3 Jenis Penelitian:
√ bukan kerjasama
kerjasama nasional
kerjasama internasional
(lampirkan persetujuan etik dari negara tersebut)
4. Tipe Proposal
√ Baru
Lanjutan
Perubahan
Perbaikan
1
9. Kelengkapan Dokumen (beri tanda V yang ada)
. Lima rangkap Formulir Pengajuan Etik Penelitian Kesehatan Untuk
Survei/Epidemiologi dan Sosial-Budaya
Dua rangkap Surat pengantar dari institusi ditanda-tangani oleh peneliti
Satu rangkap Proposal Asli yang sudah disetujui oleh pembimbing atau kepala
instansi dengan judul dalam bahasa Indonesia & Inggris.
Lima rangkap Ringkasan Proposal Penelitian dengan lampiran-lampirannya.
Lampiran 1. Naskah penjelasan untuk mendapatkan persetujuan dari subjek penelitian
(Informasi untuk subyek)
Lampiran 2. Formulir Persetujuan setelah Penjelasan
Lampiran 3. Susunan tim peneliti beserta keahliannya
Lampiran 4. Biodata lengkap peneliti utama (termasuk pengalaman penelitian)
Lampiran 5. Persetujuan Atasan yang Berwewenang
Lampiran 6. Deskripsi Penelitian
Lampiran 7. Alat dan Bahan yang Dipakai pada Penelitian
Lampiran 8. Surat Perjanjian Kerjasama antara Peneliti, Sponsor dan Institusi Penelitian
(untuk penelitian kerjasama)
Lampiran 9. Ethical Clearance dari Instansi lain (bila ada)
Lampiran 10. Formulir: Kuisioner, permintaan pemeriksaan laboratorium/radiologi, hasil
pemeriksaan laboratorium/radiologi
Lampiran 11. Case Report Form
Lampiran 12. Adverse Even Report Form
Lampiran 13. Investigator’s brochure (Bila diperlukan)
Lampiran 14. Rincian anggaran dan sumber dana
Lampiran 15. Lain-lain, yang dianggap perlu.
2
d. Cara Penarikan sampel: 1). Probability :
acak sederhana
acak bertingkat
PPS
Klaster
√ quota Samples
chunk Samples
Volunteer samples
primer Sekunder
e. Jenis data √ √
f. Cara pengumpulan data
√ . wawancara
pemeriksaan fisik
√ penulusuran dokumen
3
d. Diberi √ Ya Tidak √
kompensasi barang uang tunai Asuransi
Peneliti akan menjelaskan secara lisan kepada setiap subjek penelitian mengenai keseluruhan dari
penelitian yang akan dilakukan. Cara mengajak subjek untuk berpartisipasi adalah dengan menjelaskan
masalah kesehatan saat ini sesuai dengan latar balakang dibuatnya penelitian ini dan membutuhkan
kesediaan individu tersebut untuk menjadi subyek dalam penelitian ini, peneliti juga akan menjabarkan
manfaat dari penelitian ini sehingga subjek yang mengikutsertakan diri dapat dengan sukarela dan
sepenuh hati mengikusertakan diri, mengingat pentingan penelitian ini untuk ilmu pengetahuan. Selain itu
peneliti menjabarkan beberapa keuntungan yang akan didapatkan subyek dengan mengikuti penelitian ini,
sehingga subjek dapat tertarik lalu dapat meluangkan waktu untuk mengikutsertakan dirinya.
13. Bila penelitian ini menggunakan orang sehat, jelaskan cara pemeriksaan kesehatannya.
Penelitian ini menggunakan ibu yang memiliki bayi meninggal di wilayah kerja Puskesmas Busalangga.
Bila menggunakan orang sakit , jelaskan cara mendiagnosis dan nama dokter yang
bertanggung jawab.
14. Jelaskan jenis intervensi yang dilakukan; (penyuluhan, mass treatment, pelatihan, dll)
Peneliti Utama
4
√ BARU
PERBAIKAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2012
5
RINGKASAN POPOSAL
Jenis Penelitian :
√ Riset
Pengajaran
Lain-lain
Jenis Proposal :
√ Baru
Perbaikan/Perubahan
Lanjutan
Bila Proyek perbaikan atau lanjutan, lampirkan persetujuan
sebelumnya .
