Disusun Oleh :
Pembimbing :
dr. Herman P. L. Wungouw, Sp.Rad
dr. Elsye R. F. Thene, Sp.Rad
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 1
HALAMAN PENGESAHAN
Pembimbing Klinik
Ditetapkan di : Kupang
Tanggal : Januari 2017
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 3
tahun. Deteksi dini SOPT dengan uji faal paru pada pasien pasca TB berperan
untuk memperbaiki kualitas hidup pasien. (2)
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 4
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTIFIKASI PASIEN
II. ANAMNESA
Diambil dari : Alloanamnesa
Tanggal : 6 Januari 2016
a. Keluhan Utama
b. Keluhan tambahan
Batuk berlendir , kadang disertai darah segar serta nafsu makan yang menurun.
Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 7 bulan yang lalu dan memberat
3 hari sebelum masuk Rumah sakit. Sesak sering terjadi pada malam hari waktu
pasien beristirahat. Pasien juga batuk sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu. Batuk
berlendir putih, terkadang kuning bercampur darah. Hal ini dirasakan sangat
mengganggu dan menghalangi aktivitas sehari-hari. Pasien juga mengeluh berat
badan yang dirasakan menurun akibat dari nafsu makan pasien yang juga menurun
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 5
dan pasien juga sering merasa lemah pada seluruh tubuh. Pasien juga belum BAB
2 hari yang lalu. Demam(-). Mual muntah (-)
e. Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku sudah menjalani pengobatan OAT selama 6 bulan dan sudah
dinyatakan sembuh oleh dokter.
Pasien menyatakan tidak ada dalam keluarga yang pernah mengalami keadaan
seperti ini sebelumnya.
III. PEMERIKSAAN
a. PEMERIKSAAN FISIK
Nadi :82x.menit
Mulut : mukosa bibir lembab, papil lidah atrofi (-), hipertrofi gingiva (-
), perdarahan gusi (-)
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 6
Dada : bentuk simetris, sela iga tidak melebar, nyeri tekan(-),
Jantung
Paru depan
inspeksi : sela iga tidak melebar, paru kanan dan kiri simetris
Paru belakang
Abdomen
Inspeksi : datar
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 7
Perkusi : pekak
Palpasi : hepar tidak teraba, lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
b. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan thorax foto tanggal 6 Januari 2016
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 8
- pinggang jantung menghilang
Kesan :
1. cardiomegali
2. sesuai gambaran TB paru dengan gambaaran :
- fibroinfiltrat di suprahiler kanan
- fibrosis supra hiler kiri
IV. DIAGNOSIS KERJA
- SOPT
V. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad fungsionam : ad bonam
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 9
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Resume
A. ANAMNESIS:
Seorang laki-laki berusia 44 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang
juga disertai dengan batuk berlendir kadang disertai darah. Pasien juga
mengeluh adanya penurunan berat badan dan berkurangnya nafsu makan
sering merasa lemas. Pasien belum BAB sejak 2 hari yang lalu.
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Pada pemeriksaan radiologi foto polos thorax posisi PA didapatkan
cardiomegali dan infiltrat pada suprahiler kanan serta adanya fibrosis pada
suprahiller kiri.(3)
3.2 Diagnosis
Klinis
Kasus :sesak napas, batuk berdarah, berat badan terasa menurun, nafsu
makan berkurang.
1. Teori : pada kasus SOPT ditemukan gejala klinis seperti demam, sesak napas,
batuk Demam (subfebris, kadang-kadang 40 - 41 C, seperti demam influensa).
Batuk (kering, produktif, kadang-kadang hemoptoe (pecahnya pembuluh
darah). Sesak napas, jika infiltrasi sudah setengah bagian paru. Nyeri dada,
jika infiltrasi sudah ke pleura kadang ada kadang tidak. Riwayat TB (+) dan
Malaise. (1)
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 10
Penunjang
Kesan :
1. cardiomegali
2. sesuai gambaran TB paru dengan gambaaran :
- fibroinfiltrat di suprahiler kanan
- fibrosis supra hiler kiri
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 11
Gambaran radiologis pada emfisema yakni :
-hiperiflasi,
-hiperlusen,
-diafragma mendatar,
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 12
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI PARU
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 13
Jika dibentangkan luas permukaannya 90 m2. Banyaknya gelembung
paru-paru ini Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri
dari gelembung (gelembung hawa, alveoli). Gelembung alveoli ini terdiri dari
Apeks Pulmo Berbentuk bundar menonjol ke arah dasar yang melebar melewati
apartura torasis superior 2,5-4 cm di atas ujung iga pertama.
