Anda di halaman 1dari 51

JIWA

SKDI JIWA

100
101
SIMTOMATOLOGI
I. Kesadaran: Keadaan siaga
A. Gangguan Kesadaran:
1. Disorientasi : Gangguan orientasi terhadap waktu, tempat, atau orang.
2. Kesaadaran berkabut : kejernihan pikiran yang tidak sempurna disertai gangguan
perseepsi dan sikap
3. Stupor : kurangnya reaksi atau ketidaksiagaan terhadap sekitar
4. Delirium : menjadi buas, gelisah, bingung, reaksi disorientasi yang
disertai rasa takut dan halusinasi.
5. Koma : derajat ketidaksadaran berat
6. Koma Vigil : Koma pada pasien yang tampak seperti sedang tidur namun
daapat seegera terjaga (mutisme okinetik)
7. Twilight state : Kesadaran terganggu yang disertai halusinasi
8. Somnolen : rasa mengantuk yang abnormal
B. Gangguan Perhatian:
1. Perhatian mudah teralih : ketidakmampuan untuk memusatkan perhatian;
keadaan ketika perhatian teralihkan ke stimulus eksterna yang tidak penting atau
relevan.
2. Gangguan perhatian Selektif : hanya mengabaikan hal yang menimbulkan aansietas.
3. Hipervigilans : perhatian dan focus yang berlebihan terhadap semua
rangsanginterna maupun eksterna, biasnya seekunder akibat keadaan waham atau
paranoid.
4. Trans: perhatian yang terpusat dan gangguan kesadaran, biasanya ditemukan pada
hypnosis, gangguan disosiatif, dan pengalaman keagamaan yang menimbulkan
kenikmatan.
5. Disinhibisi: Penghilangan efek inhibisi sehingga memungkinkan seseorang menjadi lepas
kendali terhadap impuls seperti yang terjadi pada intoksikasi alcohol.
C. Gangguan sugestibilitas: respon sesuai pertanyaan dan tidak kritis terhadap suatu ide atau
pengaruh.
II. Emosi : Keadaan perasaan kompleks dengan komponen psikis, somatic, dan perilaku yang terdiri
dari afek dan mood.
A. Afek: Ekspresi emosi yang teramati.
1. Afek seesuai: Kondisi ketika nada emosi selaras dengan ide, pikiran, atau gaya bicara
yang menyertai.
2. Afek tidak sesuai: ketidakharmonisan antara nada perasaan emosional dengan ide,
pikiran, atau gaya bicara yang menyertai.
3. Afek tumpul: Gangguan afek yang bermanifestasi seebagai sangat berkurangnya
intensitas tonus perasaan yang diungkapkan.
4. Afek terbata/menyempit: berkurangnya intensitas nada perasaan yang kaarnya tidak
begitu parah dibanding afek datar namun jelas menurun.
5. Afek Datar: tidak ada atau hamper tidak ada tanda ekspresi afektif; suara monoton,
wajah tidak bergerak.
102
6. Afek labil: perubahan nada perasaan emosional yang cepat dan mendadak, tidak
disebabkan oleh stimulus eksterna.
B. Mood: emosi yang menetap dan telah meressap yang dialami dan dilaporkan seecara
subjektif oleh pasien dan teramati oleh orang lain.
1. Mood Disforik: mood yang tidak menyenangkan
2. Mood Eutimik: kisaran mood normal, menyiratkan tidak ada depresi atau elevasi mood.
3. Mood Ekspansif: ekspresi perasaan seseorang tanpa ditahan, seeringkali disertai
perasaan bahwa dirinya amat berharga dan penting.
4. Elevasi: aura percaya diri dan keriangan, mood yang lebih ceria dari biasanya.
5. Euforia: elasi yang intens diseertai rasa kebesaran.
6. Depresi: rasa sedih yang psikopatologis.
7. Anhedonia: Hilangnya minat dan menarik diri dari semua aktifitas biasa dan
menyenangkan, seering disebabkan oleh depresi.
C. Emosi lain
1. Agitasi: Ansietas berat yang disertai kegelisahan motorik.
2. Apati: nada emosional yang menumpul disertai rasa terlepas atau tak acuh.
3. Ambivalensi: koeksistensi dua impuls yang bertolak belakang terhadap satu hal pada
orang yang sama dan saat yang sama.

D. Gangguan fisiologis yang menyertai gangguan mood:


1. Anoreksia: hilangnya atau menurunnya selera makan
2. Hiperfagia: peningkatan asupan makanan
3. Insomnia:Kehilangan atau berkurangnya kemampuan untuk tidur.
a. Awal: kesulitan untuk jatuh tertidur
b. Tengah: kesulitan tidur di malam hari tanpa terbangun dan kesulita untuk kembali
tidur.
c. Akhir: Terbangun pada dinihari.
4. Hipersomnia: tidur berlebihan
5. Bulimia: lapar yang tak terpuaskan dan makan berlebihan.
6. Adinamia: kelemahan dan kelelahan.

III. Perilaku Motorik


1. Ekopraksia: peniruan gerakan seseorang oleh orang lain secara patologis.
2. Katatonik dan abnormalitas postur: ditemukan pada skizofrenia katatonik dan beberapa
kassus penyakit otak seperti ensefalitis.
a. Katalepsi: posisi tidak bergerak yang dipertahankan secara konstan.
b. Eksitasi katatonik: aktivitas motoric yang tak bertujuan dan teragitasi, tidak
dipengaruhi oleh stimulus eksterna.
c. Stupor katatonik: aktivitas motoric yang melambat secara nyata, seringkali hingga
mencapai suatu titik imobilitas dan tampak tak sadar akan sekitar.
d. Rigiditas Katatonik: mempertahankan suatu postur rigid seecara volunteer, meski
telah dilakukan semua usaha untuk menggerakkannya.

103
e. Postur Katatonik: mempertahankan suatu posstur aneh dan tidak pada tempatnya
secara volunteer, biasanya dipertahankan dalam jangka waktu lama.
f. Fleksibilitas serea: keadaan seseorang yang dapat dibentuk menjadi posisi tertentu
kemudian dipertahankan.
g. Akinesia: tidak adanya gerakan fisik, sepeti yang terdapat pada imobilitas ekstrim
pada penderita skizofrenia katatonik.
3. Negativisme : tahanan tanpa motif terhadap semua usaha untuk menggerakkan atau
terhadap semua instruksi.
4. Katapleksi: hilangnya tonus otot dan kelemahan sementara yang dipicu oleh berbagai
keadaan emosional.
5. Stereotipe: pola tindakan fisik atau berbicara yang tetap dan berulang.
6. Manerisme: gerakan involunter yang menjadi kebiasaan dan mendarah daging.
7. Otomatisme: tindakan dilakukan secara otomatis yang biasanya melambungkan
aktivitas simbolik bawah sadar.
8. Mutisme: menjadi bisu tanpa apnormalitas structural.
9. Overaktivitas:
a. Tik: gerakan motoric spasmodic yang involunter
b. Somnabulisme: aktivitas motoric saat tidur
c. Akatisia: perasaan subjektif berupa rasa tegang pada otot sekunder akibat
antipsikotika atau obat lain. Yang dapat mengakibatkan kegelisahan berjalan
mondar mandir dll.
d. Kompulsi: impuls tak terkendali untuk melakukan suatu tindakan secara repetitive.
- Dipsomania: kompulsi untuk minum alcohol
- Kleptomania: kompulsi untuk mencuri
e. Ataksia: kegagalan koordinasi otot
f. Polifagia: makan berlebihan yang patologis
10. Mimikri: aktifitas motoric imitative sederhana pada masa kanak kanak.
11. Anergia: tidak berenergi
12. Diskinesia: kesulitan melakukan gerakan volunteer
13. Khorea: gerakan acak, menyentak, cepat, involunter, dan takbertujuan.
14. Distonia: kontraksi badan atau ekstremitas yang lambat dan tertahan
IV. Berpikir:
A. Gangguan spesifik dalam bentuk piker
1. Sirkumtansialitas: gaya bicara tak langsung yang terlambat mencapai poin tertentu
namun akhirnya dapat berangkat dari poi nasal ke tujuan yang dikehendaki.
2. Tangensialitas: ketidakmampuan untuk mencapai asosiaasi pikiran yang mengarah
ke tujuan.
3. Inkoherensi: pikiran yang secara umum tidak dapat dipahami; pikiran atau kata-kata
yang keluar tanpa hubungan logis maupun tidak sesuai tata bahasa, mengakibatkan
disorganisasi.
4. Asosiasi longgar: aliran pikiran beruapa perpindahan ide dari satu subjek ke subjek
lain dalam cara yang sama sekali tidak behubungan.
5. Flight of idea: permainan kata-kata atau verbalisasi continue dan cepat yang
menghasilkan perpindahan konstan dari satu ide ke ide lain; ide cenderung
104
berhubungandan pada keadaan yang tidak begitu parah, pendengar masih bias
mengikutinya.
B. Gangguan Isi Pikir
1. Miskin isi: pikiran yang hanya memberikan sedikit informasi karena hampa,
pengulangan kosong atau kalimat yang samar.
2. Ide Berlebihan: kepercayaan salah yang menetap dan tidak masuk akal,
dipertahankan tidak seteguh waham.
3. Waham: Kepercayaan yang salah, didasarkan pada kesimpulan yang salah tentang
realitas eksterna, tidak konsisten dengan latar belakang intelegensi dan budaya
pasien, tidak dapat dikoreksi dengan penalaran.
a. Waham paranoid: termasuk didalamnya adalah waham kejar dan waham
rujukan, kendali dan kebesaran.
- Waham kejar: kepercayaan yang salah pada seseorang yang merasa dirinya
dilecehkan dicurigai, atau dikejar, sering ditemukan pada pasien dengan kasus
hokum yang memiliki kecenderungan patologis untuk mengambil tindakan
hokum karena adanya suatu perlakuan salah yang imajiner.
- Waham kebesaran: konsep seseorang akan arti penting diri, kekuatan atau
identitasnya yang terlalu dilebih-lebihkan.
- Waham rujukan : kepeercayaan yang salah dalam diri seseorang bahwa perilaku
orang lain ditujukan kepada dirinya.
b. Waham kendali: perasaan yang salah bahwa keinginan, pikiran, atau perasaan
seseorang dikendalikan oleh kekuatandari luar.
- Penarikan pikiran: waham bahwa pikiran seseorang dihilangkan dari dirinya oleh
orang lain atau kekuatan lain.
- Insersi pikiran: waham bahwa suatu pemikiran ditanamkan ke otak seseorang
oleh orang atau kekuatan lain.
- Siar pikiran: waham bahwa pikiran seseorang dapat didengar oleh orang lain
seolah olah pikiran tersebut disiarkan di udara.
- Kendali pikiran: waham bahwa pikiranseseorang dikendalikan oleh orang atau
kekuatan lain.
4. Obsesi: menetapnya secara patologis suatu pikiran atau perasaan kuat yang tidak
dapat dihilangkan dari kesadaran dengan usaha yang logis; dilakukan dengan
ansietas.
5. Fobia: Kengerian patologis yang tidak bervariasi, berlebihan, tidak rasional, dan
menetap akan suatu stimulus atau situasi spesifik; sehingga timbul hasratyang kuat
untuk menghindari stimulus yang ditakutkan tersebut.

