Anda di halaman 1dari 7

PERCOBAAN

PENGUAT INSTRUMENTASI
( Oleh : Sumarna, Lab-Elins Jurdik Fisika FMIPA UNY )
E-mail : sumarna@uny.ac.id

TUJUAN

1. Mempelajari cara kerja rangkaian penguat instrumentasi,


2. Menentukan CMRR suatu penguat instrumentasi,
3. Menentukan penguatan suatu penguat instrumentasi.

ALAT DAN BAHAN

1. Osiloskop (CRO),
2. Multimeter,
3. Generator sinyal,
4. Catu daya,
5. Rangkaian penguat instrumentasi.

KAJIAN TEORI (SINGKAT)

Penguat instrumentasi sering digunakan sebagai penguat tegangan


yang langsung berasal dari sensor atau transduser. Penguat instrumentasi
merupakan penguat lingkar tertutup dengan masukan diferensial, rasio
penolakan modus bersama (CMRR) tinggi yakni lebih dari 100 dB, dan
penguatannya dapat diatur dengan potensiometer (resistor variabel) tanpa
mempengaruhi harga CMRR. Penguat instrumentasi yang bermutu tinggi
sudah dibuat dalam bentuk IC yang dalam penggunaannya tidak perlu
dipasang rangkaian umpan balik seperti Op-Amp. Penguat instrumentasi
dapat disusun dengan menggunakan Op-Amp. Mutu penguatannya
bergantung pada mutu Op-Amp yang digunakan. Parameter Op-Amp yang
mempengaruhi mutu penguatan meliputi Offset masukan, Impedansi
masukan, drift tegangan keluaran, CMRR, PSRR (power supply rejection

1
ratio), dan sebagainya. CMRR dan ketepatan penguat instrumentasi juga
bergantung pada kepresisian dari komponen pasif yang digunakan.

Rangkaian penguat instrumentasi yang lazim digunakan adalah


sebagai berikut :

R2
+ P
ea
_
R1 R6
A _
R3
B +
Vo
_ R4
R7
eb
+ Q R5
Gambar 1

Untuk menganalisis rangkaian penguat instrumentasi tersebut, maka


rangkaian dibagi menjadi dua bagian seperti berikut :

5k1 R6
P
R2 100 k
_

+
Vo
5k1 100 k
Q
R5 R7

Gambar 2

2
Jika pada rangkaian tersebut dipasang R5 = R2 dan R6 = R7, maka dapat
diperoleh penguatan diferensial sebesar :

Vo R
Av,dif = = - 6
ea eb R2

Dengan menggunakan ea = eb dapat diperoleh penguatan modus


bersama Av,CM dan dapat mengetahui komponen mana saja yang
berpengaruh pada CMRR.

5k1 R6

R2 100 k
ei,CM _
P=Q
+
Vo
5k1 100 k

R5 R7
Gambar 3

Dalam kenyataannya tidak dapat membuat dua resistor yang tepat


sama. Resistor terbaik yang dapat diperoleh mempunyai toleransi terkecil
1%. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diperoleh :

Vo R6
Av,CM = = (1 + )
ei ,CM R2

Maka dapat diperoleh harga CMRR sebagai berikut :

Av, dif R6 1
CMRR = = ( )
Av,CM R6 R2

3
Rangkaian bagian lain adalah sebagai berikut :

+ P
ea
_
R1
A
R3
B
_ R4

eb
+ Q
Gambar 4

Penguatan rangkaian tersebut adalah :

(ea eb )
VPQ = (R1 + R3 + R4)
R3
VPQ R R R4 R R4
Av,dif = = 1 3 = 1+ 1
(ea eb ) R3 R3

Akhirnya diperoleh penguatan secara keseluruhan sebagai berikut :

R6 R R4
Av.dif (total) = (1 + 1 ).
R2 R3

LANGKAH PERCOBAAN

1. Susunlah rangkaian seperti Gambar 2 !


2. Berilah tegangan masukan dan kemudian ukurlah tegangan eP, eQ
dan Vo !
3. Susunlah rangkaian seperti Gambar 3 !
4. Berilah tegangan masukan, ukurlah tegangan ei,CM dan Vo kemudian
tentukan Av,CM !

