Anda di halaman 1dari 19

3.1. Pemecahan masalah Lapisan Fisik ( Physical Layer ) LAN.

Lapisan fisik (Physical Layer) merupakan lapisan dasar dari semua jaringan dalam
model referensi OSI dimana lapisan ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal data analog
maupun digital. Selain itu, lapisan fisik dapat digunakan untuk menentukan karakteristik dari
kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer dalam jaringan sehingga sarana
sistem pengiriman data ke perangkat lain yang terhubung dalam suatu jaringan komputer.
Pada lapisan ini yang akan menjelaskan mengenai jarak terjauh yang mungkin digunakan
oleh media fisik serta mengatur bagaimana cara melakukan collision control. Physical Layer
juga memiliki tujuan utama, seperti.
o Menspesifikasikan standar untuk berinteraksi dengan media jaringan.
o Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan.
o Menetukan karakteristik kabel untuk menghubungkan komputer dengan jaringan.
o Mentransfer dan menentukan bagaimana bit data dikodekan.
o Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan.
o Sinkronisasi transmisi sinyal.
o Menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal dan procedural.
o Mendeteksi error selama transmisi.

a. Identifikasi masalah dan lapisan fisik


Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data
diatas media jaringan seperti kabel, radio dan cahaya. Selain itu, lapisan ini dapat
mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi sinkronisasi antar bit, pengaktifan dan
pemutusan koneksi serta beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi seperti
kabel UTP / STP, kabel koaksial atau kabel fiber optic. Protocol pada PHY Layer mencakup
IEEE 802.3; RS-232C; X.21; repeater; transceiver; kartu jaringan atau Network Interface
Card (NIC) dan pengabelan untuk beroperasi.
b. Standart pengkabelan EIA 506
Standar pengkabelan UTP diatur oleh Electronics Industry Alliance/Telecommunication
Industry Association (EIA/TIA).
Jika kita lihat, maka urutan warna T568A dari kiri ke kanan adalah:
putih-hijau, hijau, putih-oranye, biru, putih-biru, oranye, putih-coklat, coklat.
sedangkan untuk jenis T568B urutannya adalah:
putih-oranye, oranye, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-coklat, coklat.
Dua urutan warna diatas adalah urutan warna yang telah menjadi standar internasional dalam
Cabling jaringan. selanjutnya, berdasarkan perbedaan urutan warna kedua Pin dari suatu
kabel masih dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu straigh-through dan cross-over:
1. Straigh-Through
Istilah Straigh-Through digunakan untuk kabel LAN yang memiliki urutan warna yang sama
pada kedua ujung Pin. misalnya ujung Pin yang satu memiliki urutan warna jenis T568A
(putih-hijau, hijau, putih-oranye, biru, putih-biru, oranye, putih-coklat, coklat), maka
ujung Pin yang lainnya juga harus memiliki urutan warna berdasarkan standar T568A. jika
yang digunakan oleh salah satu Pin adalah standar T568B, maka ujung Pin lainnya juga harus
memiliki urutan warna berdasarkan standar T568B. anda dapat membuat kabel jenis straigh-
through tanpa menggunakan aturan warna T568A maupun T568B asalkan dikedua ujung Pin
memiliki urutan warna yang sama.
Kabel jenis Straigh-through digunakan untuk menghubungkan dua buah device yang tidak
sejenis (mis: komputer-Switch/Hub, Komputer-Router, Router-Switch, dlsb)

2. Cross over
Berbeda dengan kabel jenis straigh-trough, kabel jenis Crossover memiliki urutan warna yang
berbeda dikedua ujungnya. namun, perbedaan warna ini tidak boleh sembarangan, karena
kedua ujung ini juga memiliki aturan urutan warna.
Pada kabel jenis Crossover standar, jika salah satu ujung Pin memiliki susunan warna
berdasarkan aturan T568A, maka ujung Pin yang lain harus memiliki urutan warna
berdasarkan standar T568B.
jika anda membuat urutan sendiri pada sebuah kabel LAN, maka urutan warna pada Pin
Crossover-nya adalah : urutan warna ke-1 Pin pertama menjadi urutan ke-3 pada Pin kedua,
urutan ke-2 pada Pin pertama menjadi urutan warna ke-6 pada Pin kedua.
Kabel jenis Crossover digunakan pada saat kita menghubungkan 2 buah device yang sejenis
(mis:komputer-komputer, komputer-Router, Switch-Hub, Router-router, Switch).

c. Pengujian kabel pada jaringan.


Setelah kedua ujung kabel UTP dihubungkan dengan LAN Tester,diperoleh data sebagai
berikut :
Led 1 : menyala
Led 2 : menyala
Led 3 : menyala
Led 4 : menyala
Led 5 : menyala
Led 6 : menyala
Led 7 : menyala
Led 8 : menyala
jika lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti telah
sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor
tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu tekan (press) lagi menggunakan tang.
Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah kita tekan tetapi masih tidak nyambung,
maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum.

