Bahan Bakar Pabrik
Bahan Bakar Pabrik
PEMBAHASAN
1. Batu Bara
A. Pengertian Batu bara
Batubara adalah bahan bakar hidrokarbon padat yang berasal dari sedimen organik
yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang telah mengalami pembusukan secara
biokimia, kimia dan fisika dalam kondisi bebas oksigen yang berlangsung pada
tekanan serta temperatur yang tinggi pada kurun waktu yang sangat lama.
mengubah air menjadi uap didalam suatu ketel uap atau boiler PLTU sehingga
menghasilkan listrik
membakar bahan pembuat klinker di pabrik semen
sebagai bahan bakar di industri-industri kecil
Batubara menjadi bahan bakar yang mendukung industri aluminum. Bahan ini
diperoleh sebagai hasil sampingan dari proses oksidasi besi pada industri baja.
Batubara mendukung proses pengolahan oksidasi besi yang menghasilkan panas
tinggi. Baja yang dihasilkan dari olahan besi akan dipisahkan sesuai dengan
kualitas.
Batubara juga menjadi bahan bakar utama untuk menjalankan sebuah industri
kertas. Batubara menghasilkan panas yang stabil dalam sebuah mesin pengolahan
serat untuk industri bahan baku kertas.
2. Kokas
A. Pengertian Kokas
2.1.2. Diesel
A. Pengertian Diesel
Diesel berasal dari nama seorang insinyur dari Jerman yang menemukan mesin ini
pada tahun 1893, yaitu Dr. Rudolf Diesel. Sebuah mesin diesel adalah jenis mesin
termal yang menggunakan proses pembakaran internal (internal combustion engine)
untuk mengubah energi yang tersimpan dalam ikatan kimia dari bahan bakar menjadi
energi mekanik berdaya guna.
Pada motor diesel yang diisap oleh torak dan dimasukkan ke dalam ruang bakar
hanya udara, yang selanjutnya udara tersebut dikompresikan sampai mencapai suhu
dan tekanan yang tinggi. Beberapa saat sebelum torak mencapai titik mati atas (TMA)
bahan bakar solar diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Dengan suhu dan tekanan udara
dalam silinder yang cukup tinggi maka partikel-partikel bahan bakar akan menyala
dengan sendirinya sehingga membentuk proses pembakaran. Agar bahan bakar solar
dapat terbakar sendiri, maka diperlukan rasio kompresi 15-22 dan suhu udara
kompresi kira-kira 600C.
Dalam motor diesel diperlukan sistem injeksi bahan bakar yang berupapompa
injeksi (injection pump) dan pengabut (injector) serta perlengkapan bantu lain. Bahan
bakar yang disemprotkan harus mempunyai sifat dapat terbakar sendiri (self ignition).
Adapun Prinsip kerja Diesel :
1. Langkah isap, yaitu waktu torak bergerak dari TMA ke TMB. Udara diisap
melalui katup isap sedangkan katup buang tertutup.
2. Langkah kompresi, yaitu ketika torak bergerak dari TMB ke TMA dengan
memampatkan udara yang diisap, karena kedua katup isap dan katup buang
tertutup, sehingga tekanan dan suhu udara dalam silinder tersebut akan naik.
3. Langkah usaha, ketika katup isap dan katup buang masih tertutup, partikel
bahan bakar yang disemprotkan oleh pengabut bercampur dengan udara
bertekanan dan suhu tinggi, sehingga terjadilah pembakaran. Pada langkah ini
torak mulai bergerak dari TMA ke TMB karena pembakaran berlangsung
bertahap.
4. Langkah buang, ketika torak bergerak terus dari TMA ke TMB dengan katup
isap tertutup dan katup buang terbuka, sehingga gas bekas pembakaran
terdorong keluar.
Sifat utama dari bahan bakar diesel, bahan bakar diesel biasa juga disebut light
oil atau solar, adalah suatu campuran dari hydrocarbon yang telah di distilasi setelah
bensin dan minyak tanah dari minyak mentah pada temperatur 200 sampai 340 C.
Sebagian besar solar digunakan untuk menggerkkan mesin diesel. Bahan bakar diesel
mempunyai sifat utama sebagai berikut.
E. Syarat-syarat solar
1. Mudah terbakar : Waktu tertundanya pembakaran harus pendek/singkat
sehingga engine mudah dihidupkan. Solar harus dapat memungkinkan engine
bekerja lembut dengan sedikit knocking.
