4. Memahami sifat-sifat 4.2 Menghitung banyak- Rasa ingin Mencoba membuat indikator alami dari berbagai
larutan asam-basa, nya pereaksi dan hasil tahu sayuran, buah, atau bunga yang ada di lingkungan
metode pengukuran, reaksi dalam larutan siswa.
dan terapannya. elektrolit dari hasil
titrasi asam-basa.
Larutan Asam-Basa
Menjelaskan konsep asam- Menjelaskan sifat larutan Menjelaskan pH larutan Menjelaskan pH larutan
basa asam dan basa asam kuat dan basa kuat asam lemah dan basa lemah
Menjelaskan konsep asam- 1. Menyebutkan sifat 1. Menjelaskan cara me- 1. Menjelaskan cara me-
basa berdasarkan: larutan asam dan basa nentukan pH, pOH, dan nentukan:
1. teori Arrhenius 2. Menjelaskan trayek pH pKw a. derajat ionisasi;
2. teori Bronsted-Lowry berbagai indikator 2. Menentukan pH larutan b. tetapan kesetim-
3. teori Lewis 3. Mengidentifikasi larutan asam kuat dan basa bangan baik asam
yang termasuk asam kuat (Ka) maupun basa
atau basa mengguna- (Kb);
kan indikator buatan, c. pH asam lemah
kertas lakmus, dan dan basa lemah
indikator alami 2. Menjelaskan konsep
pH dalam pencemaran
2 Larutan Asam-basa
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: d
Menurut Arrhenius, asam adalah spesi yang me-
1. Jawaban: b
lepaskan H+ dalam air, sedangkan basa adalah
Pada reaksi:
spesi yang melepaskan OH– dalam air. Ba(OH)2
HCl(g) + NH3(g) → NH4Cl(s)
dalam air bersifat basa karena melepaskan ion OH–.
Menurut Arrhenius, reaksi HCl dan NH3 dalam fase
gas tidak dapat digolongkan reaksi asam-basa 6. Jawaban: d
karena tidak membentuk ion H+ dan OH–, padahal NH4+ merupakan asam konjugasi dari basa NH3
kedua senyawa tersebut merupakan asam-basa. karena NH3 mampu bertindak sebagai akseptor
Teori Arrhenius disempurnakan oleh Bronsted-Lowry proton, yaitu dengan menarik ion H+ dari molekul
yang mengemukakan teori asam-basa berdasarkan air. OH– merupakan basa konjugasi dari H2O
transfer proton (ion H+). Teori Bronsted-Lowry dapat karena H2O mampu bertindak sebagai donor proton.
diterapkan dalam reaksi HCl dan NH3. Dalam fase
gas, HCl dan NH3 tidak terionisasi karena keduanya 7. Jawaban: e
merupakan molekul kovalen dan reaksi tersebut a. HClO4 + NH2– ClO4– + NH3
tergolong reaksi asam-basa. asam 1 basa 2 basa 1 asam 2
2. Jawaban: a konjugasi
konjugasi
Garam yang bersifat netral terbentuk antara asam
kuat dengan basa kuat. Contoh garam yang b. HClO4 + NH3 ClO4– + NH4+
terbentuk antara asam sulfat dengan kalium asam 1 basa 2 basa 1 asam 2
hidroksida. Garam yang terbentuk antara asam konjugasi
kuat dengan basa lemah akan bersifat asam. konjugasi
Contoh garam yang terbentuk antara amonium
c. HClO4 + H2 O ClO4– + H3O+
hidroksida dan asam klorida serta aluminium asam 1 basa 2 basa 1 asam 2
hidroksida dan asam nitrat. Garam yang terbentuk
antara asam lemah dengan basa kuat akan bersifat konjugasi
konjugasi
basa. Contoh garam yang terbentuk antara asam
sianida dan natrium hidroksida serta asam d. HClO4 + OH– ClO4– + H2O
karbonat dan barium hidroksida. asam 1 basa 2 basa 1 asam 2
3. Jawaban: c konjugasi
Teori Bronsted-Lowry melibatkan serah terima konjugasi
proton. Teori ini memiliki kelebihan karena dapat e. HClO4 + N2H5+ H2ClO4– + N2H4
menjelaskan sifat asam-basa pada reaksi yang basa 2 asam 1 asam 2 basa 1
reversibel, yaitu reaksi yang spesinya dalam reaksi konjugasi
dapat bertindak sebagai asam dan basa. Misal konjugasi
CH 3COOH dan H 2O. Pada reaksi reversible, Jadi, senyawa HClO4 yang bersifat basa ditunjuk-
CH3COOH + H2O H3O+ + CH3COO–, reaksi ke kan pada reaksi e.
kanan CH3COOH mendonorkan proton sehingga
bertindak sebagai asam. Pada reaksi ke kiri, 8. Jawaban: e
CH 3COO – bertindak sebagai basa. Dengan F H F H
demikian pada reaksi reversible juga berlangsung | | | |
transfer proton. Sementara itu, serah terima F – B + : N – H → F – B : N – H
elektron merupakan teori dari Lewis. | | | |
4. Jawaban: e F H F H
Asam Basa
CH3COOH dapat melepas proton sehingga bersifat
asam dan dapat juga menyerap proton sehingga Dalam kulit valensi atom N dalam molekul NH3
bersifat basa. Oleh karena dapat bersifat asam terdapat tiga pasang ikatan (N – H) dan satu pasang
dan basa maka CH3COOH dikatakan bersifat elektron bebas (tidak berpasangan). Pada atom B
amfoter. H2SO4 hanya dapat melepas proton dalam molekul BF3 terdapat tiga pasang elektron
sehingga bersifat asam. Na2SO4, NaBr, dan NaCl yang berikatan (B – F). Sepasang elektron yang
merupakan garam netral. tidak berikatan pada atom N dapat disumbangkan
Kimia Kelas XI 3
kepada atom pusat B yang kemudian digunakan b. Tidak menjelaskan alasan beberapa senyawa
secara bersama-sama sehingga terjadi ikatan yang mengandung hidrogen dengan bilangan
kovalen koordinasi (B – N). Atom B pada BF3 oksidasi +1 (seperti HCl) dapat larut dalam
bertindak sebagai asam Lewis. Asam Lewis air untuk membentuk larutan asam, sedangkan
merupakan spesi yang bertindak sebagai penerima yang lain seperti CH4 tidak dapat.
pasangan elektron. Basa Lewis merupakan spesi c. Tidak menjelaskan alasan bahwa senyawa
yang bertindak sebagai pemberi pasangan yang tidak memiliki OH–, seperti Na2CO3
elektron. memiliki karakteristik seperti basa.
9. Jawaban: c 4. Persamaan reaksi Lewis:
..
NH4OH(g) + H2O(aq) → NH4OH2+(aq) + OH–(aq)
: Cl :
basa asam asam konjugasi basa –
.. | .. .. Cl Cl
konjugasi Cl Sn Cl
: Cl – Sn – Cl : + 2 : Cl– →
.. .. ..
| Cl Cl
NH4OH dan NH4OH2+ merupakan pasangan basa- : Cl :
..
asam konjugasi. H 2 O dan OH – merupakan
Asam Basa
pasangan asam-basa konjugasi. Lewis Lewis
4 Larutan Asam-basa
A. Pilihan Ganda mempunyai rasa pahit, terasa licin di kulit,
mengandung ion OH–, pH lebih dari 7, dan dapat
1. Jawaban: b membirukan kertas lakmus merah.
Uji organoleptik artinya uji dengan dicicipi.
Keberadaan asam lemah yang tidak berbahaya, 5. Jawaban: a
seperti asam sitrat pada buah jeruk dapat Perubahan warna menjadi merah pada pengujian
dibuktikan dengan cara mencicipinya. Rasa suatu larutan dengan ekstrak bunga nusa indah
masam pada buah jeruk membuktikan salah satu menunjukkan bahwa larutan tersebut termasuk
sifat asam yaitu berasa masam. Sifat korosif asam. Contoh larutan asam adalah H2S. NH4OH
artinya merusak berbagai benda logam dan dan NaOH merupakan basa, jika diuji dengan
nonlogam. Sifat ini terutama dimiliki oleh asam- ekstrak bunga nusa indah menghasilkan warna
asam kuat. Asam yang bereaksi dengan logam kuning. CH3COONa dan K2S merupakan garam
akan menghasilkan garam dengan gas H2. Asam bersifat basa sehingga jika diuji dengan ekstrak
yang bereaksi dengan basa akan menghasilkan bunga nusa indah juga akan menghasilkan warna
garam dan air. Asam yang dilarutkan dalam air kuning.
akan terurai menjadi ion positif hidrogen dan ion 6. Jawaban: a
negatif sisa asam. Ion H+ mengakibatkan korosi karena adanya ion ini
2. Jawaban: c menunjukkan tingkat keasaman. Semakin banyak
Sifat-sifat larutan basa sebagai berikut. ion H+ berarti semakin tinggi keasaman. Keasaman
1) Berasa pahit. tinggi menunjukkan tingkat korosi yang tinggi.
2) Bersifat kaustik. 7. Jawaban: c
3) Jika mengenai kulit terasa licin.
Larutan basa apabila diuji dengan kunyit maka
4) Mengubah warna kertas lakmus merah
warna indikator dalam larutan akan menjadi jingga,
menjadi biru.
jika diuji dengan daun pacar air, warna indikator
5) Terionisasi menjadi ion positif logam dan ion
dalam larutan akan menjadi kuning, jika diuji dengan
negatif hidroksil.
kubis ungu, warna indikator dalam larutan akan
6) Bereaksi dengan asam.
menjadi hijau kebiruan, jika diuji dengan umbi bit,
7) Bereaksi dengan garam.
warna indikator dalam larutan menjadi merah, jika
3. Jawaban: e diuji dengan bunga sepatu, warna indikator dalam
Asam lambung merupakan asam klorida (HCl). larutan menjadi kuning. Jadi, larutan yang diuji
Pada saat terserang sakit mag, kandungan asam tersebut kemungkinan berupa Ba(OH)2. HCl dan
lambung akan naik. Dengan adanya obat mag, H2SO4 merupakan asam, CaSO4 dan NaNO3
asam lambung akan dinetralkan oleh kandungan merupakan garam yang bersifat netral.
basa dalam obat mag, seperti magnesium
8. Jawaban: e
hidroksida (Mg(OH)2) atau aluminium hidroksida
Vitamin C merupakan asam. Apabila ke dalam
(Al(OH)3). Magnesium klorida (MgCl2) merupakan
larutan vitamin C dicelupkan kertas lakmus biru,
garam yang dapat dielektrolisis menghasilkan
magnesium. Natrium hidroksida (NaOH) warna kertas lakmus akan berubah dari biru
merupakan basa kuat yang digunakan dalam menjadi merah.
pembuatan sabun mandi. Natrium bikarbonat 9. Jawaban: a
(NaHCO3) terdapat dalam soda kue. Asam format
Warna Kertas Warna Kertas
(HCOOH) terdapat dalam semut. Nama Lakmus Merah Lakmus Biru
Larutan Setelah Setelah Sifat
4. Jawaban: b
Pencelupan Pencelupan
Larutan yang tidak mengubah warna kertas lakmus
merupakan larutan garam yang bersifat netral. a. Cuka Merah Merah Asam
b. Amonia Biru Biru Basa
Larutan yang bersifat netral mempunyai pH sekitar
c. Garam dapur Merah Biru Netral
7. Larutan yang bersifat asam akan mempunyai d. Air jeruk Merah Merah Asam
rasa masam, mengandung ion H+, pH kurang dari e. Barium hidroksida Biru Biru Basa
7, bersifat korosif, dan dapat memerahkan kertas
lakmus biru. Larutan yang bersifat basa
Kimia Kelas XI 5
10. Jawaban: b 3. a. 1) Bunga sepatu
1) Air limbah A 2) Bunga bugenvil
Fenolftalein, air limbah tidak berwarna 3) bunga mawar merah
sehingga pH ≤ 8,3. 4) Kunyit
Lakmus, air limbah berwarna merah sehingga 5) Umbi bit
pH ≤ 4,5. 6) Bunga nusa indah
Bromkresol ungu, air limbah berwarna kuning 7) Daun pacar air
sehingga pH ≤ 5,2. 8) Bunga kana
Jadi, pH air limbah A adalah ≤ 4,5. b. Karena ekstrak dari bahan-bahan tersebut
2) Air limbah B dapat memberikan warna yang berbeda dalam
Fenolftalein, air limbah berwarna merah larutan asam atau basa.
sehingga pH ≥ 10,0. Warna Larutan
Lakmus, air limbah berwarna biru sehingga Tumbuhan
Asam Basa
pH ≥ 8,3.
Bromkresol ungu, air limbah berwarna ungu Kunyit Kuning Jingga
Umbi bit Biru Merah
sehingga pH ≥ 6,8. Daun pacar air Merah Kuning
Jadi, pH air limbah B adalah ≥ 10,0. Bunga kana Merah Kuning
Bunga nusa indah Merah Kuning
B. Uraian Bunga sepatu Merah Kuning
1. Sifat basa pada suatu larutan dapat diketahui Bunga bugenvil Ungu Kuning
Bunga mawar merah Merah muda Hijau
dengan cara menguji larutan tersebut dengan suatu
indikator, misal kertas lakmus. Larutan basa saat 4. Larutan asam jawa dan larutan teh bersifat asam
diuji dengan kertas lakmus akan memberikan sehingga jika diuji dengan kertas lakmus merah,
warna biru pada kertas lakmus. kertas lakmus tidak berubah warna. Jika diuji
2. Cuka atau asam asetat (CH 3 COOH) jika dengan kertas lakmus biru, kertas lakmus akan
direaksikan dengan logam seng (Zn) akan berubah menjadi merah. Larutan kapur dan larutan
menghasilkan seng asetat dan gas H2. sampo bersifat basa sehingga jika diuji dengan
kertas lakmus biru, kertas lakmus tidak berubah
Zn(s) + 2CH3COOH(aq) → (CH3COO)2Zn(aq) + H2(g)
warna. Jika diuji dengan kertas lakmus merah,
Sifat senyawa asam yang ditunjukkan pada reaksi kertas lakmus akan berubah menjadi biru.
tersebut adalah bereaksi dengan logam
menghasilkan garam dan gas H2. Gas H2 akan 5. Pengujian larutan menggunakan indikator metil
tampak dalam bentuk gelembung-gelembung gas. merah; larutan berwarna jingga maka pH larutan
Cuka atau asam asetat (CH3COOH) jika direaksikan 4,4 ≤ pH ≤ 6,2. Pengujian larutan menggunakan
dengan kalsium karbonat (CaCO 3 ) akan indikator bromtimol biru, larutan berwarna hijau
menghasilkan kalsium asetat, gas CO2, dan air. maka pH larutan 6,0 ≤ pH ≤ 7,6. Pengujian larutan
CaCO3 + 2CH3COOH → (CH3COO)2Ca + CO2 + H2O menggunakan indikator metil jingga, larutan
berwarna kuning maka pH larutan ≥ 4,4. Pengujian
Sifat senyawa asam yang ditunjukkan pada reaksi
larutan menggunakan indikator bromkresol hijau,
tersebut adalah bereaksi dengan karbonat
larutan berwarna biru maka pH larutan ≥ 5,4. Jadi,
menghasilkan garam, air, dan gas CO2. Gas CO2
pH untuk larutan Y berkisar antara 6,0 ≤ pH ≤ 6,2.
akan tampak dalam bentuk gelembung-gelembung
gas.
6 Larutan Asam-basa
4. Jawaban: d mol NaOH
[H+] air = 10–7 = 3 × 10–2 M
volume NaOH
Jika [H+] larutan lebih besar daripada 10–7, berarti
larutan tersebut bersifat asam. Di antara larutan mol NaOH
= 3 × 10–2 M
NH4OH, NaOH, air sabun, cuka, dan air detergen, 2L
larutan yang bersifat asam yaitu cuka. Jadi, cuka mol NaOH = 6 × 10–2 mol
mempunyai harga [H+] lebih besar daripada harga 9. Jawaban: b
[H+] dalam air.
1) HCl 0,01 M
5. Jawaban: e [H+] = [HCl] × valensi
Larutan yang bersifat paling basa mempunyai harga = 0,01 M × 1
pH paling besar atau mendekati 14. Berdasarkan = 10–2 M
tabel tersebut, EOH mempunyai harga pH paling pH = –log [H+] = –log 10–2 = 2
besar, yaitu 13,0 sehingga EOH bersifat paling
basa di antara larutan yang lain. 2) HNO3 0,02 M
[H+] = [HNO3] × valensi
6. Jawaban: e = 0,02 M × 1
1) Asam bromida (HBr) = 2 × 10–2 M
HBr H+ + Br– = asam monovalen pH = –log [H+]
2) Asam sianida (HCN) = –log 2 × 10–2
HCN → H+ + CN– = asam monovalen = 2 – log 2
3) Asam nitrit (HNO2) 3) H2SO4 0,001 M
HNO2 → H+ + NO2– = asam monovalen [H+] = [H2SO4] × valensi
4) Asam nitrat (HNO3) = 0,001 M × 2
HNO3 H+ + NO3– = asam monovalen = 2 × 10–3 M
5) Asam karbonat (H2CO3) pH = –log [H+]
H2CO3 H+ + CO32– = asam bivalen = –log 2 × 10–3
Dari persamaan reaksi, terlihat bahwa valensi = 3 – log 2
asam dua (asam bivalen) dimiliki oleh asam 4) NaOH 0,01 M
karbonat. [OH–]= [NaOH] × valensi
7. Jawaban: a = 0,01 × 1
massa H2SO 4 = 10–2 M
Mol H2SO4 = Mr H2SO 4 pOH = –log [OH–] = –log 10–2 = 2
=
massa H2SO 4 pH = pKw – pOH = 14 – 2 = 12
(2 × Ar H) + (1 × Ar S) + (4 × Ar O)
1,96 gram
5) Ba(OH)2 0,002 M
= ((2 × 1) + (1 × 32) + (4 × 16)) gram/mol [OH–]= [Ba(OH)2] × valensi
1,96 gram = 0,002 × 2
= = 0,02 mol
98 gram / mol = 4 × 10–3 M
0,02 mol
pOH = –log [OH–]
mol H2SO 4
[H2SO4] = volume H2SO 4
= 0,2 L
= 0,1 M = –log 4 × 10–3
+ = 3 – log 4
H2SO4 2H + SO42–
pH = pKw – pOH
[H ] = 2 × 0,1 M = 2 × 10–1 M
+
= 14 – (3 – log 4)
pH = –log [H+] = –log 2 × 10–1 = 1 – log 2 = 11 + log 4
8. Jawaban: d
10. Jawaban: e
pH NaOH = 12 + log 3
Semakin ungu warna pada indiaktor universal,
pOH = 14 – pH = 14 – (12 + log 3) = 2 – log 3
berarti larutan semakin bersifat basa (pH paling
pOH = –log [OH–]
besar).
2 – log 3 = –log [OH–]
–log 3 × 10–2 = –log [OH–] 1) KOH 0,5 M
[OH–] = 3 × 10–2 KOH(aq) K+(aq) + OH–(aq)
[OH–] = [NaOH] = 3 × 10–2 M KOH bervalensi 1
[OH–] = 1 × 0,5 M = 0,5 M
Kimia Kelas XI 7
pOH = –log [OH–] B. Uraian
= –log 5 × 10–1 1. pH merupakan derajat keasaman yang digunakan
= 1 – log 5 untuk menyatakan ukuran konsentrasi ion hidrogen
pH = pKw – pOH dalam suatu larutan.
= 14 – (1 – log 5)
2. Penambahan ion H+ ke dalam air mengakibatkan
= 13 + log 5
kesetimbangan ionisasi air bergeser ke kiri
= 13,7
sehingga konsentrasi ion OH – berkurang,
2) NaOH 0,3 M sedangkan konsentrasi ion H+ meningkat. Dengan
NaOH(aq) Na+(aq) + OH–(aq) demikian air berubah sifat menjadi asam.
NaOH bervalensi 1
3. Ionisasi NaOH : NaOH(aq) Na+(aq) + OH–(aq)
[OH–] = 1 × 0,3 M = 0,3 M
[Na ] = [OH ] = [NaOH] = 0,1 M = 10–1 M
+ –
pOH = –log [OH–]
Kw = [H+][OH–]
= –log 3 × 10–1
= 1 – log 3 10–14 = [H+]10–1
pH = pKw – pOH 10−14
= 14 – (1 – log 3) [H+] = = 10–13 M
10−1
= 13 + log 3 Jadi, konsentrasi ion OH– = 10–1 M, sedangkan
= 13,5 konsentrasi ion H+ = 10–13 M.
3) Ba(OH)2 0,2 M
4. H2SO4 2H+ + SO42–
Ba(OH)2(aq) Ba2+(aq) + 2OH–(aq)
pOH = 11,7
Ba(OH) bervalensi 2
[OH–] = 2 × 0,2 M pH = pKw – pOH
= 0,4 M = 14 – 11,7
pOH = –log [OH–] = 2,3
= –log 4 × 10–1 2,3 = 3 – 0,7
= 1 – log 4 = 3 – log 5
pH = pKw – pOH = –log 5 × 10–3
= 14 – (1 – log 4) = –log [H+]
= 13 + log 4 [H ] = 5 × 10–3 M
+
8 Larutan Asam-basa
A. Pilihan Ganda 6. Jawaban: b
1. Jawaban: e [OH–] = α × b
Asam tripotik (asam berbasa tiga) adalah senyawa = 10% × 0,5
asam yang melepaskan tiga ion H+, misal H3PO4. = 5 × 10–2 M
HF dan HCN merupakan contoh asam berbasa pOH = –log [OH–] = –log 5 × 10–2
satu), yaitu senyawa asam yang melepaskan = 2 – log 5
1 ion H+. H2CO3 dan H2C2O4 merupakan contoh pH = 14 – pOH
asam berbasa dua), yaitu senyawa asam yang = 14 – (2 – log 5)
melepaskan dua ion H+. = 12 + log 5
2. Jawaban: c 7. Jawaban: d
Dalam air, NH3 akan terionisasi sebagai berikut. H2SO4 = asam kuat,
NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH–(aq) C6H5COOH = asam lemah
[OH–] = Kb × b [H+] = [H2SO4] · valensi
= 5 · 10–4 · 2
= 1,8 × 10−5 × 0,5
= 10–3 M
= 9 × 10 −6
[H+ ] H2SO4 = [H+ ] C6H5COOH
= 3 × 10–3
Jadi, konsentrasi OH– adalah 3 × 10–3 M. ⇔ 10–3 = Ka ⋅ a
–3 2
⇔ (10 ) = Ka · 0,025
3. Jawaban: e
Semakin besar harga Ka, kekuatan asam semakin ⇔ Ka = 4 · 10–5
besar. Dari data terlihat, harga Ka terbesar dimiliki Jadi, tetapan ionisasi asam benzoat 4 · 10–5.
oleh asam asetat yaitu 1,8 × 10–5 dan Ka terkecil 8. Jawaban: c
dimiliki oleh asam fluorida yaitu 7,2 × 10–10. Jadi, Reaksi ionisasi HCOOH sebagai berikut.
urutan kekuatan asam dari yang lemah ke yang HCOOH(aq) → H+(aq) + HCOO–(aq)
paling kuat ditunjukkan oleh nomor 3) – 2) – 1). [H+] = Ka · a
4. Jawaban: d
a = 0,1 M = 1,7 × 10−4 × 1
pH = 3 = 1,3 × 10–2 M
pH = –log [H+] 9. Jawaban: d
3 = –log [H+] NH4OH NH4+ + OH–
–log 10–3 = –log [H+] 2,5 gram 2,5
2,5 gram NH4OH = Mr NH4OH = 35
[H+] = 10–3
= 0,071 mol
[H+ ] 10−3
α= = = 10–2 0,071
a 10−1 Konsentrasi NH4OH = 0,4 = 0,1775 M
Jadi, harga derajat ionisasi asam lemah adalah
[OH–] = [NH4OH] × α
0,01.
= 0,1775 × 0,01
5. Jawaban: b = 1,775 × 10–3 M
pH = –log [H+] → [H+] = α · a pOH = 3 – log 1,775
pH = –log α · a = 3 – 0,2492
4 = –log 10–7 · a = 2,7508
4 = 7 – log a pH = 14 – 2,7508
–log a = –3 = 11,2492
a = 10–3 M Jadi, pH larutan sebesar 11,2492.
Jadi, konsentrasi asam lemah tersebut 10–3 M.
Kimia Kelas XI 9
10. Jawaban: c 15. Jawaban: d
α = 1% = 0,01 pH = 5
Ka = a × α2 –log [H+] = 5
Ka = 0,1 × (0, 01)2 = 10–5 –log [H+] = –log 10–5
11. Jawaban: c [H+] = 10–5
Larutan asam asetat mempunyai pH sama dengan [H+] = Ka × a
larutan HCl sehingga [H+] keduanya juga sama.
[H+] dalam CH3COOH = [H+] dalam HCl 10–5 = K a × 10 −2
K a CH3 COOH × [CH3 COOH] = [HCl] × valensi 10–10 = Ka × 10–2
Ka = 10–8
2 × 10−5 × [CH3 COOH] = 2 × 10 × 1
–3
pKa = –log Ka = –log 10–8 = 8
2 × 10–5 × [CH3COOH] = 4 × 10–6
[CH3COOH] = 2 × 10–1 M B. Uraian
= 0,20 M
1. [H+] = Ka × a
Jadi, konsentrasi asam asetat adalah 0,20 M.
4 × 10–3 = K a × 0,04
12. Jawaban: d –5
1,6 × 10 = Ka × 0,04
[H+] = Ka ⋅ a Ka = 4 × 10–4
pH = 4 → [H+] = 10–4 K 4 × 10 −4
α2 = aa = = 10–2 = 0,01
10–4 = 1,8 ⋅ 10−5 ⋅ a 0,04
α = 10–1 = 0,1
a = 5,5 · 10–4 M
Jadi, harga Ka HCOOH = 4 × 10–4 dan α HCOOH
pH = 5 → [H+] = 10–5 = 0,1.
10–5 = 1,8 ⋅ 10−5 ⋅ a Kb × b
2. [OH–] =
a = 5,5 · 10–6 M
−5
Pengenceran: V1 · M1 = V2 · M2 3 × 10–3 = 1,8 × 10 × b
misal: V1 = 1 L 9 × 10–6 = 1,8 × 10–5 × b
1 · 5,5 · 10–4 = V2 · 5,5 · 10–6 b = 5 × 10–1 mol/L
mol = b × Vair
⇔ V2 = 100 L
= 5 × 10–1 mol/L × 0,8 L = 0,4 mol
Jadi, larutan asam sitrat akan mengalami perubahan Volume NH3 = mol × 22,4 L/mol
pH dari 4 menjadi 5 jika diencerkan 100 kali. = 0,4 mol × 22,4 L/mol
13. Jawaban: d = 8,96 liter
(M1 × V1) + (M2 × V2 ) + (M3 × V3 ) 3. pH = 3, berarti [H+] = 10–3 M
Mtotal = Vtotal
1.000
(0,5 × 300) + (0,25 × 500) + (0 × 200) [H+] = K a × 0,02 ×
= 300 + 500 + 200
600
10 Larutan Asam-basa
mol CH3COOH = [CH3COOH] × volume
[OH–] = [KNH4OH] × K b
= 2 × 0,5
= 1 mol
= (10 −1)(1× 10 −5 )
Berat CH3COOH = mol × Mr CH3COOH
= 1 × 60
= 1× 10 −6 = 1 × 10–3 M
= 60 g
pOH = –log [OH–]
= –log 1 × 10–3 Ka
=3 b. α = [CH3COOH]
pH = pKw – pOH = 14 – 3 = 11
Jadi, pH larutan KNH4OH tersebut adalah 11. 1,8 × 10−5
= 6 × 10−3
5. a. [H+] = Ka × [CH3COOH] = 0,0548
6 × 10–3 = 1,8 × 10−5 × [CH3COOH]
[CH3COOH] = 2 M
5. Jawaban: c
A. Pilihan Ganda
HClO4 + CH3COOH ClO4– + CH3COOH2+
1. Jawaban: d
HClO4 = asam Bronsted-Lowry karena dapat
Menurut Arrhenius, basa adalah larutan yang dalam
air dapat menghasilkan ion OH–. Sementara itu, memberikan proton.
asam menurut Arrhenius adalah larutan yang CH3COOH = basa Bronsted-Lowry karena dapat
dalam air dapat terionisasi menghasilkan ion H+. menerima proton.
ClO4– = basa konjugasi dari HClO4.
2. Jawaban: b CH3COOH2+ = asam konjugasi dari CH3COOH.
1) NH4+ + H2O NH3 + H3O+
6. Jawaban: d
asam 1 basa 2 basa 1 asam 2
Asam Bronsted-Lowry merupakan donor proton
konjugasi (H+). Asam ini terdapat pada reaksi:
konjugasi 1) NH4+ → NH3, donor H+
2) HSO4– → SO42–, donor H+
2) CH3COOH + HNO2 CH3COOH2+ + NO2–
basa 2 asam 1 asam 2 basa 1 3) CH3COOH → CH3COO–, donor H+
4) H2O → OH–, donor H+
konjugasi
konjugasi
Reaksi NaH + H2O → H2 + Na+ + OH– bukan donor
proton, tetapi donor ion OH– (ion hidroksida).