V. Persepsi: proses transfer stimulus fisik menjadi informasi psikologis; proses mental yang
membawa stimulus sensorik kea lam sadar.
A. Gangguan persepsi:
1. Halusinasi: persepsi sensorik palsu yang tidak dikaitkan dengan stimulus eksternal
yang nyata.
a. Halusinasi auditorik: persepsi palsu akan bunyi.

105
b. Halusinasi visual: persepsi palsu yang melibatkan penglihatanbaik suatu citra
yang berbentukdan citra yang tak berbentuk.
c. Halusinasi olfaktorik: persepsi palsu akan bau
d. Halusinasi gustatorik: persepsi palsu akan rasa
e. Halusinasi taktil(haptic): persepsi palsu akan sentuhan atau sensai permukaan
2. Ilusi: persepsi atau interpretasi yang salah akan stimulus sensorik eksterna yang
nyata.
VI. Memori: fungsi penyimpanan informasi di dalam otak yang kemudian diingat kembali kea lam
sadar.
A. Gangguan Memori
1. Amnesia
a. Anterograd : sesudah waktu tertentu
b. Retrograd: sebelum waktu tertentu
2. Paramnesia: pemalsuan memori akibat distorsi dalam mengingat kembali:
B. Tingkatan Memori
1. Segera: reproduksi atau pengingatan materi yang baru diterima dalam jangka
waktu detik atau menit.
2. Jangka pendek: mengingat peristiwa yang terjadi selama beberapa hari
sebelumnya.
3. Jangka menengah: meengingat peristiwa yang terjadi dalam beberapa bulan
sebelumnya.
4. Jangka panjang: mengingat peristiwa yang terjadi jauh di masa lampau

VII. Tilikan: Kemampuan seseorang untuk memahami penyebab sejati dan makna suatu situasi.
A. Tilikan intelektual: pemahaman kenyataan objektif suatu kelompok keadaan tanpa
disertai kemampuan untuk menerapkan pemahaman terseebut dalam cara yang
berguna untuk mengatasi situasi.
B. Tilikan sejati: pemahaman akan kenyataan objektif suatu situasi disertai motivasi dan
dorongan emosional untuk menguasai situasi.
C. Tilikan terganggu: berkurangnya kemampuan untuk memahami kenyataan objektif dari
suatu situasi.
VIII. Daya Nilai: Kemampuan untuk mengkaji suatu situasi dengan benar dan bertindak sesuai situasi
tersebut.
A. Daya nilai kritis: kemampuan untuk mengkaji, mencerna dan melihat di antara berbagai
opsi dalam suatu situasi.
B. Daya nilai otomatis: kinerja reflex suatu tindakan
C. Daya nilai terganggu: berkurangnya kemampuan untuk memahami suatu situasi dengan
benar dan mengambil tindakan yang sesuai.

106
DASAR TEORI PROSES DIAGNOSIS PSIKIATRI

Gangguan Jiwa

Gangguan Jiwa Berat Gangguan Jiwa Ringan


(PSIKOTIK) (NEUROSIS)

1. Fungsional 1. Cemas

2. Organik 2. Somatoform

PROSES DIAGNOSIS
1. ANAMNESIS RIWAYAT PSIKIATRI

Kunci utama :

Menanyakan Identitas penderita

Menanyakan Keluhan utama

Riwayat Penyakit Sekarang

a. Onset
b. Gejala Klinis/ gejala lain
c. Factor Pencetus (Stressor)
d. Hendaya 4 fungsi (peran,waktu luang,pekerjaan dan perawatan diri)
e. Perjalanan penyakit (perkembangan/durasi)
f. Faktor memperberat dan memperingan

2. PEMERIKSAAN FISIK
Kunci utama: Data sudah diketahui dalam scenario
3. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Kunci utama: tidak semua hal perlu ditanyakan, beberapa bias disimpulkan dari saat anamnesis.
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG/ TAMBAHANTes psikologi/ psikiatri, EEG, EKG, Rontgen, CT scan,
Lab, dll

107
5. FORMULASI DIAGNOSIS
Kata Kunci: Disebutkan secara berurutan dan lengkap.
(Intisari dari: Anamnesis pemeriksaan riwayat psikiatri, pemeriksaan status mental, PF, Pemeriksaan
penunjang)
6. DIAGNOSIS MULTI AKSIAL
Kunci utama: DIsebutkan lengkap dan benar.
Aksis I : Gangguan Klinis
Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
Aksis II : Gangguan kepribadian (onset > 18 tahun)
Retardasi Mental ( onset < 18 tahun)
Aksis III : Kondisi medik umum
Aksis IV : Masalah psikososial dan lingkungan/stresor
Aksis V : Penilaian Fungsi secara global

Skor GAF
100-91 = gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak tertanggulangi.
90-81 = gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian yang biasa
80-71 = gejala sementara & dapat diatasi,disabilitas ringan dalam sosial,pekerjaan, sekolah,
dll.
70-61 = beberapa gejala ringan & menetap,disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum
masih baik
60-51 = gejala sedang( moderate),disabilitas sedang
50-41 = gejala berat (serious), disabilitas berat
40-31 = beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,disabilitas berat
dalam beberapa fungsi
30-21 = disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi hampir
semua bidang.
20-11 = bahaya mencenderai diri/orang lain,disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan
mengurus diri
10-01 = seperti diatas, persisten dan lebih serius
0 =informasi tidak adekuat

NILAI GAF GEJALA GANGGUAN FUNGSI MASALAH


100-91 - - -
90-81 + (minimal) - -

80-71 ++ (dapat diatasi) + -

70-61 +++ (ringan menetap) + -

60-51 ++++ (sedang) ++ (sedang) +

108
+++++ (berat)
50-41 +++ (berat) ++ (berat)
Komunikasi baik
+++++ (berat)
40-31 +++ (berat) ++ (berat)
Gangguan Komunikasi ringan
+++++ (berat)
30-21 +++ (berat) ++ (berat)
Gangguan Komunikasi berat
+++++ (berat) Mencederai
20-11 +++ (berat)
Gangguan Komunikasi berat diri/or lain
+++++ (berat)
10-1 +++ (berat) persisten
Gangguan Komunikasi berat

7. TERAPI
Kata kunci : Monoterapi, dosis dan sediaan harus benar, atribut dan identitas resep harus lengkap.
Farmakoterapi
Psikoterapi
8. TINDAK-LANJUT
Evaluasi terapi
Evaluasi diagnosis
Catatan:
DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA DAPAT DITEGAKKAN APABILA
1. ADA GEJALA KLINIS BERMAKNA BERUPA SINDARIOM/ POLA PERILAKU/ POLA
PSIKOLOGIK
2. GEJALA KLINIS TERSEBUT MENGAKIBATKAN PENDERITAAN (CEMAS, NYERI,
MENGGANGGU)
3. MENIMBULKAN HENDAYA FUNGSI/ KESULITAN DALAM BERAKTIVITAS SEHARI-
HARI