2. Tetap encer pada suhu dingin (tidak mudah membeku) : Solar harus tetap
cair pada temperatur rendah sehingga engine akan mudah dihidupkan dan
berputar lembut.
3. Daya Pelumasan : Solar juga berfungsi sebagai pelumas untuk pompa injeksi
dan nosel. Oleh jarena itu harus mempunyai sifat daya pelumas yang baik.
4. Kekentalan : Solar harus mempunyai kekentalan yang memadai sehingga dapat
disemprotkan oleh injektor.
5. Kandungan Sulfur : Sulfur merusak pemakaian komponen engine, dan
kandungan sulfur solar harus sekecil mungkin.
6. Stabil : Tidak berubah alam kualitas, tidak mudah larut selama disimpan.
Mesin sangat berat karena harus dapat menahan getaran serta kompresi yang
tinggi
Starting awal berat, karena kompresinya tinggi yaitu sekitar 300 bar (30 Mpa,
4.400 psi)
Semakin besar daya maka mesin diesel tersebut dimensinya makin besar pula,
hal tersebut menyebabkan kesulitan jika daya mesinnya sangat besar
Konsumsi bahan bakar menggunakan bahan bakar minyak fosil yang relatif
lebih mahal dibandingkan dengan pembangkit listrik yang menggunakan
bahan bakar jenis lainnya, seperti gas dan batubara.
Sistem starting atau proses untuk mengoperasikan mesin diesel dibagi menjadi 3
macam sistem starting yaitu:
Sistem start ini dipakai untuk mesin diesel dengan daya mesin yang relatif kecil
yaitu < 30 PK. Cara untuk menghidupkan mesin diesel pada sistem ini adalah dengan
menggunakan penggerak engkol start pada poros engkol atau poros hubung yang
akan digerakkan oleh tenaga manusia. Jadi sistem start ini sangat bergantung pada
faktor manusia sebagai operatornya.
Sistem ini dipakai oleh mesin diesel yang memiliki daya sedang yaitu < 500 PK.
Sistem ini menggunakan motor DC dengan suplai listrik dari baterai/accu 12 atau 24
volt untuk menstart diesel. Saat start, motor DC mendapat suplai listrik dari baterai
atau accu dan menghasilkan torsi yang dipakai untuk menggerakkan diesel sampai
mencapai putaran tertentu. Baterai atau accu yang dipakai harus dapat dipakai untuk
menstart sebanyak 6 kali tanpa diisi kembali, karena arus start yang dibutuhkan
motor DC cukup besar maka dipakai dinamo yang berfungsi sebagai generator DC.
Pengisian ulang baterai atau accu digunakan alat bantu berupa battery charger dan
pengaman tegangan. Pada saat diesel tidak bekerja maka battery charger mendapat
suplai listrik dari PLN, sedangkan pada saat diesel bekerja maka suplai dari battery
charger didapat dari generator. Fungsi dari pengaman tegangan adalah untuk
memonitor tegangan baterai atau accu. Sehingga apabila tegangan dari baterai atau
accu sudah mencapai 12/24 volt, yang merupakan tegangan standarnya, maka
hubungan antara battery charger dengan baterai atau accu akan diputus oleh
pengaman tegangan.
Sistem start ini dipakai oleh diesel yang memiliki daya besar yaitu > 500 PK.
Sistem ini memakai motor dengan udara bertekanan tinggi untuk start dari mesin
diesel. Cara kerjanya yaitu dengan menyimpan udara ke dalam suatu botol udara.
Kemudian udara tersebut dikompresi sehingga menjadi udara panas dan bahan bakar
solar dimasukkan ke dalam Fuel Injection Pump serta disemprotkan lewat nozzle
dengan tekanan tinggi. Akibatnya akan terjadi pengkabutan dan pembakaran di ruang
bakar. Pada saat tekanan di dalam tabung turun sampai batas minimum yang
ditentukan, maka kompressor akan secara otomatis menaikkan tekanan udara di
dalam tabung hingga tekanan dalam tabung mencukupi dan siap dipakai untuk
melakukan starting mesin diesel.
a. Poros
Berfungsi sebagai komponen utama tempat dipasangnya cakram-cakram
sepanjang sumbu.
3. Cakram
Berfungsi sebagai tempat sudu-sudu dipasang secara radial pada poros.
4. Nosel
Berfungsi sebagai media ekspansi uap yang merubah energi potensial menjadi
energi kinetik.
5. Bantalan
Merupakan bagian yang berfungsi uuntuk menyokong kedua ujung poros dan
banyak menerima beban.