3. Jawaban: e
Lewis mendefinisikan asam dan basa berdasarkan 7. Jawaban: c
serah terima pasangan elektron. Asam adalah Asam konjugasi dari ion monohidrogen fosfat
akseptor atau penerima pasangan elektron, (HPO42–) adalah H2PO4–.
sedangkan basa adalah donor atau pemberi Asam konjugasi akan mempunyai kelebihan satu
pasangan elektron. H dari pasangan basanya.
4. Jawaban: e 8. Jawaban: d
Menurut Arrhenius, H2O bersifat netral karena H2O bersifat asam terdapat pada reaksi:
dapat menghasilkan ion H+ dan OH– yang sama 1) RNH2 + H2O RNH3+ + OH–
banyak. Teori asam-basa Arrhenius mempunyai 2) HS– + H2O H2S + OH–
kelemahan karena kurang mencakup pengertian
H2O melepaskan H menjadi OH–.
+
yang luas. Dalam teori ini, pelarut yang digunakan
H2O pada reaksi berikut bersifat basa.
harus berupa air. Meskipun air merupakan pelarut
universal, tetapi pelarut lain seperti alkohol, H2PO4– + H2O HPO42– + H3O+
benzena, amonia cair, dan karbon tetraklorida juga H2O menerima H menjadi H3O+.
+
sering digunakan.
Kimia Kelas XI 11
9. Jawaban: c 17. Jawaban: d
Asam menurut Bronsted-Lowry adalah larutan Suatu larutan dengan pH semakin kecil dari 7,
yang dapat mendonorkan proton atau ion H+. Jadi, menunjukkan bahwa larutan tersebut semakin
larutan asam tersebut harus mengandung atom H. meningkat derajat keasamannya. Sebaliknya, suatu
Di antara larutan H3PO4, H2O, HCl, CO32–, dan larutan dengan pH semakin besar dari 7
HCO3– yang tidak mempunyai atom H adalah ion menunjukkan bahwa larutan tersebut semakin
meningkat derajat kebasaannya. Warna kertas
CO32–. Jadi, ion ini bukan asam.
indikator universal semakin tua menunjukkan bahwa
10. Jawaban: d derajat kebasaan suatu larutan semakin besar.
Menurut Arrhenius, suatu larutan dikatakan 18. Jawaban: d
mempunyai sifat basa jika dapat menghasilkan ion Semakin kecil harga pH larutan, semakin kuat sifat
hidroksida (OH–) jika dilarutkan dalam air. Natrium asam. Jadi, urutan tingkat keasaman dari yang
hidroksida (NaOH) akan mengalami ionisasi paling rendah ke paling tinggi adalah hati ayam,
menjadi Na+ dan OH– jika dilarutkan ke dalam air. darah, urine, susu, dan sari buah anggur atau 4),
11. Jawaban: c 2), 1), 3), dan 5).
H+ × HS− 19. Jawaban: c
K1 = H2S [H+] berbanding besar dengan pOH. Semakin besar
pOH, [H+] semakin besar.
H+ × S2 −
K2 = 1) NaOH 0,1 M, pOH = 1
HS−
pH = pKw – pOH = 14 – 1 = 13
Ktotal = K1 × K2 –log [H+] = 13
H+ × HS− H+ × S2 − [H+] = 10–13
= H2S ×
HS − 2) CH3COOH 0,01 M, pOH = 9
pH = pKw – pOH = 14 – 9 = 3
H2 + × S2 −
= H2S
–log [H+] = 3
[H+] = 10–3
12. Jawaban: c 3) HCl 0,01 M, pOH = 12
Sifat basa ditentukan oleh ion OH–. Oleh karena glikol pH = pKw – pOH = 14 – 12 = 2
tidak melepaskan ion OH– dalam air, glikol tidak –log [H+] = 2
bersifat basa, meskipun mempunyai 2 gugus OH. [H+] = 10–2
13. Jawaban: a 4) NH4OH 0,01 M, pOH = 5
Di dalam teh terdapat asam tanat. Sabun, sampo, pH = pKw – pOH = 14 – 5 = 9
deodorant, dan antasida (obat mag) mengandung –log [H+] = 9
senyawa basa. [H+] = 10–9
14. Jawaban: b 5) H2O, pOH = 7
Metil merah: jingga → 4,4 ≤ pH ≤ 6,2 pH = pKw – pOH = 14 – 7 = 7
Bromtimol biru: kuning → pH ≤ 6,0 –log [H+] = –log 10–7
Fenolftalein: tidak berwarna → pH ≤ 8,2 [H+] = 10–7
Dengan demikian, pH larutan adalah 4,4 ≤ pH ≤ 6,0. Jadi, HCl 0,01 M mempunyai [H+] terbesar di antara
15. Jawaban: e NaOH, CH3COOH, NH4OH, dan H2O.
Syarat utama zat sebagai indikator adalah apabila 20. Jawaban: c
dapat memberi warna yang berbeda pada suasana Indikator fenolftalein mempunyai trayek pH 8,3–10,0
asam dan basa. dengan trayek warna tidak berwarna hingga merah.
16. Jawaban: e Air kapur dengan pH = 11 akan menghasilkan
Indikator alami adalah indikator yang berasal dari warna merah karena pH ≥ 10,0 merupakan trayek
ekstrak atau sari tumbuhan dan bunga yang berada pH yang menghasilkan warna merah.
di lingkungan. Contoh indikator alami meliputi 21. Jawaban: a
bunga sepatu, kulit manggis, kubis ungu, kunyit, H2SO4 2H+ + SO42–
dan bunga kana. [H+] = [H2SO4] × valensi = 0,1 × 2 = 0,2 M
pH = –log [H+] = –log 2 × 10–1 = 1 – log 2
12 Larutan Asam-basa
22. Jawaban: a 25. Jawaban: d
Kekuatan asam dapat dilihat dari harga pH. 1) 0,1 mol KOH dalam 2 liter larutan
Semakin kecil pH, asam semakin kuat. Harga pH mol KOH 0,1mol
asam lemah dihitung dari konsentrasi ion H+ yang MKOH = volume KOH = 2L
= 0,05 M
dirumuskan dengan: [H+] = K a ⋅ M
KOH K+ + OH–
Pada soal di atas konsentrasi semua larutan
[OH–] = [KOH] × valensi = 0,05 × 1 = 0,05 M
dianggap sama yaitu 1 M sehingga [H+] = Ka .
pOH = –log [OH–] = –log 5 × 10–2 = 2 – log 5
+ −8 –4
1) [H ]HOCl = 2,8 × 10 = 1,6 × 10 pH = pKw – pOH
–4
pH = –log 1,6 × 10 = 4 – log 1,6 = 14 – (2 – log 5) = 12 + log 5
2) [H+]HCN = 6,0 × 10 −10 = 2,4 × 10
–5
2) 0,01 mol KOH dalam 1 liter larutan
pH = –log 2,4 × 10–5 = 5 – log 2,4 mol KOH 0,01mol
MKOH = volume KOH = 1L
= 0,01 M
+ −5 –3
3) [H ]CH COOH = 1,8 × 10 = 4,2 × 10
3
pH = –log 4,2 × 10–3 = 3 – log 4,2 KOH K+ + OH–
[OH–] = [KOH] × valensi = 0,01 × 1 = 0,01 M
4) [H+]C H COOH = 6,5 × 10 −5 = 8,1 × 10–3 pOH = –log [OH–] = –log 10–2 = 2
6 5
pH = –log 8,1 × 10–3 = 3 – log 8,1 pH = pKw – pOH
Jadi, urutan kekuatan asam dari yang paling lemah
= 14 – 2
ke yang paling kuat yaitu HCN, HOCl, CH3COOH,
dan C6H5COOH. = 12
3) 0,4 gram NaOH dalam 1 liter larutan
23. Jawaban: a
massa NaOH
VHNO = 100 ml = 0,1 L Mol NaOH =
3 Mr NaOH
massa HNO 3
Mol HNO3 = Mr HNO 3
massa NaOH
= (1 × Ar Na) + (1 × Ar O) + (1 × Ar H)
massa HNO 3
= (1 × Ar H) + (1 × Ar N) + (3 × Ar O) 0,4 gram
= ((1 × 23) + (1 × 16) + (1 × 1)) gram/mol
0,63 gram
= 0,4 gram
((1 × 1) + (1 × 14) + (3 × 16)) gram/mol = 40 gram / mol = 0,01 mol
0,63 gram
= mol NaOH 0,01mol
63 gram/mol
MNaOH = volume NaOH = 1L
= 0,01 M
= 0,01 mol
mol 0,01mol NaOH Na+ + OH–
–1
MHNO = = = 10 M
3 volume 0,1L [OH–] = [NaOH] × valensi
HNO3 H+ + NO3– = 0,01 × 1
= 0,01 M
[H ] = [HNO3] × valensi = 10–1 × 1 = 10–1
+
pOH = –log [OH–] = –log 10–2 = 2
pH = –log [H+] = –log 10–1 = 1
pH = pKw – pOH = 14 – 2 = 12
24. Jawaban: d
4) 0,1 mol Sr(OH)2 dalam 2 liter larutan
1) KOH 0,01 M
[OH–] = [KOH] · valensi MSr(OH) =
mol Sr(OH)2
=
0,1mol
= 0,05 M
= 0,01 × 1 = 0,01 = 10–2 2 volume Sr(OH)2 2L
pOH = 2
Sr(OH)2 Sr2+ + 2OH–
pH = pKw – pOH = 14 – 2 = 12 –
[OH ] = [Sr(OH)2] × valensi
2) HCOOH 0,001 M (Ka = 10–5)
= 0,05 × 2
[H+] = Ka ⋅ a = 10−5 ⋅ 10−3 = 10–4 = 0,1 M
pH = 4 pOH = –log [OH–]
Perbandingan pH larutan KOH : pH larutan HCOOH = –log 10–1
⇔ 12 : 4 ⇔ 3 : 1 =1
pH = pKw – pOH
= 14 – 1
= 13
Kimia Kelas XI 13
5) 0,74 gram Ca(OH)2 dalam 0,5 liter larutan yang dapat terionisasi sempurna dalam air. H2SO4
mol Ca(OH)2 merupakan asam kuat yang dapat terionisasi
massa Ca(OH)2 sempurna dalam air. CH3COOH merupakan asam
= Mr Ca(OH)2 lemah yang mudah larut dalam air.
massa Ca(OH)2
= (1 × Ar Ca) + (2 × Ar O) + (2 × Ar H)
29. Sebanyak 10 ml larutan HCl mengandung 18,25%
berat HCl (massa jenis = 1,08 g/ml) diencerkan
0,74 gram
= dengan penambahan air hingga volumenya 500 ml.
((1 × 40) + (2 × 16) + (2 × 1)) gram/mol
Apabila Mr HCl = 36,5, pH setelah pengenceran
0,74 gram adalah . . . .
=
(40 + 32 + 2) gram / mol
a. 2 d. 5
0,74 gram b. 3 e. 6
=
74 gram / mol c. 4
= 0,01 mol Jawaban: a
mHCl = ρHCl × VHCl
mol Ca(OH)2 0,01mol
MCa(OH) = = = 0,02 M = 1,08 g/ml × 10 ml
2 volume Ca(OH)2 0,5 L
= 1,08 g
Ca(OH)2 Ca2+ + 2OH– Larutan HCl mengandung 18,25% berat HCl
– 18,25
[OH ] = [Ca(OH)2] × valensi = 100 × 1,08 g = 0,197 g
= 0,02 × 2
massa HCl 0,197 g
= 0,04 M Mol HCl = = 36,5 g/mol = 0,005 mol
Mr HCl
pOH = –log [OH–] = –log 4 × 10–2 = 2 – log 4
pH = pKw – pOH mol HCl 1.000
MHCl = = 0,005 mol × 500 L = 0,01 M
= 14 – (2 – log 4) = 12 + log 4 +
VHCl
Jadi, harga pH terbesar terdapat pada larutan [H ] = valensi × MHCl
0,1 mol Sr(OH)2 dalam 2 liter larutan. = 1 × 0,01
26. Jawaban: c = 10–2
pH air murni = 7 pH = –log [H+] = –log 10–2 = 2
1 ml = 20 tetes
30. Massa kalsium hidroksida yang harus dilarutkan
10 tetes –4
10 tetes = × 1 ml = 0,5 ml = 5 · 10 L dalam air hingga volume 500 ml agar diperoleh
20 tetes
larutan dengan pH = 12 + log 5 adalah . . . gram.
V1 · M1 = V2 · M2 (Ar : Ca = 40, O = 16, H = 1)
⇔ 5 · 10–4 · 0,1 = 2 · M2 a. 0,925 d. 46,25
⇔ M2 = 2,5 · 10–5 b. 0,463 e. 92,5
c. 9,25
[H+] = [HCl] · valensi = 2,5 · 10–5 · 1 = 2,5 · 10–5
Jawaban: a
pH = 5 – log 2,5
pH = 12 + log 5
Jadi, pH air murni berubah dari 7 menjadi
5 – log 2,5. pOH = pKw – pH
= 14 – (12 + log 5)
27. Jawaban: e
= 2 – log 5
M1 = 1 M
V1 = 20 ml pOH = –log [OH–]
V2 = 50 ml 2 – log 5 = –log [OH–]
Pengenceran: –log 5 × 10–2 = –log [OH–]
M1 × V1 = M2 × V2 [OH–] = 5 × 10–2
1 × 20 = M2 × 50 [OH–] = valensi × MCa(OH)
2
20 5 × 10–2 = 2 × MCa(OH)
M2 = 50 M = 0,4 M 2
14 Larutan Asam-basa
Massa Ca(OH)2 = mol Ca(OH)2 × Mr Ca(OH)2 2,5 · 10–5 · 0,005 = 2,5 · 10–7 · V2
= mol Ca(OH)2 × ((1 × Ar Ca) V2 = 0,5 liter = 500 ml
+ (2 × Ar O) + (2 × Ar H)) g/mol Jadi, volume larutan menjadi 500 ml.
= 1,25 × 10–2 mol × ((1 × 40)
35. Jawaban: c
+ (2 × 16) + (2 × 1)) g/mol
= 1,25 × 10–2 mol × 74 g/mol α=
Kb
b
= 0,925 gram
Kb
31. Jawaban: a 1% = 0,01
N2H5OH N2H5+ + OH–
Kb
0,01 =
[OH–] = Kb × [N2H5OH] 0,01
Kb
10–4 =
3,4 × 10–4 = 3,4 × 10−6 × [N2H5OH] 0,01
[N2H5OH] = 3,4 × 10–2 M Kb = 10–6
mol N2H5OH = 3,4 × 10–2 M × 0,5 L [OH–] = Kb × b
= 1,7 × 10–2 mol
Massa N2H5OH = mol × Mr = 10−6 × 10−2
= 1,7 × 10–2 × 50 = 0,85 gram
= 10−8
Jadi, berat N2H5OH sebesar 0,85 gram.
= 10–4
32. Jawaban: d pOH = –log [OH–]
HCO3– + H2O → H2CO3 + OH– = –log 10–4
HCO3– menerima H+ dari H2O sehingga menjadi =4
pH = pKw – pOH = 14 – 4 = 10
H2CO3. Jadi, HCO3– bertindak sebagai basa.
36. Jawaban: c
33. Jawaban: c
mol CH3COOCl2
Warna kedua larutan sama, berarti pH kedua MCH COOCl =
3 2 volume CH3COOCl2
larutan sama besar.
HCOOH 0,1 M 0,5 mol
HCl 0,002 M = 10 liter = 0,05 M
pHHCOOH = pHHCl
[H+] = Ka × a
⇔ [H+]HCOOH = [H+]HCl
⇔
= 5 × 10−2 × 5 × 10−2
Ka ⋅ a = [HCl] · valensi
–2
⇔ Ka ⋅ 0,1 = 2 · 10–3 · 1 25 × 10−4 = 5 × 10
=
(2 ⋅ 10−3 )2 pH= –log [H+] = –log 5 × 10–2 = 2 – log 5
⇔ Ka = 0,1
= 4 × 10–5
37. Jawaban: c
Jadi, tetapan ioniasi asam formiat sebesar 4 × 10–5.
[OH–] = Kb × b
34. Jawaban: d
pH = 4 → [H+] = 10–4
+
= 3,8 × 10−10 × 0,1
[H ] = Ka ⋅ a
⇔ 10 –4
= 4 ⋅ 10−4 ⋅ a 38 × 10−12 = 6,16 × 10–6
=
(10−4 )2 pOH = –log [OH–]
⇔ a= = 2,5 · 10–5 M = –log 6,16 × 10–6
4 ⋅ 10−4
pH = 5 → [H+] = 10–5 = 6 – log 6,16
= 6 – 0,79
[H+] = Ka ⋅ a = 5,21
10–5 = 4 ⋅ 10−4 ⋅ a
(10−5 )2
a= = 2,5 · 10–7 M
4 ⋅ 10−4
M1 · V1 = M2 · V2
Kimia Kelas XI 15
38. Jawaban: b –log [OH–] = 4 – log 2
–log [OH–] = –log 2 × 10–4
Kb
α= [OH–] = 2 × 10–4
b
Kb [OH–] = Kb × b
10% = 0,5
2 × 10–4 =10−5 × b
Kb 4 × 10–8 = 10–5 × b
0,1 = 0,5
b = 4 × 10–3
Kb [MOH] = 4 × 10–3 M
10–2 = 0,5 Mol MOH = [MOH] × VMOH
Kb = 5 × 10–3 100
Mol MOH = 4 × 10–3 M × 1.000 L
[OH–] = Kb × b
Mol MOH = 4 × 10–4 mol
Massa MOH = mol MOH × Mr MOH
= 5 × 10−3 × 0,5
= 4 × 10–4 mol × 35 g/mol
−4 = 1,4 × 10–2 gram
= 25 × 10 = 0,014 gram
= 5 × 10–2
pOH = –log [OH–] B. Uraian
= –log 5 × 10–2
= 2 – log 5 1. a. H2PO4– dapat bersifat asam karena dapat
menerima proton membentuk H3PO4.
39. Jawaban: c Reaksi: H2PO4– + H+ → H3PO4
pH = 3
–log [H+] = –log 10–3 b. H2PO4– dapat bersifat basa karena dapat
[H+] = 10–3 melepaskan proton membentuk HPO42–.
Reaksi: H2PO4– → HPO42– + H+
[H+] = Ka ⋅ a
Jadi, H2PO4– dapat bersifat asam juga basa
10–3 = Ka ⋅ a sehingga dapat dikatakan bersifat amfoter.
16 Larutan Asam-basa
mol NaOH = MNaOH × VNaOH
Kb 10−5
b. α= = 4 × 10−1
= 5 × 10–3 500
M = 10–2 M × 1.000 L
Persentase NH3 terionisasi = 0,005%. = 5 × 10–3 mol
4. Air garam bersifat netral, air jeruk dan air soda Massa NaOH = mol NaOH × Mr NaOH
bersifat asam, sedangkan obat mag cair bersifat = 5 × 10–3 mol × 40 g/mol
basa. Dengan demikian, hasil uji larutan-larutan = 0,2 g
tersebut dengan kertas lakmus merah dan biru 8. HB H+ + B–
sebagai berikut. H2A 2H+ + A2–
Warna Kertas Lakmus Misal diambil [H+] dalam asam A = 10–3 maka [H+]
Larutan
Merah Biru dalam asam B = 10–5, sehingga:
Air garam (natrium klorida) Merah Biru pH asam A = –log [H+] = –log 10–3 = 3
Air jeruk (asam sitrat) Merah Merah
pH asam B = –log [H+] = –log 10–5 = 5
Obat mag cair (magnesium Biru Biru
hidroksida) Jadi, perbandingan pH asam A dan B adalah 3 : 5.
Air soda (asam karbonat) Merah Merah
9. pH HCOOH = 3 – log 2
5. Berdasarkan data pada tabel, perubahan warna [H+] = 2 · 10–3
pada indikator saat diujikan pada larutan dengan [H+] = Ka ⋅ a
pH = 6,5 sebagai berikut.
a. Dengan indikator fenolftalein larutan tidak ⇔ 2 · 10–3 = 2 ⋅ 10−4 ⋅ a
berwarna. (2 ⋅ 10−3 )2
⇔ a= = 2 · 10–2
b. Dengan indikator lakmus, indikator berwarna 2 ⋅ 10−4
merah. mol
M= volume
c. Dengan indikator metil merah, larutan
berwarna kuning. A
–2
6. Asam sulfat dan asam klorida sama-sama ⇔ 2 · 10 = 46
0,5
merupakan asam kuat. Meskipun mempunyai
⇔ A = 0,46 gram
konsentrasi sama, pH keduanya tetap berbeda.
Jadi, massa HCOOH sebesar 0,46 gram.
Asam sulfat (H2SO4) mempunyai jumlah valensi
asam 2, sedangkan asam klorida (HCl) 10. pH = 11
mempunyai jumlah valensi asam hanya satu. Pada pOH = pKw – pH = 14 – 11 = 3
perhitungan pH asam kuat atau basa kuat, jumlah –log [OH–] = 3
valensi berpengaruh. –log [OH–] = –log 10–3
7. pH = 12 [OH–] = 10–3
pOH = 14 – pH = 14 – 12 = 2
[OH–] = Kb × b
–log [OH–] = 2
–log [OH–] = –log 10–2 10–3 = K b × 0,1
[OH–] = 10–2 10 –6
= Kb × 10–1
[OH–] = M × valensi basa Kb = 10–5
10–2 = M × 1
M = 10–2 M Jadi, Kb obat sebesar 10–5.
Kimia Kelas XI 17
Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter
4. Memahami sifat-sifat 4.2 Menghitung banyaknya Kreatif Menerapkan ilmu yang dipelajari tentang titrasi asam-
larutan asam-basa, pereaksi dan hasil basa dalam kehidupan sehari-hari.
metode pengukuran, reaksi dalam larutan
dan terapannya. elektrolit dari hasil titrasi
asam-basa.
(15 + 16 + 14) ml
MC =
6H5COOH V
Volume rata-rata NaOH = 3 30,5 g
122 g / mol
= 15 ml MC = =1M
6H5COOH 0,25 L
VH SO = 10 ml
2 4
Mol ekuivalen C6H5COOH = mol ekuivalen NaOH
VNaOH = 15 ml
V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2
MNaOH = 0,2 M
10 · 1 · 1 = V2 · 0,5 · 1
V1 × M1 × n1 = V2 × M2 × n2 10
10 × M × 2 = 15 × 0,2 × 1 V2 = 0,5 = 20 ml
15 × 0,2 × 1 Jadi, volume NaOH yang diperlukan sebanyak
M= 20
= 0,15 M 20 ml.
Jadi, konsentrasi H2SO4 sebesar 0,15 M. 8. Jawaban: a
Massa
3. Jawaban: d
Mol
dalam larutan harus sedikit mungkin agar tidak 0,1 · 0,1 = 0,04 · N2
mengubah pH larutan. N2 = 0,25
5. Jawaban: d Jadi, normalitas H2SO4 adalah 0,25 N.
Indikator fenolftalein tidak sesuai jika digunakan 9. Jawaban: c
sebagai indikator dalam titrasi antara basa lemah pH akhir = 12 + log 2
dengan asam kuat karena titik ekuivalen titrasi pOH = 14 – pH
terjadi pada pH di bawah 7, yaitu antara ±7–±4.
= 14 – (12 + log 2) = 2 – log 2
Sementara itu, trayek fenolftalein berada pada pH
–log [OH–] = –log 2 · 10–2
antara 8,2–10,2. Oleh karena itu, fenolftalein akan
menunjukkan perubahan warna jauh sebelum titik [OH–] = 2 · 10–2
ekuivalen tercapai. Mol HCl = 0,08 M × 0,25 L = 0,02 mol
[basa] = [OH–] = 2 · 10–2 M
6. Jawaban: b Mol sisa basa = [OH–] = 2 · 10–2 M
20 + 20 + 20
V1 = = 20 ml Mol sisa basa = M · Vtot ⇒ Vtot = VHCl
3
15 + 14 + 16 = 2 · 10–2 M · 0,25 L
V2 = = 15 ml
3 = 0,005 mol
Kimia Kelas XI 19
NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O 2. a. (V1 · N1)H = (V2 · N2)NaOH
3PO4
m : x 0,02 – –
r : 0,02 0,02 0,02 0,02 V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
25 · 0,03 · 2 = V2 · 0,05 · 1
s : x – 0,02 – 0,02 0,02
V2 = 30 ml (volume titran)
Mol sisa basa = x – 0,02 = 0,005
x = 0,025 mol Titik ekuivalen terjadi saat volume NaOH
sebanyak 30 ml dengan pH > 7.
Volume NH3 = 0,025 × 22,4 = 0,56 L
pH
10. Jawaban: b
pH = 3 – log 6
–log [H+] = –log 6 · 10–3 pH titik
8
[H+] = 6 · 10–3 ekuvalen ± 8
7
Vtotal = VCa(OH) + VH SO
2 2 4
= (30 + 20) ml
= 50 ml = 0,05 L
Mol Ca(OH)2 = 0,09 M · 0,03 L = 2,7 · 10–3 mol
ml
Mol H2SO4 = 0,02 L · M = 0,02 · M 30
Volume Titran
[asam] = [H+] = 6 · 10–3 M
b. (V1 · N1)NH OH = (V2 · N2)HCl
4
Mol sisa asam = [H+] × Vtotal V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2
= 6 · 10–3 M × 0,05 L 20 · 0,15 · 1 = V2 · 0,12 · 1
= 3 · 10–4 mol V2 = 25 ml (volume titran)
Ca(OH)2 + H2SO4 → CaSO4 + 2H2O Titik ekuivalen terjadi saat volume HCl
m : 2,7 · 10–3 0,02 · M – – sebanyak 25 ml dengan pH di bawah 7.
r : 2,7 · 10–3 2,7 · 10–3 2,7 · 10–3 2,7 · 10–3 pH
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
s : – 0,02 · M 2,7 · 10–3 2,7 · 10–3
– 2,7 · 10 –3
Kimia Kelas XI 21
4. Jawaban: b 3) 25 ml H2SO4 0,05 M
Campuran antara larutan asam dan larutan basa Mol ekuivalen H2SO4 = 25 · 0,05 · 2
akan bersifat netral apabila mol ekuivalen asam = 2,5 mmol
sama dengan mol ekuivalen basa. Jumlah mol
4) 50 ml HCN 0,1 M
ekuivalen tiap-tiap larutan sebagai berikut.
1) Mol ekuivalen HCl = 25 · 0,05 · 1 = 1,25 Mol ekuivalen HCN = 50 · 0,1 · 1
Mol ekuivalen Mg(OH)2 = 25 · 0,1 · 2 = 5 = 0,5 mmol
2) Mol ekuivalen HNO3 = 25 · 0,1 · 1 = 2,5 5) 50 ml H2S 0,1 M
Mol ekuivalen Ca(OH)2 = 25 · 0,05 · 2 = 2,5 Mol ekuivalen H2S = 50 · 0,1 · 2
= 10 mmol
3) Mol ekuivalen H2SO4 = 25 · 0,1 · 2 = 5
Jadi, larutan yang dapat tepat menetralkan 50 ml
Mol ekuivalen Ba(OH)2 = 25 · 0,05 · 2 = 2,5 KOH dengan pH 12 + log 5 adalah 25 ml larutan
4) Mol ekuivalen HCOOH = 25 · 0,1 · 1 = 2,5 H2SO4 0,05 M.
Mol ekuivalen KOH = 25 · 0,05 · 1 = 1,25
7. Jawaban: c
5) Mol ekuivalen CH3COOH = 25 · 0,05 · 1 = 1,25 VH SO = 75 ml
Mol ekuivalen NaOH = 25 · 0,1 · 1 = 2,5 2 4
VBa(OH) : VH = 2VH : VH SO
Massa KOH = 5,6 gram 2 2SO4 2SO4 2 4
Kimia Kelas XI 23
14. Jawaban: d pOH = –log [OH–]
Mol Ba(OH)2 = V · M = –log (5 × 10–3)
= 30 ml · M = 3 – log 5
= (30 · M) mmol pH = 14 – pOH
Mol H2SO4 = V · M = 14 – (3 – log 5)
= 20 ml · 0,015 M = 11 + log 5
= 0,3 mmol
Jadi, pH larutan hasil campuran tersebut sebesar
Ba(OH)2 + H2SO4 → BaSO4 + 2H2O 11 + log 5.
m : 30 · M 0,3 – –
r : 0,3 0,3 0,3 0,6 16. Jawaban: c
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
(V1 · N1)NaOH = (V2 · N2)H
s : 30 · M – 0,3 – 0,3 0,6 2SO4
V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2
Mol HCl = V · M
= 30 ml · 0,04 M mmol1 · n1 = V2 · M2 · n2
= 1,2 mmol mmol1 · 1 = 25 · 0,1 · 2
Ba(OH)2 + 2HCl → BaCl2 + 2H2O mmol1 = 5 mmol
m : 30 · M – 0,3 1,2 – – Mol NaOH = 5 × 10–3 mol
r : 0,6 1,2 0,6 1,2
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Massa NaOH = mol NaOH × Mr NaOH
s : (30 · M – 0,3) – 0,6 – 0,6 1,2 = 5 × 10–3 mol × (23 + 16 + 1) g/mol
Sisa mol Ba(OH)2 = (30 · M – 0,3) – 0,6 = 0 = 5 × 10–3 mol × 40 g/mol
= 30 · M – 0,9 = 0 = 0,2 gram
Konsentrasi Ba(OH)2: Kadar NaOH dalam cuplikan
30 · M – 0,9 = 0 massa NaOH
30 · M = 0,9 = × 100%
massa cuplikan
M = 0,03 0,2
= 0,3
× 100% = 66,6%
Jadi, konsentrasi Ba(OH)2 sebesar 0,03 M.