3.2. Pemecahan masalah Lapisan Data Link LAN.


Lapisan data link menyediakan transfer bingkai data bebas galat dari satu node lain melalui
lapisan fisik, memungkinkan lapisan di atasnya untuk menerima secara maya transmisi bebas
galat melalui tautan. Untuk melakukannya, lapisan tautan data menyediakan:

Link penetapan dan penghentian: menetapkan dan mengakhiri tautan logis antara dua
node.
Bingkai kontrol lalu lintas: memberitahu node transmisi "back-off" ketika buffer
bingkai tidak tersedia.
Bingkai pengurutan: mengirim/menerima frame secara berurutan.
Bingkai pengakuan: menyediakan/mengharapkan pengakuan bingkai. Mendeteksi dan
memulihkan dari galat yang terjadi di lapisan fisik dengan mengirim kembali bingkai
yang tidak diakui dan penanganan penerimaan duplikasi bingkai.
Membatasi bingkai: membuat dan mengenali batas frame.
Pemeriksaan galat bingkai: memeriksa bingkai yang diterima untuk integritas.
Media akses manajemen: menentukan kapan node "memiliki hak" untuk
menggunakan media fisik.

Troubleshooting data link layer LAN

a. Deteksi kesalahan
Strategi pertama menggunakan kode-kode pengkoreksian error (error-correcting
codes) dan strategi kedua menggunakan kode-kode pendeteksian error (error-
detecting codes). Ketika penerima melihat codeword yang tidak valid, maka penerima
dapat berkata bahwa telah terjadi error pada tranmisi (Codeword Hamming). Salah
satu kode pendeteksian yang digunakan adalah kode polynomial/cyclic redundancy
code (CRC).
Probabilitas dari koreksi kesalahan (P3) adalah 0, diasumsikan bahwa probabilitas
dari error bit (Pb) adalah konstan untuk setiap bit yang dapat dinyatakan dalam :
Gambar prinsip deteksi error (kesalahan)

Contoh-contoh protokol data link


HDLC (High Level Data Link Control) Digunakan dalam jaringan X.25
Dengan bit pariti dikenal 3 deteksi kesalahan, yaitu :
a. Vertical Redundancy Check / VRC
Setiap karakter yang dikirimkan (7 bit) diberi 1 bit pariti. Bit pariti ini diperiksa oleh
penerima untuk mengetahui apakah karakter yang dikirim benar atau salah. Cara ini hanya
dapat melacak 1 bit dan berguna melacak kesalahan yang terjadi pada pengiriman
berkecepatan menengah, karena kecepatan tinggi lebih besar kemungkinan terjadi kesalahan
banyak bit.
Kekurangan : bila ada 2 bit yang terganggu ia tidak dapat melacaknya karena paritinya akan
benar.
b. Longitudinal Redundancy Check / LRC
LRC untuk data dikirim secara blok. Cara ini seperti VRC hanya saja penambahan bit pariti
tidak saja pada akhir karakter tetapi juga pada akhir setiap blok karakter yang dikirimkan.
Untuk setiap bit dari seluruh blok karakter ditambahkan 1 bit pariti termasuk juga bit pariti
dari masing-masing karakter.
Tiap blok mempunyai satu karakter khusus yang disebut Block Check Character (BCC) yang
dibentuk dari bit uji. dan dibangkitkan dengan cara sebagai berikut : " Tiap bit BCC
merupakan pariti dari semua bit dari blok yang mempunyai nomor bit yang sama. Jadi bit 1
dari BCC merupakan pariti genap dari semua bit 1 karakter yang ada pada blok tersebut, dan
seterusnya".
Kerugian : terjadi overhead akibat penambahan bit pariti per 7 bit untuk karakter.
Cyclic Redundancy Check / CRC
Digunakan pengiriman berkecepatan tinggi, sehingga perlu rangkaian elektronik yang sukar.
CRC dapat dijelaskan dengan memberikan sebuah blok k bit dari sejumlah bit atau pesan
yang ditransmisikan secara umum pada urutan n bit yang dikenal sebagai sebuah Frame
check sequence (FCS). Jadi hasil dari frame adalah k+n bit. Pada penerima membagi frame
yang masuk dengan jumlah n jika tidak ada sisa berarti tidak ada error (kesalahan).
Cara CRC mengatasi masalah overhead dan disebut pengujian berorientasi bit, karena dasar
pemeriksaan kemungkinan kesalahan adalah bit atau karakter dan menggunakan rumus
matematika yang khusus.
Modulo 2 Aritmetic
Modulo 2 Aritmetic menggunakan penambahan biner dengan tidak ada carrier yang hanya
operasi Exlucive Or (XOR). Pengurangan biner dengan tidak ada carri juga diinterpretasikan
operasi Exlucive Or (XOR).

b. IEEE lapisan MAC48-bit addressing

MAC Address terdiri dari 48 bit tetapi biasanya ditulis dalam 12 bit Heksadesimal dengan
ketentuan 6 bit sebagai kode pabrik yang ditentukan oleh IEEE dan 6 bit berikunya adalah
nomor serial peralatan yang dikeluarkan oleh pabrik.