4
5. Susunlah rangkaian seperti Gambar 5 !
6. Berilah tegangan masukan dan kemudian ukurlah tegangan ea, eb
dan Vo !

P R2 100 k
ea +
_
R1 5k1 R6
A _
100 k R3
B +
Vo
_ R4
5k1 100 k
eb
+ Q R5 R7
5k
R1 = R4 = 100 k Gambar 5

7. Seperti keadaan langkah 5 dan 6, tetapi sekarang putarlah


potensiometer R3. Kemudian amatilah Vo untuk beberapa harga R3 !
8. Seperti keadaan langkah 5 dan 6, tetapi sekarang kenakan tegangan
ea = eb . Kemudian amatilah Vo !

TUGAS

1. Tentukan besar penguatan rangkaian !


2. Bagaimanakah pengaruh keluaran Vo bila R3 divariasi ?
3. Bandingkan pengaruh tegangan Vo untuk ea = eb dan ea >< eb !
4. Tentukan CMRR dari percobaan dan bandingkan hasilnya dengan
referensi (untuk IC OP-27, LF-356, LM-741 atau CA-3140) !

5
+Vcc
10 k + 100 k 100 k
A masukan A _ 741
10 k R1 R4 R6
_
2k2 R2 741
+
+Vcc Vo
_ R3
10 k R5
B masukan B 741
10 k + 100 k 150 k
R7
Gambar 6
R1 = R3 = 100 k

9. Realisasikan rangkaian seperti Gambar 6. Op-Amp belum dikenai


daya DC. Hubungkan masukan pembagi tegangan ke +Vcc dan
aturlah agar keluaran pembagi tersebut tepat 5,000 volt.

10. Kenakan daya (Vcc) ke Op-Amp. Hubungkan pembagi tegangan A


ke kedua masukan A dan masukan B. Gunakan voltmeter untuk
mengukur Vo dan atur R7 sedemikian hingga Vo minimum (jika
mungkin nol). Hubungkan pembagi A ke masukan A dan pembagi B
ke masukan B.

11. Ukur tegangan masukan dan aturlah masukan B sebesar 5,002 volt
dengan masukan A pada 5,000 volt (beda antara masukan A dan B
sebesar 2 mV). Ukur dan catat Vo dan polaritasnya. Vo = ..

12. Kembalikan masukan B ke 5,000 volt dan atur masukan A hingga


sebesar 5,002 volt. Ukur dan catat Vo dan polaritasnya. Vo = ..

6
13. Dengan masukan deferensial 2 mV, hitunglah gain penguat untuk
langkah 11 dan 12. Reratakan nilai-nilai gain tersebut untuk
mendapatkan gain rerata penguat. AAV = ..... Walaupun demonstrasi
ini tidak tepat benar, perlu diingat bahwa penguat instrumentasi
menguatkan sinyal diferensial 2 mV dengan masukan mode bersama
5 volt.

14. Putuskan kedua masukan pembagi tegangan. Hubungkan generator


fungsi untuk mencatu ke kedua masukan. Atur generator fungsi untuk
mengeluarkan gelombang sinus 50 Hz pada 250 mVp-p. Gunakan
CRO untuk mengukur kedua sinyal masukan bersama dan tegangan
keluaran p-p penguat. Vi = ..... Vo = ..... Hitunglah gain
mode bersama tersebut. ACM = ..

15. Hitunglah CMMR penguat dalam dB dari gain rerata penguat dan gain
mode bersama.
AAV
CMMR = 20 log
ACM
CMMR = ..... dB.

Selalu ada cara untuk menyempurnakan. Singkaplah !

Anda mungkin juga menyukai