Anda di halaman 1dari 1

Tutur Hanyut Tak Bersuara

Siapa sangka mata bertatap

Meniti kisah dalam fana

Hati yang kian menggebu

Pada malam rindu tak berkabut

Hari..tak hanya menjadi denting jam yang berbunyi....

Lebih dari itu....hari akan tetap menjadi asa yang berujung makna......

Nafas tersirat..menyengka air mata yang tergantung...

Diantara bait-bait duka tak berlirih....

Genggaman erat seorang sahabat!

Tamparan penghianatan dari para mantan!

Duka mendalam dari kumpulan paras munafik!

Bersatu dalam ingatan riuh....

Tutur hanyut tak bersuara.....

Bimbing semua untuk melebur dalam rintik hujan.....

Jatuh ke bumi dan kembali lagi menguap ke langit....

Menjadi butir-butir awan....

Air yang tak berupa....yang hanya akan menjadi penenang dalam setiap hangatnya kedipan mata...

Menyikap cahya yang tak bertuan...

Sontak merobek detak bumi yang membisu

Bisu karena jabatan, kekuasaan dan penindasan

Beribu teriakan para fakir hanya menjadi riuh kodok di antara lebatnya rintik hujan

Tak di sambut apalagi untuk di konfirmasi

Itulah kisah kecil dari sebuah negara

Negara yang katanya besar namun kecil

Negara yang katanya merdeka! Namun masih terjajah oleh rakusnya para pemakan dan perampas!

Untaian kisah dari daun kering yang tak luruh

Curhatan hati kecil dari penyair dan penulis tanpa nama

Tarian jemari dari barisan prajurit bayangan

Teruslah maju dan menari wahai barisan jemari

Anda mungkin juga menyukai