Untuk melakukan pengiriman data diperlukan kombinasi antara pengalamatan secara fisik
dan pengalamatan secara logik pengalamatan secara logik biasa disebut dengan IP Address
(nomor IP), berada pada layer network nomor IP diperlukan oleh perangkat lunak untuk
mengidentifikasi komputer pada jaringan namun nomor identitas yang sebenarnya diatur oleh
NIC (Network Interface Card) atau kartu Jaringan yang juga mempunyai nomor unik.

c. Switch sebagai multi port jembatan

Pengalih jaringan (atau switch) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan penjembatan
taktampak (penghubung penyekatan (segmentation) banyak jaringan dengan pengalihan
berdasarkan alama

Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau penghala pada satu area
yang terbatas, pengalih juga bekerja pada lapisan taut data (data link), cara kerja pengalih
hampir sama seperti jembatan (bridge), tetapi switch memiliki sejumlah porta sehingga sering
dinamakan jembatan pancaporta (multi-port bridge).

Fungsi Switch
Biasanya switch banyak digunakan untuk jaringan LAN token star.Dan switch ini digunakan
sebagai repeater/penguat. Berfungsi untukmenghubungkan kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e )
komputer yang satudengan komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat
routing,routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukankoneksi dengan
komputer lain dalam LAN.
Switch adalah hub pintar yang mempunyai kemampuan untuk menentukantujuan MAC
address dari packet. Daripada melewatkan packet ke semua port, switch meneruskannya ke
port dimana ia dialamatkan. Jadi, switchdapat secara drastis mengurangi traffic
network.Switch memelihara daftar MAC address yang dihubungkan ke port-portnyayang ia
gunakan untuk menentukan kemana harus mengirimkan paketnya. Karena ia beroperasi pada
MAC address bukan pada IP address,switch secara umum lebih cepat daripada sebuah router.

Simbol Switch
Pada diagram atau bagan jaringan, sebuah Switch seringkali dinyatakan dengan simbol
khusus. Berikut ini di sajikan simbol yang digunakan untuk menggambarkan Switch.
Cara Kerja SWITCH
A. Menggunakan Power Cycle
1. PC0 bersiap untuk mengirim data ke PC2 melalui switch. Sinyal dari data tersebut
merupakan ARP dan ICMP. ARP berfungsi untuk mengenali MAC address dari penerima
karena kondisi semua komputer pada awalnya adalah mati, sedangkan ICMP adalah paket
data yang dibawa oleh sinyal tersebut.
2. Lalu oleh switch sinyal tersebut disebar kepada semua komputer yang terhubung untuk
mengetahui siapa penerima sinyal tersebut. Sinyal tersebut masih berupa ARP. Karena yang
dituju oleh sinyal dari PC0 adalah PC2 , maka PC1 dan PC3 menolak dan PC2 menerima
sinyal tersebut.
3. PC2 mengirim balik sinyal berupa ARP tersebut kepada switch yang berisi informasi MAC
Address PC2 sebagai balasan sekaligus untuk melaporkan bahwa PC2 sudah menerima sinyal
tersebut.
4. Oleh switch, sinyal ARP balasan tersebut langsung dikirim kembali ke komputer asal tanpa
menyebar sinyal ke seluruh komputer. Hal ini terjadi karena switch lebih cerdas dibanding
HUB yang langsung mengetahui siapa pengirim asal sinyal.
5. Pada kondisi ini tugas ARP sebagai pencatat MAC Address dari penerima selesai.
Sekarang adalah tugas ICMP untuk pengiriman paket. Dapat dilihat amplop bewarna ungu
adalah paket ICMP.
6. Oleh PC0 paket tersebut dikirim ke switch untuk dikirim kepada penerima ,yaitu PC2 Oleh
switch , ICMP langsung dikirim ke PC2, tanpa disebar ke seluruh komputer terlebuh dahulu.
7. Oleh PC2 paket dikirim kembali ke switch sebagai balasan untuk melapor bahwa PC2
telah menerima paket ICMP dari PC0.
8. Switch mengirim paket ICMP balasan dari PC2 langsung ke PC0
9. Dengan demikian selesai lah simulasi step by step pengiriman paket dari PC0 ke PC2
menggunakan switch.

B. Tanpa Power Cycle


Pada kondisi ini, pengiriman paket dimulai dari awal tanpa kondisi dimana status komputer
mati. Oleh karena itu, kita hanya perlu menekan tombol Reset Simulation. Sehingga pada
simulasi ini hanya diperlukan paket ICMP tanpa sinyal ARP, dikarenakan MAC Address
yang dibawa oleh sinyal ARP tadi sudah terdeteksi pada kasus sebelumnya.
1.Mula-mula PC0 bersiap untuk mengirim paket ICMP ke tujuan yaitu PC2.
2. Lalu oleh PC0 paket ICMP dikirim ke switch untuk diteruskan kepada penerima.
3. Lalu oleh switch, paket ICMP langsung diberikan kepada tujuan yaitu PC2. Kondisi ini
terjadi karena PC0 sudah mengenal MAC Address dari PC2, sehingga switch pun bisa
langsung mengenali komputer mana yang dituju oleh PC0.
4. Oleh PC2 paket ICMP dikembalikan ke switch sebagai balasan bahwa PC2 telah menerima
paket dari PC0.
5. Oleh HUB paket ICMP balasan tersebut diteruskan ke penerima yaitu PC0 sebagai
pengirim awal.
6. Dengan begitu komunikasi antara PC0 dan PC2 menggunakan ICMP telah berakhir dan
status ICMP adalah Successful.