Jadi, kadar NaOH dalam cuplikan sebanyak
15. Jawaban: e
66,6%
VCa(OH) = 50 ml
2
17. Jawaban: d
MCa(OH) = 0,01 M
2
H2SO4 → pH = 2 → [H+] = 10–2 M
Mol Ca(OH)2 = V · M = 50 · 0,01 = 0,5 mmol
[H+ ] 10−2
VHCl = 50 ml [H2SO4] = = = 5 · 10–3 M
valensi 2
MHCl = 0,01 M Mr C3H5(OH)3 = 92
Mol HCl = V · M = 50 · 0,01 = 0,5 mmol (mol · valensi)C = (mol · valensi)H
3H5(OH)3 2SO4
Ca(OH)2 + 2HCl → CaCl2 + 2H2O Massa C3H5 (OH)3
m: 0,5 0,5 – – Mr C3H5 (OH)3
·1=M·V·2
r : 0,25 0,5 0,25 0,5
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Massa C3H5 (OH)3
= (5 · 10–3) · 4 · 2
s : 0,25 – 0,25 0,5 92
Vtotal = VCa(OH) + VHCl Massa C3H5(OH)3 = 3,68 gram
2
Kimia Kelas XI 25
Mol R–COOH = mol NaOH 25. Jawaban: a
Mol R–COOH = 25 · 0,05 pH
Mol R–COOH = 1,25 mmol
Massa
Mol R–COOH = Mr
110 mg 7
1,25 mmol = Mr
Mr = 88 g/mol 4
Mr R–COOH = 88 g/mol ml
Mr R + (Ar C + (2 · Ar O) + Ar H) Volume Titran
R + (12 + (12 × 16) + 1) = 88 Grafik tersebut menggambarkan perubahan pH
R = 43 pada titrasi basa lemah dengan asam kuat. pH
R merupakan alkil yang mempunyai rumus umum berubah dari pH basa (> 7) ke pH asam (< 7).
CnH2n + 1. Jika Ar C = 12 dan Ar H = 1, untuk Mr Titik ekuivalen terjadi pada pH di bawah 7, yaitu
sejumlah 43 maka R = C3H7. antara 7–4.
Jadi, asam organik yang dimaksud adalah
26. Jawaban: c
C3H7COOH.
V KOH = 100 ml
23. Jawaban: c pH KOH = 11
Asam dalam cuka merupakan asam lemah pOH = 14 – 11 = 3
berbasa satu, sedangkan NaOH merupakan basa –log [OH–] = –log 10–3
kuat berasam satu. Persamaan reaksi pada [OH–] = 10–3
peristiwa titrasi tersebut sebagai berikut.
[OH− ] 10−3
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O [KOH] = = = 10–3 M
valensi 1
Garam yang terbentuk tidak membentuk endapan,
tetapi tetap berupa larutan. Garam berasal dari basa Larutan akhir mempunyai pH = 7, berarti terbentuk
kuat dan asam lemah sehingga hasil titrasi bersifat larutan netral. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
basa (pH > 7). Indikator yang dapat digunakan CO2(g) + 2KOH(aq) → K2CO3(aq) + H2O(A)
dalam titrasi adalah fenolftalein. Metil merah akan 1
mol CO2 yang bereaksi = 2 mol KOH yang bereaksi
menunjukkan perubahan warna jauh sebelum titik
ekuivalen tercapai. Pada proses titrasi konsentrasi 1
= 2 × 100 ml × 10–3 M
NaOH yang digunakan harus diketahui karena
digunakan untuk menentukan konsentrasi titrat. = 0,05 mmol
24. Jawaban: c Volume CO2 (25°C, 1 atm) = mol × 22,4 L
Reaksi penetralan yang terjadi sebagai berikut. = 0,05 mol × 22,4 L
H2SO4 + Ca(OH)2 → CaSO4 + 2H2O = 1,12 L
Jadi, volume gas CO2 yang dialirkan sebanyak
Mol ekuivalen H2SO4 = mol ekuivalen Ca(OH)2 1,12 L.
(V · M · n)H SO = (V · M · n)Ca(OH)
2 4 2 27. Jawaban: d
50 · 0,02 · 2 = 100 · M · 2
Mol KOH = 24,5 ml · 0,02 M
2 = 200 · M
= 0,49 mmol
MCa(OH) = 0,01
2 Mol C2H5COOH = 20 ml · M
Pengenceran:
= 20 · M mmol
V1 · M1 = V2 · M2
C2H5COOH + KOH → C2H5COOK + H2O
20 · M1 = 100 · 0,01
m : 20 · M 0,49 – –
M1 = 0,05 M r : 0,49 0,49 0,49 0,49
Mol larutan awal = M · V ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
s : – – 0,49 0,49
= 0,05 M · 100 ml
Konsentrasi C2H5COOH = 20 · M = 0,49
= 5 mmol
0,49 mmol
Massa Ca(OH)2 dalam 100 ml larutan awal: M=
20 ml
5 mmol · Mr = 5 mmol · 74 g/mol = 0,0245 M
= 370 mg
= 0,37 gram
= 1,6 g 13 ml · 0,2 M · 1 = 20 ml · M · 2
1,6 g 2,6 = 40 M
Kadar CaCO3 dalam sampel = 2 g × 100% M = 0,0065 M
= 80% Jadi, konsentrasi larutan Ba(OH)2 0,065 M.
30. Jawaban: b 3. Larutan natrium hidroksida (NaOH) harus
massa 14,3 g distandardisasi terlebih dahulu sebelum
Mol kristal natrium karbonat = Mr
= digunakan untuk menitrasi agar mengetahui
y g/mol
NaCO3·xH2O(s) + H2O(A) → Na2CO3(aq) konsentrasi natrium hidroksida yang sebenarnya.
Jumlah mol larutan HCl yang ditambahkan Larutan NaOH merupakan larutan yang bersifat
higroskopis dan bereaksi dengan karbon dioksida
= V · M = 0,5 L · 0,2 M = 0,1 mol di atmosfer. Hal ini mengakibatkan konsentrasi
Reaksi penetralan antara Na2CO3 dengan HCl. larutan berubah selama penyimpanan. Oleh
Na2CO3(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2CO3(aq) karena itu, larutan NaOH harus distandardisasi
14,3 dengan cara dititrasi menggunakan larutan asam
m : y
0,1 – – kuat, misal HCl.
r : 0,05 0,1 0,1 0,05
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
s : – – 0,1 0,05
Kimia Kelas XI 27
4. VCH COOH = 30 ml 6. a. pH
3 12
MCH COOH = 0,05 M 11
3
10
Mol CH3COOH = V · M 9
= 30 ml · 0,05 M = 1,5 mmol 8
MNaOH = 0,06 M 7
6
VNaOH berlebih = 30 ml 5
4
Saat titik ekuivalen tercapai, 3
Mol ekuivalen CH3COOH = mol ekuivalen NaOH 2
(M · V · n)CH COOH = (M · V · n)NaOH 1
3
10 20 30 40
30 · 0,05 · 1 = 0,06 · VNaOH · 1
VNaOH = 25 b. Grafik titrasi menunjukkan bahwa titrasi
terjadi antara asam kuat dan basa kuat.
Jadi, volume NaOH yang diperlukan saat Jadi, HX merupakan asam kuat. Titik
mencapai titik ekuivalen adalah 25 ml. ekuivalen terjadi pada pH = 7 dengan
pH campuran dihitung dari [OH–] sisa basa. volume KOH sebesar 30 ml.
mol NaOH pada volume berlebih = 30 ml × 0,06 M
c. V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2
= 1,8 mmol
20 · M1 · 1 = 30 · 0,05 · 1
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
m: 1,5 1,8 – –
M1 = 0,075
r : 1,5 1,5 1,5 1,5 Kemolaran larutan HX adalah 0,075 M.
––––––––––––––––––––––––––––––––––––
s : – 0,3 1,5 1,5 7. VNH awal = 5 ml
4OH
mol sisa NaOH dalam campuran = 0,3 mmol VNH = 20 ml
Konsentrasi NaOH dalam campuran = [OH–] 4OH
ml
30
Volume KOH
Kimia Kelas XI 29
Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter
= 4 – 0,3
10–4 = 10–5 × = 3,7
[HCOONa] = 5 × 10–3 M 6. Jawaban: e
Molaritas menyatakan jumlah mol suatu zat per
liter larutan. Mol NH4Cl = L × 0,05 M
Mol HCOONa = = 0,0125 mol
pH = 8,5
× − pOH = 14 – 8,5 = 5,5
= = 5 × 10–3 mol
–log [OH–] = 5,5
Massa HCOONa = mol HCOONa × Mr HCOONa [OH–] = 10–5,5
= 5 × 10–3 mol × ((1 × Ar H) [OH–] = Kb ×
+ (1 × A r C) + (2 × A r O)
+ (1 × Ar Na)) g/mol 10–5,5 = 10–5 ×
= 5 × 10–3 mol × ((1 × 1) + (1 × 12)
+ (2 × 16) + (1 × 23)) g/mol 10–0,5 =
= 5 × 10–3 mol × 68 g/mol
Mol NH3 = 0,316 × 0,0125
= 0,34 gram
= 0,00395 mol
Jadi, massa HCOONa yang harus dicampurkan
ke dalam larutan HCOOH sebesar 0,34 gram. Volume NH3 = mol NH3 × 22,4 L/mol
= 0,00395 mol × 22,4 L/mol
4. Jawaban: d = 0,0885 L
Larutan penyangga adalah larutan yang terdiri atas = 88,5 ml
garam dan asam atau basa lemahnya.
Campuran yang menghasilkan larutan penyangga 7. Jawaban: a
berupa 50 ml NaOH 0,1 M dan 50 ml CH3COOH
mol CH3COOH = L × 0,8 M = 0,04 mol
0,2 M
Kimia Kelas XI 31
pH = 5 – log 3 Sisa basa lemah dengan garam yang terbentuk
pH = –log [H+] = 5 – log 3 akan membentuk larutan penyangga basa.
–log [H+] = –log 3 × 10–5 %
[H+] = 3 × 10–5 [OH–] = Kb ×
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Mula-mula : 0,04 mol x mol – –
Reaksi : x mol x mol x mol x mol = 10–5 ×
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : (0,04 – x) mol – x mol x mol = 10–5
pOH = –log 10–5 = 5
pH = 14 – pOH
[H+] = Ka ×
= 14 – 5
=9
[H+] = Ka × 10. Jawaban: b
Volume total = (50 + 50) ml = 100 ml = 0,1 L Mol CH3COOH = 300 ml × 0,1 M = 30 mmol
Mol NaOH = 200 ml × 0,1 M = 20 mmol
− !
3 × 10–5 = 10–5 × CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Mula-mula : 30 mmol 20 mmol –
3x = 0,04 – x Reaksi : 20 mmol 20 mmol 20 mmol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
4x = 0,04 Setimbang : 10 mmol – 20 mmol
x = 0,01 mol
Sisa asam lemah dengan garam yang terbentuk
M NaOH = = = 0,2 M akan membentuk larutan penyangga asam.
"
8. Jawaban: b [H+] = Ka
Mol NH4OH = L × 0,2 M = 0,04 mol
= 2 × 10–5 ×
pH = 9 = 1 × 10–5
pOH = 14 – pH pH = –log 10–5
= 14 – 9 = 5 =5
pOH = –log [OH–]
–log [OH–] = 5 B. Kerjakan soal-soal berikut!
[OH–] = 10–5 1. [CH3COOH]= 0,5 M × 100 ml = 50 mmol
[CH3COO–] = 0,2 M × 50 ml = 10 mmol
[OH–] = Kb ×
[H+] = Ka ×
−
–5 –5
10 = 10 ×
#
= 1,8 × 10–5 ×
Mol garam = 0,04 mol = 9 × 10–5 M
$$ # pH = –log [OH–]
Mr garam =
# = –log 9 × 10–5
= 5 – log 9
#
Mr garam = 2. pH = 5
= 53,5 gram/mol –log [H+] = 5
[H+] = 10–5
9. Jawaban: d
pH HCl = 1 → [HCl] = 0,1 M Mol asam propionat
Mol HCl = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol = Masam propionat × Vasam propionat
Mol NH4OH = 100 ml × 09,2 M = 20 mmol = 0,2 × Vasam propionat
NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O Mol natrium propionat
Mula-mula : 20 mmol 10 mmol –
= Mnatrium propionat × Vnatrium propionat
Reaksi : 10 mmol 10 mmol 10 mmol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– = 0,1 × Vnatrium propionat
Setimbang : 10 mmol – 10 mmol
<<
× *$ &&
' = 1,8 × 10–5 ×
10–5 = 2 × 10–5 ×
× *'
&&
'
= 1,79 × 10–5
0,1 Vnatrium propionat = 0,4 Vasam propionat
pOH = –log [OH–]
*$ &&
' = –log 1,79 × 10–5
*'
&&
' = =
= 5 – log 1,79
Jadi, perbandingan antara volume asam propionat pH = 14 – pH
dengan natrium propionat = 1 : 4. = 14 – (5 – log 1,79)
= 9 + log 1,79
;"
3. mol NH3 = " = 0,2 mol c. Pada campuran NH 4 OH dengan NH 4 Cl
ditambahkan NaOH maka NaOH akan
bereaksi dengan NH4Cl sehingga NH4OH akan
[NH3] = = 0,2 M
" bertambah dan NH4Cl berkurang.
% mol NH4OH awal = 0,4 mol = 400 mmol
[OH–] = Kb × %+ mol NH4Cl awal = 0,4 mol = 400 mmol
mol NaOH = M NaOH × V NaOH
= 1,8 × 10–5 × = 0,1 M × 10 ml = 1 mmol
= 1,8 × 10–5 NH4Cl + NaOH → NH4OH + NaCl
pOH= –(log 1,8 × 10–5)
Mula-mula : 400 1 400 –
= 5 – log 1,8
Reaksi : 1 1 1 1
pH = 14 – (5 – log 1,8) –––––––––––––––––––––––––––––––––––––
= 9 + log 1,8 Setimbang : 399 – 401 1
4. a. Mol NH4OH = 2L × 0,2 M = 0,4 mol
Mol NH4Cl = 2L × 0,2 M = 0,4 mol [OH–] = Kb ×
[OH–] = Kb ×
= 1,8 × 10–5 × <<
= 1,8 × 10–5 × = 1,81 × 10–5
= 1,8 × 10–5 pOH = –log [OH–]
pOH = –log [OH–] = –log 1,81 × 10–5
= –log 1,8 × 10–5 = 5 – log 1,81
= 5 – log 1,8 pH = 14 – pH
pH = 14 – pOH = 14 – (5 – log 1,81)
= 14 – (5 – log 1,8) = 9 + log 1,81
= 9 + log 1,8 5. CH3COOH + NaOH → CH3COONa + 2H2O
b. Pada campuran NH 4 OH dengan NH 4 Cl Mula-mula : 10 mmol 2 mmol – –
ditambah HCl maka NH4OH akan bereaksi Reaksi : 2 mmol 2 mmol 2 mmol 2 mmol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
dengan HCl membentuk NH4Cl Setimbang : 8 mmol – 2 mmol 2 mmol
Mol NH4Cl awal = 0,4 mol = 400 mmol $
$$
[H+] = Ka × #
Mol NH4OH awal = 0,4 mol = 400 mmol
Mol HCl = M HCl × V HCl ;
= 0,1 M × 10 ml = 10–5 ×
= 1 mmol = 4 × 10–5
NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O pH = –log [H+]
= –log 4 × 10–5
Mula-mula : 400 1 400 –
= 5 – log 4
Reaksi : 1 1 1 1
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : 399 – 401 1
Kimia Kelas XI 33
NH4Cl = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol = 0,01 mol
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
⇒ terbentuk larutan penyangga basa
1. Jawaban: b %
Larutan yang mempunyai sifat penyangga jika [OH–] = Kb ×
ditambah dengan sedikit basa, sedikit asam, atau
diencerkan tidak akan mengubah pH-nya secara = 10–5 ×
signifikan. Hal ini karena larutan penyangga mampu
mempertahankan pH. Berdasarkan data tersebut, = 2 × 10–4
larutan Q dan R merupakan larutan penyangga. pOH = –log (2 × 10–4)
Sementara itu, larutan P, S, dan T bukan = 4 – log 2
merupakan larutan penyangga karena pH berubah pH = 14 – (4 – log 2)
cukup signifikan. = 10 + log 2
2. Jawaban: a 5. Jawaban: a
Misal volume HCN = volume KCN = V ml
mol NH4OH = L × 0,2 M = 0,02 mol Konsentrasi HCN = (MHCN · V) M
Konsentrasi KCN = (MKCN · V) M
Mol HCN = (V ml · MHCN) mmol
mol H2SO4 = L × x M = 0,05x mol
Mol KCN = (V ml · MKCN) mmol
pH = 9 ⇒ terbentuk larutan penyangga asam
pOH = 14 – pH = 14 – 9 = 5 pH = 5 → [H+] = 1 × 10–5
pOH = –log [OH–] = 5
–log [OH–] = –log 10–5 [H+] = Ka ×
[OH–] = 10–5
⋅ *
2NH4OH + H2SO4 → (NH4)2SO4 + 2H2O 1 × 10–5 = 2 × 10–5 × @ ⋅ *
Mula-mula : 0,02 mol 0,05x mol – –
Reaksi : 0,10x mol 0,05x mol 0,05x mol 0,10x mol × −
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– =
Setimbang : (0,02 – 0,10x) mol – 0,05x mol 0,10x mol @ × −
MHCN : MKCN = 1 : 2
[OH–] = Kb × 6. Jawaban: c
! >
Mol NH4OH = 200 ml × 0,1 M = 20 mmol
− ! Mol NH4Cl = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol
10–5 = 10–5 ×
⇒ terbentuk larutan penyangga basa
0,05x = 0,02 – 0,10x %
0,15x = 0,02 [OH–] = Kb × = 10–5 × = 2 × 10–5
x = 0,13 M ≈ 0,1 M pOH = –log 2 × 10–5
Jadi, konsentrasi asam sulfat adalah 0,1 M. = 5 – log 2
3. Jawaban: c pH = 14 – (5 – log 2)
Mol NH3 = 200 ml × 0,01 M = 2 mmol = 9 + log 2
Mol NH4Cl = 400 ml × 0,005 M = 2 mmol 7. Jawaban: b
⇒ terbentuk larutan penyangga basa
pH = 9 → pOH = 14 – 9 = 5 → [OH–] = 10–5 Mol CH3COOH = L × 0,1 M = 0,001 mol
% pH = 5
[OH–] = Kb ×
pH = –log [H+] = 5
–log [H+] = –log 10–5
10–5 = Kb × ⇒ Kb = 1 × 10–5 [H+] = 10–5
4. Jawaban: e [H+] = Ka ×
#
NH3 = ? = 0,2 mol
10–5 = 10–5 ×
#
Kimia Kelas XI 35
HCN + NH4OH → NH4CN + H2O
; −
1,6 · 10–5 = 1,6 · 10–5 · Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol – –
Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol
10x = 0,08 – 10x –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
20x = 0,08 Setimbang : – – 0,005 mol 0,005 mol
x = 0,004 liter Pasangan senyawa tersebut tidak membentuk
= 4 ml = 4 ml × 20 tetes= 80 tetes larutan penyangga karena hanya tersisa
14. Jawaban: c garam, sedangkan asam lemah dan basa
pH = 5 – log 2,5 lemah tidak tersisa.
–log [H+]= –log 2,5 × 10–5 d. 3) dan 5)
[H+] = 2,5 × 10–5
mol NaOH = L × 0,1 M = 0,0025 mol NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O
Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol – –
Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol
mol HCN = L × 0,2 M = 0,005 mol –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : – – 0,005 mol 0,005 mol
NaOH + HCN → NaCN + H2O
Mula-mula : 0,0025 mol 0,005 mol – – Pasangan senyawa tersebut tidak membentuk
Reaksi : 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol larutan penyangga karena hanya tersisa
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
garam, sedangkan basa lemah tidak tersisa.
Setimbang : – 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol
16. Jawaban: b
Pasangan senyawa tersebut dapat mem-
pKa = 5
bentuk larutan penyangga karena tersisa
–log Ka = 5
asam lemah dan garamnya.
–log Ka = –log 10–5
b. 1) dan 3) Ka = 10–5
CH3COOH + NaOH → NH4Cl + H2O
mol NaOH = L × 0,1 M = 0,0025 mol
Mula-mula : p 0,5p – –
Reaksi : 0,5p 0,5p 0,5p 0,5p
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
mol CH3COOH = L × 0,1 M = 0,0025 mol
Setimbang : 0,5p – 0,5p 0,5p
NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
Mula-mula : 0,0025 mol 0,0025 mol – – [H+] = Ka ·
Reaksi : 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol 0,0025 mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
&
Setimbang : – – 0,0025 mol 0,0025 mol = 10–5 ×
&
Pasangan senyawa tersebut tidak membentuk = 10–5
larutan penyangga karena hanya tersisa pH = –log [H+]
garam, sedangkan asam lemah tidak tersisa. = –log 10–5
=5
c. 2) dan 4)
17. Jawaban: a
mol HCN = L × 0,2 M = 0,005 mol Air liur dapat mempertahankan pH dalam mulut
sekitar 6,8. Air liur mengandung larutan penyangga
fosfat yang dapat menetralkan asam yang
mol NH4OH = L × 0,2 M = 0,005 mol
dihasilkan dari proses fermentasi sisa-sisa
= 0,2x mmol
Volume natrium propionat = y ml 10–5 = 10–5 ·
banyak mol natrium propionat = y ml × 0,1 M
= 0,1y mmol x = 0,04 mol
pH = 5 → [H+] = 10–5 $$# #
$&&
'
Mr garam = #
= = 53,5 g/mol
[H+] = Ka × '
&&
'
Mr tersebut dimiliki oleh garam NH4Cl
Mr K2SO4 = 172
10–5 = 2 × 10–5 × G Mr (NH4)2SO4 = 132
Mr CH3COONH4 = 109
G
= Mr NH4I = 145
22. Jawaban: e
19. Jawaban: e
1) Campuran tersebut merupakan larutan buffer
Harga pH untuk campuran buffer asam lemah dan
karena terbentuk dari asam lemah dengan
garamnya.
garamnya adalah pH = pKa + log
Jadi, harga pH akan sama dengan pK a, jika 2) pH = pKa + log
konsentrasi asam = konsentrasi garam. !
4,85 = pKa + log !
20. Jawaban: b
mol C6H5COOH = 0,9 L × 0,02 M = 0,018 mol 4,85 = pKa + log 1
pH = 5 – log 5 4,85 = pKa + 0
–log [H+] = –log 5 × 10–5 pKa = 4,85 → Ka = 1,4 × 10–5
[H+] = 5 × 10–5 3) Penambahan sedikit ion OH– (basa) tidak
C6H5COOH + NaOH → C6H5COONa + H2O memengaruhi harga pH.
Mula-mula :0,018 mol x mol – – 4) Penambahan sedikit ion H+ (asam) tidak
Reaksi : x mol x mol x mol x mol memengaruhi harga pH.
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang :(0,018 – x) mol – x mol x mol 23. Jawaban: c
I
Larutan penyangga akan mempunyai harga pH =
[H+] = Ka × I
pKa jika jumlah mol asam lemahnya = jumlah mol
garamnya.
I
[H+] = Ka × 1) 200 ml NH3 0,1 M + 100 ml NH4Cl 0,1 M
I
Mol NH3 = 200 ml × 0,1 M = 20 mmol
; − ! < Mol NH4 = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol
5 × 10–5 = 4 × 10–5 × <
2) 100 ml NH3 0,1 M + 200 ml NH4Cl 0,1 M
5x = 0,072 – 4x Mol NH3 = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol
9x = 0,072 Mol NH4Cl = 200 ml × 0,1 M = 20 mmol
x = 0,008 mol 3) 100 mol CH 3 COOH 0,2 M + 200 ml
Massa NaOH = mol NaOH × Mr NaOH CH3COONa 0,1 M
= 0,008 mol × 40 g/mol Mol CH3COOH = 100 ml × 0,2 M = 20 mmol
= 0,32 g Mol CH3COONa = 200 ml × 0,1 M = 20 mmol
= 320 mg
Kimia Kelas XI 37
4) 100 ml CH3COOH 0,1 M + 200 ml CH3COONa Mr HCOONH4 = (1 × Ar H) + (1 × Ar C) + (2 × Ar O)
0,1 M + (1 × Ar N) + (4 × Ar H)
Mol CH3COOH = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol = (1 × 1) + (1 × 12) + (2 × 16) + (1 × 14)
Mol CH3COONa = 200 ml × 0,1 M = 20 mmol + (4 × 1)
5) 100 ml HNO2 0,1 M + 100 ml KNO2 0,2 M = 1 + 12 + 32 + 14 + 4
Mol HNO2 = 100 ml × 0,1 M = 10 mmol = 63 g/mol
Mol KNO2 = 100 ml × 0,2 M = 20 mmol Jadi, garam tersebut kemungkinan HCOONa.
Jadi, campuran larutan yang merupakan larutan
26. Jawaban: b
penyangga adalah 100 ml CH3COOH 0,2 M +
200 ml CH3COONa 0,1 M.
mol NH4OH = L × 0,1 M = 0,03 mol
24. Jawaban: c pH = 9
Campuran antara CH3COOH dan CH3COONa pOH = 14 – pH = 14 – 9 = 5
merupakan larutan penyangga sehingga meskipun pOH = –log [OH–]
ditambah air lagi (diencerkan) pHnya tidak akan –log [OH–] = –log 10–5
berubah sehingga pH larutan tetap 5 dan [H+] = [OH–] = 10–5
10–5. HCl + NH4OH → NH4Cl + H2O
25. Jawaban: b Mula-mula : x mol 0,03 mol – –
Reaksi : x mol x mol x mol x mol
Mol HCOOH = 1 L × 0,1 M = 0,1 mol –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
pH = 5 Setimbang : – (0,03 – x) x mol x mol
pH = –log [H+] = 5
–log [H+] = –log 10–5 []
[OH–] = Kb ×
[H+] = 10–5 [ ]
− !
[H+] = Ka × # 10–5 = 2 × 10–5 ×
x = 0,06 – 2x
10–5 = 10–6 × # 3x = 0,06
[garam] = 10–2 M x = 0,02 mol
mol garam = 10–2 M × 1 L = 10–2 mol
Volume HCl =
$$ #
Mr garam =
#
=
I; #
=
− = 0,2 L
= 68 gram/mol = 200 ml
Mr HCOOK = (1 × Ar H) + (1 × Ar C) + (2 × Ar O) 27. Jawaban: d
+ (1 × Ar K)
= (1 × 1) + (1 × 12) + (2 × 16) + (1 × 39) mol CH3COOH = L × 0,1 M = 0,1 mol
= 1 + 12 + 32 + 39 pH = 6
= 84 g/mol –log [H+] = –log 10–6
Mr HCOONa = (1 × Ar H) + (1 × Ar C) + (2 × Ar O) [H+] = 10–6
+ (1 × Ar Na)
= (1 × 1) + (1 × 12) + (2 × 16) + (1 × 23) [H+] = Ka ×
= 1 + 12 + 32 + 23
= 68 g/mol
10–6 = 10–5 ×
Mr HCOOMg = (1 × Ar H) + (1 × Ar C) + (2 × Ar O)
+ (1 × Ar Mg)
= (1 × 1) + (1 × 12) + (2 × 16) + (1 × 24) 10–6 = 10–5 ×
= 1 + 12 + 32 + 24
= 69 g/mol mol CH3COONa = 1 mol
Mr HCOOCa = (1 × Ar H) + (1 × Ar C) + (2 × Ar O) Massa CH3COONa
+ (1 × Ar Ca) = mol CH3COONa × Mr CH3COONa
= (1 × 1) + (1 × 12) + (2 × 16) + (1 × 40) = 1 mol × 82 g/mol
= 1 + 12 + 32 + 40 = 82 gram
= 85 g/mol
Kimia Kelas XI 39
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
$
2. [H+] = Ka × U$E'`#$
Mula-mula : 0,015 mol x mol – –
Reaksi : x mol x mol x mol x mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : (0,015 – x) mol – x mol x mol
= 10–5 ×
= 2 × 10–5
[H+] = Ka ×
pH = –log 2 × 10–5
= 5 – log 2
− !