Basis Pulmo Pada paru-paru kanan, bagian yang berada di atas permukaan
cembung diafragma akan lebih menonjol ke atas daripada paru-paru bagian kiri,
maka basis paru kanan lebih kontak dari pada paru-paru kiri.
Insisura atau Pulmo
Dengan adanya fisura atau takik yang ada pada umumnya, paru-paru dapat
dibagi menjadi beberapa lobus. Letak insisura dan lobus dapat digunakan untuk
menentukan diagnosis.Pada paru-paru kiri terdapat insisura yaitu insisura obligus.
Insisura ini membagi paru-paru kiri atas menjadi dua lobus yaitu:
1. Lobus superior adalah bagian paru-paru yang terletak di atas dan sebagian di
depan insisura.
2. Lobus inferior adalah bagian paru-paru yang terletak di belakang dan di
bawah insisura.
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 14
B. DEFINISI
C. EPIDEMIOLOGI
D. PATOFISIOLOGI
Apabila tubuh terinfeksi M.Tuberculosis maka sistem imun host akan bekerja
melawan infeksi tersebut. Akibatnya M.TB akan melepaskan komponen toksik ke
dalam jaringan yang akan menginduksi hipersensitivitas seluler sehingga akan
meningkatkan respon terhadap antigen bakteri yang menimbulkan kerusakan
jaringan, nekrosis, dan penyebaran bakteri lebih lanjut. (6)
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 15
Magrofag aktif melepaskan IL-1 yang merangsang limfosit T. Limfosit T
melepaskan IL-2 yang selanjutnya merangsang limfosit T lain untuk bereplikasi,
matang, dan memberi respon lebih baik terhadap antigen. Limfosit T supresi (TS)
mengatur keseimbangan imunitas melalui peranan yang kompleks dan sirkuit
imunitas terganggu sehingga timbul alergi dan prognosis yang jelek.(6)
Sasaran oksidasi adalah protein jaringan ikat, sel epitel, sel endotel, dan anti
protease. Sel neutrofil melepas beberapa protease, yaitu; 1) elastase yang paling
kuat memecah elastin dan protein jaringan ikat lain sehingga sanggup
menghancurkan dinding alveoli. 2) catepsin G yang menyerupai elastase tetapi
potensinya lebih rendah dan dilepas bersama elastase. 3) kolagenase, cukp kuat
tetapi hanya bisa memecahkan kolagen tipe I, bila sendiri maka tidak dapt
mengakibatkan emfisema. 4) plasminogen aktivator urokinase dan tissue plasmin
activator yang merubah plasminogen jadi plasmin. Plasmin selian merusak fbrin
juga mengaktifkan proenzim elastase dan bekerja sama dengan elastase.(6)
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 16
E. DIAGNOSIS
Gejala dan tanda SOPT sangat bervariasi mulai dari tanpa gejala, gejala ringan
hingga gejala berat. Diagnosis ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan yang
terarah dan sistematis meliputi gambaran klinis (anamnesis dan pemeriksaan fisis)
dan pemeriksaan penunjang baik yang bersifat rutin maupun pemeriksaan
khusus.(3)
Anamnesis
o Riwayat TB sebelumnya
o Riwayat mengkonsumsi OAT sebelumnya
o Riwayat merokok atau bekas perokok dengan atau tanpa gejala
pernapasan
o Riwayat terpajan zat iritan yang bermakna di tempat kerja
o Riwayat penyakit TB pada keluarga
o Batuk berulang dengan atau tanpa dahak atau darah
o Sesak dengan atau tanpa bunyi mengi yang terjadi lama
o Demam
o Malaise
o Penurunan berat badan
o Penurunan nafsu makan
Pemeriksaan fisis
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 17
o Pelebaran sela iga
o Terlihat denyut vena jugularis dan edema tungkai (bila telah terjadi
gagal jantung)
Pemeriksaan penunjang :
1. Faal paru
Uji bronkodilator
Untuk menilai gagal napas kronik stabil, dan gagal napas akut pada gagal
napas kronik.
3. Radiologi(7)
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 18
Diagnosis Banding
F. TATALAKSANA
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 19
BAB V
KESIMPULAN
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 20
DAFTAR PUSTAKA
SMF/Bagian Radiologi RSUDProf. Dr. W. Z Johannes Kupang| Laporan Kasus SOPT Page 21