Type Switch
Ada beberapa jenis Switch yang beredar di pasaran, yang bekerja di Layer 2 dan Layer 3
pada lapisan OSI.
ATM Switch : Asynchronous Transfer Mode adalah mode transfer yang disusun dalam
bentuk sel-sel. Maksud asinkronus adalah pengulangan sel yang mengandung informasi dari
pengguna tidak perlu periodik.
ISDN Switch : ISDN (Integrated Services Digital Network) Switch atau yang dikenal
sebagai istilah Frame relay switch over ISDN yang biasanya terdapat pada Service Provider
bekerja seperti halnya switch, tapi memiliki perbedaan yaitu interface yang digunakan berupa
ISDN card atau ISDN router.
DSLAM Switch: A Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM, sering diucapkan
dee-lam) memungkinkan telepon garis untuk membuat koneksi cepat ke Internet. Ini adalah
perangkat jaringan, yang terletak di bursa telepon dari penyedia layanan, yang
menghubungkan beberapa pelanggan Digital Subscriber Lines (DSLs) dengan kecepatan
tinggi backbone Internet line menggunakan multiplexing teknik. Dengan menempatkan
DSLAMs terpencil di lokasi terpencil dengan sentral telepon , perusahaa telepon
menyediakan layanan DSL ke lokasi sebelumnya di luar jangkauan efektif.

Ethernet Switch
Sebuah Switch Ethernet adalah LAN interkoneksi perangkat yang beroperasi pada lapisan
data-link (lapisan 2) dari model referensi OSI . saklar pada dasarnya mirip dengan jembatan,
tetapi biasanya mendukung jumlah yang lebih besar dari segmen LAN terhubung dan
memiliki kemampuan manajemen yang lebih kaya. LAN modern semakin diganti media
bersama media diaktifkan, dengan menginstal switch Ethernet dan jembatan di tempat hub
dan repeater. Partisi logis ini lalu lintas ke perjalanan hanya selama segmen jaringan di jalur
antara sumber dan tujuan. Hal ini mengurangi bandwidth yang terbuang dari hasil dari
mengirim paket ke bagian jaringan yang tidak perlu menerima data. Ada juga manfaat dari
pengamanan ditingkatkan (pengguna kurang mampu tap-in ke's data pengguna lain),
manajemen yang lebih baik (kemampuan untuk mengontrol siapa yang menerima informasi
apa (yaitu Virtual LAN) dan untuk membatasi dampak dari masalah jaringan), dan
kemampuan untuk mengoperasikan beberapa link di full duplex (duplex lebih dari setengah
diperlukan untuk mengakses bersama-sama).

Port uplink
Port uplink adalah sebuah port dalam sebuah hub atau [[switch jaringan]|switch]] yang dapat
digunakan untuk menghubungkan hub/switch tersebut dengan hub lainnya di dalam sebuah
jaringan berbasis teknologi Ethernet. Dengan menggunakan uplink port, hub-hub pun dapat
disusun secara bertumpuk untuk membentuk jaringan yang lebih besar dengan menggunakan
kabel Unshielded Twisted Pair yang murah. Jika memang hub yang digunakan tidak memiliki
port uplink, maka kita dapat menggunakan kabel UTP yang disusun secara crossover.
3. pemecahan masalah lapisan transportasi jaringan LAN
a. UDP ( User Datagram Protocol ) adalah transport layer yang tidak andal ( unreliable ),
connectionless (tidak berbasis koneksi) data yang dikirimkan dalam bentuk packet tidak
harus melakukan call setup seperti pada TCP. Selain itu, data dalam protokol UDP akan
dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor identifier. Sehingga sangat besar sekali
kemungkinan data sampai tidak berurutan dan sangat mungkin hilang/rusak dalam
perjalananan dari host asal ke host tujuan. Tergantung pada host penerima/tujuan, apakah
akan meminta kembali pakcet yang rusak atau hilang. UDP merupakan kebalikan dari
transport layer TCP. Dengan menggunakan UDP, setiap aplikasi socket dapat mengirimkan
paket paket yang berupa datagram. Istilah datagram diperuntukkan terhadap paket dengan
koneksi yang tidak andal ( unreliable service ). Koneksi yang andal selalu memberikan
keterangan apabila pengiriman data gagal, sedangkan koneksi yang tidak andal tidak akan
mengirimkan keterangan meski pengiriman data gagal. UDP tidak menjamin kevalidan data
saat data sampai ke si penerima.

