karena dapat
dalam air dapat terionisasi menghasilkan ion H+. menerima proton.
ClO4– = basa konjugasi dari HClO4.
2. Jawaban: b CH3COOH2+ = asam konjugasi dari CH3COOH.
1) NH4+ + H2O NH3 + H3O+
6. Jawaban: d
asam 1 basa 2 basa 1 asam 2
Asam Bronsted-Lowry merupakan donor proton
konjugasi (H+). Asam ini terdapat pada reaksi:
konjugasi 1) NH4+ → NH3, donor H+
2) HSO4– → SO42–, donor H+
2) CH3COOH + HNO2 CH3COOH2+ + NO2–
basa 2 asam 1 asam 2 basa 1 3) CH3COOH → CH3COO–, donor H+
4) H2O → OH–, donor H+
konjugasi
konjugasi
Reaksi NaH + H2O → H2 + Na+ + OH– bukan donor
proton, tetapi donor ion OH– (ion hidroksida).
3. Jawaban: e
Lewis mendefinisikan asam dan basa berdasarkan 7. Jawaban: c
serah terima pasangan elektron. Asam adalah Asam konjugasi dari ion monohidrogen fosfat
akseptor atau penerima pasangan elektron, (HPO42–) adalah H2PO4–.
sedangkan basa adalah donor atau pemberi Asam konjugasi akan mempunyai kelebihan satu
pasangan elektron. H dari pasangan basanya.
4. Jawaban: e 8. Jawaban: d
Menurut Arrhenius, H2O bersifat netral karena H2O bersifat asam terdapat pada reaksi:
dapat menghasilkan ion H+ dan OH– yang sama 1) RNH2 + H2O RNH3+ + OH–
banyak. Teori asam-basa Arrhenius mempunyai 2) HS– + H2O H2S + OH–
kelemahan karena kurang mencakup pengertian
H2O melepaskan H menjadi OH–.
+
yang luas. Dalam teori ini, pelarut yang digunakan
H2O pada reaksi berikut bersifat basa.
harus berupa air. Meskipun air merupakan pelarut
universal, tetapi pelarut lain seperti alkohol, H2PO4– + H2O HPO42– + H3O+
benzena, amonia cair, dan karbon tetraklorida juga H2O menerima H menjadi H3O+.
+

sering digunakan.

Kimia Kelas XI 11
9. Jawaban: c 17. Jawaban: d
Asam menurut Bronsted-Lowry adalah larutan Suatu larutan dengan pH semakin kecil dari 7,
yang dapat mendonorkan proton atau ion H+. Jadi, menunjukkan bahwa larutan tersebut semakin
larutan asam tersebut harus mengandung atom H. meningkat derajat keasamannya. Sebaliknya, suatu
Di antara larutan H3PO4, H2O, HCl, CO32–, dan larutan dengan pH semakin besar dari 7
HCO3– yang tidak mempunyai atom H adalah ion menunjukkan bahwa larutan tersebut semakin
meningkat derajat kebasaannya. Warna kertas
CO32–. Jadi, ion ini bukan asam.
indikator universal semakin tua menunjukkan bahwa
10. Jawaban: d derajat kebasaan suatu larutan semakin besar.
Menurut Arrhenius, suatu larutan dikatakan 18. Jawaban: d
mempunyai sifat basa jika dapat menghasilkan ion Semakin kecil harga pH larutan, semakin kuat sifat
hidroksida (OH–) jika dilarutkan dalam air. Natrium asam. Jadi, urutan tingkat keasaman dari yang
hidroksida (NaOH) akan mengalami ionisasi paling rendah ke paling tinggi adalah hati ayam,
menjadi Na+ dan OH– jika dilarutkan ke dalam air. darah, urine, susu, dan sari buah anggur atau 4),
11. Jawaban: c 2), 1), 3), dan 5).
H+ × HS− 19. Jawaban: c
K1 = H2S [H+] berbanding besar dengan pOH. Semakin besar
pOH, [H+] semakin besar.
H+ × S2 −
K2 = 1) NaOH 0,1 M, pOH = 1
HS−
pH = pKw – pOH = 14 – 1 = 13
Ktotal = K1 × K2 –log [H+] = 13
H+ × HS− H+ × S2 − [H+] = 10–13
= H2S ×
HS − 2) CH3COOH 0,01 M, pOH = 9
pH = pKw – pOH = 14 – 9 = 3
H2 + × S2 −
= H2S
–log [H+] = 3
[H+] = 10–3
12. Jawaban: c 3) HCl 0,01 M, pOH = 12
Sifat basa ditentukan oleh ion OH–. Oleh karena glikol pH = pKw – pOH = 14 – 12 = 2
tidak melepaskan ion OH– dalam air, glikol tidak –log [H+] = 2
bersifat basa, meskipun mempunyai 2 gugus OH. [H+] = 10–2
13. Jawaban: a 4) NH4OH 0,01 M, pOH = 5
Di dalam teh terdapat asam tanat. Sabun, sampo, pH = pKw – pOH = 14 – 5 = 9
deodorant, dan antasida (obat mag) mengandung –log [H+] = 9
senyawa basa. [H+] = 10–9
14. Jawaban: b 5) H2O, pOH = 7
Metil merah: jingga → 4,4 ≤ pH ≤ 6,2 pH = pKw – pOH = 14 – 7 = 7
Bromtimol biru: kuning → pH ≤ 6,0 –log [H+] = –log 10–7
Fenolftalein: tidak berwarna → pH ≤ 8,2 [H+] = 10–7
Dengan demikian, pH larutan adalah 4,4 ≤ pH ≤ 6,0. Jadi, HCl 0,01 M mempunyai [H+] terbesar di antara
15. Jawaban: e NaOH, CH3COOH, NH4OH, dan H2O.
Syarat utama zat sebagai indikator adalah apabila 20. Jawaban: c
dapat memberi warna yang berbeda pada suasana Indikator fenolftalein mempunyai trayek pH 8,3–10,0
asam dan basa. dengan trayek warna tidak berwarna hingga merah.
16. Jawaban: e Air kapur dengan pH = 11 akan menghasilkan
Indikator alami adalah indikator yang berasal dari warna merah karena pH ≥ 10,0 merupakan trayek
ekstrak atau sari tumbuhan dan bunga yang berada pH yang menghasilkan warna merah.
di lingkungan. Contoh indikator alami meliputi 21. Jawaban: a
bunga sepatu, kulit manggis, kubis ungu, kunyit, H2SO4 2H+ + SO42–
dan bunga kana. [H+] = [H2SO4] × valensi = 0,1 × 2 = 0,2 M
pH = –log [H+] = –log 2 × 10–1 = 1 – log 2

12 Larutan Asam-basa
22. Jawaban: a 25. Jawaban: d
Kekuatan asam dapat dilihat dari harga pH. 1) 0,1 mol KOH dalam 2 liter larutan
Semakin kecil pH, asam semakin kuat. Harga pH mol KOH 0,1mol
asam lemah dihitung dari konsentrasi ion H+ yang MKOH = volume KOH = 2L
= 0,05 M
dirumuskan dengan: [H+] = K a ⋅ M
KOH K+ + OH–
Pada soal di atas konsentrasi semua larutan
[OH–] = [KOH] × valensi = 0,05 × 1 = 0,05 M
dianggap sama yaitu 1 M sehingga [H+] = Ka .
pOH = –log [OH–] = –log 5 × 10–2 = 2 – log 5
+ −8 –4
1) [H ]HOCl = 2,8 × 10 = 1,6 × 10 pH = pKw – pOH
–4
pH = –log 1,6 × 10 = 4 – log 1,6 = 14 – (2 – log 5) = 12 + log 5
2) [H+]HCN = 6,0 × 10 −10 = 2,4 × 10
–5
2) 0,01 mol KOH dalam 1 liter larutan
pH = –log 2,4 × 10–5 = 5 – log 2,4 mol KOH 0,01mol
MKOH = volume KOH = 1L
= 0,01 M
+ −5 –3
3) [H ]CH COOH = 1,8 × 10 = 4,2 × 10
3
pH = –log 4,2 × 10–3 = 3 – log 4,2 KOH K+ + OH–
[OH–] = [KOH] × valensi = 0,01 × 1 = 0,01 M
4) [H+]C H COOH = 6,5 × 10 −5 = 8,1 × 10–3 pOH = –log [OH–] = –log 10–2 = 2
6 5
pH = –log 8,1 × 10–3 = 3 – log 8,1 pH = pKw – pOH
Jadi, urutan kekuatan asam dari yang paling lemah
= 14 – 2
ke yang paling kuat yaitu HCN, HOCl, CH3COOH,
dan C6H5COOH. = 12
3) 0,4 gram NaOH dalam 1 liter larutan
23. Jawaban: a
massa NaOH
VHNO = 100 ml = 0,1 L Mol NaOH =
3 Mr NaOH
massa HNO 3
Mol HNO3 = Mr HNO 3
massa NaOH
= (1 × Ar Na) + (1 × Ar O) + (1 × Ar H)
massa HNO 3
= (1 × Ar H) + (1 × Ar N) + (3 × Ar O) 0,4 gram
= ((1 × 23) + (1 × 16) + (1 × 1)) gram/mol
0,63 gram
= 0,4 gram
((1 × 1) + (1 × 14) + (3 × 16)) gram/mol = 40 gram / mol = 0,01 mol
0,63 gram
= mol NaOH 0,01mol
63 gram/mol
MNaOH = volume NaOH = 1L
= 0,01 M
= 0,01 mol
mol 0,01mol NaOH Na+ + OH–
–1
MHNO = = = 10 M
3 volume 0,1L [OH–] = [NaOH] × valensi
HNO3 H+ + NO3– = 0,01 × 1
= 0,01 M
[H ] = [HNO3] × valensi = 10–1 × 1 = 10–1
+
pOH = –log [OH–] = –log 10–2 = 2
pH = –log [H+] = –log 10–1 = 1
pH = pKw – pOH = 14 – 2 = 12
24. Jawaban: d
4) 0,1 mol Sr(OH)2 dalam 2 liter larutan
1) KOH 0,01 M
[OH–] = [KOH] · valensi MSr(OH) =
mol Sr(OH)2
=
0,1mol
= 0,05 M
= 0,01 × 1 = 0,01 = 10–2 2 volume Sr(OH)2 2L
pOH = 2
Sr(OH)2 Sr2+ + 2OH–
pH = pKw – pOH = 14 – 2 = 12 –
[OH ] = [Sr(OH)2] × valensi
2) HCOOH 0,001 M (Ka = 10–5)
= 0,05 × 2
[H+] = Ka ⋅ a = 10−5 ⋅ 10−3 = 10–4 = 0,1 M
pH = 4 pOH = –log [OH–]
Perbandingan pH larutan KOH : pH larutan HCOOH = –log 10–1
⇔ 12 : 4 ⇔ 3 : 1 =1
pH = pKw – pOH
= 14 – 1
= 13

Kimia Kelas XI 13
5) 0,74 gram Ca(OH)2 dalam 0,5 liter larutan yang dapat terionisasi sempurna dalam air. H2SO4
mol Ca(OH)2 merupakan asam kuat yang dapat terionisasi
massa Ca(OH)2 sempurna dalam air. CH3COOH merupakan asam
= Mr Ca(OH)2 lemah yang mudah larut dalam air.
massa Ca(OH)2
= (1 × Ar Ca) + (2 × Ar O) + (2 × Ar H)
29. Sebanyak 10 ml larutan HCl mengandung 18,25%
berat HCl (massa jenis = 1,08 g/ml) diencerkan
0,74 gram
= dengan penambahan air hingga volumenya 500 ml.
((1 × 40) + (2 × 16) + (2 × 1)) gram/mol
Apabila Mr HCl = 36,5, pH setelah pengenceran
0,74 gram adalah . . . .
=
(40 + 32 + 2) gram / mol
a. 2 d. 5
0,74 gram b. 3 e. 6
=
74 gram / mol c. 4
= 0,01 mol Jawaban: a
mHCl = ρHCl × VHCl
mol Ca(OH)2 0,01mol
MCa(OH) = = = 0,02 M = 1,08 g/ml × 10 ml
2 volume Ca(OH)2 0,5 L
= 1,08 g
Ca(OH)2 Ca2+ + 2OH– Larutan HCl mengandung 18,25% berat HCl
– 18,25
[OH ] = [Ca(OH)2] × valensi = 100 × 1,08 g = 0,197 g
= 0,02 × 2
massa HCl 0,197 g
= 0,04 M Mol HCl = = 36,5 g/mol = 0,005 mol
Mr HCl
pOH = –log [OH–] = –log 4 × 10–2 = 2 – log 4
pH = pKw – pOH mol HCl 1.000
MHCl = = 0,005 mol × 500 L = 0,01 M
= 14 – (2 – log 4) = 12 + log 4 +
VHCl
Jadi, harga pH terbesar terdapat pada larutan [H ] = valensi × MHCl
0,1 mol Sr(OH)2 dalam 2 liter larutan. = 1 × 0,01
26. Jawaban: c = 10–2
pH air murni = 7 pH = –log [H+] = –log 10–2 = 2
1 ml = 20 tetes
30. Massa kalsium hidroksida yang harus dilarutkan
10 tetes –4
10 tetes = × 1 ml = 0,5 ml = 5 · 10 L dalam air hingga volume 500 ml agar diperoleh
20 tetes
larutan dengan pH = 12 + log 5 adalah . . . gram.
V1 · M1 = V2 · M2 (Ar : Ca = 40, O = 16, H = 1)
⇔ 5 · 10–4 · 0,1 = 2 · M2 a. 0,925 d. 46,25
⇔ M2 = 2,5 · 10–5 b. 0,463 e. 92,5
c. 9,25
[H+] = [HCl] · valensi = 2,5 · 10–5 · 1 = 2,5 · 10–5
Jawaban: a
pH = 5 – log 2,5
pH = 12 + log 5
Jadi, pH air murni berubah dari 7 menjadi
5 – log 2,5. pOH = pKw – pH
= 14 – (12 + log 5)
27. Jawaban: e
= 2 – log 5
M1 = 1 M
V1 = 20 ml pOH = –log [OH–]
V2 = 50 ml 2 – log 5 = –log [OH–]
Pengenceran: –log 5 × 10–2 = –log [OH–]
M1 × V1 = M2 × V2 [OH–] = 5 × 10–2
1 × 20 = M2 × 50 [OH–] = valensi × MCa(OH)
2
20 5 × 10–2 = 2 × MCa(OH)
M2 = 50 M = 0,4 M 2

MCa(OH) = 2,5 × 10–2


2
28. Jawaban: c Mol Ca(OH)2 = VCa(OH) × MCa(OH)
2 2
NaOH merupakan basa kuat yang mudah larut
500
dalam air. NH4OH merupakan basa lemah yang = 1.000
L × 2,5 × 10–2 M
mudah larut dalam air. HCl merupakan asam kuat
= 1,25 × 10–2 mol

14 Larutan Asam-basa
Massa Ca(OH)2 = mol Ca(OH)2 × Mr Ca(OH)2 2,5 · 10–5 · 0,005 = 2,5 · 10–7 · V2
= mol Ca(OH)2 × ((1 × Ar Ca) V2 = 0,5 liter = 500 ml
+ (2 × Ar O) + (2 × Ar H)) g/mol Jadi, volume larutan menjadi 500 ml.
= 1,25 × 10–2 mol × ((1 × 40)
35. Jawaban: c
+ (2 × 16) + (2 × 1)) g/mol
= 1,25 × 10–2 mol × 74 g/mol α=
Kb
b
= 0,925 gram
Kb
31. Jawaban: a 1% = 0,01
N2H5OH N2H5+ + OH–
Kb
0,01 =
[OH–] = Kb × [N2H5OH] 0,01
Kb
10–4 =
3,4 × 10–4 = 3,4 × 10−6 × [N2H5OH] 0,01
[N2H5OH] = 3,4 × 10–2 M Kb = 10–6
mol N2H5OH = 3,4 × 10–2 M × 0,5 L [OH–] = Kb × b
= 1,7 × 10–2 mol
Massa N2H5OH = mol × Mr = 10−6 × 10−2
= 1,7 × 10–2 × 50 = 0,85 gram
= 10−8
Jadi, berat N2H5OH sebesar 0,85 gram.
= 10–4
32. Jawaban: d pOH = –log [OH–]
HCO3– + H2O → H2CO3 + OH– = –log 10–4
HCO3– menerima H+ dari H2O sehingga menjadi =4
pH = pKw – pOH = 14 – 4 = 10
H2CO3. Jadi, HCO3– bertindak sebagai basa.
36. Jawaban: c
33. Jawaban: c
mol CH3COOCl2
Warna kedua larutan sama, berarti pH kedua MCH COOCl =
3 2 volume CH3COOCl2
larutan sama besar.
HCOOH 0,1 M 0,5 mol
HCl 0,002 M = 10 liter = 0,05 M
pHHCOOH = pHHCl
[H+] = Ka × a
⇔ [H+]HCOOH = [H+]HCl

= 5 × 10−2 × 5 × 10−2
Ka ⋅ a = [HCl] · valensi
–2
⇔ Ka ⋅ 0,1 = 2 · 10–3 · 1 25 × 10−4 = 5 × 10
=
(2 ⋅ 10−3 )2 pH= –log [H+] = –log 5 × 10–2 = 2 – log 5
⇔ Ka = 0,1
= 4 × 10–5
37. Jawaban: c
Jadi, tetapan ioniasi asam formiat sebesar 4 × 10–5.
[OH–] = Kb × b
34. Jawaban: d
pH = 4 → [H+] = 10–4
+
= 3,8 × 10−10 × 0,1
[H ] = Ka ⋅ a
⇔ 10 –4
= 4 ⋅ 10−4 ⋅ a 38 × 10−12 = 6,16 × 10–6
=
(10−4 )2 pOH = –log [OH–]
⇔ a= = 2,5 · 10–5 M = –log 6,16 × 10–6
4 ⋅ 10−4
pH = 5 → [H+] = 10–5 = 6 – log 6,16
= 6 – 0,79
[H+] = Ka ⋅ a = 5,21
10–5 = 4 ⋅ 10−4 ⋅ a
(10−5 )2
a= = 2,5 · 10–7 M
4 ⋅ 10−4
M1 · V1 = M2 · V2

Kimia Kelas XI 15
38. Jawaban: b –log [OH–] = 4 – log 2
–log [OH–] = –log 2 × 10–4
Kb
α= [OH–] = 2 × 10–4
b

Kb [OH–] = Kb × b
10% = 0,5
2 × 10–4 =10−5 × b
Kb 4 × 10–8 = 10–5 × b
0,1 = 0,5
b = 4 × 10–3
Kb [MOH] = 4 × 10–3 M
10–2 = 0,5 Mol MOH = [MOH] × VMOH
Kb = 5 × 10–3 100
Mol MOH = 4 × 10–3 M × 1.000 L
[OH–] = Kb × b
Mol MOH = 4 × 10–4 mol
Massa MOH = mol MOH × Mr MOH
= 5 × 10−3 × 0,5
= 4 × 10–4 mol × 35 g/mol
−4 = 1,4 × 10–2 gram
= 25 × 10 = 0,014 gram
= 5 × 10–2
pOH = –log [OH–] B. Uraian
= –log 5 × 10–2
= 2 – log 5 1. a. H2PO4– dapat bersifat asam karena dapat
menerima proton membentuk H3PO4.
39. Jawaban: c Reaksi: H2PO4– + H+ → H3PO4
pH = 3
–log [H+] = –log 10–3 b. H2PO4– dapat bersifat basa karena dapat
[H+] = 10–3 melepaskan proton membentuk HPO42–.
Reaksi: H2PO4– → HPO42– + H+
[H+] = Ka ⋅ a
Jadi, H2PO4– dapat bersifat asam juga basa
10–3 = Ka ⋅ a sehingga dapat dikatakan bersifat amfoter.

10–6 = Ka × a 2. HCO3–(aq) + H2O( ) → H2CO3(aq) + OH–(aq)


basa 2 asam 1 asam 2 basa 1
10−6 konjugasi
Ka = . . . (1)
a
konjugasi
Ka
α=
a H2O melepaskan proton untuk membentuk OH–
Ka sehingga H2O bertindak sebagai asam dan OH–
0,01 =
a sebagai basa konjugasinya. HCO3– menerima
K proton dan menghasilkan H2CO3 sehingga HCO3–
10–4 = aa bertindak sebagai basa dan H2CO3 sebagai asam
Ka = a × 10–4 . . . (2) konjugasinya.
Persamaan (1) dan (2): 6,8
3. mol NH3 = 17 = 0,4 mol
−6
10
= a × 10–4
a 0,4 mol
[NH4OH] = 1L
= 0,4 M
a2 = 10–2
a = 10–1 M = 0,1 M a. [OH–] = Kb × Mbasa
Jadi, konsentrasi asam lemah tersebut adalah 0,1 M.
= 10−5 × 4 × 10−1
40. Jawaban: a
pH = 10 + log 2
= 4 × 10−6
pOH = pKw – pH = 14 – (10 + log 2)
pOH = 4 – log 2 = 2 × 10–3

16 Larutan Asam-basa
mol NaOH = MNaOH × VNaOH
Kb 10−5
b. α= = 4 × 10−1
= 5 × 10–3 500
M = 10–2 M × 1.000 L
Persentase NH3 terionisasi = 0,005%. = 5 × 10–3 mol
4. Air garam bersifat netral, air jeruk dan air soda Massa NaOH = mol NaOH × Mr NaOH
bersifat asam, sedangkan obat mag cair bersifat = 5 × 10–3 mol × 40 g/mol
basa. Dengan demikian, hasil uji larutan-larutan = 0,2 g
tersebut dengan kertas lakmus merah dan biru 8. HB H+ + B–
sebagai berikut. H2A 2H+ + A2–
Warna Kertas Lakmus Misal diambil [H+] dalam asam A = 10–3 maka [H+]
Larutan
Merah Biru dalam asam B = 10–5, sehingga:
Air garam (natrium klorida) Merah Biru pH asam A = –log [H+] = –log 10–3 = 3
Air jeruk (asam sitrat) Merah Merah
pH asam B = –log [H+] = –log 10–5 = 5
Obat mag cair (magnesium Biru Biru
hidroksida) Jadi, perbandingan pH asam A dan B adalah 3 : 5.
Air soda (asam karbonat) Merah Merah
9. pH HCOOH = 3 – log 2
5. Berdasarkan data pada tabel, perubahan warna [H+] = 2 · 10–3
pada indikator saat diujikan pada larutan dengan [H+] = Ka ⋅ a
pH = 6,5 sebagai berikut.
a. Dengan indikator fenolftalein larutan tidak ⇔ 2 · 10–3 = 2 ⋅ 10−4 ⋅ a
berwarna. (2 ⋅ 10−3 )2
⇔ a= = 2 · 10–2
b. Dengan indikator lakmus, indikator berwarna 2 ⋅ 10−4
merah. mol
M= volume
c. Dengan indikator metil merah, larutan
berwarna kuning. A
–2
6. Asam sulfat dan asam klorida sama-sama ⇔ 2 · 10 = 46
0,5
merupakan asam kuat. Meskipun mempunyai
⇔ A = 0,46 gram
konsentrasi sama, pH keduanya tetap berbeda.
Jadi, massa HCOOH sebesar 0,46 gram.
Asam sulfat (H2SO4) mempunyai jumlah valensi
asam 2, sedangkan asam klorida (HCl) 10. pH = 11
mempunyai jumlah valensi asam hanya satu. Pada pOH = pKw – pH = 14 – 11 = 3
perhitungan pH asam kuat atau basa kuat, jumlah –log [OH–] = 3
valensi berpengaruh. –log [OH–] = –log 10–3
7. pH = 12 [OH–] = 10–3
pOH = 14 – pH = 14 – 12 = 2
[OH–] = Kb × b
–log [OH–] = 2
–log [OH–] = –log 10–2 10–3 = K b × 0,1
[OH–] = 10–2 10 –6
= Kb × 10–1
[OH–] = M × valensi basa Kb = 10–5
10–2 = M × 1
M = 10–2 M Jadi, Kb obat sebesar 10–5.

Kimia Kelas XI 17
Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator

4. Memahami sifat-sifat 4.2 Menghitung banyaknya Kreatif Menerapkan ilmu yang dipelajari tentang titrasi asam-
larutan asam-basa, pereaksi dan hasil basa dalam kehidupan sehari-hari.
metode pengukuran, reaksi dalam larutan
dan terapannya. elektrolit dari hasil titrasi
asam-basa.

Dalam bab ini akan dipelajari:


Titrasi Asam-Basa

Kompetensi yang akan dicapai pada bab ini

Menjelaskan konsep titrasi asam-basa

Menjelaskan tentang stoikiometri 1. Mendeskripsikan grafik titrasi asam-


larutan asam-basa basa
2. Melakukan titrasi asam-basa untuk
menentukan konsentrasi dan kadar
suatu larutan beserta grafiknya

Melakukan percobaan titrasi asam-basa


untuk menentukan konsentrasi dan kadar
larutan yang dititrasi

18 Kunci Jawaban dan Pembahasan


A. Pilihan Ganda Mol ekuivalen HCl = mol ekuivalen NaOH
1. Jawaban: e (V1 · N1)HCl = (V2 · N2)NaOH
Natrium hidroksida adalah titran atau titer, yaitu V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2
larutan baku yang ada dalam buret. Fenolftalein 20 · M1 · 1 = 15 · 0,1 · 1
berfungsi sebagai indikator. Air dan natrium sitrat 20 · M1 = 1,5
merupakan hasil reaksi dari penetralan asam dan
M1 = 0,075
basa yang terjadi. Asam sitrat berfungsi sebagai
titrat. Titrat merupakan zat yang akan dititrasi dan Jadi, konsentrasi larutan HCl sebesar 0,075 M.
berada dalam erlenmeyer di bawah buret. 7. Jawaban: c
 Massa 
2. Jawaban: a 
 Mr 

(15 + 16 + 14) ml
MC =
6H5COOH V
Volume rata-rata NaOH = 3  30,5 g 
 
 122 g / mol 
= 15 ml MC = =1M
6H5COOH 0,25 L
VH SO = 10 ml
2 4
Mol ekuivalen C6H5COOH = mol ekuivalen NaOH
VNaOH = 15 ml
V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2
MNaOH = 0,2 M
10 · 1 · 1 = V2 · 0,5 · 1
V1 × M1 × n1 = V2 × M2 × n2 10
10 × M × 2 = 15 × 0,2 × 1 V2 = 0,5 = 20 ml
15 × 0,2 × 1 Jadi, volume NaOH yang diperlukan sebanyak
M= 20
= 0,15 M 20 ml.
Jadi, konsentrasi H2SO4 sebesar 0,15 M. 8. Jawaban: a
 Massa 
3. Jawaban: d 
 Mol 

Indikator menunjukkan warna yang berbeda MMg(OH) =


2 V
dalam asam dan dalam basa. Oleh karena itu,  0,29 g 
 
 58 g / mol 
indikator akan menunjukkan perubahan warna MMg(OH) = = 0,05 M
2 0,1L
saat titik akhir titrasi tercapai.
V1 (Mg(OH)2) = 100 ml = 0,1 L
4. Jawaban: e M1(Mg(OH)2) = 0,05 M
Indikator biasanya bersifat asam lemah. Apabila n Mg(OH)2 = 2
indikator yang ditambahkan ke dalam larutan titrat N Mg(OH)2 = M · n = 0,05 M · 2 = 0,1
terlalu banyak, akan memengaruhi pH larutan. Hal
V2 (H2SO4) = 40 ml = 0,4 L
ini akan mengakibatkan hasil titrasi menjadi tidak
(V1 · N1)Mg(OH) = (V2 · N2)H SO
tepat. Oleh karena itu, penambahan indikator ke 2 2 4

dalam larutan harus sedikit mungkin agar tidak 0,1 · 0,1 = 0,04 · N2
mengubah pH larutan. N2 = 0,25
5. Jawaban: d Jadi, normalitas H2SO4 adalah 0,25 N.
Indikator fenolftalein tidak sesuai jika digunakan 9. Jawaban: c
sebagai indikator dalam titrasi antara basa lemah pH akhir = 12 + log 2
dengan asam kuat karena titik ekuivalen titrasi pOH = 14 – pH
terjadi pada pH di bawah 7, yaitu antara ±7–±4.
= 14 – (12 + log 2) = 2 – log 2
Sementara itu, trayek fenolftalein berada pada pH
–log [OH–] = –log 2 · 10–2
antara 8,2–10,2. Oleh karena itu, fenolftalein akan
menunjukkan perubahan warna jauh sebelum titik [OH–] = 2 · 10–2
ekuivalen tercapai. Mol HCl = 0,08 M × 0,25 L = 0,02 mol
[basa] = [OH–] = 2 · 10–2 M
6. Jawaban: b Mol sisa basa = [OH–] = 2 · 10–2 M
20 + 20 + 20
V1 = = 20 ml Mol sisa basa = M · Vtot ⇒ Vtot = VHCl
3
15 + 14 + 16 = 2 · 10–2 M · 0,25 L
V2 = = 15 ml
3 = 0,005 mol

Kimia Kelas XI 19
NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O 2. a. (V1 · N1)H = (V2 · N2)NaOH
3PO4
m : x 0,02 – –
r : 0,02 0,02 0,02 0,02 V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
25 · 0,03 · 2 = V2 · 0,05 · 1
s : x – 0,02 – 0,02 0,02
V2 = 30 ml (volume titran)
Mol sisa basa = x – 0,02 = 0,005
x = 0,025 mol Titik ekuivalen terjadi saat volume NaOH
sebanyak 30 ml dengan pH > 7.
Volume NH3 = 0,025 × 22,4 = 0,56 L
pH
10. Jawaban: b
pH = 3 – log 6
–log [H+] = –log 6 · 10–3 pH titik
8
[H+] = 6 · 10–3 ekuvalen ± 8
7
Vtotal = VCa(OH) + VH SO
2 2 4

= (30 + 20) ml
= 50 ml = 0,05 L
Mol Ca(OH)2 = 0,09 M · 0,03 L = 2,7 · 10–3 mol
ml
Mol H2SO4 = 0,02 L · M = 0,02 · M 30
Volume Titran
[asam] = [H+] = 6 · 10–3 M
b. (V1 · N1)NH OH = (V2 · N2)HCl
4
Mol sisa asam = [H+] × Vtotal V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2
= 6 · 10–3 M × 0,05 L 20 · 0,15 · 1 = V2 · 0,12 · 1
= 3 · 10–4 mol V2 = 25 ml (volume titran)
Ca(OH)2 + H2SO4 → CaSO4 + 2H2O Titik ekuivalen terjadi saat volume HCl
m : 2,7 · 10–3 0,02 · M – – sebanyak 25 ml dengan pH di bawah 7.
r : 2,7 · 10–3 2,7 · 10–3 2,7 · 10–3 2,7 · 10–3 pH
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
s : – 0,02 · M 2,7 · 10–3 2,7 · 10–3
– 2,7 · 10 –3

(0,02 · M) – 2,7 · 10–3 = 3 · 10–4


0,02 · M = 3 · 10–4 + 2,7 · 10–3
0,02 · M = 3 · 10–3 7
M = 0,15
pH titik ekuivalen < 7
Vlarutan baku = 100 ml = 0,1 L
Massa H2SO4 dalam larutan baku
= mol × Mr = M × V ml
25
= (M × V) × Mr Volume Titran

= (0,15 × 0,1) × 98 3. 2H3PO4 + 3Ca(OH)2 → Ca3(PO4)2 + 6H2O


= 1,47 3
Mol ekuivalen Ca(OH)2 = 2 mol ekuivalen H3PO4
Jadi, massa H2SO4 yang terlarut dalam 100 ml
larutan baku sebanyak 1,47gram. 3
V1 · M1 · n = 2 (V2 · M2 · n)
B. Uraian 3
50 · M1 · 2 = 2 (30 · 0,05 · 3)
1. Titik ekuivalen adalah titik yang terjadi saat asam
tepat habis bereaksi dengan basa. Pada titik 3
100 · M1 = 2 (4,5)
ekuivalen, mol ekuivalen asam tepat sama dengan
mol ekuivalen basa. Sementara itu, titik akhir titrasi 100 · M1 = 6,75
merupakan titik ketika titrasi dihentikan. Titik akhir 6,75
M1 = 100
titrasi dapat berada sebelum atau sesudah titik
ekuivalen tercapai. Titik akhir titrasi biasanya dipilih M1 = 0,0675 M
sedekat mungkin dengan titik ekuivalen, yaitu saat mol
terjadi perubahan warna larutan. MCa(OH) = ⇒ mol = M · V
2 V

20 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Mmol Ca(OH)2 = 0,0675 M · 50 ml Konsentrasi dalam 25 ml sama dengan
Mmol Ca(OH)2 = 3,375 mmol konsentrasi dalam 250 ml.
Massa Ca(OH)2 = mol × Mr Mol dalam 250 ml = V · M = 250 ml · 0,1 M
= 3,375 mmol × Mr = 25 mmol
= 3,375 mmol × 74 g/mol Massa dalam 250 ml = mmol × Mr
= 249,75 mg = 25 mmol × 122 g/mol
= 3.050 mg
Jadi, massa Ca(OH)2 dalam larutan 249,75 mg.
= 3,05 gram
4. C6H5COOH + HCl → C6H5COOCl + H2O 3,05 g
Kadar dalam cuplikan = 5g
× 100% = 61%
(V · M · n)C = (V · M · n)HCl
6H5COOH
Kadar asam benzoat dalam cuplikan sebanyak
20 · M · 1 = 10 · 0,05 · 1
61%.
20 · M = 0,5
M = 0,025 (dalam 20 ml) 5. Di dalam mulut terdapat bakteri yang menguraikan
Konsentrasi dalam 25 ml sama dengan konsentrasi sisa makanan yang menempel di gigi. Bakteri-
dalam 100 ml. bakteri ini menghasilkan senyawa asam di dalam
mulut yang dapat mengakibatkan kerusakan gigi.
Pengenceran:
Sementara itu, pasta gigi mengandung senyawa
V1 · M1 = V2 · M2 basa seperti natrium bikarbonat dan kalsium
25 · M1 = 100 · 0,025 karbonat. Saat kita menggosok gigi menggunakan
M1 = 0,1 (dalam 25 ml) pasta gigi, senyawa asam di dalam mulut akan
dinetralkan oleh senyawa basa dari pasta gigi.

A. Pilihan Ganda 2. Jawaban: c


1. Jawaban: e VCH = 15 ml
3COOH
Reaksi netralisasi merupakan reaksi antara asam Valensi CH3COOH = 1
dengan basa yang menghasilkan air dan garam. [CH3COOH] = ?
HCOOH (asam format) merupakan asam lemah VNaOH = 30 ml
yang dapat dinetralkan dengan basa kuat,
misalnya KOH, NaOH, dan Ba(OH)2. Larutan [NaOH] = 0,1 M
akan menjadi netral jika mol ekuivalen asam sama Valensi NaOH = 1
dengan mol ekuivalen basa. HNO3 dan HClO4 (V × M × valensi)CH COOH = (V × M × valensi)NaOH
3
merupakan asam sehingga tidak dapat digunakan (15 × M × 1) = (30 × 0,1 × 1)
untuk menetralkan HCOOH. 30 × 0,1 × 1
1) mol ekuivalen HCOOH = V · M · n M = 15 × 1 = 0,2 M
= 50 · 0,01 · 1 Jadi, konsentrasi asam yang dititrasi 0,2 M.
= 0,5
3. Jawaban: d
2) mol ekuivalen KOH = V · M · n
Fenolftalein merupakan indikator asam-basa yang
= 15 · 0,1 · 1
bersifat asam lemah. Fenolftalein dapat mengubah
= 1,5
pH larutan jika jumlah yang ditambahkan ke dalam
3) mol ekuivalen NaOH = V · M · n
larutan terlalu banyak. Fenolftalein memberikan
= 10 · 0,2 · 1
warna yang berbeda dalam asam dan dalam basa.
=2
Fenolftalein tidak berwarna dalam larutan asam
4) mol ekuivalen Ba(OH)2 = V · M · n
dan berwarna merah muda dalam larutan basa.
= 0,5 · 0,5 · 2
Perubahan warna fenolftalein terjadi pada trayek
= 0,5
pH antara 8,2–10,2. Pada titrasi asam kuat dan
Jadi, larutan yang dapat menetralkan 30 ml
basa kuat titik ekuivalen terjadi pada pH 7 yang
CH3COOH 0,1 M adalah 0,5 ml Ba(OH)2 0,5 M.
berada pada trayek fenolftalein.

Kimia Kelas XI 21
4. Jawaban: b 3) 25 ml H2SO4 0,05 M
Campuran antara larutan asam dan larutan basa Mol ekuivalen H2SO4 = 25 · 0,05 · 2
akan bersifat netral apabila mol ekuivalen asam = 2,5 mmol
sama dengan mol ekuivalen basa. Jumlah mol
4) 50 ml HCN 0,1 M
ekuivalen tiap-tiap larutan sebagai berikut.
1) Mol ekuivalen HCl = 25 · 0,05 · 1 = 1,25 Mol ekuivalen HCN = 50 · 0,1 · 1
Mol ekuivalen Mg(OH)2 = 25 · 0,1 · 2 = 5 = 0,5 mmol
2) Mol ekuivalen HNO3 = 25 · 0,1 · 1 = 2,5 5) 50 ml H2S 0,1 M
Mol ekuivalen Ca(OH)2 = 25 · 0,05 · 2 = 2,5 Mol ekuivalen H2S = 50 · 0,1 · 2
= 10 mmol
3) Mol ekuivalen H2SO4 = 25 · 0,1 · 2 = 5
Jadi, larutan yang dapat tepat menetralkan 50 ml
Mol ekuivalen Ba(OH)2 = 25 · 0,05 · 2 = 2,5 KOH dengan pH 12 + log 5 adalah 25 ml larutan
4) Mol ekuivalen HCOOH = 25 · 0,1 · 1 = 2,5 H2SO4 0,05 M.
Mol ekuivalen KOH = 25 · 0,05 · 1 = 1,25
7. Jawaban: c
5) Mol ekuivalen CH3COOH = 25 · 0,05 · 1 = 1,25 VH SO = 75 ml
Mol ekuivalen NaOH = 25 · 0,1 · 1 = 2,5 2 4

Jadi, campuran larutan asam dan basa yang pH H2SO4 = 3 – log 6


menghasilkan larutan netral terjadi pada campuran –log [H+] = –log 6 · 10–3
25 ml HNO3 0,1 M + 25 ml Ca(OH)2 0,05 M. [H+] = 6 · 10–3
5. Jawaban: a [H+ ] 6 · 10−3
[H2SO4] = = = 3 · 10–3
2 2
(V · M · n)HX = (V · M · n)LOH
Mol H2SO4 = V · M
10 · M · 1 = 25 · 0,1 · 1 = 75 ml · 3 · 10–3 M
25 · 0,1 = 0,225 mmol
M= 10
VKOH = 75 ml
M = 0,25
pH KOH = 11 + log 4
Jadi, konsentrasi larutan asam HX sebesar pOH = 14 – (11 + log 4)
0,25 M.
pOH = 3 – log 4
6. Jawaban: a –log [OH–] = –log 4 · 10–3
VKOH = 50 ml [OH–] = 4 · 10–3
pH KOH = 12 + log 5 [KOH] = [OH–] = 4 · 10–3
pOH = 14 – (12 + log 5) Mol KOH = V · M
= 2 – log 5 = 75 ml · 4 · 10–3 M
–log [OH–] = –log 5 · 10–2 = 0,3 mmol
[OH–] = 5 · 10–2 M H2SO4 + 2KOH → K2SO4 + 2H2O
[OH–] = M KOH = 5 · 10–2 Mula-mula : 0,225 0,3 – –
Mol KOH = V · M Reaksi : 0,15 0,3 0,15 0,3
= 50 ml · 5 · 10–2 M –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : 0,075 – 0,15 0,3
= 2,5 mmol
Vtotal = VH + VKOH
Mol ekuivalen KOH = mmol × n 2SO4

= 2,5 × 1 = (75 + 75) ml


= 2,5 mmol = 150 ml
Larutan KOH 2,5 mmol dapat tepat dinetralkan mol sisa 0,075 mmol
[H2SO4]sisa = = = 5 · 10–4
oleh larutan asam dengan jumlah mol ekuivalen Vtotal 150 ml
yang sama. [H+] = [H2SO4] · valensi
1) 25 ml HCl 0,05 M
[H+] = 5 · 10–4 · 2 = 1 · 10–3
Mol ekuivalen HCl = 25 · 0,05 · 1
pH = –log [H+] = –log (1 · 10–3) = 3
= 1,25 mmol
2) 25 ml HNO3 0,05 M 8. Jawaban: c
Mol ekuivalen HNO3 = 25 · 0,05 · 1 Bromtimol biru adalah indikator yang mempunyai
= 1,25 mmol trayek pada pH antara 3,0–4,6. Bromtimol biru
dalam larutan asam berwarna kuning dan

22 Kunci Jawaban dan Pembahasan


berubah warna menjadi biru dalam larutan basa. 0,1V1 : 0,2V2 = 1 : 1
Jadi, perubahan warna yang terjadi pada larutan V1 : 2V2 = 1 : 1
asam yang dititrasi dengan larutan basa adalah
V1 = 2V2
kuning menjadi biru.
VBa(OH) = 2VH
2SO4
9. Jawaban: b 2

VBa(OH) : VH = 2VH : VH SO
Massa KOH = 5,6 gram 2 2SO4 2SO4 2 4

Massa 5,6 g =2:1


Mol KOH = Mr
= = 0,1 mol Jadi, perbandingan volume Ba(OH) 2 dengan
56 g/mol
Volume KOH = 250 ml = 0,25 L H2SO4 adalah 2 : 1.
0,1mol 12. Jawaban: d
Molaritas KOH = 0,25 L = 0,4 M
massa Na2CO3 = 1,59 gram
KOH + HCl → KCl + H2O
Mr Na2CO3 = 106 g/mol
(V · M)KOH = (V · M)HCl Massa Na 2CO 3 1,59 g
25 · 0,4 = 40 · MHCl Mol = Mr Na 2CO 3 = 106 g/mol = 0,015 mol
MHCl = 0,25 Mol ekuivalen Na2CO3 = mol ekuivalen HCl
Jadi, konsentrasi HCl yang digunakan untuk 0,015 mol · valensi = (V · M · valensi)HCl
menetralkan 25 ml KOH sebesar 0,25 M. 0,015 mol · 2 = V · M · 1
0,03 mol = 0,15 · M · 1
10. Jawaban: c
M = 0,2
VH SO = 50 ml
2 4 Jadi, konsentrasi HCl yang digunakan sebesar
MH = 0,01 M 0,2 M.
2SO4

Mol H2SO4 = M · V 13. Jawaban: e


= 0,01 M · 50 ml VHCl = 20 ml
= 0,5 mmol
pH HCl = 2 – log 2,5
VNaOH = 20 ml
–log [H+] = –log 2,5 · 10–2
MNaOH = 0,05 M
[H+] = 2,5 · 10–2
Mol NaOH = M · V [H+] = M × valensi
= 0,05 M · 20 ml
2,5 · 10–2 = M × 1
= 1 mmol
M = 2,5 · 10–2
H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2O
m : 0,5 1 – –
pH KOH = 12 + log 2
r : 0,5 1 0,5 1 pOH = 14 – (12 + log 2)
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
pOH = 2 – log 2
s : – – 0,5 1
–log [OH–] = –log 2 · 10–2
Larutan tepat habis bereaksi membentuk larutan
netral. Larutan netral mempunyai pH = 7. [OH–] = 2 · 10–2
[OH–] = M × valensi
11. Jawaban: c
Ba(OH)2(aq) + H2SO4(aq) → BaSO4(s) + 2H2O(A) 2 · 10–2 = M × 1
Massa BaSO4 = 1,165 gram M = 2 · 10–2
Mr BaSO4 = 233 g/mol HCl + KOH → KCl + H2O
1,165 g (V1 · M1 · n1)HCl = (V2 · M2 · n2)KOH
Mol BaSO4 = 233 g/mol = 0,005 mol
20 · (2,5 · 10–2) · 1= V2 · (2 · 10–2) · 1
Perbandingan mol Ba(OH)2 : H2SO4 : BaSO4 0,5
=1:1:1 V2 =
2 · 10−2
Mol Ba(OH)2 = mol H2SO4 = mol BaSO4 = 0,005 mol V2 = 25
Mol Ba(OH)2 : mol H2SO4 = 1 : 1 Jadi, volume KOH yang diperlukan sebanyak
(V1 · M1 · n1) : (V2 · M2 · n2) = 1 : 1 25 ml.
(V1 · 0,05 · 2) : (V2 · 0,1 · 2) = 1 : 1

Kimia Kelas XI 23
14. Jawaban: d pOH = –log [OH–]
Mol Ba(OH)2 = V · M = –log (5 × 10–3)
= 30 ml · M = 3 – log 5
= (30 · M) mmol pH = 14 – pOH
Mol H2SO4 = V · M = 14 – (3 – log 5)
= 20 ml · 0,015 M = 11 + log 5
= 0,3 mmol
Jadi, pH larutan hasil campuran tersebut sebesar
Ba(OH)2 + H2SO4 → BaSO4 + 2H2O 11 + log 5.
m : 30 · M 0,3 – –
r : 0,3 0,3 0,3 0,6 16. Jawaban: c
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
(V1 · N1)NaOH = (V2 · N2)H
s : 30 · M – 0,3 – 0,3 0,6 2SO4
V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2
Mol HCl = V · M
= 30 ml · 0,04 M mmol1 · n1 = V2 · M2 · n2
= 1,2 mmol mmol1 · 1 = 25 · 0,1 · 2
Ba(OH)2 + 2HCl → BaCl2 + 2H2O mmol1 = 5 mmol
m : 30 · M – 0,3 1,2 – – Mol NaOH = 5 × 10–3 mol
r : 0,6 1,2 0,6 1,2
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Massa NaOH = mol NaOH × Mr NaOH
s : (30 · M – 0,3) – 0,6 – 0,6 1,2 = 5 × 10–3 mol × (23 + 16 + 1) g/mol
Sisa mol Ba(OH)2 = (30 · M – 0,3) – 0,6 = 0 = 5 × 10–3 mol × 40 g/mol
= 30 · M – 0,9 = 0 = 0,2 gram
Konsentrasi Ba(OH)2: Kadar NaOH dalam cuplikan
30 · M – 0,9 = 0 massa NaOH
30 · M = 0,9 = × 100%
massa cuplikan
M = 0,03 0,2
= 0,3
× 100% = 66,6%
Jadi, konsentrasi Ba(OH)2 sebesar 0,03 M.
Jadi, kadar NaOH dalam cuplikan sebanyak
15. Jawaban: e
66,6%
VCa(OH) = 50 ml
2
17. Jawaban: d
MCa(OH) = 0,01 M
2
H2SO4 → pH = 2 → [H+] = 10–2 M
Mol Ca(OH)2 = V · M = 50 · 0,01 = 0,5 mmol
[H+ ] 10−2
VHCl = 50 ml [H2SO4] = = = 5 · 10–3 M
valensi 2
MHCl = 0,01 M Mr C3H5(OH)3 = 92
Mol HCl = V · M = 50 · 0,01 = 0,5 mmol (mol · valensi)C = (mol · valensi)H
3H5(OH)3 2SO4
Ca(OH)2 + 2HCl → CaCl2 + 2H2O Massa C3H5 (OH)3
m: 0,5 0,5 – – Mr C3H5 (OH)3
·1=M·V·2
r : 0,25 0,5 0,25 0,5
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Massa C3H5 (OH)3
= (5 · 10–3) · 4 · 2
s : 0,25 – 0,25 0,5 92
Vtotal = VCa(OH) + VHCl Massa C3H5(OH)3 = 3,68 gram
2

= (50 + 50) ml 18. Jawaban: b


= 100 ml Massa H2C2O 4 ·2H2O
Mol H2C2O4·2H2O =
mol sisa Ca(OH)2 Mr H2C2O 4 ·2H2O
MCa(OH) =
2 Vtotal 0,63 g
=
0,25 mmol 126 g/mol
= 100 ml = 0,005 mol
= 2,5 · 10–3 M mol 0,005 mol
M H2C2O4·2H2O = V = 0,1L = 0,05 M
[OH–] = MCa(OH) × valensi
2
Oleh karena H2C2O4·2H2O dapat menetralkan
= 2,5 · 10–3 · 2
NaOH maka mol ekuivalen H2C2O4·2H2O = mol
= 5 · 10–3 M
ekuivalen NaOH.