109
Materi 1: F20.SCHIZOPRENIA
Kompetensi : 3A

To do list

Anamnesis Px. Status Edukasi


Kesimpulan DD Terapi
Mental

PEMERIKSAAN RIWAYAT PSIKIATRI


Alloanamnesis: dengan siapa? Apa hubungan dengan penderita?
No Item yang dinilai Keterangan

1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri Biasanya pada pasien


Assalamualaikum, saya dokter X ada yang bisa saya bantu? psikiatri dengan gangguan
psikis berat, pasien
diantar. Jika demikian
alloanamnesis dulu baru
kemudian autoanamnesis
pada pasien yang tidak
kooperatif.
2. Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilaksanakan
Saya disini akan melakukan wawancara psikiatri, mohon
kerjasamanya
3. Menanyakan Identitas penderita Jika ada pengantar
a. Nama Pasien tanyakan juga nama
b. Umur pengantar dan hubungan
c. Status perkawinan pengantar dengan pasien
d. Jenis kelamin
e. Pekerjaan
f. Latar Belakang etnis/agama
4. Menanyakan Keluhan utama Lakukan autoanamnesis
Apa yang menyebabkan bapak datang ke sini? lebih dahulu, bila pasien
bisa berkomunikasi
dengan baik lanjutkan
autoanamnesis

Gejala bermacam macam,


sesuaikan dengan kriteria
diagnosa PPDGJ halaman
dibawah

5. Riwayat Penyakit Sekarang Berdasarkan PPDGJ III


g. Onset schizoprenia minimal
sudah sejak kapan bapak merasa seperti itu? terjadi selama 3 bulan
untuk penegakan

110
diagnosis, kurang dari 3
bulan digolongkan
psikotik akut
h. Gejala Klinis/ gejala lain
adakah gejala lain yang menyertai?
i. Factor Pencetus
adakah faktor/sesuatu yang menyebabkan munculnya
gejala tersebut?
j. Hendaya 4 fungsi (peran,waktu luang,pekerjaan dan Hendaya ini ditanyakan
perawatan diri) lengkap untuk menilai
Apakah keluhan bapak mengganggu aktivitas? fungsi global
Apakah bapak masih dapat bekerja?
Apakah bapak masih sering berkomunikasi dengan
tetangga dan ikut kegiatan di lingkungan rumah?
Apakah bapak masih makan, minum, mandi teratur?
Apa yang dilakukan bapak untuk mengisi waktu
luang?
Hobi bapak apa? Sekarang masih sering dilakukan?

k. Perjalanan penyakit (perkembangan/durasi) Stressor dapat berupa


dari awal muncul gejala sampai sekarang, stressor negatif, misal di
perkembangan bapak seperti apa? PHK, putus, ataupun
l. Stressor stressor positif, seperti
Apakah ada masalah sebelum munculnya keluhan naik pangkat dll
bapak ini? Kalau ada, mungkin bisa diceritakan
masalahnya seperti apa?
m. Faktor memperberat dan memperingan Bisa kroscek ke
pengantar, bisa saja
waham
6. RPD
a. Psikiatrik
Pernah mengalami sakit seperti ini? Obatnya apa?
b. Medis
Pernah mempunyai penyakit medis atau bedah yang
berat atau trauma berat yang memerlukan
perawatan di RS?
c. Riwayat Penggunaan Alkohol dan zat lain.
Jumlah dan frekuensi pemakaian

7. Riwayat Pribadi
a. Kehamilan dan Persalinan
Apakah terdapat masalah dengan kehamilan
dan persalinan ibu.
Apakah terdapat cidera saat kelahiran
Bagaimana keadaan emosi dan fisik ibu saat
pasien lahir.
Apakah terdapat masalah kesehatan saat
111
ibu hamil.
Apakah ibu menggunakan alkohol dan zat
saat hamil.

b. Masa anak anak awal ( usia 1 s/d 3 tahun)


Kebiasaan makan
Minum ASI atau botol
Masalah makan
Perkembangan awal
Berjalan
Berbicara
Perkembangan bahasa
Perkembangan motorik
Pola tidur
Toilet training
Usia
Sikap orang tua
Gejala masalah perilaku
Menghisap ibu jari
ngompol
Kepribadian saat anak- anak
Pemalu
Overaktif

c. Masa anak anak tengah (usia 3 s/d 11 tahun)


Bagaimana prestasi belajarnya? Dan
bagaimana hubungan dengan teman sebaya
nya?

d. Masa anak anak akhir (pubertas sampai masa


remaja)
Hubungan sosial
Riwayat sekolah
Perkembangan kognitif dan motorik
Maslah emosional dan fisik
Seksualitas

e. Masa dewasa
i. Riwayat pekerjaan
jumlah dan lama pekerjaan
alasan pindah kerja
perubahan status pekerjaan

ii. Riwayat perkawinan


Sudah pernah menikah sebelumnya?
Hubungan dengan istri/ suami
bagaimana?
112
iii. Riwayat militer
Pernah masuk akademi militer?

iv. Riwayat pendidikan


Pendidikan terakhir apa?
Ada kendala tidak?

v. Keagamaan
Mengikuti aliran agama tertentu
tidak?

vi. Aktivitas sosial


Sering mengikuti kegiatan sosial atau
tidak?

vii. Situasi hidup sekarang

viii. Riwayat hukum

f. Riwayat Psikoseksual

g. Riwayat Keluarga

h. Riwayat mimpi dan fantasi


Tema mimpi yang paling sering apa?
Harapan tentang dirinya &masa
depan

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

No. Aspek Penilaian Keterangan


1. Salam, memperkenalkan diri, menanyakan
identitas pasien dan keluarga pasien
Assalamualaikum, saya dokter X ada yang
bisa saya bantu?
Pemeriksaan status mental
2. penampilan
1. seorang laki-laki / perempuan
2. sesuai usia/tidak
3. kebersihan dan kerapian
kurang/cukup/baik

113
3. Menilai sikap dan Tingkah laku
a. Sikap : kooperalif/non kooperatif, dll TINGKAH LAKU
b. Tingkah laku : hipoaktif Stupor (amat berkurangnya dalam
/hiperaktif/normoaktif. reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam
Bisa ditambahkan perilaku2 lainnya seperti gerakan serta aktivitas spontan) / Mutisme
stereotipi, manerisme dll._ (tidak berbicara);

Gaduh gelisah (tampak jelas aktivitas


motorik yang tak bertujuan, yang tidak
diperngaruhi oleh stimuli eksternal);

Menampilkan posisi tubuh tertentu


(secara sukarela mengambil dan
mempertahankan posisi tubuh tertentu
yang tidak wajar atau aneh)

Negativisme (tampak jelas perlawanan


yang tidak bermotif terhadap semua
perintah atau upaya untuk menggerakkan
atau pergerakan kearah yang berlawanan);

Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh


yang kaku untuk melawan upaya
menggerakkan dirinya);

Fleksibilitas cerea/ waxy flexibility


(mempertahankan anggota gerak dan
tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk
dari luar) dilakukan oleh pemeriksa

Gejala lain seperti command


automatism (kepatuhan secara otomatis
terhadap perintah) dan pengulangan kata-
kata serta kalimat-kalimat.

Stereotipi : perilaku tak berarti yang


dilakukan secara berulang-ulang :
menggerak-gerakkan kaki, memainkan
tangan, mengetuk-ngetukkan jari

SIKAP
Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif

Bersahabat

114
Tertarik

Apatis

Menghindar

Bermusuhan

Menyenangkan

4. Menilai Bicara
a. Kualitas : kohern/inkohern Kualitas, kuantitas, an gangguan bicara
b. Kuantitas : miskin bicara/cukup/logorhea. dinilai sekaligus

Gangguan bicara :
Logorrhea: bicara banyak sekali, bertalian,
dan logis
Poverty of speech: miskin bicara,
pembatasan jumlah bicara yang digunakan,
jawaban mungkin hanya 1 suku kata
Lack of idea: bicara yang adekuat dalam
julah tetap memberikan sedikit informasi
karena ketidakjelasan, kekosongan, atau
frasa yang stereotipik
5. Menanyakan dan menilai : Mood : perasaan pasien (ditanyakan oleh
a. mood: sedih/senang/depresi dll pemeriksa)
b. afek :normal/tumpul/datar Afek : ekspresi perasaan pasien yang
c. kesesuaian afek dan mood : sesuai/tidak ditangkap oleh pemeriksa
sesuai
6. Menilai dan menanyakan gangguan pikiran
a. Bentuk pikir : ... Arus pikir :
b. arus pikir:... Asosiasi longgar
c. isi pikir : ... Flight of ideas
Tangensialitas
Sirkumtansial
Inkoherensi
Blocking
Remming

Isi pikir :
Waham(keyakinan palsu)
Paranoia
Obsesi dan kompulsi
Fobia
Gagasan bunuh diri/membunuh
115
Kemiskinan isi

Pasien dengan depresi berat, biasanya :