Jadi, pH campuran tersebut 5 – log 2. 2 × 10–5 = 1,8 × 10–5 ×
3. pH = 5 – log 4,5 2x = 0,027 – 1,8x
–log [H+] = –log 4,5 × 10–5 3,8x = 0,027
[H+] = 4,5 × 10–5 x = 0,007 mol
[H+] = Ka × Volume NaOH =
Kimia Kelas XI 41
c. pH larutan setelah penambahan 20 ml NaOH d. Sebelum diencerkan, volume larutan = 2 L
0,05 M. Volume setelah diencerkan = 2 + 4 = 6 ml
Ketika ke dalam larutan penyangga "^
ditambahkan 20 ml NaOH 0,05 M, NaOH akan [HA]= I"
= 0,017 M
terionisasi menghasilkan ion OH–, kemudian
"^
ion OH– segera dinetralkan oleh CH3COOH [A–] = = 0,017 M
I"
sehingga konsentrasi CH 3 COOH akan
berkurang, sedangkan konsentrasi CH3COO–
[H+] = Ka ×
akan bertambah. [OH–] yang dihasilkan dari −
penambahan 20 ml NaOH 0,05 M adalah
?
= 20 ml × 0,05 M = 1 mmol = 1,8 × 10–5 × ?
CH3COOH + OH– → CH3COO– + H2O
= 1,8 × 10–5
Mula-mula : 100 mmol +1 mmol 100 mmol –
Reaksi : –1 mmol –1 mmol +1 mmol +1 mmol pH = –log 1,8 × 10–5
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– = 5 – log 1,8
Setimbang : 99 mmol – 101 mmol 1 mmol = 4,745
Jadi, pH larutan sebelum dan setelah
[H+] = Ka × − penambahan air tidak berubah.
= 1,8 × 10–5 × <<
= 1,836 × 10–5
pH = –log 1,836 × 10–5
= 5 – log 1,836
= 4,736
Selisih pH sebelum penambahan dengan
setelah penambahan = 4,745 – 4,736 = 0,014.
Perbedaan tersebut sangat kecil sehingga
dapat diabaikan.
4. Memahami sifat-sifat 4.4 Menentukan jenis Rasa ingin Mengembangkan rasa ingin tahu mengenai cara
larutan asam-basa, garam yang meng- tahu menentukan pH larutan garam.
metode pengukuran, alami hidrolisis dalam
dan terapannya. air dan pH larutan Teliti Bertindak teliti saat mengamati perubahan warna
garam tersebut. kertas lakmus untuk mengetahui sifat larutan garam.
4.5 Menggunakan kurva
perubahan harga pH
pada titrasi asam-basa
untuk menjelaskan
larutan penyangga dan
hidrolisis.
Kimia Kelas XI 43
A. Pilihan Ganda Na2S(aq) R 2Na+(aq) + S2–(aq)
1. Jawaban: d S2–(aq) + 2H2O(A) → H2S(aq) + 2OH–(aq)
Garam BaSO4 terdiri dari basa kuat Ba(OH)2 dan 5. Jawaban: c
asam kuat (H2SO4). Garam yang berasal dari basa Larutan NH4NO2 merupakan larutan garam yang
kuat dan asam kuat tidak terhidrolisis karena ion berasal dari basa lemah (NH4OH) dengan asam
Ba2+ dari Ba(OH)2 tidak bereaksi dengan ion OH– lemah (HNO2).
dari air. Demikian juga dengan ion SO42– dari
H2SO4 tidak bereaksi dengan H+ dari air. Oleh ×
[H+] =
karena itu, BaSO4 tidak terhidrolisis. Sementara
itu, garam CH3COONH4 berasal dari asam lemah − × −
dan basa lemah sehingga terhidrolisis total. Garam =
−
CH3COONa dan Na3PO4 berasal dari asam lemah
dan basa kuat sehingga terhidrolisis sebagian. = −
Garam NH4Cl berasal dari basa lemah dan asam = 3,1 × 10–7
kuat sehingga terhidrolisis sebagian. pH = –log [H+]
= –log 3,1 × 10–7
2. Jawaban: a = 7 – log 3,1
Garam Al 2(SO 4) 3 berasal dari basa amfoter = 6,5
Al(OH)3 dan asam kuat (H2SO4) sehingga bersifat Jadi, pH larutan NH4NO2 sebesar 6,5.
asam. Garam yang bersifat asam akan
memerahkan lakmus biru. Sementara itu, garam 6. Jawaban: e
Na3PO4 berasal dari basa kuat (NaOH) dan asam Garam NaX mempunyai pH 8 sehingga bersifat
lemah (H3PO4) sehingga bersifat basa. Garam basa. Garam ini berasal dari basa kuat dan asam
bersifat basa tidak mengubah warna lakmus biru. lemah.
Garam NaCl berasal dari asam kuat (HCl) dan pH = 8
basa kuat (NaOH) sehingga bersifat netral. Garam pOH = pKw– pH
bersifat netral tidak mengubah warna kertas = 14 – 8
lakmus baik merah maupun biru. Garam =6
CH3COOK berasal dari basa kuat (KOH) dan pOH = –log [OH–]
asam lemah (CH3COOH) sehingga bersifat basa. 6 = –log [OH–]
Garam bersifat basa tidak mengubah warna kertas –log 10 = –log [OH–]
–6
lakmus biru. Garam KNO3 berasal dari asam kuat [OH–] = 10–6
(HNO3) dan basa kuat (KOH) sehingga bersifat
netral. Garam bersifat netral tidak mengubah [OH–] =
×
warna kertas lakmus.
−
3. Jawaban: d 10–6 =
×
Besar [H+] dalam larutan garam yang berasal dari
−
asam kuat dan basa lemah dirumuskan sebagai 10–12 = · 10–2
berikut.
10–12 · Ka = 10–14 · 10–2
+
[H ] =
× −
Ka =
−
Jadi, besar [H+] berbanding terbalik dengan akar
= 10–4
kuadrat Kb-nya.
7. Jawaban: d
4. Jawaban: b
Mol NaOH = 0,025 L × 0,5 M
Na2S merupakan garam yang berasal dari basa
= 0,0125 mol
kuat (NaOH) dan asam lemah (H2S) sehingga
Mol CH3COOH = 0,025 L × 0,5 M
bersifat basa. Garam bersifat basa ini dapat
= 0,0125 mol
terhidrolisis sebagian (parsial). Persamaan
ionisasi dan hidrolisis Na2S sebagai berikut.
44 Hidrolisis
NaOH + CH3COOH R CH3COONa + H2O NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O
Mula-mula : 0,0125 0,0125 Mula-mula : 0,006 mol 0,006 mol – –
Reaksi : 0,0125 0,0125 0,0125 0,0125 Reaksi : 0,006 mol 0,006 mol 0,006 mol 0,006 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : – – 0,0125 0,0125 Setimbang : – – 0,006 mol 0,006 mol
Mol CH3COONa = 0,0125 mol Garam CH3COONa berasal dari asam lemah dan
[CH3COONa] = 0,0125 mol/0,05 L basa kuat.
= 0,25 M
CH3COONa berasal dari asam lemah dan basa kuat. [OH–] = ×
[OH–] =
−
= ×
−
−
= ⋅
× −
− = −
=
− = 1,58 × 10–5 = 10–5
pOH = –log 1,58 × 10–5 pOH = –log [OH–]
= 5 – log 1,58 = –log 10–5
pH = pKw – pOH = 5
= 14 – (5 – log 1,58) pH = 14 – pOH
= 9 + log 1,58 = 14 – 5
Jadi, pH larutan campuran yang terbentuk sebesar = 9
9 + log 1,58.
Jadi, pH larutan campuran sebesar 9.
8. Jawaban: a
10. Jawaban: c
Garam Ca(CH3COO)2 berasal dari asam lemah
CH3COOH dan basa kuat Ca(OH)2 sehingga Mol HCl = L × 0,1 M
hanya asam lemahnya yang terhidrolisis.
Ca(CH3COO)2 R 2CH3COO– + Ca2+ = 0,005 mol
0,01 M 0,02 M 0,01 M
Mol NH4OH = L × 0,1 M
CH3COO– + H2O R CH3COOH + OH–
0,02 0,02 = 0,005 mol
HCl + NH4OH → NH4Cl + H2O
[OH–] = ⋅ Mula-mula : 0,005 mol 0,005 mol – –
Reaksi : 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
−
= ×
× −
Setimbang : – – 0,005 mol 0,005 mol
× −
Larutan NH4Cl merupakan larutan garam yang
= × − berasal dari basa lemah (NH4OH) dan asam kuat
(HCl).
= 3,16 × 10–6
pOH = –log 3,16 × 10–6 [H+] = ×
= 6 – log 3,16
pH = pKw – pOH −
= × × −
×
= 14 – (6 – log 3,16) × −
= 8,5
Jadi, pH larutan Ca(CH3COO)2 sebesar 8,5.
= −
= 3,16 × 10–6
9. Jawaban: e pH = –log 3,16 × 10–6
= 6 – log 3,16
Mol NaOH = L × 0,30 M
= 5,51
= 0,006 mol Jadi, pH larutan campuran sebesar 5,5.
Mol CH3COOH = L × 0,15 M
= 0,006 mol
Kimia Kelas XI 45
=
× −
B. Uraian
2. a. NaCN = − ×
NaCN(aq) R Na+(aq) + CN–(aq)
= −
CN–(aq) + H2O(A) R HCN(aq) + OH–(aq)
Garam NaCN bersifat basa karena [OH–] = 10–3
membebaskan ion OH–. pOH = –log [OH–]
b. Al2(SO4)3 = –log 10–3
Al2(SO4)3 R 2Al3+(aq) + 3SO42–(aq) = 3
Al3+(aq) + 3H2O(A) R Al(OH)3(aq) + 3H+(aq) pH = pKw – pOH
= 14 – 3 = 11
Garam Al 2 (SO 4 ) 3 bersifat asam karena
membebaskan ion H+. pH larutan HCN
c. Ca(CH3COO)2 [H+] = ×
Ca(CH3COO)2(aq) R Ca2+(aq) + 2CH3COO–
(aq)
= − ×
CH3COO–(aq) +H2O(A)RCH3COOH(aq)+OH–(aq) = −
Garam Ca(CH3COO)2 bersifat basa karena = 10–2,5
membebaskan OH–. pH = –log [H+]
d. Na3PO4 = –log 10–2,5
Na3PO4(aq) R 3Na+(aq) + PO43–(aq) = 2,5
PO43–(aq) + 3H2O(A) R H3PO4(aq) + 3OH–(aq) Persamaan reaksi:
Garam Na3PO4 bersifat basa karena mem- NH4OH + HCN → NH4CN + H2O
bebaskan OH–. Larutan garam NH4CN terbentuk dari basa lemah
3. Ca(CH3COO)2 merupakan garam yang berasal (NH4OH) dan asam lemah (HCN).
dari asam lemah dan basa kuat. Oleh karenanya ×
anionnya mengalami hidrolisis. Reaksi ionisasi [H+] =
Ca(CH3COO)2 sebagai berikut.
Ca(CH3COO)2(aq) R Ca2+(aq) + 2CH3COO–(aq) − × −
=
−
0,01 M 0,01 M 0,02 M
[OH–] =
× = −
= 10–6,5
−
=
pH = –log [H+]
× − = –log 10–6,5
= 6,5
× − Jadi, pH larutan campuran sebesar 6,5.
=
× −
46 Hidrolisis
5. pH larutan basa lemah LOH = 11 + log 4 LOH + HBr → LBr + H2O
Mula-mula : 2 × 10–3 mol 2 × 10–3 mol – –
pOH = pKw – pH Reaksi : 2 × 10–3 mol 2 × 10–3 mol 2 × 10–3 mol 2 × 10–3 mol
= 14 – (11 + log 4) ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : – – 2 × 10–3 mol 2 × 10–3 mol
= 3 – log 4
Larutan LBr berasal dari basa lemah (LOH) dan
–log [OH–] = –log 4 × 10–3
asam kuat (HBr).
[OH–] = 4 × 10–3
[OH–] = × [H+] = ×
4 × 10–3 = ×
−
16 × 10–6 = Kb × 0,02 = × ×
× −
−
×
Kb = 8 × 10–4
× −
Mol LOH = L × 0,02 M = 2 × 10–3 mol =
= 2,89 × 10–7
Mol HBr = L × 0,01 M = 2 × 10–3 mol pH = –log 2,89 × 10–7
= 7 – log 2,89
Jadi, pH larutan campuran yang terbentuk sebesar
7 – log 2,89.
A. Pilihan Ganda berasal dari basa kuat KOH dan asam lemah H2S
1. Jawaban: a sehingga bersifat basa. Garam bersifat basa akan
Larutan garam yang bersifat asam berasal dari membirukan kertas lakmus merah karena saat
asam kuat dan basa lemah. Seng iodida (ZnI) terhidrolisis membebaskan ion OH–. Persamaan
berasal dari basa lemah (Zn(OH)2) dan asam kuat reaksinya sebagai berikut.
(HI) sehingga ZnI bersifat asam. Perak bromida K2S(aq) R 2K+(aq) + S2–(aq)
(AgBr) berasal dari basa lemah (AgOH) dan asam S2–(aq) + 2H2O(A) → H2S(aq) + 2OH–(aq)
kuat (HBr) sehingga AgBr bersifat asam. Amonium
3. Jawaban: d
klorida (NH4Cl) berasal dari basa lemah (NH4OH)
Garam yang terhidrolisis sebagian dan bersifat basa
dan asam kuat (HCl) sehingga NH4Cl bersifat
dihasilkan dari pencampuran antara asam lemah
asam. Barium asetat (Ba(CH3COO)2) berasal dari
dengan basa kuat yang memiliki jumlah mol sama,
asam lemah (CH 3 COOH) dan basa kuat
misal campuran antara KOH (basa kuat) dan HCN
(Ba(OH)2) sehingga (Ba(CH3COO)2) bersifat basa.
(asam lemah). Sementara itu, campuran NH3 (basa
Magnesium nitrat (Mg(NO3)2) berasal dari basa
lemah) dan HCl (asam kuat) menghasilkan garam
kuat (Mg(OH)2) dan asam kuat (HNO3) sehingga
bersifat asam. Campuran NH3 (basa lemah) dan
Mg(NO3)2 bersifat netral. Jadi, garam yang bersifat
HCN (asam lemah) menghasilkan garam yang
asam adalah nomor 1), 2), dan 3).
mungkin bersifat asam atau basa tergantung dari
2. Jawaban: e harga Ka atau Kb-nya. Campuran KOH (basa kuat)
Garam yang larutannya dapat membirukan kertas dan HCl (asam kuat) menghasilkan garam bersifat
lakmus merah adalah garam yang bersifat basa. netral. Campuran NaOH (basa kuat) dan H2SO4
Garam bersifat basa berasal dari basa kuat dan (asam kuat) menghasilkan garam bersifat netral.
asam lemah. NH4NO3 berasal dari basa lemah
4. Jawaban: b
NH4OH dan asam kuat HNO3 sehingga bersifat
Garam yang membirukan kertas lakmus merah
asam. Garam bersifat asam tidak membirukan
merupakan garam bersifat basa. Garam ini berasal
kertas lakmus merah. NH4Cl berasal dari basa
dari basa kuat seperti NaOH dan KOH serta asam
lemah NH 4OH dan asam kuat HCl sehingga
lemah seperti HCN dan CH3COOH. Sementara
bersifat asam. K2SO4 berasal dari basa kuat KOH
itu, HCl dan H 2SO 4 merupakan asam kuat,
dan asam kuat H2SO4 sehingga bersifat netral.
sedangkan NH4OH merupakan basa lemah. Jadi,
NaCl berasal dari basa kuat NaOH dan asam kuat
garam yang bersifat basa yaitu KCN dan
HCl sehingga bersifat netral. Garam bersifat netral
CH3COONa, terdapat pada nomor 1) dan 3).
tidak membirukan kertas lakmus merah. K2S
Kimia Kelas XI 47
5. Jawaban: a 8. Jawaban: c
Larutan garam yang harga pH-nya tidak
dipengaruhi oleh konsentrasi molarnya yaitu Mol (NH4)2SO4 =
larutan garam yang terbentuk dari asam lemah
dan basa lemah, misal NH4CN. NH4CN terbentuk =
!
dan asam lemah (HCN) dan basa lemah (NH4OH). = 0,02 mol
Harga pH-nya tergantung harga K a dan K b.
Sementara itu, (NH4)2SO4 terbentuk dari asam !
M(NH4)2SO4 =
"!#$
kuat (H2SO4) dan basa lemah (NH4OH). NaHCOO
terbentuk dari asam lemah (HCOOH) dan basa
!
kuat (NaOH). Mg(NO3)2 terbentuk dari asam kuat = %
(HNO3) dan basa kuat Mg(OH)2. CH3COONa = 0,02 M
terbentuk dari asam lemah (CH3COOH) dan basa Garam (NH4)2SO4 berasal dari asam kuat H2SO4
kuat (NaOH). Oleh karena itu, (NH 4 ) 2 SO 4 , dan basa lemah NH4OH.
NaHCOO, Mg(NO3)2, dan CH3COONa harga pH-
nya tergantung pada konsentrasi molarnya. [H+] =
×
6. Jawaban: d
−
Larutan Na3PO4 merupakan larutan garam yang = ×
× −
berasal dari basa kuat NaOH dan asam lemah −
H3PO4 sehingga garam ini bersifat basa. Garam
Na3PO4 mampu terhidrolisis sebagian dengan =
× −
melepaskan ion OH– saat ion PO43– dari asam = 4,4 × 10–6
lemahnya bereaksi dengan ion H + dari air. pH = –log [H+]
Persamaan reaksi hidrolisisnya sebagai berikut. = –log 4,4 × 10–6
Na3PO4(aq) R 3Na+(aq) + PO43–(aq) = 6 – log 4,4
Jadi, pH larutan (NH4)2SO4 sebesar 6 – log 4,4.
Ion Na+ berasal dari basa kuat sehingga tidak
dapat bereaksi dengan ion OH– dari air. 9. Jawaban: c
Na+(aq) + H2O(A) → Larutan NH4NO2 merupakan larutan garam yang
berasal dari asam lemah HNO2 dan basa lemah
PO43–(aq) + 3H2O(A) → H3PO4(aq) + 3OH–(aq) NH4OH.
Adanya ion OH– yang dilepaskan mengakibatkan × − × −
larutan mempunyai pH > 7, jumlah ion OH– dalam [H+] = =
−
larutan bertambah, dapat membirukan kertas
lakmus, dan garamnya bersifat basa. = −
= 3 × 10–7
7. Jawaban: d pH = –log [H+]
Larutan natrium asetat (CH3COONa) terbentuk = –log 3 × 10–7
dari asam lemah (CH3COOH) dan basa kuat = 7 – log 3
(NaOH). = 7 – 0,5 = 6,5
Jadi, pH garam NH4NO2 sebesar 6,5.
Kh =
10. Jawaban: c
[OH–] = ×
Mol HCl = L × 0,2 M
= ×
= 0,004 mol
−
= ×
Mol NH4OH = L × 0,2 M
−
=
= 0,004 mol
= 10–5
pOH = –log 10–5 = 5 HCl(aq) + NH4OH(aq) → NH4Cl(aq) + H2O(A)
pH = 14 – 5 = 9 Mula-mula : 0,004 mol 0,004 mol – –
Jadi, pH larutan natrium asetat sebesar 9. Reaksi : 0,004 mol 0,004 mol 0,004 mol 0,004 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : – – 0,004 mol 0,004 mol
48 Hidrolisis
Larutan NH4Cl merupakan larutan garam yang HCOOH(aq) + NaOH(aq) → HCOONa(aq) + H2O(A)
berasal dari basa lemah (NH4OH) dan asam kuat Mula-mula : 0,030 0,030 – –
(HCl). Reaksi : 0,030 0,030 0,030 0,030
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : – – 0,030 0,030
[H+] = ×
!&
M HCOONa = "!#$&
−
= −
× ×
= *
× 0,030
= −
= 0,4 M
= 10–5 Garam HCOONa berasal dari asam lemah
pH = –log [H+] HCOOH dan basa kuat NaOH.
= –log 10–5
=5 [OH–] =
×
Jadi, pH larutan campuran yang terbentuk sebesar 5.
−
11. Jawaban: a = ×
pH = 8 −
pOH = 14 – pH
= 14 – 8 = 6 = × −
pOH = –log [OH–] = 6,3 × 10–6
6 = –log [OH–] pOH = –log 6,3 × 10–6
–log 10 = –log [OH–]
–6 = 6 – log 6,3
[OH–] = 10–6 pH = pKw – pOH
Garam CH3COONa terbentuk dari asam lemah = 14 – (6 – log 6,3)
(CH3COOH) dan basa kuat (NaOH). = 8 + log 6,3
= 8 + 0,8 = 8,8
[OH–] = × Jadi, pH larutan garam yang terbentuk sebesar 8,8.
13. Jawaban: b
−
10–6 = × Mol H2SO4 = 0,1 L × 0,1 M
−
= 0,01 mol
−
10–12 = ×M Mol NH4OH = 0,1 × 0,2 M
−
M = 10 –3
M = 0,02 mol
H2SO4 + 2NH4OH R (NH4)2SO4 + 2H2O
Mol CH3COONa = &
& × '&
&
Mula-mula : 0,01 0,02 – –
&
& Reaksi : 0,01 0,02 0,01 0,02
&
& = 10–3 × 2 ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : – – 0,01 0,02
&
&
= 2 × 10–3 (NH4)2SO4 berasal dari basa lemah NH4OH dan
Massa CH3COONa = 164 × 10–3 g asam kuat H2SO4.
= 164 mg !
Jadi, massa CH3COONa 164 mg. [(NH4)2SO4] =
%
12. Jawaban: a = 5 × 10–2 M
Mol HCOOH = volume HCOOH × [HCOOH]
[H+] =
= L × 0,60 M
Kimia Kelas XI 49
pH = –log [H+] 10–10 = 10–9 · M
= –log 7,07 × 10–6 −
M=
= 6 – log 7,07 −
= 6 – 0,85 = 10–1 M
= 5,15 [KOH] = 10–1 M
Jadi, pH larutan yang terjadi sebesar 5,15.
Mol KOH = [KOH] × volume
14. Jawaban: a = 10–1 M × 1 L
Mol asam asetat = 0,04 L × 0,15 M = 10–1 mol
= 6 × 10–3 mol Massa KOH = mol × Mr
Mol NaOH = 0,02 L × 0,3 M
= 0,1 × 56
= 6 × 10–3 mol
= 5,6 gram
CH3COOH + NaOH R CH3COONa + H2O
Jadi, massa KOH yang diperlukan sebesar
Mula-mula : 0,006 0,006 – – 5,6 gram.
Reaksi : 0,006 0,006 0,006 0,006
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– 16. Jawaban: b
Setimbang : – – 0,006 0,006
Amonium nitrat = NH4NO3
mol CH3COONa = 0,006
NH4NO3(aq) R NH4+(aq) + NO3–(aq)
!
[CH3COONa] = [NH4+] = [NH4NO3]
%
pH larutan = 5,5
= 0,1 M –log [H+] = 5,5
pH = pKw – pOH [H+] = 10–5,5
pOH = –log [OH–]
[H+] =
× ;
<
[OH–] = ⋅
[NH4NO3] = !
×
−
= ×
−
[H+] =
×
!
×
−
=
= 10–5 −
10–5,5 =
× −
×
×
pOH = –log 10–5
=5 − ?
10–11 = ×
pH = pKw – pOH
× −
= 14 – 5
× − ?
=9 10–11 =
× −
− =
–10
10 = ·M
− = 0,1 mol
50 Hidrolisis
Garam NH4Cl terbentuk dari basa lemah (NH4OH) 19. Jawaban: e
dan asam kuat (HCl).
Mol NH4OH = L × 0,06 M = 0,006 mol
[H+] = ×
Mol C6H5COOH = × 0,015 M = 0,006 mol
[OH–] =
× [OH–] = × ;Q<
= × − ×
−
= − × = × −*
= 3 × 10–3,5 M
= − pOH = –log 3 × 10–3,5
= 10–5 [OH–] = 3,5 – log 3
pOH = –log [OH–] pH = 14 – (3,5 – log 3)
= –log 10–5 = 10,5 + log 3
pOH = 5
20. Jawaban: c
pH = pKw – pOH
pH = 5
= 14 – 5
–log [H+] = 5
=9
–log [H+] = –log 10–5
Jadi, pH larutan garam yang terjadi sebesar 9.
[H+] = 10–5
Kimia Kelas XI 51
(NH4)2SO4 berasal dari asam kuat H2SO4 dengan Garam NH4Cl terbentuk dari basa lemah (NH4OH)
basa lemah NH4OH. dan asam kuat (HCl).
!&!
[H+] = ⋅ M NH4Cl = "!#$&!
= = 6,7 × 10–2 M
−
10–5 = ⋅ [H+] = ×
−
10–10 = 10–9 M
−
− = × * −
M= −
−
= 10–1 M =
*
−
[(NH4)2SO4] = 10–1 M = 6,1 × 10–1
Mol (NH4)2SO4 = [(NH4)SO4 × volume pH = –log [H+]
= 10–1 M × 0,1 L = –log 6,1 × 10–6
= 0,01 mol = 6 – log 6,1
Massa (NH4)2SO4 = mol × Mr Jadi, pH larutan tersebut sebesar 6 – log 6,1.
Mr (NH4)2SO4 = 132 23. Jawaban: d
Massa = 0,01 × 132 &
&
= 1,32 gram Mol CH3COOK =
&
&
Jadi, massa (NH4)2SO4 yang harus dilarutkan
sebesar 1,32 gram. =
21. Jawaban: e = 0,2 mol
NH4+ + H2O R NH4OH + H+
! &
&
M CH3COOK =
"!#$ &
&
Mol NH4Cl =
!
= 0,4 mol
! = × 0,2
[NH4Cl] = ! = 0,5 M
! = 0,4 M
⋅ Garam CH3COOK terbentuk dari asam lemah
[H+] = (CH3COOH) dan basa kuat (KOH).
−
= ⋅ [OH–] =
×
× −
=
× − −
= ×
= 1,58 × 10–5 −
pH = –log 1,58 × 10–5
= × −
= 5 – log 1,58
= 4,8 = 2 × 10–5
pOH = –log 2 × 10–5
Jadi, pH garam tersebut sebesar 4,8.
= 5 – log 2
22. Jawaban: c pH = 14 – pOH
Mol NH4OH = 0,1 L × 0,1 M = 0,01 mol = 14 – (5 – log 2)
Mol HCl = 0,05 L × 0,2 M = 9 + log 2
= 0,01 mol Jadi, pH larutan CH3COOK sebesar 9 + log 2.
NH4OH + HCl R NH4Cl + H2O
Mula-mula : 0,01 0,01 – –
Reaksi : 0,01 0,01 0,01 0,01
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang: – – 0,01 0,01
52 Hidrolisis
24. Jawaban: b 26. Jawaban: b
Larutan yang terbentuk berupa garam yang pH = 6
bersifat asam. –log [H+] = –log 10–6
[H+] = 10–6
[H+] =
× Garam (NH4)2SO4 terbentuk dari basa lemah
(NH4OH) dan asam kuat (H2SO4).
−
= × [H+] =
×
*
× −
× − −
= 10–6 = ×
−
= 8,3 × 10–6
pH = –log [H+] 10–12 = 10–9 × M
= –log 8,3 × 10–6 M = 10–3 M
= 6 – log 8,3 !
= 10–3
= 5,1 '!#$
Jadi, pH larutan yang terbentuk sebesar 5,1.
= 10–3
'!#$
25. Jawaban: c
= 10–3
Mol HCOOH = L × 0,005 M
Mol NH4NO3 =
10–1x mol. Oleh karena terhidrolisis maka tidak
bersisa.
=
+ +
Ba(OH)2(aq) + 2HCOOH(aq) → (HCOO)2Ba(aq) + 2H2O(aq)
Mula-mula : 10–1x mol 2 × 10–3 mol – –
Reaksi : 10–3 mol 2 × 10–3 mol 10–3 mol 2 × 10–3 mol =
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : – – 10–3 mol 2 × 10–3 mol
= 0,025 mol
10–1x mol = 10–3 mol Garam NH 4 NO 3 terbentuk dari basa lemah
x = 10–2 M (NH4OH) dan asam kuat (HNO3).