24 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Valensi H2C2O4·2H2O = 2 [OH–] dalam campuran = [OH–] dalam NH4OH sisa
mol sisa basa
Valensi NaOH = 1 [OH–] sisa = Vtotal
Mol ekuivalen H2C2O4·2H2O = mol ekuivalen
(0,04x − 1)
NaOH 0,005 = (x + 10)
(V1 · M1 · n1)H C O ·2H O = (V2 · M2 · n2)NaOH
2 2 4 2 0,005 · x + 0,05 = 0,04x – 1
10 · 0,05 · 2 = 5 · M2 · 1 0,05 + 1 = 0,04x – 0,005x
1 = 5 · M2 1,05 = 0,035x
M2 = 0,2 1,05
x = 0,035 = 30
Konsentrasi NaOH sebesar 0,2 M.
Jadi, volume NH4OH yang ditambahkan sebanyak
Reaksi dengan NaOH tepat mengubah H3PO4
30 ml.
menjadi HPO42–, berarti valensi H3PO4 = 2.
20. Jawaban: a
H3PO4 → HPO42– + 2H+ Titik ekuivalen titrasi antara CH3COOH 0,1 M
Titik ekuivalen antara NaOH dengan H3PO4 saat (asam lemah) dengan KOH 0,1 M (basa kuat)
berubah menjadi ion HPO42–: terjadi pada kisaran pH = 8–10. Indikator yang
V1 · M1 · n = V2 · M2 · n tepat untuk menunjukkan titik ekuivalen ini adalah
fenolftalein karena mempunyai kisaran pH sama
15 · 0,2 · 1 = 20 · M2 · 2
dengan titik ekuivalen.
3 = 40 · M2
21. Jawaban: a
M2 = 0,075 ≈ 0,07
Massa HCOOH = 1,84 gram
Jadi, konsentrasi larutan H3PO4 0,07 M. Mr HCOOH= 46 g/mol
19. Jawaban: c VHCOOH = 100 ml = 0,1 L
pH NH4OH = 12 + log 4 g 1,84 g
Mr 46 g/mol
pH = 14 – pOH MHCOOH = V
= 0,1L = 0,4 M
12 + log 4 = 14 – pOH
Massa NaOH = 0,8 gram
pOH = 14 – (12 + log 4)
Mr NaOH= 40 g/mol
pOH = 2 – log 4
–log [OH–] = –log 4 · 10–2 VNaOH = 100 ml = 0,1 L
0,8 g
[OH–] = 4 · 10–2 = 0,04 M g
Mr 40 g/mol
Misal VNH OH = x ml → mol NH4OH = (0,04 · x) mmol MNaOH = V
= 0,1L = 0,2 M
4

pH campuran = 11 + log 5 Misal volume HCOOH yang dibutuhkan untuk


pH = 14 – pOH membuat 75 ml larutan netral adalah x ml dan
volume NaOH adalah (75 – x) ml.
11 + log 5 = 14 – pOH
pOH = 14 – (11 + log 5) Mol HCOOH= mol NaOH
pOH = 3 – log 5 (V · M)HCOOH = (V · M)NaOH
–log [OH–] = –log 5 · 10–3 x · 0,4 = (75 – x) · 0,2
[OH–] = 5 · 10–3 = 0,005 M 0,4x = 15 – 0,2x
VHCl = 10 ml 0,6x = 15
MHCl = 0,1 M x = 25
VHCOOH = x = 25 ml
mol HCl = 10 ml · 0,1 M = 1 mmol
Volume NaOH = (75 – x) = (75 – 25) ml = 50 ml
NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O Jadi, volume HCOOH dan volume NaOH yang
m : 0,04 · x 1 – – dibutuhkan berturut-turut sebanyak 25 ml dan
r : 1 1 1 1
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– 50 ml.
s : (0,04 · x – 1) – 1 1 22. Jawaban: c
mol sisa NH4OH = 0,04 · x – 1 Massa R–COOH = 0,11 g = 110 mg
Vtotal = VNH OH + VHCl VNaOH = 25 ml
4

= (x + 10) ml MNaOH = 0,05 M


R–COOH + NaOH → R – COONa + H2O

Kimia Kelas XI 25
Mol R–COOH = mol NaOH 25. Jawaban: a
Mol R–COOH = 25 · 0,05 pH
Mol R–COOH = 1,25 mmol
Massa
Mol R–COOH = Mr
110 mg 7
1,25 mmol = Mr
Mr = 88 g/mol 4

Mr R–COOH = 88 g/mol ml
Mr R + (Ar C + (2 · Ar O) + Ar H) Volume Titran
R + (12 + (12 × 16) + 1) = 88 Grafik tersebut menggambarkan perubahan pH
R = 43 pada titrasi basa lemah dengan asam kuat. pH
R merupakan alkil yang mempunyai rumus umum berubah dari pH basa (> 7) ke pH asam (< 7).
CnH2n + 1. Jika Ar C = 12 dan Ar H = 1, untuk Mr Titik ekuivalen terjadi pada pH di bawah 7, yaitu
sejumlah 43 maka R = C3H7. antara 7–4.
Jadi, asam organik yang dimaksud adalah
26. Jawaban: c
C3H7COOH.
V KOH = 100 ml
23. Jawaban: c pH KOH = 11
Asam dalam cuka merupakan asam lemah pOH = 14 – 11 = 3
berbasa satu, sedangkan NaOH merupakan basa –log [OH–] = –log 10–3
kuat berasam satu. Persamaan reaksi pada [OH–] = 10–3
peristiwa titrasi tersebut sebagai berikut.
[OH− ] 10−3
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O [KOH] = = = 10–3 M
valensi 1
Garam yang terbentuk tidak membentuk endapan,
tetapi tetap berupa larutan. Garam berasal dari basa Larutan akhir mempunyai pH = 7, berarti terbentuk
kuat dan asam lemah sehingga hasil titrasi bersifat larutan netral. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
basa (pH > 7). Indikator yang dapat digunakan CO2(g) + 2KOH(aq) → K2CO3(aq) + H2O(A)
dalam titrasi adalah fenolftalein. Metil merah akan 1
mol CO2 yang bereaksi = 2 mol KOH yang bereaksi
menunjukkan perubahan warna jauh sebelum titik
ekuivalen tercapai. Pada proses titrasi konsentrasi 1
= 2 × 100 ml × 10–3 M
NaOH yang digunakan harus diketahui karena
digunakan untuk menentukan konsentrasi titrat. = 0,05 mmol
24. Jawaban: c Volume CO2 (25°C, 1 atm) = mol × 22,4 L
Reaksi penetralan yang terjadi sebagai berikut. = 0,05 mol × 22,4 L
H2SO4 + Ca(OH)2 → CaSO4 + 2H2O = 1,12 L
Jadi, volume gas CO2 yang dialirkan sebanyak
Mol ekuivalen H2SO4 = mol ekuivalen Ca(OH)2 1,12 L.
(V · M · n)H SO = (V · M · n)Ca(OH)
2 4 2 27. Jawaban: d
50 · 0,02 · 2 = 100 · M · 2
Mol KOH = 24,5 ml · 0,02 M
2 = 200 · M
= 0,49 mmol
MCa(OH) = 0,01
2 Mol C2H5COOH = 20 ml · M
Pengenceran:
= 20 · M mmol
V1 · M1 = V2 · M2
C2H5COOH + KOH → C2H5COOK + H2O
20 · M1 = 100 · 0,01
m : 20 · M 0,49 – –
M1 = 0,05 M r : 0,49 0,49 0,49 0,49
Mol larutan awal = M · V ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
s : – – 0,49 0,49
= 0,05 M · 100 ml
Konsentrasi C2H5COOH = 20 · M = 0,49
= 5 mmol
0,49 mmol
Massa Ca(OH)2 dalam 100 ml larutan awal: M=
20 ml
5 mmol · Mr = 5 mmol · 74 g/mol = 0,0245 M
= 370 mg
= 0,37 gram

26 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Konsentrasi C2H5COOH dalam 250 ml larutan: 14,3
Jumlah mol Na2CO3 yang bereaksi = y – 0,05 = 0
0,0245 M × 250 ml = 6,125 mmol
14,3
Massa C2H5COOH dalam cuplikan: = 0,05
y
n × Mr = 6,125 mmol × 74 g/mol y=
14,3
= 286
= 453,25 mg 0,05
Mr Na2CO3 · xH2O = 286
= 0,453 gram
(2 × Ar Na) + (1 × Ar C) + (3 × Ar O)
100
Berat cuplikan = 84 × 0,453 = 0,54 gram + (2x × Ar H) + (x × Ar O) = 286
28. Jawaban: b (2 × 23) + (1 × 12) + (3 × 16) + (2x × 1)
ZnO(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2 + H2O + (x × 16) = 286
Mol ZnO : mol HCl = 1 : 2 106 + (2x) + (16x) = 286
1 18x = 180
Mol ZnO = 2 × mol HCl
x = 10
1
Mol ekuivalen ZnO = 2 × (V · M · n)HCl B. Uraian
1 1. Titrasi asam-basa merupakan reaksi netralisasi
= 2
× (500 · 0,1 · 1)
asam-basa. Saat asam tepat habis bereaksi
= 25 mmol = 0,025 mol dengan basa, mol ekuivalen asam sama dengan
Massa ZnO = n × Mr ZnO = 0,025 × 81 = 2,025 ≈ 2 mol ekuivalen basa. Oleh karena itu, titrasi asam-
basa dapat digunakan untuk menentukan
Jadi, massa ZnO sebanyak 2 gram.
konsentrasi suatu asam atau basa. Asam yang
29. Jawaban: c ingin diketahui konsentrasinya direaksikan dengan
CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2O(aq) + CO2(g) basa yang sudah diketahui konsentrasinya atau
V HCl = 160 ml sebaliknya hingga tercapai titik ekuivalen.
M HCl = 0,2 M 2. a. Persamaan reaksi penetralan antara larutan
Mol HCl = 160 ml · 0,2 M = 32 mmol asam klorida dengan larutan barium
1 hidroksida sebagai berikut.
Mol CaCO3 = 2 × mol HCl
2HCl(aq) + Ba(OH)2(aq) → BaCl2(aq) + 2H2O
1
= 2 × 32 mmol b. MHCl = 0,2 M
VHCl = 13 ml
= 16 mmol
VBa(OH) = 20 ml
= 0,016 mol 2

Massa CaCO3= mol × Mr Mol ekuivalen HCl = mol ekuivalen Ba(OH)2


(V · M · n)HCl = (V · M · n)Ba(OH)
= 0,016 mol × 100 g/mol 2

= 1,6 g 13 ml · 0,2 M · 1 = 20 ml · M · 2
1,6 g 2,6 = 40 M
Kadar CaCO3 dalam sampel = 2 g × 100% M = 0,0065 M
= 80% Jadi, konsentrasi larutan Ba(OH)2 0,065 M.
30. Jawaban: b 3. Larutan natrium hidroksida (NaOH) harus
massa 14,3 g distandardisasi terlebih dahulu sebelum
Mol kristal natrium karbonat = Mr
= digunakan untuk menitrasi agar mengetahui
y g/mol
NaCO3·xH2O(s) + H2O(A) → Na2CO3(aq) konsentrasi natrium hidroksida yang sebenarnya.
Jumlah mol larutan HCl yang ditambahkan Larutan NaOH merupakan larutan yang bersifat
higroskopis dan bereaksi dengan karbon dioksida
= V · M = 0,5 L · 0,2 M = 0,1 mol di atmosfer. Hal ini mengakibatkan konsentrasi
Reaksi penetralan antara Na2CO3 dengan HCl. larutan berubah selama penyimpanan. Oleh
Na2CO3(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2CO3(aq) karena itu, larutan NaOH harus distandardisasi
14,3 dengan cara dititrasi menggunakan larutan asam
m : y
0,1 – – kuat, misal HCl.
r : 0,05 0,1 0,1 0,05
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
s : – – 0,1 0,05

Kimia Kelas XI 27
4. VCH COOH = 30 ml 6. a. pH
3 12
MCH COOH = 0,05 M 11
3
10
Mol CH3COOH = V · M 9
= 30 ml · 0,05 M = 1,5 mmol 8
MNaOH = 0,06 M 7
6
VNaOH berlebih = 30 ml 5
4
Saat titik ekuivalen tercapai, 3
Mol ekuivalen CH3COOH = mol ekuivalen NaOH 2
(M · V · n)CH COOH = (M · V · n)NaOH 1
3
10 20 30 40
30 · 0,05 · 1 = 0,06 · VNaOH · 1
VNaOH = 25 b. Grafik titrasi menunjukkan bahwa titrasi
terjadi antara asam kuat dan basa kuat.
Jadi, volume NaOH yang diperlukan saat Jadi, HX merupakan asam kuat. Titik
mencapai titik ekuivalen adalah 25 ml. ekuivalen terjadi pada pH = 7 dengan
pH campuran dihitung dari [OH–] sisa basa. volume KOH sebesar 30 ml.
mol NaOH pada volume berlebih = 30 ml × 0,06 M
c. V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2
= 1,8 mmol
20 · M1 · 1 = 30 · 0,05 · 1
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
m: 1,5 1,8 – –
M1 = 0,075
r : 1,5 1,5 1,5 1,5 Kemolaran larutan HX adalah 0,075 M.
––––––––––––––––––––––––––––––––––––
s : – 0,3 1,5 1,5 7. VNH awal = 5 ml
4OH
mol sisa NaOH dalam campuran = 0,3 mmol VNH = 20 ml
Konsentrasi NaOH dalam campuran = [OH–] 4OH

0,3 mmol VHCl = 15 ml


[OH–] = 60 ml MHCl = 0,1 M
[OH–] = 0,005 M Reaksi netralisasi yang terjadi sebagai berikut.
pOH = –log [OH–] = –log (0,005) HCl(aq) + NH4OH(aq) → NH4Cl(aq) + H2O(A)
pOH = –log 5 · 10–3 (V1 · M1)NH = (V2 · M2)HCl
4OH
pOH = 3 – log 5
20 · M1 = 15 · 0,1
pH = 14 – pOH = 14 – (3 – log 5) = 11 + log 5
M1 = 0,075
Jadi, pH akhir campuran adalah 11 + log 5.
Konsentrasi NH4OH dalam 20 ml larutan sebesar
5. a. VHCN = 40 ml 0,075 M.
VKOH = 30 ml Konsentrasi NH 4OH dalam botol ditentukan
MKOH = 0,02 M dengan rumus pengenceran.
Titik ekuivalen tercapai jika mol ekuivalen V1 · M1 = V2 · M2
HCN = mol ekuivalen KOH. 5 · M1 = 100 · 0,075
(V1 · M1 · n1)HCN = (V2 · M2 · n2)KOH
M1 = 1,5
40 · M1 · 1 = 30 · 0,02 · 1
M1 = 0,015 Konsentrasi NH4OH awal 1,5 M:
NH3(g) + H2O(A) → NH4OH(aq)
Jadi, konsentrasi HCN sebesar 0,015 M.
b. Grafik titrasi asam-basa yang terjadi sebagai Mol NH3 = mol NH4OH
mol
berikut. MNH = Volume
3
pH
mol
1,5 = 1L → mol = 1,5 mol
Titik ekuivalen terjadi
8 pada pH > 7 Volume gas = mol × 22,4 = 1,5 mol × 22,4 = 33,6 liter
Jadi, volume gas NH3 yang dialirkan dalam air
sebesar 33,6 L.

ml
30
Volume KOH

28 Kunci Jawaban dan Pembahasan


8. Reaksi netralisasi: 10. Massa Na + massa Ca = 74,5 gram
(V · M · n)XOH = (V · M · n)HCl Misal massa Ca = x gram
25 · M · 1 = 20 · 0,5 · 1 Massa Na = (74,5 – x) gram
M = 0,4 x
Jumlah mol basa dalam 200 ml larutan Mol Ca = 40
= M · V = 0,4 M · 200 ml = 80 mmol = 0,08 mol (74,5 − x)
Mol Na = 23
Massa XOH 3,2
Mr XOH = = = 40 g/mol
mol XOH 0,08 Logam IA dan IIA jika dilarutkan dalam air akan
Jadi, Mr senyawa basa tersebut adalah 40 g/mol. menjadi basa dan gas H2.
9. CuSO4·xH2O(s) + H2O(A) → CuSO4(aq) 1
Na(s) + H2O(A) → NaOH(aq) + 2 H2(g)
Sebelum dilarutkan, mol mula-mula CuSO4·xH2O (74,5 − x) (74,5 − x)
Massa CuSO 4 ·xH2O 12,5 23
mol 23
mol
= y
mol
Mr CuSO 4 ·xH2O
Ca(s) + 2H2O(A) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)
Jumlah mol dalam 100 ml larutan CuSO4 x x
40
mol 40
mol
100 ml 12,5 2,5
Mol = 500 ml
× y
mol = y
mol
NaOH + HCl → NaCl + H2O
Mol NaOH = 300 ml × 0,1 M (mol untuk 100 ml larutan)
= 30 mmol 100 (74,5 − x)
× mol
= 0,03 mol 500 23
74,5 − x 74,5 − x
CuSO4(aq) + 2NaOH(aq) → Cu(OH)2(s) + Na2SO4(aq) = 5 ⋅ 23 mol mol
5 ⋅ 23
2,5
m: y
0,03 Ca(OH)2 + 2HCl → CaCl2 + 2H2O
2,5 2,5 2,5 2,5 (mol untuk 100 ml larutan)
r : y
2· y y y 100 x
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– 500
× 40 mol
5 2,5 2,5 x 2x
s : – (0, 03 – y ) = 5 ⋅ 40 mol mol
y y 5 ⋅ 40
Penetralan antara NaOH dengan HCl Mol HCl = 140 ml · 5 M = 700 mmol = 0,7 mol
Mol ekuivalen NaOH = mol ekuivalen HCl 74,5 − x 2x
5 ⋅ 23
+ 5 ⋅ 40 = 0,7 mol
Mol · n1 = V2 · M2 · n2
74,5 − x 2x
5
(0, 03 – y ) · 1 = 0,1 · 0,1 · 1 115
+ 200 = 0,7 mol
x = 40 gram
5
0,03 – y = 0,01 a) massa Ca = 40 gram
5 massa Na = 34,5 gram
y
= 0,02
1
y = 250 b) Na + H2O → NaOH + 2 H2
Mr CuSO4·xH2O = 250 1,5 mol 1,5 mol 0,75 mol
(1 × Ar Cu) + (1 × Ar S) + (4 × Ar O) Ca + 2H2O → Ca(OH)2 + H2
+ (2x × Ar H) + (x × Ar O) = 250 1 mol 1 mol 1 mol
(1 × 63,5) + (1 × 32) + (4 × 16)
+ (2x) + (x × 16) = 250 Mol H2 total = 0,75 mol + 1 mol
159,5 + (18x) = 250 = 1,75 mol
18x = 90,5 VH (STP) = 1,75 × 22,4
2

x = 5,02 ≈ 5 = 39,2 liter


Jumlah molekul air yang terdapat dalam setiap Jadi, volume gas H 2 yang dihasilkan
molekul kristal adalah 5. Jadi, rumus molekul sebanyak 39,2 L.
kristal tersebut CuSO4·5H2O.

Kimia Kelas XI 29
Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator


4. Memahami sifat-sifat 4.3 Mendeskripsikan sifat Kerja Bekerja keras dalam mengerjakan soal-soal secara
larutan asam-basa, larutan penyangga keras mandiri.
metode pengukuran, dan peranan larutan
dan terapannya. penyangga dalam
tubuh makhluk hidup.

Dalam bab ini akan dipelajari:


Sifat-Sifat dan Fungsi Larutan Penyangga

Kompetensi yang akan dicapai pada bab ini

Menjelaskan sifat-sifat dan fungsi larutan


penyangga

Menjelaskan prinsip kerja larutan penyangga

Menjelaskan macam-macam larutan penyangga

Menjelaskan sifat-sifat larutan penyangga

Mengamati sifat larutan penyangga dan bukan


penyangga dengan penambahan asam, basa, atau
akuades (pengenceran)

Menjelaskan penambahan asam atau basa serta


pengenceran terhadap pH larutan penyangga

Menentukan fungsi larutan penyangga

Menyebutkan sifat larutan penyangga dan peranan larutan


penyangga dalam tubuh makhluk hidup

30 Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh


A. Pilihlah jawaban yang tepat! Mol NaOH = VNaOH × MNaOH
= 50 ml × 0,1 M
1. Jawaban: b = 5 mmol
Larutan penyangga tersusun dari asam lemah Mol CH3COOH = VCH COOH × MCH COOH
3 3
dengan basa konjugasinya (garam dari asam = 50 ml × 0,2 M
lemahnya) atau dari basa lemah dengan asam = 10 mmol
konjugasinya (garam dari basa lemahnya). Dari NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
soal yang memenuhi adalah HF dan NaF serta Mula-mula : 5 mmol 10 mmol – –
NH3 dan NH4Cl. Reaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
2. Jawaban: e Setimbang : – 5 mmol 5 mmol 5 mmol
1) Apabila larutan penyangga ditambah sedikit
asam, maka pH akan turun sedikit dan 5. Jawaban: d
dianggap tetap. HCOOH = 200 ml × 0,1 M = 20 mmol
2) Apabila larutan penyangga ditambah sedikit NaOH = 50 ml × 0,2 M = 10 mmol
basa, pH akan naik sedikit dan dianggap tetap.
HCOOH + NaOH → HCOONa + H2O
HCl merupakan asam sehingga jika pada larutan Mula-mula : 20 mmol 10 mmol –
penyangga ditambah HCl, pH akan turun sedikit. Reaksi : 10 mmol 10 mmol 10 mmol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
3. Jawaban: b Setimbang : 10 mmol – 10 mmol
pH = 4 
pH = pKa + log 
–log [H+] = 4
[H+] = 10–4 
= –log (2 × 10–4) + log 

[H+] = Ka ×  = 4 – log 2 + 0
 

= 4 – 0,3
10–4 = 10–5 ×  = 3,7
[HCOONa] = 5 × 10–3 M 6. Jawaban: e
Molaritas menyatakan jumlah mol suatu zat per 

liter larutan. Mol NH4Cl = L × 0,05 M


Mol HCOONa = = 0,0125 mol

pH = 8,5

× −  pOH = 14 – 8,5 = 5,5
= = 5 × 10–3 mol
 –log [OH–] = 5,5
Massa HCOONa = mol HCOONa × Mr HCOONa [OH–] = 10–5,5
 
= 5 × 10–3 mol × ((1 × Ar H) [OH–] = Kb ×  
+ (1 × A r C) + (2 × A r O)
    
+ (1 × Ar Na)) g/mol 10–5,5 = 10–5 ×   
  
= 5 × 10–3 mol × ((1 × 1) + (1 × 12)
 
+ (2 × 16) + (1 × 23)) g/mol 10–0,5 =   

= 5 × 10–3 mol × 68 g/mol
Mol NH3 = 0,316 × 0,0125
= 0,34 gram
= 0,00395 mol
Jadi, massa HCOONa yang harus dicampurkan
ke dalam larutan HCOOH sebesar 0,34 gram. Volume NH3 = mol NH3 × 22,4 L/mol
= 0,00395 mol × 22,4 L/mol
4. Jawaban: d = 0,0885 L
Larutan penyangga adalah larutan yang terdiri atas = 88,5 ml
garam dan asam atau basa lemahnya.
Campuran yang menghasilkan larutan penyangga 7. Jawaban: a
berupa 50 ml NaOH 0,1 M dan 50 ml CH3COOH

mol CH3COOH =  L × 0,8 M = 0,04 mol
0,2 M

Kimia Kelas XI 31
pH = 5 – log 3 Sisa basa lemah dengan garam yang terbentuk
pH = –log [H+] = 5 – log 3 akan membentuk larutan penyangga basa.
–log [H+] = –log 3 × 10–5 %
[H+] = 3 × 10–5 [OH–] = Kb × 
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Mula-mula : 0,04 mol x mol – – 
Reaksi : x mol x mol x mol x mol = 10–5 × 
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : (0,04 – x) mol – x mol x mol = 10–5
pOH = –log 10–5 = 5
 pH = 14 – pOH
[H+] = Ka × 
= 14 – 5
  
=9
[H+] = Ka ×    10. Jawaban: b
Volume total = (50 + 50) ml = 100 ml = 0,1 L Mol CH3COOH = 300 ml × 0,1 M = 30 mmol
Mol NaOH = 200 ml × 0,1 M = 20 mmol
  − ! 
3 × 10–5 = 10–5 × CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
  Mula-mula : 30 mmol 20 mmol –
3x = 0,04 – x Reaksi : 20 mmol 20 mmol 20 mmol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
4x = 0,04 Setimbang : 10 mmol – 20 mmol
x = 0,01 mol
Sisa asam lemah dengan garam yang terbentuk
    
M NaOH =    = = 0,2 M akan membentuk larutan penyangga asam.
 
"

8. Jawaban: b [H+] = Ka 

Mol NH4OH =  L × 0,2 M = 0,04 mol 
= 2 × 10–5 × 
pH = 9 = 1 × 10–5
pOH = 14 – pH pH = –log 10–5
= 14 – 9 = 5 =5
pOH = –log [OH–]
–log [OH–] = 5 B. Kerjakan soal-soal berikut!
[OH–] = 10–5 1. [CH3COOH]= 0,5 M × 100 ml = 50 mmol
 [CH3COO–] = 0,2 M × 50 ml = 10 mmol
[OH–] = Kb ×
 
[H+] = Ka ×
 − 
–5 –5     
10 = 10 ×

 #   
= 1,8 × 10–5 × 
Mol garam = 0,04 mol = 9 × 10–5 M
$$ # pH = –log [OH–]
Mr garam =
 # = –log 9 × 10–5
= 5 – log 9
  #
Mr garam =    2. pH = 5
= 53,5 gram/mol –log [H+] = 5
[H+] = 10–5
9. Jawaban: d
pH HCl = 1 → [HCl] = 0,1 M Mol asam propionat
Mol HCl = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol = Masam propionat × Vasam propionat
Mol NH4OH = 100 ml × 09,2 M = 20 mmol = 0,2 × Vasam propionat
NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O Mol natrium propionat
Mula-mula : 20 mmol 10 mmol –
= Mnatrium propionat × Vnatrium propionat
Reaksi : 10 mmol 10 mmol 10 mmol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– = 0,1 × Vnatrium propionat
Setimbang : 10 mmol – 10 mmol

32 Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh


 $ && '        
[H+] = Ka × [OH–] = Kb ×
 '  && '         

<<
  × *$ && ' = 1,8 × 10–5 × 
10–5 = 2 × 10–5 ×
 × *'  && '
= 1,79 × 10–5
0,1 Vnatrium propionat = 0,4 Vasam propionat
pOH = –log [OH–]
*$ && '  = –log 1,79 × 10–5
*'  && ' =   = 
= 5 – log 1,79
Jadi, perbandingan antara volume asam propionat pH = 14 – pH
dengan natrium propionat = 1 : 4. = 14 – (5 – log 1,79)
= 9 + log 1,79
 ;"
3. mol NH3 =  " = 0,2 mol c. Pada campuran NH 4 OH dengan NH 4 Cl
ditambahkan NaOH maka NaOH akan
  bereaksi dengan NH4Cl sehingga NH4OH akan
[NH3] = = 0,2 M
" bertambah dan NH4Cl berkurang.
% mol NH4OH awal = 0,4 mol = 400 mmol
[OH–] = Kb × %+  mol NH4Cl awal = 0,4 mol = 400 mmol
  mol NaOH = M NaOH × V NaOH
= 1,8 × 10–5 ×   = 0,1 M × 10 ml = 1 mmol
= 1,8 × 10–5 NH4Cl + NaOH → NH4OH + NaCl
pOH= –(log 1,8 × 10–5)
Mula-mula : 400 1 400 –
= 5 – log 1,8
Reaksi : 1 1 1 1
pH = 14 – (5 – log 1,8) –––––––––––––––––––––––––––––––––––––
= 9 + log 1,8 Setimbang : 399 – 401 1
4. a. Mol NH4OH = 2L × 0,2 M = 0,4 mol
    
Mol NH4Cl = 2L × 0,2 M = 0,4 mol [OH–] = Kb ×
     
    
[OH–] = Kb × 
      = 1,8 × 10–5 × <<
 
= 1,8 × 10–5 ×   = 1,81 × 10–5
= 1,8 × 10–5 pOH = –log [OH–]
pOH = –log [OH–] = –log 1,81 × 10–5
= –log 1,8 × 10–5 = 5 – log 1,81
= 5 – log 1,8 pH = 14 – pH
pH = 14 – pOH = 14 – (5 – log 1,81)
= 14 – (5 – log 1,8) = 9 + log 1,81
= 9 + log 1,8 5. CH3COOH + NaOH → CH3COONa + 2H2O
b. Pada campuran NH 4 OH dengan NH 4 Cl Mula-mula : 10 mmol 2 mmol – –
ditambah HCl maka NH4OH akan bereaksi Reaksi : 2 mmol 2 mmol 2 mmol 2 mmol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
dengan HCl membentuk NH4Cl Setimbang : 8 mmol – 2 mmol 2 mmol
Mol NH4Cl awal = 0,4 mol = 400 mmol  $ $$
[H+] = Ka ×  #
Mol NH4OH awal = 0,4 mol = 400 mmol
Mol HCl = M HCl × V HCl ;
= 0,1 M × 10 ml = 10–5 × 
= 1 mmol = 4 × 10–5
NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O pH = –log [H+]
= –log 4 × 10–5
Mula-mula : 400 1 400 –
= 5 – log 4
Reaksi : 1 1 1 1
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : 399 – 401 1

Kimia Kelas XI 33
NH4Cl = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol = 0,01 mol
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
⇒ terbentuk larutan penyangga basa
1. Jawaban: b %
Larutan yang mempunyai sifat penyangga jika [OH–] = Kb × 
ditambah dengan sedikit basa, sedikit asam, atau
 
diencerkan tidak akan mengubah pH-nya secara = 10–5 ×  
signifikan. Hal ini karena larutan penyangga mampu
mempertahankan pH. Berdasarkan data tersebut, = 2 × 10–4
larutan Q dan R merupakan larutan penyangga. pOH = –log (2 × 10–4)
Sementara itu, larutan P, S, dan T bukan = 4 – log 2
merupakan larutan penyangga karena pH berubah pH = 14 – (4 – log 2)
cukup signifikan. = 10 + log 2

2. Jawaban: a 5. Jawaban: a
Misal volume HCN = volume KCN = V ml

mol NH4OH =  L × 0,2 M = 0,02 mol Konsentrasi HCN = (MHCN · V) M
Konsentrasi KCN = (MKCN · V) M

 Mol HCN = (V ml · MHCN) mmol
mol H2SO4 =  L × x M = 0,05x mol
Mol KCN = (V ml · MKCN) mmol
pH = 9 ⇒ terbentuk larutan penyangga asam
pOH = 14 – pH = 14 – 9 = 5 pH = 5 → [H+] = 1 × 10–5
pOH = –log [OH–] = 5 
–log [OH–] = –log 10–5 [H+] = Ka × 
[OH–] = 10–5
 ⋅ *
2NH4OH + H2SO4 → (NH4)2SO4 + 2H2O 1 × 10–5 = 2 × 10–5 × @ ⋅ *
Mula-mula : 0,02 mol 0,05x mol – –
Reaksi : 0,10x mol 0,05x mol 0,05x mol 0,10x mol  × −

–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– =
Setimbang : (0,02 – 0,10x) mol – 0,05x mol 0,10x mol @  × −

MHCN : MKCN = 1 : 2

[OH–] = Kb × 6. Jawaban: c
 ! > 
Mol NH4OH = 200 ml × 0,1 M = 20 mmol
  −  !    Mol NH4Cl = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol
10–5 = 10–5 ×
 
    ⇒ terbentuk larutan penyangga basa
0,05x = 0,02 – 0,10x % 
0,15x = 0,02 [OH–] = Kb ×  = 10–5 ×  = 2 × 10–5
x = 0,13 M ≈ 0,1 M pOH = –log 2 × 10–5
Jadi, konsentrasi asam sulfat adalah 0,1 M. = 5 – log 2
3. Jawaban: c pH = 14 – (5 – log 2)
Mol NH3 = 200 ml × 0,01 M = 2 mmol = 9 + log 2
Mol NH4Cl = 400 ml × 0,005 M = 2 mmol 7. Jawaban: b
⇒ terbentuk larutan penyangga basa

pH = 9 → pOH = 14 – 9 = 5 → [OH–] = 10–5 Mol CH3COOH =  L × 0,1 M = 0,001 mol
% pH = 5
[OH–] = Kb × 
pH = –log [H+] = 5
 –log [H+] = –log 10–5
10–5 = Kb ×  ⇒ Kb = 1 × 10–5 [H+] = 10–5

4. Jawaban: e [H+] = Ka ×
#
 
NH3 = ? = 0,2 mol       
10–5 = 10–5 ×
 #   

34 Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh


mol garam = 0,001mol I

$$ #
[H+] = Ka × I

Mr garam =  #
 I
 
 ; # = Ka ×  I
 
=
  
Volume total = (100 + 100) ml
= 82 gram /mol = 200 ml
Jadi, Mr garam tersebut 82. = 0,2 L
8. Jawaban: a    
= 6 × 10–5 ×    
pH = 4
–log [H+] = 4 = 6 × 10–5
[H+] = 10–4 pH = –log [H ] = –log 6 × 10–5 = 5 – log 6
+

$ E 12. Jawaban: b


[H+] = Ka ·  E
Mol CH3COOH = 1 L × 0,1 M = 0,1 mol

pH = 6
10–4 = 10–4 × G pH = –log [H+]
6 = –log [H+]
 − [H ] = 10–6
+
= =
G − 
Jadi, perbandingan [asam laktat] : [Na laktat] adalah [H+] = Ka ×

1 : 1.
 $
10–6 = 10–5 ×  #
9. Jawaban: d
   
[OH–] = Kb ×   10–6 = 10–5 ×  #

mol garam = 1 mol


= 1,8 × 10–5 ×   Jadi, CH3COONa yang harus ditambahkan ke
<
  dalam larutan CH3COOH sebanyak 1 mol.
= 2 × 10–6 13. Jawaban: e
pOH = –log [OH–] Dicari Kbnya dari basa lemah NH4OH
= –log 2 × 10–6 pH = 10 + log 8
= 6 – log 2 pOH = 4 – log 8
pH = 14 – pOH [OH–] = 8 · 10–4
= 14 – (6 – log 2)
= 8 + log 2 = @ U W   
–4 2
10. Jawaban: e (8 · 10 ) = Kb · 0,04
Larutan penyangga bersifat dapat mempertahankan I  W  X?
Kb =
pH larutan meskipun ditambah sedikit asa, sedikit  W  −
basa, atau air. Jadi, penambahan sedikit air tidak = 1,6 · 10–5
mengubah pKa maupun pH secara signifikan.
Setelah pH diubah:
11. Jawaban: b NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O
 m : 0,08 mol 10x mol
Mol C6H5COOH =  L × 0,2 M = 0,02 mol
r : 10x mol 10x mol 10x mol 10x mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––

Mol NaOH =  L × 0,1 M = 0,01 mol s : (0,08 – 10x) mol – 10x mol 10x mol

C6H5COOH + NaOH → C6H5COONa + H2O pH = 9 + log 1,6


Mula-mula : 0,02 mol 0,01 mol – – pOH = 5 – log 1,6
Reaksi : 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
[OH–] = 1,6 · 10–5
Setimbang : 0,01 mol – 0,01 mol 0,01 mol 
[OH–] = Kb ·  
Volume total = (100 + 100) ml = 200 ml = 0,2 L

Kimia Kelas XI 35
HCN + NH4OH → NH4CN + H2O
 ; −  
1,6 · 10–5 = 1,6 · 10–5 · Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol – –

Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol
10x = 0,08 – 10x –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
20x = 0,08 Setimbang : – – 0,005 mol 0,005 mol
x = 0,004 liter Pasangan senyawa tersebut tidak membentuk
= 4 ml = 4 ml × 20 tetes= 80 tetes larutan penyangga karena hanya tersisa
14. Jawaban: c garam, sedangkan asam lemah dan basa
pH = 5 – log 2,5 lemah tidak tersisa.
–log [H+]= –log 2,5 × 10–5 d. 3) dan 5)
[H+] = 2,5 × 10–5


M HX = 0,1 M mol CH3COOH =  L × 0,1 M = 0,0025 mol


Z
[H+] = Ka × Z 


mol HCl =  L × 0,2 M = 0,005 mol



2,5 × 10–5 = 5 × 10–5 × CH3COOH dan HCl sama-sama asam sehingga
Z 
jika dicampur tidak akan membentuk garam.
[CaX2] = 0,1 M
e. 4) dan 5)
Jadi, konsentrasi CaX2 yang terkandung dalam
larutan adalah 0,1 M. 

mol NH4OH =  L × 0,2 M = 0,005 mol


15. Jawaban: a


a. 1) dan 2) mol HCl =  L × 0,2 M = 0,005 mol




mol NaOH =  L × 0,1 M = 0,0025 mol NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O
Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol – –

Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol
mol HCN =  L × 0,2 M = 0,005 mol –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : – – 0,005 mol 0,005 mol
NaOH + HCN → NaCN + H2O
Mula-mula : 0,0025 mol 0,005 mol – – Pasangan senyawa tersebut tidak membentuk
Reaksi : 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol larutan penyangga karena hanya tersisa
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
garam, sedangkan basa lemah tidak tersisa.
Setimbang : – 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol
16. Jawaban: b
Pasangan senyawa tersebut dapat mem-
pKa = 5
bentuk larutan penyangga karena tersisa
–log Ka = 5
asam lemah dan garamnya.
–log Ka = –log 10–5
b. 1) dan 3) Ka = 10–5

CH3COOH + NaOH → NH4Cl + H2O
mol NaOH =  L × 0,1 M = 0,0025 mol
Mula-mula : p 0,5p – –
Reaksi : 0,5p 0,5p 0,5p 0,5p

–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
mol CH3COOH =  L × 0,1 M = 0,0025 mol
Setimbang : 0,5p – 0,5p 0,5p
NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O 
Mula-mula : 0,0025 mol 0,0025 mol – – [H+] = Ka · 
Reaksi : 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– 
&
Setimbang : – – 0,0025 mol 0,0025 mol = 10–5 × 
&
Pasangan senyawa tersebut tidak membentuk = 10–5
larutan penyangga karena hanya tersisa pH = –log [H+]
garam, sedangkan asam lemah tidak tersisa. = –log 10–5
=5
c. 2) dan 4)


17. Jawaban: a
mol HCN =  L × 0,2 M = 0,005 mol Air liur dapat mempertahankan pH dalam mulut
sekitar 6,8. Air liur mengandung larutan penyangga

fosfat yang dapat menetralkan asam yang
mol NH4OH =  L × 0,2 M = 0,005 mol
dihasilkan dari proses fermentasi sisa-sisa

36 Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh


makanan oleh bakteri. Dengan demikian, gigi tidak 21. Jawaban: b
mudah berlubang sehingga kuman tidak dapat pH = 9
masuk ke bagian dalam gigi. Penyangga fosfat, pOH = 14 – 9 = 5
karbonat, dan hemoglobin juga terdapat di dalam [OH–] = 10–5
darah. Sementara itu, asam sitrat dan asam 
benzoat merupakan larutan penyangga pH yang mol NH4OH = 0,2 M ×  L
berfungsi sebagai pengawet makanan/minuman. = 0,04 mol
18. Jawaban: b mol garam = x mol
Volume asam propionat = x ml  
banyak mol asam propionat = x ml × 0,2 M [OH–] = Kb · #


= 0,2x mmol
    
Volume natrium propionat = y ml 10–5 = 10–5 ·
banyak mol natrium propionat = y ml × 0,1 M    
= 0,1y mmol x = 0,04 mol
pH = 5 → [H+] = 10–5 $$#  #
$&& '
Mr garam =  #
=   = 53,5 g/mol
[H+] = Ka × ' && '
Mr tersebut dimiliki oleh garam NH4Cl
  Mr K2SO4 = 172
10–5 = 2 × 10–5 ×  G Mr (NH4)2SO4 = 132

Mr CH3COONH4 = 109

G
=  Mr NH4I = 145
22. Jawaban: e
19. Jawaban: e
1) Campuran tersebut merupakan larutan buffer
Harga pH untuk campuran buffer asam lemah dan
karena terbentuk dari asam lemah dengan
 garamnya.
garamnya adalah pH = pKa + log 

Jadi, harga pH akan sama dengan pK a, jika 2) pH = pKa + log 
konsentrasi asam = konsentrasi garam.  !
4,85 = pKa + log  !
20. Jawaban: b
mol C6H5COOH = 0,9 L × 0,02 M = 0,018 mol 4,85 = pKa + log 1
pH = 5 – log 5 4,85 = pKa + 0
–log [H+] = –log 5 × 10–5 pKa = 4,85 → Ka = 1,4 × 10–5
[H+] = 5 × 10–5 3) Penambahan sedikit ion OH– (basa) tidak
C6H5COOH + NaOH → C6H5COONa + H2O memengaruhi harga pH.
Mula-mula :0,018 mol x mol – – 4) Penambahan sedikit ion H+ (asam) tidak
Reaksi : x mol x mol x mol x mol memengaruhi harga pH.
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang :(0,018 – x) mol – x mol x mol 23. Jawaban: c
I
 Larutan penyangga akan mempunyai harga pH =
[H+] = Ka × I
 pKa jika jumlah mol asam lemahnya = jumlah mol
garamnya.
 I
  
[H+] = Ka × 1) 200 ml NH3 0,1 M + 100 ml NH4Cl 0,1 M
 I
  
Mol NH3 = 200 ml × 0,1 M = 20 mmol
  ; − ! < Mol NH4 = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol
5 × 10–5 = 4 × 10–5 ×  <
2) 100 ml NH3 0,1 M + 200 ml NH4Cl 0,1 M
5x = 0,072 – 4x Mol NH3 = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol
9x = 0,072 Mol NH4Cl = 200 ml × 0,1 M = 20 mmol
x = 0,008 mol 3) 100 mol CH 3 COOH 0,2 M + 200 ml
Massa NaOH = mol NaOH × Mr NaOH CH3COONa 0,1 M
= 0,008 mol × 40 g/mol Mol CH3COOH = 100 ml × 0,2 M = 20 mmol
= 0,32 g Mol CH3COONa = 200 ml × 0,1 M = 20 mmol
= 320 mg

Kimia Kelas XI 37
4) 100 ml CH3COOH 0,1 M + 200 ml CH3COONa Mr HCOONH4 = (1 × Ar H) + (1 × Ar C) + (2 × Ar O)
0,1 M + (1 × Ar N) + (4 × Ar H)
Mol CH3COOH = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol = (1 × 1) + (1 × 12) + (2 × 16) + (1 × 14)
Mol CH3COONa = 200 ml × 0,1 M = 20 mmol + (4 × 1)
5) 100 ml HNO2 0,1 M + 100 ml KNO2 0,2 M = 1 + 12 + 32 + 14 + 4
Mol HNO2 = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol = 63 g/mol
Mol KNO2 = 100 ml × 0,2 M = 20 mmol Jadi, garam tersebut kemungkinan HCOONa.
Jadi, campuran larutan yang merupakan larutan
26. Jawaban: b
penyangga adalah 100 ml CH3COOH 0,2 M +
200 ml CH3COONa 0,1 M. 
mol NH4OH =  L × 0,1 M = 0,03 mol
24. Jawaban: c pH = 9
Campuran antara CH3COOH dan CH3COONa pOH = 14 – pH = 14 – 9 = 5
merupakan larutan penyangga sehingga meskipun pOH = –log [OH–]
ditambah air lagi (diencerkan) pHnya tidak akan –log [OH–] = –log 10–5
berubah sehingga pH larutan tetap 5 dan [H+] = [OH–] = 10–5
10–5. HCl + NH4OH → NH4Cl + H2O
25. Jawaban: b Mula-mula : x mol 0,03 mol – –
Reaksi : x mol x mol x mol x mol
Mol HCOOH = 1 L × 0,1 M = 0,1 mol –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
pH = 5 Setimbang : – (0,03 – x) x mol x mol
pH = –log [H+] = 5
–log [H+] = –log 10–5 []
[OH–] = Kb ×  
[H+] = 10–5 [  ]
   − !   
[H+] = Ka × # 10–5 = 2 × 10–5 ×    
 x = 0,06 – 2x
10–5 = 10–6 × # 3x = 0,06
[garam] = 10–2 M x = 0,02 mol
mol garam = 10–2 M × 1 L = 10–2 mol  
Volume HCl =  
$$ #
Mr garam =
 #   
=  
 I; #
=
−  = 0,2 L
= 68 gram/mol = 200 ml
Mr HCOOK = (1 × Ar H) + (1 × Ar C) + (2 × Ar O) 27. Jawaban: d
+ (1 × Ar K)

= (1 × 1) + (1 × 12) + (2 × 16) + (1 × 39) mol CH3COOH = L × 0,1 M = 0,1 mol

= 1 + 12 + 32 + 39 pH = 6
= 84 g/mol –log [H+] = –log 10–6
Mr HCOONa = (1 × Ar H) + (1 × Ar C) + (2 × Ar O) [H+] = 10–6
+ (1 × Ar Na)

= (1 × 1) + (1 × 12) + (2 × 16) + (1 × 23) [H+] = Ka × 
= 1 + 12 + 32 + 23
= 68 g/mol     
10–6 = 10–5 ×
Mr HCOOMg = (1 × Ar H) + (1 × Ar C) + (2 × Ar O)     
+ (1 × Ar Mg)

= (1 × 1) + (1 × 12) + (2 × 16) + (1 × 24) 10–6 = 10–5 ×  
= 1 + 12 + 32 + 24
= 69 g/mol mol CH3COONa = 1 mol
Mr HCOOCa = (1 × Ar H) + (1 × Ar C) + (2 × Ar O) Massa CH3COONa
+ (1 × Ar Ca) = mol CH3COONa × Mr CH3COONa
= (1 × 1) + (1 × 12) + (2 × 16) + (1 × 40) = 1 mol × 82 g/mol
= 1 + 12 + 32 + 40 = 82 gram
= 85 g/mol

38 Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh


28. Jawaban: d $$ 
Cairan dalam tubuh makhluk hidup merupakan Mol NaCN =
 
larutan penyangga. Contoh plasma darah (cairan
darah) mengandung gas CO2 yang membentuk  < #
=  ^  ! _ ^  ! _ ^  !! #
pasangan asam-basa konjugasi antara asam
karbonat dan ion hidrogen karbonat. Campuran ini  < #
membentuk larutan penyangga untuk memper- =  ^ ! _ ^ ! _ ^ !! #
tahankan pH larutan/cairan di luar sel darah. H2CO3
 < #
akan menyangga apabila basa (OH–) masuk ke =  _  _ ! #
dalam tubuh. Reaksinya sebagai berikut.
H2CO3(aq) + OH–(aq) R HCO3–(aq) + H2O(A)  < #
= < #
Ion bikarbonat akan menyangga apabila asam (H+)
= 0,01 mol
masuk ke dalam tubuh. Reaksinya sebagai berikut.