b. TCP ( Transmission Control Protocol ) merupakan protocol transport yang andal ( reliable ),
dikarenakan protokol TCP mempunyai mekanisme yang memastikan packet dapat diterima
oleh client. Pada saat TCP mengirimkan data ke penerima, TCP akan memberikan state
acknowledgement. Apabila state acknowledgement tidak diterima, maka TCP akan secara
otomatis mengirim ulang data dan menunggu dengan selang waktu tertentu namun apabila
dalam selang waktu tertentu TCP gagal mengirimkan data, maka koneksi akan dihentikan.
TCP memiliki algoritma yang digunakan untuk memperkirakan round-trip time ( RTT ) yaitu
waktu yang dibutuhkan pada saat pengiriman data antara client dan server. TCP mempunyai
karakteristik sebagai protokol yang berorientasi koneksi (Connection oriented). Sebelum
terjadi proses tranfer data, maka yang pertama dilakukan adalah kedua belah pihak
melakukan caal request dan call accept. Protokol TCP menggunakan jalur data full duplex
yang berarti antara kedua host terdapat dua buah jalur, jalur masuk dan jalur keluar sehingga
data dapat dikirimkan secara simultan.
c. Header TCP
Ukuran dari header TCP adalah bervariasi, yang terdiri atas beberapa field yang ditunjukkan
dalam gambar dan tabel berikut. Ukuran TCP header paling kecil (ketika tidak ada tambahan
opsi TCP) adalah 20 byte.
NCP (Network Control Protocol), untuk menetapkan dan mengkonfigurasi protokol jaringan
lapisan yang berbeda.
4. pemecahan masalah (troubleshooting ) LAN

1. Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan
untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan
pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana
DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain
digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau
intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:

Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP
address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet
maupun di Intranet.

DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan
Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara
umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain,
akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk
mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang
digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.

Struktur DNS
Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang
disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di
ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah .

Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:

com : Organisasi Komersial


edu : Institusi pendidikan atau universitas
org : Organisasi non-profit
net : Networks (backbone Internet)
gov : Organisasi pemerintah non militer
mil : Organisasi pemerintah militer
num : No telpon
arpa : Reverse DNS
xx : dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)

Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain
name
(FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana
fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.

Bagaimana DNS Bekerja?


Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client
DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau
client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses
dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan
mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses
tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara
memetakan nama komputer (host) ke IP address.

Resolvers mengirimkan queries ke name server


Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika
ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure
message
Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang
diberikan name server

2. Net BIOS

NetBIOS (singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: Network Basic Input/Output System)
adalah sebuah spesifikasi yang dibuat oleh International Business Machine (sebenarnya
dibuat oleh Sytek Inc. untuk IBM) dan Microsoft yang mengizinkan aplikasi-aplikasi
terdistribusi agar dapat saling mengakses layanan jaringan, tanpa memperhatikan protokol
transport yang digunakan. Versi NetBIOS paling baru adalah NetBIOS versi 3. Implementasi
versi awal dari NetBIOS hanya mengizinkan jumlah node yang terhubung hingga 72 node
saja. Versi-versi selanjutnya memperluas jumlah node yang didukung hingga ratusan node
dalam sebuah jaringan. NetBIOS yang berjalan di atas protokol TCP/IP (NetBIOS over
TCP/IP) didefinisikan dalam RFC 1001, RFC1002, dan RFC 1088.

Fungsi NetBIOS

1. Naming Services
Dipergunakan untuk menyebarkan nama group, user dan komputer ke jaringan. Ia
juga bertugas untuk memastikan agar tidak terjadi duplikasi nama.
2. DataGram Support
Menyediakan transmisi tanpa koneksi yang tidak menjamin suksesnya pengiriman
paket, besarnya tidak lebih besar dari 512 bytes. Metode datagram ini digunakan oleh
naming services.
3. Session Support
Memungkinkan transmisi dimana sebuah virtual circuit session diadakan sedemikian
rupa sehingga pengiriman paket dapat dipantau dan dikenal