Garam (HCOO)2Ba terbentuk dari asam lemah
[H+] = ×
(HCOOH) dan basa kuat (Ba(OH)2).
pH = 7,5
pOH = 14 – pH
−
= 14 – 7,5 = −
× ×
= 6,5
–log [OH–] = –log 10–6,5 =
× −
[OH–] = 10–6,5 = 5 × 10–5,5
[OH–] = × [OH–] [H+] = Kw
[OH ] (5 × 10–5,5) = 10–14
–
−
10–6,5 = × −
× [OH–] = 2 × 10–9,5
28. Jawaban: d
× −*
10 –6,5
= Garam bersifat asam di dalam air akan terhidrolisis
melepaskan ion H+. Sementara itu, garam bersifat
× −* basa di dalam air akan terhidrolisis melepaskan
10–13 = ion OH–. Jadi, garam yang bersifat asam di-
Ka = 2 × 10–4 tunjukkan oleh persamaan reaksi nomor 3) dan 4).
Kimia Kelas XI 53
29. Jawaban: c [H+][OH–] = 10–14
Larutan garam yang mempunyai pH < 7 berasal [H ] × (1,2 × 10–6) = 10–14
+
= 10–6,5
30. Jawaban: c
pH = –log [H+] = –log 10–6,5 = 6,5
Kurva tersebut merupakan kurva titrasi antara
asam lemah dan basa kuat. pH larutan awal 4. Garam HX bersifat basa karena terhidrolisis
berasal dari pH asam lemah. Pada penambahan menghasilkan ion OH–.
10–49,9 ml titran, larutan bersifat sebagai buffer [OH–] = ?
karena mengandung asam lemah dan garamnya.
Titik ekuivalen terjadi pada pH > 7 karena larutan = − ?
hanya mengandung garam yang mengalami
hidrolisis parsial. Pada penambahan 50,1–60 ml = − = 10–5
titran, larutan bersifat basa kuat karena pOH = –log [OH–] = –log 10–5 = 5
mengandung sisa basa. pH = pKw – pOH = 14 – 5 = 9
Jadi, pH larutan garam MX sebesar 9.
B. Uraian
5. Garam CH3COONa berasal dari basa kuat NaOH
1. a. AgNO3(aq) R Ag+(aq) + NO3–(aq)
dan asam lemah CH3COOH sehingga bersifat
Ag+(aq) + H2O(A) → AgOH(aq) + H+(aq) basa.
b. Na2CO3(aq) R 2Na+(aq) + CO32–(aq) pH = 10
CO32–(aq) + 2H2O(A) → H2CO3(aq) + 2OH–(aq) pOH = pKw – pH = 14 – 10 = 4
c. Na3PO4(aq) R 3Na+(aq) + PO43–(aq) [OH–] = –log pOH
= –log 4
PO43–(aq) + 3H2O(A) → H3PO4(aq) + 3OH–(aq) = 10–4
d. CH3COOK(aq) R K+(aq) + CH3COO–(aq)
CH3COO–(aq) + H2O(A) → CH3COOH(aq) + [OH–] = ?
OH–(aq)
−
+
KF(aq) R K (aq) + F (aq) – 10–4 = ?
2. a. −
F–(aq) + H2O(A) → HF(aq) + OH–(aq) 10–8 = 10–9 · M
−
;W<; < −
b. Kh = M= = 10
;W− < −
− Mol garam = volume × [G] = × 10 = 2 mol
c. Kh = = = 1,5 × 10–11
× − Massa garam = 2 mol × 82 = 164 gram
Jadi, massa CH 3 COONa yang dilarutkan
d. [OH–] = × ;W< sebanyak 164 gram.
&!
− 6. [NH4Cl] = &! × "!#$
= ×
× −
=
×
−
= = 0,4 M
× −
= 1,2 × 10–6
54 Hidrolisis
−
[H+] = ? 5 × 10–6 = ×
× −
− −
=
× −
? 25 × 10–12 =
× − × M
× − M = 3 × 10–2 M
=
× −
α =
= × − ×
= 2 × 10–5 −
pH = –log [H+] = –log 2 × 10–5 = 5 – log 2 =
× − ×
× −
Jadi, pH larutan garam yang terbentuk sebesar
5 – log 2. =
** × −
7. pH = 8 + log 4 = 5,27 × 10–4,5
pH = pKw – pOH = 5,27 × 10–4,5 x 100%
8 + log 4 = 14 – pOH
= 5,27 × 10–2,5 %
pOH = (14) – (8 + log 4)
= 6 – log 4
= 16,67 × 10-3 % = %
pOH = –log [OH–]
[OH–] = 4 × 10–6 Jadi, derajat hidrolisis larutan garam MCl %.
;<
[OH–] = Kb · ;< 9. Mol asam asetat = 0,25 L × 0,01 M
= 0,0025 mol
2NH4OH + H2SO4 R (NH4)2SO4 + 2H2O
+ –3
mula-mula : 0,05 0,02 pH = 3, [H ] = 10 M
reaksi : 0,04 0,02 0,02 0,04
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Mol NaOH = = = 0,0025 mol
setimbang : 0,01 – 0,02 0,04
Kimia Kelas XI 55
10. Mol NaOH = 0,05 L × 0,1 M
= 0,005 mol [OH–] =
Mol HCOOH = 0,05 L × 0,1 M
−
= 0,005 mol =
−
Ka HCOOH = 1,8 × 10–4
=
** −
pH garam = –log [H+]
= 1,67 × 10–6
NaOH + HCOOH R HCOONa + H2O pOH = –log [OH–]
Mula-mula : 0,005 0,005 –
Reaksi : 0,005 0,005 0,005 0,005 = –log 1,67 × 10–6
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– = 6 – log 1,67
Setimbang : – – 0,005 0,005
pH = 14 – pOH
Mol garam = 0,005 mol = 14 – (6 – log 1,67)
!
= 8 + log 1,67
[HCOONa] = = 0,05 M
! Jadi, pH larutan garam tersebut sebesar
!
8 + log 1,67.
Larutan HCOONa terbentuk dari asam lemah
HCOOH dan basa kuat NaOH.
56 Hidrolisis
A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: b
pH setelah penambahan H2SO4 = 3–log 2
1. Jawaban: c
–log [H+] = 3–log 2
HCl(aq) H+(aq) + Cl–(aq)
[H+] = 2 × 10–3
[HCl] = 0,02 M
[H+] = [H2SO4] × valensi
[H+] = [HCl] × valensi
= (2 × 10–2) × 1 +
[H2SO4] =
= 2 × 10–2 M
[OH–] = × −
+ [H2SO4] =
− = 1 × 10–3
=
−
Volume H2SO4 yang ditambahkan ke dalam air:
= 5,0 × 10–13 M
V1 · M1 = V2 · M2
2. Jawaban: e V1 · 8 = 4 · (1 × 10–3)
pH A = 3 pH B = 5
pOH = 14 – pH pOH = 14 – pH × −
V1 =
= 14 – 3 = 14 – 5
= 11 =9 = 5 × 10–4 L
= 5 × 10–1 ml
–log [OH–] = 11 –log [OH–] = 9
[OH–] = 10–11 [OH–] = 10–9 Jadi, volume H2SO4 yang ditambahkan ke dalam
air sebanyak 0,5 ml.
Perbandingan [OH–] dalam larutan A dengan
5. Jawaban: a
larutan B = 10–11 : 10–9
pH = 12 + log 4 → pOH = 2 – log 4
= 0,01 : 1
[OH–] = 4 · 10–2
= 1 : 100
⋅ −
3. Jawaban: b [Ca(OH)2] = = 2 · 10–2 M
[H+] =
× mol Ca(OH)2 = M · V
= 2 · 10–2 · 800 · 10–3
6 × 10–3 =
× − = 0,016 mol
× −
massa = mol · Mr Ca(OH)2
[CH3COOH] =
× − = 0,016 · 74
=2M = 1,184 gram
mol CH3COOH = konsentrasi CH3COOH × volume 6. Jawaban: d
CH3COOH
mol Ca(OH)2 = = 0,01 mol
= 2 × ( ) !"
Kimia Kelas XI 57
[OH–] pada Ca(OH)2 =
" [OH–] = $ × × -
#
= 4 × 10–2 M = −
× −
pOH = –log [OH–]
= –log 4 × 10–2 M = /
× − = 9,7 × 10–4
= 2 – log 4 pOH = –log [OH–]
pH = 14 – pOH = –log 9,7 × 10–4 = 4 – log 9,7
= 14 – (2 – log 4) pH = 14 – (4 – log 9,7)
= 12 + log 4 = 10 + log 9,7 = 10,98
Jadi, pH larutan dalam obat mag yang
7. Jawaban: e mengandung 500 mg Al(OH)3 sebesar 10,98.
#
mol NH3 = = 0,3 mol 10. Jawaban: b
#
pH = 3 – log 4
#
[NH3] = = 0,1 M – log [H+] = 3 – log 4
#
[H+] = 4 × 10–3
[OH–] = $ ⋅ %
[H+] =
⋅
−
=
4 × 10–3 =
× − ;
= 1 × 10–3 M
−
pOH = –log [OH–] a=
−
= –log 1 × 10–3
=5M
= 3 – log 1
"
=3 [HA] =
'"*
pH = pKw – pOH mol HA = 5 M × 0,5 L
= 14 – 3 = 2,5 mol
= 11 massa HA = mol × Mr HA
Jadi, pH larutan NH 3 dalam 3 L air tersebut = 2,5 × 60
sebesar 11. = 150 g
8. Jawaban: e 11. Jawaban: d
Kb = α2 · b + +
= x2 · 0,2 Volume HCl rata-rata = ml = 20 ml
= 0,2x2 + +
Larutan diencerkan dari 20 ml menjadi 200 ml. Volume Ba(OH)2 rata-rata = ml = 13 ml
V1 = 20 ml = 0,02 L MBa(OH) = 0,1 M
2
V2 = 200 ml = 0,2 L VHCl × MHCl × nHCl = VBa(OH) × MBa(OH) × nBa(OH)
2 2 2
V1 · M1 = V2 · M2
20 × MHCl × 1 = 13 × 0,1 × 2
0,02 · 0,2 = 0,2 · M2
MHCl = 0,13 M
M2 = Jadi, konsentrasi larutan HCl adalah 0,13 M.
= 0,02 12. Jawaban: a
$
&
Reaksi netralisasi terjadi antara asam dan basa
a= = membentuk garam. Reaksi tersebut terjadi pada
$
persamaan reaksi:
= & 2NH3 + H2SO4 → (NH4)2SO4
amonia asam sulfat amonium sulfat
= x
MgO merupakan senyawa oksida. ZnCO3, Na2SO4,
9. Jawaban: c dan CaCO3 merupakan senyawa garam. Sementara
massa Al(OH)3 = 500 mg = 0,5 g itu, reaksi pada 2HNO3 + Na2SO4 tidak terjadi karena
Na2SO4 merupakan garam yang mengandung basa
mol Al(OH)3 = = 6,4 × 10–3 mol
kuat dan asam kuat sehingga tidak dapat bereaksi
"
× − dengan HNO3 yang bersifat kuat.
[Al(OH)3] = '"*
=
= 3,2 × 10–2 M
Al(OH)3 Al3+ + 3OH–
M2 = 0,175
mol dalam 1 L = 0,175 × 1 = 0,175 mol
H2C2O4 · 2H2O(s) + H2O( ) → H2C2O4(aq)
Kimia Kelas XI 59
22. Jawaban: c 2 × 10–2 =
×
mmol CH3COOH = ((100 × 0,1) + (150 × 0,2)) mmol
= (10 + 30) mmol 4× 10–4 = Ka × 1
= 40 mmol = 4 × 10–2 mol Ka = 4 × 10–4
mol NaOH = L × 0,08 M KOH + HA → KA + H2O
Mula-mula: 0,005 mol 0,01 mol – –
=2× 10–2 mol Reaksi: 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang: – 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol
Mula-mula: 4 × 10–2 2 × 10–2 – –
Reaksi: 2 × 10–2 2 × 10–2 2 × 10–2 2 × 10–2
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– [-]
Setimbang: 2 × 10–2 2 × 10–2 2 × 10–2
[H+] = Ka × [ ]
– -
[H+] = Ka × = Ka × "-! '"*?"?
%
"-! '"*?"?
"!'"*?"?
= Ka ×
"%
!'"*?"?
= 4 × 10–4 ×
volume total = (250 + 100 + 150) ml = 500 ml = 0,5 L
= 4 × 10–4
× − !
= 10–5 × pH = –log [H+]
× − !
= –log 4 × 10–4
= 10–5
= 4 – log 4
pH = –log [H+] 25. Jawaban: b
= –log 10–5 pH CH3COOH (mula-mula)
=5
[H+] =
× -
23. Jawaban: b
Larutan dikatakan bersifat penyangga jika pada = × − ×
larutan ditambahkan sedikit asam, basa, atau air,
pH-nya cenderung tidak atau sedikit mengalami = − = 10–3
perubahan. Berdasarkan data percobaan, larutan pH = –log [H+]
Q dan R merupakan larutan penyangga karena = –log 10–3 = 3
mengalami sedikit perubahan harga pH. Larutan
dikatakan bukan penyangga jika pada larutan mol CH3COOH = L × 0,05 M
ditambah sedikit asam, basa, atau air, terjadi
perubahan pH yang cukup besar. Larutan yang = 0,003 mol
bukan penyangga yaitu larutan P, S, dan T.
mol NaOH = L × 0,05 M
24. Jawaban: c
= 0,002 mol
mol KOH = D@ CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Mula-mula: 0,003 mol 0,002 mol – –
= -@ E-@ E-@
Reaksi: 0,002 mol 0,002 mol 0,002 mol 0,002 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang: 0,001 mol – 0,002 mol 0,002 mol
=
(/EE) !" Reaksi bersisa asam lemah dan garamnya
=
(larutan penyangga).
!"
= 0,005 mol Volume total = (40 + 60) ml = 100 ml
[- ]
[H+] = Ka × [ ]
mol HA = L×1M F
"
!'"* ?"?
= 0,01 mol [H+] = 2 × 10–5 ×
"
@
!'"* ?"?
pH HA = 2 – log 2
×
–log [H+] = 2 – log 2
=2× 10–5 ×
–log [H+] = –log 2 × 10–2
×
[H+] = 2 × 10–2
[H+] = × [- ] = 1 × 10–5
Kimia Kelas XI 61
d. 100 ml CH3COOH 0,1 M dan 100 ml NaOH
0,1 M [OH–] = ⋅D
$
mol CH3COOH = L × 0,1 M = 0,01 mol − ×
=
× −
mol NaOH = L × 0,1 M = 0,01 mol
=
× −
CH3COOH+ NaOH → CH3COONa+ H2O
= 1,9 × 10–6
Mula-mula: 0,01 mol 0,01 mol – –
Reaksi: 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
pOH = –log [OH–]
Setimbang: – – 0,01 mol 0,01 mol = –log 1,9 × 10–6
Reaksi hanya tersisa garam (bukan larutan = 6 – log 1,9
penyangga) pH = pKw – pOH
= 14 – (6 – log 1,9)
e. 100 ml CH3COOH 0,1 M dan 120 ml NaOH = 8 + log 1,9
0,1 M
33. Jawaban: c
mol CH3COOH = L × 0,1 M = 0,01 mol
%
mol CH3COONa =
D@ %
mol NaOH =
L × 0,1 M = 0,012 mol
CH3COOH+ NaOH → CH3COONa+ H2O
=
!"
Mula-mula: 0,01 mol 0,012 mol – –
Reaksi: 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol
= 0,05 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– "
Setimbang: – 0,002 mol 0,01 mol 0,01 mol [CH3COONa]=
'"*
Reaksi menghasilkan sisa basa kuat dan
"
garam (bukan larutan penyangga). =
#
31. Jawaban: b = 0,1 M
Amonium sianida (NH4CN) terbentuk dari asam Garam CH3COONa terbentuk dari asam lemah
lemah HCN dan basa lemah NH4OH. dan basa kuat sehingga bersifat basa.
−
Kh = = = 1 = 100 [OH–] = ⋅D
⋅ $ × − × − $
Kimia Kelas XI 63
pOH = –log 2,8 × 10–5 B. Uraian
= 5 – log 2,8
1. pH NH4OH = pH KOH
pH = 14 – (5 – log 2,8) [OH–] = [KOH] × valensi
= 9 + log 2,8 = 0,01 × 1
39. Jawaban: d = 1 × 10–2
NaCN merupakan garam dari basa kuat (NaOH) pOH = –log [OH–]
dan asam lemah HCN. = –log 1 × 10–2
Molaritas NaCN setelah diencerkan =2
M1 × V1 = M2 × V2 pH = pKw – pOH
0,20 M × 50 ml = M2 × 100 ml = 14 – 2
M2 = 0,1 M = 12
[OH–] dalam KOH = [OH–] dalam NH4OH
[OH–] = ×D
10–2 = $ ⋅ $
−
10–4 = Kb · 0,1
= ×
−/ Kb = 1 × 10–3
Jadi, Kb NH4OH sebesar 1 × 10–3.
= − = 10–3
2. mol NH3 = 0,40 mol
pOH = –log [OH–]
volume air = 800 ml = 0,8 L
= log 10–3
α = 1% = 0,01
=3
"
pH = 14 – pOH [NH3] =
'"*
= 14 – 3
"
= 11 =
#
%%
= 0,5 M
40. mol NH4NO3 =
D@ %% $
α=
D
=
$
= 0,05 mol 0,01 =
"
[NH4NO3] = $
'"* 1 × 10–4 =
=
Kb = (1 × 10–4)(0,5)
= 0,25 M = 5 × 10–5
Garam NH4NO3 terbentuk dari asam kuat dan Jadi, Kb amonia dalam larutan sebesar 5 × 10–5.
basa lemah sehingga bersifat asam.
3. NH4OH NH+4 + OH–
[H+] = ⋅D
$ mol NH4OH =
− = 0,1 mol
= − ⋅
"
[NH4OH] = '"*
= 5 × 10–5 M
=
[OH–] =
E = 0,25 M
− [OH–] = [NH4OH] · α
=
⋅ −
= 0,25 × 0,01
= 2 × 10–10 = 2,5 × 10–3 M
Jadi, konsentrasi ion OH– dalam larutan sebesar pOH = –log [OH–]
2 × 10–10 M. = –log 2,5 × 10–3
= 3 – log 2,5
Kimia Kelas XI 65
/ × −
[H+] = Ka × [OH–] =
"! '"*?"?
= 9,9 × 10–7
= Ka × pOH = –log 9,9 × 10–7
"! '"*?"?
= 7 – log 9,9
10–4 = Ka ×
pH = 14 – (7 – log 9,9)
Ka = 6 × 10–5 = 7 + log 9,9
10. Jawaban:
pH = 3 – log 3 pH LOH = 9 + log 3
–log [H+] = 3 – log 3 pOH = pKw – pH
–log [H+] = –log 3 × 10–3 = 14 – (9 + log 3)
[H+] = 3 × 10–3 = 5 – log 3
[H+] =
× - –log [OH–] = –log 3 × 10–5
[OH–] = 3 × 10–5
3 × 10–3 = × − × -
[OH–] = $ × $
9 × 10–6 = 6 × 10–5 × [A]
3 × 10–5 = $ ×
[A] = 0,15 M
Jadi, konsentrasi larutan C6H5COOH adalah 0,15 9 × 10–10 = Kb × 0,05
M. Kb = 1,8 × 10–8
8. mol HCN = 0,5 L × 0,2 M = 0,1 mol Garam LNO3 terbentuk dari basa lemah LOH dan
% asam kuat HNO3 sehingga bersifat asam.
[H+] = Ka ×
%
% pH = 5
"%! '"*?"?
–log [H+] = –log 10–5
= Ka ×
"%
%! '"*?"?
[H+] = 10–5
= 10–5 ×
×D
[H+] =
$
[H+] = 10–4
pH = –log [H+] −
10–5 = ×
= –log 10–4
× −
−
= ×
×
× −
4. Memahami sifat-sifat 4.6 Memprediksi terbentuk- Teliti Bertindak teliti saat mengerjakan soal-soal Ksp.
larutan asam basa, nya endapan dari suatu
metode pengukuran, reaksi berdasarkan
dan terapannya. prinsip kelarutan dan
hasil kali kelarutan.
Menentukan harga kelarutan dan hasil kali kelarutan 1. Menyebutkan faktor-faktor yang memengaruhi
melalui perhitungan kelarutan.
2. Memperkirakan terbentuknya endapan
berdasarkan harga Ksp suatu larutan.
3. Menghitung nilai pH suatu larutan yang diketahui
harga Ksp-nya.
4. Mengamati pengaruh ion sejenis dalam suatu
larutan terhadap terjadinya endapan.
Kimia Kelas XI 67
= 4s3
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
−
1. Jawaban: a s=
Ag2CO3(s) • 2Ag+(aq) + CO32–(aq) = 10–4
2s s [K+] = 2s
Ksp Ag2CO3 = [Ag+]2 [CO32–] = 2 × (10–4)
= 2 × 10–4
4x = (2s)2 s
4x = 4s3 6. Jawaban: d
PbCrO4 • Pb2+ + CrO42–
s=
s s
Ksp = [Pb2+] [CrO42–]
= = (s)(s)
2. Jawaban: d = s2
Ionisasi Ba3(PO4)2: s =
= (3s)3 (2s)2
= 108s5 = −
–4
s = 2 × 10 mol/L = 1 × 10–8
Ksp = 108 × (2 × 10–4)5 2) Ag2S • 2Ag+ + S2–
= 3.456 × 10–20 2s s
= 3,46 × 10–17 Ksp = [Ag+]2 [S2–]
= (2s)2 (s)
4. Jawaban: b
= 4s2 (s)
CuCO3(aq) • Cu2+(aq) + CO23–(aq)
= 4s3
s s s
Ksp CuCO3 = [Cu2+] [CO23–]
s=
= (s) (s)
= s2 −
–10
10 = s 2 =
s = − = 10–5 = 5 × 10–7
Jadi, kelarutan CaCO 3 dengan K sp = 10 –10 3) AgCl • Ag+ + Cl–
sebesar 1 × 10–5 M. s s
Ksp = [Ag+] [Cl–]
5. Jawaban: c
= (s) (s)
K2CrO4 • 2K+ + CrO42– = s2
2s s
s =
s= ⋅ −
s=
− = 1,6 · 10–2 mol/L
= 2) PbCO3(aq) • Pb2+(aq) + CO32–(aq)
s s
=1× 10–4
Ksp PbCO3 = s2
5) Ag2CO3 • 2Ag+ + CO32–
2s s 10–13 = s2
Ksp = [2Ag+]2 [CO32–] s = −
= (2s)2 (s) = 3,16 · 10–7 mol/L
= 4s2 (s) 3) PbCrO4(aq) • Pb2+(aq) + CrO42–(aq)
= 4s3 s s
Ksp PbCrO4 = s2
s= 2 · 10–14 = s2
− s = ⋅ −
= = 1,4 · 10–7 mol/L
= 2 × 10–4 4) Pb(OH)2(aq) • Pb2+(aq) + 2OH–(aq)
Jadi, kelarutan garam paling kecil dimiliki oleh s 2s
garam dengan konsentrasi ion terkecil, yaitu AgI. Ksp Pb(OH)2 = (s) (2s)2
= 4s3
8. Jawaban: c
10 = 4s3
–16
Pb(NO3)2(aq) • Pb2+(aq) + 2NO3–(aq)
0,2 0,2 0,4 −
s=
PbBr2(aq) • + Pb2+(aq) 2Br–(aq)
Ksp PbBr2 = [Pb2+] [Br–]2 = 2,9 · 10–5 mol/L
2 × 10–11 = 0,2 [Br–]2 5) PbSO4(aq) • Pb2+ + SO42–
−
s s
×
[Br–]2 = Ksp PbSO4 = s2
2 · 10–8 = s2
= 1 × 10–10
s = ⋅ −
−
×
[Br–] = = 1,4 · 10–4 mol/L
= 1 × 10–5 Jadi, konsentrasi ion timbal terbesar terdapat
PbBr2(aq) • Pb2+(aq) + 2Br–(aq) dalam larutan jenuh PbCl2 dengan konsentrasi
5 × 10–6 5 × 10–6 1 × 10–5 sebesar 1,6 · 10–2 mol/L.
Jadi, konsentrasi PbBr2 sebesar 5 × 10–6 M.
9. Jawaban: e B. Kerjakan soal-soal berikut!
Ag2SO4(aq) • 2Ag+(aq) + SO42–(aq) 1. Mg(OH)2 • Mg2+ + 2OH–
Ksp Ag2SO4 = [Ag+]2 [SO42–] Ksp = [Mg2+] [OH–]2
3,2 × 10–6 = (2s)2 (s) = s (2s)2
3,2 × 10–6 = 4s3 = 4s3
s =3
× − Ksp = 4 · (3)3
s=
= 4 · 27
= 9,2 × 10–3 mol = 108
Jadi, kelarutan Ag2SO4 dalam 1 L air sebesar
9,2 × 10–3 mol.
Kimia Kelas XI 69
2. Ag3PO4 • 3Ag+ + PO43– c. BaCrO4, Ksp = 1,2 × 10–10
Ksp = [Ag+]3 [PO43–] BaCrO4(aq) • Ba2+(aq) + CrO42–(aq)
= (3s)3(s) s s s
= 27s4 Ksp = [Ba2+] [CrO42–]
= (s) (s)
s= = s2
−
= s=
= 1,38 × 10–5 = × −
s=
= 0,03 mol/L
= 0,003 M
4) (NH4)2SO4 0,01 M =
× −
(NH4)2SO4 • 2NH4+ + SO42– = 9 × 10–9
2s s
2) AgCl(aq) • Ag+(aq) + Cl–(aq)
Kelarutan SO42– =
s s
Kimia Kelas XI 71
4) Pada campuran 0,020 M BaCl2 dan 0,002 M NaF
s=
= × − = 1 × 10–8
[Ba2+] = 0,02 M, [F–] = 0,002 M
4) Ag3PO4(aq) • 3Ag+(aq) + PO43–(aq) Ksp BaF2 = 1,7 × 10–7
3s s
BaF2 • Ba2+ + 2F–
Ksp = [Ag+]3 [PO43–]
Hasil kali [ion] = [Ba2+] [F–]2
= (3s)3 (s) = (0,02) (0,002)2
= 27s4 = 8 × 10–8
Ksp > hasil kali [ion] sehingga tidak terjadi
× − endapan.
s= = 4,3 × 10–5
5) Pada campuran 0,080 M BaCl2 dan 0,040 M NaF
5) Ag2CO3(aq) • 2Ag+(aq) + CO32–(aq) [Ba2+] = 0,08 M, [F–] = 0,040 M
2s s Ksp BaF2 = 1,7 × 10–7
Ksp = [Ag+]2 [CO32–] BaF2 • Ba2+ + 2F–
= (2s)2 (s) Hasil kali [ion] = [Ba2+] [F–]2
= 4s3 = (0,08) (0,04)2
= 1,28 × 10–4
× − Ksp < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan
s= = = 1,2 × 10–4
BaF2.
Garam yang sukar larut dalam air adalah garam Jadi, campuran larutan yang tidak menghasilkan
yang mempunyai kelarutan paling kecil. Jadi, endapan adalah 0,020 M BaCl2 dan 0,002 M NaF.
garam yang sukar larut adalah AgI.
7. Jawaban: d
6. Jawaban: d Endapan garam terbentuk jika hasil kali
Endapan terbentuk apabila K sp < hasil kali konsentrasi ion-ionnya lebih besar dari Ksp-nya.
konsentrasi ion-ionnya.
1) Pada campuran 0,004 M BaCl2 dan 0,020 M NaF Mol Na2SO4 =
[Ba2+] = 0,004 M, [F–] = 0,020 M
= 0,5 mmol
Ksp BaF2 = 1,7 × 10–7 = 5 × 10–4 mol
BaF2 • Ba2+ + 2F–
× −
Hasil kali konsentrasi ion-ion [SO42–] =
= [Ba2+] [F–]2 = 5 × 10–4 M
= (0,004) (0,02)2 Konsentrasi ion-ion dalam campuran garam =
= 1,6 × 10–6 konsentrasi larutan garamnya = 0,01 M.
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terbentuk
Penambahan Na2SO4 mengakibatkan terbentuk-
endapan BaF2.
nya garam CaSO4, SrSO4, dan BaSO4.
2) Pada campuran 0,010 M BaCl2 dan 0,015 M NaF
[Ba2+] = 0,01 M, [F–] = 0,015 M 1) CaSO4(aq) • Ca2+(aq) + SO42–(aq)
Ksp BaF2 = 1,7 × 10–7 Ksp CaSO4 = 2,4 × 10–5
BaF2 • Ba2+ + 2F– Ksp = [Ca2+] [SO42–]
Hasil kali [ion] = [Ba2+] [F–]2 = (0,01) (5 × 10–4)
= (0,01) (0,015)2 = 5 × 10–6
= 2,25 × 10–6 Ksp > [Ca2+] [SO42–] ⇒ tidak terjadi endapan
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terbentuk
endapan BaF2. 2) SrSO4(aq) • Sr2+(aq) + SO42–(aq)
3) Pada campuran 0,015 M BaCl2 dan 0,010 M NaF Ksp SrSO4 = 2,8 × 10–7
[Ba2+] = 0,015 M, [F–] = 0,01 M
Ksp = [Sr2+] [SO42–]
Ksp BaF2 = 1,7 × 10–7
= (0,01) (5 × 10–4)
BaF2 • Ba2+ + 2F–
= 5 × 10–6
Hasil kali [ion] = [Ba2+] [F–]2 Ksp < [Sr2+] [SO42–] ⇒ terjadi endapan
= (0,015) (0,01)2
= 1,5 × 10–6 3) BaSO4(aq) • Ba2+(aq) + SO42–(aq)
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terbentuk Ksp BaSO4 = 1,08 × 10–10
endapan BaF2.