HCO3–(aq) + H+(aq) R H2CO3(aq) Mol HCN =  L × 0,01 M = 0,001 mol
29. Jawaban: c 

[H+] = Ka × 
3
Mol CH3COOH = 
dm × 0,1 M = 0,0025 mol
   
pH = 5 [H+] = Ka ×    
pH = –log [H+]
   
–log [H+] = –log 10–5 = 4 × 10–6 ×     = 4 × 10–7
[H+] = 10–5
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
pH = –log [H+]
Mula-mula : 0,0025 mol y mol – –
= –log 4 × 10–7
Reaksi : y mol y mol y mol y mol = 7 – log 4
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : (0,0025 – y) mol – y mol y mol = 7 – 0,6 = 6,4

[H+] = Ka × 
B. Kerjakan soal-soal berikut!
 
− G!   
10–5 = 2 × 10–5 × G    
1. Mol NH4OH =  L × 0,2 M = 0,04 M
y = 0,005 – 2y
3y = 0,005 pH = 9 + log 3,6
y = 0,0017 mol pOH = 14 – (9 + log 3,6)
Volume NaOH = 5 – log 3,6
= –log [OH–]
    ? 
= =  
= 0,017 dm3 = 17 cm3 = 5 – log 3,6
 
–log [OH–] = –log 3,6 × 10–5
30. Jawaban: b [OH–] = 3,6 × 10–5
pH = HCN 
[OH–] = Kb ×  ×  ! > 
+
[H ] = @ × 
  
=  × −I ×   [OH–] = Kb ×  ×   ! >  
= 2 × 10–4 
  ×
pH = –log [H+] 3,6 × 10–5 = 1,8 × 10–5 × 

= –log 2 × 10–4  ×   ! > ×

= 4 – log 2 Mol (NH4)2SO4 = 0,01 mol
= 4 – 0,3
= 3,7 Massa (NH4)2SO4 = mol (NH4)2SO4 × Mr (NH4)2SO4
= 0,01 × 132
= 1,32 gram

Kimia Kelas XI 39
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
$
2. [H+] = Ka × U$E'`#$  Mula-mula : 0,015 mol x mol – –
Reaksi : x mol x mol x mol x mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
  Setimbang : (0,015 – x) mol – x mol x mol
= 10–5 ×  
= 2 × 10–5 
[H+] = Ka × 
pH = –log 2 × 10–5
= 5 – log 2  
− !  
Jadi, pH campuran tersebut 5 – log 2. 2 × 10–5 = 1,8 × 10–5 ×   
3. pH = 5 – log 4,5 2x = 0,027 – 1,8x
–log [H+] = –log 4,5 × 10–5 3,8x = 0,027
[H+] = 4,5 × 10–5 x = 0,007 mol
  
[H+] = Ka × Volume NaOH = 


 × *  ?


  
=   "
4,5 × 10–5 = 1,8 × 10–5 ×  × *
= 0,35 L
  
Jadi, volume larutan NaOH = 0,35 L.
0,09 VCH COONa = 0,054 VCH COOH
3 3 6. pH = 9 + log 1,2
*   <
pOH = 14 – pH
=  

= 
*  = 14 – (9 + log 1,2)
Jadi, perbandingan volume laruan CH3COOH dan = 5 – log 1,2
CH3COONa adalah 5 : 3. –log [OH–] = –log 1,2 × 10–5
[OH–] = 1,2 × 10–5

4. Mol C2H5COOH =  L × 0,04 M 

Mol HCl =  L × 0,02 M
= 0,04 mol
= 0,005 mol


Mol KOH =  L × 0,02 M NH3 + HCl → NH4Cl
Mula-mula : x mol 0,005 mol –
= 0,003 mol Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol
C2H5OOH + KOH → C2H5COOK + H2O –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : (x – 0,005) mol – 0,005 mol
Mula-mula : 0,004 mol 0,003 mol – –
Reaksi : 0,003 mol 0,003 mol 0,003 mol 0,003 mol  
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– [OH–] = Kb ×  
Setimbang : 0,001 mol – 0,003 mol 0,003 mol
 −  
!   
Volume total = (100 + 150) ml = 250 ml 1,2 × 10–5 = 1,5 × 10–5 ×
 
   
+ 

[H ] = Ka × 0,006 = 1,5x – 0,0075

@
1,5x = 0,0135
 
  x = 0,009 mol
= Ka ×
 
@   
M NH3 =   
Volume total = (100 + 150) ml = 250 ml

 = 0,009 mol ×
 L
  ×
= 1,2 × 10–5 × 

 = 0,06 M
  ×


[OH–] = @U × %
= 4 × 10–6
pH = –log [H+] =
× −
×  I
= –log 4 × 10–6
= 6 – log 4 = < × −?
Jadi, pH campuran adalah 6 – log 4. = 3 × 10–3,5
5. pH = 5 – log 2 pOH = –log [OH–]
–log [H+] = 5 – log 2 = –log 3 × 10–3,5
[H+] = 2 × 10–5 = 3,5 – log 3
mol CH3COOH = 0,15 L × 0,1 M = 0,015 mol

40 Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh


pH = 14 – (3,5 – log 3) –log [H+] = 5
= 10,5 + log 3 –log [H+] = –log 10–5
Jadi, pH gas NH3 mula-mula adalah 10,5 + log 3. [H+] = 10–5

 [H+] = Ka × 
7. mol asam sianida = 
L × 0,1 M = 0,01 mol
pH = 6     
[H+] = Ka ×
–log [H+] = 6     
–log [H+] = –log 10–6
  − !
[H+] = 10–6 10–5 = 10–5 × 

[H+] = Ka × x = 10 – x
Z
2x = 10
     x = 5 mol
10–6 = 4 × 10–6 × Massa NaOH = mol NaOH × Mr NaOH
 Z   
= 5 mol × 40 g/mol
Mol XCN = 4 × 0,01
= 200 gram
Mol XCN = 0,04 mol
Jadi, massa natrium hidroksida adalah 200 gram.
Massa XCN = mol XCN × Mr XCN
1,96 = 0,04 × ((1 × Ar X) + (1 × Ar C) 10. a. pH larutan sebelum penambahan
+ (1 × Ar N)) [HA]= 0,1 M × 1.000 ml = 100 mmol
1,96 = 0,04 × (Ar X + (1 × 12) + (1 × 14)) [A–] = 0,1 M × 1.000 ml = 100 mmol
1,96 = 0,04 × (Ar X + 26) 
49 = (Ar X + 26) [H+] = Ka ×
 − 
Ar X = (49 – 26) g/mol 
= 23 g/mol = 1,8 × 10–5 × 
Unsur X mempunyai Ar = 23 g/mol sehingga unsur = 1,8 × 10–5
X adalah Na. pH = –log 1,8 × 10–5
= 5 – log 1,8
8. pKa = 3,2
= 4,745
–log Ka = 3,2
b. pH larutan setelah penambahan 10 ml HCl 0,1 M
–log Ka = –log 10–3,2
Pada saat ke dalam larutan penyangga
Ka = 10–3,2
ditambahkan 10 ml HCl 0,1 M, maka HCl akan


mol HA =  L × 0,2 M = 0,1 mol terionisasi menghasilkan ion H+. Kemudian,
ion H+ yang dihasilkan dinetralkan CH3COO–
pH = 3,5 sehingga konsentrasi CH3COO– akan ber-
–log [H+] = –log 10–3,5 kurang dan konsentrasi CH3COOH akan ber-
[H+] = 10–3,5 tambah. [H + ] yang dihasilkan dari
 penambahan 10 ml HCl 0,1 M adalah 10 ml ×
[H+] = Ka ×  0,1 M = 1 mmol
CH 3 COO – + H+ → CH 3 COOH
    
–3,5 –3,2 Mula-mula : 100 mmol +1 mmol 100 mmol
10 = 10 ×      Reaksi : –1 mmol –1 mmol +1 mmol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
 Setimbang : 99 mmol – 101 mmol
10–3,5 = 10–3,2 ×  

−  × −
[H+] = Ka ×
 − 
mol NaA = −
 
= 1,8 × 10–5 × 
= 10–0,7 = 0,2 mol
Jadi, harga x adalah 0,2 mol. = 1,836 × 10–1
pH = –log 1,836 × 10–3
9. HCN + NaOH → NaCN + H2O
= 5 – log 1,836
Mula-mula : 10 mol x mol – –
= 4,736
Reaksi : x mol x mol x mol x mol
Selisih pH sebelum penambahan dengan
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
setelah penambahan = 4,745 – 4,736 = 0,014
Setimbang: (10 – x) mol – x mol x mol
Selisih tersebut sangat kecil sehingga dapat
pH = 5
diabaikan.

Kimia Kelas XI 41
c. pH larutan setelah penambahan 20 ml NaOH d. Sebelum diencerkan, volume larutan = 2 L
0,05 M. Volume setelah diencerkan = 2 + 4 = 6 ml
Ketika ke dalam larutan penyangga "^ 
ditambahkan 20 ml NaOH 0,05 M, NaOH akan [HA]= I"
= 0,017 M
terionisasi menghasilkan ion OH–, kemudian
"^ 
ion OH– segera dinetralkan oleh CH3COOH [A–] = = 0,017 M
I"
sehingga konsentrasi CH 3 COOH akan
berkurang, sedangkan konsentrasi CH3COO– 
[H+] = Ka ×
akan bertambah. [OH–] yang dihasilkan dari  − 
penambahan 20 ml NaOH 0,05 M adalah
  ?
= 20 ml × 0,05 M = 1 mmol = 1,8 × 10–5 ×   ?
CH3COOH + OH– → CH3COO– + H2O
= 1,8 × 10–5
Mula-mula : 100 mmol +1 mmol 100 mmol –
Reaksi : –1 mmol –1 mmol +1 mmol +1 mmol pH = –log 1,8 × 10–5
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– = 5 – log 1,8
Setimbang : 99 mmol – 101 mmol 1 mmol = 4,745
 Jadi, pH larutan sebelum dan setelah
[H+] = Ka ×  −  penambahan air tidak berubah.

 
= 1,8 × 10–5 × <<
= 1,836 × 10–5
pH = –log 1,836 × 10–5
= 5 – log 1,836
= 4,736
Selisih pH sebelum penambahan dengan
setelah penambahan = 4,745 – 4,736 = 0,014.
Perbedaan tersebut sangat kecil sehingga
dapat diabaikan.

42 Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh


Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator

4. Memahami sifat-sifat 4.4 Menentukan jenis Rasa ingin Mengembangkan rasa ingin tahu mengenai cara
larutan asam-basa, garam yang meng- tahu menentukan pH larutan garam.
metode pengukuran, alami hidrolisis dalam
dan terapannya. air dan pH larutan Teliti Bertindak teliti saat mengamati perubahan warna
garam tersebut. kertas lakmus untuk mengetahui sifat larutan garam.
4.5 Menggunakan kurva
perubahan harga pH
pada titrasi asam-basa
untuk menjelaskan
larutan penyangga dan
hidrolisis.

Dalam bab ini akan dipelajari:


Hidrolisis Garam

Kompetensi yang akan dicapai pada bab ini

Menjelaskan tentang hidrolisis garam

1. Mengidentifikasi ciri-ciri larutan garam.


2. Menjelaskan sifat dan cara menentukan pH larutan garam.
3. Menentukan sifat larutan garam yang terhidrolisis melalui
praktikum.
4. Menjelaskan cara menganalisis kurva titrasi asam dan basa.

Menentukan jenis garam yang dapat terhidrolisis dan


menentukan pH larutan garam

Kimia Kelas XI 43
A. Pilihan Ganda Na2S(aq) R 2Na+(aq) + S2–(aq)
1. Jawaban: d S2–(aq) + 2H2O(A) → H2S(aq) + 2OH–(aq)
Garam BaSO4 terdiri dari basa kuat Ba(OH)2 dan 5. Jawaban: c
asam kuat (H2SO4). Garam yang berasal dari basa Larutan NH4NO2 merupakan larutan garam yang
kuat dan asam kuat tidak terhidrolisis karena ion berasal dari basa lemah (NH4OH) dengan asam
Ba2+ dari Ba(OH)2 tidak bereaksi dengan ion OH– lemah (HNO2).
dari air. Demikian juga dengan ion SO42– dari
H2SO4 tidak bereaksi dengan H+ dari air. Oleh  ×  
[H+] = 
karena itu, BaSO4 tidak terhidrolisis. Sementara
itu, garam CH3COONH4 berasal dari asam lemah  − ×  −
dan basa lemah sehingga terhidrolisis total. Garam =
 −
CH3COONa dan Na3PO4 berasal dari asam lemah
dan basa kuat sehingga terhidrolisis sebagian. =  −

Garam NH4Cl berasal dari basa lemah dan asam = 3,1 × 10–7
kuat sehingga terhidrolisis sebagian. pH = –log [H+]
= –log 3,1 × 10–7
2. Jawaban: a = 7 – log 3,1
Garam Al 2(SO 4) 3 berasal dari basa amfoter = 6,5
Al(OH)3 dan asam kuat (H2SO4) sehingga bersifat Jadi, pH larutan NH4NO2 sebesar 6,5.
asam. Garam yang bersifat asam akan
memerahkan lakmus biru. Sementara itu, garam 6. Jawaban: e
Na3PO4 berasal dari basa kuat (NaOH) dan asam Garam NaX mempunyai pH 8 sehingga bersifat
lemah (H3PO4) sehingga bersifat basa. Garam basa. Garam ini berasal dari basa kuat dan asam
bersifat basa tidak mengubah warna lakmus biru. lemah.
Garam NaCl berasal dari asam kuat (HCl) dan pH = 8
basa kuat (NaOH) sehingga bersifat netral. Garam pOH = pKw– pH
bersifat netral tidak mengubah warna kertas = 14 – 8
lakmus baik merah maupun biru. Garam =6
CH3COOK berasal dari basa kuat (KOH) dan pOH = –log [OH–]
asam lemah (CH3COOH) sehingga bersifat basa. 6 = –log [OH–]
Garam bersifat basa tidak mengubah warna kertas –log 10 = –log [OH–]
–6

lakmus biru. Garam KNO3 berasal dari asam kuat [OH–] = 10–6
(HNO3) dan basa kuat (KOH) sehingga bersifat 
netral. Garam bersifat netral tidak mengubah [OH–] = 
×
warna kertas lakmus.
 −
3. Jawaban: d 10–6 = 
× 
Besar [H+] dalam larutan garam yang berasal dari
 −
asam kuat dan basa lemah dirumuskan sebagai 10–12 =  · 10–2

berikut.
10–12 · Ka = 10–14 · 10–2

+
[H ] = 
×  −
Ka =
 −
Jadi, besar [H+] berbanding terbalik dengan akar
= 10–4
kuadrat Kb-nya.
7. Jawaban: d
4. Jawaban: b
Mol NaOH = 0,025 L × 0,5 M
Na2S merupakan garam yang berasal dari basa
= 0,0125 mol
kuat (NaOH) dan asam lemah (H2S) sehingga
Mol CH3COOH = 0,025 L × 0,5 M
bersifat basa. Garam bersifat basa ini dapat
= 0,0125 mol
terhidrolisis sebagian (parsial). Persamaan
ionisasi dan hidrolisis Na2S sebagai berikut.

44 Hidrolisis
NaOH + CH3COOH R CH3COONa + H2O NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
Mula-mula : 0,0125 0,0125 Mula-mula : 0,006 mol 0,006 mol – –
Reaksi : 0,0125 0,0125 0,0125 0,0125 Reaksi : 0,006 mol 0,006 mol 0,006 mol 0,006 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : – – 0,0125 0,0125 Setimbang : – – 0,006 mol 0,006 mol

Mol CH3COONa = 0,0125 mol Garam CH3COONa berasal dari asam lemah dan
[CH3COONa] = 0,0125 mol/0,05 L basa kuat.
= 0,25 M

CH3COONa berasal dari asam lemah dan basa kuat. [OH–] = ×


[OH–] = 
  − 
= ×
−
 −

= ⋅  ×  −
 − =  −
=  − = 1,58 × 10–5 = 10–5
pOH = –log 1,58 × 10–5 pOH = –log [OH–]
= 5 – log 1,58 = –log 10–5
pH = pKw – pOH = 5
= 14 – (5 – log 1,58) pH = 14 – pOH
= 9 + log 1,58 = 14 – 5
Jadi, pH larutan campuran yang terbentuk sebesar = 9
9 + log 1,58.
Jadi, pH larutan campuran sebesar 9.
8. Jawaban: a
10. Jawaban: c
Garam Ca(CH3COO)2 berasal dari asam lemah

CH3COOH dan basa kuat Ca(OH)2 sehingga Mol HCl =  L × 0,1 M
hanya asam lemahnya yang terhidrolisis.
Ca(CH3COO)2 R 2CH3COO– + Ca2+ = 0,005 mol
0,01 M 0,02 M 0,01 M 
Mol NH4OH =  L × 0,1 M
CH3COO– + H2O R CH3COOH + OH–
0,02 0,02 = 0,005 mol
 HCl + NH4OH → NH4Cl + H2O
[OH–] = ⋅ Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol – –

Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
 −
= × ×  − Setimbang : – – 0,005 mol 0,005 mol
×  −
Larutan NH4Cl merupakan larutan garam yang
= × − berasal dari basa lemah (NH4OH) dan asam kuat
(HCl).
= 3,16 × 10–6

pOH = –log 3,16 × 10–6 [H+] = ×

= 6 – log 3,16
pH = pKw – pOH  −
= ×  ×  −
× 
= 14 – (6 – log 3,16)  ×  − 

= 8,5
Jadi, pH larutan Ca(CH3COO)2 sebesar 8,5.
=  −
= 3,16 × 10–6
9. Jawaban: e pH = –log 3,16 × 10–6
= 6 – log 3,16
Mol NaOH =  L × 0,30 M
= 5,51
= 0,006 mol Jadi, pH larutan campuran sebesar 5,5.

Mol CH3COOH =  L × 0,15 M
= 0,006 mol

Kimia Kelas XI 45
= ×  −
B. Uraian

1. Reaksi ionisasi NH4Cl: = 4,5 × 10–6


NH4Cl(aq) R NH4+(aq) + Cl–(aq) pOH = –log [OH–]
Reaksi ionisasi air: = –log 4,5 × 10–6
H2O(A) R H+(aq) + OH–(aq) = 6 – log 4,5
NH4Cl berasal dari basa lemah (NH4OH) sehingga pH = 14 – pOH
ion NH4+ dari garam NH4Cl dapat bereaksi dengan = 14 – (6 – log 4,5)
ion OH– dari air. Persamaan reaksinya sebagai = 8 + log 4,5
berikut. Jadi, pH larutan Ca(CH3COO)2 0,01 M sebesar
NH4+(aq) + H2O(A) → NH4OH(aq) + H+(aq) 8 + log 4,5.
Pada reaksi hidrolisis tersebut dibebaskan ion H+. 4. pH larutan NH4OH
Adanya ion H+ dalam larutan inilah yang dapat
memerahkan kertas lakmus biru. [OH–] =  × 

2. a. NaCN =  − × 
NaCN(aq) R Na+(aq) + CN–(aq)
=  −
CN–(aq) + H2O(A) R HCN(aq) + OH–(aq)
Garam NaCN bersifat basa karena [OH–] = 10–3
membebaskan ion OH–. pOH = –log [OH–]
b. Al2(SO4)3 = –log 10–3
Al2(SO4)3 R 2Al3+(aq) + 3SO42–(aq) = 3
Al3+(aq) + 3H2O(A) R Al(OH)3(aq) + 3H+(aq) pH = pKw – pOH
= 14 – 3 = 11
Garam Al 2 (SO 4 ) 3 bersifat asam karena
membebaskan ion H+. pH larutan HCN
c. Ca(CH3COO)2 [H+] =  × 
Ca(CH3COO)2(aq) R Ca2+(aq) + 2CH3COO–
(aq)
=  − × 
CH3COO–(aq) +H2O(A)RCH3COOH(aq)+OH–(aq) =  −
Garam Ca(CH3COO)2 bersifat basa karena = 10–2,5
membebaskan OH–. pH = –log [H+]
d. Na3PO4 = –log 10–2,5
Na3PO4(aq) R 3Na+(aq) + PO43–(aq) = 2,5
PO43–(aq) + 3H2O(A) R H3PO4(aq) + 3OH–(aq) Persamaan reaksi:
Garam Na3PO4 bersifat basa karena mem- NH4OH + HCN → NH4CN + H2O
bebaskan OH–. Larutan garam NH4CN terbentuk dari basa lemah
3. Ca(CH3COO)2 merupakan garam yang berasal (NH4OH) dan asam lemah (HCN).
dari asam lemah dan basa kuat. Oleh karenanya  × 
anionnya mengalami hidrolisis. Reaksi ionisasi [H+] = 
Ca(CH3COO)2 sebagai berikut.
Ca(CH3COO)2(aq) R Ca2+(aq) + 2CH3COO–(aq)  − ×  −
=
 −
0,01 M 0,01 M 0,02 M

[OH–] =

× =  −


= 10–6,5
−
=

 pH = –log [H+]
  ×  − = –log 10–6,5
= 6,5
×  − Jadi, pH larutan campuran sebesar 6,5.
=
  ×  −

46 Hidrolisis
5. pH larutan basa lemah LOH = 11 + log 4 LOH + HBr → LBr + H2O
Mula-mula : 2 × 10–3 mol 2 × 10–3 mol – –
pOH = pKw – pH Reaksi : 2 × 10–3 mol 2 × 10–3 mol 2 × 10–3 mol 2 × 10–3 mol
= 14 – (11 + log 4) ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : – – 2 × 10–3 mol 2 × 10–3 mol
= 3 – log 4
Larutan LBr berasal dari basa lemah (LOH) dan
–log [OH–] = –log 4 × 10–3
asam kuat (HBr).
[OH–] = 4 × 10–3

[OH–] =  ×  [H+] = ×

4 × 10–3 =  ×
−
 
16 × 10–6 = Kb × 0,02 = × × ×  −

−
 × 

Kb = 8 × 10–4

×  −

Mol LOH =  L × 0,02 M = 2 × 10–3 mol =
= 2,89 × 10–7

Mol HBr =  L × 0,01 M = 2 × 10–3 mol pH = –log 2,89 × 10–7
= 7 – log 2,89
Jadi, pH larutan campuran yang terbentuk sebesar
7 – log 2,89.

A. Pilihan Ganda berasal dari basa kuat KOH dan asam lemah H2S
1. Jawaban: a sehingga bersifat basa. Garam bersifat basa akan
Larutan garam yang bersifat asam berasal dari membirukan kertas lakmus merah karena saat
asam kuat dan basa lemah. Seng iodida (ZnI) terhidrolisis membebaskan ion OH–. Persamaan
berasal dari basa lemah (Zn(OH)2) dan asam kuat reaksinya sebagai berikut.
(HI) sehingga ZnI bersifat asam. Perak bromida K2S(aq) R 2K+(aq) + S2–(aq)
(AgBr) berasal dari basa lemah (AgOH) dan asam S2–(aq) + 2H2O(A) → H2S(aq) + 2OH–(aq)
kuat (HBr) sehingga AgBr bersifat asam. Amonium
3. Jawaban: d
klorida (NH4Cl) berasal dari basa lemah (NH4OH)
Garam yang terhidrolisis sebagian dan bersifat basa
dan asam kuat (HCl) sehingga NH4Cl bersifat
dihasilkan dari pencampuran antara asam lemah
asam. Barium asetat (Ba(CH3COO)2) berasal dari
dengan basa kuat yang memiliki jumlah mol sama,
asam lemah (CH 3 COOH) dan basa kuat
misal campuran antara KOH (basa kuat) dan HCN
(Ba(OH)2) sehingga (Ba(CH3COO)2) bersifat basa.
(asam lemah). Sementara itu, campuran NH3 (basa
Magnesium nitrat (Mg(NO3)2) berasal dari basa
lemah) dan HCl (asam kuat) menghasilkan garam
kuat (Mg(OH)2) dan asam kuat (HNO3) sehingga
bersifat asam. Campuran NH3 (basa lemah) dan
Mg(NO3)2 bersifat netral. Jadi, garam yang bersifat
HCN (asam lemah) menghasilkan garam yang
asam adalah nomor 1), 2), dan 3).
mungkin bersifat asam atau basa tergantung dari
2. Jawaban: e harga Ka atau Kb-nya. Campuran KOH (basa kuat)
Garam yang larutannya dapat membirukan kertas dan HCl (asam kuat) menghasilkan garam bersifat
lakmus merah adalah garam yang bersifat basa. netral. Campuran NaOH (basa kuat) dan H2SO4
Garam bersifat basa berasal dari basa kuat dan (asam kuat) menghasilkan garam bersifat netral.
asam lemah. NH4NO3 berasal dari basa lemah
4. Jawaban: b
NH4OH dan asam kuat HNO3 sehingga bersifat
Garam yang membirukan kertas lakmus merah
asam. Garam bersifat asam tidak membirukan
merupakan garam bersifat basa. Garam ini berasal
kertas lakmus merah. NH4Cl berasal dari basa
dari basa kuat seperti NaOH dan KOH serta asam
lemah NH 4OH dan asam kuat HCl sehingga
lemah seperti HCN dan CH3COOH. Sementara
bersifat asam. K2SO4 berasal dari basa kuat KOH
itu, HCl dan H 2SO 4 merupakan asam kuat,
dan asam kuat H2SO4 sehingga bersifat netral.
sedangkan NH4OH merupakan basa lemah. Jadi,
NaCl berasal dari basa kuat NaOH dan asam kuat
garam yang bersifat basa yaitu KCN dan
HCl sehingga bersifat netral. Garam bersifat netral
CH3COONa, terdapat pada nomor 1) dan 3).
tidak membirukan kertas lakmus merah. K2S

Kimia Kelas XI 47
5. Jawaban: a 8. Jawaban: c
Larutan garam yang harga pH-nya tidak   
dipengaruhi oleh konsentrasi molarnya yaitu Mol (NH4)2SO4 =
   
larutan garam yang terbentuk dari asam lemah 
dan basa lemah, misal NH4CN. NH4CN terbentuk =

!
dan asam lemah (HCN) dan basa lemah (NH4OH). = 0,02 mol
Harga pH-nya tergantung harga K a dan K b.
Sementara itu, (NH4)2SO4 terbentuk dari asam !  
M(NH4)2SO4 =
"!#$  
kuat (H2SO4) dan basa lemah (NH4OH). NaHCOO
terbentuk dari asam lemah (HCOOH) dan basa !
kuat (NaOH). Mg(NO3)2 terbentuk dari asam kuat = %
(HNO3) dan basa kuat Mg(OH)2. CH3COONa = 0,02 M
terbentuk dari asam lemah (CH3COOH) dan basa Garam (NH4)2SO4 berasal dari asam kuat H2SO4
kuat (NaOH). Oleh karena itu, (NH 4 ) 2 SO 4 , dan basa lemah NH4OH.
NaHCOO, Mg(NO3)2, dan CH3COONa harga pH-

nya tergantung pada konsentrasi molarnya. [H+] = 
×
6. Jawaban: d
 −
Larutan Na3PO4 merupakan larutan garam yang = ×  ×  − 
berasal dari basa kuat NaOH dan asam lemah  −
H3PO4 sehingga garam ini bersifat basa. Garam
Na3PO4 mampu terhidrolisis sebagian dengan = ×  −
melepaskan ion OH– saat ion PO43– dari asam = 4,4 × 10–6
lemahnya bereaksi dengan ion H + dari air. pH = –log [H+]
Persamaan reaksi hidrolisisnya sebagai berikut. = –log 4,4 × 10–6
Na3PO4(aq) R 3Na+(aq) + PO43–(aq) = 6 – log 4,4
Jadi, pH larutan (NH4)2SO4 sebesar 6 – log 4,4.
Ion Na+ berasal dari basa kuat sehingga tidak
dapat bereaksi dengan ion OH– dari air. 9. Jawaban: c
Na+(aq) + H2O(A) → Larutan NH4NO2 merupakan larutan garam yang
berasal dari asam lemah HNO2 dan basa lemah
PO43–(aq) + 3H2O(A) → H3PO4(aq) + 3OH–(aq) NH4OH.
Adanya ion OH– yang dilepaskan mengakibatkan  ×   − ×  −
larutan mempunyai pH > 7, jumlah ion OH– dalam [H+] = =
  −
larutan bertambah, dapat membirukan kertas
lakmus, dan garamnya bersifat basa. =  −
= 3 × 10–7
7. Jawaban: d pH = –log [H+]
Larutan natrium asetat (CH3COONa) terbentuk = –log 3 × 10–7
dari asam lemah (CH3COOH) dan basa kuat = 7 – log 3
(NaOH). = 7 – 0,5 = 6,5
 Jadi, pH garam NH4NO2 sebesar 6,5.
Kh =
 10. Jawaban: c

[OH–] = ×

Mol HCl = L × 0,2 M

=  × 
= 0,004 mol
−
=  × 
Mol NH4OH = L × 0,2 M
−

= 
= 0,004 mol
= 10–5
pOH = –log 10–5 = 5 HCl(aq) + NH4OH(aq) → NH4Cl(aq) + H2O(A)
pH = 14 – 5 = 9 Mula-mula : 0,004 mol 0,004 mol – –
Jadi, pH larutan natrium asetat sebesar 9. Reaksi : 0,004 mol 0,004 mol 0,004 mol 0,004 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : – – 0,004 mol 0,004 mol

48 Hidrolisis
Larutan NH4Cl merupakan larutan garam yang HCOOH(aq) + NaOH(aq) → HCOONa(aq) + H2O(A)
berasal dari basa lemah (NH4OH) dan asam kuat Mula-mula : 0,030 0,030 – –
(HCl). Reaksi : 0,030 0,030 0,030 0,030
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
 Setimbang : – – 0,030 0,030
[H+] = ×

!&
M HCOONa = "!#$&
−
 
= −
× × 
  
= *
× 0,030
= −
 = 0,4 M
= 10–5 Garam HCOONa berasal dari asam lemah
pH = –log [H+] HCOOH dan basa kuat NaOH.
= –log 10–5

=5 [OH–] = 
×
Jadi, pH larutan campuran yang terbentuk sebesar 5.
 −
11. Jawaban: a = × 
pH = 8  −

pOH = 14 – pH
= 14 – 8 = 6 =  ×  −
pOH = –log [OH–] = 6,3 × 10–6
6 = –log [OH–] pOH = –log 6,3 × 10–6
–log 10 = –log [OH–]
–6 = 6 – log 6,3
[OH–] = 10–6 pH = pKw – pOH
Garam CH3COONa terbentuk dari asam lemah = 14 – (6 – log 6,3)
(CH3COOH) dan basa kuat (NaOH). = 8 + log 6,3
= 8 + 0,8 = 8,8

[OH–] = × Jadi, pH larutan garam yang terbentuk sebesar 8,8.

13. Jawaban: b
 −
10–6 = × Mol H2SO4 = 0,1 L × 0,1 M
 −
= 0,01 mol
 −
10–12 = ×M Mol NH4OH = 0,1 × 0,2 M
 −
M = 10 –3
M = 0,02 mol
H2SO4 + 2NH4OH R (NH4)2SO4 + 2H2O
Mol CH3COONa = &
& × '&
&
Mula-mula : 0,01 0,02 – –
 &
& Reaksi : 0,01 0,02 0,01 0,02
 &
& = 10–3 × 2 ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : – – 0,01 0,02
 &
&
= 2 × 10–3 (NH4)2SO4 berasal dari basa lemah NH4OH dan

Massa CH3COONa = 164 × 10–3 g asam kuat H2SO4.
= 164 mg !
Jadi, massa CH3COONa 164 mg. [(NH4)2SO4] = %
12. Jawaban: a = 5 × 10–2 M
Mol HCOOH = volume HCOOH × [HCOOH]

 [H+] = 
=  L × 0,60 M 

= 0,030 mol  −


=   −
Mol NaOH = volume NaOH × [NaOH]  −

=  L × 1,2 M =  ×  −
= 0,030 mol = 7,07 × 10–6

Kimia Kelas XI 49
pH = –log [H+] 10–10 = 10–9 · M
= –log 7,07 × 10–6  −
M=
= 6 – log 7,07  −
= 6 – 0,85 = 10–1 M
= 5,15 [KOH] = 10–1 M
Jadi, pH larutan yang terjadi sebesar 5,15.
Mol KOH = [KOH] × volume
14. Jawaban: a = 10–1 M × 1 L
Mol asam asetat = 0,04 L × 0,15 M = 10–1 mol
= 6 × 10–3 mol Massa KOH = mol × Mr
Mol NaOH = 0,02 L × 0,3 M
= 0,1 × 56
= 6 × 10–3 mol
= 5,6 gram
CH3COOH + NaOH R CH3COONa + H2O
Jadi, massa KOH yang diperlukan sebesar
Mula-mula : 0,006 0,006 – – 5,6 gram.
Reaksi : 0,006 0,006 0,006 0,006
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– 16. Jawaban: b
Setimbang : – – 0,006 0,006
Amonium nitrat = NH4NO3
mol CH3COONa = 0,006
NH4NO3(aq) R NH4+(aq) + NO3–(aq)
!
[CH3COONa] = [NH4+] = [NH4NO3]
%
pH larutan = 5,5
= 0,1 M –log [H+] = 5,5
pH = pKw – pOH [H+] = 10–5,5
pOH = –log [OH–]

[H+] = 
× ;
<

[OH–] = ⋅

 
[NH4NO3] = !
× 
−

= × 
 −   
[H+] = 
×
!
×

−
= 
= 10–5  −  
10–5,5 = ×  −
×

×

pOH = –log 10–5
=5  − ?
10–11 = × 
pH = pKw – pOH ×  −
= 14 – 5
 ×  − ?
=9 10–11 =
 ×  −

Jadi, larutan yang terbentuk mempunyai pH 9.


 ×  −
15. Jawaban: a g=
 ×  −
KOH + CH3COOH R CH3COOK + H2O
= 0,4 gram
CH3COOK R K+ + CH3COO–
Jadi, massa amonium nitrat yang dilarutkan
CH3COO– + H2O → CH3COOH + OH+ sebesar 0,4 gram.
pH = 9
pOH = 14 – 9 = 5 17. Jawaban: b
 &!
[OH–] = 10–5 M Mol NH4Cl =  &!
CH3COOK berasal dari basa kuat KOH dengan
 
asam lemah CH3COOH. =



[OH–] = ⋅ = 0,3 mol

! &!
 − M NH4Cl =
10–5 = ⋅ "!#$ !#@E
 −

 − =
–10

10 = ·M
 − = 0,1 mol

50 Hidrolisis
Garam NH4Cl terbentuk dari basa lemah (NH4OH) 19. Jawaban: e
dan asam kuat (HCl). 
Mol NH4OH =  L × 0,06 M = 0,006 mol

[H+] = × 
 Mol C6H5COOH =  × 0,015 M = 0,006 mol

 − pH C6H5COOH = 3,5 – log 3


= × 
 − –log [H+] = 3,5 – log 3
–log [H+] = –log 3 × 10–3,5
=  −
[H+] = 3 × 10–3,5
= 10–5
pH = –log [H+] H+ =  × ;F<
= –log 10–5 3 × 10 –3,5
=  × 
=5
Jadi, larutan yang terjadi mempunyai pH = 5.  ×  −*
Ka =

18. Jawaban: c
= 6 × 10–5

Mol KOH =  NH4OH(aq) + C6H5COOH(aq) → C6H5COONH4(aq) + H2O(A)
Mula-mula : 0,006 0,006 – –
 Reaksi : 0,006 0,006 0,006 0,006
=  ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

= 0,005 mol Setimbang : – – 0,006 0,006
Mol HA = volume HA × [HA] Garam C6H5COONH4 yang terbentuk berasal dari
= 0,05 × 0,1 asam lemah dan basa lemah.
= 0,005 mol pH = 7 – log 2
KOH(aq) + HA(aq) → KA(aq) + H2O(A) pH = –log [H+]
Mula-mula : 0,005 0,005 – – –log [H+] = –log 2 × 10–7
Reaksi : 0,005 0,005 0,005 0,005 [H+] = 2 × 10–7
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : – – 0,005 0,005 
[H+] = 
× 
mol KA = 0,005 mol
! ×  −
[KA] = 2 × 10–7 = ×  −
% 
= 0,1 M
 ×  −  ×  −
pH = 3,0 4 × 10–14 =

–log [H+] = 3,0
–log [H+] = –log 10–3 Kb = 1,5 × 10–5
[H+] = 10–3 pH larutan NH4OH mula-mula:

[OH–] = 
× [OH–] =  × ;Q<

=   ×  −  ×
−
=  − ×  =  ×  −*

= 3 × 10–3,5 M
=  − pOH = –log 3 × 10–3,5
= 10–5 [OH–] = 3,5 – log 3
pOH = –log [OH–] pH = 14 – (3,5 – log 3)
= –log 10–5 = 10,5 + log 3
pOH = 5
20. Jawaban: c
pH = pKw – pOH
pH = 5
= 14 – 5
–log [H+] = 5
=9
–log [H+] = –log 10–5
Jadi, pH larutan garam yang terjadi sebesar 9.
[H+] = 10–5

Kimia Kelas XI 51
(NH4)2SO4 berasal dari asam kuat H2SO4 dengan Garam NH4Cl terbentuk dari basa lemah (NH4OH)
basa lemah NH4OH. dan asam kuat (HCl).
 !&! 
[H+] = ⋅ M NH4Cl = "!#$&!
= = 6,7 × 10–2 M
 

 − 
10–5 = ⋅ [H+] = × 
 − 

10–10 = 10–9 M
 −
 − = ×  * −
M=   −
 −
= 10–1 M =
*  −
[(NH4)2SO4] = 10–1 M = 6,1 × 10–1
Mol (NH4)2SO4 = [(NH4)SO4 × volume pH = –log [H+]
= 10–1 M × 0,1 L = –log 6,1 × 10–6
= 0,01 mol = 6 – log 6,1
Massa (NH4)2SO4 = mol × Mr Jadi, pH larutan tersebut sebesar 6 – log 6,1.
Mr (NH4)2SO4 = 132 23. Jawaban: d
Massa = 0,01 × 132  &
&
= 1,32 gram Mol CH3COOK =
 &
&
Jadi, massa (NH4)2SO4 yang harus dilarutkan

sebesar 1,32 gram. =

21. Jawaban: e = 0,2 mol
NH4+ + H2O R NH4OH + H+
! &
&
  M CH3COOK =
"!#$ &
&
Mol NH4Cl = 
 !
= 0,4 mol

 ! = × 0,2
[NH4Cl] =  ! = 0,5 M 
 ! = 0,4 M

⋅ Garam CH3COOK terbentuk dari asam lemah
[H+] =  (CH3COOH) dan basa kuat (KOH).
 −
= ⋅  [OH–] =

×
×  − 

=  ×  −  −
= × 
= 1,58 × 10–5  −
pH = –log 1,58 × 10–5
=  ×  −
= 5 – log 1,58
= 4,8 = 2 × 10–5
pOH = –log 2 × 10–5
Jadi, pH garam tersebut sebesar 4,8.
= 5 – log 2
22. Jawaban: c pH = 14 – pOH
Mol NH4OH = 0,1 L × 0,1 M = 0,01 mol = 14 – (5 – log 2)
Mol HCl = 0,05 L × 0,2 M = 9 + log 2
= 0,01 mol Jadi, pH larutan CH3COOK sebesar 9 + log 2.
NH4OH + HCl R NH4Cl + H2O
Mula-mula : 0,01 0,01 – –
Reaksi : 0,01 0,01 0,01 0,01
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang: – – 0,01 0,01

52 Hidrolisis
24. Jawaban: b 26. Jawaban: b
Larutan yang terbentuk berupa garam yang pH = 6
bersifat asam. –log [H+] = –log 10–6
[H+] = 10–6

[H+] = 
× Garam (NH4)2SO4 terbentuk dari basa lemah
(NH4OH) dan asam kuat (H2SO4).
 −
= ×  [H+] =

×
* ×  − 

 ×  −  −
= 10–6 = ×
 −
= 8,3 × 10–6
pH = –log [H+] 10–12 = 10–9 × M
= –log 8,3 × 10–6 M = 10–3 M
= 6 – log 8,3 !    
= 10–3
= 5,1 '!#$   
Jadi, pH larutan yang terbentuk sebesar 5,1.           
= 10–3
'!#$   
25. Jawaban: c
      

 = 10–3
Mol HCOOH =  L × 0,005 M 


= 2 × 10–3 mol massa (NH4)2SO4 = 0,066 gram


= 66 mg

Mol Ba(OH)2 =  L × M Ba(OH)2
27. Jawaban: e
Misal M Ba(OH) 2 = x, maka mol Ba(OH) 2 =  

Mol NH4NO3 =
10–1x mol. Oleh karena terhidrolisis maka tidak  

bersisa.
=   +  + 
Ba(OH)2(aq) + 2HCOOH(aq) → (HCOO)2Ba(aq) + 2H2O(aq)
Mula-mula : 10–1x mol 2 × 10–3 mol – –
Reaksi : 10–3 mol 2 × 10–3 mol 10–3 mol 2 × 10–3 mol = 
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : – – 10–3 mol 2 × 10–3 mol
= 0,025 mol
10–1x mol = 10–3 mol Garam NH 4 NO 3 terbentuk dari basa lemah
x = 10–2 M (NH4OH) dan asam kuat (HNO3).
Garam (HCOO)2Ba terbentuk dari asam lemah 
[H+] = ×
(HCOOH) dan basa kuat (Ba(OH)2). 
pH = 7,5
pOH = 14 – pH 
−

= 14 – 7,5 = −
× × 
 
= 6,5
–log [OH–] = –log 10–6,5 =  ×  −
[OH–] = 10–6,5 = 5 × 10–5,5

[OH–] = × [OH–] [H+] = Kw

[OH ] (5 × 10–5,5) = 10–14

 −
10–6,5 = ×  −
×  [OH–] = 2 × 10–9,5
 
28. Jawaban: d
×  −*
10 –6,5
= Garam bersifat asam di dalam air akan terhidrolisis

melepaskan ion H+. Sementara itu, garam bersifat
×  −* basa di dalam air akan terhidrolisis melepaskan
10–13 =  ion OH–. Jadi, garam yang bersifat asam di-
Ka = 2 × 10–4 tunjukkan oleh persamaan reaksi nomor 3) dan 4).