Pembantu Peneliti :
6
3. Jelaskan dengan singkat tetapi lengkap tentang tujuan, hipotesis, manfaat yang
jelas dari penelitian ini:
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Berapa Besar Faktor Risiko Kematian Bayi
di Puskesmas Busalangga Kecamatan Rote Barat Laut Kabupaten Rote Ndao Tahun
2011 - 2013.
Tujuan Khusus :
1. Mengidentifikasi Seberapa Besar Hubungan Faktor Risiko dengan Kematian
Bayi di Puskesmas Busalangga Kecamatan Rote Barat Laut Kabupaten Rote
Ndao Tahun 2011 – 2013.
2. Menganalisis Faktor Risiko Kematian Bayi di Puskesmas Busalangga
Kecamatan Rote Barat Laut Kabupaten Rote Ndao Tahun 2011 – 2013.
Manfaat penelitian :
1. Bagi institusi pendidikan diharapkan dapat menambah bahan bacaan dan
dapat dijadikan sebagai data untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao diharapkan dapat menjadi
masukan dalam menyusun dan melaksanakan program kesehatan ibu dan
anak pada masa yang akan datang dalam rangka menurunkan angka bayi
dan anak.
3. Bagi peneliti dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam
meneliti.
4. Bagi Masyarakat diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat
tentang faktor risiko kematian bayi di daerah mereka, sehingga dapat
menghindari faktor risiko tersebut dan mengurangi AKB.
4. Jelaskan dengan singkat tetapi lengkap tentang latar belakang ilmiah dari penelitian
ini dan rencana penelitiannya. scientific background to the project and project plan.
AKI dan AKB di Indonesia sampai saat ini masih cukup tinggi, menurut Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) diperoleh AKI tahun 2007 sebesar 307 per 100.000
KH dan AKB sebesar 34 per 1.000 KH, jika dibandingkan dengan AKI tahun 2009
sebesar 228 per 100.000 KH dan AKB sebesar 25 per 1.000 KH. AKI dan AKB
tersebut sudah jauh menurun, namun masih jauh dari target Millenium Development
Goals (MDGs) 2015 yaitu AKI sebesar 102 per 100.000 KH dan AKB sebesar 23
KH, sehingga masih memerlukan kerja keras dari semua komponen untuk mencapai
target tersebut. Kabupaten Rote Ndao merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Nusa Tenggara Timur dengan AKI dan AKB yang cukup tinggi. Menurut Dinas
Kesehatan Kabupaten Rote Ndao, kematian bayi tertinggi pada tahun 2013 terdapat
pada wilayah kerja Puskesmas Busalangga Kecamatan Rote Barat Laut dengan
AKB 42 per 1000 KH. Menurut observasi penulis yang didapatkan dari data kepala
desa, ada beberapa kasus kematian bayi yang tidak terlaporkan karena persalinan
yang tidak dilakukan di fasilitas kesehatan. Kematian bayi di Puskesmas
Busalangga juga mengalami peningkatan dari tahun 2011 – 2013 yaitu tahun 2011
AKB 10 per 1000 KH dan tahun 2012 AKB 16 per 1000 KH.
5. Apakah metode yang digunakan pada penelitian ini bisa dilakukan dengan simulasi
komputer atau dilakukan pada binatang percobaan?
Ya Tidak
√
6. Jelaskan dengan ringkas semua prosedur yang anda gunakan pada subyek
penelitian:
7
a. Dengan menggunakan teknik total sampling sampel akan dipilih.
b. Sebelum menjadi sampel, subjek penelitian akan mendapat penjelasan
tentang gambaran penelitian, kemudian subjek akan mendapat surat bersedia
menjadi sampel penelitian yang akan di tanda tangani oleh sampel.
c. Setelah itu peneliti akan memberikan kuesioner kepada sampel yang akan
diisi oleh sampel.
d. Kuesioner yang diberikan adalah kuesioner tentang faktor resiko kematian
bayi yang diteliti.
e. Setelah itu peneliti akan mengumpulkan kuesioner untuk di nilai
7. Jelaskan kemungkinan bahaya, risiko atau effek samping pada subyek akibat
prosedur yang anda gunakan, serta kewaspadaan yang anda lakukan untuk
mencegah atau meminimalkan hal tersebut.
Penelitian ini tidak menimbulkan bahaya dan efek samping pada subyek. Risiko
menjadi subyek adalah subyek harus menyisihkan waktu mereka untuk mengisi
kuesioner. Peneliti meminimalakan risiko dengan penjelasan pada subyek
sebelumnya.