Blocking : pikiran terhalang, pembicaraan
arus pikir dan pembicaraan yang tiba-tina,
biasanya di tengah kalimat
Remming : berpikir lambat, terjadi
hambatan dalam pengucapan kata-kata
dalam kalimat
Mutisme : pasien menolak bicara sama
sekali
7. Menanyakan dan Menilai Gangguan Persepsi: Halusinasi :gangguan penerimaan rangsang
a. liusi:... tanpa adanya rangsang objek yang nyata
b. Halusinasi:... (ada suara/bentuki/bau/.... Tapi tidak ada
objeknya)
Ilusi : gangguan penerimaan rangsang
dengan adanya rangsang objek yang nyata
(ada objek tapi ada perubahan
bentuk/bau/bunyi/....)
8. Sensorium dan Kognisi KADANG TIDAK PERLU DITANYAKAN< BISA
a. Menyimpulkan penilaian kesadaran setelah DILIHAT SAAT ANAMNESIS, MAMPU
memeriksa : MENJAWAB DENGAN BAIK ATAU TIDAK.
1. Orientasi: menilai orientasi waktu, tempat
dan personal
2. Daya ingat
3. Konsentrasi dan perhatian
b. Pikiran Abstak
9. Tilikan : derajat 1/2/3/4/5/6 1 : penyangkalan penuh terhadap
penyakitnya
2 : sedikit menyadari ada penyakit pada
dirinya dan menyadari bahwa
membutuhkan pertolongan. Namun,
menyangkal dalam waktu bersamaan
3 : Menyadari sakitnya, tapi melemparkan
kesalahan ke orang lain, faktor eksternal,
faktor organik
4 : sadar bahwa penyakitnya disebabkan
hal yang tidak diketahui oleh dirinya
5 : pasien menerima kondisi dan gejala
penyakitnya disebabkan oleh gangguan
pada dirinya sendiri, namun tidak
menerapkan pemahaman tersebut untuk
melakukan sesuatu selanjutnya
6 : pasien memahami kondisi, perasaan
dirinya, dan orang penting dalam
hidupnya, sehingga membuatnya
melakukan perubahan perilaku untuk
116
memperbaiki keadaan
10 Reliabilitas

Kesimpulan: Disebutkan urut dari Hasil Anamnesis dan status mental secara urut dan lengkap.
Diagnosis Multiaxial:
Terapi:
TATALAKSANA GANGGUAN PSIKOTIK

Pada gangguan psikotik, diberi obat anti-psikotik. Obat psikotik digolongkan menjadi 2,
yaitu obat tipikal dan atipikal. Pemberian obat tergantung pada gejala dominan yang timbul, dan
bahaya efek samping yang ditimbulkan. Biasanya pemberian obat oleh dokter umum monoterapi
dan setelah itu dirujuk ke spesialis jiwa. Wajib Hafal Minimal Satu Obat dalam satu golongan
dengan dosis yang tepat.

Tipikal Atipikal

Gejala Positif Gejala Negatif

Efek Sindrom Parkinson >> Efek Sindrom Parkinson <<

117
KRITERIA DIAGNOSIS
F20 SCHIZOPRENIA

1. Memastikan kriteria umum diagnosis skizofrenia terpenuhi


a. Terdapat sedikitnya 1 gejala berikut ini yang tampak amat jelas :
- Though of echo : isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergama dalam kelapanya
- Though of insertion : isi pikiran dari luar tiba-tiba masuk ke dalam
pikirannnya
- Though of witerhadapariawal : isi pikirannya diambil keluar oleh
sesuatu dari luar
- Though of broadcasting : isi pikirannya tersiar ke luar sehingga orang
lain atau umum mengetahuinya

- Delusion of control : waham tentang dirinya dikendalikan oleh kekuatan


tertentu
- Delusion of influence : waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu
kekuatan tertentu
- Delusion of passivity : waham tentang dirinya merasa tidak berdaya dan
pasrah terhadap kekuatan dari luar
- Delusional perception : pengalaman inderawi yang tak wajar, dan
biasanya bersifat mistik atau mukjizat

Halusinasi auditorik phonema (berupa kata/ kalimat) : yang isinya


mengomentari perilaku pasien

Waham menetap lainnya yang dianggap tidak wajar dan mustahil :
mengendalikan cuaca, bisa terbang, menggerakkan gunung
b. Terdapat sedikitnya 2 gejala dibawah ini yang tampak secara jelas :
Halusinasi menetap
Arus pikiran yang terputus (break) atau sisipan (interpolation) sehingga
timbul inkoherensi (pembicaraan tidak relevan), neologisme
Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi
tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativism, mutisme
dan stupor
Gejala-gejala negatif seperti apatis, jarang bicara, dan respons emosional
menumpul atau tidak wajar yang berakibat pada penarikan diri dari
lingkungan
c. Adanya gejala khas tersebut berlangsung selama 1 bulan atau lebih
d. Terdapat suatu perubahan bermakna dalam hilangnya minat, hidup tak bertujuan,
tidak berbuat sesuatu, larut dalam diri sendiri, dan penarikan diri secara sosial

118
F20.0 SKIZOFRENIA PARANOID

1. Memastikan kriteria umum diagnosis skizofrenia terpenuhi


2. Tambahan :
a. Memastikan Halusinasi/waham harus menonjol
1. Suara halusinasi mengancm/memberi perintah atau halusinasi auditorik (bukan
verbal) berupa bunyi pluit, mendengung atau bunyi tawa;
2. Halusinasi pembauan/pengecapan rasa atau bersifat seksual atau perasaan
tubuh lain dan halusinasi visual mungkin ada tapi jarang menonjol.
3. Waham dapat berupa hampir semua jenis. Tapi yang paling KHAS:
- Waham dikendalikan (delusion of control)
- Waham dipengaruhi (delusion of influence)
passivity (delusion of passivity)
- Waham kejar
b. Memastikan Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan dan gejala
katatonik tidak nyata

DD : - Epilepsi dan psikosis yang diinduksi obat-obatan


- Keadaan paranoid involusional (F22.8)
- Paranoia (F22.0)

F20.1 SKIZOFRENIA HERBEFRENIK

No. Item yang dinilai

1. Memastikan kriteria umum diagnosis skizofrenia terpenuhi


2. Diagnosis hanya ditegakkan pada usia remaja/dewasa muda (onset 15-25 tahun)

3. Adanya Kepribadian premorbid, KHAS : pemalu dan senang menyendiri (solitary), namun
tidak harus selalu ada untuk menentukan diagnosis

4. Perlu pengamatan kontinu 2-3 bulan untuk memastikan gambaran khas berikut benar
bertahan;
- Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tak dapat diramalkan, serta mannerisme;
kecenderungan selalu menyendiri (solitary) dan perilaku hampa tujuan dan perasaan;
- Afek dangkal (shallow) dan tidak wajar (inapropriate) serta disertai cekikikan (giggling)
atau perasaan puas diri (self-satisfied), senyum sendiri (self-absorbed), atau oleh sikap,
tinggi hati (lofty manner), tertawa menyeringai (grimaces), mannerisme, mengibuli
secara bersenda gurau (pranks), keluhan hipokondariiakal, dan ungkapan kata yang
diulang-ulang (reiterated phrase);
- Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu (rambling) serta
inkoheren.

119
5. a. Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir umumnya
menonjol
b. Halusinasi dan waham mungkin ada tapi tidak menonjol
c. Dorongan kehendak (dariive) dan yang bertujuan (determination) hilang sehingga
perilaku penderita memperlihatkan ciri KHAS; perilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa
maksud (empty of purpose).
d. adanya suatu preokupasi yang dangkal dn bersifat dibuat-buat terhadap agama, filsafat
dan tema abstrak lainnya, makin mempersulit orang memahami jalan pikirannya

F20.2 SKIZOFRENIA KATATONIK

No. Item yang dinilai

1. Memastikan kriteria umum diagnosis skizofrenia terpenuhi

2. Satu atau lebih dari perilaku berikut hasrus mendominasi;


a. Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam
gerakan serta aktivitas spontan) / Mutisme (tidak berbicara);
b. Gaduh gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan, yang tidak
diperngaruhi oleh stimuli eksternal);
c. Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan
mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)
d. Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah
atau upaya untuk menggerakkan atau pergerakan kearah yang berlawanan);
e. Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya
menggerakkan dirinya);
f. Fleksibilitas cerea/waxy flexibility (mempertahankan anggota gerak dan tubuh
dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar); dan
g. Gejala lain seperti command automatism (kepatuhan secara otomatis terhadap
perintah) dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat.

F20.3 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated)

No. Item yang dinilai

1. Memastikan kriteria umum diagnosis skizofrenia terpenuhi

2. - Tidak memenuhi kriteria diagnosis skizofrenia paranoid, hebefrenik, katatonik


- Tidak memenuhi kriteria skizofrenia residual dan depresi pasca skizofrenia.

120
F20.4 Depresi pasca skizofrenia

No. Item yang dinilai

1. - Terdapat sbb:
a. gejala skizofrenia 12 bulan terakhir ini
b. gejala skizofrenia masih ada tetapitidak mendominasi gambaran klinis
c. gejala depresi menonjol dan mengganggu minimal 2 minggu
- Bila gejala skizofrenia tidak ada episode depresi (F32), bila gejala jelas skizofrenia
(F20.0-F20.3)

F20.5 Skizofrenia Residual

No. Item yang dinilai

1. a. Gejala negatif menonjol: perlambatan psikomotor,aktivitas menurun, afek tumpul, sikap


pasif tanpa inisiatif, miskin bicara, kontak non verbal buruk:ekspresi muka, mata, suara, posisi
tubuh, kinerja social dan perawatan diri.
b. Riwayat psikotik masa lampau yang sesuai skizofrenia
c. Sedikitnya telah melampaui 1 tahun, waham dan halusinasi tidak menonjol dan timbul
gejala negatip.
d. Tidak terdapat: demensia, penyakit/gangguan otak organik lain dan deprersi kronis

F20.6 Skizofrenia Simpleks

No. Item yang dinilai

1. - Gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif halusinasi dan waham
- Terdapat perubahan perilaku pribadi yang bermakna: hilang minat, tanpa aktivitas, tanpa
tujuan hidup, penarikan diri secara sosial.
- Tidak ada gejala psikotik yang jelas dari sub tipe skizofrenia.