Kimia Kelas XI 53
29. Jawaban: c [H+][OH–] = 10–14
Larutan garam yang mempunyai pH < 7 berasal [H ] × (1,2 × 10–6) = 10–14
+

dari asam kuat dan basa lemah. CH3COONa


 −
berasal dari asam lemah CH3COOH dan basa [H+] =
  −
kuat NaOH sehingga bersifat basa. NH4Cl berasal
dari basa lemah NH4OH dan asam kuat HCl = 8,3 × 10–9
sehingga bersifat asam. K2S berasal dari basa 3. Larutan NH4NO2 terbentuk dari asam lemah HNO2
kuat KOH dan asam lemah H2S sehingga bersifat dan basa lemah NH4OH.
basa. NaBr berasal dari basa kuat NaOH dan

asam kuat HBr sehingga bersifat netral. (NH4)2SO4 [H+] = 
? 
berasal dari basa lemah NH4OH dan asam kuat
H2SO4 sehingga bersifa asam. Jadi, garam yang  −
= ×  −
mempunyai pH < 7 yaitu NH4Cl dan (NH4)2SO4  −
atau garam nomor 2) dan 5). =  −

= 10–6,5
30. Jawaban: c
pH = –log [H+] = –log 10–6,5 = 6,5
Kurva tersebut merupakan kurva titrasi antara
asam lemah dan basa kuat. pH larutan awal 4. Garam HX bersifat basa karena terhidrolisis
berasal dari pH asam lemah. Pada penambahan menghasilkan ion OH–.
10–49,9 ml titran, larutan bersifat sebagai buffer [OH–] =  ? 
karena mengandung asam lemah dan garamnya.
Titik ekuivalen terjadi pada pH > 7 karena larutan =  − ? 
hanya mengandung garam yang mengalami
hidrolisis parsial. Pada penambahan 50,1–60 ml =  − = 10–5
titran, larutan bersifat basa kuat karena pOH = –log [OH–] = –log 10–5 = 5
mengandung sisa basa. pH = pKw – pOH = 14 – 5 = 9
Jadi, pH larutan garam MX sebesar 9.
B. Uraian
5. Garam CH3COONa berasal dari basa kuat NaOH
1. a. AgNO3(aq) R Ag+(aq) + NO3–(aq)
dan asam lemah CH3COOH sehingga bersifat
Ag+(aq) + H2O(A) → AgOH(aq) + H+(aq) basa.
b. Na2CO3(aq) R 2Na+(aq) + CO32–(aq) pH = 10
CO32–(aq) + 2H2O(A) → H2CO3(aq) + 2OH–(aq) pOH = pKw – pH = 14 – 10 = 4
c. Na3PO4(aq) R 3Na+(aq) + PO43–(aq) [OH–] = –log pOH
= –log 4
PO43–(aq) + 3H2O(A) → H3PO4(aq) + 3OH–(aq) = 10–4
d. CH3COOK(aq) R K+(aq) + CH3COO–(aq)

CH3COO–(aq) + H2O(A) → CH3COOH(aq) + [OH–] = ?

OH–(aq)
 −
+
KF(aq) R K (aq) + F (aq) – 10–4 = ?
2. a.  −
F–(aq) + H2O(A) → HF(aq) + OH–(aq) 10–8 = 10–9 · M

;W<; <  −
b. Kh = M= = 10
;W− <  −

  − Mol garam = volume × [G] = × 10 = 2 mol
c. Kh = = = 1,5 × 10–11 
 ×  − Massa garam = 2 mol × 82 = 164 gram
Jadi, massa CH 3 COONa yang dilarutkan

d. [OH–] = × ;W< sebanyak 164 gram.

&! 
 − 6. [NH4Cl] =  &! × "!#$
= × 
×  − 
 
= 
 × 
 −
= = 0,4 M
×  −
= 1,2 × 10–6

54 Hidrolisis
  −
[H+] = ? 5 × 10–6 = ×
  ×  −

 −  −
=
 ×  −
?  25 × 10–12 =  ×  − × M

 ×  − M = 3 × 10–2 M
=
 ×  − 
α =
=  ×  −  × 
= 2 × 10–5  −
pH = –log [H+] = –log 2 × 10–5 = 5 – log 2 =  ×  − ×
×  −
Jadi, pH larutan garam yang terbentuk sebesar
5 – log 2. = * * ×  −
7. pH = 8 + log 4 = 5,27 × 10–4,5
pH = pKw – pOH = 5,27 × 10–4,5 x 100%
8 + log 4 = 14 – pOH
= 5,27 × 10–2,5 %
pOH = (14) – (8 + log 4)
= 6 – log 4 
= 16,67 × 10-3 % = %
pOH = –log [OH–]

[OH–] = 4 × 10–6 Jadi, derajat hidrolisis larutan garam MCl %.
;<
[OH–] = Kb · ;< 9. Mol asam asetat = 0,25 L × 0,01 M
= 0,0025 mol
2NH4OH + H2SO4 R (NH4)2SO4 + 2H2O
+ –3
mula-mula : 0,05 0,02 pH = 3, [H ] = 10 M
reaksi : 0,04 0,02 0,02 0,04 
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– 
Mol NaOH =  =  = 0,0025 mol
setimbang : 0,01 – 0,02 0,04

Mol (NH4)2SO4 = 0,02 mol CH3COOH + NaOH R CH3COONa + H2O


0,0025 0,0025 –
!
[(NH4)2SO4] =  %
= 2,2 × 10–2 M 0,0025 0,0025 0,0025
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
! – – 0,0025
[NH4OH] =  %
= 1,1 × 10–2 M Mol CH3COONa = 0,0025 mol
Tetapan ionisasi NH4OH diperoleh dari konsentrasi  !
[CH3COONa] =
ion OH–. %
 ⋅ ;< = 0,01 M
[OH–] =
;<
pH larutan yang terjadi: pH = pKw – pOH
 ?    −  pOH = –log [OH–]
4 × 10–6 =
  −

4 × 10 –6
= 0,5 Kb [OH–] = ⋅


  
Kb = 
= 8 × 10–6 −
=  −  
Jadi, harga tetapan ionisasi NH 4OH sebesar 
8 × 10–6.
=  −
8. Larutan garam MCl terbentuk dari basa lemah = 10–6
(MOH) dan asam kuat (HCl). pOH = –log 10–6
pH = 5 + log 2 = 6 – log 5 =6
–log [H+] = –log 5 × 10–6 pH = 14 – pOH
[H+] = 5 × 10–6 = 14 – 6

=8
[H+] = × Jadi, pH larutan garam yang terbentuk sebesar 8.


Kimia Kelas XI 55
10. Mol NaOH = 0,05 L × 0,1 M 
= 0,005 mol [OH–] = 

Mol HCOOH = 0,05 L × 0,1 M
 −
= 0,005 mol =  
  −
Ka HCOOH = 1,8 × 10–4
= ** −
pH garam = –log [H+]
= 1,67 × 10–6
NaOH + HCOOH R HCOONa + H2O pOH = –log [OH–]
Mula-mula : 0,005 0,005 –
Reaksi : 0,005 0,005 0,005 0,005 = –log 1,67 × 10–6
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– = 6 – log 1,67
Setimbang : – – 0,005 0,005
pH = 14 – pOH
Mol garam = 0,005 mol = 14 – (6 – log 1,67)
!
= 8 + log 1,67
[HCOONa] = = 0,05 M
 ! Jadi, pH larutan garam tersebut sebesar
 !
8 + log 1,67.
Larutan HCOONa terbentuk dari asam lemah
HCOOH dan basa kuat NaOH.

56 Hidrolisis
A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: b
pH setelah penambahan H2SO4 = 3–log 2
1. Jawaban: c
–log [H+] = 3–log 2
HCl(aq) H+(aq) + Cl–(aq)
[H+] = 2 × 10–3
[HCl] = 0,02 M
[H+] = [H2SO4] × valensi
[H+] = [HCl] × valensi
= (2 × 10–2) × 1 + 
[H2SO4] =  
= 2 × 10–2 M  

[OH–] =  ×  −
 +  [H2SO4] =

 − = 1 × 10–3
=

 −
Volume H2SO4 yang ditambahkan ke dalam air:
= 5,0 × 10–13 M
V1 · M1 = V2 · M2
2. Jawaban: e V1 · 8 = 4 · (1 × 10–3)
pH A = 3 pH B = 5
pOH = 14 – pH pOH = 14 – pH  ×  −
V1 =

= 14 – 3 = 14 – 5
= 11 =9 = 5 × 10–4 L
= 5 × 10–1 ml
–log [OH–] = 11 –log [OH–] = 9
[OH–] = 10–11 [OH–] = 10–9 Jadi, volume H2SO4 yang ditambahkan ke dalam
air sebanyak 0,5 ml.
Perbandingan [OH–] dalam larutan A dengan
5. Jawaban: a
larutan B = 10–11 : 10–9
pH = 12 + log 4 → pOH = 2 – log 4
= 0,01 : 1
[OH–] = 4 · 10–2
= 1 : 100
 ⋅  −
3. Jawaban: b [Ca(OH)2] = = 2 · 10–2 M

[H+] =  ×  mol Ca(OH)2 = M · V
= 2 · 10–2 · 800 · 10–3
6 × 10–3 = 
 ×  −  = 0,016 mol
 ×  −  
massa = mol · Mr Ca(OH)2
[CH3COOH] = 
 ×  − = 0,016 · 74
=2M = 1,184 gram
mol CH3COOH = konsentrasi CH3COOH × volume 6. Jawaban: d
CH3COOH

 
  mol Ca(OH)2 = = 0,01 mol
= 2 × (   )  !"

= 1 mol Ca(OH)2 Ca2+ + 2OH–


massa CH3COOH = mol × Mr mol OH– =

× mol Ca(OH)2
= 1 × 60 
= 60 =

× 0,01 mol
Jadi, massa CH3COOH dalam larutan 500 ml 
seberat 60 g. = 0,02 mol

Kimia Kelas XI 57
[OH–] pada Ca(OH)2 =

 " [OH–] =  $ ×  × -  

 #
= 4 × 10–2 M =  − 
 ×  − 
pOH = –log [OH–]
= –log 4 × 10–2 M = /
 ×  − = 9,7 × 10–4
= 2 – log 4 pOH = –log [OH–]
pH = 14 – pOH = –log 9,7 × 10–4 = 4 – log 9,7
= 14 – (2 – log 4) pH = 14 – (4 – log 9,7)
= 12 + log 4 = 10 + log 9,7 = 10,98
Jadi, pH larutan dalam obat mag yang
7. Jawaban: e mengandung 500 mg Al(OH)3 sebesar 10,98.

 #
mol NH3 = = 0,3 mol 10. Jawaban: b

 #
pH = 3 – log 4

 #
[NH3] = = 0,1 M – log [H+] = 3 – log 4
#
[H+] = 4 × 10–3
[OH–] = $ ⋅ % 
[H+] =  ⋅
−
=   

4 × 10–3 = 
 ×  − ;
= 1 × 10–3 M

  −
pOH = –log [OH–] a=

  −
= –log 1 × 10–3
=5M
= 3 – log 1
"
=3 [HA] =
'"*
pH = pKw – pOH mol HA = 5 M × 0,5 L
= 14 – 3 = 2,5 mol
= 11 massa HA = mol × Mr HA
Jadi, pH larutan NH 3 dalam 3 L air tersebut = 2,5 × 60
sebesar 11. = 150 g
8. Jawaban: e 11. Jawaban: d
Kb = α2 · b   +  +  
= x2 · 0,2 Volume HCl rata-rata =   ml = 20 ml


= 0,2x2   +  +  
Larutan diencerkan dari 20 ml menjadi 200 ml. Volume Ba(OH)2 rata-rata =   ml = 13 ml

 
V1 = 20 ml = 0,02 L MBa(OH) = 0,1 M
2
V2 = 200 ml = 0,2 L VHCl × MHCl × nHCl = VBa(OH) × MBa(OH) × nBa(OH)
2 2 2
V1 · M1 = V2 · M2
20 × MHCl × 1 = 13 × 0,1 × 2
0,02 · 0,2 = 0,2 · M2
MHCl = 0,13 M


M2 = Jadi, konsentrasi larutan HCl adalah 0,13 M.


= 0,02 12. Jawaban: a
$
& 
Reaksi netralisasi terjadi antara asam dan basa
a= = membentuk garam. Reaksi tersebut terjadi pada
$

persamaan reaksi:
=  &  2NH3 + H2SO4 → (NH4)2SO4
amonia asam sulfat amonium sulfat
= x 
MgO merupakan senyawa oksida. ZnCO3, Na2SO4,
9. Jawaban: c dan CaCO3 merupakan senyawa garam. Sementara
massa Al(OH)3 = 500 mg = 0,5 g itu, reaksi pada 2HNO3 + Na2SO4 tidak terjadi karena

  Na2SO4 merupakan garam yang mengandung basa
mol Al(OH)3 =  = 6,4 × 10–3 mol
kuat dan asam kuat sehingga tidak dapat bereaksi
" 
 ×  − dengan HNO3 yang bersifat kuat.
[Al(OH)3] = '"*
=

= 3,2 × 10–2 M
Al(OH)3 Al3+ + 3OH–

58 Ulangan Tengah Semester


13. Jawaban: b massa H2C2O4 · 2H2O = mol × Mr
Massa KOH = 14 gram = 0,175 × 126 g/mol
Mr KOH = 56 g/mol = 22,05 gram
Volume KOH = 750 ml = 0,75 L ≈ 22 g
 
"  !"
M KOH = = = 0,33 18. Jawaban: d
'"*
 #
Pada penetralan natrium hidroksida dengan asam
V1 · M1 = V2 · M2 klorida berlaku rumus berikut.
150 · 0,33 = 200 · M2 V1 × M1 × n1 = V2 × M2 × n2
M2 = 0,25 25,0 × M1 × 1= 15,00 × 2,0 × 1
M1 = 1,2 mol dm–3
14. Jawaban: d
Konsentrasi larutan NaOH dalam g dm–3
mol NaOH = mol CH3COOH
= 1,2 mol dm–3 × Mr NaOH
mol NaOH = 0,2 mol
= 1,2 mol dm–3 × ((1 × Ar Na) + (1 × Ar O) +
massa NaOH = mol × Mr
(1 × Ar H)) g/mol
= 0,2 mol × 40 g/mol
= 1,2 mol dm–3 × ((1 × 23) + (1 × 16) + (1 × 1)) g/mol
= 8 gram
= 1,2 mol dm–3 × 40 g/mol
15. Jawaban: b = 48 g dm–3
mol asam = mol KOH
19. Jawaban: d
= (M · V) KOH
mol HCl = mol NH3
= 0,25 · 50 ml
mol HCl = V × M × n
= 12,5 mmol
= 200 × 0,01 × 1
massa asam = mol × Mr
= 2 mmol
= 12,5 mmol × 60 g/mol
= 750 mg massa HCl = 2 mmol × Mr
= 0,75 gram = 2 mmol × 35,5 g/mol
= 73 mg
16. Jawaban: a
mol H2SO4 = (3 · 10–4) M × 0,5 L 20. Jawaban: c
= 1,5 × 10–4 mol (mol · valensi)aspirin = (mol · valensi)KOH
mol KOH = (2 · 10–4) M × 0,5 mol mol · 1 = 0,15 · 15,75 · 10–3 · 1
= 1 × 10–4 mol mol aspirin = 2,36 · 10–3
H2SO4 + 2KOH → K2SO4 + 2H2O massa aspirin = mol × Mr aspirin
Mula-mula: 1,5 · 10–4 mol 2 · 10–4 mol – –
= 2,36 · 10–3 · 180
Reaksi: 1 · 10–4 mol 2 · 10–4 mol 1 · 10–4 mol 2 · 10–4 mol = 0,425 gram
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang: 5 · 10–5 mol – 1 · 10–4 mol 2 · 10–4 mol 21. Jawaban: e
pH = 5 – log 4
sisa mol H2SO4 = 5 · 10–5 mol –log [H+] = 5 – log 4
 ⋅  − " –log [H+] = –log 4 × 10–5
MH SO sisa = [H+] = 4 × 10–5
2 4  #
= 5 · 10–5 M [H+] = Ka ×

% 
[H+] dalam H2SO4 = MH SO × valensi
" ! '"* ?"? 
2 4
4 × 10–5 = 2 × 10–5 ×
=5· 10–5
×2 " % ! '"* ?"? 
–4
= 10 M

4 × 10–5 = 2 × 10–5 ×
" %
pH = –log [H+]
= –log [10–4] = 4 mol CH3COONa = 10–1 mol
mol CH3COONa = VCH COONa × MCH COONa
17. Jawaban: b 3 3
0,1 = VCH COONa × 0,1
V1 · M1 = V2 · M2 3

100 · 0,098 = 56 · M2 VCH COONa = 1 L = 1.000 ml


3

M2 = 0,175
mol dalam 1 L = 0,175 × 1 = 0,175 mol
H2C2O4 · 2H2O(s) + H2O( ) → H2C2O4(aq)

Kimia Kelas XI 59
22. Jawaban: c 2 × 10–2 =  × 
mmol CH3COOH = ((100 × 0,1) + (150 × 0,2)) mmol
= (10 + 30) mmol 4× 10–4 = Ka × 1
= 40 mmol = 4 × 10–2 mol Ka = 4 × 10–4

mol NaOH = L × 0,08 M KOH + HA → KA + H2O

Mula-mula: 0,005 mol 0,01 mol – –
=2× 10–2 mol Reaksi: 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang: – 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol
Mula-mula: 4 × 10–2 2 × 10–2 – –
Reaksi: 2 × 10–2 2 × 10–2 2 × 10–2 2 × 10–2
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– [-]
Setimbang: 2 × 10–2 2 × 10–2 2 × 10–2
[H+] = Ka × [ ]
– -

[H+] = Ka × = Ka × " -! '"* ?"? 
%  " -! '"* ?"? 
" !'"* ?"? 

= Ka ×
" % !'"* ?"?  = 4 × 10–4 ×

volume total = (250 + 100 + 150) ml = 500 ml = 0,5 L
= 4 × 10–4
 ×  −  !

= 10–5 × pH = –log [H+]
 ×  −  !

= –log 4 × 10–4
= 10–5
= 4 – log 4
pH = –log [H+] 25. Jawaban: b
= –log 10–5 pH CH3COOH (mula-mula)
=5
[H+] =  × -
23. Jawaban: b
Larutan dikatakan bersifat penyangga jika pada =  ×  − ×

larutan ditambahkan sedikit asam, basa, atau air,
pH-nya cenderung tidak atau sedikit mengalami =  − = 10–3
perubahan. Berdasarkan data percobaan, larutan pH = –log [H+]
Q dan R merupakan larutan penyangga karena = –log 10–3 = 3
mengalami sedikit perubahan harga pH. Larutan

dikatakan bukan penyangga jika pada larutan mol CH3COOH =  L × 0,05 M
ditambah sedikit asam, basa, atau air, terjadi
perubahan pH yang cukup besar. Larutan yang = 0,003 mol
bukan penyangga yaitu larutan P, S, dan T. 
mol NaOH =  L × 0,05 M
24. Jawaban: c
= 0,002 mol
  
mol KOH = D@  CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Mula-mula: 0,003 mol 0,002 mol – –
  
=  -@  E  -@  E  -@ 
Reaksi: 0,002 mol 0,002 mol 0,002 mol 0,002 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

  Setimbang: 0,001 mol – 0,002 mol 0,002 mol
=
( / E   E  ) !" Reaksi bersisa asam lemah dan garamnya
=

  (larutan penyangga).
 !"
= 0,005 mol Volume total = (40 + 60) ml = 100 ml
[- ]
 [H+] = Ka × [ ]
mol HA = L×1M F

"  !'"* ?"? 
= 0,01 mol [H+] = 2 × 10–5 ×
"  @ !'"* ?"? 
pH HA = 2 – log 2 

 ×
–log [H+] = 2 – log 2 
=2× 10–5 ×
–log [H+] = –log 2 × 10–2
 ×

[H+] = 2 × 10–2 

[H+] =  × [- ] = 1 × 10–5

60 Ulangan Tengah Semester


pH = –log [H+] 5) K2SO4 terbentuk dari basa kuat (KOH) dan
= –log 1 × 10–5 = 5 asam kuat (H2SO4) sehingga garam bersifat
Jadi, pH larutan sebelum dan sesudah netral.
penambahan NaOH berturut-turut yaitu 3 dan 5. Jadi, garam yang pH-nya lebih dari 7 adalah nomor
2), 3), dan 4).
26. Jawaban: e
pH = 8 + log 6 29. Jawaban: d
pOH = 14 – pH 
mol NH3 =  L × 0,03 M = 0,003 mol
= 14 – (8 + log 6)
= 6 – log 6 
mol HCl =  L × 0,02 M = 0,001 mol
–log [OH–] = 6 – log 6
NH3 + HCl → NH4Cl
–log [OH–] = –log 6 × 10–6 Mula-mula: 0,003 mol 0,001 mol –
[OH–] = 6 × 10–6 Reaksi: 0,001 mol 0,001 mol 0,001 mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
%
[OH–] = Kb × Setimbang: 0,002 mol – 0,001 mol
%
% 
" %! '"* ?"?  [OH–] = Kb ×
[OH–] = Kb × %
" %! '"* ?"? 
" % ! '"* ?"? 
" % = Kb ×
6 × 10–6 = 2 × 10–5 × " %! '"* ?"? 
" %


" %   − = 1,8 × 10–5 ×
=

" %   − = 3,6 × 10–5
 
= =  pOH = –log [OH–]

Jadi, perbandingan mol NH4OH : mol NH4Cl = 3 : = –log 3,6 × 10–6
10. = 6 – log 3,6
pH = 14 – pOH
27. Jawaban: d = 14 – (6 – log 3,6)
Larutan penyangga merupakan larutan yang nilai = 8 + log 3,6
pH-nya tidak mudah berubah dengan
penambahan sedikit asam, basa, atau air. Dengan 30. Jawaban: c
demikian, data yang menunjukkan sedikit atau a. 100 ml CH3COOH 0,1 M dan 50 ml asam
tidak ada perubahan ketika ditambah sedikit asam, klorida 0,1 M
sedikit basa, atau sedikit air merupakan larutan Campuran antara asam lemah dan asam kuat
penyangga. Pada tabel tersebut, larutan tidak menghasilkan larutan penyangga.
penyangga ditunjukkan oleh larutan IV. Sementara b. 100 ml CH3COOH 0,1 M dan 100 ml asam
itu, larutan I, II, III, dan V bukan larutan penyangga klorida 0,1 M
karena pH mengalami perubahan yang besar. Campuran antara asam lemah dan asam kuat
tidak menghasilkan larutan penyangga.
28. Jawaban: d
Garam yang pH-nya lebih besar dari 7 adalah c. 100 ml CH3COOH 0,1 M dan 80 ml NaOH
garam basa. Garam yang bersifat basa merupa- 0,1 M
kan garam yang terbentuk dari asam lemah dengan 
mol CH3COOH =  L × 0,1 M = 0,01 mol
basa kuat atau dari asam lemah dengan basa
lemah dengan harga Kb lebih besar daripada Ka. 
mol NaOH =  L × 0,1 M = 0,008 mol
1) (NH 4 ) 2 SO 4 terbentuk dari basa lemah
(NH4OH) dan asam kuat (H2SO4) sehingga
CH3COOH+ NaOH → CH3COONa+ H2O
garam bersifat asam.
Mula-mula: 0,01 mol 0,008 mol - -
2) Na2CO3 terbentuk dari basa kuat (NaOH) dan Reaksi: 0,008 mol 0,008 mol 0,008 mol 0,008 mol
asam lemah (H 2 CO 3 ) sehingga garam –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang: 0,002 mol - 0,008 mol 0,008 mol
bersifat basa.
Reaksi tersebut menghasilkan sisa asam
3) KCN terbentuk dari basa kuat (KOH) dan
lemah dan garamnya sehingga dapat
asam lemah (HCN) sehingga garam bersifat
membentuk larutan penyangga.
basa.
4) CH 3COONa terbentuk dari asam lemah
(CH3COOH) dan basa kuat (NaOH) sehingga
garam bersifat basa.

Kimia Kelas XI 61
d. 100 ml CH3COOH 0,1 M dan 100 ml NaOH 
0,1 M [OH–] = ⋅D
$

mol CH3COOH =  L × 0,1 M = 0,01 mol  − ×

=
 
 ×  −
mol NaOH =  L × 0,1 M = 0,01 mol
= 
 ×  −
CH3COOH+ NaOH → CH3COONa+ H2O
= 1,9 × 10–6
Mula-mula: 0,01 mol 0,01 mol – –
Reaksi: 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
pOH = –log [OH–]
Setimbang: – – 0,01 mol 0,01 mol = –log 1,9 × 10–6
Reaksi hanya tersisa garam (bukan larutan = 6 – log 1,9
penyangga) pH = pKw – pOH
= 14 – (6 – log 1,9)
e. 100 ml CH3COOH 0,1 M dan 120 ml NaOH = 8 + log 1,9
0,1 M
 33. Jawaban: c
mol CH3COOH =  L × 0,1 M = 0,01 mol   %
mol CH3COONa =
 D@ %
mol NaOH = 
L × 0,1 M = 0,012 mol 
 
CH3COOH+ NaOH → CH3COONa+ H2O
=
 !"
Mula-mula: 0,01 mol 0,012 mol – –
Reaksi: 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol
= 0,05 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– "
Setimbang: – 0,002 mol 0,01 mol 0,01 mol [CH3COONa]=
'"*
Reaksi menghasilkan sisa basa kuat dan
 "
garam (bukan larutan penyangga). =

 #
31. Jawaban: b = 0,1 M
Amonium sianida (NH4CN) terbentuk dari asam Garam CH3COONa terbentuk dari asam lemah
lemah HCN dan basa lemah NH4OH. dan basa kuat sehingga bersifat basa.
  − 
Kh = = = 1 = 100 [OH–] = ⋅D
 ⋅ $ ×  − ×  −  $

32. Jawaban: d  − ×



=
  ×  −
mol CH3COOH =  
× 0,1 M
= ×  −
= 0,004 mol
= 1 × 10–5
 
mol NaOH =  
× 0,2 M pOH = –log [OH–]
= 0,004 mol = –log (1 × 10–5)
= 5 – log 1
HCOOH(aq) + NaOH(aq)→ HCOONa(aq) + H2O( )
Mula-mula: 0,004 0,004 – – pH = pKw – pOH
Reaksi: 0,004 0,004 0,004 0,004 = 14 – (5 – log 1)
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang: – – 0,004 0,004 = 9 + log 1
=9
" % Jadi, pH garam CH 3COONa yang terbentuk
[HCOONa] = '"* ?"?  sebesar 9.

 " 34. Jawaban: a
=

 #
Garam CH3COONa berasal dari asam lemah
= 0,0064
(CH3COOH) dan basa kuat (NaOH) sehingga
Garam HCOONa berasal dari basa kuat dan asam garam bersifat basa.
lemah sehingga bersifat basa.
pH = 8
pOH = 14 – pH
= 14 – 8 = 6

62 Ulangan Tengah Semester


pOH = –log [OH–] pOH = –log [OH–]
–log [OH–] = –log 10–6 = –log 1,05 × 10–5
[OH–] = 10–6 = 5 – log 1,05

pH = pKw – pOH
[OH–] = ×D
 = 14 – (5 – log 1,05)
= 9 + log 1,05
 −
10–6 = ×D Jadi, pH larutan Ca(CH3COO)2 sebesar 9 + log 1,05.
 −

 − 37. Jawaban: d


10–12 = ×D pH = 4
 −
M = 10–3 M –log [H+] = 4
mol CH3COONa [H+] = 10–4
Garam (NH4)SO4 terbentuk dari asam lemah dan
= M CH3COONa × volume larutan CH3COONa
basa kuat.
= 10–3 × 2
= 2 × 10–3 mol 
[H+] = ⋅D
$
Massa CH3COONa
−
= mol CH3COONa × Mr CH3COONa 10–14 =  − ⋅ D
= 2 × 10–3 × 82 

= 164 × 10–3 gram  −


10–8 = ·M
= 164 mg  −
10–8 = 10–7 · M
35. Jawaban: b
M = 0,1 M
Garam KX berasal dari asam lemah HX dan basa
"
kuat KOH sehingga bersifat basa. M=
'"*
pH = 9 – log 1
  % W !D@ % W
pOH = pKw – pH 0,1 =
'"* % W
= 14 – (9 – log 1)
  !
= 5 + log 1 = 5 0,1 =
 !
– log [OH+] = 5 0,06 = massa/132
[OH+] = 10–5 massa = 7,92 gram
 Jadi, massa (NH4)2SO4 yang harus dilarutkan
[OH+] = ⋅D
 sebesar 7,92 g.
 − ×
 38. Jawaban: d
10–5 =
 Larutan CH3COOH
 − pH = 4
10–10 = · 0,25 –log [H+] = –log 10–4


 − [H+] = 10–4
Ka =
 −
[H+] =  × -
= 2,5 × 10–5
36. Jawaban: e 10–4 =  ×

Ca(CH3COO)2 merupakan garam yang berasal
10–8= Ka × 0,001
dari basa kuat dan asam lemah. Dengan demikian
anionnya mengalami hidrolisis. Ka = 10–5
Ca(CH3COO)2(aq) → Ca2+(aq) + 2CH3COO–(aq) Larutan Ca(CH3COO)2
0,1 M 0,1 M 0,2 M

[OH–] = ×D
 
[OH–] = ⋅D

 −
 − ⋅
 = ×

=  −

 ×  −
= 2,8 × 10–5
= 
×  −
= 1,05 × 10–5

Kimia Kelas XI 63
pOH = –log 2,8 × 10–5 B. Uraian
= 5 – log 2,8
1. pH NH4OH = pH KOH
pH = 14 – (5 – log 2,8) [OH–] = [KOH] × valensi
= 9 + log 2,8 = 0,01 × 1
39. Jawaban: d = 1 × 10–2
NaCN merupakan garam dari basa kuat (NaOH) pOH = –log [OH–]
dan asam lemah HCN. = –log 1 × 10–2
Molaritas NaCN setelah diencerkan =2
M1 × V1 = M2 × V2 pH = pKw – pOH
0,20 M × 50 ml = M2 × 100 ml = 14 – 2
M2 = 0,1 M = 12
[OH–] dalam KOH = [OH–] dalam NH4OH

[OH–] = ×D
10–2 = $ ⋅ $


 −
10–4 = Kb · 0,1
= ×

 −/ Kb = 1 × 10–3
Jadi, Kb NH4OH sebesar 1 × 10–3.
=  − = 10–3
2. mol NH3 = 0,40 mol
pOH = –log [OH–]
volume air = 800 ml = 0,8 L
= log 10–3
α = 1% = 0,01
=3
"
pH = 14 – pOH [NH3] =
'"*
= 14 – 3

 "
= 11 =
 #
  %%
= 0,5 M
40. mol NH4NO3 =
D@ %% $
α=
 D
=
 $
= 0,05 mol 0,01 =


"
[NH4NO3] = $
'"* 1 × 10–4 =




=
 Kb = (1 × 10–4)(0,5)
= 0,25 M = 5 × 10–5
Garam NH4NO3 terbentuk dari asam kuat dan Jadi, Kb amonia dalam larutan sebesar 5 × 10–5.
basa lemah sehingga bersifat asam.
3. NH4OH NH+4 + OH–

[H+] = ⋅D 

$ mol NH4OH = 
− = 0,1 mol
=  − ⋅

 "
[NH4OH] = '"*
= 5 × 10–5 M


 =

[OH–] =
E  = 0,25 M
 − [OH–] = [NH4OH] · α
=
 ⋅  −
= 0,25 × 0,01
= 2 × 10–10 = 2,5 × 10–3 M
Jadi, konsentrasi ion OH– dalam larutan sebesar pOH = –log [OH–]
2 × 10–10 M. = –log 2,5 × 10–3
= 3 – log 2,5

64 Ulangan Tengah Semester


pH = pKw – pOH massa NaHCO3 = (1,372 – 0,713) gram
= 14 – (3 – log 2,5) = 0,659 gram
= 11 + log 2,5 Jadi, massa Na2CO3 = 0,713 gram dan massa
Jadi, pH larutan NH 4 OH tersebut sebesar NaHCO3 = 0,659 gram.
11 + log 2,5.   % W
6. mol (NH4)2SO4 =
4. massa NaOH = 8 gram D@ % W
Mr NaOH = 40 g/mol 
/ @ 
=  @ !"
volume NaOH = 200 ml = 0,2 L
" = 0,015 mol
Konsentrasi NaOH =
'"* 
mol NH4OH = L × 0,2 M
  

=  !" = 0,05 mol

 # pH = 9 + log 3
=1M pOH = 14 – pH
= 14 – (9 + log 3)
Campuran larutan membentuk larutan netral
= 5 – log 3
(pH = 7) dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
2NaOH(aq) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + H2O( ) –log [OH–] = 5 – log 3
–log [OH–] = –log 3 × 10–5
mmol ekuivalen NaOH = mmol ekuivalen H2SO4
[OH–] = 3 × 10–5
VNaOH · MNaOH = VH SO · MH SO · valensi %
2 4 2 4
[OH–] = Kb ×
200 · 1 · 1 = 250 · MH ·2  × % W 
2SO4
MH = 0,4 " %! '"* ?"? 
2SO4 = Kb ×
 " % W ! '"* ?"? 
Jadi, konsentrasi larutan H2SO4 adalah 0,4 M.


5. Persamaan reaksi pada penetralan tersebut 3 × 10–5 = Kb ×  

sebagai berikut. Kb = 1,8 × 10–5
Na2CO3 + 2HCl → 2NaCl + H2O + CO2
NaHCO3 + HCl → NaCl + H2O + CO2 Jadi, Kb NH4OH adalah 1,8 × 10–5.
Misal massa Na2CO3 = x gram 7. Campuran antara 400 ml larutan C6H5COOH 0,8
massa NaHCO3 = (1,372 – x) gram M dengan 200 ml larutan KOH 0,6 M serta 150 ml
& mol
air murni mempunyai pH = 4. Tentukan konsentrasi
mol Na2CO3 = larutan C6H5COOH yang pH-nya 3 – log 3!
 

 − & Jawaban:
mol NaHCO3 = 
mol

mol C6H5COOH = L × 0,8 M
Total mol HCl yang diperlukan untuk bereaksi 
dengan Na2CO3 dan NaHCO3 sebagai berikut. = 0,32 mol
mol ekuivalen HCl = 0,029 L × 0,7344 N 
mol KOH = L × 0,6 M
= 0,02130 mol 
mol HCl = 0,02130 mol = 0,12 mol
Dari persamaan reaksi diketahui bahwa:
C6H5COOH + KOH → C6H5COOK + H2O
mol HCl = (2 × mol Na2CO3) + (1 × mol NaHCO3)
Mula-mula: 0,32 mol 0,12 mol – –
& 
 − & Reaksi: 0,12 mol 0,12 mol 0,1 mol 0,12 mol
0,02130 = (2 ×  
) + (1 × ( 
)) ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

Setimbang: 0,20 mol – 0,12 mol 0,12 mol
& 
 − &
0,02130 =  
+ 
pH = 4
& + 
 −  &
0,02130 = –log [H+] = 4
/ 
–log [H+] = –log 10–4
189,6552 = 168x + 145,432 – 106x
[H+] = 10–4
62x = 44,2232
x = 0,713 gram

Kimia Kelas XI 65
/ ×  −

[H+] = Ka × [OH–] =

" ! '"* ?"? 
= 9,9 × 10–7
= Ka × pOH = –log 9,9 × 10–7
" ! '"* ?"? 
= 7 – log 9,9
10–4 = Ka ×
 pH = 14 – (7 – log 9,9)


Ka = 6 × 10–5 = 7 + log 9,9
10. Jawaban:
pH = 3 – log 3 pH LOH = 9 + log 3
–log [H+] = 3 – log 3 pOH = pKw – pH
–log [H+] = –log 3 × 10–3 = 14 – (9 + log 3)
[H+] = 3 × 10–3 = 5 – log 3
[H+] =  × - –log [OH–] = –log 3 × 10–5
[OH–] = 3 × 10–5
3 × 10–3 =  ×  − × -
[OH–] = $ × $
9 × 10–6 = 6 × 10–5 × [A]
3 × 10–5 = $ ×

[A] = 0,15 M
Jadi, konsentrasi larutan C6H5COOH adalah 0,15 9 × 10–10 = Kb × 0,05
M. Kb = 1,8 × 10–8
8. mol HCN = 0,5 L × 0,2 M = 0,1 mol Garam LNO3 terbentuk dari basa lemah LOH dan
% asam kuat HNO3 sehingga bersifat asam.
[H+] = Ka ×
% % pH = 5
" %! '"* ?"?  –log [H+] = –log 10–5
= Ka ×
" % %! '"* ?"? 
[H+] = 10–5
= 10–5 ×
 

 ×D
[H+] =
$
[H+] = 10–4
pH = –log [H+]  −
10–5 = ×

= –log 10–4 
 ×  −

=4 10–10 = 5,5 × 10–7 M


Larutan mengalami kenaikan pH 2 kali lipat. M = 1,8 × 10–4
 mol LNO3 = [LNO3] × volume LNO3
9. mol KOH =  L × 0,2 M
= (1,8 × 10–4) × 0,75
= 0,01 mol = 1,35 × 10–4
   #%
mol HF =  L × 0,1 M Mr LNO3 =
" #%


= 0,01 mol =

  −
= 148
KOH + HF → KF + H2O
Mula-mula: 0,01 mol 0,01 mol – – Mr LNO3 = (1 × Ar L) + (1 × Ar N) + (3 × Ar O)
Reaksi: 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 148 = Ar L + 14 + 48
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Ar L = 148 – 62

Setimbang: – – 0,01 mol 0,01 mol = 86
Jadi, massa atom relatif atom L adalah 86.
Garam KF berasal dari asam lemah (HF) dan basa
kuat (KOH)

[OH–] = ×D


 − 
= ×
 ×

 ×  − 

66 Ulangan Tengah Semester


Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator

4. Memahami sifat-sifat 4.6 Memprediksi terbentuk- Teliti Bertindak teliti saat mengerjakan soal-soal Ksp.
larutan asam basa, nya endapan dari suatu
metode pengukuran, reaksi berdasarkan
dan terapannya. prinsip kelarutan dan
hasil kali kelarutan.

Dalam bab ini akan dipelajari:


1. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kelarutan dan Perkiraan Terbentuknya Endapan Berdasarkan Harga Ksp

Kompetensi yang akan dicapai pada bab ini

Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi


Menjelaskan kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) kelarutan dan perkiraan terbentuknya endapan
berdasarkan harga Ksp

Menentukan harga kelarutan dan hasil kali kelarutan 1. Menyebutkan faktor-faktor yang memengaruhi
melalui perhitungan kelarutan.
2. Memperkirakan terbentuknya endapan
berdasarkan harga Ksp suatu larutan.
3. Menghitung nilai pH suatu larutan yang diketahui
harga Ksp-nya.
4. Mengamati pengaruh ion sejenis dalam suatu
larutan terhadap terjadinya endapan.

Memprediksikan terbentuknya endapan dari


suatu reaksi berdasarkan harga Ksp-nya

Kimia Kelas XI 67
= 4s3
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
−
 
1. Jawaban: a s= 
Ag2CO3(s) • 2Ag+(aq) + CO32–(aq) = 10–4
2s s [K+] = 2s
Ksp Ag2CO3 = [Ag+]2 [CO32–] = 2 × (10–4)
= 2 × 10–4
4x = (2s)2 s
4x = 4s3 6. Jawaban: d
PbCrO4 • Pb2+ + CrO42–
s=  
 s s

Ksp = [Pb2+] [CrO42–]
=  = (s)(s)
2. Jawaban: d = s2
Ionisasi Ba3(PO4)2: s =

Ba3(PO4)2 • 3Ba2+ + 2PO43–


3s 2s =  −
Ksp Ba3(PO4)2 = [Ba2+]3[PO43–]2 = 1,67 × 10–7
= (3s) (2s)2
3

= (27s3) (4s2) 7. Jawaban: e


= 108s5 1) AgI • Ag+ + I–
s s
3. Jawaban: b Ksp = [Ag+] [I–]
Ca3(PO4)2 • 3Ca2+ + 2PO43– = (s)(s)
3s 2s = s2
Ksp Ca3(PO4)2 = [Ca2+]3 [PO43–]2 s=

= (3s)3 (2s)2
= 108s5 = −
–4
s = 2 × 10 mol/L = 1 × 10–8
Ksp = 108 × (2 × 10–4)5 2) Ag2S • 2Ag+ + S2–
= 3.456 × 10–20 2s s
= 3,46 × 10–17 Ksp = [Ag+]2 [S2–]
= (2s)2 (s)
4. Jawaban: b
= 4s2 (s)
CuCO3(aq) • Cu2+(aq) + CO23–(aq)
= 4s3
s s s
Ksp CuCO3 = [Cu2+] [CO23–] 

s= 
= (s) (s)
= s2 −
 
–10
10 = s 2 = 
s =  − = 10–5 = 5 × 10–7
Jadi, kelarutan CaCO 3 dengan K sp = 10 –10 3) AgCl • Ag+ + Cl–
sebesar 1 × 10–5 M. s s
Ksp = [Ag+] [Cl–]
5. Jawaban: c
= (s) (s)
K2CrO4 • 2K+ + CrO42– = s2
2s s
s =

Ksp K2CrO4 = [K+]2


[CrO42–]
2
= (2s) (s)
= (4s2) (s) = −
= 1 × 10–5

68 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


4) Ag2CrO4 • 2Ag+ + CrO42– 10. Jawaban: a
2s s 1) PbCl2(aq) • Pb2+(aq) + 2Cl–(aq)
Ksp = [2Ag+]2 [CrO42–] s 2s
= (2s)2 (s) Ksp PbCl2 = (s) (2s)2
= 4s2 (s) = 4s3
= 4s3 1,7 · 10 = 4s3
–5

s=    ⋅ −
 s= 

− = 1,6 · 10–2 mol/L
 
=  2) PbCO3(aq) • Pb2+(aq) + CO32–(aq)
s s
=1× 10–4
Ksp PbCO3 = s2
5) Ag2CO3 • 2Ag+ + CO32–
2s s 10–13 = s2
Ksp = [2Ag+]2 [CO32–] s =  −
= (2s)2 (s) = 3,16 · 10–7 mol/L
= 4s2 (s) 3) PbCrO4(aq) • Pb2+(aq) + CrO42–(aq)
= 4s3 s s



Ksp PbCrO4 = s2
s=  2 · 10–14 = s2

  
− s =  ⋅ −
=  = 1,4 · 10–7 mol/L
= 2 × 10–4 4) Pb(OH)2(aq) • Pb2+(aq) + 2OH–(aq)
Jadi, kelarutan garam paling kecil dimiliki oleh s 2s
garam dengan konsentrasi ion terkecil, yaitu AgI. Ksp Pb(OH)2 = (s) (2s)2
= 4s3
8. Jawaban: c
10 = 4s3
–16
Pb(NO3)2(aq) • Pb2+(aq) + 2NO3–(aq)
0,2 0,2 0,4 −
s= 
PbBr2(aq) • + Pb2+(aq) 2Br–(aq) 
Ksp PbBr2 = [Pb2+] [Br–]2 = 2,9 · 10–5 mol/L
2 × 10–11 = 0,2 [Br–]2 5) PbSO4(aq) • Pb2+ + SO42–
−
s s
 × 
[Br–]2 = Ksp PbSO4 = s2
 
2 · 10–8 = s2
= 1 × 10–10
s =  ⋅ −
−
 × 
[Br–] = = 1,4 · 10–4 mol/L
= 1 × 10–5 Jadi, konsentrasi ion timbal terbesar terdapat
PbBr2(aq) • Pb2+(aq) + 2Br–(aq) dalam larutan jenuh PbCl2 dengan konsentrasi
5 × 10–6 5 × 10–6 1 × 10–5 sebesar 1,6 · 10–2 mol/L.
Jadi, konsentrasi PbBr2 sebesar 5 × 10–6 M.
9. Jawaban: e B. Kerjakan soal-soal berikut!
Ag2SO4(aq) • 2Ag+(aq) + SO42–(aq) 1. Mg(OH)2 • Mg2+ + 2OH–
Ksp Ag2SO4 = [Ag+]2 [SO42–] Ksp = [Mg2+] [OH–]2
3,2 × 10–6 = (2s)2 (s) = s (2s)2
3,2 × 10–6 = 4s3 = 4s3
s =3
  × − Ksp = 4 · (3)3
s= 
 = 4 · 27
= 9,2 × 10–3 mol = 108
Jadi, kelarutan Ag2SO4 dalam 1 L air sebesar
9,2 × 10–3 mol.