3.3. Pemecahan masalah Lapisan Network LAN.

Permasalahan pada jaringan dan cara memperbaikinya


Setalah membangun sebuah jaringan LAN, MAN atau yang lainnya pasti tidak luput
dari permasalahan yang sering muncul dan kebanyakan kita mengalaminya, Namun
permasalahan tersebut bisa diatasi dengan cara atau hal yang mudah, asalkan kita tahu
kerusakan apa yang sedang terjadi pada jaringan yang kita
bangun
A. Mati atau tidak berfungsinya komponen pada jaringan
Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung jaringan disebabkan oleh korosi
(berkarat) dan rusak.Korosi yang terjadi dikarenakan ruang atau tempat jaringan yang lembab
dan juga pemakaian yang suah terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala.Dalam
sistem jaringan LAN sering kita menyebut permasalahan yang menyebabkan seluruh atau
sebagian jaringan terganggu disebut jaringan dalam kondisi down.Down dalam jaringan bisa
kita artikan sedang turun atau tidak bekerja secara maksimal. Down dapat meyebabkan
komunikasi dalam jaringan menjadi lambat atau tidak bekerja sama sekali. Kondisi tersebut
yang perlu ditangani sehingga jaringan dapat bekerja dengan baik dan kembali normal. Istilah
Down dalam jaringan komputer LAN berbeda dengan Down pada jaringan Warnet (warung
Internet). Down pada jaringan LAN disebabkan system dalam jaringan LAN tersbut atau
karena tidak berfungsinya peralatan maupun komponen dalam jaringan LAN tersebut. Down
pada Warnet disebabkan oleh banyak sekali faktor diantaranya pengaruh dari jaringan LAN
yang ada dalam warnet, dari Provider (jasa pelayanan akses internet) yang mengalami
gangguan dan bisa juga dari line telphon yang penuh sehingga menyebabkan akses ke
internet tidak dapat dilakukan Down dalam jaringan LAN lebih mudah penanganannya
apabila dibandingkan dengan Down pada Warnet. Down dalam jaringan LAN lebih mudah
diatasi karena kita dapat mendeteksi melalui indicator-indikator yang dapat kita
lihat.Indikator-indikator tersebut memberikan isarat jika terjadi kerusakan atau tidak
berfungsinya komponen.
Indikasi kerusakan pada masing-masing komponen dapat diuraikan sebagai berikut:
1. kerusakan pada Kabel dan konektor Jaringan
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer
lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan
konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:
Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST.
Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang,
tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan
Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45.
Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang
dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat
dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch.

Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan
terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan
menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang
kabelnya mengalami gangguan saja
Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC.
Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel
lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short
dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan
plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer
berhenti
Jika terjadi kerusakan pada kabel dan konektor jaringan yang disebabkan oleh suatu
hal, solusinya kita lihat dahulu apakah kabel yang kita gunakan itu benar-benar tidak bias
digunakan lagi atau masih bisa, jika tidak kita perlu menggantinya dengan kabel dan konektor
yang baru.atau jika yang rusak itu hanya pada konektornya namun kabelnya masih dapat
digunakan kita hanya perlu memgganti konektornya saja.
2. Gangguan atau Kerusakan pada Hub/switch
Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan
(Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat
berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan
server.Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan
lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power
Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator
workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif
(tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
Jika terjadi kerusakan pada HUB maka pertama kita harus mengecek apakah HUB
yang kita gunakan memang sudah rusak atau hanya mengalami gangguan saja,namun jika
HUB yang kita gunakan memang benar-benar pasitif rusak maka kita perlu menggantinya
dengan HUB yang baru atau dapat diperbaiki ditempat service khusus.namun saran kami
lebih baik mengganti dengan yang baru selain kwalitasnya yang lebih bagus biasanya biaya
memperbaiki hampir sama dengan biaya membeli baru.
3. Tidak bisa sharing data
Hal ini sering terjadi dikarenakan sharing pada computer masih di disable ,Jadi klik
pada Lalu pilih lalu ceklist lalu apply. Selain itu mungkin sedang terjadi hang pada computer
dan yang harus ditempuh adalah merestart komputer. Hal ini juga sering terjadi karena IP
yang kita gunakan salah atau sama dengan IP komputer lainnya. Ganti dengan IP yang beda.
4. Komputer tidak terdeteksi oleh komputer lain
Hal ini sering terjadi dikarenakan alamat digunakan dan IP yang kosong. Lalu ganti IP
address sehingga bisa terdeteksi oleh komputer lain. Selain itu kita jug abis mengecek apakah
komputet kita bisa terkoneksi dengan komputer orang lain lalu ketik ping Run caranya
adalah Klik start <> -t. misalnya ping 192.168.0.89.
Nanti akan muncul balasan Jika Reply From . . . . . . berarti komputer kita
sudahterkoneksi dengan baik jika muncul Request Time Out maka komputer kita tidak bisa
terkoneksi dengan komputer lain.
5. Tidak muncul Local Area Connection
Hal ini kemungkinan besar kita lupa untuk mengisntal driver Network Adapter, jadi
yang harus dilakukan adalah menginstal Driver Network Adapter. Biasanya kalu kita sudah
menginstal driver akan mucul Local Area Connetion.
6. Icon Lan Area Connection tidak berkedip biru
Hal ini sering terjadi karena kita dalam memasang konektor kurang tepat, coba lihat
lampu indicator pada konektor apakah sudah menyala atau belum.Jika belum coba cabut dan
tancapkan kembali, setelah itu kalau masih belum coba periksa konektor pada HUB apakah
sudah dikonekan dengan HUB atau belum. Jika belum konekkan hingga lampu indicator pada
HUB menyala dan pada komputer muncul menu pesan Connetion 100 Mbps. IP yang kita
gunakan sama dengan komputer lain. Gunakan program IP Scan untuk melihat IP yang
sedang aktif dan IP yang masih kosong.