F20.8 Skizofrenia Lainnya


F20.9 Skizofrenia YTT
F23 GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA

No. Item yang dinilai

1. PEDOMAN DIGNOSTIK
Onset akut (2 minggu atau kurang)
Sindariom yang khas (polimorfik(beraneka ragam dan berubah cepat) atau
121
skizofrenia-like(gejala skizofrenia yang khas))
stress akut (x0 : tanpa stress akut, x1: dengan stress akut)
Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung
Tidak ada gangguan mood dan afektif
Tidak ada penyebab organic

F23.0 Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala skizofrenia

No. Item yang dinilai

1. - Onset akut 2 minggu atau kurang


- Beberapa waham/halusinasi berubah dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari / hari
yangsama
- Terdapat keadaan emosional yangsama beragamnya
- Gejala yang beraneka ragam tidak cukup konsisten untuk memenuhi kriteria skizofrenia
(F20), episodemanik (30) atau episode depresi (F32).

F23.1 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan gejala skizofrenia.

No. Item yang dinilai

1. - Memenuhi ke 3 kriteria pertama F23.0


- Disertai gejala-gejala sesuai skizofrenia
- Bila gejala menetap > 1 bulandiagnosis skizofrenia

F23.2 Gangguan Psikotik Lir skizofrenia Akut (Schizophrenia-like)

No. Item yang dinilai

1. - Memenuhi kriteria: onset akut 2 minggu/ kurang


- Terdapat gejala memenuhi skizofrenia
- Tidak memenuhi kriteria psikosis polimorfik akut
- Bila gejala menetap > 1 bulandiagnosis skizofrenia

F23.3 Gangguan Psikotik Akut Lainnya dengan predominan waham.

No. Item yang dinilai

1. - Harus memenuhi:
a. Onset akut 2 minggu/ kurang,
b. Terdapat waham dan halusinasi harus sudah ada dalam sebagian besarwaktu,
122
c. Tidak memenuhi skizofrenia atau gangguan psikotik polimorfik akut.
Waham menetap lebih dari 3 bulan diagnosisnya gangguan waham menetap
Halusinasi menetap lebih dari 3 bulan gangguan psikotik nonorganik lainnya

F23.8 Gangguan Psikotik Akut dan sementara lainnya.


Gangguan psikotik akut lain yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kategori manapun dalam F23
F23.9 Gangguan Psikotik Aklut dan sementara YTT.

F24 Gangguan Waham Induksi

No. Item yang dinilai

1. PEDOMAN DIGNOSTIK
Jika terdapat:
a. 2 orang / lebih mengalami waham atau sistem waham yangsama dan saling mendukung
hal tersebut
b. mereka mempunyai hub dekat yang tak lazim
c. ada kaitan waktu dan konteks lainnya waham diinduksi pada kelompok pasif melalui
kontak dengan anggota yang aktif( hanya satu orang anggota aktif yang menderita psikotik
yang sesungguhnya, waham diinduksi pada anggota pasif dan biasanya waham tersebut akan
menghilang bila mereka dipisahkan
Bukan karena 2 orang yang tinggal bersama mempunyai gangguan psikotik.

F25 Gangguan Skizoafektif

No. Item yang dinilai

1. PEDOMAN DIGNOSTIK
Gejala gangguan skizofrenia dan afektif sama menonjol
Tidakdapat digunakan untuk pasienyang menampilkan gejala skizofrenia dan afektif
dalam episode penyakit yang berbeda
Bila terdapat gejala depresi setelah episode psikotik diagnosis depresi pasca
skizofrenia (F20.4), dapatterjadi episode skizoafektif berulang jenis manik (F25.0)
atau depresi (F25.1) atau campuran keduanya (F25.2)

F25.0 Gangguan skizoafektif tipe manik

No. Item yang dinilai

1. - episode skizoafektif manik tunggal atau berulang dengan sebagian besarepisode skizoafektif
tipe manik
- Afek meningkat menonjol/meningkat tidak menonjoldengan iritabilitas atau kegelisahan

123
- Dalam episode yangsamaterhadap gejala skizofrenia khas sedikitnya satu/lebih (F20).

F25.1Gangguan Skizoafektif tipe depresif

No. Item yang dinilai

1. -Tipe depresif tunggal atau berulang


- Afek depresif menonjol, sedikitnya disertai 2 gejala khas atau kelainan perilaku seperti yang
tercantum (F32)
- Dalam episode yangsamaterhadap gejala skizofrenia khas sedikitnya 1 atau lebih (F20)

F25.2 Gangguan Skizoafektif tipe campuran


- Gejala skizofrenia (F20) bersama gejala afektif bipolar campuran (F31.6)

F25.8 Gangguan Skizoafektif tipe lainnya


F25.9 Gangguan Skizoafektif YTT

F28 Gangguan Psikotik Non Organik Lainnya


tidak memenuhi skizofrenia (F20) atau gangguan afektif ciri psikotik (F30-39) gangguan waham menetap
(F22)

F29 Gangguan Psikotik Non-Organik YTT

124
Materi 2: F 32.DEPRESI
Kompetensi : 3A

To do list

Anamnesis Px. Status Edukasi


Kesimpulan DD Terapi
Mental

No Check List Keterangan

Anamnesis

1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri Biasanya pada pasien psikiatri


dengan gangguan psikis berat,
Assalamualaikum, saya dokter X ada yang bisa
pasien diantar. Jika demikian
saya bantu?
alloanamnesis dulu baru
kemudian autoanamnesis
pada pasien yang tidak
kooperatif.

2. Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan

Saya akan melakukan wawancara psikiatri

3. Menanyakan identitas pasien Jika ada pengantar tanyakan


juga nama pengantar dan
hubungan pengantar dengan
Dengan bapak siapa? pasien

Usia bapak sekarang berapa?

Pekerjaannya apa?

Alamat rumahnya dimana pak?

4. Pemeriksaan riwayat psikiatri

a. Menanyakan keluhan utama Lakukan autoanamnesis lebih


dahulu, bila pasien bisa
Apa yang menyebabkan bapak datang ke sini?
berkomunikasi dengan baik
lanjutkan autoanamnesis

Keluhan yang sering:

125
Mudah lelah

Malas beraktivitas

Lemas seluruh badan

Gangguan tidur

Hilang nafsu makan

Penurunan libido

Sering menangis tanpa sebab

Pernah mencoba bunuh diri

Berdasarkan PPDGJ III :

Gejala utama depresi

Afek depresi

Hilang minat dan kegembiraan


(anhedonia)

Berkurangnya energi yang


mrnuju meningkatnya rasa
mudah lelah

Gejala lain:

Konsentrasi dan perhatian


kurang

Harga dan kepercayaan diri


kurang

Rasa bersalah dan tidak


berguna

Pesimistis/pandangan masa
depan suram

Gagasan atau percobaan


bunuh diri

Tidur terganggu

Nafsu makan berkurang

126
b. Riwayat penyakit sekarang Berdasarkan PPDGJ III episode
depresi minimal terjadi
Onset
selama 2 minggu untuk
sudah sejak kapan bapak merasa seperti itu?
penegakan diagnosis
Stressor psikososial
Apakah ada masalah sebelum munculnya
keluhan bapak ini? Kalau ada, mungkin bisa
diceritakan masalahnya seperti apa?

Fungsi global
Apakah keluhan bapak mengganggu aktivitas?

Apakah bapak masih dapat bekerja? Ada kesulitan dalam


hubungan sosial dan
Apakah bapak masih sering berkomunikasi pekerjaan menandakan
dengan tetangga dan ikut kegiatan di lingkungan derajat depresi yang lebih
rumah? berat
Apakah bapak masih makan, minum, mandi
teratur?

Apa yang dilakukan bapak untuk mengisi waktu


luang? Tidak mengisi waktu luang/
hobi merupakan tanda
Hobi bapak apa? Sekarang masih sering anhedonia
dilakukan?

--> Bila keluhan pasien gangguan tidur

Berapa jam bapak tidur dalam sehari? Jam


berapa bapak mulai tidur dan terbangun? Jika ada pengantar, konfirmasi
jawaban pasien kepada
Perkembangan/durasi pengantar
Dimulai dari waktu yang paling dekat dengan
timbulnya gejala (bagaimana keadaan pasien 3
hari yang lalu? 1 minggu yang lalu bagaimana? 2
minggu yang lalu? 1 bulan yang lalu?.....sampai
ditemukan stressornya)

Gejala lain yang menyertai


Selain ini, ada keluhan lain atau tidak?

c. Riwayat penyakit dahulu

Gangguan psikiatri
Pernah mengalami sakit seperti ini
sebelumnya?