Kimia Kelas XI 69
2. Ag3PO4 • 3Ag+ + PO43– c. BaCrO4, Ksp = 1,2 × 10–10
Ksp = [Ag+]3 [PO43–] BaCrO4(aq) • Ba2+(aq) + CrO42–(aq)
= (3s)3(s) s s s
= 27s4 Ksp = [Ba2+] [CrO42–]


= (s) (s)
s=  = s2
−
=   s=


= 1,38 × 10–5 =   × −

  = 1,1 × 10–5 mol/L


3. mol CaSO4 =   d. Mg3(As3O4)2, Ksp = 2,1 × 10–20
  Mg3(As3O4)2(aq) • 3Mg2+(aq) + 2As3O43–(aq)
= 
s 3s 2s
= 0,03 mol Ksp = [Mg2+]3 [As3O43–]2

Kelarutan = = (3s)3 (2s)2

Ksp = 108 s5
 
= 

s= 

= 0,03 mol/L 

CaSO4 • Ca2+ + SO42–   × −


= 
s s 
Ksp = [Ca2+] [SO42–] = 4,5 × 10–5 mol/L
= s2
5. a. Li3PO4, s = 2,9 × 10–3 M
= (0,03)2
= 9 × 10–4 Li3PO4(aq) • 3Li+(aq) + PO43–(aq)
Jadi, hasil kali kelarutan CaSO4 adalah 9 × 10–4. s 3s s
2,9 × 10–3 3(2,9 × 10–3) 2,9 × 10–3
4. a. CeF3, Ksp = 8,0 × 10–16
Ksp = [Li+]3 [PO43–]
CeF3(aq) • Ce3+(aq) + 3F– = (3s)3 (s)
s s 3s
= (3(2,9 × 10–3))3 (2,9 × 10–3)
Ksp = [Ce3+] [F–]3 = (6,58 × 10–7) (2,9 × 10–3)
= s (3s)3 = 1,9 × 10–9 (mol/L)4
= 27s4 b. CsMnO4, s = 3,8 × 10–3 M

CsMnO4(aq) • Cs+(aq) + MnO4–(aq)
s= 
 s s s
 × − Ksp = [Cs+] [MnO4–]
= 
= (s)2

= 7,3 × 10–5 mol/L = (3,8 × 10–3)2
= 1,4 × 10–5 (mol/L)2
b. PbBr2, Ksp = 4,0 × 10–5
c. Pb(ClO2)2, s = 2,8 × 10–3 M
PbBr2(aq) • Pb2+(aq) + 2Br–(aq)
s s 2s Pb(ClO2)2(aq) • Pb2+(aq) + 2ClO2–(aq)
Ksp = [Pb2+] [Br–]2 s s 2s
2,8 × 10–3 2,8 × 10–3 2(2,8 × 10–3)
= s (2s)2
= 4s3 Ksp = [Pb2+] [ClO2–]2

= s (2s)2
s= 
= (2,8 × 10–3) (2 × (2,8 × 10–3))2


  × − = (2,8 × 10–3) (3,1 × 10–5)


= 
= 8,7 × 10–8 (mol/L)3

= 2,1 × 10–2 mol/L

70 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


4. Jawaban: d
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
Mol AgNO3 = 100 ml × 0,4 M = 40 mmol
1. Jawaban: d  
[AgNO3] =   = 0,2 M
Penambahan KCl pada larutan jenuh AgCl akan
mengendapkan AgCl sebagian karena adanya ion [Ag+] = [AgNO3] = 0,2 M
sejenis dalam kesetimbangan AgCl. Adanya ion Mol KI = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol
sejenis mengakibatkan konsentrasi ion Cl –  
bertambah sehingga kesetimbangan bergeser ke [KI] =   = 0,05 M
arah AgCl. Oleh karena AgCl bersifat sukar larut
[I–] = [KI] = 0,05 M
maka sebagian AgCl akan mengendap.
Ksp AgI = 10–16
2. Jawaban: b
AgI(aq) = Ag+(aq) + I–(aq)
Semakin kecil harga Ksp suatu garam, kelarutan-
Ksp AgI = [Ag+] [I–]
nya semakin kecil, berarti semakin sukar larut. Di
antara garam-garam tersebut yang mempunyai = (0,2) (0,05)
Ksp paling kecil adalah CuS. Jadi, CuS paling = 0,01
sukar larut. Ksp < [Ag|+ [I–] ⇒ terjadi endapan AgI
Pencampuran AgNO3 dengan KI:
3. Jawaban: c
AgNO3(aq) + KI(aq) • AgI(s) + KNO3(aq)
1) BaCl2 0,01 M
Mula-mula : 40 10 – –
BaCl2 • Ba2+ + 2Cl– Reaksi : 10 10 10 10
s 2s ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
  Setimbang : 30 – 10 10
Kelarutan Ba2+ =  tersisa AgNO3 = 30 mmol = 0,03 mol
= 0,01 M Massa endapan AgI = mol × Mr
2) Na2SO4 0,01 M = (0,01) × 235
Na2SO4 • 2Na+ + SO42– = 2,35 g
2s s Mol AgI = 10 mmol = 0,01 mol
Jadi, pernyataan yang benar adalah pada
 
Kelarutan SO42– = 
pencampuran terjadi endapan AgI.
= 0,01 M 5. Jawaban: a
3) Al2(SO4)2 0,01 M 1) AgI(aq) • Ag+(aq) + I–(aq)
s s
Al2(SO4)2 • 2Al3+ + 3SO42–
2s 3s Ksp = [Ag+] [I–]
  = s2
Kelarutan SO42– = 
s=

= 0,003 M
4) (NH4)2SO4 0,01 M =  × −
(NH4)2SO4 • 2NH4+ + SO42– = 9 × 10–9
2s s
2) AgCl(aq) • Ag+(aq) + Cl–(aq)
 
Kelarutan SO42– = 
s s

= 0,01 M Ksp = [Ag+] [Cl–]


5) Ba(NO3)2 0,01 M = s2
Ba(NO3)2 • Ba2+ + 2NO3– s=
=  × − = 1,4 × 10–5
s 2s
  3) AgCN(aq) • Ag+(aq) + CN–(aq)
Kelarutan Ba2+ =  s s

= 0,02 M Ksp = [Ag+] [CN–]


Jadi, kelarutan terkecil terdapat pada larutan = s2
Al2(SO4)2.

Kimia Kelas XI 71
4) Pada campuran 0,020 M BaCl2 dan 0,002 M NaF
s=
=   × − = 1 × 10–8
[Ba2+] = 0,02 M, [F–] = 0,002 M
4) Ag3PO4(aq) • 3Ag+(aq) + PO43–(aq) Ksp BaF2 = 1,7 × 10–7
3s s
BaF2 • Ba2+ + 2F–
Ksp = [Ag+]3 [PO43–]
Hasil kali [ion] = [Ba2+] [F–]2
= (3s)3 (s) = (0,02) (0,002)2
= 27s4 = 8 × 10–8
Ksp > hasil kali [ion] sehingga tidak terjadi
 ×  − endapan.
s=  = 4,3 × 10–5

5) Pada campuran 0,080 M BaCl2 dan 0,040 M NaF
5) Ag2CO3(aq) • 2Ag+(aq) + CO32–(aq) [Ba2+] = 0,08 M, [F–] = 0,040 M
2s s Ksp BaF2 = 1,7 × 10–7
Ksp = [Ag+]2 [CO32–] BaF2 • Ba2+ + 2F–
= (2s)2 (s) Hasil kali [ion] = [Ba2+] [F–]2
= 4s3 = (0,08) (0,04)2
= 1,28 × 10–4

× − Ksp < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan
s=  =  = 1,2 × 10–4
  BaF2.
Garam yang sukar larut dalam air adalah garam Jadi, campuran larutan yang tidak menghasilkan
yang mempunyai kelarutan paling kecil. Jadi, endapan adalah 0,020 M BaCl2 dan 0,002 M NaF.
garam yang sukar larut adalah AgI.
7. Jawaban: d
6. Jawaban: d Endapan garam terbentuk jika hasil kali
Endapan terbentuk apabila K sp < hasil kali konsentrasi ion-ionnya lebih besar dari Ksp-nya.
konsentrasi ion-ionnya.

1) Pada campuran 0,004 M BaCl2 dan 0,020 M NaF Mol Na2SO4 =
 
[Ba2+] = 0,004 M, [F–] = 0,020 M
= 0,5 mmol
Ksp BaF2 = 1,7 × 10–7 = 5 × 10–4 mol
BaF2 • Ba2+ + 2F–
 ×  − 
Hasil kali konsentrasi ion-ion [SO42–] =

= [Ba2+] [F–]2 = 5 × 10–4 M
= (0,004) (0,02)2 Konsentrasi ion-ion dalam campuran garam =
= 1,6 × 10–6 konsentrasi larutan garamnya = 0,01 M.
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terbentuk
Penambahan Na2SO4 mengakibatkan terbentuk-
endapan BaF2.
nya garam CaSO4, SrSO4, dan BaSO4.
2) Pada campuran 0,010 M BaCl2 dan 0,015 M NaF
[Ba2+] = 0,01 M, [F–] = 0,015 M 1) CaSO4(aq) • Ca2+(aq) + SO42–(aq)
Ksp BaF2 = 1,7 × 10–7 Ksp CaSO4 = 2,4 × 10–5
BaF2 • Ba2+ + 2F– Ksp = [Ca2+] [SO42–]
Hasil kali [ion] = [Ba2+] [F–]2 = (0,01) (5 × 10–4)
= (0,01) (0,015)2 = 5 × 10–6
= 2,25 × 10–6 Ksp > [Ca2+] [SO42–] ⇒ tidak terjadi endapan
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terbentuk
endapan BaF2. 2) SrSO4(aq) • Sr2+(aq) + SO42–(aq)
3) Pada campuran 0,015 M BaCl2 dan 0,010 M NaF Ksp SrSO4 = 2,8 × 10–7
[Ba2+] = 0,015 M, [F–] = 0,01 M
Ksp = [Sr2+] [SO42–]
Ksp BaF2 = 1,7 × 10–7
= (0,01) (5 × 10–4)
BaF2 • Ba2+ + 2F–
= 5 × 10–6
Hasil kali [ion] = [Ba2+] [F–]2 Ksp < [Sr2+] [SO42–] ⇒ terjadi endapan
= (0,015) (0,01)2
= 1,5 × 10–6 3) BaSO4(aq) • Ba2+(aq) + SO42–(aq)
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terbentuk Ksp BaSO4 = 1,08 × 10–10
endapan BaF2.

72 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


Ksp = [Ba2+] [SO42–] 3) AgI; Ksp = 1 × 10–16
= (0,01) (5 × 10–4) = 5 × 10–6 AgI(aq) • Ag+(aq) + I–(aq)
Ksp < [Ba2+] [SO42–] ⇒ terjadi endapan Ksp AgI = [Ag+] [I–]
Jadi, garam yang akan mengendap yaitu SrSO4 = (0,2) (0,1) = 2 × 10–2
dan BaSO4. Ksp < 2 × 10–2 ⇒ terjadi endapan
8. Jawaban: e Urutan pengendapan dari yang mudah ke yang
pH = 10 sukar adalah dari selisih harga Ksp yang terkecil
pOH = 14 – 10 yaitu AgI ® Ag2CrO4 ® AgCl
=4
10. Jawaban: d
–log OH– = 4
Volume larutan = 1.000 cm3 = 1 L
[OH–] = 10–4 mol/L
[KCl] = 10–3 M → [K+] [Cl–] = 10–3 M
A(OH)3 adalah basa bervalensi tiga sehingga
[K2CrO4] = 10–3 M → [K+] [CrO42–] = 10–3 M
kelarutannya dihitung:
[K2SO4] = 10–3 M → [K+] [SO42–] = 10–3 M
!− " −
s=

=

= 3,3 × 10–5 mol/L [Pb(NO3)2] = 2 × 10–3 M → [Pb2+] [NO32–] = 2 × 10–3 M
A(OH)3 • A3+ + 3OH– Pb(NO3)2 • Pb2+ + 2NO32–
s 3s 
Ksp = [A+] [OH–]3 [Pb] = # × (2 × 10–3)
= s (3s)3 = 1,8 × 10–4 mol dm–2
= 27s4 Penambahan Pb(NO3)2 dalam larutan-larutan
= 27(3,3 × 10–5)4 garam tersebut mengakibatkan terbentuknya
= 3,2 × 10–17 elektrolit PbCl2, PbCrO4, dan PbSO4. Reaksi
ionisasi ketiga elektrolit tersebut sebagai berikut.
9. Jawaban: c
Ion-ion yang terdapat dalam labu sebagai berikut. 1) PbCl2 • Pb2+ + 2Cl–
[CrO42–] = 0,1 M Hasil kali [ion] = (1,8 × 10–4)(10–3)2
[Cl–] = 0,1 M = 1,8 × 10–10
Ksp PbCl2 = 1,7 × 10–5
[I–] = 0,1 M
Ksp > hasil kali [ion] sehingga tidak terbentuk
Jika ion-ion tersebut diteteskan ke dalam larutan
endapan PbCl2.
AgNO3, akan terbentuk garam Ag2CrO4, AgCl,
dan AgI. Ada tidaknya endapan garam-garam 2) PbCrO4 • Pb2+ + CrO42–
tersebut diketahui dari perbandingan hasil kali Hasil kali [ion] = (1,8 × 10–4)(10–3)
konsentrasi ion-ionnya dengan Ksp-nya. = 1,8 × 10–10
Konsentrasi ion Ag+ diperoleh dari ionisasi AgNO3. Ksp PbCrO4 = 2,0 × 10–14
AgNO3(aq) • Ag+(aq) + NO3–(aq) Ksp < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan
0,2 0,2 0,2 PbCrO4.
[Ag+] = 0,2 M 3) PbSO4 • Pb2+ + SO42–
1) Ag2CrO4; Ksp = 3 × 10–12 Hasil kali [ion] = (1,8 × 10–4)(10–3)2
= 1,8 × 10–10
Ag2CrO4(aq) • 2Ag+(aq) + CrO42–(aq)
Ksp PbSO4 = 2,0 × 10–8
Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2 [CrO42–]
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan
= (0,2)2 (0,1) = 4 × 10–3 PbSO4.
Ksp < 4 × 10–3 ⇒ terjadi endapan Jadi, pada campuran larutan-larutan tersebut
2) AgCl; Ksp = 1 × 10–10 terjadi endapan PbCrO4 dan PbSO4.
AgCl(aq) • Ag+(aq) + Cl–(aq)
B. Kerjakan soal-soal berikut!
Ksp AgCl = [Ag+] [Cl–]
= (0,2) (0,1) = 2 × 10–2 1. Mg(OH)2 • Mg2+ + 2OH–
s 2s
Ksp < 2 × 10–2 ⇒ terjadi endapan
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+][OH–]2
= (s) (2s)2

Kimia Kelas XI 73
6 × 10–12 = 4s3 3. Larutan garam paling mudah larut dalam larutan
−
yang mengandung ion sejenis dengan
  konsentrasi paling besar. Ion-ion yang terdapat
s= 
dalam BaSO4 yaitu Ba2+ dan SO42–. BaSO4 akan
= 1,14 × 10–4 mol/L mudah larut dalam larutan yang mengandung ion
[OH–] =2·s Ba2+ dan SO42– dengan konsentrasi paling besar.
= 2(1,14 × 10–4) Ionisasi larutan Na 2SO 4 dan BaSO 4 sebagai
= 2,28 × 10–4 berikut.
pOH = –log OH–
Na2SO4(aq) • 2Na+(aq) + SO42–(aq)
= –log 2,28 × 10–4
= 4 – log 2,28 BaSO4(aq) • Ba2+(aq) + SO42–(aq)
pH = 14 – pOH [SO42–] dalam Na2SO4 0,4 M = [Na2SO4] = 0,4 M
= 14 – (4 – log 2,28) [SO42–] dalam Na2SO4 0,5 M = [Na2SO4] = 0,5 M
= 10 + log 2,28
= 10,36 [SO42–] dalam Na2SO4 0,6 M = [Na2SO4] = 0,6 M
[Ba2+] dalam Ba(NO3)2 0,2 M = [Ba(NO3)2] = 0,2 M
 
2. mol Na2SO4 = = 0,1 mmol = 1 × 10–4 mol [Ba2+] dalam Ba(NO3)2 0,3 M = [Ba(NO3)2] = 0,3 M

Jadi, BaSO4 akan mudah larut dalam larutan
−
[SO42–] = = 1 × 10–4 M Na2SO4 0,6 M karena mengandung ion SO42–

sebesar 0,6 M.
[Ca2+] = [Sr2+] = [Ba2+] = 4 × 10–2 M
Setelah penambahan Na 2 SO 4 ke dalam 4. [Cl–] = 0,01 M
campuran garam-garam CaCl2, SrCl2, dan BaCl2, [CrO42–] = 0,001 M
terjadi elektrolit CaSO 4, SrSO 4, dan BaSO 4.
Penambahan ion Ag+ pada larutan tersebut akan
Ionisasi elektrolit-elektrolit tersebut sebagai
berikut. menghasilkan AgCl dan Ag2CrO4.
a. CaSO4 Ada tidaknya endapan diketahui dari
perbandingan hasil kali konsentrasi ion-ion
CaSO4 • Ca2+ + SO42–
dengan Ksp-nya.
Hasil kali [ion] = (4 × 10–2)(1 × 10–4)
a. AgCl; Ksp = 1,8 × 10–10
= 4 × 10–6
Ksp CaSO4 = 2,4 × 10–5 AgCl(aq) • Ag+(aq) + Cl–(aq)
Ksp > hasil kali [ion] sehingga tidak terjadi Ksp AgCl = [Ag+] [Cl–]
endapan CaSO4. 1,8 × 10–10 = [Ag+] (0,01)
b. SrSO4
 × −
SrSO4 • Sr2+ + SO42– [Ag+] =
 × −
Hasil kali [ion] = (4 × 10–2)(1 × 10–4) = 1,8 × 10–8 M
= 4 × 10–6
Ksp SrSO4 = 2,8 × 10–7 b. Ag2CrO4; Ksp = 2 × 10–12
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan Ag2CrO4(aq) • 2Ag+(aq) + CrO42–(aq)
SrSO4. Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2 [CrO42–]
c. BaSO4 2 × 10–12 = [Ag+]2 (0,001)
BaSO4 • Ba2+ + SO42–  × −
[Ag+]2 =
Hasil kali [ion] = (4 × 10–2)(1 × 10–4)  × −
= 4 × 10–6 = 2 × 10–9
Ksp BaSO4 = 1,08 × 10–10
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan
[Ag+] =  × −
BaSO4. = 4,5 × 10–5 M
Jadi, garam yang mengendap adalah SrSO4 dan Konsentrasi ion Ag+ dalam Ag2CrO4 lebih besar
BaSO4. daripada konsentrasi ion Ag+ dalam AgCl. Jadi,
larutan yang akan mengendap terlebih dahulu
adalah Ag2CrO4.

74 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


5. Jika dalam volume yang sama larutan elektrolit Campuran AgNO3 dengan K2CrO4 menghasilkan
AgNO3 dicampurkan dengan larutan K2CrO4, elektrolit Ag2CrO4 dengan Ksp = 6,0 × 10–12
konsentrasi ion Ag+ dan ion CrO42– yang terdapat Ag2CrO4 • 2Ag+ + CrO42–
dalam larutan menjadi setengah kali konsentrasi
Hasil kali [ion] = (2s)2 (s)
awal, sebelum larutan dicampurkan.
= 4s3
[AgNO3] = [K2CrO4] = 0,01 M
= 4(0,005)3

[Ag+] = [CrO42–] =  × 0,01 M = 0,005 M = 5 × 10–7
Ksp Ag2CrO4 = 6,0 × 10–12
Ksp < hasil kali [ion] sehingga tidak terjadi endapan.

3. Jawaban: a
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
CuCO3 • Cu2+ + CO32–
s s
1. Jawaban: d
CuI • Cu+ + I– Ksp = [Cu2+] [CO32–]
s s 1 × 10–12 = (s)2
Ksp CuI = [Cu+][I–]
= (s) (s) s = × − = 1 × 10–6 mol/L
Mr CuCO3 = 123,5
s = −
 $ #
= 1 × 10–7 mol/L s= ×
 $ 
SrF2 • Sr2+ + 2F–
s 2s  #
10–6 =   × 
Ksp SrF2 = [Sr2+][F–]2
= (s) (2s)2 #
10–6 = #
3 × 10–10 = 4s3
−
  # × −
s= 
= 4,2 × 10–4 x=
#
 = 0,1235 g
Kelarutan CuI # × kelarutan SrF2.
= 123,5 mg
Jadi, kelarutan CuI lebih kecil dari kelarutan SrF2.
4. Jawaban: e
2. Jawaban: d 1) PbCl2
Mr K2SO4 = 142 PbCl2 • Pb2+ + 2Cl–
Kelarutan K2SO4 dalam 1.000 cm3 air s 2s
   # Ksp = [Pb2+] [Cl–]2
=   ×  = s (2s)2
= 4s3
  #
=  × # −


  
= 10–2 mol/L s= 
= 
= 1,6 × 10–2 mol/L
K2SO4 • 2K+ + SO42– 2) PbCO3
2s s PbCO3 • Pb2+ + CO32–
Ksp = [K+] [SO42–] s s
= 2
(2s) (s) Ksp = [Pb2+] [CO32–]
= 4s3 = s2
= 4(10–2)3
s=

= 4 × 10–6 mol/L
= 4 × 10–6 M = −
Jadi, kelarutan K2SO4 dalam 1.000 cm3 air yaitu = 3,16 × 10–7 mol/L
4 × 10–6 M.

Kimia Kelas XI 75
3) PbSO4 '$*
?@Q&
Mol Ag+ =
PbSO4 • Pb2+ + SO42– WX
s s #
=
Ksp = [Pb2+] [SO42–]  × 
= s2 = 5 × 10–20 mol
s=
volume Ag+ = 4 tetes

= − =  × 1 ml
= 1,4 × 10–4 mol/L = 0,2 ml
4) PbCrO4 = 2 × 10–2 L
PbCrO4 • Pb2+ + CrO42– 
s s Kelarutan Ag+ = %$&
Ksp = [Pb2+] [CrO42–]  × −
= s2 =
 × −
s=
= 2,5 × 10–18 mol/L
Ksp Ag2CO3 = 4s3
= − = 4(2,5 × 10–18)3
= 1,4 × 10–7 mol/L = 62,5 × 10–54
5) Pb(OH)2 = 6,25 × 10–53
Pb(OH)2 • Pb2+ + 2OH– = 6 × 10–53
s 2s
7. Jawaban: c
Ksp = [Pb2+] [OH–]2
PbCrO4(aq) • Pb2+(aq) + CrO42–(aq)
= s (2s)2
s s
= 4s3 Ksp = (s)2


s=  s=

 × −
−
  =
= 
= 1,34 × 10–7 M
= 2,9 × 10–5 mol/L
Jadi, konsentrasi ion Pb2+ sebesar 1,34 × 10–7 M.
Jadi, kelarutan ion Pb terkecil terdapat pada
larutan jenuh PbCrO4. 8. Jawaban: d
1) CaCO3 • Ca2+ + CO32–
5. Jawaban: a
s s
TlCl3 • Tl3+ + 3Cl–
s 3s Ksp = [Ca2+] [CO32–]
= s2
Ksp = [Tl3+] [Cl–]3
= s (3s)3 s=

= 27s4


=  × −
s=  = 8,4 × 10–5 mol/L
 
− 2) CaSO4 • Ca2+ + SO42–
=  s s
= 1,38 × 10–2 mol/L Ksp = [Ca2+] [SO42–]
%$& = s2
Massa TlCl3 = s × Mr × #
s=


= (1,38 × 10–2) × 240 × #
=   × −
= 3,3 × 10–3 gram
= 7 × 10–5 mol/L
6. Jawaban: e
3) BaCO3 • Ba2+ + CO32–
Ag2CO3 • 2Ag+ + CO32– s s
2s s
Ksp = [Ba2+] [CO32–]
Ksp = [Ag+]2 [CO32–] = s2
= (2s)2 s
= 4s3

76 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


s=
s =

=   × − = −
= 5,09 × 10–5 mol/L = 1 × 10–8
4) BaSO4 • Ba2+ + SO42– 2) Ag2S, Ksp = 10–14
s s
Ag2S • 2Ag+ + S2–
Ksp = [Ba2+] [SO42–] 2s s
= s2 Ksp = [Ag+]2 [S2–]
s=
= (2s)2 s
= 4s3
=  −

s = 
= 1 × 10–5 mol/L 
Urutan kelarutan senyawa-senyawa tersebut −
 
dalam air dari yang paling besar CaCO3 – CaSO4 = 
– BaCO3 – BaSO4. = 5 × 10–7
9. Jawaban: c 3) AgCI, Ksp = 10–10
CaCl2 • Ca2+ + 2Cl– AgCI • Ag+ + Cl–
s s 2s s s
[Ca2+] = [CaCl2] = s = 0,01 M Ksp = [Ag+] [Cl–]
[Cl–] = 2s = 2(0,01) = 0,02 M = s2
Ksp CaF2 = 4 × 10–11 s =


CaF2(aq) • Ca2+(aq) + 2F (aq)
s s 2s = −
Ksp = [Ca2+] [F–]2 = 1 × 10–5
= (s) (2s)2 4) Ag2CO3, Ksp = 10–11
4 × 10–11 = (0,01)(2s)2 Ag2CO3 • 2Ag+ + CO32–
2s s
 × −
4s2 = =4× 10–9 Ksp = [Ag+]2 [CO32–]
 × −
= (2s)2 s
 × − = 4s3
s= = 1 × 10–4,5



s =
Jadi, kelarutan CaF2 dalam CaCl 0,01 M sebesar 
1 × 10–4,5. −
 
10. Jawaban: a = 
CaCl2(aq) • Ca2+ + 2Cl–(aq) = 1,4 × 10–4
s s 2s
0,05 0,05 0,1
5) Ag2CrO4, Ksp = 10–12
Ksp AgCl = [Ag+] [Cl–] Ag2CrO4 • 2Ag+ + CrO42–
2s s
1 × 10–6 = [Ag+] 0,1
Ksp = [Ag+]2 [CrO42–]
 ×  − = (2s)2 s
[Ag+] = =1× 10–5
  = 4s3
Jadi, kelarutan AgCl dalam CaCl2 0,05 M sebesar


1 × 10–5 mol/L. s = 
11. Jawaban: d −
1) AgI, Ksp = 10–16  
= 
AgI • Ag+ + l– = 6,3 × 10–5
s s
Garam yang paling mudah larut adalah Ag2CO3
Ksp = [Ag+] [l–] karena mempunyai harga kelarutan paling besar.
= s2

Kimia Kelas XI 77
12. Jawaban: a 15. Jawaban: e
CaOH2 • Ca2+ + 2OH– Mol Mg(OH)2 =
  Y!Z
s 2s  Y!Z
pH = 11   ×  − 
= = 3 × 10–4 mol
pOH = 14 – pH  
= 14 – 11  ×  − 

=3 [Mg(OH)2] = = = 3 × 10–3 M
%$&  
pOH = –log OH–
–log OH– = 3 Mg(OH)2(aq) • Mg2+(aq) + 2OH–(aq)
s s 2s
= –log 3
3 × 10–3 3 × 10–3 2(3 × 10–3)
[OH–] = 10–3 M
2s = 10–3 Keadaan tepat jenuh jika Ksp = [Mg2+][OH–]2

 Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+][OH–]2


s =  × 10–3
= (3 × 10–3) (6 × 10–3)2
Ksp Ca(OH)2 = [Ca2+] [OH–]2 = 1,08 × 10–7 M3

= (  × 10–3)(10–3)2 Jadi, Ksp Mg(OH)2 sebesar 1,08 × 10–7 M3.


16. Jawaban: d
=  × 10–9 1) AgN3(aq) • Ag+(aq) + N3–(aq)
s s s
= 5 × 10–10
Jadi, Ksp Ca(OH)2 sebesar 5 × 10–10. Ksp = [Ag+] [N3–]
= (s)(s)
13. Jawaban: e = s2
Ksp Mg(OH)2 = 6,0 × 10–12
s =

Mg(OH)2 • Mg2+ + 2OH–


2) Pb(N3)2(aq) • Pb2+(aq) + 2N3–(aq)
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+][OH–]2 s s 2s
6,0 × 10–12 = (0,01)(2x)2 Ksp = [Pb2+] [N3–]2
  ×  − = (s) (2s)2
4x2 = = 4s3
× −
4x2 = 6 × 10–10 

s =
− 
 × 
x2 = 3) SrF2(aq) • Sr2+(aq) + 2F–(aq)

= 1,5 × 10–10 s s 2s
Ksp = [Sr2+] [F–]2
x=   × − = (s) (2s)2
= 1,2 × 10–5 = 4s3
Jadi, kelarutan Mg(OH)2 dalam 0,01 mol dm–3

1,2 × 10–5. s = 

14. Jawaban: a Berdasarkan perhitungan di atas, urutan kelarutan
pH = 8 ketiga larutan tersebut adalah
pOH = 14 – 8 s AgN3 > s Pb(N3)2 = s SrF2.
=6
–log OH– = 6 17. Jawaban: d
[OH–] = 10–6 Mol Ca2NO3 = 0,01 M × 0,2 L = 0,002 mol
[Mn] = [Mn(NO3)2] = 0,01 M Mol Ca(OH)2 = 0,01 M × 0,2 L = 0,002 mol
Mn(OH)2 • Mn2+ + 2OH– Volume total = (200 + 200) ml = 400 ml = 0,4 L
s 2s Na2CO3(aq) + Ca(OH)2(aq) • CaCO3(s) + 2NaOH(aq)
Hasil kali [ion] = [Mn2+][OH–]2 Mula-mula : 0,002 0,002 – –
Reaksi : 0,002 0,002 0,002 0,004
= 0,01 (10–6)2 –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
= 1 × 10–14 Setimbang : – – 0,002 0,004
Ksp Mn(OH)2 = 5 × 10–14 Mol CaCO3 = 0,002 mol
Ksp > hasil kali [ion] sehingga tidak terjadi endapan  
Mg(OH)2. [CaCO3] =  = 0,005 M
#

78 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


CaCO3(aq) • Ca2+(aq) + CO32–(aq) 4) Ksp AgBr = 5 × 10–13
0,005 0,005 0,005
AgBr(aq) • Ag+(aq) + Br –(aq)
Ksp = [Ca2+] [CO32–]
Ksp = [Ag+] [Br –]
= (0,005)2 = 2,5 × 10–5
= (s) (s)
Ksp CaCO3 dari data 4 × 10–9 = (0,01)(0,01)
Ksp < [Ca2+] [CO32–] ⇒ terjadi endapan = 0,0001
[Na+] dalam campuran = [NaOH] = 1 × 10–4
[NaOH] = 2[CaCO3] = 2(0,002) = 0,004 M 5 × 10–13 < 1 × 10–4 (mengendap)
NaOH(aq) • Na+(aq) + OH–(aq) 5) Ksp Ag2SO4 = 3 × 10–5
0,004 0,004 0,004
Ag2SO4(aq) • 2Ag+(aq) + SO42–(aq)
[Na+] = 0,004 M
Ksp = [Ag+]2 [SO42–]
Jadi, pada campuran larutan tersebut terjadi
endapan CaCO3 dan konsentrasi ion Na+ 0,004 M. = (2s)2 (s)
= (2 × 0,01)2(0,01)
18. Jawaban: c
= 4 × 10–6

[Ag+] =  × 0,02 M = 0,01 M 3 × 10–5 > 4 × 10–6 (belum mengendap/larut)
 Jadi, garam-garam yang larut yaitu garam yang
[S2–] =  × 0,02 M = 0,01 M memiliki K sp lebih besar daripada hasil kali
 konsentrasi ion-ionnya. Garam tersebut yaitu
[PO43–] =  × 0,02 M = 0,01 M
garam Ag2CrO4 dan Ag2SO4.

[Br–] =  × 0,02 M = 0,01 M 19. Jawaban: b
 Ksp Mg(OH)2 = 2 × 10–11
[SO42–] =  × 0,02 M = 0,01 M
[MgCl2] = 1 × 10–3 mol/dm3
1) Ksp Ag2S = 2 × 10–49 MgCl2(aq) • Mg2+(aq) + 2Cl–(aq)
Ag2S(aq) • 2Ag+(aq) + S2–(aq) 1× 10–3 1 × 10–3 2 × 10–3

Ksp = [Ag+]2 [S2–] [Mg2+] =1× 10–3 mol/dm3


= 1 × 10–3 M
Endapan mulai terbentuk jika Ksp Mg(OH)2 = hasil
= (2s)2 (s)
kali kelarutan ion-ion Mg(OH)2.
= (2 × 0,01)2(0,01)
Mg(OH)2(aq) • Mg2+(aq) + 2OH–(aq)
= 4 × 10–6
2 × 10–49 < 4 × 10–6 (mengendap) Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH–]2

2) Ksp Ag3PO4 = 1 × 10–20 2 × 10–11 = (1 × 10–3) [OH–]2


 × −
Ag3PO4(aq) • 3Ag+(aq) + PO43–(aq) [OH–]2 =
 × −
Ksp = [Ag+]3 [PO43–] = 2 × 10–8
= (3s)3 (s) [OH–] = 1,4 × 10–4 M
= (3 × 0,01)3(0,01)
pOH = –log [OH–]
= 2,7 × 10–7
= –log 1,4 × 10–4
1 × 10–20 < 2,7 × 10–7 (mengendap) = 4 – log 1,4
3) Ksp Ag2CrO4 = 6 × 10–5 = 3,85
Ag2CrO4(aq) • 2Ag+(aq) + CrO42–(aq) pH = pKw – pOH = 14 – 3,85 = 10,15
Jadi, endapan mulai terbentuk pada pH 10,15.
Ksp = [Ag+]2 [CrO42–]
= (2s)2 (s) 20. Jawaban: a
= (2 × 0,01)2(0,01) Kristal perak klorida (AgCl) akan sukar larut jika
berada dalam larutan HCl dengan konsentrasi
= 4 × 10–6
terkecil karena konsentrasi ion Cl– juga kecil.
6 × 10–5 > 4 × 10–6 (belum mengendap/larut) Perak klorida mengandung ion Ag + dan Cl –
sehingga akan sukar larut dalam larutan yang

Kimia Kelas XI 79
mengandung ion Cl– atau Ag+ dengan konsentrasi 2) CaCrO4(aq) • Ca2+(aq) + CrO42–(aq)
kecil. Konsentrasi ion Cl– dalam berbagai larutan s s
HCl tersebut sebagai berikut. Ksp CaCrO4 = s2
a. HCl 0,01 M
7,1 × 10–4 = s2
[Cl–] = [HCl] = 0,01 M
b. HCl 0,10 M s=   × −
[Cl–] = [HCl] = 0,10 M = 2,66 × 10–2 mol/L
c. HCl 0,20 M 3) CaSO4(aq) • Ca2+(aq) + SO42–(aq)
[Cl–] = [HCl] = 0,20 M s s
d. HCl 1,00 M Ksp CaSO4 = s2
[Cl–] = [HCl] = 1,00 M
2,4 × 10–5 = s2
e. HCl 2,00 M
[Cl–] = [HCl] = 2,00 M s=   × −
Jadi, kristal AgCl paling sukar larut dalam larutan = 4,89 × 10–3 mol/L
HCl 0,01 M.
4) CaCO3(aq) • Ca2+(aq) + CO32–(aq)
21. Jawaban: a s s
1) Al2(SO4)3 0,01 M Ksp CaCO3 = s2
Al2(SO4)3(aq) • 2Al3+(aq) + 3SO42–(aq) 8,7 × 10–9 = s2
(s) (2s) (3s)
  s=  × −
Kelarutan SO42– = < kelarutan BaSO4
 = 9,33 × 10–5 mol/L
2) (NH4)2SO4 0,01 M
5) CaF2(aq) • Ca2+(aq) + 2F–(aq)
(NH4)2SO4(aq) • 2NH4+(aq) + SO42–(aq) s 2s
(s) (2s) (s)
Ksp CaF2 = (s) (2s)2
 
Kelarutan SO42– = = kelarutan BaSO4 = 4s3

3) Na2SO4 0,01 M 4 × 10–11 = 4s3
−
Na2SO4(aq) • 2Na+(aq) + SO42–(aq)   × 
s=
(s) (2s) (s) 
  = 2,15 × 10–4 mol/L
Kelarutan SO42– = = kelarutan BaSO4
 Jadi, larutan yang mempunyai kelarutan ion Ca2+
4) Ba(NO3)2 0,01 M paling tinggi adalah larutan CaCrO4.
Ba(NO3)2(aq) • Ba2+(aq) + 2NO3–(aq)
23. Jawaban: d
(s) (s) (2s)
Al(OH)3(aq) • Al3+(aq) + 3OH–(aq)
 
Kelarutan Ba2+ = = kelarutan BaSO4 s s 3s

5) BaCl2 0,01 M Ksp Al(OH)3 = [Al3+] [OH–]3
= (s) (3s)3
BaCl2(aq) • Ba2+(aq) + 2Cl–(aq)
= 27s4
(s) (s) (2s)
−
  s =   × 
Kelarutan Ba2+ = = kelarutan BaSO4 

Jadi, kelarutan BaSO4 yang paling kecil terdapat = 6,6 × 10–3
– 3
[OH ] = 3s
pada Al2(SO4)3 0,01 M.
= 3(6,6 × 10–3)
22. Jawaban: b [OH ] = 1,98 × 10–2

1) Ca(OH)2(aq) • Ca2+(aq) + 2OH–(aq) pOH = –log [OH–]


s 2s
= –log 1,98 × 10–2
Ksp Ca(OH)2 = (s) (2s)2 = 2 – log 1,98
= 4s3
pH = pKw – pOH
8 × 10–6 = 4s3
= 14 – (2 – log 1,98)
−
s=  ×  = 12 + log 1,98
 = 12,29
= 1,26 × 10–2 mol/L Jadi, pH basa Al(OH)3 sebesar 12,29.

80 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


24. Jawaban: d b. Ag2CrO4, Ksp = 2 × 10–12
Ksp HgS = 3 × 10–53 Ag2CrO4 • 2Ag+ + CrO42–
Volume = 1 L Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2 [CrO42–]
Mol ion sulfida = 0,001 mol
2 × 10–12 = [Ag+]2 (0,1)
[S2–] = 0,001 mol/1 L = 0,001 mol/L
Ksp HgS = [Hg2+] [S2–]  × −
[Ag+]2 =  
HgS(aq) • Hg2+(aq) + S2–(aq)
= 2 × 10–11 M
Ksp = [Hg2+] [S2–]
3 × 10–53 = [Hg2+] (1 × 10–3) [Ag+] =  × − = 4,5 × 10–6
 × − [Ag+] dalam Ag2CrO4 lebih besar daripada [Ag+]
[Hg2+] = = 3 × 10–50 mol/L dalam AgCl. Jadi, larutan yang akan mengendap
 × −
lebih dahulu adalah Ag2CrO4.
25. Jawaban: c
LSO4(aq) • L2+(aq) + SO42–(aq) 3. BaCl2 • Ba2+ + 2OH–
s s 0,01 0,01 0,02
Ksp Ba(OH)2 = [Ba2+]
[OH–]2
Ksp LSO4 = s2
5 × 10–8 = (0,01) [OH–]2
2,5 · 10–5 = s2
 × −
s =   ⋅ − = 5 · 10–3 mol/L [OH–]2 =
× −
  # = 5 × 10–6
5 · 10–3 = ·
   
[OH–] =  × −
Mr LSO4 = 136 = 2,2 × 10–3
pOH = –log [OH–]
B. Kerjakan soal-soal berikut! = –log 2,2 × 10–3
= 3 – log 2,2
 \^_ # pH = 14 – pOH
1. Kelarutan PbI =  \^_ ×  = 14 – (3 – log 2,2)
  # = 11 + log 2,2
=  × # Jadi, endapan Ba(OH)2 mulai terbentuk pada pH
= 0,5 × 0,5 11 + log 2,2.
= 0,25 mol/L  \^
PbI2 • Pb2+ + 2I– 4. Mol PbCl2 =  \^
s 2s
 
Ksp = [Pb2+] [I–]2 = 
= s (2s)2 = 0,001 mol
= 4s3 Kelarutan PbCl2 = s
= 4(0,25)3
  
= 0,0625 s =  =   = 0,05 mol/L
Jadi, kelarutan PbI2 0,0625.
PbCl2 • Pb2+ + 2Cl–
2. [Cl–] = 0,01 mol/L = 0,01 M s 2s
[CrO42–] = 0,1 mol/L = 0,1 M Ksp PbCl2 = [Pb2+] [Cl–]2
Penambahan ion Ag+ pada campuran larutan = s (2s)2
akan menghasilkan AgCl dan AgCrO4. Endapan = 4s3
terjadi jika Ksp < hasil kali [ion] = 4(0,05)3
a. AgCl, Ksp = 1,8 × 10–10 = 5 × 10–4
AgCl • Ag+ + Cl– Jadi, Ksp PbCl 5 × 10–4.
Ksp AgCl = [Ag+] [Cl–] 5. pH = 10
1,8 × 10–10 = [Ag+] (0,01) pOH = 14 – pH
= 14 – 10 = 4
 × −
[Ag+] = –log [OH–] = 4
 
–log [OH–] = –log 10–4
= 1,8 × 10–8 M [OH–] = 10–4 M

Kimia Kelas XI 81
Konsentrasi ion OH– dalam 400 ml larutan: − ×  
Massa =
 
[OH–] =  × 10–4 M = 6,175 × 10–4 gram
= 0,5 × 10–4 M = 0,62 mg
 Jadi, massa CuCO3 yang larut dalam 500 ml air
[Co2+] =  × 2 × 10–6 M
sebesar 0,62 mg.
= 1 × 10–6 M
Konsentrasi setiap ion: 7. Mr Mg(OH)2 = 58
 
 Mol Mg(OH)2 =
[Fe2+] =  × 2 × 10–6 M 
  ×  − 
= 1 × 10–6 M =
 
 = 3 × 10–4 mol
[La3+] =  × 2 × 10–6 M

= 1 × 10–6 M [Mg(OH)2] = %$&
a. Co(OH)2, Ksp = 2 × 10–16 Volume Mg(OH)2 = 100 cm3
Co(OH)2 • Co2+ + 2OH– = 0,1 L
s 2s
 ×  − 
Hasil kali [ion] = (1 × 10–6)(0,5 × 10–4)2 [Mg(OH)2] = = 3 × 10–3 M
 
= 2,5 × 10–15
[Mg2+] = [OH–] = [Mg(OH)2] = 3 × 10–3 M
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan.
Mg(OH)2(aq) • Mg2+(aq) + 2OH–(aq)
b. Fe(OH)2, Ksp = 8 × 10–15 s s 2s
Fe(OH)2 • Fe2+ + 2OH– Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH–]2
s 2s
= (s) (2s)2
Hasil kali [ion] = (1 × 10–6)(0,5 × 10–4)2
= 2,5 × 10–15 = 4s3
Ksp > hasil kali [ion] sehingga tidak terjadi = 4 × (3 × 10–3)3
endapan. = 1,08 × 10–7
c. La(OH)3, Ksp = 1 × 10–19 Jadi, K sp Mg(OH) 2 agar tepat jenuh dalam
La(OH)3 • La3+ + 3OH– 100 cm3 air sebesar 1,08 × 10–7.
s 3s
8. AB(aq) • A+(aq) + B–(aq)
Hasil kali [ion] = (1 × 10–6)(0,5 × 10–4)3
Ksp AB = [A+] [B–]
= 1,25 × 10–19
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan. Volume total = (250 + 250) = 500 ml = 0,5 L
Jadi, hidroksida yang mengendap adalah Mol A+ = 3 × 10–3 mol
Co(OH)2 dan La(OH)3. 
[A+] = %$&
6. CuCO3(aq) • Cu2+(aq) + CO32–(aq)  ×  − 
s s =
  
Ksp = [Cu2+] [CO32–] = 6 × 10–3 M
= (s)2 Mol B–= 4 × 10–3 mol

s=  × − [B–] = %$&
= 10–5 mol/L  ×  − 
=
Mr CuCO3 = (63,5 + 12 + (3 × 16))   

= 123,5 = 8 × 10–3 M
Kelarutan CuCO3 dalam 500 ml air: [A+] [B–] = (6 × 10–3) (8 × 10–3)
  $  #  = 4,8 × 10–5
s= ×  
 $  Ksp AB = 10–8
 
10–5 =   × 2 L Ksp < [A+] [B–] ⇒ terjadi endapan
Jadi, pada campuran larutan tersebut terjadi
endapan karena harga Ksp < hasil kali konsentrasi
ion-ionnya.

