Anda di halaman 1dari 3

1.

Perbandingan konseling di luar negeri dengan di indonesia

Di luar negeri pada abad 20 bimbingan konselor belum ada di sekolah-

sekolah, pada saat itu pekerjaan konselor masih ditangani oleh para guru di sekolah,

yang mana dalam pekerjaan tersebut itu seorang guru memberikan layanan informasi,

layanan bimbingan pribadi, social, karir dan akademik. Gerakan bimbingan konseling

di sekolah ini berkembang sebagai dampak dari revolusi industry, dan keragaman latar

belakang para siswa yang masuk ke sekolah-sekolah negeri.

Dalam layanan perkembangan bimbingan di Indonesia mempunyai perbedaan

dengan perkembangan bimbingan di Amerika, hal ini disebabkan karena, dalam

perkembangan di Amerika dimulai dari usaha perorangan dan pihak swasta, kemudian

berangsur-angsur menjadi usaha pemerintah. Sedangkan di Indonesia,

perkembangannya dimulai dari kegiatan-kegiatan di sekolah dan usaha-usaha

pemerintah.

Layanan bimbingan dan konseling di Indonesia sudah lama dibicarakan secara

terbuka sejak tahun 1962. Hal ini ditandai dengan adanya perubahan system

pendidikan di SMA, yaitu perubahan nama menjadi SMA Gaya Baru dan berubahnya

waktu penjurusan, yang awalnya di kelas I menjadi dikelas II. Program penjurusan ini

merupakan respon akan kebutuhan untuk menyalurkan para siswa ke jurusan yang

tepat bagi mereka secara perorangan.

2. Permasalahan dan kendala konseling dalam pelayanan kebidanan

Keberadaan profesi konselor di Indonesia memang sudah diakui secara

undang undang, tetapi hal itu tidak dibarengi dengan pengertahuan masyarakat

tentang profesi konselor. Di luar sana masih banyak orang yang kebingungan jika
ditanya tentang profesi konselor. Mereka bingung bukan karena sulit membedakan

sesuatu, tetapi lebih karena mereka tidak tahu apa itu konselor. Profesi yang mereka

tahu hanyalah dokter, guru, petani, dan lain lain. Hal ini mungkin disebabkan karena

masyarakat belum begitu merasakan manfaat dari adanya profesi konselor ini. Tentu

hal ini bisa sedikit dimaklumi karena profesi konselor muncul baru sekitar tahun

1960an. Tidak seperti profesi lain yang sudah ada sejak dulu sehingga masyarakat

lebih mengenal profesi yang lain tersebut. Namun jika kita melihat lebih dalam lagi,

40 tahun bukanlah waktu yang sedikit. Selama waktu itu seharusnya sekarang ini

konselor sudah menjadi suatu profesi yang diakui oleh pemerintah dan masyarakat.

Dengan kata lain, perkembangan profesi konselor di Indonesia terbilang lambat.

Permasalahan konseling yang terjadi di indonesia disebabkan oleh hambatan-

hambatan seperti hambatan pribadi yang berasal dari diri bidan sebagai konselor,

hambatan pribadi yang sering muncul seperti bidan kurang percaya diri , kurang

pengetahuan dan keterampilan serta ketidakmampuan dalam membentuk jejaring.

Selain itu ada juga hambatan seperti sikap seorang konselor dari cara dia

berinteraksi dengan klien dan pembawaan dia terhadap klien dan kurangnya

kepercayaan klien terhadap konselor sehingga permasalahan tersebut tidak dapat

diselesaikan dan konseling tidak berjalan dengan bener.

3. Saran perbaikan konseling dimasa yang akan datang

Sebaiknya seorang konselor bisa meyakinkan kliennya sehingga apa yang

dipermasalahkan tersbut bisa terselesaikan dan tidak ada pembatas antara

seorang konselor dengan klien.


peran pemerintah dan organisasi yang mewadahi profesi konselor (ABKIN)

harus berusaha keras agar profesi konselor bisa diakui secara menyeluruh di

Indonesia. Pemerintah harus lebih bisa melihat manfaat dari adanya profesi

konselor ini. Pemerintah juga harus bisa tegas dalam mengatur koridor

koridor profesi konselor dalam menjalankan tugasnya sehingga konselor

memiliki batasan batasan yang jelas kemana mereka harus bergerak. Jika

pemerintah sudah betul betul mengayomi profesi konselor ini, maka secara

tidak langsung itu akan berimbas kepada masyarakat dan secara otomatis

masyarakatpun akan mengetahui bahwa konselor adalah merupakan suatu

profesi.

Anda mungkin juga menyukai