Kimia Kelas XI 73
6 × 10–12 = 4s3 3. Larutan garam paling mudah larut dalam larutan
−
yang mengandung ion sejenis dengan
konsentrasi paling besar. Ion-ion yang terdapat
s=
dalam BaSO4 yaitu Ba2+ dan SO42–. BaSO4 akan
= 1,14 × 10–4 mol/L mudah larut dalam larutan yang mengandung ion
[OH–] =2·s Ba2+ dan SO42– dengan konsentrasi paling besar.
= 2(1,14 × 10–4) Ionisasi larutan Na 2SO 4 dan BaSO 4 sebagai
= 2,28 × 10–4 berikut.
pOH = –log OH–
Na2SO4(aq) • 2Na+(aq) + SO42–(aq)
= –log 2,28 × 10–4
= 4 – log 2,28 BaSO4(aq) • Ba2+(aq) + SO42–(aq)
pH = 14 – pOH [SO42–] dalam Na2SO4 0,4 M = [Na2SO4] = 0,4 M
= 14 – (4 – log 2,28) [SO42–] dalam Na2SO4 0,5 M = [Na2SO4] = 0,5 M
= 10 + log 2,28
= 10,36 [SO42–] dalam Na2SO4 0,6 M = [Na2SO4] = 0,6 M
[Ba2+] dalam Ba(NO3)2 0,2 M = [Ba(NO3)2] = 0,2 M
2. mol Na2SO4 = = 0,1 mmol = 1 × 10–4 mol [Ba2+] dalam Ba(NO3)2 0,3 M = [Ba(NO3)2] = 0,3 M
Jadi, BaSO4 akan mudah larut dalam larutan
−
[SO42–] = = 1 × 10–4 M Na2SO4 0,6 M karena mengandung ion SO42–
sebesar 0,6 M.
[Ca2+] = [Sr2+] = [Ba2+] = 4 × 10–2 M
Setelah penambahan Na 2 SO 4 ke dalam 4. [Cl–] = 0,01 M
campuran garam-garam CaCl2, SrCl2, dan BaCl2, [CrO42–] = 0,001 M
terjadi elektrolit CaSO 4, SrSO 4, dan BaSO 4.
Penambahan ion Ag+ pada larutan tersebut akan
Ionisasi elektrolit-elektrolit tersebut sebagai
berikut. menghasilkan AgCl dan Ag2CrO4.
a. CaSO4 Ada tidaknya endapan diketahui dari
perbandingan hasil kali konsentrasi ion-ion
CaSO4 • Ca2+ + SO42–
dengan Ksp-nya.
Hasil kali [ion] = (4 × 10–2)(1 × 10–4)
a. AgCl; Ksp = 1,8 × 10–10
= 4 × 10–6
Ksp CaSO4 = 2,4 × 10–5 AgCl(aq) • Ag+(aq) + Cl–(aq)
Ksp > hasil kali [ion] sehingga tidak terjadi Ksp AgCl = [Ag+] [Cl–]
endapan CaSO4. 1,8 × 10–10 = [Ag+] (0,01)
b. SrSO4
× −
SrSO4 • Sr2+ + SO42– [Ag+] =
× −
Hasil kali [ion] = (4 × 10–2)(1 × 10–4) = 1,8 × 10–8 M
= 4 × 10–6
Ksp SrSO4 = 2,8 × 10–7 b. Ag2CrO4; Ksp = 2 × 10–12
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan Ag2CrO4(aq) • 2Ag+(aq) + CrO42–(aq)
SrSO4. Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2 [CrO42–]
c. BaSO4 2 × 10–12 = [Ag+]2 (0,001)
BaSO4 • Ba2+ + SO42– × −
[Ag+]2 =
Hasil kali [ion] = (4 × 10–2)(1 × 10–4) × −
= 4 × 10–6 = 2 × 10–9
Ksp BaSO4 = 1,08 × 10–10
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan
[Ag+] = × −
BaSO4. = 4,5 × 10–5 M
Jadi, garam yang mengendap adalah SrSO4 dan Konsentrasi ion Ag+ dalam Ag2CrO4 lebih besar
BaSO4. daripada konsentrasi ion Ag+ dalam AgCl. Jadi,
larutan yang akan mengendap terlebih dahulu
adalah Ag2CrO4.
3. Jawaban: a
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
CuCO3 • Cu2+ + CO32–
s s
1. Jawaban: d
CuI • Cu+ + I– Ksp = [Cu2+] [CO32–]
s s 1 × 10–12 = (s)2
Ksp CuI = [Cu+][I–]
= (s) (s) s = × − = 1 × 10–6 mol/L
Mr CuCO3 = 123,5
s = −
$ #
= 1 × 10–7 mol/L s= ×
$
SrF2 • Sr2+ + 2F–
s 2s #
10–6 = ×
Ksp SrF2 = [Sr2+][F–]2
= (s) (2s)2 #
10–6 = #
3 × 10–10 = 4s3
−
# × −
s=
= 4,2 × 10–4 x=
#
= 0,1235 g
Kelarutan CuI # × kelarutan SrF2.
= 123,5 mg
Jadi, kelarutan CuI lebih kecil dari kelarutan SrF2.
4. Jawaban: e
2. Jawaban: d 1) PbCl2
Mr K2SO4 = 142 PbCl2 • Pb2+ + 2Cl–
Kelarutan K2SO4 dalam 1.000 cm3 air s 2s
# Ksp = [Pb2+] [Cl–]2
= × = s (2s)2
= 4s3
#
= × # −
= 10–2 mol/L s=
=
= 1,6 × 10–2 mol/L
K2SO4 • 2K+ + SO42– 2) PbCO3
2s s PbCO3 • Pb2+ + CO32–
Ksp = [K+] [SO42–] s s
= 2
(2s) (s) Ksp = [Pb2+] [CO32–]
= 4s3 = s2
= 4(10–2)3
s=
= 4 × 10–6 mol/L
= 4 × 10–6 M = −
Jadi, kelarutan K2SO4 dalam 1.000 cm3 air yaitu = 3,16 × 10–7 mol/L
4 × 10–6 M.
Kimia Kelas XI 75
3) PbSO4 '$*
?@Q&
Mol Ag+ =
PbSO4 • Pb2+ + SO42– WX
s s #
=
Ksp = [Pb2+] [SO42–] ×
= s2 = 5 × 10–20 mol
s=
volume Ag+ = 4 tetes
= −
= × 1 ml
= 1,4 × 10–4 mol/L = 0,2 ml
4) PbCrO4 = 2 × 10–2 L
PbCrO4 • Pb2+ + CrO42–
s s Kelarutan Ag+ = %$&
Ksp = [Pb2+] [CrO42–] × −
= s2 =
× −
s=
= 2,5 × 10–18 mol/L
Ksp Ag2CO3 = 4s3
= − = 4(2,5 × 10–18)3
= 1,4 × 10–7 mol/L = 62,5 × 10–54
5) Pb(OH)2 = 6,25 × 10–53
Pb(OH)2 • Pb2+ + 2OH– = 6 × 10–53
s 2s
7. Jawaban: c
Ksp = [Pb2+] [OH–]2
PbCrO4(aq) • Pb2+(aq) + CrO42–(aq)
= s (2s)2
s s
= 4s3 Ksp = (s)2
s= s=
× −
−
=
=
= 1,34 × 10–7 M
= 2,9 × 10–5 mol/L
Jadi, konsentrasi ion Pb2+ sebesar 1,34 × 10–7 M.
Jadi, kelarutan ion Pb terkecil terdapat pada
larutan jenuh PbCrO4. 8. Jawaban: d
1) CaCO3 • Ca2+ + CO32–
5. Jawaban: a
s s
TlCl3 • Tl3+ + 3Cl–
s 3s Ksp = [Ca2+] [CO32–]
= s2
Ksp = [Tl3+] [Cl–]3
= s (3s)3 s=
= 27s4
= × −
s= = 8,4 × 10–5 mol/L
− 2) CaSO4 • Ca2+ + SO42–
= s s
= 1,38 × 10–2 mol/L Ksp = [Ca2+] [SO42–]
%$& = s2
Massa TlCl3 = s × Mr × #
s=
= (1,38 × 10–2) × 240 × #
= × −
= 3,3 × 10–3 gram
= 7 × 10–5 mol/L
6. Jawaban: e
3) BaCO3 • Ba2+ + CO32–
Ag2CO3 • 2Ag+ + CO32– s s
2s s
Ksp = [Ba2+] [CO32–]
Ksp = [Ag+]2 [CO32–] = s2
= (2s)2 s
= 4s3
= × − = −
= 5,09 × 10–5 mol/L = 1 × 10–8
4) BaSO4 • Ba2+ + SO42– 2) Ag2S, Ksp = 10–14
s s
Ag2S • 2Ag+ + S2–
Ksp = [Ba2+] [SO42–] 2s s
= s2 Ksp = [Ag+]2 [S2–]
s=
= (2s)2 s
= 4s3
= −
s =
= 1 × 10–5 mol/L
Urutan kelarutan senyawa-senyawa tersebut −
dalam air dari yang paling besar CaCO3 – CaSO4 =
– BaCO3 – BaSO4. = 5 × 10–7
9. Jawaban: c 3) AgCI, Ksp = 10–10
CaCl2 • Ca2+ + 2Cl– AgCI • Ag+ + Cl–
s s 2s s s
[Ca2+] = [CaCl2] = s = 0,01 M Ksp = [Ag+] [Cl–]
[Cl–] = 2s = 2(0,01) = 0,02 M = s2
Ksp CaF2 = 4 × 10–11 s =
–
CaF2(aq) • Ca2+(aq) + 2F (aq)
s s 2s = −
Ksp = [Ca2+] [F–]2 = 1 × 10–5
= (s) (2s)2 4) Ag2CO3, Ksp = 10–11
4 × 10–11 = (0,01)(2s)2 Ag2CO3 • 2Ag+ + CO32–
2s s
× −
4s2 = =4× 10–9 Ksp = [Ag+]2 [CO32–]
× −
= (2s)2 s
× − = 4s3
s= = 1 × 10–4,5
s =
Jadi, kelarutan CaF2 dalam CaCl 0,01 M sebesar
1 × 10–4,5. −
10. Jawaban: a =
CaCl2(aq) • Ca2+ + 2Cl–(aq) = 1,4 × 10–4
s s 2s
0,05 0,05 0,1
5) Ag2CrO4, Ksp = 10–12
Ksp AgCl = [Ag+] [Cl–] Ag2CrO4 • 2Ag+ + CrO42–
2s s
1 × 10–6 = [Ag+] 0,1
Ksp = [Ag+]2 [CrO42–]
× − = (2s)2 s
[Ag+] = =1× 10–5
= 4s3
Jadi, kelarutan AgCl dalam CaCl2 0,05 M sebesar
1 × 10–5 mol/L. s =
11. Jawaban: d −
1) AgI, Ksp = 10–16
=
AgI • Ag+ + l– = 6,3 × 10–5
s s
Garam yang paling mudah larut adalah Ag2CO3
Ksp = [Ag+] [l–] karena mempunyai harga kelarutan paling besar.
= s2
Kimia Kelas XI 77
12. Jawaban: a 15. Jawaban: e
CaOH2 • Ca2+ + 2OH– Mol Mg(OH)2 =
Y!Z
s 2s Y!Z
pH = 11 × −
= = 3 × 10–4 mol
pOH = 14 – pH
= 14 – 11 × −
=3 [Mg(OH)2] = = = 3 × 10–3 M
%$&
pOH = –log OH–
–log OH– = 3 Mg(OH)2(aq) • Mg2+(aq) + 2OH–(aq)
s s 2s
= –log 3
3 × 10–3 3 × 10–3 2(3 × 10–3)
[OH–] = 10–3 M
2s = 10–3 Keadaan tepat jenuh jika Ksp = [Mg2+][OH–]2
16. Jawaban: d
= × 10–9 1) AgN3(aq) • Ag+(aq) + N3–(aq)
s s s
= 5 × 10–10
Jadi, Ksp Ca(OH)2 sebesar 5 × 10–10. Ksp = [Ag+] [N3–]
= (s)(s)
13. Jawaban: e = s2
Ksp Mg(OH)2 = 6,0 × 10–12
s =
s =
−
×
x2 = 3) SrF2(aq) • Sr2+(aq) + 2F–(aq)
= 1,5 × 10–10 s s 2s
Ksp = [Sr2+] [F–]2
x= × − = (s) (2s)2
= 1,2 × 10–5 = 4s3
Jadi, kelarutan Mg(OH)2 dalam 0,01 mol dm–3
1,2 × 10–5. s =
14. Jawaban: a Berdasarkan perhitungan di atas, urutan kelarutan
pH = 8 ketiga larutan tersebut adalah
pOH = 14 – 8 s AgN3 > s Pb(N3)2 = s SrF2.
=6
–log OH– = 6 17. Jawaban: d
[OH–] = 10–6 Mol Ca2NO3 = 0,01 M × 0,2 L = 0,002 mol
[Mn] = [Mn(NO3)2] = 0,01 M Mol Ca(OH)2 = 0,01 M × 0,2 L = 0,002 mol
Mn(OH)2 • Mn2+ + 2OH– Volume total = (200 + 200) ml = 400 ml = 0,4 L
s 2s Na2CO3(aq) + Ca(OH)2(aq) • CaCO3(s) + 2NaOH(aq)
Hasil kali [ion] = [Mn2+][OH–]2 Mula-mula : 0,002 0,002 – –
Reaksi : 0,002 0,002 0,002 0,004
= 0,01 (10–6)2 –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
= 1 × 10–14 Setimbang : – – 0,002 0,004
Ksp Mn(OH)2 = 5 × 10–14 Mol CaCO3 = 0,002 mol
Ksp > hasil kali [ion] sehingga tidak terjadi endapan
Mg(OH)2. [CaCO3] = = 0,005 M
#
Kimia Kelas XI 79
mengandung ion Cl– atau Ag+ dengan konsentrasi 2) CaCrO4(aq) • Ca2+(aq) + CrO42–(aq)
kecil. Konsentrasi ion Cl– dalam berbagai larutan s s
HCl tersebut sebagai berikut. Ksp CaCrO4 = s2
a. HCl 0,01 M
7,1 × 10–4 = s2
[Cl–] = [HCl] = 0,01 M
b. HCl 0,10 M s= × −
[Cl–] = [HCl] = 0,10 M = 2,66 × 10–2 mol/L
c. HCl 0,20 M 3) CaSO4(aq) • Ca2+(aq) + SO42–(aq)
[Cl–] = [HCl] = 0,20 M s s
d. HCl 1,00 M Ksp CaSO4 = s2
[Cl–] = [HCl] = 1,00 M
2,4 × 10–5 = s2
e. HCl 2,00 M
[Cl–] = [HCl] = 2,00 M s= × −
Jadi, kristal AgCl paling sukar larut dalam larutan = 4,89 × 10–3 mol/L
HCl 0,01 M.
4) CaCO3(aq) • Ca2+(aq) + CO32–(aq)
21. Jawaban: a s s
1) Al2(SO4)3 0,01 M Ksp CaCO3 = s2
Al2(SO4)3(aq) • 2Al3+(aq) + 3SO42–(aq) 8,7 × 10–9 = s2
(s) (2s) (3s)
s=
× −
Kelarutan SO42– = < kelarutan BaSO4
= 9,33 × 10–5 mol/L
2) (NH4)2SO4 0,01 M
5) CaF2(aq) • Ca2+(aq) + 2F–(aq)
(NH4)2SO4(aq) • 2NH4+(aq) + SO42–(aq) s 2s
(s) (2s) (s)
Ksp CaF2 = (s) (2s)2
Kelarutan SO42– = = kelarutan BaSO4 = 4s3
3) Na2SO4 0,01 M 4 × 10–11 = 4s3
−
Na2SO4(aq) • 2Na+(aq) + SO42–(aq) ×
s=
(s) (2s) (s)
= 2,15 × 10–4 mol/L
Kelarutan SO42– = = kelarutan BaSO4
Jadi, larutan yang mempunyai kelarutan ion Ca2+
4) Ba(NO3)2 0,01 M paling tinggi adalah larutan CaCrO4.
Ba(NO3)2(aq) • Ba2+(aq) + 2NO3–(aq)
23. Jawaban: d
(s) (s) (2s)
Al(OH)3(aq) • Al3+(aq) + 3OH–(aq)
Kelarutan Ba2+ = = kelarutan BaSO4 s s 3s
5) BaCl2 0,01 M Ksp Al(OH)3 = [Al3+] [OH–]3
= (s) (3s)3
BaCl2(aq) • Ba2+(aq) + 2Cl–(aq)
= 27s4
(s) (s) (2s)
−
s = ×
Kelarutan Ba2+ = = kelarutan BaSO4
Jadi, kelarutan BaSO4 yang paling kecil terdapat = 6,6 × 10–3
– 3
[OH ] = 3s
pada Al2(SO4)3 0,01 M.
= 3(6,6 × 10–3)
22. Jawaban: b [OH ] = 1,98 × 10–2
–
Kimia Kelas XI 81
Konsentrasi ion OH– dalam 400 ml larutan: − ×
Massa =
[OH–] = × 10–4 M = 6,175 × 10–4 gram
= 0,5 × 10–4 M = 0,62 mg
Jadi, massa CuCO3 yang larut dalam 500 ml air
[Co2+] = × 2 × 10–6 M
sebesar 0,62 mg.
= 1 × 10–6 M
Konsentrasi setiap ion: 7. Mr Mg(OH)2 = 58
Mol Mg(OH)2 =
[Fe2+] = × 2 × 10–6 M
× −
= 1 × 10–6 M =
= 3 × 10–4 mol
[La3+] = × 2 × 10–6 M
= 1 × 10–6 M [Mg(OH)2] = %$&
a. Co(OH)2, Ksp = 2 × 10–16 Volume Mg(OH)2 = 100 cm3
Co(OH)2 • Co2+ + 2OH– = 0,1 L
s 2s
× −
Hasil kali [ion] = (1 × 10–6)(0,5 × 10–4)2 [Mg(OH)2] = = 3 × 10–3 M
= 2,5 × 10–15
[Mg2+] = [OH–] = [Mg(OH)2] = 3 × 10–3 M
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan.
Mg(OH)2(aq) • Mg2+(aq) + 2OH–(aq)
b. Fe(OH)2, Ksp = 8 × 10–15 s s 2s
Fe(OH)2 • Fe2+ + 2OH– Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH–]2
s 2s
= (s) (2s)2
Hasil kali [ion] = (1 × 10–6)(0,5 × 10–4)2
= 2,5 × 10–15 = 4s3
Ksp > hasil kali [ion] sehingga tidak terjadi = 4 × (3 × 10–3)3
endapan. = 1,08 × 10–7
c. La(OH)3, Ksp = 1 × 10–19 Jadi, K sp Mg(OH) 2 agar tepat jenuh dalam
La(OH)3 • La3+ + 3OH– 100 cm3 air sebesar 1,08 × 10–7.
s 3s
8. AB(aq) • A+(aq) + B–(aq)
Hasil kali [ion] = (1 × 10–6)(0,5 × 10–4)3
Ksp AB = [A+] [B–]
= 1,25 × 10–19
Ksp < hasil kali [ion] sehingga terjadi endapan. Volume total = (250 + 250) = 500 ml = 0,5 L
Jadi, hidroksida yang mengendap adalah Mol A+ = 3 × 10–3 mol
Co(OH)2 dan La(OH)3.
[A+] = %$&
6. CuCO3(aq) • Cu2+(aq) + CO32–(aq) × −
s s =
Ksp = [Cu2+] [CO32–] = 6 × 10–3 M
= (s)2 Mol B–= 4 × 10–3 mol
s= × − [B–] = %$&
= 10–5 mol/L × −
=
Mr CuCO3 = (63,5 + 12 + (3 × 16))
= 123,5 = 8 × 10–3 M
Kelarutan CuCO3 dalam 500 ml air: [A+] [B–] = (6 × 10–3) (8 × 10–3)
$ # = 4,8 × 10–5
s= ×
$ Ksp AB = 10–8
10–5 = × 2 L Ksp < [A+] [B–] ⇒ terjadi endapan
Jadi, pada campuran larutan tersebut terjadi
endapan karena harga Ksp < hasil kali konsentrasi
ion-ionnya.
Kimia Kelas XI 83
Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter
5. Menjelaskan sistem 5.2 Mengelompokkan Rasa ingin Menumbuhkan rasa ingin tahu melalui pengamatan
dan sifat koloid serta sifat-sifat koloid dan tahu terhadap sistem koloid di lingkungan sekitar.
penerapannya dalam penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. kehidupan sehari-
hari.
A. Pilihan Ganda diatome dapat menyerap zat warna dari gula tebu
1. Jawaban: e sehingga gula menjadi putih. Emulsi susu distabil-
Paduan logam dan kaca berwarna merupakan sistem kan oleh kasein. Pengotor asap pabrik dapat di-
koloid yang berupa sol padat dengan fase terdispersi endapkan dengan alat pengendap elektrostatik.
dan medium pendispersinya berupa zat padat. Muatan koloid dalam air dapat dinetralkan dengan
Al(OH)3 dari tawas. Zat warna dalam cat distabilkan
2. Jawaban: b
oleh emulgator cat.
Cat merupakan contoh sistem koloid yang berwujud
sol cair yaitu sistem koloid dengan fase terdispersi 4. Jawaban: b
padat dalam medium pendispersi cair. Fase Susu merupakan sistem koloid dengan fase
terdispersi padat dalam medium pendispersi padat terdispersinya cair dalam medium pendispersinya
adalah sol padat, cair dalam padat adalah emulsi cair.
padat, cair dalam gas adalah aerosol cair, dan gas 5. Jawaban: e
dalam cair adalah busa cair. Busa merupakan sistem koloid yang mempunyai
fase terdispersi gas dan medium pendispersi zat
3. Jawaban: b
cair atau zat padat. Medium pendispersi batu apung
Sistem koloid tanah diatome dapat digunakan untuk
berupa zat padat sehingga disebut busa padat.
memutihkan warna gula tebu. Partikel koloid tanah
Kimia Kelas XI 85
B. Uraian 3. Susu merupakan emulsi lemak dalam air. Emulsi
1. Sistem koloid banyak digunakan dalam berbagai ini distabilkan oleh kasein. Saat susu menjadi basi,
bidang industri, khususnya industri kosmetik, kasein telah dirusak oleh bakteri. Kasein yang
makanan, dan farmasi. rusak tidak dapat lagi menjaga kestabilan dispersi
a. Dalam industri kosmetik sebagai bahan lemak dalam air sehingga lemak terpisah dari air
pembuat semprot rambut (hairspray) dan dan menggumpal.
parfum. 4. Getah karet adalah koloid tipe sol. Zat yang terdispersi
b. Dalam industri makanan sebagai bahan pem- dalam getah karet adalah partikel-partikel karet. Karet
buat biskuit, keju, mentega, dan mayonase. dapat diperoleh dengan memisahkan partikel-partikel
c. Dalam industri farmasi sistem koloid diguna- karet dari medium pendispersinya. Hal ini dilakukan
kan dalam pembuatan berbagai jenis obat. dengan mengkoagulasikan getah karet dengan asam
2. Karena sistem koloid merupakan satu-satunya cara formiat atau asam asetat. Karet yang telah meng-
untuk membuat zat-zat atau bahan yang tidak gumpal selanjutnya digiling dan dicuci. Karet kemudian
dapat larut satu sama lain menjadi campuran yang diproses lebih lanjut menjadi lembaran (sheet).
stabil. 5. Penerapan koloid dalam proses penjernihan air
Contoh: dilakukan dengan menambahkan tawas pada air
Tinta yang mempunyai fase terdispersi zat-zat yang keruh. Tawas mampu menggumpalkan lumpur
berwarna (pigmen) dan medium pendispersi air. koloidal sehingga mudah disaring. Ion Al3+ dari
Sebenarnya zat-zat warna (pigmen) tidak larut tawas akan membentuk partikel koloid Al(OH)3
dalam air. Akan tetapi dengan sistem koloid dapat yang bermuatan positif. Koloid Al(OH) 3 akan
dibuat tinta yang berupa campuran yang stabil. mengadsorpsi koloid pencemar bermuatan negatif
dalam air, seperti zat warna dan detergen.
Kimia Kelas XI 87
25. Jawaban: d koloid jenis aerosol padat dan aerosol cair. Asbut
Koloid yang terbentuk dari reaksi antara tawas berdampak negatif terhadap kesehatan.Apabila
dengan air adalah Al(OH)3. Koloid ini mampu kadar asbut di udara melebihi ambang batas, dapat
mengadsorpsi zat pencemar, seperti zat warna, mengganggu pernapasan dan mengakibatkan
26. Jawaban: d penyakit ISPA.
Cat merupakan koloid tipe sol, yaitu campuran 4. Tanah merupakan sistem koloid karena tanah
antara fase padat dalam medium cair. Partikel terdiri atas berbagai padatan seperti humus, pasir,
padat berupa zat warna, oksida logam, bahan dan mineral-mineral yang bercampur menjadi satu.
penstabil, dan pengawet didispersikan ke dalam Tanah digolongkan dalam sol padat.
medium cair. Fase cair dalam medium cair mem-
bentuk koloid tipe emulsi, contoh susu. Fase cair 5. Pemutihan gula dengan sistem koloid dilakukan
dalam medium padat membentuk koloid tipe emulsi dengan melarutkan gula ke dalam air dan
padat, contoh mentega. Fase gas dalam medium mengalirkannya melalui sistem koloid tanah
padat membentuk koloid tipe busa padat, contoh diatome atau karbon. Partikel koloid tersebut akan
batu apung. Sementara itu, fase padat dalam me- mengadsorbsi zat warna dari gula tebu sehingga
dium padat membentuk koloid tipe sol padat, gula menjadi berwarna putih.
contoh kaca berwarna. 6. Gel merupakan sistem koloid tipe sol cair, yaitu
27. Jawaban: e sistem koloid dengan fase padat yang terdispersi
Pembersih muka merupakan emulsi. Bahan dalam fase cair atau padat. Namun, fase terdispersi
berwujud cair didispersikan dalam medium cair. dalam gel mampu mengadsorpsi medium pen-
Lipstik adalah sol padat, maskara dan cat kuku dispersinya sehingga membentuk koloid yang
adalah sol. Gel rambut merupakan koloid tipe gel. agak padat.
28. Jawaban: d 7. Bagaimana cara membuat gel agar-agar? Jelaskan!
Getah karet dikoagulasikan dengan penambahan Jawaban:
asam formiat (HCOOH) atau asam asetat Agar-agar dibuat dengan cara memasukkan serbuk
(CH3COOH). agar-agar ke dalam air dan dipanaskan sehingga
berbentuk sol (cair). Kemudian didinginkan kembali
29. Jawaban: c
sehingga akan berubah menjadi gel (agak padat
Susu adalah koloid tipe emulsi lemak dalam air.
setengah kaku).
Emulsi ini distabilkan oleh kasein yang berfungsi
sebagai emulgator. 8. Kosmetik hampir 90% dibuat dalam bentuk koloid
30. Jawaban: e karena bentuk koloid mempunyai beberapa
Norit dapat digunakan untuk mengobati sakit perut, kelebihan. Kelebihan bentuk koloid dalam kosmetik
karena norit dapat membentuk koloid yang mampu sebagai berikut.
mengadsorpsi zat racun atau gas di dalam pen- a. Mudah dibersihkan.
cernaan. b. Tidak merusak kulit dan rambut.
c. Mudah menyerap berbagai bahan yang
B. Uraian berfungsi sebagai pewangi, pelembut, dan
pewarna.
1. Fase terdispersi adalah zat yang tersebar merata. d. Mengandung dua jenis bahan yang tidak saling
Fase pendispersi adalah medium tempat partikel- melarutkan.
partikel yang merupakan fase terdispersi tersebar.