127
Bila pernah, apakah setelah keluhan hilang bisa
mengerjakan aktivitas seperti biasa?
Untuk membedakan dengan
Apakah pernah di waktu sebelumnya merasa diagnosis banding bipolar
sangat bertenaga, senang berbicara, banyak
aktifitas, dan tidak mau beristirahat?

Apakah keluhan tersebut sudah pernah


diobati?

Penyakit medis umum

Pernah mempunyai penyakit medis atau bedah


yang berat atau trauma berat yang memerlukan
perawatan di RS? (kejang, stroke, penurunan
kesadaran, penyakit neurologis,trauma
kraniocerebral)

Riwayat penggunaan alkohol dan zat lain


Maaf, apakah bapak mengkonsumsi alkohol
atau narkoba?Jumlah dan frekuensi
pemakaiannya bagaimana?

d. Riwayat pribadi

Riwayat kehamilan dan persalinan


--> Bila pasien pria

Apakah bapak tau, dulu sewaktu ibunya dalam


proses mengandung apakah terdapat masalah
dalam kehamilan dan kelahiran?

apakah bapak adalah anak yang diinginkan?

--> Bila pasien wanita

Apakah terdapat masalah dengan kehamilan


dan persalinan ibu?

Apakah terdapat cidera saat kelahiran?

Bagaimana keadaan emosi dan fisik ibu saat


pasien lahir?

Apakah terdapat masalah kesehatan saat ibu


hamil?

Apakah ibu menggunakan alkohol dan zat saat


hamil?

128
Masa anak awal (1-3 tahun)
Apakah dalam proses tumbuh
kembang(berjalan, bicara, bahasa, motorik)
bapak ada gangguan?

Pada usia berapa bapak masih sering


ngompol?

Waktu bapak kecil, bapak termasuk anak yang


bagaimana?pemalu, hipraktif, dll.....

Masa anak pertengahan (3-11 tahun)


Bagaimana prestasi belajarnya? Dan bagaimana
hubungan dengan teman sebaya nya?"

Masa anak akhir


Apakah dulu waktu di sekolah sering bolos?

Apakah memiliki teman yang banyak?

Bagaimana hubungan dengan orang tua?

Apakah dulu suka merokok dan minum


alkohol?

--> Bila perempuan

Bagaimana reaksi saat pertama kali


menstruasi?

Masa dewasa
--> Riwayat keagamaan

Apakah suka mengikuti pengajian?

Apakah mengikuti aliran tertentu?

--> Riwayat pendidikan

Pendidikan terakhir apa?

Ada kendala atau tidak?

--> Riwayat pernikahan

Sudah menikah atau belum?

Hubungan dengan istri/ suami bagaimana?

--> Riwayat pekerjaan

129
Lama pekerjaan?

Apakah ada masalah di pekerjaan?

--> Aktivitas sosial

Apakah masih suka mengikuti kerja bakti dan


kegiatan dengan tetangga?

--> Riwayat hukum

Apakah pernah terlibat kasus hukum?

--> Situasi hidup sekarang

Bagaimana kehidupan bapak sekarang?

Riwayat psikoseksual
Apakah memiliki rasa ketertarikan terhadap
lawan jenis?

Riwayat keluarga
Di keluarga, apakah ada yang memiliki sakit
seperti ini?

Riwayat mimpi dan fantasi


Apakah bapak sering mengalami mimpi?atau
memiliki fantasi-fantasi tertentu?

Impian bapak apa?

5. Informasi yang terlewat

Apakah masih ada informasi yang ingin


disampaikan?

Pemeriksaan Status Mental (Autoanamnesis)

6. Penampilan Pada depresi, pasien terlihat


lebih tua dari usianya dan
Laki/perempuan
malas merawat diri
Sesuai usia/tidak

Kebersihan dan kerapian : kurang/ baik/ cukup

7. Menilai sikap dan tingkah laku Pasien depresi biasanya


hipoaktif
Sikap: kooperatif/ non kooperatif

Tingkahlaku: hipoaktif/normoaktif/hiperaktif

130
8. Menilai bicara Pada pasien depresi berat,
pasien biasanya tidak mau
Kualitas
berbicara
Kuantitas : miskin bicara/cukup/banyak

Gangguan bicara
Kualitas, kuantitas, an
gangguan bicara dinilai
sekaligus

Gangguan bicara :

Logorrhea: bicara banyak


sekali, bertalian, dan logis

Poverty of speech: miskin


bicara, pembatasan jumlah
bicara yang digunakan,
jawaban mungkin hanya 1
suku kata

Lack of idea: bicara yang


adekuat dalam julah tetap
memberikan sedikit informasi
karena ketidakjelasan,
kekosongan, atau frasa yang
stereotipik

9. Menanyakan dan menilai mood & afek Mood : sesuatu yang


dikeluhkan oleh pasien
Bagaimana perasaan bapak akhir-akhir ini?
Afek : ekspresi pasien yang
ditangkap oleh pemeriksa
Mood : sedih/senang/depresi/kecewa

Afek : normal/tumpul/datar

Kesesuaian : sesuai/tidak sesuai

10. Menanyakan dan menilai gangguan pikiran

Bentuk/proses pikir : realistis/nonrealistis Arus pikir :

Arus pikir Asosiasi longgar

Isi pikir Flight of ideas

Tangensialitas

131
Sirkumtansial

Inkoherensi

Blocking

Remming

Isi pikir :

Waham(keyakinan palsu)

Paranoia

Obsesi dan kompulsi

Fobia

Gagasan bunuh
diri/membunuh

Kemiskinan isi

Pasien dengan depresi berat,


biasanya :

Blocking : pikiran terhalang,


pembicaraan arus pikir dan
pembicaraan yang tiba-tina,
biasanya di tengah kalimat

Remming : berpikir lambat,


terjadi hambatan dalam
pengucapan kata-kata dalam
kalimat

Mutisme : pasien menolak


bicara sama sekali

11. Menanyakan dan menilai gangguan persepsi Halusinasi :gangguan


penerimaan rangsang tanpa
Apakah bapak pernah mendengar suara-suara
adanya rangsang objek yang
yang tidak didengar oleh orang lain?
nyata (ada
Apakah bapak pernah pernah melihat benda suara/bentuki/bau/.... Tapi
disekitar bapak berubah wujudnya? tidak ada objeknya)

Halusinasi Ilusi : gangguan penerimaan


rangsang dengan adanya
Ilusi rangsang objek yang nyata

132
Depersonalisasi (ada objek tapi ada perubahan
bentuk/bau/bunyi/....)
Derealisasi

12. Sensorium dan kognisi

a. Tingkat kesadaran:jernih/ penurunan kesadaran

b. Orientasi

Orientasi waktu : baik/buruk

Sekarang tanggal berapa ya pak?

Orientasi tempat: baik/buruk

Sekarang ada di mana?

Orientasi situasional: baik/buruk

Sekarang kita sedang apa?

Orientasi personal: baik/buruk

Yang mengantar ke sini siapa?

Yang pakai baju putih siapa?

c. Daya ingat

Jangka panjang: baik/buruk

Tanggal lahir bapak berapa?

Jangka pendek: baik/buruk

Ke sini tadi naik apa?

Segera: baik/buruk

Dokter menyebutkan 3 macam benda, kemudian


pasien disuruh menyebutkan ulang. Pasien
ingat/lupa

d. Konsentrasi dan perhatian: baik/buruk

Pasien disuruh menyebutkan nama-nama bulan


atau menghitung mundur

Pasien disuruh mengeja mundur suatu kata

133
e. Kemampuan membaca dan menulis: baik/buruk

Pasien disuruh menuliskan suatu kalimat


sederhana

f. Kemampuan visiospasial: baik/buruk

Pasien diminta untuk menggambar suatu objek

g. Pikiran abstrak: baik/buruk

Pasien diminta mengartikan peribahasa

13. Tilikan : derajat 1/2/3/4/5/6 1 : penyangkalan penuh


terhadap penyakitnya

2 : sedikit menyadari ada


penyakit pada dirinya dan
menyadari bahwa
membutuhkan pertolongan.
Namun, menyangkal dalam
waktu bersamaan

3 : Menyadari sakitnya, tapi


melemparkan kesalahan ke
orang lain, faktor eksternal,
faktor organik

4 : sadar bahwa penyakitnya


disebabkan hal yang tidak
diketahui oleh dirinya

5 : pasien menerima kondisi


dan gejala penyakitnya
disebabkan oleh gangguan
pada dirinya sendiri, namun
tidak menerapkan
pemahaman tersebut untuk
melakukan sesuatu
selanjutnya

6 : pasien memahami kondisi,


perasaan dirinya, dan orang
penting dalam hidupnya,
sehingga membuatnya
melakukan perubahan
perilaku untuk memperbaiki
keadaan

134
14. Reliabilitas : reliabel/non reliabel

Kesimpulan

Laki-laki, 27 tahun, hipoaktif, rapi, bau serasi, terlihat lebih tua dari usianya, mood sedih, afek
hipotim, kesesuaian sesuai, kuantitas bicara sedikit, gangguan bicara poverty of speech, tidak
ada ilusi,halusinasi, depersonalisasi dan derealisasi (-), bentuk pikir realistis, arus pikir
tangensialitas, isi pikir ada gagasan bunuh diri, kesadaran jernih, orientasi waktu, tempat,
personal, situasional baik, daya ingat jangka panjang, pendek, dan segera baik, konsentrasi dan
perhatian baik, kemampuan baca tulis dan visuospasial baik, pikiran abstrak baik. Tilikan 5,
reliable