82 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


9. Mr Hg2SO4 = 497,2 g/mol 
  
[Fe2+] =  × (2 × 10–3 M)
Mol Hg2SO4 = = 3 × 10–3 mol
  
= 10–3 M
[Hg2SO4] = mol/volume

= 3 × 10–3/1.000 cm3 [La3+] =  × (2 × 10–3 M)
s = 3 × 10–3 M
= 10–3 M
Hg2SO4(aq) • 2Hg+(aq) + SO42–(aq)
2s s a. Co(OH)2(aq) • Co2+(aq) + 2OH–(aq);
Ksp = 2 × 10–16
Ksp = [Hg+]2 [SO42–]
Ksp Co(OH)2 = [Co2+] [OH–]2
= (2s)2 (s)
= (10–3)(5 × 10–7)2
= 4s3
= 4(3 × 10–3)3 = 2,5 × 10–16
= 1,08 × 10–7 2 × 10–16 < 2,5 × 10 –16 sehingga terjadi
Jadi, hasil kali kelarutan Hg 2 SO 4 sebesar endapan.
1,08 × 10–7. b. Fe(OH)2(aq) • Fe2+(aq) + 2OH–(aq);
Ksp = 8 × 10–15
10. pH = 8 Ksp Fe(OH)2 = [Fe2+] [OH–]2
pOH = 14 – pH = (10–3) (5 × 10–7)2
= 14 – 8 = 6 = 2,5 × 10–16
–log [OH–] = –log 10–6 8 × 10 > 2,5 × 10–16 sehingga tidak terjadi
–15

[OH–] = 10–6 M endapan.


Konsentrasi ion OH– dalam 200 ml larutan: c. La(OH)3(aq) • La3+(aq) + 3OH–(aq);
 Ksp = 1 × 10–19
[OH–] =  × 10–6 M Ksp La(OH)3 = [La3+] [OH–]3
= 5 × 10–7 M = (10–3) (5 × 10–7)3
= 1,25 × 10–22
Konsentrasi setiap ion:
1 × 10 > 1,25 × 10–22 sehingga tidak terjadi
–19

[Co2+] =  × (2 × 10–3 M) endapan.
Jadi, hidroksida yang mengendap yaitu Co(OH)2
= 10–3 M
karena harga Ksp < hasil kali konsentrasi ion-ion-
nya.

Kimia Kelas XI 83
Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator

5. Menjelaskan sistem 5.2 Mengelompokkan Rasa ingin Menumbuhkan rasa ingin tahu melalui pengamatan
dan sifat koloid serta sifat-sifat koloid dan tahu terhadap sistem koloid di lingkungan sekitar.
penerapannya dalam penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. kehidupan sehari-
hari.

Pada bab ini akan dipelajari:


Sistem Koloid dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari.

Sistem Koloid dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Menjelaskan sistem koloid dan penerapannya dalam


kehidupan sehari-hari

Menjelaskan sistem dispersi

Mengamati berbagai perbedaan yang tampak pada


dispersi kasar, dispersi halus, dan dispersi koloid

Menyebutkan tipe-tipe sistem koloid

Menjelaskan penggunaan koloid dalam kehidupan


sehari-hari

Menentukan berbagai tipe sistem koloid dan


kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari

84 Sistem Koloid dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari


A. Pilihan Ganda B. Uraian
1. Jawaban: a 1. Ciri-ciri suatu sistem koloid:
Mentega dan asap merupakan sistem koloid, a. diameter partikel antara 10–7–10–5 cm;
karena mentega terdiri atas fase terdispersi cair b. kenampakannya agak keruh;
dalam medium pendispersi padat, sementara asap c. merupakan campuran dua fase;
terdiri atas fase terdispersi padat dalam medium d. relatif stabil, fase terdispersi tidak terpisah jika
pendispersi gas. Air gula, air jeruk, dan air garam didiamkan;
merupakan larutan. e. fase terdispersi tidak dapat dipisahkan dengan
2. Jawaban: a kertas saring biasa, kecuali dengan selaput
Susu merupakan emulsi, yaitu sistem koloid yang semipermeabel.
fasa terdispersi dan medium pendispersinya 2. a. Aerosol cair f. Emulsi
berupa zat cair. b. Emulsi g. Sol
c. Emulsi padat h. Sol padat
3. Jawaban: d
d. Aerosol padat i. Buih
Secara makroskopis, santan bersifat homogen,
e. Buih padat
satu fase, stabil, dan tidak dapat mengendap. Akan
tetapi, santan termasuk sistem koloid yang mem- 3. Aerosol adalah salah satu tipe koloid dengan fase
punyai ukuran partikel terdispersi 10–7–10–5 cm. pendispersi berupa gas. Jika zat yang terdispersi
Partikel-partikel koloid ini hanya dapat disaring adalah zat padat disebut aerosol padat, contoh
dengan kertas saring ultra, bukan dengan kertas asap. Jika zat yang terdispersi adalah zat cair
saring biasa. disebut aerosol cair, contoh kabut.
4. Jawaban: e 4. Obat antinyamuk semprot adalah koloid tipe aero-
Emulsi cair biasa disebut emulsi. Emulsi adalah sol cair. Aerosol cair terbentuk dari fase cair yang
sistem koloid dengan fase terdispersi cair dalam terdispersi dalam medium pendispersi gas. Begitu
medium pendispersi cair. Mayones dan susu pula dengan obat antinyamuk semprot. Bahan aktif
merupakan contoh emulsi. Mayones adalah emulsi antinyamuk yang berwujud cair didispersikan dalam
minyak dalam air, sedangkan susu adalah emulsi gas bertekanan tinggi.
lemak dalam air. Sementara kanji dan sabun 5. Sistem koloid yang terdapat dalam darah termasuk
termasuk jenis sol. Mentega merupakan contoh sol. Partikel padat yang terdispersi dalam darah
emulsi padat, sedangkan kue termasuk busa padat. berupa zat makanan yaitu karbohidrat, protein, dan
lemak. Dalam darah juga terdapat hormon dan sisa
5. Jawaban: a
metabolisme yang tidak diperlukan tubuh. Partikel
Di antara zat-zat tersebut, hanya protoplasma yang
padat tersebut terdispersi dalam cairan, yaitu
didispersikan ke dalam air dapat membentuk koloid.
plasma darah.

A. Pilihan Ganda diatome dapat menyerap zat warna dari gula tebu
1. Jawaban: e sehingga gula menjadi putih. Emulsi susu distabil-
Paduan logam dan kaca berwarna merupakan sistem kan oleh kasein. Pengotor asap pabrik dapat di-
koloid yang berupa sol padat dengan fase terdispersi endapkan dengan alat pengendap elektrostatik.
dan medium pendispersinya berupa zat padat. Muatan koloid dalam air dapat dinetralkan dengan
Al(OH)3 dari tawas. Zat warna dalam cat distabilkan
2. Jawaban: b
oleh emulgator cat.
Cat merupakan contoh sistem koloid yang berwujud
sol cair yaitu sistem koloid dengan fase terdispersi 4. Jawaban: b
padat dalam medium pendispersi cair. Fase Susu merupakan sistem koloid dengan fase
terdispersi padat dalam medium pendispersi padat terdispersinya cair dalam medium pendispersinya
adalah sol padat, cair dalam padat adalah emulsi cair.
padat, cair dalam gas adalah aerosol cair, dan gas 5. Jawaban: e
dalam cair adalah busa cair. Busa merupakan sistem koloid yang mempunyai
fase terdispersi gas dan medium pendispersi zat
3. Jawaban: b
cair atau zat padat. Medium pendispersi batu apung
Sistem koloid tanah diatome dapat digunakan untuk
berupa zat padat sehingga disebut busa padat.
memutihkan warna gula tebu. Partikel koloid tanah

Kimia Kelas XI 85
B. Uraian 3. Susu merupakan emulsi lemak dalam air. Emulsi
1. Sistem koloid banyak digunakan dalam berbagai ini distabilkan oleh kasein. Saat susu menjadi basi,
bidang industri, khususnya industri kosmetik, kasein telah dirusak oleh bakteri. Kasein yang
makanan, dan farmasi. rusak tidak dapat lagi menjaga kestabilan dispersi
a. Dalam industri kosmetik sebagai bahan lemak dalam air sehingga lemak terpisah dari air
pembuat semprot rambut (hairspray) dan dan menggumpal.
parfum. 4. Getah karet adalah koloid tipe sol. Zat yang terdispersi
b. Dalam industri makanan sebagai bahan pem- dalam getah karet adalah partikel-partikel karet. Karet
buat biskuit, keju, mentega, dan mayonase. dapat diperoleh dengan memisahkan partikel-partikel
c. Dalam industri farmasi sistem koloid diguna- karet dari medium pendispersinya. Hal ini dilakukan
kan dalam pembuatan berbagai jenis obat. dengan mengkoagulasikan getah karet dengan asam
2. Karena sistem koloid merupakan satu-satunya cara formiat atau asam asetat. Karet yang telah meng-
untuk membuat zat-zat atau bahan yang tidak gumpal selanjutnya digiling dan dicuci. Karet kemudian
dapat larut satu sama lain menjadi campuran yang diproses lebih lanjut menjadi lembaran (sheet).
stabil. 5. Penerapan koloid dalam proses penjernihan air
Contoh: dilakukan dengan menambahkan tawas pada air
Tinta yang mempunyai fase terdispersi zat-zat yang keruh. Tawas mampu menggumpalkan lumpur
berwarna (pigmen) dan medium pendispersi air. koloidal sehingga mudah disaring. Ion Al3+ dari
Sebenarnya zat-zat warna (pigmen) tidak larut tawas akan membentuk partikel koloid Al(OH)3
dalam air. Akan tetapi dengan sistem koloid dapat yang bermuatan positif. Koloid Al(OH) 3 akan
dibuat tinta yang berupa campuran yang stabil. mengadsorpsi koloid pencemar bermuatan negatif
dalam air, seperti zat warna dan detergen.

A. Pilihan Ganda 7. Jawaban: e


1. Jawaban: c Minyak bumi termasuk sistem koloid jenis emulsi.
Suspensi yaitu campuran heterogen yang terdiri Minyak bumi merupakan emulsi air dalam minyak.
atas partikel-partikel kecil padat dalam suatu cairan Alkohol, air laut, dan larutan cuka termasuk larutan.
yang bila dibiarkan akan mengendap ke bawah. Sementara air sungai termasuk suspensi.
2. Jawaban: c 8. Jawaban: d
Ukuran partikel koloid antara 10–7 cm sampai 1) Agar-agar merupakan contoh koloid dengan
10–5 cm. medium pendispersi padat dan fasa terdispersi
cair.
3. Jawaban: e 2) Asap, fase terdispersinya padat, sedangkan
Asam klorida merupakan larutan sejati. medium pendispersi gas.
4. Jawaban: b 3) Awan, fase terdispersinya cair, sedangkan
Air sadah merupakan air yang mengandung ion medium pendispersi gas.
Ca2+ dan ion Mg2+. Ion-ion tersebut terdispersi 4) Buih, fase terdispersinya gas, sedangkan
homogen dalam air, stabil, dan tidak dapat disaring medium pendispersi cair.
dengan kertas saring biasa. Oleh karena itu, air 5) Batu apung, fase terdispersinya gas, sedang-
sadah termasuk larutan. kan medium pendispersi padat.
5. Jawaban: a 9. Jawaban: b
Salah satu ciri yang membedakan larutan dengan Susu merupakan contoh emulsi lemak dalam air.
koloid adalah kejernihannya. Larutan membentuk Emulsi dalam susu distabilkan oleh kasein. Santan
sistem dispersi yang jernih, sedangkan koloid dan mayones merupakan emulsi minyak dalam air.
terlihat keruh. Larutan dan koloid mempunyai Mayones dibuat dari minyak jagung yang didis-
persamaan untuk ciri fisik yang lain, seperti terlihat persikan dalam air dengan bantuan emulgator
homogen, stabil, tidak mengendap, dan tidak dapat kuning telur. Sementara itu, keju dan mentega
disaring dengan kertas saring. merupakan contoh emulsi padat.
6. Jawaban: d 10. Jawaban: b
Sifat-sifat sistem koloid terdiri atas dua fase, tidak Aerosol adalah sistem koloid dengan medium
jernih dan tampak homogen. Padahal sebenarnya pendispersi gas. Kabut merupakan sistem koloid
heterogen, umumnya stabil dan disaring dengan dengan medium pendispersi gas dan termasuk
kertas saring ultra. aerosol cair karena fase terdispersinya cair. Susu
termasuk emulsi, buih termasuk busa, jel termasuk
emulsi padat, dan tinta termasuk sol cair.

86 Sistem Koloid dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari


11. Jawaban: b 18. Jawaban: b
Gas yang terdispersi dalam medium cair disebut Cat merupakan koloid tipe sol. Cat mempunyai fase
koloid tipe busa. Sol adalah sistem koloid dengan terdispersi berupa zat padat dalam medium
fase terdispersi padat dalam medium cair, pendispersi cair. Zat padat yang terdispersi dalam
sedangkan sol padat adalah fase padat terdispersi cat di antaranya zat warna, oksida logam, bahan
dalam medium padat. Aerosol merupakan sistem pengawet, zat pencemerlang, dan zat pereduksi.
koloid fase padat atau cair terdispersi dalam Emulgator ditambahkan ke dalam cat agar sistem
medium gas. Sementara emulsi padat merupakan koloid stabil.
koloid dengan fase cair terdispersi dalam medium 19. Jawaban: d
padat. Partikel karet alam dalam getah karet dapat
12. Jawaban: e dikoagulasikan dengan penambahan asam formiat.
Air sabun merupakan koloid tipe sol. Sol adalah Partikel karet alam akan menggumpal sehingga
sistem dispersi padat dalam cair. Dalam koloid air dapat diolah menjadi shett. Getah karet yang
sabun, zat padat yang terdispersi berupa molekul ditambah amonia akan stabil dan tidak meng-
sabun terdispersi dalam air. gumpal biasa disebut lateks. Karbon aktif dapat
digunakan sebagai adsorben, misal norit.
13. Jawaban: a
Aluminium hidroksida (Al(OH3)) dihasilkan oleh ion
Zat yang dapat menstabilkan buih disebut zat
Al3+ yang terhidrolisis dari tawas. Koloid Al(OH)3
pembuih, contoh sabun. Sementara itu, kasein,
dapat menjernihkan air. Metanol biasa digunakan
gelatin, dan lesitin merupakan contoh emulgator
sebagai pelarut senyawa organik.
yang berfungsi menstabilkan sistem emulsi.
Oksigen merupakan salah satu gas yang berperan 20. Jawaban: d
sebagai fase terdispersi dalam udara. Udara ini Bahan pendorong yang digunakan dalam aerosol
dapat terdispersi dalam medium cair membentuk obat antinyamuk semprot adalah senyawa
koloid tipe buih. klorofluorokarbon. Sementara itu, asam formiat
dapat digunakan untuk menggumpalkan getah
14. Jawaban: b karet. Amonia ditambahkan dalam getah karet
Kue yang mengembang merupakan contoh busa untuk mempertahankan keadaan sol lateks.
padat. Busa padat terbentuk dari gas yang ter- Formaldehid adalah nama lain formalin. Aluminium
dispersi dalam padatan. Proses ini terjadi saat hidroksida (Al(OH)3) adalah koloid yang dihasilkan
adonan dikocok kemudian dikukus/dipanggang. dari reaksi tawas dengan air.
Oleh karena itu, kue termasuk busa padat.
21. Jawaban: c
15. Jawaban: c Kuning telur berfungsi sebagai emulgator dalam
Mutiara adalah fase cair yang terdispersi dalam mayones. Kuning telur membantu mengemulsikan
padat. Mutiara termasuk emulsi padat. Tinta minyak nabati dalam air.
terbentuk dari fase padat yang terdispersi dalam
22. Jawaban: b
cair. Tinta termasuk koloid tipe sol.
Losion dibuat dalam bentuk emulsi. Bahan-bahan
16. Jawaban: a aktif dalam losion berwujud cair dan didispersikan
Sol adalah sistem koloid dengan fase padat dalam medium cair.
terdispersi dalam fase cair. Fase cair yang 23. Jawaban: b
terdispersi dalam fase cair disebut emulsi. Fase Kasein dalam susu berperan sebagai emulgator
padat yang terdispersi dalam gas disebut aerosol yang menstabilkan emulsi susu sehingga lemak
padat. Fase cair yang terdispersi dalam fase gas dapat terdispersi merata dalam air. Sementara itu,
disebut aerosol. Sementara fase gas yang koagulator adalah zat yang dapat mengakibatkan
terdispersi dalam fase cair disebut busa. penggumpalan. Surfaktan adalah bahan aktif
17. Jawaban: a permukaan yang dapat menurunkan tegangan
Awan merupakan contoh aerosol. Sistem koloid permukaan air dengan tegangan antarmuka air dan
ini terbentuk dari zat cair yang terdispersi dalam zat terlarut. Fase terdispersi merupakan zat yang
gas. Sistem koloid yang terbentuk dari gas terlarut dalam suatu pelarut. Medium pendispersi
terdispersi dalam zat cair disebut busa, contoh adalah zat yang berperan sebagai pelarut dalam
busa sabun. Sementara itu, gas yang terdispersi suatu campuran.
dalam padat disebut koloid tipe busa padat, contoh 24. Jawaban: b
batu apung. Zat padat yang terdispersi dalam zat Penggunaan koloid tipe sol terdapat pada zat kuku
cair disebut sol, contoh tinta. Zat cair yang dan masker wajah, lipstik termasuk sol padat.
terdispersi dalam zat padat disebut emulsi padat, Hairspray dan parfum semprot termasuk aerosol.
contoh mentega. Pembersih muka termasuk emulsi. Sabun cukur
termasuk buih. Minyak rambut termasuk gel.

Kimia Kelas XI 87
25. Jawaban: d koloid jenis aerosol padat dan aerosol cair. Asbut
Koloid yang terbentuk dari reaksi antara tawas berdampak negatif terhadap kesehatan.Apabila
dengan air adalah Al(OH)3. Koloid ini mampu kadar asbut di udara melebihi ambang batas, dapat
mengadsorpsi zat pencemar, seperti zat warna, mengganggu pernapasan dan mengakibatkan
26. Jawaban: d penyakit ISPA.
Cat merupakan koloid tipe sol, yaitu campuran 4. Tanah merupakan sistem koloid karena tanah
antara fase padat dalam medium cair. Partikel terdiri atas berbagai padatan seperti humus, pasir,
padat berupa zat warna, oksida logam, bahan dan mineral-mineral yang bercampur menjadi satu.
penstabil, dan pengawet didispersikan ke dalam Tanah digolongkan dalam sol padat.
medium cair. Fase cair dalam medium cair mem-
bentuk koloid tipe emulsi, contoh susu. Fase cair 5. Pemutihan gula dengan sistem koloid dilakukan
dalam medium padat membentuk koloid tipe emulsi dengan melarutkan gula ke dalam air dan
padat, contoh mentega. Fase gas dalam medium mengalirkannya melalui sistem koloid tanah
padat membentuk koloid tipe busa padat, contoh diatome atau karbon. Partikel koloid tersebut akan
batu apung. Sementara itu, fase padat dalam me- mengadsorbsi zat warna dari gula tebu sehingga
dium padat membentuk koloid tipe sol padat, gula menjadi berwarna putih.
contoh kaca berwarna. 6. Gel merupakan sistem koloid tipe sol cair, yaitu
27. Jawaban: e sistem koloid dengan fase padat yang terdispersi
Pembersih muka merupakan emulsi. Bahan dalam fase cair atau padat. Namun, fase terdispersi
berwujud cair didispersikan dalam medium cair. dalam gel mampu mengadsorpsi medium pen-
Lipstik adalah sol padat, maskara dan cat kuku dispersinya sehingga membentuk koloid yang
adalah sol. Gel rambut merupakan koloid tipe gel. agak padat.
28. Jawaban: d 7. Bagaimana cara membuat gel agar-agar? Jelaskan!
Getah karet dikoagulasikan dengan penambahan Jawaban:
asam formiat (HCOOH) atau asam asetat Agar-agar dibuat dengan cara memasukkan serbuk
(CH3COOH). agar-agar ke dalam air dan dipanaskan sehingga
berbentuk sol (cair). Kemudian didinginkan kembali
29. Jawaban: c
sehingga akan berubah menjadi gel (agak padat
Susu adalah koloid tipe emulsi lemak dalam air.
setengah kaku).
Emulsi ini distabilkan oleh kasein yang berfungsi
sebagai emulgator. 8. Kosmetik hampir 90% dibuat dalam bentuk koloid
30. Jawaban: e karena bentuk koloid mempunyai beberapa
Norit dapat digunakan untuk mengobati sakit perut, kelebihan. Kelebihan bentuk koloid dalam kosmetik
karena norit dapat membentuk koloid yang mampu sebagai berikut.
mengadsorpsi zat racun atau gas di dalam pen- a. Mudah dibersihkan.
cernaan. b. Tidak merusak kulit dan rambut.
c. Mudah menyerap berbagai bahan yang
B. Uraian berfungsi sebagai pewangi, pelembut, dan
pewarna.
1. Fase terdispersi adalah zat yang tersebar merata. d. Mengandung dua jenis bahan yang tidak saling
Fase pendispersi adalah medium tempat partikel- melarutkan.
partikel yang merupakan fase terdispersi tersebar.
Seperti halnya larutan yang tersusun dari zat 9. Sistem koloid yang terdapat pada cat termasuk
terlarut dan pelarut, dalam koloid tersusun dari dua sol. Partikel-partikel padat yang berupa zat warna,
komponen. Komponen yang menyusun koloid oksidasi logam, bahan penstabil, bahan pengawet,
adalah fase terdispersi dan medium pendispersi. zat pencemerlang, dan zat pereduksi dihaluskan
hingga berukuran partikel koloid. Partikel-partikel
2. Campuran gas dalam medium gas membentuk tersebut kemudian didispersikan dalam cairan
sistem dispersi halus atau larutan sejati. Partikel- pelarut cat.
partikel molekul gas berukuran kurang dari
10–7 cm dan jarak antarpartikel sangat renggang 10. Deodoran mengandung seng peroksida, minyak
sehingga partikel gas bercampur secara homogen esensial parfum, serta zat antiseptik untuk meng-
dalam segala perbandingan. Oleh karena itu, gas hentikan kegiatan bakteri. Seng peroksida dapat
dalam medium gas membentuk larutan. menghilangkan senyawa yang berbau dengan cara
mengoksidasinya, sedangkan minyak esensial dan
3. Asbut merupakan polusi udara yang terdiri atas parfum menyerap atau menghilangkan bau badan.
asap (smoke) dan kabut (fog). Asbut termasuk

88 Sistem Koloid dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari


Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator

5. Menjelaskan sistem 5.1 Membuat berbagai Unjuk Mengembangkan daya kreativitasnya dengan
dan sifat koloid serta koloid dengan bahan- Kreativitas menguji berbagai larutan yang ada di sekitar siswa
penerapannya dalam bahan yang ada di agar mengetahui jenisnya, larutan, koloid, atau
kehidupan sehari-hari. sekitar. suspensi.
5.2 Mengelompokkan sifat-
sifat koloid dan pe- Bekerja Bekerja sama dalam melakukan praktikum untuk
nerapannya dalam sama memperoleh hasil pengamatan yang sesuai dengan
kehidupan sehari-hari. tujuan praktikum.

Dalam bab ini akan dipelajari:


1. Sifat-Sifat Koloid
2. Pembuatan Koloid

Kompetensi yang akan dicapai pada bab ini

Menjelaskan sifat-sifat koloid Menjelaskan cara pembuatan koloid

Menerangkan efek Tyndall Menyebutkan pembuatan koloid


secara kondensasi

Menjelaskan gerak Brown


Membuat koloid dengan cara
kondensasi
Menerangkan elektroforesis

Menjelaskan pembuatan koloid


Menjelaskan adsorpsi secara dispersi

Menjelaskan dialisis Membuat koloid dengan cara dispersi

Menjelaskan koloid pelindung

Menentukan koloid liofil dan koloid


liofob

Mengamati beberapa sifat koloid

Menentukan sifat-sifat koloid dan


membuat koloid

Kimia Kelas XI 89
A. Pilihan Ganda 6. Jawaban: e
Elektrodialisis adalah proses dialisis mengguna-
1. Jawaban: c
kan elektrode. Tujuannya untuk menarik ion sisa
Efek Tyndall adalah peristiwa hamburan cahaya
penambahan elektrolit agar keluar dari dispersi
oleh partikel koloid. Gerak Brown adalah gerak acak
koloid.
dari partikel-partikel koloid dalam medium
pendispersinya. Elektroforesis adalah gerakan 7. Jawaban: d
partikel koloid dalam medan listrik ke arah kutub Sol liofob fase terdispersinya mempunyai afinitas
yang muatannya berlawanan. Koagulasi adalah kecil terhadap medium terdispersinya sehingga
peristiwa penggumpalan partikel-partikel koloid mudah diendapkan meskipun dengan penambah-
sehingga terpisah dari medium pendispersinya. an sedikit elektrolit. Sedikit menunjukkan gerak
Koloid pelindung adalah koloid yang mampu Brown saat diamati menggunakan mikroskop ultra,
melindungi koloid lain agar tidak terjadi peng- mampu mengadsorpsi medium pendispersinya,
gumpalan/koagulasi. partikel-partikelnya kurang mampu mengham-
burkan cahaya, medium yang diadsorpsi berupa
2. Jawaban: d
molekul merupakan sol liofob.
Gerak acak partikel tepung sari dalam medium air
merupakan gerak Brown. Gerak acak ini disebab- 8. Jawaban: b
kan oleh tumbukan tidak seimbang antara partikel- Partikel koloid dapat bermuatan karena per-
partikel koloid yang terdispersi dengan molekul- mukaannya mampu menyerap ion-ion, misal
molekul medium pendispersinya. Semakin kecil Al(OH)3. Partikel-partikel yang telah bermuatan
ukuran partikel koloid, gerak Brown semakin cepat. sama akan tolak-menolak sehingga terhindar dari
penggumpalan. Kemampuan ini menunjukkan sifat
3. Jawaban: a
partikel koloid berupa adsorpsi. Oleh karena sifat
Koagulasi adalah peristiwa pengendapan partikel-
tersebut, Al(OH)3 digunakan sebagai adsorben
partikel koloid sehingga fase terdispersinya terpisah
pada penjernihan air.
dari medium pendispersinya. Contoh peristiwa
koagulasi di antaranya pembentukan delta di muara 9. Jawaban: b
sungai dan penjernihan air dengan tawas. Penyem- Koloid pelindung merupakan koloid yang dapat
buhan sakit perut dengan norit dan pemutihan gula melindungi atau menstabilkan koloid lain agar tidak
merupakan contoh peristiwa adsorbsi. Cuci darah terjadi koagulasi. Koloid pelindung bekerja dengan
pada penderita ginjal merupakan contoh peristiwa cara membentuk pembungkus berupa lapisan di
dialisis. sekeliling partikel koloid lain. Adanya lapisan
tersebut akan melindungi muatan koloid sehingga
4. Jawaban: e
partikel koloid tidak menggumpal atau terpisah dari
Gerak Brown terjadi akibat banyaknya tumbukan
mediumnya.
antarmolekul partikel-partikel koloid pada sisi yang
tidak sama dalam medium pendispersinya. Per- 10. Jawaban: b
bedaan muatan partikel koloid mengakibatkan Minyak silikon merupakan koloid pelindung pada
terjadinya elektroforesis. cat, yaitu untuk melindungi campuran warna cat
dengan oksida-oksida logam. Kasein merupakan
5. Jawaban: a
koloid pelindung dalam susu, yaitu melindungi
Sifat dialisis dimanfaatkan dalam hemodialisis
lemak agar tetap menyatu dengan medium
pada penderita gagal ginjal, proses pemisahan
pendispersinya. Terjadinya solvatasi pada koloid
mineral logam dari bijihnya pada industri logam,
liofil atau hidrofil bertujuan agar terbentuk selubung
dan proses penjernihan air tebu, pembuatan gula
sehingga koloid terhindar dari agregasi. Peng-
pasir menggunakan tanah diatome merupakan
gunaan kantong semipermeabel untuk mengurangi
pemanfaatan sifat adsorpsi. Proses penetralan
ion-ion pengganggu pada proses hemodialisis
albuminoid dalam darah sehingga terjadi
merupakan dialisis.
penggumpalan yang dapat menutup luka dan
penggumpalan asap pabrik dengan alat pengendap
Cottrell merupakan pemanfaatan sifat koagulasi.

90 Sifat-Sifat Koloid dan Pembuatan Koloid


B. Uraian 4. Karena fase terdispersi pada sol hidrofil dapat
dipisahkan dengan cara pemanasan. Zat padat
1. Efek Tyndall adalah peristiwa hamburan cahaya
yang terpisah ini dapat kembali menjadi sol apabila
oleh partikel koloid sehingga berkas cahaya terlihat
dicampurkan dengan air. Contoh sifat reversibel
dengan jelas. Contoh efek Tyndall adalah sorot
ini dapat ditemui pada sol agar-agar. Agar-agar
lampu mobil terlihat lebih jelas jika udara berkabut.
dalam air panas berupa sol, setelah didinginkan
2. Gerak Brown terjadi karena partikel-partikel koloid berubah menjadi gel. Gel akan menjadi sol kembali
saling bertumbukan tidak seimbang sehingga setelah dipanaskan.
partikel-partikel koloid bergerak acak dalam molekul-
molekul medium pendispersinya. Semakin kecil 5. Tujuan penggunaan alat pengendap Cottrel di
ukuran partikel koloid, gerak Brown semakin cepat. pabrik dan industri yaitu mencegah polusi udara
oleh buangan beracun dan memperoleh kembali
3. Asam amino akan bermuatan positif, negatif, dan
debu yang berharga (misal debu logam). Cara kerja
netral jika larutan asam amino diatur pada pH
alat tersebut dengan mengalirkan asap dari pabrik
tertentu. Pemisahan asam amino dapat dilakukan
melalui ujung-ujung logam yang tajam dan ber-
dengan elektroforesis. Asam amino tersebut
muatan pada tegangan tinggi (20.000 hingga
ditempatkan dalam tabung U dan dialiri arus listrik
75.000 volt). Ujung-ujung yang runcing akan
melalui dua elektrode yang diletakkan di kedua
mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ion-ion
mulut tabung. Dengan demikian, akan terjadi medan
tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap yang
listrik yang mengakibatkan asam amino terpisah.
kemudian menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel
Asam amino yang bermuatan positif akan menuju
asap bermuatan tersebut akan ditarik dan diikat
katode, asam amino yang bermuatan negatif akan
pada elektrode yang bermuatan berlawanan.
menuju anode, dan asam amino netral tidak akan
terpengaruh oleh kedua elektrode.

A. Pilihan Ganda Reaksi 2AuCl3(aq) + 3HCHO(aq) + 3H2O() →


1. Jawaban: d 2Au(s) + 6HCl(aq) + 3HCOOH(aq) dan H2S(g) +
Melalui reaksi pengendapan, koloid dibuat dengan H2O2(aq) → S(s) + 2H2O() merupakan reaksi
cara mencampurkan dua macam larutan elektrolit redoks.
hingga menghasilkan endapan berukuran koloid,
misal pada pembuatan AgCl. Pembuatan koloid 3. Jawaban: e
secara reaksi hidrolisis dilakukan dengan Pembuatan koloid melalui reaksi substitusi
mereaksikan garam tertentu dengan air. Pembuatan merupakan pembuatan koloid secara kondensasi.
koloid secara reaksi pemindahan dilakukan dengan Pembuatan koloid secara busur Bredig,
cara mereaksikan asam dengan suatu zat, misal homogenisasi, peptisasi, dan mekanik merupakan
pada pembuatan sol As2S3. Pembuatan koloid pembuatan koloid secara dispersi.
secara reaksi redoks dilakukan dengan mereaksi- 4. Jawaban: b
kan suatu zat dengan disertai perubahan bilangan Pembuatan koloid dengan cara membuat partikel-
oksidasi. Pembuatan koloid dengan cara peng- partikel fase terdispersi menggunakan loncatan
gantian pelarut digunakan untuk mempermudah bunga api listrik merupakan pembuatan koloid
pembuatan koloid yang tidak dapat larut dalam dengan cara busur Bredig. Pembuatan koloid
suatu pelarut tertentu. dengan cara pendinginan dilakukan dengan cara
2. Jawaban: c menggumpalkan suatu larutan sehingga menjadi
Pembuatan koloid secara hidrolisis terdapat pada koloid. Pembuatan koloid dengan cara pengembun-
pembuatan sol Fe(OH)3 dengan reaksi: an uap dilakukan dengan mengalirkan uap melalui
air dingin hingga mengembun sehingga diperoleh
FeCl3(aq) + 3H2O() → Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
partikel koloid. Pembuatan koloid dengan cara
Reaksi AgNO 3( aq ) + NaCl( aq ) → AgCl( s ) + penggantian pelarut dilakukan dengan mengganti
NaNO3(aq) merupakan reaksi pengendapan. pelarut yang digunakan dengan pelarut tertentu
Reaksi As2O3(aq) + 3H2S(g) → As2S3(s) + 3H2O() yang mampu melarutkan fase terdispersi dengan
merupakan reaksi pemindahan. baik. Pembuatan koloid dengan cara homogenisasi
digunakan untuk membuat suatu zat menjadi
homogen dan berukuran partikel koloid.

Kimia Kelas XI 91
5. Jawaban: c Reaksi tersebut merupakan reaksi kopro-
Sol AgI dibuat dengan mencampurkan larutan porsionasi (redoks).
AgNO3 dengan larutan KI berlebih. Campuran ini 2) As2O3 + 3H2S → As2S3 + 3H2O
menghasilkan endapan AgI. Endapan AgI
Reaksi tersebut merupakan reaksi pemindah-
kemudian dicuci agar mengalami peptisasi, yaitu
an.
terbentuknya partikel koloid AgI. Cara ini dikenal
dengan cara peptisasi. 3) AgNO3 + HCl → AgCl + HNO3
Reaksi tersebut merupakan reaksi peng-
6. Jawaban: a
Busur Bredig merupakan salah satu metode endapan.
pembuatan koloid, khususnya sol logam seperti 4) FeCl3 + 3H2O → Fe(OH)3 + 3HCl
emas dan platina. Logam yang akan didispersikan Reaksi tersebut merupakan reaksi hidrolisis.
dipasang sebagai elektrode-elektrode yang 5) 2H3AsO3 + 3H2S → 6H2O + As2S3
dicelupkan ke dalam air dan dihubungkan dengan Reaksi tersebut merupakan reaksi dekom-
sumber arus bertegangan tinggi. Loncatan bunga posisi rangkap.
api listrik yang muncul di antara kedua elektrode
ketika dialiri arus listrik akan menguapkan 10. Jawaban: b
sebagian logam. Uap logam yang terbentuk di Agar-agar yang dilarutkan dalam air akan
dalam medium pendispersi akan menyublim dan terbentuk suspensi. Setelah dipanaskan dan
membentuk partikel halus. Koloid tipe emulsi dibuat dididihkan, suspensi agar-agar tersebut akan
dengan cara homogenisasi, sol raksa dibuat berubah membentuk gel.
dengan pengembunan uap, sol perak iodida dibuang
dengan cara peptisasi, sol belerang dibuat dengan
cara reaksi redoks. B. Uraian
7. Jawaban: a 1. Sol Fe(OH)3 dibuat melalui reaksi hidrolisis yaitu
Sol belerang dalam air dapat dibuat dengan cara mereaksikan garam FeCl3 dengan air mendidih.
kondensasi fisika melalui penggantian pelarut. Pada proses ini FeCl3 akan terionisasi dan Fe3+
Belerang dilarutkan ke dalam belerang disulfida akan mengalami reaksi hidrolisis menjadi partikel
atau alkohol hingga diperoleh larutan jenuh. Selanjut- koloid Fe(OH)3. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
nya, larutan tersebut diteteskan sedikit demi sedikit FeCl3(aq) + 3H2O() → Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
ke dalam air hingga terbentuk sol belerang.
2. Pembuatan sol belerang melalui reaksi redoks
8. Jawaban: b dilakukan dengan cara mengalirkan gas H2S ke
Jeli merupakan fase terdispersi cair dalam medium dalam larutan SO2. Pada reaksi ini akan terbentuk
pendispersi padat. Jeli dapat dibuat dengan cara larutan jenuh belerang. Reaksi yang terjadi sebagai
peptisasi. Zat pemecah dalam pembuatan jeli berikut.
adalah pektin atau asam pektinat. Pektin 2H2S(aq) + SO2(aq) → 3S(s) + 2H2O()
mempunyai sifat terdispersi dalam air. Pektin
bersama gula dan asam pada suhu tinggi akan 3. Partikel lemak yang berukuran suspensi dapat
membentuk gel (jeli). Pembuatan koloid secara diubah menjadi berukuran koloid dengan cara
mekanik dilakukan dengan cara penggerusan zat homogenisasi. Cara dengan melewatkan partikel-
padat lalu didispersikan ke dalam medium partikel lemak melalui lubang berpori bertekanan
pendispersi. Pembuatan koloid dengan cara busur tinggi. Jika partikel koloid telah terbentuk partikel-
Bredig menggunakan loncatan bunga api listrik. partikel tersebut selanjutnya didispersikan ke
Reaksi pemindahan dilakukan dengan menambah- dalam medium pendispersi.
kan atau mengalirkan suatu zat ke dalam larutan 4. Pembuatan koloid dengan cara dispersi berasal dari
untuk membentuk koloid. Pengembunan uap suspensi. Caranya dengan menghaluskan partikel-
dilakukan dengan cara menguapkan zat lalu partikel suspensi hingga berukuran partikel koloid
mengalirkannya melalui air dingin sehingga dan mendispersikannya ke dalam medium
terbentuk cairan (mengembun). Keempat cara pendispersi. Cara dispersi meliputi peptisasi,
tersebut biasa digunakan dalam pembuatan sol. mekanik, dan busur Bredig. Pembuatan koloid
9. Jawaban: a dengan cara kondensasi berasal dari partikel-
1) 2H2S + SO2 → 2H2O + 3S partikel zat terlarut di dalam larutan sejati yang
berupa ion, atom, atau molekul. Caranya dengan
–2 +4 0
menggabungkan partikel-partikel dalam larutan
oksidasi
sejati hingga menjadi partikel berukuran koloid.
reduksi

92 Sifat-Sifat Koloid dan Pembuatan Koloid


Pembuatan koloid dengan cara kondensasi meliputi a. Pembuatan sol agar-agar (koloid agar-agar)
reaksi pengendapan, reaksi hidrolisis, reaksi dari tepung agar-agar yang ditambah air.
pemindahan, reaksi redoks, pengembunan uap, b. Pembuatan sol gelatin dengan menambahkan
pendinginan, dan penggantian pelarut. air ke dalam gelatin sehingga gelatin dipep-
tisasi oleh molekul air.
5. Cara peptisasi adalah cara pembuatan koloid
c. Pembuatan sol Al(OH)3 dengan menambah-
dengan jalan memecah partikel zat yang meng-
kan H2O ke dalam larutan AlCl3.
endap dalam medium pendispersi air menjadi
d. Pembuatan sol belerang dari endapan NiS
berukuran partikel koloid. Contohnya sebagai
dengan penambahan gas H2S.
berikut.

A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: b


Koloid Al(OH)3 bermuatan positif. Muatan ini terjadi
1. Jawaban: d
karena koloid Al(OH)3 mengadsorpsi ion positif Al3+
Adanya gerak Brown mengakibatkan susu bersifat
dari medium pendispersinya. Adsorpsi merupakan
stabil, tidak mengendap meskipun didiamkan lama.
kemampuan partikel koloid menyerap suatu
Terjadinya delta di muara sungai akibat peristiwa
partikel zat, baik berupa ion, atom, maupun molekul
koagulasi. Terjadinya warna jingga di langit pada
pada permukaan zat lain. Jadi, kemampuan partikel
sore hari akibat peristiwa efek Tyndall. Penyembuh-
koloid Al(OH)3 dalam menyerap kotoran halus yang
an sakit perut akibat bakteri patogen dengan
melayang-layang di perairan sehingga menempel
serbuk norit merupakan peristiwa adsorpsi.
pada permukaannya disebut adsorpsi.
Adanya muatan listrik pada permukaan koloid
terjadi akibat adsorpsi ion-ion. 6. Jawaban: e
2. Jawaban: d Pengendapan atau koagulasi koloid terjadi karena
Elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan penambahan elektrolit. Fe(OH)3 mempunyai ion
jenis muatan listrik pada koloid. Melalui elektro- Fe3+ dan OH–. Oleh karena bermuatan positif,
foresis, partikel-partikel koloid akan bergerak ke berarti mampu menarik ion negatif. HCl mempunyai
salah satu elektrode sesuai dengan lawan muatan- ion H+ dan Cl–. NaCl mempunyai ion Na+ dan Cl–.
nya setelah alat elektroforesis dihubungkan dengan Na2SO4 mempunyai ion Na + dan SO42–. Al2(SO4)3
sumber arus selama beberapa waktu. mempunyai ion Al 3+ dan SO 42– . (NH 4 ) 3 PO 4
3. Jawaban: a mempunyai ion NH4+ dan PO43–. Dengan demikian,
Sifat adsorpsi diterapkan pada penyaringan asap ion yang paling efektif mengendapan Fe(OH)3
pabrik dengan alat Cottrell dan pemutihan gula adalah ion yang mempunyai muatan negatif pal-
dengan karbon aktif. Penjernihan air dengan tawas ing tinggi, yaitu PO43– (elektrolit (NH4)3PO4) paling
merupakan penerapan sifat koagulasi. Sorot lampu kuat tertarik ke Fe(OH)3 dibanding elektrolit yang
pada malam hari berkabut merupakan penerapan lain. Oleh karena muatan ion sol Fe(OH)3 semakin
sifat efek Tyndall. Cuci darah pada penderita gagal besar maka akan terjadi penggumpalan.
ginjal merupakan penerapan sifat dialisis.
7. Jawaban: d
4. Jawaban: c Liofil adalah koloid yang fase terdispersinya
Koagulasi adalah peristiwa penggumpalan partikel- mempunyai afinitas besar dalam menarik medium
partikel koloid akibat penambahan zat elektrolit. pendispersinya. Zat yang termasuk liofil adalah
Dialisis adalah peristiwa keluarnya ion-ion peng- agar-agar, mentega, awan, sabun, minyak tanah,
ganggu dalam koloid melalui selaput semi- lem karet, lem kanji, dan busa sabun. Sementara
permeabel. Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan itu, sol emas, sol perak klorida, susu, belerang,
ion-ion yang terdapat dalam medium pendispersi batu apung, asap, dan debu merupakan liofob.
ke dalam permukaan partikel koloid. Efek Tyndall Liofob adalah koloid yang fase terdispersinya
adalah peristiwa hamburan berkas cahaya oleh mempunyai afinitas kecil terhadap medium
partikel koloid. Gerak Brown adalah gerak acak pendispersi.
partikel koloid akibat tumbukan yang tidak
seimbang.