Seperti halnya larutan yang tersusun dari zat 9. Sistem koloid yang terdapat pada cat termasuk
terlarut dan pelarut, dalam koloid tersusun dari dua sol. Partikel-partikel padat yang berupa zat warna,
komponen. Komponen yang menyusun koloid oksidasi logam, bahan penstabil, bahan pengawet,
adalah fase terdispersi dan medium pendispersi. zat pencemerlang, dan zat pereduksi dihaluskan
hingga berukuran partikel koloid. Partikel-partikel
2. Campuran gas dalam medium gas membentuk tersebut kemudian didispersikan dalam cairan
sistem dispersi halus atau larutan sejati. Partikel- pelarut cat.
partikel molekul gas berukuran kurang dari
10–7 cm dan jarak antarpartikel sangat renggang 10. Deodoran mengandung seng peroksida, minyak
sehingga partikel gas bercampur secara homogen esensial parfum, serta zat antiseptik untuk meng-
dalam segala perbandingan. Oleh karena itu, gas hentikan kegiatan bakteri. Seng peroksida dapat
dalam medium gas membentuk larutan. menghilangkan senyawa yang berbau dengan cara
mengoksidasinya, sedangkan minyak esensial dan
3. Asbut merupakan polusi udara yang terdiri atas parfum menyerap atau menghilangkan bau badan.
asap (smoke) dan kabut (fog). Asbut termasuk
5. Menjelaskan sistem 5.1 Membuat berbagai Unjuk Mengembangkan daya kreativitasnya dengan
dan sifat koloid serta koloid dengan bahan- Kreativitas menguji berbagai larutan yang ada di sekitar siswa
penerapannya dalam bahan yang ada di agar mengetahui jenisnya, larutan, koloid, atau
kehidupan sehari-hari. sekitar. suspensi.
5.2 Mengelompokkan sifat-
sifat koloid dan pe- Bekerja Bekerja sama dalam melakukan praktikum untuk
nerapannya dalam sama memperoleh hasil pengamatan yang sesuai dengan
kehidupan sehari-hari. tujuan praktikum.
Kimia Kelas XI 89
A. Pilihan Ganda 6. Jawaban: e
Elektrodialisis adalah proses dialisis mengguna-
1. Jawaban: c
kan elektrode. Tujuannya untuk menarik ion sisa
Efek Tyndall adalah peristiwa hamburan cahaya
penambahan elektrolit agar keluar dari dispersi
oleh partikel koloid. Gerak Brown adalah gerak acak
koloid.
dari partikel-partikel koloid dalam medium
pendispersinya. Elektroforesis adalah gerakan 7. Jawaban: d
partikel koloid dalam medan listrik ke arah kutub Sol liofob fase terdispersinya mempunyai afinitas
yang muatannya berlawanan. Koagulasi adalah kecil terhadap medium terdispersinya sehingga
peristiwa penggumpalan partikel-partikel koloid mudah diendapkan meskipun dengan penambah-
sehingga terpisah dari medium pendispersinya. an sedikit elektrolit. Sedikit menunjukkan gerak
Koloid pelindung adalah koloid yang mampu Brown saat diamati menggunakan mikroskop ultra,
melindungi koloid lain agar tidak terjadi peng- mampu mengadsorpsi medium pendispersinya,
gumpalan/koagulasi. partikel-partikelnya kurang mampu mengham-
burkan cahaya, medium yang diadsorpsi berupa
2. Jawaban: d
molekul merupakan sol liofob.
Gerak acak partikel tepung sari dalam medium air
merupakan gerak Brown. Gerak acak ini disebab- 8. Jawaban: b
kan oleh tumbukan tidak seimbang antara partikel- Partikel koloid dapat bermuatan karena per-
partikel koloid yang terdispersi dengan molekul- mukaannya mampu menyerap ion-ion, misal
molekul medium pendispersinya. Semakin kecil Al(OH)3. Partikel-partikel yang telah bermuatan
ukuran partikel koloid, gerak Brown semakin cepat. sama akan tolak-menolak sehingga terhindar dari
penggumpalan. Kemampuan ini menunjukkan sifat
3. Jawaban: a
partikel koloid berupa adsorpsi. Oleh karena sifat
Koagulasi adalah peristiwa pengendapan partikel-
tersebut, Al(OH)3 digunakan sebagai adsorben
partikel koloid sehingga fase terdispersinya terpisah
pada penjernihan air.
dari medium pendispersinya. Contoh peristiwa
koagulasi di antaranya pembentukan delta di muara 9. Jawaban: b
sungai dan penjernihan air dengan tawas. Penyem- Koloid pelindung merupakan koloid yang dapat
buhan sakit perut dengan norit dan pemutihan gula melindungi atau menstabilkan koloid lain agar tidak
merupakan contoh peristiwa adsorbsi. Cuci darah terjadi koagulasi. Koloid pelindung bekerja dengan
pada penderita ginjal merupakan contoh peristiwa cara membentuk pembungkus berupa lapisan di
dialisis. sekeliling partikel koloid lain. Adanya lapisan
tersebut akan melindungi muatan koloid sehingga
4. Jawaban: e
partikel koloid tidak menggumpal atau terpisah dari
Gerak Brown terjadi akibat banyaknya tumbukan
mediumnya.
antarmolekul partikel-partikel koloid pada sisi yang
tidak sama dalam medium pendispersinya. Per- 10. Jawaban: b
bedaan muatan partikel koloid mengakibatkan Minyak silikon merupakan koloid pelindung pada
terjadinya elektroforesis. cat, yaitu untuk melindungi campuran warna cat
dengan oksida-oksida logam. Kasein merupakan
5. Jawaban: a
koloid pelindung dalam susu, yaitu melindungi
Sifat dialisis dimanfaatkan dalam hemodialisis
lemak agar tetap menyatu dengan medium
pada penderita gagal ginjal, proses pemisahan
pendispersinya. Terjadinya solvatasi pada koloid
mineral logam dari bijihnya pada industri logam,
liofil atau hidrofil bertujuan agar terbentuk selubung
dan proses penjernihan air tebu, pembuatan gula
sehingga koloid terhindar dari agregasi. Peng-
pasir menggunakan tanah diatome merupakan
gunaan kantong semipermeabel untuk mengurangi
pemanfaatan sifat adsorpsi. Proses penetralan
ion-ion pengganggu pada proses hemodialisis
albuminoid dalam darah sehingga terjadi
merupakan dialisis.
penggumpalan yang dapat menutup luka dan
penggumpalan asap pabrik dengan alat pengendap
Cottrell merupakan pemanfaatan sifat koagulasi.
Kimia Kelas XI 91
5. Jawaban: c Reaksi tersebut merupakan reaksi kopro-
Sol AgI dibuat dengan mencampurkan larutan porsionasi (redoks).
AgNO3 dengan larutan KI berlebih. Campuran ini 2) As2O3 + 3H2S → As2S3 + 3H2O
menghasilkan endapan AgI. Endapan AgI
Reaksi tersebut merupakan reaksi pemindah-
kemudian dicuci agar mengalami peptisasi, yaitu
an.
terbentuknya partikel koloid AgI. Cara ini dikenal
dengan cara peptisasi. 3) AgNO3 + HCl → AgCl + HNO3
Reaksi tersebut merupakan reaksi peng-
6. Jawaban: a
Busur Bredig merupakan salah satu metode endapan.
pembuatan koloid, khususnya sol logam seperti 4) FeCl3 + 3H2O → Fe(OH)3 + 3HCl
emas dan platina. Logam yang akan didispersikan Reaksi tersebut merupakan reaksi hidrolisis.
dipasang sebagai elektrode-elektrode yang 5) 2H3AsO3 + 3H2S → 6H2O + As2S3
dicelupkan ke dalam air dan dihubungkan dengan Reaksi tersebut merupakan reaksi dekom-
sumber arus bertegangan tinggi. Loncatan bunga posisi rangkap.
api listrik yang muncul di antara kedua elektrode
ketika dialiri arus listrik akan menguapkan 10. Jawaban: b
sebagian logam. Uap logam yang terbentuk di Agar-agar yang dilarutkan dalam air akan
dalam medium pendispersi akan menyublim dan terbentuk suspensi. Setelah dipanaskan dan
membentuk partikel halus. Koloid tipe emulsi dibuat dididihkan, suspensi agar-agar tersebut akan
dengan cara homogenisasi, sol raksa dibuat berubah membentuk gel.
dengan pengembunan uap, sol perak iodida dibuang
dengan cara peptisasi, sol belerang dibuat dengan
cara reaksi redoks. B. Uraian
7. Jawaban: a 1. Sol Fe(OH)3 dibuat melalui reaksi hidrolisis yaitu
Sol belerang dalam air dapat dibuat dengan cara mereaksikan garam FeCl3 dengan air mendidih.
kondensasi fisika melalui penggantian pelarut. Pada proses ini FeCl3 akan terionisasi dan Fe3+
Belerang dilarutkan ke dalam belerang disulfida akan mengalami reaksi hidrolisis menjadi partikel
atau alkohol hingga diperoleh larutan jenuh. Selanjut- koloid Fe(OH)3. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
nya, larutan tersebut diteteskan sedikit demi sedikit FeCl3(aq) + 3H2O() → Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
ke dalam air hingga terbentuk sol belerang.
2. Pembuatan sol belerang melalui reaksi redoks
8. Jawaban: b dilakukan dengan cara mengalirkan gas H2S ke
Jeli merupakan fase terdispersi cair dalam medium dalam larutan SO2. Pada reaksi ini akan terbentuk
pendispersi padat. Jeli dapat dibuat dengan cara larutan jenuh belerang. Reaksi yang terjadi sebagai
peptisasi. Zat pemecah dalam pembuatan jeli berikut.
adalah pektin atau asam pektinat. Pektin 2H2S(aq) + SO2(aq) → 3S(s) + 2H2O()
mempunyai sifat terdispersi dalam air. Pektin
bersama gula dan asam pada suhu tinggi akan 3. Partikel lemak yang berukuran suspensi dapat
membentuk gel (jeli). Pembuatan koloid secara diubah menjadi berukuran koloid dengan cara
mekanik dilakukan dengan cara penggerusan zat homogenisasi. Cara dengan melewatkan partikel-
padat lalu didispersikan ke dalam medium partikel lemak melalui lubang berpori bertekanan
pendispersi. Pembuatan koloid dengan cara busur tinggi. Jika partikel koloid telah terbentuk partikel-
Bredig menggunakan loncatan bunga api listrik. partikel tersebut selanjutnya didispersikan ke
Reaksi pemindahan dilakukan dengan menambah- dalam medium pendispersi.
kan atau mengalirkan suatu zat ke dalam larutan 4. Pembuatan koloid dengan cara dispersi berasal dari
untuk membentuk koloid. Pengembunan uap suspensi. Caranya dengan menghaluskan partikel-
dilakukan dengan cara menguapkan zat lalu partikel suspensi hingga berukuran partikel koloid
mengalirkannya melalui air dingin sehingga dan mendispersikannya ke dalam medium
terbentuk cairan (mengembun). Keempat cara pendispersi. Cara dispersi meliputi peptisasi,
tersebut biasa digunakan dalam pembuatan sol. mekanik, dan busur Bredig. Pembuatan koloid
9. Jawaban: a dengan cara kondensasi berasal dari partikel-
1) 2H2S + SO2 → 2H2O + 3S partikel zat terlarut di dalam larutan sejati yang
berupa ion, atom, atau molekul. Caranya dengan
–2 +4 0
menggabungkan partikel-partikel dalam larutan
oksidasi
sejati hingga menjadi partikel berukuran koloid.
reduksi
Kimia Kelas XI 93
8. Jawaban: d 13. Jawaban: e
Koloid yang bermuatan negatif seperti As2S3 Proses penetralan albuminoid dalam darah
paling efektif dikoagulasikan dengan elektrolit yang sehingga mengakibatkan penggumpalan yang
mengandung ion dengan muatan positif terbesar. dapat menutup luka merupakan peristiwa koagulasi.
Muatan positif 1 kalium fosfat, muatan positif 2 Proses pemisahan mineral logam dari bijihnya pada
besi(II) sulfat, magnesium sulfat, dan barium nitrat, industri logam, penyerapan racun-racun berwujud
dan muatan positif 3 besi(III) sulfat. Jadi elektrolit gas dengan arang halus pada penggunaan masker
yang paling efektif untuk mengkoagulasikan As2S3 gas, penjernihan air dengan tawas (Al2(SO4)3) pada
yaitu besi(III) sulfat. proses pengolahan air minum, penyembuhan sakit
perut karena bakteri patogen menggunakan norit
9. Jawaban: c
merupakan proses adsorpsi.
Muatan listrik pada partikel koloid terjadi karena
permukaan partikel-partikel koloid mengadsorpsi 14. Jawaban: c
atau menyerap ion-ion yang ada dalam medium Saat dipanaskan, putih telur akan mengalami
pendispersi. penggumpalan. Peristiwa koagulasi juga terjadi pada
kegiatan mendinginkan agar-agar panas.
10. Jawaban: a
Sementara itu, kegiatan pencelupan serat wol,
Dialisis digunakan untuk menghilangkan ion-ion
pemurnian gula pasir, dan penyembuhan sakit perut
pengganggu dari kelebihan elektrolit dalam dispersi
dengan norit menunjukkan sifat koloid berupa
koloid. Caranya dengan menempatkan koloid
adsorpsi. Pengurangan zat pencemar udara yang
dalam kantong semipermeabel, kemudian
dikeluarkan dari cerobong asap pabrik
menaruhnya dalam wadah berisi air mengalir.
menunjukkan sifat koloid berupa elektroforesis.
Dengan mengalirkan air terus-menerus, ion-ion
yang berada di dalam kantong akan menembus 15. Jawaban: c
keluar. Dekantasi digunakan untuk menyaring Prinsip dialisis diterapkan dalam proses cuci darah
padatan dari larutannya. Elektrolisis digunakan pada penderita gagal ginjal. Penjernihan air tebu
untuk memisahkan unsur-unsur pembentuk suatu pada pembuatan gula pasir dan pencelupan serta
senyawa, misal memisahkan H2 dan C2 dari air, wol pada zat warna menerapkan prinsip adsorpsi.
atau dapat juga digunakan untuk proses Penambahan minyak silikon pada pembuatan cat
penyepuhan. Presipitasi adalah peristiwa jatuhnya menerapkan koloid pelindung.
air dari atmosfer ke permukaan bumi. Elektroforesis
16. Jawaban: b
adalah peristiwa pergerakan partikel koloid karena
Penggunaan asam format pada proses pengolahan
pengaruh medan listrik.
karet dari lateks bertujuan untuk menggumpalkan
11. Jawaban: e lateks. Jadi, proses ini menerapkan prinsip
Pernyataan yang tepat mengenai sol liofil dan sol koagulasi. Penerapan prinsip koloid pelindung
liofob sebagai berikut. diterapkan pada penambahan gelatin untuk men-
1) Partikel terdispersi sol liofob mengadsorpsi cegah terbentuknya gula atau kristal es pada es
ion. krim, penggunaan kasein pada proses pembuatan
2) Sol liofob kurang stabil jika dibandingkan sol susu, penambahan lesitin untuk menstabilkan
liofil. butiran-butiran air dalam proses pembuatan
3) Sol liofil memberikan efek Tyndall yang kurang margarin, dan penggunaan larutan gom untuk
jelas. melindungi partikel-partikel karbon dalam tinta.
4) Sol liofil kurang jelas menunjukkan gerak
17. Jawaban: b
Brown.
Santan merupakan koloid sehingga santan dapat
5) Sol liofob mudah diendapkan (dikoagulasikan)
memberikan efek Tyndall. Sirop, air jeruk, dan air
dengan penambahan elektrolit.
teh merupakan larutan, sedangkan air kopi
12. Jawaban: d merupakan suspensi. Larutan dan suspensi tidak
Cuci darah bagi penderita gagal ginjal menerap- dapat memberikan efek Tyndall.
kan sifat koloid berupa dialisis. Menghilangkan bau
18. Jawaban: c
badan menerapkan sifat koloid berupa adsorpsi.
Proses menghilangkan bau badan dengan deodor-
Penyaringan asap pabrik menerapkan sifat koloid
ant merupakan penerapan sifat adsorpsi.
berupa koagulasi. Sorot lampu pada malam hari
Memanaskan putih telur merupakan penerapan
menerapkan sifat koloid berupa efek Tyndall. Gela-
sifat koagulasi. Sifat dialisis diterapkan dalam
tin pada es krim menerapkan sifat koloid berupa
proses hemodialisis. Efek Tyndall terjadi pada
koloid pelindung.
peristiwa warna orange pada langit pada senja hari.
Kimia Kelas XI 95
4) Sol belerang dapat dibuat dengan cara reaksi yang dibuat dengan cara menambahkan larutan
redoks (cara kondensasi), antara H2S dengan FeCl3 ke dalam air mendidih. Reaksi pada pilhan
SO2. jawaban a dan e merupakan reaksi redoks. Reaksi
5) Sol amilum dibuat dengan cara dispersi. pada pilihan jawaban d merupakan reaksi
pemindahan. Reaksi pada pilihan jawaban c
27. Jawaban: c
merupakan reaksi pengendapan.
Pembuatan sol Fe(OH)3 dilakukan dengan cara
hidrolisis yaitu mereaksikan FeCl3 dengan air
B. Uraian
panas. Persamaan reaksinya FeCl3(aq) + 3H2O()
→ Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq) 1. Koloid dapat menghamburkan cahaya karena
Cara mekanik digunakan untuk membuat sol partikel-partikel koloid yang berupa molekul atau
belerang. Cara peptisasi digunakan untuk membuat ion berukuran cukup besar sehingga mampu meng-
sol Al(OH)3. Cara reaksi redoks digunakan untuk hamburkan cahaya yang diterimanya ke segala
membuat sol emas dan sol belerang. Cara arah meskipun partikel koloidnya tidak tampak.
homogenisasi digunakan untuk membuat koloid Larutan tidak dapat menghamburkan cahaya
tipe emulsi. karena ukuran partikel larutan sangat kecil, lebih
kecil dari ukuran partikel koloid sehingga tidak
28. Jawaban: a
mampu menghamburkan cahaya.
Sol Al(OH)3 dapat dibuat dengan cara menambah-
kan larutan AlCl3 ke dalam endapan Al(OH)3 dalam 2. Muatan pada partikel koloid terjadi karena permu-
air. Cara ini dinamakan peptisasi. Peptisasi adalah kaan partikel-partikel koloid mengadsorpsi ion-ion
melarutnya kembali endapan elektrolit yang berupa dalam medium pendispersi. Adsorpsi ion negatif
partikel-partikel koloid. Kondensasi merupakan menyebabkan koloid bermuatan negatif dan adsorpsi
cara membuat koloid dengan mengubah partikel- ion positif menyebabkan koloid bermuatan positif.
partikel endapan elektrolit yang berupa partikel- 3. a. Sorot lampu kendaraan saat udara berkabut
partikel larutan sejati menjadi partikel berukuran tampak lebih jelas.
koloid. Busur Bredig merupakan cara membuat b. Sorot lampu proyektor di gedung bioskop
partikel-partikel koloid dengan menggunakan tampak lebih jelas saat ada asap rokok
loncatan bunga api listrik. Pengembunan uap sehingga gambar film di layar menjadi kabur.
merupakan cara pembuatan koloid dengan c. Terjadinya warna merah dan jingga di langit
penguapan lalu pengembunan. Reaksi hidrolisis pada pagi dan sore hari dan terjadinya warna
merupakan cara pembuatan koloid dengan biru di langit pada siang hari.
mereaksikan garam tertentu dengan air. 4. Dalam dispersi koloid, koloid pelindung berfungsi
29. Jawaban: c sebagai pelindung muatan koloid agar partikel-
1) H2S ditambahkan ke dalam endapan NiS partikel koloid tidak menggumpal atau terpisah dari
merupakan pembuatan koloid dengan cara medium pendispersi.
peptisasi (dispersi). 5. Prinsip kerja pembuatan koloid dengan cara
2) Sol logam dibuat dengan cara busur Bredig mekanik adalah memperkecil ukuran partikel suatu
merupakan pembuatan koloid dengan cara zat dengan cara menggiling atau menggerus hingga
dispersi. menjadi berukuran partikel koloid. Jadi, dengan
3) Larutan AgNO3 diteteskan ke dalam larutan cara mekanik partikel zat terdispersi diperkecil
HCl merupakan pembuatan koloid dengan cara hingga berukuran koloid.
reaksi pengendapan (kondensasi). 6. Sol AgCl dibuat melalui reaksi pengendapan dengan
4) Larutan FeCl 3 diteteskan ke dalam air cara mencampurkan larutan AgNO3 encer dengan
mendidih merupakan pembuatan koloid dengan larutan HCl atau NaCl encer. Reaksi yang terjadi
cara reaksi hidrolisis (kondensasi). sebagai berikut.
5) Agar-agar dipeptisasi dalam air merupakan AgNO3(aq) + HCl(aq) → AgCl(s) + HNO3(aq)
pembuatan koloid dengan cara peptisasi AgNO3(aq) + NaCl(aq) → AgCl(s) + NaNO3(aq)
(dispersi).
Jadi, contoh pembuatan koloid dengan cara 7. Hemodialisis (cuci darah) merupakan terapi medis
kondensasi adalah 3) dan 4). yang digunakan oleh penderita penurunan fungsi
ginjal. Hemodialisis berfungsi membuang zat-zat
30. Jawaban: b sisa metabolisme dalam darah menggunakan
Reaksi hidrolisis termasuk cara pembuatan koloid mesin dialisator. Darah dipompa keluar dari tubuh
secara kondensasi, yaitu dengan mereaksikan kemudian masuk ke dalam mesin dialisator. Di
garam tertentu dengan air. Misalnya sol Fe(OH)3 dalam dialisator, darah dibersihkan dari zat-zat
Kimia Kelas XI 97
A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: d
Ba(OH)2 R Ba2+ + 2OH–
1. Jawaban: b 0,002 0,002 0,004
[OH–] = 0,004 M
[basa] =
×
pOH = –log [OH–]
= × = 0,03 M = –log 4 × 10–3
= 3 – log 4
α= Kw = 2 × 10–14
pKw = –log Kw = 14 – log 2
− pH = pKw – pOH
= = 1,8 × 10–2
× − = (14 – log 2) – (3 – log 4)
Jadi, derajat ionisasi NH4OH sebesar 0,018. = 13,7 – 2,4
= 11,3
2. Jawaban: d
Jadi, pH larutan Ba(OH)2 = 11,3.
pH = 5 → pH = –log [H+]
[H+] = 10–5 5. Jawaban: c
Warna larutan HCOOH = HCl maka pH
[H+] = ⋅
HCOOH = pH HCl
–10
10 = 10–5 · [CH3COOH] [H+] = [HCl] × valensi
[CH3COOH] = 10–5 M = 0,003 × 1
V1 · M1 = V2 · M2 = 3 × 10–3 M
10 · 10–5 = 100 · M2 pH = –log [H+]
= –log 3 × 10–3
M2 = 1 × 10–6 M
= 3 – log 3
[H+] = ⋅ Karena pH HCl = pH HCOOH maka [H+] dari
HCl = [H+] dari HCOOH
= − ⋅ −
[H+] = ⋅
= −
= 3,16 × 10–6 3 × 10–3 = ⋅
pH = –log [H+] (3 × 10–3)2 = Ka · 0,2
= –log 3,16 × 10–6 9 × 10–6 = Ka · 0,2
= 6 – log 3,16
× −
= 5,5 Ka =
× −
Jadi, pH larutan yang terjadi sebesar 5,5.
= 4,5 × 10–5
3. Jawaban: b Jadi, tetapan ionisasi HCOOH sebesar 4,5 × 10–5.
Air limbah yang tercemar asam mempunyai
pH < 7. Dengan demikian, air limbah tersebut 6. Jawaban: b
adalah Q dengan pH 5,5 dan T dengan pH 4,7. Pengenceran HCl:
Sementara itu, air limbah P, R, dan S bersifat basa M1 · V1 = M2 · V2
karena pH > 7.
0,1 · 10–3 = M2 · 1
M2 = 0,0001 = 10–4
'' 9. Jawaban: c
= Ka × Misal MNH3 = 1 M
"# &
''
$ MHCl = 1 M
= 2 × 10–5 × volume NH3 = x L
= 4 × 10–5 volume HCl = y L
pH = –log [H+] = –log 4 × 10–5 = 5 – log 4 mol NH3 = x L × 1 M = x mol
8. Jawaban: b mol HCl = y L × 1 M = y mol
pH = 5 NH3 + HCl → NH4Cl
[H+] = 10–5 Mula-mula : x mol y mol –
Reaksi : y mol y mol y mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : (x – y) mol – y mol
Kimia Kelas XI 99
pH = 9
[Na2S] =
pOH = 14 – pH
= 14 – 9 = 5 *
=
*
–log [OH–] = 5
–log [OH–] = –log 10–5 = 0,05 M
[OH–] = 10–5 ;
[OH–] = ?
[OH–] = Kb ×
−
= × − ×
''
= Kb ×
''
!−/
10–5 = 10–5 ×
/ = × −
y=x–y = 2,2 × 10–6
2y = x pOH = –log [OH–]
! = –log 2,2 × 10–6
=
/
= 6 – log 2,2
Jadi, perbandingan volume NH3 : HCl = 2 : 1.
= 5,7
10. Jawaban: A pH = pKw – pOH
50 = 14 – 5,7
mol NH3 = 1.000 L × 0,2 M = 0,01 mol
= 8,3
50 Jadi, pH larutan garam yang terbentuk sebesar 8,3.
mol HCl = 1.000 L × 0,2 M = 0,01 mol
12. Jawaban: e
NH3 + HCl → NH4Cl Na 2 SO 4 merupakan garam netral sehingga
Mula-mula : 0,01 mol 0,01 mol –
larutannya bersifat netral (pH = 7).
Reaksi : 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol
––––––––––––––––––––––––––––– NaBr merupakan garam netral sehingga
Setimbang: – – 0,01 mol larutannya bersifat netral (pH = 7).
Garam NH4Cl terbentuk dari basa lemah dan NH 4 Br merupakan garam asam sehingga
asam kuat. larutannya bersifat asam (pH < 7).
Volume total = volume NH3 + volume HCl NH 4 Cl merupakan garam asam sehingga
= (50 + 50) ml = 100 ml larutannya bersifat asam (pH < 7).
Kw CH3COONa merupakan garam basa sehingga
[H+] = × [G]
Kb larutannya bersifat basa (pH > 7).
Jadi, pH paling besar dimiliki oleh larutan
10−14 1.000 CH3COONa.
= × 0,01mol × L
10−5 100
13. Jawaban: e
–5
= 10 −10 = 10 mol CH2COOH = 0,1 L × 0,2 M
pH = –log [H+] = –log 10–5 = 5 atau 5 + log 1 = 0,02 mol
11. Jawaban: d mol NaOH = 0,1 L × 0,2 M
mol NaOH = 0,05 L × 0,2 M = 0,02 mol
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
= 0,010 mol
Mula-mula : 0,02 0,02 – –
mol H2S = 0,05 L × 0,1 M Reaksi : 0,02 0,02 0,02 0,02
= 0,005 mol ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : – – 0,02 0,02
2NaOH + H2S R Na2S + 2H2O
Mula-mula : 0,010 0,005 – –
volume total = (100 + 100) ml
Reaksi : 0,010 0,005 0,005 0,010 = 200 ml
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– = 0,2 L
Setimbang : – – 0,005 –
volume total = (50 + 50) ml [CH3COONa] =
= 100 ml *
=
= 0,1 L *
= 0,1 M
= 6,5
;
Jadi, pH larutan yang terjadi sebesar 6.5. [OH–] = ?
15. Jawaban: b
−
mol NH4OH = 0,1 L × 1,6 M 10–4 = ? × −
= 0,16 mol
× −
mol H2SO4 = 0,1 L × 0,8 M 10–8 =
= 0,08 mol
2NH4OH + H2SO4 → (NH4)2SO4 + 2H2O × −
Ka =
−$
Mula-mula : 0,16 0,08 – –
Reaksi : 0,16 0,08 0,08 0,16 = 5 × 10–7
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang : – – 0,08 0,16
Jadi, Ka CH3COOH sebesar 5 × 10–7.
volume total = (100 + 100) ml 17. Jawaban: c
= 200 ml CH 3 COONa terbentuk dari asam lemah
= 0,2 L CH3COOH dan basa kuat NaOH sehingga bersifat
$* basa.
[(NH4)2SO4] = = = 0,4 M
*
volume = 500 ml = 0,5 L
;
[H+] = ? pH = 8
pOH = pKw – pH
− = 14 – 8
= ×
− =6
× − [OH ] = 10–6
–
=
= 2 × 10–5
=
% mengendap
+
% % 2) Ba(NO3)2 = 10–3 M, Ksp Ba(OH)2 = 4 · 10–3,
= KOH = 10–3 M
[Ba2+][OH–]2 = (10–3)(10–3)2
= 0,1 M
= 10–9 < Ksp Ba(OH)2
AgNO3(aq) R Ag+(aq) + NO3–(aq)
(tidak mengendap)
F ×
U+ U+
[Ag+] dalam AgCl = 3) Mg(NO3)2 = 10–3 M, Ksp Mg(OH)2 = 3 · 10–12,
F''
KOH = 10–3 M
×
% [Mg2+][OH–]2 = (10–3)(10–3)2
=
+
= 10–9 > Ksp Mg(OH)2
% %
(mengendap)
=
4) Fe(NO3)2 = 10–3 M, Ksp Fe(OH)2 = 5 · 10–16,
= 0,1 M
KOH = 10–3 M
AgCl(aq) R Ag+(aq) + Cl–(aq)
[Fe2+][OH–]2 = (10–3)(10–3)2
Ksp = [Ag+][Cl–] = 0,1× 0,1 = 0,01 = 10–2
= 10–9 > Ksp Fe(OH)2
(mengendap)
Kh =
; Dalam larutan terdapat Ag+ = s M
Cl– = s + 0,1 ≈ 0,1 M
−
= Ksp AgCl = [Ag+][Cl–]
× −
= 5 × 10–10 2 × 10–10 = (s) (0,1)
[garam] = mol/volume *E* −
s=
*E* −
mol garam = = 0,2 mol = 2 × 10–9 M
[garam] = 0,2/500/1.000 Jadi, kelarutannya AgCl dalam NaCl 0,1 M
= 0,4 M sebesar 2 × 10–9 M.
