1
Mahasiswa Kepaniteraan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, Dosen
2
Departemen Ilmu kesehatan Masyarakat Universitas Yarsi.
Abstrak
Pendahuluan: Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2015 lebih dari 16 ribu
orang pekerja profesional di seluruh dunia, ditemukan bahwa lebih dari setengah
pekerja di Indonesia, yakni 64 % mengatakan bahwa tingkatan stres mereka
bertambah dibandingkan tahun lalu. Stres merujuk pada kondisi internal individu
untuk menyesuaikan diri secara baik terhadap perasaan yang mengancam kondisi
fisik dan psikis atau gejala psikologis yang mendahului penyakit, reaksi ansietas dan
ketidaknyamanan. Gangguan stress dapat berupa gangguan fisik dan psikis. Stres
dapat dibagi menjadi enam tahapan dari tahap ringan hingga tahap yang paling
berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkatan stress pekerja.
Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dilaksanakan dengan metode survey serta
analisis univariat, bertempat di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang,
Provinsi Banten. Data didapat dari hasil kuesioner sesuai dengan kriteria inklusi.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil yang didapat persentase tingkat stress kerja pada
pekerja di wilayah Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang, Provinsi
Banten, tingkat stress kerja yang terbanyak adalah tingkat stress ringan yaitu 32
responden (88,9%)
Kata kunci: Tingkat stres, Stres kerja
Description of Family Social Support in Elderlies in Desa Kemuning,
Kresek Districts, Tangerang, Province of Banten
Abstract
Introduction: A survey that had been done in 2015 showed more than 16.000
workers in the world, and more than half of it are in Indonesia, shows that 64% of
their stress level increased compared to last year. Stress is a internal condition to
adapt either a condition that threat physical and physicist or psycology condition that
begun before sickness such as anxiety and uncomfort feelings. Stress disorder can be
manifest in physical and physicist. Stress could be divided into six categorized from
mild into severe. This research aim to known a stress level in the workers.
Methods: The study was a descriptional study using survey with analytical
univariat, which placed in Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang,
Banten. The data were collected by using quissioner suitable to inclution criteria.
Results: : Total respondens that comply criteria for study is 36 responden in Desa
Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang, Province Banten
Metode
Penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan metode survey. Penelitian
dilaksanakan selama sepuluh hari pada tanggal 25 Oktober sampai 4 November 2017
di Desa Pangkalan, kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Sampel
berjumlah 32 responden. Kriteria inklusi yaitu: 1) Pekerja formal maupun informal;
2) pekerja yang bersedia menjadi responden; 3) pekerja yang komunikatif dan
kooperatif; 4) pekerja yang bisa membaca dan menulis Bahasa Indonesia. Sedangkan
kriteria eksklusi, yaitu pekerja yang tidak kooperatif dalam menjawab pertanyaan.
Cara pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti dan dibantu oleh
kader desa dari Puskesmas Tegal Angus untuk mengantar tim peneliti ke desa binaan
Pangkalan untuk menggali informasi dan menemui rumah-rumah yang di dalamnya
terdapat anggota keluarga yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi dari
penelitian ini.
Hasil
Tabel 1. Data dasar Pekerja di Desa Pangkalan RT 005 / RW 004,
Kecamatan Tegal Angus, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
Oktober - November 2017.
Ringan 32 88,9
Sedang 3 8,3
Berat 1 2,8
Total 36 100
Diagram 1.1 Distribusi Tingkat Stres Kerja Pada Pekerja di Wilayah Desa Pangkalan RT 005 RW004,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Oktober 2017
Simpulan
Tingkatan stress kerja di Desa Pangkalan RT 005 / RW 004, Kecamatan
Tegal Angus, Kabupaten Tangerang memiliki tingkat stres yang rendah yaitu
sebanyak 32 orang (88,9%). Disarankan bagi para pekerja untuk melakukan
kegiatan yang membuat dirinya merasa lebih nyaman, seperti melakukan hal yang
disenangi, olahraga, berkumpul dengan keluarga, dan berkunjung ke tempat
rekreasi. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan penulis menggunakan instrumen atau
kuesioner yang lebih baik atau sudah terbukti hasilnya, sehingga hasil yang
didapatkan akan lebih baik lagi. Dan memberikan penyuluhan mengenai tingkatan
stress kerja.
1. Hager, W.D & Hager, L.C. 1999. Stres Dan Tubuh Wanita. Batam: Interaksa.
2. Hardjana, A.M.1994. Stres Tanpa Distres (Seni Mengelola Stres). Kanisius.
3. Rini, J.F. 2002. Stres Kerja. Http: // www. e- Psikologi.com/ masalah/
stres.htm.
4. Robbins, S.P.1996. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontrofesi, Aplikasi Jilid II
(AB. Hadayana Pujaatmaka). Jakarta. Prenhallindo.
5. Wilkinson, G. 2002. Stres. Jakarta: Dian Rakyat.