Diagnosis multiaksial

DD

1. Episode Depresif Ringan


Menurut PPDGJ III :

Sekurang-kurangnya harus ada 2 gejala utama depresi


Ditambah sekurang-kurangnya 2 gejala lain
Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya
Lama seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu
Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukan
2. Episode Depresif Sedang
Menurut PPDGJ III :

Sekurang-kurangnya harus ada 2 gejala utama depresi


Ditambah sekurang-kurangnya 3 (lebih baik 4) gejala lain
Lama seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu
Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan urusan rumah
tangga
3. Episode Depresif berat tanpa gejala psikotik
Sekurang-kurangnya harus ada 3 gejala utama depresi
Ditambah sekurang-kurangnya 4 gejala lain
Bila ada gejala penting misalnya agitasi atau retardasi psikomotor yang mencolok, maka
pasien mungkin tidak mau atsu tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalanya secara rinci
Lama seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu
Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan urusan rumah
tangga
4. Episode Depresif Berat dengan gejala psikotik
Sekurang-kurangnya harus ada 3 gejala utama depresi
Ditambah sekurang-kurangnya 4 gejala lain
Bila ada gejala penting misalnya agitasi atau retardasi psikomotor yang mencolok, maka
pasien mungkin tidak mau atsu tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalanya secara rinci
Lama seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu
Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan urusan rumah
135
tangga
5. Gangguan depresif berulang
Gangguan berulang episode depresi ringan, sedang, atau berat yang rata-rata lamanya sekitar
6 bulan
Tanpa riwayat episode manik
Pemulihan sempurna diantara kedua episode, pada usia lanjut pengecualian karena terdapat
depresi yang menetap
6. Gangguan afektif bipolar episode kini depresi
Gangguan afektif bipolar berupa episode berulang minimal 2 episode dimana1 waktu pasien
tampak manik dan di waktu lain pasien tampak depresi
Ada fase sembuh diantara 2 episode
Episode manik biasanya tiba-tiba, berlangsung 2 minggu-4/5 bulan
Episode depresi cenderung berlangsung lebih lama ( 6 bulan )

Obat anti depresan

obat Dosis target dewasa Dosis maks. dewasa Jadwal dosis dewasa

SSRI

fluoxetin 20 mg 80 mg 1x1

paroxetin 20-30 mg 60 mg 1x1

sertraline 50-100 mg 200 mg 1x1

citalopram 40-60 mg 60 mg 1x1

Antidepresan Trisiklik

amitriptylin 150-200 mg 300 mg 1x1

nortriptylin 75-100 mg 150 mg 1x1

imipramin 150 mg 300 mg 1x1

Desipramin 150 mg 300 mg 1x1

clomipramin 100-150 mg 250 mg 1x1

Edukasi

Produktivitas pasien menurun dikarenakan penyakitnya sehingga membutuhkan dukungan penuh


dari keluarga
Menentramkan hati pasien sehingga pasien mau menceritakan pikiran, perasaan, gejala, dll
Mengajarkan pasien ambil nafas dalam dan selalu berpikiran positif dan manajemen stress yang
baik
Menganjurkan untuk melakukan hobi
Menjelaskan rencana pengobatan dan menyepakati untuk follow-up keadaan pasien
Rujuk jika gejala semakin berat dan tidak ada perbaikan yang signifikan
136
Materi 3: GANGGUAN CEMAS
Kompetensi : 3A

To do list

Anamnesis Px. Status Edukasi


Kesimpulan DD Terapi
Mental

No Check List Keterangan

Anamnesis

1. F41.0 Gangguan panic (Anxietas Paroksismal Episodik)

Poin pertanyaan yang harus ditanyakan untuk menegakkan diagnosis diatas sesuai
panduan PPDGJ adalah

1. Apakah anda memiliki ketakutan pada subjek tertentu (benda, hewan, keadaan)
hingga anda mencoba menghindarinya? Tujuan pertanyaan ini adalah untuk
menyingkirkan diagnosis fobia, baik fobia benda tertentu, ataupun fobia sosial.

a. Jika Iya, tanyakan :

- Onset (Sejak kapan),

- Kronologi

- Faktor pencetus, peringan

- Apakah sudah mencoba mencari pengobatan


psikiatri

- Gejala lain?

- Aktivitas apakah masih bisa berjalan lancar dan dilakukan sendiri

- Bagaimana pemanfaatan waktu luangnya

b. Jika Tidak, lanjut ke pertanyaan no 2 untuk tegakkan diagnosis F.41.0

137
2. Sudah berapa lama anda alami kecemasan seperti itu (onset).

3. Pada keadaan apa saja sering merasa gejala cemas seperti itu muncul ? Apakah benar-
benar pada keadaan mengancam ataukah sebenernya keadaan yang biasa aja tapi uda
bikin reaksi cemas yang berlebihan?

4. Apakah kecemasan itu muncul pada 1 kejadian tertentu ataukah di setiap kejadian
atau bahkan di saat-saat tak terduga?

5. Pernahkah gangguan itu muncul setelah membayangkan keadaan tertentu yang


membuat anda cemas?

2. F41.1 (Gangguan Cemas Menyeluruh)

Poin pertanyaan yang wajib ditanyakan sesuai panduan PPDGJ adalah

1. Sudah berapa lama anda alami gejala seperti ini? Sejak kapan?Apakah sudah dalam
waktu mingguan bahkan berbulan bulan? Apakah berlangsung setiap hari? untuk
mengetahui onset

2. Tanyakan gejala klinis, Gejala yang Nampak pada F41.1 ada 3 , yaitu :

a. Kecemasan (khawatir nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, susah


konsentrasi)

b. Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai)

c. Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar,


sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala , mulut kering)

3. Apabila ada gejala2 depresi, baik ringan, sedang maupun berat, yang sifatnya
sementara (beberapa hari saja) tidak membatalkan diagnosis utama gangguan
cemas menyeluruh. Selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari
episode depresif (F.32)

Apabila gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-masing tidak menunjukkan


rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri, maka
kemungkinan DD mengarah ke F.41.2. Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi.

138
Pemeriksaan Status Mental (Autoanamnesis)

6. Penampilan

Laki/perempuan

Sesuai usia/tidak

Kebersihan dan kerapian : kurang/ baik/ cukup

7. Menilai sikap dan tingkah laku

Sikap: kooperatif/ non kooperatif

Tingkahlaku: hipoaktif/normoaktif/hiperaktif

8. Menilai bicara

Kualitas

Kuantitas : miskin bicara/cukup/banyak

Gangguan bicara

9. Menanyakan dan menilai mood & afek Mood : sesuatu yang


dikeluhkan oleh pasien
Bagaimana perasaan bapak akhir-akhir ini?
Afek : ekspresi pasien yang
ditangkap oleh pemeriksa
Mood : sedih/senang/depresi/kecewa

Afek : normal/tumpul/datar

Kesesuaian : sesuai/tidak sesuai

10. Menanyakan dan menilai gangguan pikiran

Bentuk/proses pikir : realistis/nonrealistis

Arus pikir

Isi pikir

11. Menanyakan dan menilai gangguan persepsi

Apakah bapak pernah mendengar suara-suara


yang tidak didengar oleh orang lain?

Apakah bapak pernah pernah melihat benda


disekitar bapak berubah wujudnya?

139
Halusinasi

Ilusi

Depersonalisasi

Derealisasi

12. Sensorium dan kognisi

a. Tingkat kesadaran:jernih/ penurunan kesadaran

b. Orientasi

Orientasi waktu : baik/buruk

Sekarang tanggal berapa ya pak?

Orientasi tempat: baik/buruk

Sekarang ada di mana?

Orientasi situasional: baik/buruk

Sekarang kita sedang apa?

Orientasi personal: baik/buruk

Yang mengantar ke sini siapa?

Yang pakai baju putih siapa?

c. Daya ingat

Jangka panjang: baik/buruk

Tanggal lahir bapak berapa?

Jangka pendek: baik/buruk

Ke sini tadi naik apa?