7. Lambatnya Jaringan Dan Bagaimana Memperbaikinya Performanya


Dalam suatu infrastructure jaringan yang sangat besar, suatu jaringan yang efficient
adalah suatu keharusan. Jika design infrastructure jaringan kita tidak efficient, maka applikasi
atau akses ke resource jaringanpun menjadi sangat tidak efficient dan terasa sangat lambat

Performa jaringan yang sangat lambat ini biasanya disebabkan oleh congestion
jaringan (banjir paket pada jaringan), dimana traffic data melebihi dari kapasitas bandwidth
yang ada sekarang. Kalau boleh diibaratkan seperti jalanan ibukota pada jam sibuk, kapasitas
jalan tidak mencukupi dengan berjubelnya jumlah kendaraan yang memadati jalanan,
akibatnya adalah kemacetan yang luar biasa. Kalau pada hari libur maka jalanan terasa
lengang dan anda bisa memacu kendaraan dengan cepat.
Technology Ethernet yang sudah using seperti 10 Base2; 10Base5; dan 10Base-T,
mereka menggunakan algoritma CSMA/CD yang menjadi sangat tidak efficient pada beban
yang lebih tinggi. Performa jaringan ini akan menjadi turun drastis jika prosentase
utilisasinya mencapai lebih dari 30% yang membuat jaringan menjadi sangat lambat.Istilah
collision domain mendefinisikan sekumpulan perangkat jaringan dimana data frame mereka
bisa saling bertabrakan. Semua piranti yang disebut diatas menggunakan hub yang berresiko
collisions antar frame yang dikirim, sehingga semua piranti dari jenis jaringan Ethernet ini
berada pada collision domain yang sama.Bagaimana solusi menghilangkan collision domain
dan algoritma CSMA/CD yang bisa membuat jaringan anda lambat, adalah mengganti
jaringan HUB anda dengan Switch LAN.
Switch tidak menggunakan BUS secara ber-sama2 seperti HUB, akan tetapi
memperlakukan setiap port tunggal sebagai sebuah BUS terpisah sehingga tidak mungkin
terjadi tabrakan.
Switches menggunakan buffer memori juga untuk menahan frame yang datang, sehingga jika
ada dua piranti yang mengirim frame pada saat yang bersamaan, Switch akan melewatkan
satu frame sementara frame satunya lagi ditahan didalam memory buffer menunggu giliran
frame pertama selesai dilewatkan. Mengganti semua HUB anda dengan Switch akan
meningkatkan kinerja dan performa jaringan anda dan kelambatan jaringan akan berkurang
secara significant.

Bottlenecks
Beban user yang sangat tinggi untuk mengakses jaringan akan menyebabkan bottleneck
jaringan yang mengarah pada kelambatan jaringan. Aplikasi yang memakan bandwidth yang
sangat tinggi seperti aplikasi video dapat menyumbangkan suatu kelambatan jaringan yang
sangat significant karena seringnya mengakibatkan system jaringan menjadi bottleneck.Anda
perlu mengidentifikasikan aplikasi (khususnya aplikasi yang dengan beban tinggi) yang
hanya diakses oleh satu departemen saja, dan letakkan server pada Switch yang sama dengan
user yang mengaksesnya. Meletakkan resource jaringan yang sering diakses pada tempat
yang dekat dengan pemakainya akan memperbaiki kinerja dan performa jaringan dan juga
response time.

3.4. Pemecahan masalah Lapisan Transport LAN.

Masalah jaringan dapat timbul dari transportasi lapisan masalah pada router, terutama di tepi
jaringan mana lalu lintas diperiksa dan dimodifikasi. Dua teknologi lapisan umumnya
dilaksanakan transportasi adalah akses daftar kontrol (ACL) dan Network Address
Translation (NAT), seperti yang ditunjukkan dalam

Masalah yang paling umum dengan ACLs disebabkan oleh konfigurasi pantas, seperti
ditunjukkan pada gambar 2. Masalah dengan ACLs dapat menyebabkan jika tidak bekerja
sistem gagal. Ada beberapa daerah yang mana misconfigurations sering terjadi:

Pilihan arus lalu lintas misconfiguration router yang paling umum adalah
menerapkan ACL untuk lalu lintas yang salah. Lalu lintas didefinisikan oleh kedua
antarmuka router melalui yang lalu lintas adalah bepergian dan arah di mana lalu
lintas ini bepergian. Sebuah ACL harus diterapkan ke antarmuka yang benar, dan ke
arah lalu lintas benar harus dipilih untuk berfungsi dengan baik.

Perintah akses kontrol entri entri di ACL harus dari spesifik untuk umum. Meskipun
ACL mungkin memiliki entri khusus mengizinkan arus lalu-lintas tertentu, paket
pernah cocok entri jika mereka ditolak oleh lain entri sebelumnya dalam daftar. Jika
router menjalankan ACLs dan NAT, urutan di mana setiap teknologi ini diterapkan
untuk arus lalu lintas penting. Lalu lintas masuk diproses oleh inbound ACL sebelum
diproses oleh lalu lintas NAT. Outbound luar di-dalam diproses oleh ACL keluar
setelah diproses oleh dalam di-luar NAT.