` c. AgCl dalam AgNO3 0,1 M
α =
q AgCl(aq) R Ag+(aq) + Cl–(aq)
× − s s s
=
+
AgNO3(aq) R Ag (aq) + NO32–(aq)
–5
= 3,5 × 10 0,1 0,1 0,1
%α = 3,5 × 10–5 × 100% Dalam larutan terdapat [Cl ] = s M –
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
4.1 Mendeskripsi- Konsep Pendidikan 1. Mengkaji literatur • Mampu menjelas- Tes Pilihan Diketahui persamaan 12 × 45 1. Buku PG Kimia
kan teori-teori Asam-Basa karakter tentang pengertian kan pengertian tertulis ganda reaksi: menit Kelas XI Se-
asam-basa (*) Rasa ingin asam dan basa asam dan basa HCl(g) + NH 3 (g) → mester 2, Intan
dengan me- tahu menurut Arrhenius. menurut Arrhenius. NH 4Cl(s) Pariwara, ha-
nentukan sifat Ekonomi Menurut Arrhenius, reak- laman 1–38
larutan dan kreatif si tersebut tidak dapat 2. Buku PR Kimia
menghitung pH (•) Kreatif digolongkan reaksi asam- Kelas XI Se-
larutan basa karena . . . . mester 2, Intan
a. zat yang dihasilkan Pariwara, ha-
bersifat netral laman 1–24
b. tidak membentuk ion 3. S e p e r a n g k a t
H+ dan OH– alat dan bahan
c. tidak melibatkan trans- untuk perco-
fer proton baan identifikasi
d. reaksi mengalami asam-basa
ionisasi
e. hasil reaksi berfase
padat
Kimia Kelas XI
d. NH3(aq) + HBO32–(aq)
e. H2CO3(aq) + H2O(A)
235
Penilaian
Nilai dan Kegiatan
236
Kompetensi Materi Pokok/ Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
4. Mengkaji literatur • Mampu menjelas- Tes
tentang asam dan kan pengertian asam tertulis reaksi Lewis untuk reaksi:
basa menurut Lewis. dan basa menurut SnCl 4 ( A ) + 2Cl – (aq) →
Lewis. SnCl62–(aq)!
Tentukan asam dan basa
Lewis pada reaksi terse-
but!
Sifat Larutan 5. Melakukan percoba- • Mampu mengidenti- Tes Uji Lakukan percobaan untuk
Asam dan an untuk menentukan fikasi sifat larutan unjuk petik mengidentifikasikan
Basa sifat larutan asam asam dan basa kerja kerja cuka, minuman bersoda,
dan basa dengan dengan berbagai prosedur air abu, air sabun cuci,
berbagai indikator. indikator. dan air suling termasuk
(•)(*) asam, basa, atau netral
menggunakan indikator
metil merah, bromtimol
biru, dan kertas lakmus
merah! Identifikasi pula air
cuka dan air sabun cuci
termasuk asam atau
basa menggunakan
indikator alami berupa
kulit manggis, kunyit,
bunga sepatu, dan kubis
ungu! Amati perubahan
warna yang terjadi!
6. Menentukan harga • Mampu memper- Tes Pilihan Data dari dua jenis air
pH suatu larutan kirakan pH suatu tertulis ganda limbah ditunjukkan oleh
berdasarkan trayek larutan elektrolit tabel berikut.
pH dan perubahan yang tidak dikenal Air Limbah A B
warna berbagai indi- berdasarkan hasil
Fenolftalein Tidak Merah
kator asam-basa pengamatan trayek Trayek: 8,3– berwarna
pH dan perubahan 10,00
Warna: Tidak
warna berbagai Berwarna-
Merah
indikator asam dan
basa. Lakmus Merah Biru
Trayek: 4,5–
8,3
Warna:
Merah-Biru
Penentuan 7. Mengkaji literatur • Mampu menjelas- Tes Uraian Jelaskan yang dimaksud
pH Larutan tentang kekuatan kan pengertian ke- tertulis dengan pH!
Asam Kuat asam (pH). kuatan asam dan
dan Basa menyimpulkan hasil
Kuat pengukuran pH dari
beberapa larutan
asam dan basa
yang konsentrasi-
nya sama.
Penentuan 8. Menentukan kekuat- • Mampu menghitung- Tes Pilihan Di bawah ini harga K a
pH Larutan an asam (pH) atau kekuatan asam atau tertulis ganda untuk tiga jenis asam
Asam Lemah kekuatan basa (pOH) basa berdasarkan lemah bervalensi satu.
dan Basa berdasarkan derajat harga derajat peng- Nama Konsen-
No. Ka
Lemah pengionan (α) dan ionan (α) dan tetapan Asam trasi
tetapan asam (K a ) asam (K a ) atau 1) Asam 0,1 M 1,8 × 10–5
atau tetapan basa tetapan basa (Kb). asetat
2) Asam 0,1 M 6,7 × 10–6
(Kb). benzoat
3) Asam 0,1 M 7,2 × 10–10
fluorida
Berdasarkan data di
atas, urutan kekuatan
asam dari yang lemah ke
yang paling kuat di-
tunjukkan oleh nomor
....
a. 1) – 2) – 3)
b. 1) – 3) – 2)
c. 2) – 1) – 3)
d. 3) – 1) – 2)
e. 3) – 2) – 1)
Kimia Kelas XI
237
Penilaian
Nilai dan
238
Kompetensi Materi Pokok/ Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
larutan asam atau pH larutan asam tertulis ganda NH4OH mempunyai kon-
basa berdasarkan atau basa yang sentrasi 0,5 M dan
konsentrasinya. diketahui konsen- terionisasi sebanyak
trasinya. 10%. Harga pOH dan pH
secara berturut-turut
adalah . . . .
a. 1 – log 2 dan 13 + log 2
b. 2 – log 5 dan 12 + log 5
c. 3 – log 4 dan 11 + log 4
d. 4 – log 6 dan 10 + log 6
e. 5 – log 3 dan 9 + log 3
10. Mengkaji literatur • Mampu menjelas- Tes Pilihan Suatu sampel air sungai
tentang konsep pH kan hubungan kon- tertulis ganda diuji dengan pH-meter
dalam pencemaran sep pH dengan menunjukkan angka 4.
lingkungan. pencemaran ling- Setelah beberapa bulan,
kungan. sampel air dari sungai
yang sama diuji kembali
dengan pH-meter, ter-
nyata angka pada layar
pH-meter tertera 2.
Berdasarkan percobaan
tersebut dapat dikatakan
bahwa keasaman air
sungai . . . .
a. naik 0,01 kali
b. naik 2 kali
c. naik 100 kali
d. turun 2 kali
e. turun 100 kali
4.2 M e n g h i t u n g Titrasi Asam- Pendidikan 1. Melakukan percoba- • Mampu menentu- Tes Uji petik Lakukan percobaan untuk 6 × 45 1. Buku PG Kimia
banyaknya Basa karakter an titrasi asam lemah kan konsentrasi unjuk kerja menentukan konsentrasi menit Kelas XI Se-
pereaksi dan (*) Kreatif dengan basa kuat asam atau basa kerja prosedur dan kadar cuka makan mester 2, Intan
hasil reaksi Ekonomi untuk menentukan dengan titrasi me- d e n g a n c a r a menitrasi Pariwara, ha-
dalam larutan kreatif konsentrasi asam lalui percobaan. 25 ml larutan cuka makan laman 39–62
elektrolit dari (•) Disiplin atau basa. (•) yang telah diencerkan 2. Buku PR Kimia
dengan larutan NaOH
hasil titrasi Kelas XI Se-
yang telah distandardisasi!
asam-basa. mester 2, Intan
Gunakan indikator fenolt-
talein dan ukur pH titrat Pariwara, ha-
setiap penambahan 1 ml laman 25–36
NaOH menggunakan
kertas indikator universal!
Lakukan percobaan hingga
terjadi perubahan warna!
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
3. Menyebutkan indi- • Mampu menentu- Tes Pilihan Titik ekuivalen titrasi antara
kator yang tepat kan indikator yang tertulis ganda CH3COOH 0,1 M dengan
digunakan untuk tepat digunakan KOH 0,1 M dapat ditunjuk-
titrasi asam dan basa untuk titrasi asam kan dengan bantuan
tertentu. dan basa. indikator . . . .
a. fenolftalein
(pH = 8–10)
b. metil merah
(pH = 4–6)
c. kresol merah
(pH = 1–2)
d. alizarin kuning
(pH = 10–12)
e. bromtimol biru
(pH = 6–8)
Kimia Kelas XI
10 ml. Hitung kadar asam
benzoat dalam cuplikan!
239
Penilaian
Nilai dan Kegiatan
240
Kompetensi Materi Pokok/ Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
5. Menggambar grafik • Mampu membuat Tes Uraian Sebanyak 40 ml larutan
titrasi asam-basa dari grafik titrasi dari tertulis HCN dititrasi dengan
data yang ada. data hasil percoba- larutan KOH 0,02 M. Titik
an. ekuivalen terjadi saat
volume KOH yang di-
tambahkan sebanyak
30 ml.
a. Tentukan konsentrasi
larutan HCN!
b. Buatlah grafik titrasi
asam-basa dari
larutan-larutan
tersebut!
4.3 Mendeskripsi- Sifat-Sifat dan Pendidikan 1. Merancang dan me- • Mampu menganali- Tes Uji petik Lakukan percobaan untuk 4 × 45 1. Buku PG Kimia
kan sifat larut- Fungsi karakter lakukan percobaan sis larutan penyang- unjuk kerja menentukan larutan yang menit Kelas XI Se-
an penyangga Larutan (*) K e r j a untuk mengamati ga dan bukan pe- kerja prosedur bersifat penyangga dan mester 2, Intan
dan peranan Penyangga keras sifat larutan pe- nyangga melalui bukan penyangga dengan Pariwara, ha-
larutan pe- Ekonomi nyangga dan bukan percobaan. mengukur pH mula-mula, laman 63–90
n y a n g g a kreatif penyangga dengan pH setelah ditambah HCl, 2. Buku PR Kimia
dalam tubuh (•) Kreatif penambahan asam, pH setelah ditambah Kelas XI Se-
m a k h l u k basa, atau peng- NaOH, dan pH setelah mester 2, Intan
hidup. enceran. diencerkan untuk larutan Pariwara, ha-
NaCl, campuran larutan laman 37–50
CH 3C O O H d e n g a n 3. S e p e r a n g k a t
CH3COONa, serta cam- alat dan bahan
puran larutan NH3 dengan untuk percoba-
NH4Cl! an larutan pe-
nyangga dan
2. Menghitung pH atau • Mampu menghitung Tes Uraian Tentukan pH campuran bukan pe-
pOH larutan pe- pH atau pOH larut- tertulis 100 ml larutan CH3COOH nyangga
nyangga. (*) an penyangga. 0,5 M dengan 50 ml
larutan CH3COONa 0,2 M!
(Ka = 1,8 × 10–5)
b. setelah penambahan
10 ml HCl 0,1 M;
c. setelah penambahan
20 ml NaOH 0,05 M;
d. setelah penambahan
4 L air.
4. Menyebutkan fungsi • Mampu menjelas- Tes Pilihan Air liur merupakan larutan
larutan penyangga kan fungsi larutan tertulis ganda penyangga karena me-
dalam tubuh makhluk penyangga dalam ngandung senyawa . . . .
hidup dan dalam tubuh makhluk a. fosfat
kehidupan sehari- hidup. b. karbonat
hari. (•) c. hemoglobin
d. asam sitrat
e. asam benzoat
4.4 M e n e n t u k a n Hidrolisis Pendidikan 1. Merancang dan me- • Mampu menentu- Tes Uraian Isilah tiap-tiap pelat tetes 12 × 45 1. Buku PG Kimia
jenis garam Garam karakter lakukan percobaan kan sifat beberapa tertulis dengan larutan KCl, NH4Cl, menit Kelas XI Se-
yang meng- (*) Teliti untuk menentukan jenis garam yang Al 2 (SO 4 ) 3, CH 3COONa, mester 2, Intan
alami hidrolisis (**) R a s a sifat larutan garam dapat terhidrolisis Na 2CO 3, CH 3COONH 4 , Pariwara, ha-
dalam air dan ingin tahu yang dapat terhidro- dalam air melalui dan Na 3PO4, kemudian laman 91–96
pH larutan ga- Ekonomi lisis. (*) percobaan. ujilah setiap larutan 2. Buku PR Kimia
ram tersebut. kreatif dengan kertas lakmus Kelas XI Se-
• Bekerja merah dan biru! Tentukan mester 2, Intan
sama sifat larutan termasuk Pariwara, ha-
asam, basa, atau netral! laman 51–56
3. Seperangkat
2. Mengkaji literatur • Mampu menentu- Tes Uraian Mengapa garam NH 4Cl alat dan bahan
tentang sifat garam kan sifat garam tertulis dapat memerahkan kertas untuk perco-
yang terhidrolisis dari yang terhidrolisis lakmus biru? Jelaskan baan hidrolisis
persamaan reaksi dari persamaan dengan reaksi kimianya! larutan garam
ionisasi. reaksi ionisasi.
3. Menghitung pH larut- • Mampu menghitung Tes Pilihan Dua jenis larutan yaitu
an garam yang ter- pH larutan garam tertulis ganda 25 ml NaOH 0,5 M dan
hidrolisis. (**)(•) yang terhidrolisis. 25 ml CH3COOH 0,5 M
dicampur menjadi satu.
Jika Ka CH3COOH = 10–5,
pH larutan campuran
adalah . . . .
a. 8 – log 1,58
Kimia Kelas XI
b. 8 + log 1,58
c. 9 – log 1,58
d. 9 + log 1,58
241
e. –10 + log 1,58
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
242
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
4.5 Menggunakan 4. Menganalisis grafik • Mampu menjelas- Tes Pilihan Kurva titrasi berikut 1. Buku PG Kimia
Silabus
kurva perubah- atau kurva titrasi kan grafik hasil tertulis ganda memperlihatkan titrasi Kelas XI Se-
an harga pH asam kuat dan basa titrasi asam kuat .... mester 2, Intan
pada titrasi kuat, asam kuat dan dan basa kuat, asam 14 14
Pariwara, ha-
13 13
asam-basa basa lemah, asam kuat dan basa lemah, 12 12 laman 96–116
11 11
10 Trayek pH fenolftalein 10
untuk menje- lemah dan basa asam lemah dan 9 9 2. Buku PR Kimia
8 pH pada titik ekuivalen 8
7 Trayek pH metil merah 7
laskan larutan kuat, untuk menjelas- basa kuat untuk 6 6 Kelas XI Se-
5 5
4 4
penyangga kan larutan penyangga menjelaskan larutan 3 3 mester 2, Intan
2 2
dan hidrolisis. dan hidrolisis. penyangga dan 1 1 Pariwara, ha-
0 10 20 30 40 50 60
hidrolisis. laman 56–64
a. asam kuat dan basa
kuat
b. asam kuat dan basa
lemah
c. asam lemah dan basa
kuat
d. asam lemah dan
asam kuat
e. asam lemah dan basa
lemah
4.6 Memprediksi Kelarutan dan Pendidikan 1. Menentukan sukar • Mampu menjelas- Tes Pilihan Diketahui tetapan hasil 12 × 45 1. Buku PG Kimia
terbentuknya Hasil Kali karakter tidaknya garam kan kesetimbang- tertulis ganda kali kelarutan beberapa menit Kelas XI Se-
endapan dari Kelarutan (*) Teliti untuk larut. an dalam larutan senyawa sebagai berikut. mester 2, Intan
suatu reaksi (K sp) jenuh atau larutan CaCO3, Ksp = 7,1 × 10–9 Pariwara, ha-
berdasarkan garam yang sukar CaSO4, Ksp = 4,9 × 10–9 laman 143–160
prinsip kelarut- larut. BaCO3, Ksp = 2,6 × 10–9 2. Buku PR Kimia
an dan hasil kali BaSO4, Ksp = 1,1 × 10–10 Kelas XI Se-
kelarutan. Urutan senyawa-senyawa mester 2, Intan
tersebut berdasarkan Pariwara, ha-
kelarutannya dalam air laman 69–82
dari yang terbesar yaitu 3. Seperangkat
.... alat dan bahan
a. B a S O 4 – B a C O 3 – percobaan un-
CaSO4–CaCO3 tuk menentu-
b. C a S O 4 – C a C O 3 – kan nilai hasil
BaCO3–BaSO4 kali kelarutan
c. B a C O 3 – C a C O 3 – suatu garam
CaSO4–BaSO4
d. C a C O 3 – C a S O 4 –
BaCO3–BaSO4
e. B a C O 3 – B a S O 4 –
CaSO4–CaCO 3
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
2. Menentukan harga • Mampu menghitung Tes Uraian Pada suhu tertentu kela-
Ksp berdasarkan harga harga tetapan hasil tertulis rutan Mg(OH)2 dalam air
kelarutannya. kali kelarutan ber- sebesar 3 mol/L. Tentu-
dasarkan harga kan hasil kali kelarutan
kelarutannya. garam tersebut!
4. Menentukan kelarut- • Mampu menghitung Tes Pilihan Jika harga hasil kali ke-
an suatu elektrolit kelarutan suatu elek- tertulis ganda larutan Ag2SO4 = 3,2 × 10–6,
yang sukar larut trolit yang sukar harga kelarutan Ag2SO4
dalam air berdasar- larut berdasarkan dalam 1 L air adalah . . .
kan harga Ksp-nya. data harga Ksp atau mol.
sebaliknya. a. 1,6 × 10–6
b. 3,2 × 10–6
c. 8,0 × 10–5
d. 1,6 × 10–3
e. 9,2 × 10–3
Faktor-Faktor 5. Menjelaskan penga- • Mampu menjelas- Tes Uraian Suatu zat yang sukar
yang Meme- ruh penambahan ion kan pengaruh pe- tertulis larut dalam air AB mem-
ngaruhi Kela- senama dalam larutan nambahan ion se- punyai K sp = 10–8. Jika
rutan dan Per- berdasarkan hukum nama dalam larutan. 250 ml larutan yang
kiraan Terben- Kesetimbangan dari mengandung 4 × 10–3 mol
tuknya Endap- Le-Chatelier. B– ditambahkan ke dalam
an Berdasar- 250 ml larutan yang
kan Harga mengandung 4 × 10–3 mol
Ksp. A + , akankah terbentuk
endapan pada larutan
tersebut? Jelaskan!
6. Melakukan perhitung- • Mampu menentu- Tes Uraian Jika diketahui Ksp Mg(OH)2
an untuk menentu- kan pH larutan dari tertulis = 6 × 10–12, berapakah pH
kan pH suatu larutan harga Ksp-nya. larutan jenuh Mg(OH) 2
dari harga Ksp-nya. (*) pada suhu 25°C?
Kimia Kelas XI
243
Penilaian
Nilai dan
244
Kompetensi Materi Pokok/ Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
7. Melakukan percoba- • Mampu memper- Tes Uji Masukkan larutan Pb(NO3)2
an untuk mengamati kirakan terbentuk- unjuk petik ke dalam buret 1 dan larut-
terbentuknya endap- nya endapan ber- kerja kerja an KCl ke dalam buret 2!
an berdasarkan harga dasarkan harga prosedur Isi empat buah tabung
Ksp suatu larutan. Ksp-nya. reaksi, masing-masing
dengan 10 ml larutan
Pb(NO 3 ) 2 , kemudian
tambahkan larutan KCl ke
dalam setiap tabung reaksi
masing-masing sebanyak
1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 ml!
Kocok setiap tabung
reaksi, diamkan sebentar
dan amati perubahan
yang terjadi! Tabung
reaksi manakah yang
menghasilkan endapan?
Panaskan tabung reaksi
yang menghasilkan
endapan dan amati
perubahan yang terjadi!
Mengapa endapan larut
kembali? Tentukan harga
Ksp campuran larutan yang
membentuk endapan dan
tuliskan persamaan reaksi
yang terjadi!
Silabus
Sekolah : ....
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Kimia
Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
5.2 M e n g e l o m - Sistem Koloid Pendidikan 1. Melakukan percoba- • Mampu mengklasi- Tes Uji petik Masukkan gula, tanah, 6 × 45 1. Buku PG Kimia
pokkan sifat- karakter an untuk mengamati fikasikan suspensi unjuk kerja dan detergen ke dalam menit Kelas XI Se-
sifat koloid dan (*) R a s a perbedaan antara kasar, larutan sejati, kerja prosedur tiga buah gelas beker A, mester 2, Intan
penerapannya ingin tahu dispersi kasar, dis- dan koloid berda- B, dan C yang telah berisi Pariwara, ha-
dalam kehi- Ekonomi persi halus, dan sarkan data hasil air! Diamkan setiap cam- laman 173–190
dupan sehari- kreatif dispersi koloid. pengamatan (keke- puran selama 15 menit. 2. Buku PR Kimia
hari. (•) Kreatif ruhan, homogen/ Amati perubahan yang Kelas XI Se-
heterogen, dan pe- terjadi! Saring dan amati mester 2, Intan
nyaringan). lagi perubahan yang Pariwara, ha-
terjadi! laman 83–92
3. S e p e r a n g k a t
2. Mengkaji literatur • Mampu mengelom- Tes Pilihan Batu apung dalam sistem alat dan bahan
untuk mengetahui pokkan jenis koloid tertulis ganda dispersi termasuk jenis untuk percoba-
klasifikasi koloid ber- berdasarkan fase koloid . . . . an perbedaan
dasarkan fase ter- terdispersi dan fase a. emulsi antara dispersi
dispersi dan fase me- pendispersi. b. aerosol kasar, dispersi
dium pendispersinya. c. sol padat halus, dan dis-
d. busa cair persi koloid
e. busa padat
3. M e n g i d e n t i f i k a s i • Mampu menyebut- Tes Pilihan Salah satu produk kos-
peranan koloid di kan peranan koloid tertulis ganda metik yang dibuat dalam
industri kosmetik, di industri kosmetik, bentuk emulsi adalah . . . .
makanan, dan farmasi, makanan, dan far- a. lipstik
melalui berbagai masi. b. maskara
referensi. (*)(•) c. cat kuku
d. gel rambut
e. pembersih muka
5.2 M e n g e l o m - Sifat-Sifat Pendidikan 1. Mengkaji literatur • Mampu menjelas- Tes Uraian Jelaskan terjadinya 8 × 45 1. Buku PG Kimia
pokkan sifat- Koloid karakter untuk mengetahui kan sifat-sifat tertulis gerak Brown pada menit Kelas XI Se-
sifat koloid dan (*) Kreatif berbagai sifat koloid. koloid (efek Tyndall, partikel koloid! mester 2, Intan
penerapannya gerak Brown, koa- Pariwara, ha-
dalam kehi- gulasi, elektrofo- laman 191–203
dupan sehari- resis). 2. Buku PR Kimia
hari. Kelas XI Se-
Kimia Kelas XI
2. Melakukan percoba- • Mampu mengamati Tes Uji petik Lakukan percobaan
an untuk mengamati sifat-sifat koloid me- unjuk kerja untuk mengamati bebe- mester 2, Intan
beberapa sifat koloid. lalui percobaan. kerja prosedur rapa sifat koloid berupa Pariwara, ha-
(*) sifat efek Tyndall meng- laman 93–102
245
gunakan karton, larutan
garam, susu cair, sirop,
dan campuran air dan
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
246
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Silabus
pur minyak goreng, air, untuk perco-
lalu ditambah cairan baan sifat-sifat
pencuci piring, serta sifat koloid
koagulasi dengan men-
campur susu cair dan air
perasan jeruk!
3. Menyebutkan per- • Mampu menjelas- Tes Pilihan Pernyataan yang tepat
bedaan koloid liofob kan koloid liofob dan tertulis ganda mengenai sol liofil dan
dan liofil. liofil. sol liofob adalah . . . .
a. sol liofob lebih stabil
daripada sol liofil
b. sol liofil memberikan
efek Tyndall yang
sangat jelas
c. sol liofil menunjuk-
kan gerak Brown
dengan sangat jelas
d. partikel terdispersi
sol liofil mampu
mengadsopsi molekul
e. sol liofob mudah
dikoagulasikan
dengan penambah-
an elektrolit
5.1 Membuat ber- Pembuatan Pendidikan • Melakukan percoba- • Mampu menjelas- Tes Uji petik Lakukan percobaan untuk 1. Buku PG Kimia
bagai sistem Koloid karakter an untuk membuat kan proses pem- unjuk kerja membuat sol Fe(OH) 3 Kelas XI Se-
koloid dengan (**) B e k e r j a sol Fe(OH) 3 secara buatan koloid mela- kerja prosedur dengan cara menam- mester 2, Intan
bahan-bahan sama kondensasi. lui percobaan. bahkan larutan FeCl3 ke Pariwara, ha-
yang ada di Ekonomi dalam air mendidih laman 204–258
sekitarnya. hingga terbentuk sol! 2. Buku PR Kimia
kreatif
Kelas XI Se-
(•) Kreatif
mester 2, Intan
• Melakukan percoba- Tes Uji petik Lakukan percobaan
Pariwara, ha-
an untuk membuat unjuk kerja untuk membuat koloid laman 103–110
koloid secara dispersi. kerja prosedur secara dispersi dan mem- 3. S e p e r a n g k a t
(**)(•) bandingkan hasilnya alat dan bahan
menggunakan amilum untuk percoba-
yang digerus dan tidak an pembuatan
digerus dengan penam- sol Fe(OH)3
bahan akuades dan 4. S e p e r a n g k a t
larutan iodin! alat dan bahan
untuk percoba-
an pembuatan
koloid secara
dispersi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bab II Titrasi Asam-Basa
Sekolah : ..........
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Kimia
Alokasi Waktu : 6 × 45 menit (3 × pertemuan)
Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar : 4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil
titrasi asam-basa.
Indikator Pencapaian Kompetensi
• Menentukan konsentrasi asam atau basa dengan titrasi melalui percobaan.
• Menentukan kadar zat melalui titrasi.
• Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa.
• Menentukan kadar zat dari data hasil percobaan.
• Membuat grafik titrasi dari data hasil percobaan.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. melakukan percobaan titrasi asam lemah dengan basa kuat untuk menentukan konsentrasi asam atau basa;
2. menghitung kadar zat melalui titrasi;
3. menyebutkan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa tertentu;
4. menghitung kadar zat berdasarkan data yang telah diketahui;
5. menggambarkan grafik titrasi asam-basa dari data yang ada.
Nilai dan Materi yang Diintegrasikan
1. Pendidikan Karakter : Kreatif
2. Ekonomi Kreatif : Disiplin
Materi Pembelajaran
Titrasi Asam-Basa
Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Direct Instruction (DI)
b. Cooperative Learning (CL)
2. Metode
a. Tanya jawab
b. Eksperimen
Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru menanyakan berbagai benda di lingkungan yang bersifat asam dan basa.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa dapat menyebutkan perbedaan antara asam dengan basa beserta ciri-cirinya.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Guru menanyakan cara menitrasi larutan asam-basa.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa dapat menjelaskan cara melakukan titrasi larutan asam-basa.
Total 50
________, ______________
Mengetahui
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran
........................ .........................
____________________________ _____________________________
NIP _______________________ NIP _________________________
Sekolah : ..........
Kelas/Semester : XI/2
Mata Pelajaran : Kimia
Alokasi Waktu : 4 × 45 menit (2 × pertemuan)
Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar : 4.3 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam
tubuh makhluk hidup.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. merancang dan melakukan percobaan untuk mengamati sifat larutan penyangga dan bukan penyangga dengan
penambahan asam, basa, atau pengenceran;
2. menghitung pH dan pOH larutan penyangga;
3. menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan
pengenceran;
4. menyebutkan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai dan Materi yang Diintegrasikan
1. Pendidikan Karakter : Kerja keras
2. Ekonomi Kreatif : Kreatif
Materi Pembelajaran
Sifat-Sifat dan Fungsi Larutan Penyangga
Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Direct Instruction (DI)
b. Cooperative Learning (CL)
2. Metode
a. Tanya jawab
b. Eksperimen
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru menanyakan kembali hasil pengamatan percobaan pada pertemuan pertama.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa dapat menjelaskan cara menghitung pH larutan penyangga.
Total 50
________, ______________
Mengetahui
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran
........................ .........................
_____________________________ _____________________________
NIP _______________________ NIP ________________________