Kimia Kelas XI 93
8. Jawaban: d 13. Jawaban: e
Koloid yang bermuatan negatif seperti As2S3 Proses penetralan albuminoid dalam darah
paling efektif dikoagulasikan dengan elektrolit yang sehingga mengakibatkan penggumpalan yang
mengandung ion dengan muatan positif terbesar. dapat menutup luka merupakan peristiwa koagulasi.
Muatan positif 1 kalium fosfat, muatan positif 2 Proses pemisahan mineral logam dari bijihnya pada
besi(II) sulfat, magnesium sulfat, dan barium nitrat, industri logam, penyerapan racun-racun berwujud
dan muatan positif 3 besi(III) sulfat. Jadi elektrolit gas dengan arang halus pada penggunaan masker
yang paling efektif untuk mengkoagulasikan As2S3 gas, penjernihan air dengan tawas (Al2(SO4)3) pada
yaitu besi(III) sulfat. proses pengolahan air minum, penyembuhan sakit
perut karena bakteri patogen menggunakan norit
9. Jawaban: c
merupakan proses adsorpsi.
Muatan listrik pada partikel koloid terjadi karena
permukaan partikel-partikel koloid mengadsorpsi 14. Jawaban: c
atau menyerap ion-ion yang ada dalam medium Saat dipanaskan, putih telur akan mengalami
pendispersi. penggumpalan. Peristiwa koagulasi juga terjadi pada
kegiatan mendinginkan agar-agar panas.
10. Jawaban: a
Sementara itu, kegiatan pencelupan serat wol,
Dialisis digunakan untuk menghilangkan ion-ion
pemurnian gula pasir, dan penyembuhan sakit perut
pengganggu dari kelebihan elektrolit dalam dispersi
dengan norit menunjukkan sifat koloid berupa
koloid. Caranya dengan menempatkan koloid
adsorpsi. Pengurangan zat pencemar udara yang
dalam kantong semipermeabel, kemudian
dikeluarkan dari cerobong asap pabrik
menaruhnya dalam wadah berisi air mengalir.
menunjukkan sifat koloid berupa elektroforesis.
Dengan mengalirkan air terus-menerus, ion-ion
yang berada di dalam kantong akan menembus 15. Jawaban: c
keluar. Dekantasi digunakan untuk menyaring Prinsip dialisis diterapkan dalam proses cuci darah
padatan dari larutannya. Elektrolisis digunakan pada penderita gagal ginjal. Penjernihan air tebu
untuk memisahkan unsur-unsur pembentuk suatu pada pembuatan gula pasir dan pencelupan serta
senyawa, misal memisahkan H2 dan C2 dari air, wol pada zat warna menerapkan prinsip adsorpsi.
atau dapat juga digunakan untuk proses Penambahan minyak silikon pada pembuatan cat
penyepuhan. Presipitasi adalah peristiwa jatuhnya menerapkan koloid pelindung.
air dari atmosfer ke permukaan bumi. Elektroforesis
16. Jawaban: b
adalah peristiwa pergerakan partikel koloid karena
Penggunaan asam format pada proses pengolahan
pengaruh medan listrik.
karet dari lateks bertujuan untuk menggumpalkan
11. Jawaban: e lateks. Jadi, proses ini menerapkan prinsip
Pernyataan yang tepat mengenai sol liofil dan sol koagulasi. Penerapan prinsip koloid pelindung
liofob sebagai berikut. diterapkan pada penambahan gelatin untuk men-
1) Partikel terdispersi sol liofob mengadsorpsi cegah terbentuknya gula atau kristal es pada es
ion. krim, penggunaan kasein pada proses pembuatan
2) Sol liofob kurang stabil jika dibandingkan sol susu, penambahan lesitin untuk menstabilkan
liofil. butiran-butiran air dalam proses pembuatan
3) Sol liofil memberikan efek Tyndall yang kurang margarin, dan penggunaan larutan gom untuk
jelas. melindungi partikel-partikel karbon dalam tinta.
4) Sol liofil kurang jelas menunjukkan gerak
17. Jawaban: b
Brown.
Santan merupakan koloid sehingga santan dapat
5) Sol liofob mudah diendapkan (dikoagulasikan)
memberikan efek Tyndall. Sirop, air jeruk, dan air
dengan penambahan elektrolit.
teh merupakan larutan, sedangkan air kopi
12. Jawaban: d merupakan suspensi. Larutan dan suspensi tidak
Cuci darah bagi penderita gagal ginjal menerap- dapat memberikan efek Tyndall.
kan sifat koloid berupa dialisis. Menghilangkan bau
18. Jawaban: c
badan menerapkan sifat koloid berupa adsorpsi.
Proses menghilangkan bau badan dengan deodor-
Penyaringan asap pabrik menerapkan sifat koloid
ant merupakan penerapan sifat adsorpsi.
berupa koagulasi. Sorot lampu pada malam hari
Memanaskan putih telur merupakan penerapan
menerapkan sifat koloid berupa efek Tyndall. Gela-
sifat koagulasi. Sifat dialisis diterapkan dalam
tin pada es krim menerapkan sifat koloid berupa
proses hemodialisis. Efek Tyndall terjadi pada
koloid pelindung.
peristiwa warna orange pada langit pada senja hari.

94 Sifat-Sifat Koloid dan Pembuatan Koloid


Koloid pelindung diterapkan pada pembuatan 23. Jawaban: b
margarin dengan penambahan lesitin. Kalsium asetat sukar larut dalam alkohol, tetapi
mudah larut dalam air. Agar kalsium asetat dapat
19. Jawaban: d
larut dalam alkohol, kalsium asetat dilarutkan
Pembuatan koloid cara dispersi dilakukan dengan
terlebih dahulu ke dalam air hingga terbentuk larutan
menggunakan partikel-partikel besar (suspensi),
jenuh kalsium asetat, kemudian ditambahkan
diubah menjadi partikel-partikel koloid. Pembuatan
pelarut alkohol sedikit demi sedikit. Penambahan
koloid yang termasuk cara dispersi yaitu busur
ini mengakibatkan terjadinya pergantian pelarut dari
Bredig, peptisasi, dan mekanik. Reaksi redoks dan
air ke alkohol sehingga terjadi koloid gel kalsium
hidrolisis merupakan pembuatan koloid cara
asetat.
kondensasi.
24. Jawaban: d
20. Jawaban: a
Sol belerang dapat dibuat dengan tiga cara berikut.
Pembuatan koloid dengan cara kondensasi di
a. Mengalirkan gas H2S ke dalam SO2 dengan
antaranya:
persamaan reaksi:
1) pembuatan As2S3 dengan mengalirkan gas
2H2S + SO2 → 2H2O + 3S
H2S ke dalam larutan As2O3
b. Melarutkan serbuk belerang ke dalam air
2) pembuatan sol Fe(OH)3 dengan cara me-
panas kemudian mendinginkannya.
reaksikan FeCl3 dengan air panas
c. Menambahkan asam klorida ke dalam larutan
3) pembuatan sol belerang dengan cara reaksi
natrium tiosulfat.
redoks
Menggiling serbuk belerang dan hasilnya dicampur-
Pembuatan sol emas dengan melompatkan bunga kan ke dalam asam klorida merupakan pembuatan
api listrik dari elektrode Au dalam air merupakan sol belerang secara mekanik (dispersi).
cara busur Bredig. Pembuatan sol belerang dengan
mencampurkan serbuk belerang dengan gula, 25. Jawaban: a
kemudian dimasukkan dalam air merupakan cara Pembuatan koloid dengan cara dispersi dilakukan
mekanik. Pembuatan sol Al(OH)3 dengan menam- dengan cara mengubah partikel suspensi/kasar
bahkan larutan AlCl3 ke dalam endapan Al(OH)3 menjadi partikel koloid. Pengubahan ini dilakukan
merupakan cara peptisasi. Pembuatan sol agar- dengan cara berikut.
agar dengan cara memasukkan serbuk agar-agar 1) Cara mekanik
ke dalam air panas merupakan cara mekanik. Zat yang didispersikan dan medium pen-
dispersi digiling bersama-sama sampai
21. Jawaban: e membentuk partikel koloid.
Sol damar bersifat larut dalam alkohol, tetapi sukar 2) Cara busur Bredig
larut dalam air. Pada pembuatan sol damar, mula- Mencelupkan dua kawat ke dalam air dan
mula damar dilarutkan dalam alkohol hingga diper- memberikan arus listrik pada keduanya
oleh larutan jenuhnya. Larutan jenuh selanjutnya sehingga kawat bertindak sebagai elektrode.
ditambah air hingga diperoleh sol damar. Pembuat- Panas yang ditimbulkan mula-mula meng-
an koloid tersebut menggunakan cara penggantian uapkan logam kemudian uap logam tersebut
pelarut. Pembuatan koloid dengan reaksi redoks mengalami kondensasi dan membentuk
selalu disertai dengan perubahan bilangan partikel koloid.
oksidasi. Pembuatan koloid dengan reaksi hidrolisis
dilakukan dengan mereaksikan garam tertentu 26. Jawaban: d
dengan air. Pembuatan koloid dengan reaksi peng- 1) Sol AgCl dibuat dengan cara dekomposisi
endapan dilakukan dengan cara mencampurkan rangkap (cara kondensasi), yaitu dengan
dua macam larutan elektrolit hingga menghasilkan mencampurkan larutan perak nitrat encer
endapan yang berukuran koloid. Pembuatan koloid dengan larutan HCl encer.
dengan pengembunan uap dilakukan dengan cara 2) Sol emas dapat dibuat dengan reaksi reduksi
menguapkan zat lalu mengembunkan uapnya yang (cara kondensasi) dengan cara mereaksikan
dilakukan melalui pengaliran lewat air dingin. larutan encer Au3+ dengan larutan ion Sn2+
atau ion Fe2+
22. Jawaban: d
3) Sol Fe(OH)3 dapat dibuat dengan reaksi
Sol sulfida yang terbentuk dari endapan CdS dapat
hidrolisis (cara kondensasi), yaitu dengan
dibuat dengan cara mengalirkan gas H2S ke dalam
menambahkan larutan FeCl3 ke dalam air
endapan CdS hingga diperoleh sulfida yang
mendidih. Ion Fe3+ akan mengalami reaksi
terdispersi. Cara ini dinamakan peptisasi, yaitu
hidrolisis menjadi Fe(OH)3.
melarutnya kembali endapan elektrolit yang berupa
partikel-partikel koloid.

Kimia Kelas XI 95
4) Sol belerang dapat dibuat dengan cara reaksi yang dibuat dengan cara menambahkan larutan
redoks (cara kondensasi), antara H2S dengan FeCl3 ke dalam air mendidih. Reaksi pada pilhan
SO2. jawaban a dan e merupakan reaksi redoks. Reaksi
5) Sol amilum dibuat dengan cara dispersi. pada pilihan jawaban d merupakan reaksi
pemindahan. Reaksi pada pilihan jawaban c
27. Jawaban: c
merupakan reaksi pengendapan.
Pembuatan sol Fe(OH)3 dilakukan dengan cara
hidrolisis yaitu mereaksikan FeCl3 dengan air
B. Uraian
panas. Persamaan reaksinya FeCl3(aq) + 3H2O()
→ Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq) 1. Koloid dapat menghamburkan cahaya karena
Cara mekanik digunakan untuk membuat sol partikel-partikel koloid yang berupa molekul atau
belerang. Cara peptisasi digunakan untuk membuat ion berukuran cukup besar sehingga mampu meng-
sol Al(OH)3. Cara reaksi redoks digunakan untuk hamburkan cahaya yang diterimanya ke segala
membuat sol emas dan sol belerang. Cara arah meskipun partikel koloidnya tidak tampak.
homogenisasi digunakan untuk membuat koloid Larutan tidak dapat menghamburkan cahaya
tipe emulsi. karena ukuran partikel larutan sangat kecil, lebih
kecil dari ukuran partikel koloid sehingga tidak
28. Jawaban: a
mampu menghamburkan cahaya.
Sol Al(OH)3 dapat dibuat dengan cara menambah-
kan larutan AlCl3 ke dalam endapan Al(OH)3 dalam 2. Muatan pada partikel koloid terjadi karena permu-
air. Cara ini dinamakan peptisasi. Peptisasi adalah kaan partikel-partikel koloid mengadsorpsi ion-ion
melarutnya kembali endapan elektrolit yang berupa dalam medium pendispersi. Adsorpsi ion negatif
partikel-partikel koloid. Kondensasi merupakan menyebabkan koloid bermuatan negatif dan adsorpsi
cara membuat koloid dengan mengubah partikel- ion positif menyebabkan koloid bermuatan positif.
partikel endapan elektrolit yang berupa partikel- 3. a. Sorot lampu kendaraan saat udara berkabut
partikel larutan sejati menjadi partikel berukuran tampak lebih jelas.
koloid. Busur Bredig merupakan cara membuat b. Sorot lampu proyektor di gedung bioskop
partikel-partikel koloid dengan menggunakan tampak lebih jelas saat ada asap rokok
loncatan bunga api listrik. Pengembunan uap sehingga gambar film di layar menjadi kabur.
merupakan cara pembuatan koloid dengan c. Terjadinya warna merah dan jingga di langit
penguapan lalu pengembunan. Reaksi hidrolisis pada pagi dan sore hari dan terjadinya warna
merupakan cara pembuatan koloid dengan biru di langit pada siang hari.
mereaksikan garam tertentu dengan air. 4. Dalam dispersi koloid, koloid pelindung berfungsi
29. Jawaban: c sebagai pelindung muatan koloid agar partikel-
1) H2S ditambahkan ke dalam endapan NiS partikel koloid tidak menggumpal atau terpisah dari
merupakan pembuatan koloid dengan cara medium pendispersi.
peptisasi (dispersi). 5. Prinsip kerja pembuatan koloid dengan cara
2) Sol logam dibuat dengan cara busur Bredig mekanik adalah memperkecil ukuran partikel suatu
merupakan pembuatan koloid dengan cara zat dengan cara menggiling atau menggerus hingga
dispersi. menjadi berukuran partikel koloid. Jadi, dengan
3) Larutan AgNO3 diteteskan ke dalam larutan cara mekanik partikel zat terdispersi diperkecil
HCl merupakan pembuatan koloid dengan cara hingga berukuran koloid.
reaksi pengendapan (kondensasi). 6. Sol AgCl dibuat melalui reaksi pengendapan dengan
4) Larutan FeCl 3 diteteskan ke dalam air cara mencampurkan larutan AgNO3 encer dengan
mendidih merupakan pembuatan koloid dengan larutan HCl atau NaCl encer. Reaksi yang terjadi
cara reaksi hidrolisis (kondensasi). sebagai berikut.
5) Agar-agar dipeptisasi dalam air merupakan AgNO3(aq) + HCl(aq) → AgCl(s) + HNO3(aq)
pembuatan koloid dengan cara peptisasi AgNO3(aq) + NaCl(aq) → AgCl(s) + NaNO3(aq)
(dispersi).
Jadi, contoh pembuatan koloid dengan cara 7. Hemodialisis (cuci darah) merupakan terapi medis
kondensasi adalah 3) dan 4). yang digunakan oleh penderita penurunan fungsi
ginjal. Hemodialisis berfungsi membuang zat-zat
30. Jawaban: b sisa metabolisme dalam darah menggunakan
Reaksi hidrolisis termasuk cara pembuatan koloid mesin dialisator. Darah dipompa keluar dari tubuh
secara kondensasi, yaitu dengan mereaksikan kemudian masuk ke dalam mesin dialisator. Di
garam tertentu dengan air. Misalnya sol Fe(OH)3 dalam dialisator, darah dibersihkan dari zat-zat

96 Sifat-Sifat Koloid dan Pembuatan Koloid


racun melalui proses difusi dan ultrafiltrasi oleh d. Industri logam, yaitu pada kegiatan memisah-
cairan khusus untuk dialisis. Setelah bersih, darah kan mineral logam dari bijihnya.
dialirkan kembali ke dalam tubuh. e. Industri zat warna, yaitu pada kegiatan me-
misahkan komponen zat warna.
8. Emulgator atau koloid pelindung berfungsi untuk
menstabilkan koloid yang partikel fase terdispersi- 10. Peptisasi merupakan peristiwa pemecahan molekul
nya tidak menyukai (memiliki afinitas kecil) besar menjadi molekul kecil (berukuran koloid)
terhadap medium pendispersinya. dengan penambahan zat kimia. Suatu presipitat
(zat padat) didispersikan ke dalam suatu medium
9. Kegiatan industri yang memanfaatkan sifat adsorpsi
dispersi dengan jalan penambahan zat ketiga.
sebagai berikut.
Sementara itu, koagulasi merupakan peristiwa
a. Industri gula, yaitu pada kegiatan pemutihan
penggumpalan partikel-partikel koloid sehingga
gula.
fase terdispersi terpisah dari medium
b. Industri tekstil, yaitu pada proses pewarnaan
perdispersinya. Jadi, secara skema dapat ditulis-
tekstil.
kan sebagai berikut.
c. Industri air minum, yaitu pada kegiatan men- koagulasi
jernihkan dan memurnikan air. →
koloid ← presipitat
peptisasi

Kimia Kelas XI 97
A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: d
Ba(OH)2 R Ba2+ + 2OH–
1. Jawaban: b 0,002 0,002 0,004
  [OH–] = 0,004 M
[basa] =  
×


pOH = –log [OH–]
 
= × = 0,03 M = –log 4 × 10–3
  
= 3 – log 4

α= Kw = 2 × 10–14

pKw = –log Kw = 14 – log 2
− pH = pKw – pOH
= = 1,8 × 10–2
 × − = (14 – log 2) – (3 – log 4)
Jadi, derajat ionisasi NH4OH sebesar 0,018. = 13,7 – 2,4
= 11,3
2. Jawaban: d
Jadi, pH larutan Ba(OH)2 = 11,3.
pH = 5 → pH = –log [H+]
[H+] = 10–5 5. Jawaban: c
Warna larutan HCOOH = HCl maka pH
[H+] =   ⋅  
HCOOH = pH HCl
–10
10 = 10–5 · [CH3COOH] [H+] = [HCl] × valensi
[CH3COOH] = 10–5 M = 0,003 × 1
V1 · M1 = V2 · M2 = 3 × 10–3 M
10 · 10–5 = 100 · M2 pH = –log [H+]
= –log 3 × 10–3
M2 = 1 × 10–6 M
= 3 – log 3
[H+] =   ⋅   Karena pH HCl = pH HCOOH maka [H+] dari
HCl = [H+] dari HCOOH
= − ⋅ −
[H+] =   ⋅ 
= −
= 3,16 × 10–6 3 × 10–3 =   ⋅ 
pH = –log [H+] (3 × 10–3)2 = Ka · 0,2
= –log 3,16 × 10–6 9 × 10–6 = Ka · 0,2
= 6 – log 3,16
 × −
= 5,5 Ka =
 × −
Jadi, pH larutan yang terjadi sebesar 5,5.
= 4,5 × 10–5
3. Jawaban: b Jadi, tetapan ionisasi HCOOH sebesar 4,5 × 10–5.
Air limbah yang tercemar asam mempunyai
pH < 7. Dengan demikian, air limbah tersebut 6. Jawaban: b
adalah Q dengan pH 5,5 dan T dengan pH 4,7. Pengenceran HCl:
Sementara itu, air limbah P, R, dan S bersifat basa M1 · V1 = M2 · V2
karena pH > 7.
0,1 · 10–3 = M2 · 1
M2 = 0,0001 = 10–4

98 Ulangan Akhir Semester


mol HCl = M · V a. asam lemah dengan garamnya
= 10–4 · 1 
= 10–4 mol [H+] = Ka · 
HCl → H+ + Cl–    
10–4 mol ~ 10–4 mol
= 10–5 · *   
−  = 2 · 10–5
[H+] =  pH = 5 – log 2 ≠ pH = 5 (bukan)
= 10–4 M b. HCOOH + NaOH → HCOONa + H2O
pH = 4 Mula-mula : 1 mmol 0,5 mmol – –
agar pH stabil: Reaksi : 0,5 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
misal: massa NaOH = x Setimbang : 0,5 mmol – 0,5 mmol 0,5 mmol
NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O 
Mula-mula :
!
mol 0,022 mol
[H+] = Ka · 

! ! ! !  
Reaksi :  mol  mol 
mol 
mol = 10–5 ·   = 10–5
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : – (0,022 –
!

) mol
!

mol
!

mol pH = 5 (benar)
 c. HCOOH + NaOH → HCOONa + H2O
[H+] = Ka ·  Mula-mula : 1 mmol 1 mmol – –
Reaksi : 1 mmol 1 mmol – –
" − !# –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
10–4 = 10–5 · ! Setimbang : – – 1 mmol –
! ! [H + ] yang dihitung menggunakan cara
10(  ) = 0,022 – 
hidrolisis karena asam lemah tidak bersisa.
 ! !

+  = 0,022 d. basa lemah dengan garamnya
 
!
= 0,022 [OH–] = Kb ·  

11x = 0,88 * *
= 10–5 · * * = 10–5
x = 0,08 gram = 80 mg
pOH = 5
Jadi, massa NaOH yang diperlukan sebanyak
pH = 9 ≠ pH = 5 (bukan)
80 mg.
e. NH3 + HCl → NH4Cl
7. Jawaban: a Mula-mula : 1 mmol 0,5 mmol –
$ Reaksi : 0,5 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol
mol CH3COOH = L × 0,2 M = 0,16 mol –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
%
Setimbang : 0,5 mmol – 0,5 mmol

mol Ba(OH)2 = L × 0,2 M = 0,04 mol  
% [OH–] = Kb ·  
2CH3COOH + Ba(OH)2 → (CH3COO)2Ba + 2H2O
Mula-mula : 0,16 mol 0,04 mol – – *  *
Reaksi : 0,08 mol 0,04 mol 0,04 mol 0,08 mol = 10–5 · *  *
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : 0,08 mol – 0,04 mol 0,08 mol
= 10–5
pOH = 5

[H+] = Ka × pH = 9 ≠ pH = 5 (bukan)
"# &

 
 ' ' 9. Jawaban: c
= Ka × Misal MNH3 = 1 M
 "# &
 ' '
$ MHCl = 1 M
= 2 × 10–5 ×  volume NH3 = x L
= 4 × 10–5 volume HCl = y L
pH = –log [H+] = –log 4 × 10–5 = 5 – log 4 mol NH3 = x L × 1 M = x mol
8. Jawaban: b mol HCl = y L × 1 M = y mol
pH = 5 NH3 + HCl → NH4Cl
[H+] = 10–5 Mula-mula : x mol y mol –
Reaksi : y mol y mol y mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : (x – y) mol – y mol

Kimia Kelas XI 99
pH = 9 
[Na2S] =
pOH = 14 – pH

= 14 – 9 = 5 *
=
 *
–log [OH–] = 5
–log [OH–] = –log 10–5 = 0,05 M
[OH–] = 10–5 ;
 
[OH–] = ?

[OH–] = Kb ×
 
− 

= × − × 
  
 ' '
= Kb ×
  
 ' '
!−/
10–5 = 10–5 ×
/ =  × − 
y=x–y = 2,2 × 10–6
2y = x pOH = –log [OH–]
! = –log 2,2 × 10–6
= 
/
= 6 – log 2,2
Jadi, perbandingan volume NH3 : HCl = 2 : 1.
= 5,7
10. Jawaban: A pH = pKw – pOH
50 = 14 – 5,7
mol NH3 = 1.000 L × 0,2 M = 0,01 mol
= 8,3
50 Jadi, pH larutan garam yang terbentuk sebesar 8,3.
mol HCl = 1.000 L × 0,2 M = 0,01 mol
12. Jawaban: e
NH3 + HCl → NH4Cl Na 2 SO 4 merupakan garam netral sehingga
Mula-mula : 0,01 mol 0,01 mol –
larutannya bersifat netral (pH = 7).
Reaksi : 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol
––––––––––––––––––––––––––––– NaBr merupakan garam netral sehingga
Setimbang: – – 0,01 mol larutannya bersifat netral (pH = 7).
Garam NH4Cl terbentuk dari basa lemah dan NH 4 Br merupakan garam asam sehingga
asam kuat. larutannya bersifat asam (pH < 7).
Volume total = volume NH3 + volume HCl NH 4 Cl merupakan garam asam sehingga
= (50 + 50) ml = 100 ml larutannya bersifat asam (pH < 7).
Kw CH3COONa merupakan garam basa sehingga
[H+] = × [G]
Kb larutannya bersifat basa (pH > 7).
Jadi, pH paling besar dimiliki oleh larutan
10−14 1.000 CH3COONa.
= × 0,01mol × L
10−5 100
13. Jawaban: e
–5
= 10 −10 = 10 mol CH2COOH = 0,1 L × 0,2 M
pH = –log [H+] = –log 10–5 = 5 atau 5 + log 1 = 0,02 mol
11. Jawaban: d mol NaOH = 0,1 L × 0,2 M
mol NaOH = 0,05 L × 0,2 M = 0,02 mol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
= 0,010 mol
Mula-mula : 0,02 0,02 – –
mol H2S = 0,05 L × 0,1 M Reaksi : 0,02 0,02 0,02 0,02
= 0,005 mol ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : – – 0,02 0,02
2NaOH + H2S R Na2S + 2H2O
Mula-mula : 0,010 0,005 – –
volume total = (100 + 100) ml
Reaksi : 0,010 0,005 0,005 0,010 = 200 ml
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– = 0,2 L
Setimbang : – – 0,005 – 
volume total = (50 + 50) ml [CH3COONa] =


= 100 ml *
=
= 0,1 L *
= 0,1 M

100 Ulangan Akhir Semester


pH = –log [H+]
;
[OH–] = ? = –log 2 × 10–5

− 
= 5 – log 2

= × − ×  = 4,7
Jadi, pH larutan yang terbentuk sebesar 4,7.
= × −  16. Jawaban: e
= 1 × 10–5 Reaksi yang terjadi:
pOH = –log [OH–] KOH + CH3COOH R CH3COOK + H2O
= –log 1 × 10–5 CH3COOK R CH3COO– + K+
=5
CH3COO– + H2O R CH3COOH + OH–
pH = pKw – pOH

= 14 – 5 mol KOH = % L × 1 M = 0,2 mol
=9 
mol CH3COOH = % L × 1 M = 0,2 mol
Jadi, pH larutan setelah dicampur sebesar 9.
14. Jawaban: a mol CH3COOK = mol KOH
pH = –log [H+] = mol CH3COOH
= 0,2 mol

H+ = ? ;  
 [CH3COOK] = = 0,5 mol/L

%

−
= × − ? × − 
×  CH3COOK adalah garam yang terbentuk dari
asam lemah dan basa kuat sehingga:
= × −  pH = 10
= 3,16 × 10–7 pOH = pKw – pH
pH = –log 3,16 × 10–7 = 14 – 10 = 4
= 7 – log 3,16 [OH ] = 10–4 M

= 6,5
;
Jadi, pH larutan yang terjadi sebesar 6.5. [OH–] = ?

15. Jawaban: b
− 
mol NH4OH = 0,1 L × 1,6 M 10–4 = ?  × −

= 0,16 mol
 × − 
mol H2SO4 = 0,1 L × 0,8 M 10–8 = 
= 0,08 mol
2NH4OH + H2SO4 → (NH4)2SO4 + 2H2O  × − 
Ka =
−$
Mula-mula : 0,16 0,08 – –
Reaksi : 0,16 0,08 0,08 0,16 = 5 × 10–7
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : – – 0,08 0,16
Jadi, Ka CH3COOH sebesar 5 × 10–7.
volume total = (100 + 100) ml 17. Jawaban: c
= 200 ml CH 3 COONa terbentuk dari asam lemah
= 0,2 L CH3COOH dan basa kuat NaOH sehingga bersifat
 $* basa.
[(NH4)2SO4] = = = 0,4 M

 *
volume = 500 ml = 0,5 L
;
[H+] = ? pH = 8

pOH = pKw – pH
−  = 14 – 8
= × 
− =6
 × −  [OH ] = 10–6

=
= 2 × 10–5

Kimia Kelas XI 101


3) CdCO3(aq) R Cd2+(aq) + CO32–(aq)
;
[OH–] = ? s s s

Ksp CdCO3 = [Cd2+][CO32–]
− 
10–6 = × 6,2 × 10–12 = s2
× −
−  s=  × − 
–12
10 = × −
·M
= 2,5 × 10–6
1 × 10–17 = 10–14 M 4) CaCO3(aq) R Ca2+(aq) + CO32–(aq)
M = 1 × 10–3 s s s
2+
[CH3COONa] = 0,001 M Ksp CaCO3 = [Ca ][CO32–]
mol CH3COONa = M × V 3,8 × 10–9 = s2
= 0,001 × 0,5
s= $ × −
= 5 × 10–4 mol
= 6,1 × 10–5
massa CH3COONa = mol × Mr
Jadi, urutan kelarutan garam-garam tersebut dari
= (5 × 10–4) × 82
yang kecil yaitu MnCO3, CdCO3, CaCO3, dan
= 0,041 g NiCO3 atau 2), 3), 4), dan 1).
Jadi, massa garam yang harus dilarutkan
20. Jawaban: c
sebanyak 0,041 g.
Suatu garam akan larut jika harga Ksp > hasil kali
18. Jawaban: e kelarutan ion-ionnya.
Ag2CrO4(aq) R 2Ag+(aq) + CrO42–(aq) Ionisasi AgNO3 sebagai berikut.
s 2s s AgNO3(aq) R Ag+(aq) + NO3–(aq)
+2
Ksp Ag2CrO4 = [Ag ] [CrO42–] 0,02 0,02 0,02
+
4,8 × 10–12 = (2s)2 · 0,01 [Ag ] = 0,02 M
1) Ag2S(aq) R 2Ag+(aq) + S2–(aq)
2 $ ×  − 
4s = 
s 2s s
+2 2–
2
4s = 4,8 × 10 –10 Ksp Ag2S = [Ag ] [S ]
2 × 10–49 = (2s)2(s)
$ × − 
s= 2 × 10–49 = 4s3

 × −
=  × −  s= 

= 1,09 × 10–5 mol/L
= 1,7 × 10–16
Jadi, kelarutan Ag2CrO4 dalam K2CrO4 0,01 M
Ksp Ag2S = 2 × 10–49
sebesar 1,09 × 10–5.
Ksp Ag2S = [Ag+]2[S2–]
19. Jawaban: c = (2 × 0,02)2(1,7 × 10–16)
1) NiCO3(aq) R Ni2+(aq) + CO32–(aq) = (1,6 × 10–4)(1,7 × 10–16)
s s s
= 2,72 × 10–19
2+
Ksp NiCO3 = [Ni ][CO32–]
Ksp < [Ag ] [s ] ⇒ terjadi endapan
+ 2 2–

1,4 × 10–7 = s2 2) Ag3PO4(aq) R 3Ag+(aq) + PO43–(aq)


s=  × − s 3s s
+3
Ksp Ag3PO4 = [Ag ] [PO42–]
= 3,7 × 10–4
2) MnCO3(aq) R Mn2+(aq) + CO32–(aq) 1 × 10–20 = (3s)3(s)
s s s 1 × 10–20 = 27s4
Ksp MnCO3 = [Mn 2+
][CO32–] ×  −
s4 =

2,2 × 10–13 = s2
×  −
−  s = 
s=  ×  

= 4,6 × 10–7 = 4,4 × 10–6

102 Ulangan Akhir Semester


Ksp Ag3PO4 = 1 × 10–20 21. Jawaban: d
Ksp Ag3PO4 = [Ag+]3[PO43–] 1) BaCrO4(aq) R Ba2+(aq) + CrO42–(aq)
= (3 × 0,02)3(4,4 × 10–6) s s s
2+
= (2,16 × 10–4)(4,4 × 10–6) Ksp BaCrO4 = [Ba ][CrO42–]
= 9,5 × 10–10 2,0 × 10–10 = s2
Ksp < [Ag+]3[PO43–] ⇒ terjadi endapan s=  × − 
+
3) Ag2CrO4(aq) R 2Ag (aq) + CrO42–(aq) = 1,4 × 10–5
s 2s s
2) PbSO4(aq) R Pb2+(aq) + SO42–(aq)
Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[CrO42–] s s s
–5 2 2+
6 × 10 = (2s) (s) Ksp PbSO4 = [Pb ][SO42–]
= 4s3 1,8 × 10–8 = s2
−
 × 
s=  s= $ × −$

= 2,4 × 10–2 = 1,3 × 10–4
Ksp Ag2CrO4 = 6 × 10–5 3) CaCO3(aq) R Ca2+(aq) + CO32–(aq)
s s s
Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[CrO42–]
2+
= (2 × 0,02)2(2,4 × 10–2) Ksp CaCO3 = [Ca ][CO32–]
= 3,8 × 10–5 2,8 × 10–9 = s2
Ksp > [Ag+]2[CrO42–] ⇒ larut s= $ × −
4) AgBr(aq) R Ag+(aq) + Br–(aq) = 5,2 × 10–5
s s s
Ksp AgBr = [Ag+][Br–] 4) AgCl(aq) R Ag+(aq) + Cl–(aq)
s s s
5 × 10–13 = s2 + –
Ksp AgCl = [Ag ][Cl ]
s =  × −  = 7 × 10–7
1,0 × 10–10 = s2
Ksp AgBr = 5 × 10–13
Ksp AgBr = [Ag+][Br–] s =  × − 
= (2 × 0,02)(7 × 10–7) = 2,8 × 10–8 = 1 × 10–5
Jadi, urutan kelarutan garam dari yang paling kecil
Ksp < [Ag+][Br–] ⇒ terjadi endapan ke yang paling besar yaitu AgCl, BaCrO4, CaCO3,
5) Ag2SO4(aq) R 2Ag+(aq) + SO42–(aq) dan PbSO4 atau 4), 1), 3), dan 2).
s 2s s
22. Jawaban: a
+2
Ksp Ag2SO4 = [Ag ] [SO42–] BaSO4(aq) R Ba2+(aq) + SO42–(aq)
3 × 10–5 = (2s)2(s) x x x
⇒ [CrO42–] berasal dari
2
3 × 10–5 = 4s3 Ksp BaSO4 = x K2CrO4 = 0,01 M

 × − Vair = 1.000 ml = 1 L


s=  = 1,9 × 10–2
 massa BaSO4 = 2,33 mg
Ksp = 3 × 10–5  
mol BaSO4 =  
Ksp Ag2SO4 = [Ag+]2[SO42–]
= (2 × 0,02)2(1,9 × 10–2) = 0,01 mmol
= 3 × 10–5 = 1 × 10–2 mmol
Ksp = [Ag+]2[SO42–] ⇒ belum terjadi endapan = 1 × 10–5 mol
*E* −
Jadi, garam yang larut yaitu Ag2CrO4 dan Ag2SO4. [BaSO4] = = 1 × 10–5 M
*
[BaSO4] = [Ba2+] = [SO42–]
Ksp BaSO4 = (1 × 10–5)2
= 1 × 10–10

Kimia Kelas XI 103


23. Jawaban: c Harga hasil kali [ion-ion] > Ksp AgCl sehingga
Hidroksida yang mengendap adalah hidroksida terjadi endapan (terbukti).]
dengan [ion+][OH–] > Ksp mol NaCl = VNaCl × MNaCl

Apabila pH = 8 maka pOH = 6 = –log[OH ] 
= % L × 0,2 M
[OH–] = 10–6
X(OH)2(aq) R X2+(aq) + 2OH–(aq) = 0,02 mol
mol AgNO3 = VAgNO × MAgNO
3 3
Ksp X(OH)2 = (10–1)(10–6)2 
= L × 0,2 M
= 10–13 %

10–13 < Ksp X(OH)2 = 0,02 mol


NaCl(aq) + AgNO3(aq) → AgCl(s) + NaNO3(aq)
10–13 < 2,8 × 10–10 ⇒ tidak mengendap Mula-mula : 0,02 mol 0,02 mol – –
Y(OH)2(aq) R Y2+(aq) + 2OH–(aq) Reaksi : 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Ksp Y(OH)2 = (10–1)(10–6)2
Setimbang : – – 0,02 mol 0,02 mol
= 10–13
mol AgCl = 0,02 mol
10–13 < Ksp Y(OH)2
massa AgCl = mol AgCl × Mr AgCl
10–13 < 4,5 × 10–11 ⇒ tidak mengendap = mol AgCl × ((1 × Ar Ag) + (1 × Ar
Z(OH)2(aq) R Z2+(aq) + 2OH–(aq) Cl))
Ksp Z(OH)2 = (10–1)(10–6)2 = 0,02 mol × ((1 × 108) + (1 × 35,5))
g/mol
= 10–13
= 0,02 mol × 143,5 g/mol
10–13 > Ksp Z(OH)2 = 2,87 gram
10–13 > 1,6 × 10–14 ⇒ mengendap
25. Jawaban: c
Jadi, hidroksida yang mengendap adalah Z(OH)2 Endapan tidak terjadi apabila hasil kali konsentrasi
karena hasil kali konsentrasi ion-ionnya > Ksp-nya. ion-ion < Ksp.
24. Jawaban: b 1) Ca(NO3)2 = 10–3 M, Ksp Ca(OH)2 = 5 · 10–6,
NaCl(aq) R Na+(aq) + Cl–(aq) KOH = 10–3 M (perubahan volume karena
F × penambahan KOH diabaikan)
 −  −
[Cl–] dalam AgCl = F' ' [Ca2+][OH–]2 = (10–3)(10–3)2
= 10 –9 < K sp Ca(OH) 2 (tidak
 ×  


=
% mengendap
+
 

% % 2) Ba(NO3)2 = 10–3 M, Ksp Ba(OH)2 = 4 · 10–3,
 
= KOH = 10–3 M
 
[Ba2+][OH–]2 = (10–3)(10–3)2
= 0,1 M
= 10–9 < Ksp Ba(OH)2
AgNO3(aq) R Ag+(aq) + NO3–(aq)
(tidak mengendap)
F ×
U+ U+
[Ag+] dalam AgCl = 3) Mg(NO3)2 = 10–3 M, Ksp Mg(OH)2 = 3 · 10–12,
F' '
KOH = 10–3 M
 ×  

% [Mg2+][OH–]2 = (10–3)(10–3)2
=
+
 
 = 10–9 > Ksp Mg(OH)2
% %

  (mengendap)
=  
4) Fe(NO3)2 = 10–3 M, Ksp Fe(OH)2 = 5 · 10–16,
= 0,1 M
KOH = 10–3 M
AgCl(aq) R Ag+(aq) + Cl–(aq)
[Fe2+][OH–]2 = (10–3)(10–3)2
Ksp = [Ag+][Cl–] = 0,1× 0,1 = 0,01 = 10–2
= 10–9 > Ksp Fe(OH)2
(mengendap)

104 Ulangan Akhir Semester


5) Pb(NO3)2 = 10–3 M, Ksp Pb(OH)2 = 3 · 10–16, 34. Jawaban: d
KOH = 10–3 M Debu merupakan partikel koloid. Jadi, ketika sinar
matahari yang masuk rumah melewati celah
[Pb2+][OH–]2 = (10–3)(10–3)2
rumah yang berdebu, jalannya sinar akan
= 10–9 > Ksp Pb(OH)2
kelihatan jelas. Peristiwa tersebut menunjukkan
(mengendap) sifat koloid berupa efek Tyndall. Peptisasi
26. Jawaban: b merupakan cara mengubah endapan menjadi
Susu dan air akan membentuk sistem koloid tipe partikel koloid dengan penambahan zat elektrolit
emulsi. Urea dan air akan membentuk larutan, (ion sejenis). Adsorpsi merupakan peristiwa
sama seperti air dan gula. Air dan pasir penyerapan ion-ion oleh partikel koloid sehingga
membentuk suspensi, sama seperti terigu dan air. partikel koloid menjadi bermuatan. Koagulasi
merupakan penggumpalan partikel koloid. Gerak
27. Jawaban: d Brown merupakan gerakan partikel-partikel koloid
Fase padat yang terdispersi dalam fase padat dalam arah zig-zag.
disebut sol padat. Sol terbentuk dari fase padat
yang terdispersi dalam fase cair. Aerosol terbentuk 35. Jawaban: a
dari fase cair yang terdispersi dalam gas. Aerosol Kemampuan koloid untuk memisahkan ion-ion
padat terbentuk dari fase padat yang terdispersi pengganggu kestabilan dalam suatu proses
dalam medium gas. ditunjukkan oleh sifat koloid berupa dialisis.
Dispersi merupakan cara mengubah partikel-
28. Jawaban: e partikel kasar menjadi partikel koloid. Kondensasi
Kue merupakan contoh busa padat. Contoh busa merupakan pengubahan partikel larutan dengan
(buih) adalah busa sabun. cara penggumpalan sehingga menjadi partikel
29. Jawaban: a berukuran koloid. Peptisasi adalah memecah
Sistem koloid dengan fase cair terdispersi dalam partikel-partikel besar menjadi partikel koloid
gas disebut aerosol, contoh kabut. Asap adalah dengan penambahan suatu zat elektrolit. Busur
aerosol padat. Batu apung dan styrofoam adalah Bredig merupakan cara membuat partikel-partikel
busa padat. Busa sabun termasuk busa (buih). fase terdispersi berukuran partikel koloid meng-
gunakan loncatan bunga api listrik.
30. Jawaban: c
Sol merupakan sistem koloid dengan fase padat 36. Jawaban: d
terdispersi dalam fase cair. Contoh cat, darah, cat Sifat adsorpsi diterapkan pada proses cara kerja
kuku, dan getah karet. Mentega termasuk koloid obat norit dan penjernihan air menggunakan
tipe emulsi padat (cair dalam padat). tawas. Sorot lampu mobil saat cuaca berkabut
merupakan contoh peristiwa efek Tyndall. Proses
31. Jawaban: c
pencucian darah menerapkan sifat dialisis.
Susu merupakan koloid alam yang sangat stabil
Pembentukan delta dimuara sungai merupakan
karena adanya kasein yang berperan sebagai
contoh peristiwa koagulasi.
emulgator antara lemak dan air.
37. Jawaban: a
32. Jawaban: b
Sol AgI yang bermuatan negatif akan mudah
Larutan amonia yang ditambahkan ke dalam getah
dikoagulasikan dengan elektrolit yang bermuatan
karet berfungsi menstabilkan bentuk sol getah
positif dengan jumlah muatan paling besar.
karet.
Muatan positif dari: AlCl3 = 3, BaCl2 = 2, NaCl = 1,
33. Jawaban: d Na2SO4 = 1, dan Na3PO4 = 1.
Partikel-partikel koloid di dalam air kotor Jadi, elektrolit yang paling baik untuk meng-
mengandung muatan negatif. Tawas mengandung
koagulasikan AgI yaitu AlCl3.
ion-ion positif yang dapat membentuk koloid
bermuatan positif. Dengan demikian, tawas akan 38. Jawaban: b
menetralkan muatan partikel koloid di dalam air Penerapan efek Tyndall adalah cahaya matahari
kotor. Akibat gaya gravitasi, partikel-partikel koloid di sela-sela pohon yang berkabut dan sinar lampu
yang telah netral akan mengendap bersama kendaraan pada cuaca berkabut, proses pen-
dengan tawas. cucian darah pada pasien gagal ginjal merupakan
penerapan sifat dialisis, pembentukan delta di
muara sungai merupakan penerapan sifat
koagulasi, dan pengobatan diare dengan pil norit
merupakan penerapan sifat adsorpsi.