Implisit menyangkal semua ketika keamanan yang tinggi tidak diperlukan pada
ACL, elemen kontrol akses implisit ini dapat menjadi penyebab misconfiguration
ACL.

Alamat dan masker wildcard IPv4 kompleks IPv4 wildcard masker memberikan
peningkatan yang signifikan dalam efisiensi, tetapi lebih tunduk pada kesalahan
konfigurasi. Contoh topeng wildcard kompleks menggunakan alamat IPv4 10.0.32.0
dan wildcard topeng 0.0.32.15 untuk memilih host pertama 15 alamat baik 10.0.0.0
jaringan atau 10.0.32.0 jaringan.

Pilihan protokol transport-layer saat mengkonfigurasi ACLs, sangat penting bahwa


hanya protokol lapisan transport benar ditentukan. Banyak administrator jaringan,
ketika Zhi arus lalu-lintas tertentu menggunakan TCP port atau UDP port,
mengkonfigurasi keduanya. Menentukan kedua membuka sebuah lubang melalui
firewall, mungkin memberikan penyusup avenue ke jaringan. Itu juga
memperkenalkan elemen tambahan ke ACL, sehingga ACL memakan waktu lama
untuk proses, memperkenalkan latensi lebih ke dalam jaringan komunikasi.

Sumber dan tujuan Port benar mengontrol lalu lintas antara dua host memerlukan
elemen kontrol akses simetris untuk ACL inbound dan outbound. Alamat dan port
informasi untuk lalu lintas yang dihasilkan oleh sejumlah menjawab adalah cerminan
dari informasi alamat dan port untuk lalu lintas yang dihasilkan oleh tuan rumah
memulai.
Penggunaan kata kunci didirikan kata kunci didirikan meningkatkan keamanan yang
disediakan oleh ACL. Namun, jika kata kunci diterapkan secara tidak benar, hasil
yang tidak diharapkan dapat terjadi.

Protokol jarang salah dalam mengonfigurasi ACLs sering menyebabkan masalah


untuk protokol selain TCP dan UDP. Jarang protokol yang mendapatkan popularitas
adalah VPN dan enkripsi protokol.

Kata kunci log adalah perintah yang berguna untuk melihat ACL operasi pada entri ACL.
Kata kunci ini menginstruksikan router untuk menempatkan sebuah entri di log sistem setiap
kali entri kondisi yang cocok. Acara log termasuk rincian paket yang cocok elemen ACL.
Kata kunci log sangat berguna untuk pemecahan masalah dan juga menyediakan informasi
tentang intrusi upaya blokir oleh ACL.

Ada beberapa masalah dengan NAT seperti tidak berinteraksi dengan layanan seperti DHCP
dan tunneling. Ini dapat termasuk NAT misconfigured di dalam, NAT di luar, atau ACL. Isu-
isu lain termasuk interoperabilitas dengan teknologi jaringan lainnya, terutama mereka yang
mengandung atau memperoleh informasi dari pengalamatan jaringan host dalam paket.
Beberapa teknologi tersebut meliputi:

Bootp dalam sistem operasi dan DHCP protokol kedua mengelola otomatis
penugasan alamat IPv4 kepada klien. Ingat bahwa paket pertama yang mengirim klien
baru adalah sebuah paket IPv4 siaran DHCP-permintaan. Paket DHCP-permintaan
memiliki sumber alamat IPv4 0.0.0.0. Karena NAT memerlukan yang berlaku tujuan
dan sumber alamat IPv4, bootp dalam sistem operasi dan DHCP dapat mengalami
kesulitan beroperasi router menjalankan statis atau dinamis NAT. mengkonfigurasi
fitur penolong IPv4 dapat membantu memecahkan masalah ini.

DNS dan menang karena router menjalankan dinamis NAT berubah hubungan
antara bagian dalam dan luar alamat secara teratur sebagai tabel entri berakhir dan
diciptakan kembali, server DNS atau menang di luar NAT router tidak memiliki
representasi akurat jaringan di dalam router. Mengkonfigurasi fitur penolong IPv4
dapat membantu memecahkan masalah ini.
SNMP mirip dengan paket DNS, NAT tidak mampu mengubah menangani
informasi yang disimpan dalam payload data paket. Karena ini, SNMP manajemen
Stasiun pada satu sisi NAT router mungkin tidak dapat menghubungi agen SNMP di
sisi lain NAT router. Mengkonfigurasi fitur penolong IPv4 dapat membantu
memecahkan masalah ini.

Tunneling dan enkripsi protokol enkripsi dan tunneling protokol sering memerlukan
bahwa lalu lintas bersumber dari TCP atau UDP port tertentu, atau menggunakan
protokol lapisan pengangkut yang tidak dapat diproses oleh NAT. Sebagai contoh,
protokol IPsec tunneling dan generik protokol enkapsulasi routing yang digunakan
oleh implementasi VPN tidak dapat diproses oleh NAT.

Anda mungkin juga menyukai