Segera: baik/buruk

Dokter menyebutkan 3 macam benda, kemudian


pasien disuruh menyebutkan ulang. Pasien
ingat/lupa

d. Konsentrasi dan perhatian: baik/buruk

Pasien disuruh menyebutkan nama-nama bulan


atau menghitung mundur

Pasien disuruh mengeja mundur suatu kata

140
e. Kemampuan membaca dan menulis: baik/buruk

Pasien disuruh menuliskan suatu kalimat


sederhana

f. Kemampuan visiospasial: baik/buruk

Pasien diminta untuk menggambar suatu objek

g. Pikiran abstrak: baik/buruk

Pasien diminta mengartikan peribahasa

13. Tilikan : derajat 1/2/3/4/5/6 1 : penyangkalan penuh


terhadap penyakitnya

2 : sedikit menyadari ada


penyakit pada dirinya dan
menyadari bahwa
membutuhkan pertolongan.
Namun, menyangkal dalam
waktu bersamaan

3 : Menyadari sakitnya, tapi


melemparkan kesalahan ke
orang lain, faktor eksternal,
faktor organik

4 : sadar bahwa penyakitnya


disebabkan hal yang tidak
diketahui oleh dirinya

5 : pasien menerima kondisi


dan gejala penyakitnya
disebabkan oleh gangguan
pada dirinya sendiri, namun
tidak menerapkan
pemahaman tersebut untuk
melakukan sesuatu
selanjutnya

6 : pasien memahami kondisi,


perasaan dirinya, dan orang
penting dalam hidupnya,
sehingga membuatnya
melakukan perubahan
perilaku untuk memperbaiki
keadaan

141
14. Reliabilitas : reliabel/non reliabel

Kesimpulan : Dapat disimpulkan dari

DD

F 40.0 Agorafobia

Pedoman diagnostik, Memenuhi kriteria sbb.:

a. Gejala psikologis, perilaku atau otonomik mrpk manifestasi primer dari anxietas dan bukan
skunder dari gejala lain.

b. Anxietas 2/ > situasi berikut: banyak orang/ keramaian, tempat umum, bepergian keluar
rumah, bepergian sendiri

c. Menghindari situasi fobik harus mrpk gejala yg menonjol (house bound).

Karakter ke-lima: F40.00 = tanpa ggn panik

F40.01= dengan ggn panik

F 40.1 Fobia sosial

Pedoman diagnostik. Memenuhi kriteria sbb.:

a. Gejala psikologis, perilaku atau otonomik mrpk manifestasi primer dari anxietas dan bukan
skunder dari gejala lain.

b. Anxietas hrs mendominasi atau terbatas pd situasi sosial ttt (outside the family circle)

c. Menghindari situasi fobik harus mrpk gejala yg menonjol (house bound).

Bila sulit membedakan dg agorafobia, diagnosis diutamakan agorafobia (F40.0)

F 40.2 Fobia Khas (Terisolasi)

Pedoman diagnostik. Memenuhi kriteria sbb.:

a. Gejala psikologis, perilaku atau otonomik mrpk manifestasi primer dari anxietas dan bukan
skunder dari gejala lain.

b. Anxietas hrs terbatas pd adanya obyek atau situasi fobik ttt (highly specific situations)

c. Situasi fobik tsb dihindari

Umumnya tdk ada gejala psikiatri lain, tdk spt agorafobia dan fobia sosial

F 40.8 Ggn Anxietas Fobik Lainnya

F 40.9 ggn Anxietas Fobik YTT

F41.0 Ggn Panik (Anxietas Paroksismal Episodik)

142
Pedoman diagnostik:

- tdk ada ggn anxietas fobik (F40)

- tdpt bbrp kali serangan anxietas berat (severe attacks of

autonomic anxiety) sekitar satu bln:

a. scr obyektif tdk ada bahaya.

b. tdk terbatas pd situasi yg telah diketahui atau

yg dpt diduga sebelumnya (unpredictable situations).

c. dpt tjd juga anxietas antisipatorik, anxietas yg tjd stlh

membayangkan sesuatu yg mengkhawatirkan akan

terjadi.

41.2 Ggn Campuran Anxietas dan Depresi

Pedoman diagnostik

- Gejala anxietas dan depresi tdk cukup berat, utk anxietas kdg tdpt gejala otonomik, resa
cemas dan kekhawatiran berlebihan.

- Bila anxietas berat, depresi lebih ringan

Ggn anxietas lainnya atau anxietas fobik

- Bila sindrom depresi dan anxietas ckp berat diagnosis ke 2 ggn, ggn depresif diutamakan.

- Bila berkaitan dg stres kehidupan yg jelas F 43.2 ggn penyesuaian.

F41.3 Ggn Anxiets Campuran Lainnya

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria ggn anxietas menyeluruh (F41.1) dan juga katagori ggn F 40-49, ttp
tdk memenuhi kriteria scr lengkap

- Bila berkaitan dg stres kehidupan yg bermakna F43.2 ggn penyesuaian.

F41.8 Ggn Anxiets Lainnya YDT (specified)

F41.8 Ggn Anxiets YTT (unspecified)

143
Obat anti-anxietas

144
SOAL
1. Anda sebagai dokter jaga IGD RISA, datang seorang pasien, pria usia 25 tahun, dengan keluhan: akhir-
akhir ini sulit tidur, mudah lelah, sulit konsentrasi.

INSTRUKSI MAHASISWA:

1. Lakukan pemeriksaan Riwayat psikiatri pada pasien tersebut !


2. Lakukan pemeriksaan status mental sesuai kasus dan sampaikan hasilnya pada penguji diam!
3. Apa diagnosis multiaksial dan diagnosis banding pasien tersebut di atas! (laporkan pada penguji
diam)
4. Beri terapi medika mentosa untuk pasien tersebut! Tulis pada kertas resep dan serahkan pada
penguji!

2. Seorang laki-laki, berusia 20 tahun, datang dibawa ayahnya ke tempat praktek anda dengan keluhan
bicara sendiri.

INSTRUKSI MAHASISWA:

1. Lakukan pemeriksaan riwayat psikiatri pada pasien tersebut!


2. Lakukan pemeriksaan status mental sesuai kasus dan sampaikan hasilnya pada penguji diam!
3. Apa diagnosis multiaksial dan diagnosis banding pasien tersebut di atas! (laporkan pada penguji
diam)
4. Berterapi medika mentosa untuk pasien tersebut! Tulis pada kertas resep dan serahkan pada
penguji !

145
CHECKLIST
NO Aspek yang dinilai 0 1 2 3 Bobot
1 Salam, memperkenalkan
diri, menanyakan
identitas pasien
2. Menanyakan Riwayat
psikiatri
a. Keluhan Utama
b. Gejala lain yang
menyertai
c. Fungsi global
Menilai fungsi peran,
hub. Sosial,
perawatan diri, waktu
luang)
d. Stressor psikososial
e. Perjalanan Penyakit
f. RPD (psikiatri, medis
umum, Napza dan
alkohol)
g. Riwayat pramorbid
penderita (Riwayat
kehamilan dan
persalinan, riwayat
masa anak-anak,
riwayat masa
dewasa)
h. Riwayat Keluarga
i. Riwayat Sosial
Ekonomi
3. Menilai pemeriksaan
status mental
a. Penampilan (seorang
laki2, sesuai usia,
kebersihan dan
kerapihan kurang)
b. Perilaku hipoaktif
/hiperaktif /
normoaktif. Bisa
ditambahkan
perilaku2 lainnya
seperti strereotipi,
manirisme dll.
c. Sikap kooperatif/
non kooperatif / dll
146
d. Bicara
Kualitas :
kohern/inkohern
Kuantitas : miskin
Bicara / cukup/
logorhea.
e. Mood:sedih/senang/
depresi dll
Afek:
normal/tumpul/data
r
Kesesuaian: sesuai /
tidak sesuai.
f. Persepsi: halusinasi (-
), ilusi (-)
g. Pikiran
Bentuk pikir :
realistik/non realistik
Isi pikir: waham/
fobia/ dll
Arus pikir:
retardasi/flight of
idea dll
h. SENSORIUM DAN
KOGNISI
- Kesadaran:
- Jernih/
berkabut/
twilight state
dinilai dari orientasi,
perhatian, daya
konsentrasi, daya
ingat.
- Pikiran abstrak
i. Tilikan : derajat
1/2/3/4/5/6
j. Reabilitas
k. Menyampaikan
kesimpulan dari
pemeriksaan status
mental
4. Diagnosis Multiaksial:
Axis I : F32.2 gangguan
depresi berat tanpa
gejala psikotik
DD:
- Gangguan cemas
147
menyeluruh
- Insomnia
Axis II : Z.03.2 Tidak ada
diagnosis
Axis III : Tidak ada
diagnosis
Axis IV : Masalah
pekerjaan (PHK)
Axis V : GAF 70
(mutakhir) boleh
memilih satu angka
antara 70 61)
5. Terapi
Antidepresi
Contoh:
Amitriptilin 3 x 25 mg,
atau Fluoxetin 1 x 20 mg
6. Edukasi dan Komunikasi
1. Mampu membina
hubungan baik
dengan pasien
secara verbal non
verbal (ramah,
terbuka, kontak
mata, salam, empati
dan hubungan
komunikasi dua arah,
respon)
2. Mampu memberikan
kesempatan pasien
untuk bercerita dan
mengarahkan cerita.
7. Profesionalisme
1. Memperhatikan
kenyamanan pasien
2. Menunjukkan rasa
hormat kepada
pasien

148
HISTORY
No Tahun Diagnosis Keterangan
Angkatan
1 - Skizofrenia Paranoid Lakukan pemeriksaan :
2 2006 Depresi 1. Anamnesis
Skizofrenia 2. Pemeriksaan Status Mental
3 2007 Depresi 3. Diagnosis Multiaxial
Skizofren 4. Treatment
4 2008 Depresi
Skizofren
Cemas Menyeluruh
5 2009 -
6 2010 Gangguan Cemas
Depresi
7 2011 Depresi
Skizofren Katatonik

149

Anda mungkin juga menyukai