6. Perapat
Berfungsi untuk mencegah kebocoran uap, perapatan ini terpasang mengelilingi
poros. Perapat yang digunakan adalah :Labyrinth packing & Gland packing
7. Kopling
Berfungsi sebagai penghubung antara mekanisme turbin uap dengan mekanisme
yang digerakkan
Turbin ini merubah arah dari aliran fluida berkecepatan tinggi menghasilkan
putaran impuls dari turbin dan penurunan energi kinetik dari aliran fluida. Tidak
ada perubahan tekanan yang terjadi pada fluida, penurunan tekanan terjadi di
nozzle. Kecepatan uap yang keluar dari turbin bisa mencapai 1200 m/detik dan
mampu beroperasi pada 30.000 rpm . Proses pengembangan uap / penurunan
tekanan seluruhnya terjadi pada sudu diam / nosel. Akibat tekanan dalam turbin
sama sehingga disebut dengan Tekanan Rata.
Reaction turbines
Turbin ini menghasilkan torsi dengan menggunakan tekanan atau massa gas atau
fluida. Tekanan dari fluida berubah pada saat melewati sudu rotor. Pada turbin
jenis ini diperlukan semacam sudu pada casing untuk mengontrol fluida kerja
seperti yang bekerja pada turbin tipe multistage atau turbin ini harus terendam
penuh pada fluida kerja (seperti pada kincir angin). Kecepatan pada turbin yaitu
sekitar 100-200 m/detik ,Penurunan tekanan uap sebagian terjadi di Nosel dan
Sudu Gerak. Adanya perbedaan tekanan didalam turbin sehingga disebut Tekanan
Bertingkat.
Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai fluida kerja.
Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik berupa putaran
yang menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan daya. Bagian turbin yang
berputar disebut rotor atau roda turbin dan bagian turbin yang diam disebut stator atau
rumah turbin. Rotor memutar poros daya yang menggerakkan beban (generator listrik,
pompa, kompresor atau yang lainnya).. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri
dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas.
Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara sebelum masuk
ke kompresor. Bagian ini terdiri dari:
2. Compressor Section. Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow
compressor, berfungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air
section hingga bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat
menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan daya output
turbin yang besar. Aksial flow compressor terdiri dari dua bagian yaitu:
a. Compressor Rotor Assembly, Merupakan bagian dari kompresor aksial yang
berputar pada porosnya.
b. Compressor Stator. Merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri dari
:
Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara masuk
ke inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
Forward Compressor Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat empat
stage kompresor blade.
Aft Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat compressor blade
tingkat 5-10.
3. Discharge Casing merupakan bagian casing yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya udara yang telah dikompresi.
4. Turbin Section.
Tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi energi mekanik yang digunakan
sebagai penggerak compresor aksial dan perlengkapan lainnya.
5. Combustion Section
Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida kerja
yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Fungsi dari keseluruhan
sistem adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus turbin. Adapun bagian-
bagiannya :
a. Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran antara
udara yang telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.
b. Combustion Liners, terdapat didalam combustion chamber yang berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya pembakaran.
c. Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam
combustion liner
d. Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam
combustion chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar.
e. Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas
panas agar sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.
f. Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua combustion
chamber.
g. Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses
pembakaran terjadi
6. Exhaust Section
Bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran pembuangan gas panas sisa
yang keluar dari turbin gas. Exhaust section terdiri dari beberapa bagian yaitu :
a. Exhaust Frame Assembly
b. Exhaust Diffuser Assembly
Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust frame
assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan dibuang ke
atmosfir melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfir gas panas sisa tersebut
diukur dengan exhaust thermocouple dimana hasil pengukuran ini digunakan juga
untuk data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip. Pada exhaust area
terdapat 18 buah termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur kontrol dan 6 buah
untuk temperatur trip.
2. Siklus Stirling merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua
proses isotermis dapat balik (isotermal reversible) dengan volume tetap
(isovolum).
3. Siklus Brayton merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin gas,
sehingga saat ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh pembuat mesin
turbine atau manufacturer dalam analisa untuk up-grading performance.
Bahan bakar yang digunakan pada gas turbin umumnya berupa hidrokarbon bisa
berupa fasa liquid ataupun gas. Namun pada beberapa kasus, zat non hidrokarbon dapat
digunakan akan tetapi dibutuhkan modifikasi dari mesin turbin untuk mengatur
temperatur di combustion chamber dan komposisi kimia pada bahan bakar. Bahan bakar
yang umum digunakan :
Kekurangan :