Kimia Kelas XI 105


39. Jawaban: d Volume rata-rata H2SO4
1) reaksi hidrolisis  +  + 
2) reaksi redoks = 
ml
3) reaksi redoks = 20,00 ml
4) reaksi pemindahan
d. Pada penetralan asam sulfat dan natrium
5) reaksi pengendapan
hidroksida berlaku rumus berikut.
40. Jawaban: e V1 × M1 × n1 = V2 × M2 × n2
Koloid yang dibuat dengan cara mekanik dilakukan 25 × 2 × 1 = 20 × M2 × 2
dengan menggerus partikel-partikel kasar menjadi
M2 = 1,25 M
partikel halus. Setelah itu, didispersikan ke dalam
medium pendispersi. Pada pembuatan koloid Jadi, konsentrasi larutan asam sulfat adalah
secara mekanik ini ditambahkan zat penstabil 1,25 M.
(stabilizer) yang berupa koloid pelindung. Zat e. Jumlah mol NaOH yang digunakan
penstabil berfungsi untuk mencegah terjadinya = VNaoH × MNaOH
penggumpalan kembali. 
= % L × 2 M
B. Uraian = 0,05 mol
1. [OH–] = 10–2 Jumlah mol Na2SO4 yang dihasilkan
pOH = –log [OH–]
=  × mol NaOH
pOH = –log 10–2
pOH = 2
=  × 0,05 mol
pH = 14 – pOH
= 0,025 mol
pH = 14 – 2 = 12
Massa Na2SO4
pH larutan setelah ditambah NaOH padat =
12 + log 5 = mol Na2SO4 × Mr Na2SO4
pOH = 14 – (12 + log 5) = 2 – log 5 = 0,025 mol × ((2 × A r Na) + (1 × A r S) +
–log (OH–) = –log 5 × 10–2 (4 × Ar O)) g/mol
[OH] = 5 × 10–2 M = 0,025 mol × ((2 × 23) + (1 × 32) + (4 × 16))
valensi NaOH = 1 g/mol
[OH–] = [NaOH] = 0,025 mol × (46 + 32 + 64) g/mol
mol NaOH = M · V = 0,025 mol × 142 g/mol
= (5 × 10–2) · 2 = 3,55 g
= 10–1 mol Jadi, massa maksimum garam Na2SO4 yang
massa NaOH = mol × Mr terbentuk dalam reaksi adalah 3,55 g.
= 10–1 × 40 3. CH3COONa tegolong elektrolit kuat karena berupa
=4g garam. Oleh karena itu, CH 3 COONa akan
Jadi, massa NaOH padat yang ditambahkan ke terionisasi sempurna dalam air membentuk ion
dalam larutan NaOH sebesar 4 gram. Na+ dan ion CH3COO–. CH3COOH adalah asam
lemah yang hanya terionisasi sebagian dalam air
2. a. Persamaan reaksi netralisasi sebagai berikut. dengan reaksi kesetimbangan sebagai berikut.
2NaOH(aq) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + CH3COOH(aq) R CH3COO–(aq) + H+(aq)
2H2O(A)
Ion CH3COO– yang ada dalam kesetimbangan
b. Perubahan warna indikator fenolftalein pada berasal dari CH 3 COOH dan CH 3 COONa.
titik ekuivalen yaitu dari merah menjadi tidak
Penambahan ion H+ ke dalam larutan penyangga
berwarna.
tersebut akan mengakibatkan ion CH 3COO –
c. Percobaan I II III bereaksi dengan H+. Oleh karena konsentrasi H+
Pembacaan akhir buret (ml) 19,95 39,95 45,05
tidak berubah banyak maka perubahan pH larutan
Pembacaan awal buret (ml) 0,00 19,95 25,00 relatif kecil.
Volume H2SO4 (ml) 19,95 20,00 20,05

106 Ulangan Akhir Semester


4. Derajat hidrolisis garam dihitung dengan rumus NaCl(aq) R Na+(aq) + Cl–(aq)
sebagai berikut. 0,1 0,1 0,1

Kh =
; Dalam larutan terdapat Ag+ = s M
 Cl– = s + 0,1 ≈ 0,1 M
− 
= Ksp AgCl = [Ag+][Cl–]
 × −
= 5 × 10–10 2 × 10–10 = (s) (0,1)
[garam] = mol/volume *E* − 
s=
  *E* −
mol garam = = 0,2 mol = 2 × 10–9 M
 
[garam] = 0,2/500/1.000 Jadi, kelarutannya AgCl dalam NaCl 0,1 M
= 0,4 M sebesar 2 × 10–9 M.
` c. AgCl dalam AgNO3 0,1 M
α =
q AgCl(aq) R Ag+(aq) + Cl–(aq)
 × −  s s s
=
 +
AgNO3(aq) R Ag (aq) + NO32–(aq)
–5
= 3,5 × 10 0,1 0,1 0,1
%α = 3,5 × 10–5 × 100% Dalam larutan terdapat [Cl ] = s M –

= 0,0035% [Ag+] = s + 0,1 M ≈ 0,1 M


= 3,5 × 10–3% Ksp AgCl = [Ag+] [Cl–]
Jadi, garam terhidrolisis sebesar 3,5 × 10–3%.
2 × 10–10 = (0,1) (s)
5. Garam yang dapat memerahkan lakmus biru
*E*  − 
adalah garam yang bersifat asam. Garam bersifat s=
*E*  −
asam berasal dari asam kuat dan basa lemah.
a. CH3COONa, berasal dari basa kuat NaOH = 2 × 10–9 M
dan asam lemah CH3COOH sehingga ber- Jadi, kelarutannya AgCl dalam AgNO 3
sifat basa. 0,1 M sebesar 2 × 10–9 M.
b. NH4Cl, berasal dari basa lemah NH4OH dan
7. a. AgCl(aq) R Ag+(aq) + Cl–(aq)
asam kuat HCl sehingga bersifat asam.
c. K2S, berasal dari basa kuat KOH dan asam Ksp = [Ag+][Cl–]
lemah H2S sehingga bersifat basa. 1,8 × 10–10 = s2
d. NaBr, berasal dari basa kuat NaOH dan asam s = 1,3 × 10–5 M
kuat HBr sehingga bersifat netral.
e. (NH4)2SO4, berasal dari basa lemah NH4OH mol garam = 1,3 × 10–5 M × 1 L
dan asam kuat H2SO4 sehingga bersifat asam. = 1,3 × 10–5 mol
Jadi, garam yang dapat memerahkan lakmus biru massa garam = mol × Mr
yaitu NH4Cl dan (NH4)2SO4.
= 1,3 × 10–5 mol × 143,5 gr/mol
6. a. dalam air suling = 1,87 × 10–3 gram
AgCl(aq) R Ag+(aq) + Cl–(aq) Jadi, massa garam AgCl dalam setiap liter
[Ag+] = [Cl–] = [AgCl] larutan = 1,87 × 10–3 gram.
Ksp AgCl = [Ag+][Cl–] b. BaSO4(aq) R Ba2+(aq) + SO42–(aq)
+
[Ag ] = | Ksp = [Ba2+][SO42–]
= *E* −  1 × 10–10 = s2
= 1,4 × 10–5 M s = *E* − 
Jadi, kelarutan AgCl dalam air suling =
1,4 × 10–5 M. = 1 × 10–5 M

b. AgCl(aq) R Ag+(aq) + Cl–(aq) mol garam = 1 × 10–5 M/1 L


s s s = 1 × 10–5 mol

Kimia Kelas XI 107


massa garam = mol × Mr 9. a. Sol As2S3 dalam air dapat mengadsorpsi ion
= 1 × 10–5 mol × 233 negatif sehingga sol tersebut bermuatan
negatif.
= 233 × 10–5 gram
b. Sol Fe(OH)3 dalam mediumnya dapat meng-
= 2,33 × 10–3 gram adsorpsi ion positif sehingga sol tersebut
Jadi, massa garam BaSO4 dalam setiap liter bermuatan positif.
larutan = 2,33 × 10–3 gram.
10. Koloid juga dapat dibuat menggunakan cara
8. Ukuran partikel koloid lebih besar dibandingkan dispersi dalam gas. Cara tersebut dilakukan
dengan ukuran partikel larutan sejati. Dengan dengan menyemprotkan cairan melalui atomizer.
demikian, partikel koloid lebih sulit berdifusi Selain itu, dapat juga dilakukan menggunakan
daripada partikel larutan sejati. Partikel koloid juga sprayer pada pembuatan koloid tipe aerosol. Misal
tidak dapat disaring dengan kertas biasa, tetapi obat asma semprot, hairspray, dan parfum.
harus menggunakan penyaring ultra.

108 Ulangan Akhir Semester


Silabus
Sekolah : ....
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Kimia
Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

4.1 Mendeskripsi- Konsep Pendidikan 1. Mengkaji literatur • Mampu menjelas- Tes Pilihan Diketahui persamaan 12 × 45 1. Buku PG Kimia
kan teori-teori Asam-Basa karakter tentang pengertian kan pengertian tertulis ganda reaksi: menit Kelas XI Se-
asam-basa (*) Rasa ingin asam dan basa asam dan basa HCl(g) + NH 3 (g) → mester 2, Intan
dengan me- tahu menurut Arrhenius. menurut Arrhenius. NH 4Cl(s) Pariwara, ha-
nentukan sifat Ekonomi Menurut Arrhenius, reak- laman 1–38
larutan dan kreatif si tersebut tidak dapat 2. Buku PR Kimia
menghitung pH (•) Kreatif digolongkan reaksi asam- Kelas XI Se-
larutan basa karena . . . . mester 2, Intan
a. zat yang dihasilkan Pariwara, ha-
bersifat netral laman 1–24
b. tidak membentuk ion 3. S e p e r a n g k a t
H+ dan OH– alat dan bahan
c. tidak melibatkan trans- untuk perco-
fer proton baan identifikasi
d. reaksi mengalami asam-basa
ionisasi
e. hasil reaksi berfase
padat

2. Mengkaji literatur • Mampu menjelas- Tes Uraian Sebutkan beberapa ke-


tentang pengertian kan pengertian asam tertulis tentuan pada konsep
asam dan basa menu- dan basa menurut asam-basa Bronsted-
rut Bronsted-Lowry. Bronsted-Lowry. Lowry!

3. Menentukan pasangan • Mampu menuliskan Tes Uraian Tuliskan reaksi asam-


a s a m - b a s a persamaan reaksi tertulis basa berikut menurut
konjugasi Bronsted- asam dan basa Bronsted-Lowry dan ten-
Lowry. menurut Bronsted- tukan pasangan asam-
Lowry dan menun- basa konjugasinya!
jukkan pasangan a. HAc(aq) + H2O(A)
asam dan basa b. HNO2(aq) + OH–(aq)
konjugasinya. c. HBr(aq) + H2O(A)

Kimia Kelas XI
d. NH3(aq) + HBO32–(aq)
e. H2CO3(aq) + H2O(A)

235
Penilaian
Nilai dan Kegiatan

236
Kompetensi Materi Pokok/ Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

Uraian Tuliskan persamaan

Silabus
4. Mengkaji literatur • Mampu menjelas- Tes
tentang asam dan kan pengertian asam tertulis reaksi Lewis untuk reaksi:
basa menurut Lewis. dan basa menurut SnCl 4 ( A ) + 2Cl – (aq) →
Lewis. SnCl62–(aq)!
Tentukan asam dan basa
Lewis pada reaksi terse-
but!
Sifat Larutan 5. Melakukan percoba- • Mampu mengidenti- Tes Uji Lakukan percobaan untuk
Asam dan an untuk menentukan fikasi sifat larutan unjuk petik mengidentifikasikan
Basa sifat larutan asam asam dan basa kerja kerja cuka, minuman bersoda,
dan basa dengan dengan berbagai prosedur air abu, air sabun cuci,
berbagai indikator. indikator. dan air suling termasuk
(•)(*) asam, basa, atau netral
menggunakan indikator
metil merah, bromtimol
biru, dan kertas lakmus
merah! Identifikasi pula air
cuka dan air sabun cuci
termasuk asam atau
basa menggunakan
indikator alami berupa
kulit manggis, kunyit,
bunga sepatu, dan kubis
ungu! Amati perubahan
warna yang terjadi!

6. Menentukan harga • Mampu memper- Tes Pilihan Data dari dua jenis air
pH suatu larutan kirakan pH suatu tertulis ganda limbah ditunjukkan oleh
berdasarkan trayek larutan elektrolit tabel berikut.
pH dan perubahan yang tidak dikenal Air Limbah A B
warna berbagai indi- berdasarkan hasil
Fenolftalein Tidak Merah
kator asam-basa pengamatan trayek Trayek: 8,3– berwarna
pH dan perubahan 10,00
Warna: Tidak
warna berbagai Berwarna-
Merah
indikator asam dan
basa. Lakmus Merah Biru
Trayek: 4,5–
8,3
Warna:
Merah-Biru

Bromkresol Kuning Ungu


Ungu
Trayek: 5,2–
6,8
Warna:
Kuning-Ungu
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

Harga pH air limbah A


dan B berturut-turut
adalah . . . .
a. ≤ 4,5 dan ≥ 5,2
b. ≤ 4,5 dan ≥ 10,0
c. ≤ 5,2 dan ≥ 6,8
d. ≤ 5,2 dan ≥ 8,3
e. ≤ 6,8 dan ≥ 10,0

Penentuan 7. Mengkaji literatur • Mampu menjelas- Tes Uraian Jelaskan yang dimaksud
pH Larutan tentang kekuatan kan pengertian ke- tertulis dengan pH!
Asam Kuat asam (pH). kuatan asam dan
dan Basa menyimpulkan hasil
Kuat pengukuran pH dari
beberapa larutan
asam dan basa
yang konsentrasi-
nya sama.

Penentuan 8. Menentukan kekuat- • Mampu menghitung- Tes Pilihan Di bawah ini harga K a
pH Larutan an asam (pH) atau kekuatan asam atau tertulis ganda untuk tiga jenis asam
Asam Lemah kekuatan basa (pOH) basa berdasarkan lemah bervalensi satu.
dan Basa berdasarkan derajat harga derajat peng- Nama Konsen-
No. Ka
Lemah pengionan (α) dan ionan (α) dan tetapan Asam trasi
tetapan asam (K a ) asam (K a ) atau 1) Asam 0,1 M 1,8 × 10–5
atau tetapan basa tetapan basa (Kb). asetat
2) Asam 0,1 M 6,7 × 10–6
(Kb). benzoat
3) Asam 0,1 M 7,2 × 10–10
fluorida

Berdasarkan data di
atas, urutan kekuatan
asam dari yang lemah ke
yang paling kuat di-
tunjukkan oleh nomor
....
a. 1) – 2) – 3)
b. 1) – 3) – 2)
c. 2) – 1) – 3)
d. 3) – 1) – 2)
e. 3) – 2) – 1)

Kimia Kelas XI
237
Penilaian
Nilai dan

238
Kompetensi Materi Pokok/ Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

9. Menentukan pH • Mampu menghitung Tes Pilihan Suatu basa lemah

Silabus
larutan asam atau pH larutan asam tertulis ganda NH4OH mempunyai kon-
basa berdasarkan atau basa yang sentrasi 0,5 M dan
konsentrasinya. diketahui konsen- terionisasi sebanyak
trasinya. 10%. Harga pOH dan pH
secara berturut-turut
adalah . . . .
a. 1 – log 2 dan 13 + log 2
b. 2 – log 5 dan 12 + log 5
c. 3 – log 4 dan 11 + log 4
d. 4 – log 6 dan 10 + log 6
e. 5 – log 3 dan 9 + log 3

10. Mengkaji literatur • Mampu menjelas- Tes Pilihan Suatu sampel air sungai
tentang konsep pH kan hubungan kon- tertulis ganda diuji dengan pH-meter
dalam pencemaran sep pH dengan menunjukkan angka 4.
lingkungan. pencemaran ling- Setelah beberapa bulan,
kungan. sampel air dari sungai
yang sama diuji kembali
dengan pH-meter, ter-
nyata angka pada layar
pH-meter tertera 2.
Berdasarkan percobaan
tersebut dapat dikatakan
bahwa keasaman air
sungai . . . .
a. naik 0,01 kali
b. naik 2 kali
c. naik 100 kali
d. turun 2 kali
e. turun 100 kali

4.2 M e n g h i t u n g Titrasi Asam- Pendidikan 1. Melakukan percoba- • Mampu menentu- Tes Uji petik Lakukan percobaan untuk 6 × 45 1. Buku PG Kimia
banyaknya Basa karakter an titrasi asam lemah kan konsentrasi unjuk kerja menentukan konsentrasi menit Kelas XI Se-
pereaksi dan (*) Kreatif dengan basa kuat asam atau basa kerja prosedur dan kadar cuka makan mester 2, Intan
hasil reaksi Ekonomi untuk menentukan dengan titrasi me- d e n g a n c a r a menitrasi Pariwara, ha-
dalam larutan kreatif konsentrasi asam lalui percobaan. 25 ml larutan cuka makan laman 39–62
elektrolit dari (•) Disiplin atau basa. (•) yang telah diencerkan 2. Buku PR Kimia
dengan larutan NaOH
hasil titrasi Kelas XI Se-
yang telah distandardisasi!
asam-basa. mester 2, Intan
Gunakan indikator fenolt-
talein dan ukur pH titrat Pariwara, ha-
setiap penambahan 1 ml laman 25–36
NaOH menggunakan
kertas indikator universal!
Lakukan percobaan hingga
terjadi perubahan warna!
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

2. Menghitung kadar • Mampu menentu- Tes Pilihan Sebanyak 0,3 gram 3. S e p e r a n g k a t


zat melalui titrasi. (*) kan kadar zat tertulis ganda cuplikan NaOH dilarutkan alat dan bahan
melalui titrasi. ke dalam air dan untuk perco-
memerlukan 25 ml larutan baan titrasi
H 2 SO 4 0,1 M untuk asam lemah
menetralkannya. Kadar dengan basa
NaOH dalam cuplikan kuat
tersebut adalah . . . %.
(Ar: H = 1, O = 16, Na = 23)
a. 16,7 d. 76,6
b. 33,3 e. 83,3
c. 66,6

3. Menyebutkan indi- • Mampu menentu- Tes Pilihan Titik ekuivalen titrasi antara
kator yang tepat kan indikator yang tertulis ganda CH3COOH 0,1 M dengan
digunakan untuk tepat digunakan KOH 0,1 M dapat ditunjuk-
titrasi asam dan basa untuk titrasi asam kan dengan bantuan
tertentu. dan basa. indikator . . . .
a. fenolftalein
(pH = 8–10)
b. metil merah
(pH = 4–6)
c. kresol merah
(pH = 1–2)
d. alizarin kuning
(pH = 10–12)
e. bromtimol biru
(pH = 6–8)

4. Menghitung kadar • Mampu menentu- Tes Uraian Sebanyak 5 gram cuplikan


zat dari data yang kan kadar zat dari tertulis yang mengandung asam
telah diketahui. data hasil per- benzoat dilarutkan ke
cobaan. dalam 250 ml air. Larutan
tersebut diambil 25 ml
dan diencerkan hingga
100 ml. Sebanyak 20 ml
larutan ini dititrasi dengan
asam klorida 0,05 M. Titik
ekuivalen tercapai saat
volume asam klorida yang
ditambahkan sebanyak

Kimia Kelas XI
10 ml. Hitung kadar asam
benzoat dalam cuplikan!

239
Penilaian
Nilai dan Kegiatan

240
Kompetensi Materi Pokok/ Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

Silabus
5. Menggambar grafik • Mampu membuat Tes Uraian Sebanyak 40 ml larutan
titrasi asam-basa dari grafik titrasi dari tertulis HCN dititrasi dengan
data yang ada. data hasil percoba- larutan KOH 0,02 M. Titik
an. ekuivalen terjadi saat
volume KOH yang di-
tambahkan sebanyak
30 ml.
a. Tentukan konsentrasi
larutan HCN!
b. Buatlah grafik titrasi
asam-basa dari
larutan-larutan
tersebut!

4.3 Mendeskripsi- Sifat-Sifat dan Pendidikan 1. Merancang dan me- • Mampu menganali- Tes Uji petik Lakukan percobaan untuk 4 × 45 1. Buku PG Kimia
kan sifat larut- Fungsi karakter lakukan percobaan sis larutan penyang- unjuk kerja menentukan larutan yang menit Kelas XI Se-
an penyangga Larutan (*) K e r j a untuk mengamati ga dan bukan pe- kerja prosedur bersifat penyangga dan mester 2, Intan
dan peranan Penyangga keras sifat larutan pe- nyangga melalui bukan penyangga dengan Pariwara, ha-
larutan pe- Ekonomi nyangga dan bukan percobaan. mengukur pH mula-mula, laman 63–90
n y a n g g a kreatif penyangga dengan pH setelah ditambah HCl, 2. Buku PR Kimia
dalam tubuh (•) Kreatif penambahan asam, pH setelah ditambah Kelas XI Se-
m a k h l u k basa, atau peng- NaOH, dan pH setelah mester 2, Intan
hidup. enceran. diencerkan untuk larutan Pariwara, ha-
NaCl, campuran larutan laman 37–50
CH 3C O O H d e n g a n 3. S e p e r a n g k a t
CH3COONa, serta cam- alat dan bahan
puran larutan NH3 dengan untuk percoba-
NH4Cl! an larutan pe-
nyangga dan
2. Menghitung pH atau • Mampu menghitung Tes Uraian Tentukan pH campuran bukan pe-
pOH larutan pe- pH atau pOH larut- tertulis 100 ml larutan CH3COOH nyangga
nyangga. (*) an penyangga. 0,5 M dengan 50 ml
larutan CH3COONa 0,2 M!
(Ka = 1,8 × 10–5)

3. Menghitung pH larutan • Mampu menghitung Tes Uraian Diketahui campuran


penyangga dengan pH larutan penyang- tertulis 1.000 ml larutan CH3COOH
penambahan sedikit ga dengan penam- 0,1 M dan 1.000 ml larut-
asam atau sedikit bahan sedikit asam an CH 3 COONa 0,1 M
basa atau dengan atau sedikit basa (Ka = 1,8 × 10–5). Tentu-
pengenceran. atau dengan peng- kan pH larutan:
enceran. a. sebelum penambah-
an;
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

b. setelah penambahan
10 ml HCl 0,1 M;
c. setelah penambahan
20 ml NaOH 0,05 M;
d. setelah penambahan
4 L air.

4. Menyebutkan fungsi • Mampu menjelas- Tes Pilihan Air liur merupakan larutan
larutan penyangga kan fungsi larutan tertulis ganda penyangga karena me-
dalam tubuh makhluk penyangga dalam ngandung senyawa . . . .
hidup dan dalam tubuh makhluk a. fosfat
kehidupan sehari- hidup. b. karbonat
hari. (•) c. hemoglobin
d. asam sitrat
e. asam benzoat

4.4 M e n e n t u k a n Hidrolisis Pendidikan 1. Merancang dan me- • Mampu menentu- Tes Uraian Isilah tiap-tiap pelat tetes 12 × 45 1. Buku PG Kimia
jenis garam Garam karakter lakukan percobaan kan sifat beberapa tertulis dengan larutan KCl, NH4Cl, menit Kelas XI Se-
yang meng- (*) Teliti untuk menentukan jenis garam yang Al 2 (SO 4 ) 3, CH 3COONa, mester 2, Intan
alami hidrolisis (**) R a s a sifat larutan garam dapat terhidrolisis Na 2CO 3, CH 3COONH 4 , Pariwara, ha-
dalam air dan ingin tahu yang dapat terhidro- dalam air melalui dan Na 3PO4, kemudian laman 91–96
pH larutan ga- Ekonomi lisis. (*) percobaan. ujilah setiap larutan 2. Buku PR Kimia
ram tersebut. kreatif dengan kertas lakmus Kelas XI Se-
• Bekerja merah dan biru! Tentukan mester 2, Intan
sama sifat larutan termasuk Pariwara, ha-
asam, basa, atau netral! laman 51–56
3. Seperangkat
2. Mengkaji literatur • Mampu menentu- Tes Uraian Mengapa garam NH 4Cl alat dan bahan
tentang sifat garam kan sifat garam tertulis dapat memerahkan kertas untuk perco-
yang terhidrolisis dari yang terhidrolisis lakmus biru? Jelaskan baan hidrolisis
persamaan reaksi dari persamaan dengan reaksi kimianya! larutan garam
ionisasi. reaksi ionisasi.

3. Menghitung pH larut- • Mampu menghitung Tes Pilihan Dua jenis larutan yaitu
an garam yang ter- pH larutan garam tertulis ganda 25 ml NaOH 0,5 M dan
hidrolisis. (**)(•) yang terhidrolisis. 25 ml CH3COOH 0,5 M
dicampur menjadi satu.
Jika Ka CH3COOH = 10–5,
pH larutan campuran
adalah . . . .
a. 8 – log 1,58

Kimia Kelas XI
b. 8 + log 1,58
c. 9 – log 1,58
d. 9 + log 1,58

241
e. –10 + log 1,58
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber

242
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

4.5 Menggunakan 4. Menganalisis grafik • Mampu menjelas- Tes Pilihan Kurva titrasi berikut 1. Buku PG Kimia

Silabus
kurva perubah- atau kurva titrasi kan grafik hasil tertulis ganda memperlihatkan titrasi Kelas XI Se-
an harga pH asam kuat dan basa titrasi asam kuat .... mester 2, Intan
pada titrasi kuat, asam kuat dan dan basa kuat, asam 14 14
Pariwara, ha-
13 13
asam-basa basa lemah, asam kuat dan basa lemah, 12 12 laman 96–116
11 11
10 Trayek pH fenolftalein 10
untuk menje- lemah dan basa asam lemah dan 9 9 2. Buku PR Kimia
8 pH pada titik ekuivalen 8
7 Trayek pH metil merah 7
laskan larutan kuat, untuk menjelas- basa kuat untuk 6 6 Kelas XI Se-
5 5
4 4
penyangga kan larutan penyangga menjelaskan larutan 3 3 mester 2, Intan
2 2
dan hidrolisis. dan hidrolisis. penyangga dan 1 1 Pariwara, ha-
0 10 20 30 40 50 60
hidrolisis. laman 56–64
a. asam kuat dan basa
kuat
b. asam kuat dan basa
lemah
c. asam lemah dan basa
kuat
d. asam lemah dan
asam kuat
e. asam lemah dan basa
lemah

4.6 Memprediksi Kelarutan dan Pendidikan 1. Menentukan sukar • Mampu menjelas- Tes Pilihan Diketahui tetapan hasil 12 × 45 1. Buku PG Kimia
terbentuknya Hasil Kali karakter tidaknya garam kan kesetimbang- tertulis ganda kali kelarutan beberapa menit Kelas XI Se-
endapan dari Kelarutan (*) Teliti untuk larut. an dalam larutan senyawa sebagai berikut. mester 2, Intan
suatu reaksi (K sp) jenuh atau larutan CaCO3, Ksp = 7,1 × 10–9 Pariwara, ha-
berdasarkan garam yang sukar CaSO4, Ksp = 4,9 × 10–9 laman 143–160
prinsip kelarut- larut. BaCO3, Ksp = 2,6 × 10–9 2. Buku PR Kimia
an dan hasil kali BaSO4, Ksp = 1,1 × 10–10 Kelas XI Se-
kelarutan. Urutan senyawa-senyawa mester 2, Intan
tersebut berdasarkan Pariwara, ha-
kelarutannya dalam air laman 69–82
dari yang terbesar yaitu 3. Seperangkat
.... alat dan bahan
a. B a S O 4 – B a C O 3 – percobaan un-
CaSO4–CaCO3 tuk menentu-
b. C a S O 4 – C a C O 3 – kan nilai hasil
BaCO3–BaSO4 kali kelarutan
c. B a C O 3 – C a C O 3 – suatu garam
CaSO4–BaSO4
d. C a C O 3 – C a S O 4 –
BaCO3–BaSO4
e. B a C O 3 – B a S O 4 –
CaSO4–CaCO 3
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

2. Menentukan harga • Mampu menghitung Tes Uraian Pada suhu tertentu kela-
Ksp berdasarkan harga harga tetapan hasil tertulis rutan Mg(OH)2 dalam air
kelarutannya. kali kelarutan ber- sebesar 3 mol/L. Tentu-
dasarkan harga kan hasil kali kelarutan
kelarutannya. garam tersebut!

3. Menuliskan persa- • Mampu menuliskan Tes Pilihan Rumus hasil kali


maan K sp berbagai ungkapan berbagai tertulis ganda kelarutan dari senyawa
elektrolit yang sukar Ksp elektrolit yang Ba3(PO4)2 adalah . . . .
larut dalam air. sukar larut dalam a. s 2 d. 108s5
air. b. 4s 3 e. 225s6
c. 27s4

4. Menentukan kelarut- • Mampu menghitung Tes Pilihan Jika harga hasil kali ke-
an suatu elektrolit kelarutan suatu elek- tertulis ganda larutan Ag2SO4 = 3,2 × 10–6,
yang sukar larut trolit yang sukar harga kelarutan Ag2SO4
dalam air berdasar- larut berdasarkan dalam 1 L air adalah . . .
kan harga Ksp-nya. data harga Ksp atau mol.
sebaliknya. a. 1,6 × 10–6
b. 3,2 × 10–6
c. 8,0 × 10–5
d. 1,6 × 10–3
e. 9,2 × 10–3

Faktor-Faktor 5. Menjelaskan penga- • Mampu menjelas- Tes Uraian Suatu zat yang sukar
yang Meme- ruh penambahan ion kan pengaruh pe- tertulis larut dalam air AB mem-
ngaruhi Kela- senama dalam larutan nambahan ion se- punyai K sp = 10–8. Jika
rutan dan Per- berdasarkan hukum nama dalam larutan. 250 ml larutan yang
kiraan Terben- Kesetimbangan dari mengandung 4 × 10–3 mol
tuknya Endap- Le-Chatelier. B– ditambahkan ke dalam
an Berdasar- 250 ml larutan yang
kan Harga mengandung 4 × 10–3 mol
Ksp. A + , akankah terbentuk
endapan pada larutan
tersebut? Jelaskan!
6. Melakukan perhitung- • Mampu menentu- Tes Uraian Jika diketahui Ksp Mg(OH)2
an untuk menentu- kan pH larutan dari tertulis = 6 × 10–12, berapakah pH
kan pH suatu larutan harga Ksp-nya. larutan jenuh Mg(OH) 2
dari harga Ksp-nya. (*) pada suhu 25°C?

Kimia Kelas XI
243
Penilaian
Nilai dan

244
Kompetensi Materi Pokok/ Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

Silabus
7. Melakukan percoba- • Mampu memper- Tes Uji Masukkan larutan Pb(NO3)2
an untuk mengamati kirakan terbentuk- unjuk petik ke dalam buret 1 dan larut-
terbentuknya endap- nya endapan ber- kerja kerja an KCl ke dalam buret 2!
an berdasarkan harga dasarkan harga prosedur Isi empat buah tabung
Ksp suatu larutan. Ksp-nya. reaksi, masing-masing
dengan 10 ml larutan
Pb(NO 3 ) 2 , kemudian
tambahkan larutan KCl ke
dalam setiap tabung reaksi
masing-masing sebanyak
1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 ml!
Kocok setiap tabung
reaksi, diamkan sebentar
dan amati perubahan
yang terjadi! Tabung
reaksi manakah yang
menghasilkan endapan?
Panaskan tabung reaksi
yang menghasilkan
endapan dan amati
perubahan yang terjadi!
Mengapa endapan larut
kembali? Tentukan harga
Ksp campuran larutan yang
membentuk endapan dan
tuliskan persamaan reaksi
yang terjadi!
Silabus
Sekolah : ....
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Kimia
Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

5.2 M e n g e l o m - Sistem Koloid Pendidikan 1. Melakukan percoba- • Mampu mengklasi- Tes Uji petik Masukkan gula, tanah, 6 × 45 1. Buku PG Kimia
pokkan sifat- karakter an untuk mengamati fikasikan suspensi unjuk kerja dan detergen ke dalam menit Kelas XI Se-
sifat koloid dan (*) R a s a perbedaan antara kasar, larutan sejati, kerja prosedur tiga buah gelas beker A, mester 2, Intan
penerapannya ingin tahu dispersi kasar, dis- dan koloid berda- B, dan C yang telah berisi Pariwara, ha-
dalam kehi- Ekonomi persi halus, dan sarkan data hasil air! Diamkan setiap cam- laman 173–190
dupan sehari- kreatif dispersi koloid. pengamatan (keke- puran selama 15 menit. 2. Buku PR Kimia
hari. (•) Kreatif ruhan, homogen/ Amati perubahan yang Kelas XI Se-
heterogen, dan pe- terjadi! Saring dan amati mester 2, Intan
nyaringan). lagi perubahan yang Pariwara, ha-
terjadi! laman 83–92
3. S e p e r a n g k a t
2. Mengkaji literatur • Mampu mengelom- Tes Pilihan Batu apung dalam sistem alat dan bahan
untuk mengetahui pokkan jenis koloid tertulis ganda dispersi termasuk jenis untuk percoba-
klasifikasi koloid ber- berdasarkan fase koloid . . . . an perbedaan
dasarkan fase ter- terdispersi dan fase a. emulsi antara dispersi
dispersi dan fase me- pendispersi. b. aerosol kasar, dispersi
dium pendispersinya. c. sol padat halus, dan dis-
d. busa cair persi koloid
e. busa padat
3. M e n g i d e n t i f i k a s i • Mampu menyebut- Tes Pilihan Salah satu produk kos-
peranan koloid di kan peranan koloid tertulis ganda metik yang dibuat dalam
industri kosmetik, di industri kosmetik, bentuk emulsi adalah . . . .
makanan, dan farmasi, makanan, dan far- a. lipstik
melalui berbagai masi. b. maskara
referensi. (*)(•) c. cat kuku
d. gel rambut
e. pembersih muka
5.2 M e n g e l o m - Sifat-Sifat Pendidikan 1. Mengkaji literatur • Mampu menjelas- Tes Uraian Jelaskan terjadinya 8 × 45 1. Buku PG Kimia
pokkan sifat- Koloid karakter untuk mengetahui kan sifat-sifat tertulis gerak Brown pada menit Kelas XI Se-
sifat koloid dan (*) Kreatif berbagai sifat koloid. koloid (efek Tyndall, partikel koloid! mester 2, Intan
penerapannya gerak Brown, koa- Pariwara, ha-
dalam kehi- gulasi, elektrofo- laman 191–203
dupan sehari- resis). 2. Buku PR Kimia
hari. Kelas XI Se-

Kimia Kelas XI
2. Melakukan percoba- • Mampu mengamati Tes Uji petik Lakukan percobaan
an untuk mengamati sifat-sifat koloid me- unjuk kerja untuk mengamati bebe- mester 2, Intan
beberapa sifat koloid. lalui percobaan. kerja prosedur rapa sifat koloid berupa Pariwara, ha-
(*) sifat efek Tyndall meng- laman 93–102

245
gunakan karton, larutan
garam, susu cair, sirop,
dan campuran air dan
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar

246
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

tepung, sifat koloid pelin- 3. S e p e r a n g k a t


dung dengan mencam- alat dan bahan

Silabus
pur minyak goreng, air, untuk perco-
lalu ditambah cairan baan sifat-sifat
pencuci piring, serta sifat koloid
koagulasi dengan men-
campur susu cair dan air
perasan jeruk!
3. Menyebutkan per- • Mampu menjelas- Tes Pilihan Pernyataan yang tepat
bedaan koloid liofob kan koloid liofob dan tertulis ganda mengenai sol liofil dan
dan liofil. liofil. sol liofob adalah . . . .
a. sol liofob lebih stabil
daripada sol liofil
b. sol liofil memberikan
efek Tyndall yang
sangat jelas
c. sol liofil menunjuk-
kan gerak Brown
dengan sangat jelas
d. partikel terdispersi
sol liofil mampu
mengadsopsi molekul
e. sol liofob mudah
dikoagulasikan
dengan penambah-
an elektrolit
5.1 Membuat ber- Pembuatan Pendidikan • Melakukan percoba- • Mampu menjelas- Tes Uji petik Lakukan percobaan untuk 1. Buku PG Kimia
bagai sistem Koloid karakter an untuk membuat kan proses pem- unjuk kerja membuat sol Fe(OH) 3 Kelas XI Se-
koloid dengan (**) B e k e r j a sol Fe(OH) 3 secara buatan koloid mela- kerja prosedur dengan cara menam- mester 2, Intan
bahan-bahan sama kondensasi. lui percobaan. bahkan larutan FeCl3 ke Pariwara, ha-
yang ada di Ekonomi dalam air mendidih laman 204–258
sekitarnya. hingga terbentuk sol! 2. Buku PR Kimia
kreatif
Kelas XI Se-
(•) Kreatif
mester 2, Intan
• Melakukan percoba- Tes Uji petik Lakukan percobaan
Pariwara, ha-
an untuk membuat unjuk kerja untuk membuat koloid laman 103–110
koloid secara dispersi. kerja prosedur secara dispersi dan mem- 3. S e p e r a n g k a t
(**)(•) bandingkan hasilnya alat dan bahan
menggunakan amilum untuk percoba-
yang digerus dan tidak an pembuatan
digerus dengan penam- sol Fe(OH)3
bahan akuades dan 4. S e p e r a n g k a t
larutan iodin! alat dan bahan
untuk percoba-
an pembuatan
koloid secara
dispersi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bab II Titrasi Asam-Basa

Sekolah : ..........
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Kimia
Alokasi Waktu : 6 × 45 menit (3 × pertemuan)

Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar : 4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil
titrasi asam-basa.
Indikator Pencapaian Kompetensi
• Menentukan konsentrasi asam atau basa dengan titrasi melalui percobaan.
• Menentukan kadar zat melalui titrasi.
• Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa.
• Menentukan kadar zat dari data hasil percobaan.
• Membuat grafik titrasi dari data hasil percobaan.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. melakukan percobaan titrasi asam lemah dengan basa kuat untuk menentukan konsentrasi asam atau basa;
2. menghitung kadar zat melalui titrasi;
3. menyebutkan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa tertentu;
4. menghitung kadar zat berdasarkan data yang telah diketahui;
5. menggambarkan grafik titrasi asam-basa dari data yang ada.
Nilai dan Materi yang Diintegrasikan
1. Pendidikan Karakter : Kreatif
2. Ekonomi Kreatif : Disiplin

Materi Pembelajaran
Titrasi Asam-Basa

Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Direct Instruction (DI)
b. Cooperative Learning (CL)
2. Metode
a. Tanya jawab
b. Eksperimen
Langkah-Langkah Kegiatan

Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru menanyakan berbagai benda di lingkungan yang bersifat asam dan basa.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa dapat menyebutkan perbedaan antara asam dengan basa beserta ciri-cirinya.

Kimia Kelas XI 247


2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang stoikiometri larutan asam-basa. Guru memberi saran kepada siswa untuk
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh mengenai reaksi penetralan asam-basa dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya menghitung kadar vitamin C yang terdapat dalam buah jeruk sehingga
siswa dapat memperkirakan jumlah buah jeruk maksimal yang dapat dikonsumsi dalam sehari.
Tujuannya agar vitamin C yang ada di dalam tubuh tidak terbuang percuma. (*)
• Guru menjelaskan cara menggambarkan grafik titrasi asam-basa.
• Guru menjelaskan cara tepat melakukan titrasi.
(*) Pendidikan karakter (Kreatif)
b. Elaborasi
• Siswa melakukan percobaan titrasi asam-basa untuk menentukan konsentrasi dan kadar suatu
larutan beserta grafiknya. Guru membimbing siswa untuk mengembangkan sikap kerja sama dengan
siswa lain saat praktikum. Guru mengarahkan siswa untuk membagi tugas dalam kelompok dan
saling membantu satu sama lain. Dengan bekerja sama, pekerjaan akan lebih mudah dilakukan
sehingga pekerjaan lebih cepat selesai dengan hasil yang memuaskan. Selain itu, guru perlu
menanamkan sikap disiplin dalam diri siswa dengan melakukan praktikum sesuai prosedur kerja.
Guru mengingatkan siswa untuk melakukan titrasi secara perlahan dan tidak terburu-buru. Guru
mengingatkan kepada siswa untuk memenuhi tata tertib di laboratorium, di antaranya dengan
membuang sisa zat kimia di tempat yang disediakan. Dengan demikian, siswa akan terbiasa
melakukan segala sesuatu sesuai aturan dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak menimbulkan
dampak negatif bagi lingkungan. (•)
• Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai hasil percobaan.
(•) Ekonomi kreatif (disiplin)
c. Konfirmasi
Guru meminta siswa membuat laporan sementara hasil percobaan dan menugasi untuk membuat laporan
hasil praktikum yang telah dilakukan.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)


Guru meminta siswa menyiapkan pembahasan hasil percobaan bersama teman kelompoknya.

Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Guru menanyakan cara menitrasi larutan asam-basa.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa dapat menjelaskan cara melakukan titrasi larutan asam-basa.

2. Kegiatan Inti (30 menit)


a. Eksplorasi
Guru menjelaskan kembali prinsip percobaan titrasi larutan asam-basa.
b. Elaborasi
Siswa menyiapkan pembahasan hasil percobaan bersama teman kelompoknya.
c. Konfirmasi
• Guru meminta siswa yang mewakili kelompoknya untuk membacakan pembahasan hasil percobaan.
• Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil percobaan.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
Guru meminta siswa mempelajari kembali seluruh materi titrasi asam-basa.

248 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru menanyakan contoh reaksi penetralan yang ada di lingkungan.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui cara menghitung konsentrasi dan kadar larutan melalui titrasi asam-basa.

2. Kegiatan Inti (75 menit)


a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan kembali cara perhitungan titrasi asam-basa.
• Guru memberikan contoh soal perhitungan titrasi asam-basa.
b. Elaborasi
Siswa mengerjakan soal-soal uji kompetensi.
c. Konfirmasi
Guru bersama siswa membahas soal-soal yang dikerjakan oleh siswa.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)


Guru menugasi siswa untuk mengerjakan soal-soal ulangan harian pada bab ini.
Alat dan Sumber Belajar
1. Buku PG Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara, 2013
2. Buku PR Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara, 2013
3. Seperangkat alat dan bahan untuk percobaan titrasi basa lemah dengan asam kuat
4. Buku BSE Kimia 2 untuk SMA/MA Kelas XI, Ari Harnanto dan Ruminten, Jakarta, Pusat Perbukuan Depdiknas,
2009

Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
a. Teknik Penilaian
1) Tes Tertulis
2) Tes Unjuk Kerja
b. Bentuk Instrumen
1) Pilihan ganda
2) Uraian
3) Uji petik kerja prosedur
2. Contoh Instrumen
a. Pilihan Ganda
Sebanyak 20 ml larutan asam klorida yang mempunyai pH = 2 – log 2,5 dinetralkan dengan larutan
kalium hidroksida yang mempunyai pH = 12 + log 2. Volume basa yang diperlukan sebanyak . . . ml.
a. 5 d. 20
b. 10 e. 25
c. 15
b. Uraian
Sebanyak 40 ml larutan HCN dititrasi dengan larutan KOH 0,02 M. Titik ekuivalen terjadi saat volume
KOH yang ditambahkan sebanyak 30 ml.
a. Tentukan konsentrasi larutan HCN!
b. Buatlah grafik titrasi asam-basa dari larutan-larutan tersebut!

Kimia Kelas XI 249


c. Uji Petik Kerja Prosedur
Lakukan percobaan untuk menentukan konsentrasi dan kadar cuka makan dengan cara menitrasi
25 ml larutan cuka makan yang telah diencerkan dengan larutan NaOH yang telah distandarisasi! Gunakan
indikator fenolftalein dan ukurlah pH titrat pada setiap penambahan 1 ml NaOH menggunakan kertas
indikator universal! Lakukan percobaan hingga terjadi perubahan warna!
Rubrik:
No. Aspek Skor Maksimum Skor Perolehan Siswa

1. Kesesuaian kegiatan dengan prosedur 20 ...


2. Perolehan data 10 ...
3. Pembahasan pertanyaan 15 ...
4. Kesimpulan 5 ...

Total 50

jumlah skor perolehan siswa


Nilai akhir = × 100
jumlah skor maksimum

________, ______________

Mengetahui
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran

........................ .........................
____________________________ _____________________________
NIP _______________________ NIP _________________________

250 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bab III Larutan Penyangga dan Peranannya dalam Tubuh

Sekolah : ..........
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Kimia
Alokasi Waktu : 4 × 45 menit (2 × pertemuan)

Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi Dasar : 4.3 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam
tubuh makhluk hidup.

Indikator Pencapaian Kompetensi


• Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga melalui percobaan.
• Menghitung pH dan pOH larutan penyangga.
• Menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan
pengenceran.
• Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. merancang dan melakukan percobaan untuk mengamati sifat larutan penyangga dan bukan penyangga dengan
penambahan asam, basa, atau pengenceran;
2. menghitung pH dan pOH larutan penyangga;
3. menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan
pengenceran;
4. menyebutkan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai dan Materi yang Diintegrasikan
1. Pendidikan Karakter : Kerja keras
2. Ekonomi Kreatif : Kreatif
Materi Pembelajaran
Sifat-Sifat dan Fungsi Larutan Penyangga
Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Direct Instruction (DI)
b. Cooperative Learning (CL)
2. Metode
a. Tanya jawab
b. Eksperimen

Kimia Kelas XI 251


Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru memberi gambaran tentang pentingnya larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa dapat menghitung pH suatu larutan.

2. Kegiatan Inti (75 menit)


a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang larutan penyangga.
• Guru menjelaskan dengan rinci cara kerja larutan penyangga sehingga larutan tersebut
mempertahankan pH.
b. Elaborasi
• Siswa melakukan percobaan membedakan larutan penyangga dan bukan penyangga.
• Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai hasil percobaan.
c. Konfirmasi
Guru meminta siswa membuat kesimpulan sementara dari hasil pengamatan.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
Guru meminta siswa menyiapkan pembahasan hasil percobaan bersama anggota kelompoknya.

Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru menanyakan kembali hasil pengamatan percobaan pada pertemuan pertama.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa dapat menjelaskan cara menghitung pH larutan penyangga.

2. Kegiatan Inti (75 menit)


a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan kembali cara menghitung pH larutan penyangga.
• Guru menjelaskan pengaruh penambahan asam atau basa serta pengenceran terhadap pH larutan
penyangga.
• Guru menjelaskan fungsi larutan penyangga. Setelah mengetahui fungsi larutan penyangga dalam
kehidupan sehari-hari, guru membimbing siswa untuk berpikir kreatif memahami salah satu kegunaan
larutan penyangga melalui pengamatan. Siswa dapat mempraktikkan kegunaan larutan penyangga
tersebut untuk berkreasi menghasilkan produk yang berguna, misal membuat media tanaman sayur
hidroponik. Dengan demikian, siswa dapat mengambil manfaat seperti dapat berhemat dengan
mengambil sayuran dari kebun hidroponik. (•)
(•) Ekonomi Kreatif (kreatif)

252 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


b. Elaborasi
Siswa mengerjakan soal-soal Uji Kompetensi. Setelah selesai mempelajari bab ini, siswa diarahkan
untuk bekerja keras menyelesaikan perhitungan setiap soal di dalam bab ini secara mandiri. Dengan
demikian, siswa akan lebih mudah menyelesaikan soal-soal perhitungan larutan penyangga saat
ulangan. (*)
(*) Pendidikan Karakter (kerja keras)
c. Konfirmasi
Guru bersama siswa membahas soal-soal yang dikerjakan oleh siswa.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
Guru menugasi siswa mencari kegunaan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari beserta penjelasannya
secara berkelompok untuk dibuat kliping.
Alat Sumber Belajar
1. Buku PG Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara, 2013
2. Buku PR Kimia Kelas XI Semester 2, Intan Pariwara, 2013
3. Seperangkat alat dan bahan untuk percobaan larutan penyangga dan bukan penyangga
Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
a. Teknik Penilaian
1) Tes tertulis
2) Tes unjuk kerja
b. Bentuk Instrumen
1) Pilihan ganda
2) Uraian
3) Uji petik kerja prosedur
2. Contoh Instrumen
a. Pilihan Ganda
100 ml larutan HCl yang pH-nya 1 dicampur dengan 100 ml larutan NH4OH 0,2 M. Jika diketahui
Kb NH4OH = 10–5 maka pH larutan tersebut adalah . . . .
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10
b. Uraian
Sebanyak 10 mol asam sianida direaksikan dengan natrium hidroksida sehingga membentuk larutan
penyangga dengan pH = 5. Tentukan massa natrium hidroksida yang direaksikan jika Ka = 10–5 dan
Mr NaOH = 40!
c. Uji Petik Kerja Prosedur
Lakukan percobaan untuk menentukan larutan yang bersifat penyangga dan bukan penyangga dengan
mengukur pH mula-mula, pH setelah ditambah HCl, pH setelah ditambah NaOH, dan pH setelah diencerkan
untuk larutan NaCl, campuran larutan CH3COOH dengan CH3COONa, serta campuran larutan NH3 dengan
NH4Cl!

Kimia Kelas XI 253


Rubrik:

No. Aspek Skor Maksimum Skor Perolehan Siswa

1. Kesesuaian kegiatan dengan prosedur 20 ...


2. Peroleh data 10 ...
3. Pembahasan pertanyaan 15 ...
4. Kesimpulan 5 ...

Total 50

jumlah skor perolehan siswa


Nilai akhir = jumlah skor maksimum
× 100

________, ______________

Mengetahui
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran

........................ .........................
_____________________________ _____________________________
NIP _______________________ NIP ________________________

254 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Anda mungkin juga menyukai