8. Jelaskan hal-hal yang tidak enak atau yang mengganggu subyek tapi harus
dilakukan oleh subyek sehubungan dengan prosedur penelitian ini.
Subjek yang memiliki jadwal cukup padat harus meluangkan waktu mereka untuk
mengisi kuesioner.
9. Tuliskan jumlah, jenis dan batasan usia subyek termasuk kontrol bila ada.
Jumlah subyek penelitian adalah 25 orang ibu yang memiliki bayi meninggal di
wilayah kerja Puskesmas Busalangga.
11. Apakah ada hubungan khusus antara subyek dengan orang yang merekrutnya?
Tidak ada.
12. Kreteria inklusi, ekslusi dan kreteria pengunduran diri (bila penelitian memerlukan
waktu panjang)?
Kriteria Inklusi :
a. Ibu yang memiliki bayi meninggal di wilayah kerja Puskesmas Busalangga
Kecamatan Rote Barat Laut Kabupaten Rote Ndao.
b. Bersedia mengikuti penelitian
Kriteria Eksklusi :
a. Telah pindah dari wilayah kerja Puskesmas Busalangga
b. Tidak bersedia mengikuti penelitian
c. Ibu telah meninggal dunia
8
1. Kertas 4 rim Rp. 35.000 Rp. 140.000
2. Tinta 4 buah Rp. 35.000 Rp. 140.000
3. Fotokopi proposal 400 Lbr Rp. 150 Rp. 60.000
4. Fotokopi kuisioner 100 Lbr Rp. 150 Rp. 15.000
5. Transportasi Rp. 600.000 Rp. 600.000
6. Fotokopi skripsi 200 Lbr Rp. 150 Rp. 30.000
7. Penjilidan 6 buah Rp. 5000 Rp. 30.000
8. Ballpoint 1 dos Rp. 30.000 Rp. 30.000
9. Kaji etik 1 kali Rp. 200.000 Rp. 200.000
15. Fasilitas apa yang anda sediakan untuk mengatasi bila terjadi adverse event
(bahaya/effek samping) akibat prosedur yang dilakukan?
Penelitian ini tidak menimbulkan bahaya atau efek samping.
16. Bagaimana anda menjaga kerahasiaan informasi, baik selama penelitian maupun
setelah penelitian selesai?
Saya akan menjaga informasi dengan selalu menyimpan semua dokumen subyek di
tempat yang tersembunyi. Data yang ada di alat elektronik (laptop, tablet) akan saya
beri kata sandi (password)
(b). Apakah pada penelitian ini digunakan tehnik DNA , toksin, mutagen, tetragon
atau karsinogen?
Ya √ Tidak
18. Apakah proposal ini dimintakan persetujuan etik dari lain-lain komite etik?
Ya √ Tidak
Bila Ya, ke komite etik mana saja:
19. Isu etik apakah yang mungkin terjadi pada pelaksanaan prosedur penelitian ini?
(sehubungan dengan jawaban anda pada No. 7 dan No. 15)
9
sudah dijelakan di No.7
20. Siapa yang akan memberikan penjelasan kepada subyek atau walinya?
Peneliti, dalam hal ini Nurmalinda Kurniasih Mappapa.
21. Apakah ada hubungan khusus antara orang yang memberikan penjelasan tersebut
atau salah satu dari peneliti dengan subyek?
Tidak ada.
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, telah membaca dan mengerti tentang peraturan-
peraturan terbaru mengenai percobaan yang dilakukan pada manusia dan penjelasan-
penjelasan tambahan tehadap peraturan tersebut. Saya menyadari tanggung jawab yang harus
saya pikul dalam menjalankan semua langkah-langkah (prosedur) penelitian saya, prinsip-
prinsip dan lain-lain hal yang ditentukan oleh Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas
10
Kedokteran Universitas Nusa Cendana, sehubungan dengan etika penelitian menggunakan
subyek manusia.
Kupang,
Peneliti utama,
Dengan ini saya ingin menjelaskan bahwa Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
menyebutkan tujuan dari pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat
11
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah
satu unsur kesejahteraan umum. Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Makin tinggi AKI
menunjukkan bahwa derajat kesehatan dapat dikategorikan buruk dan belum berhasil dalam
dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih
tingginya AKI dan AKB yang ada di Indonesia. AKI dan AKB di Indonesia merupakan yang
Kabupaten Rote Ndao merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara
Timur dengan AKI dan AKB yang cukup tinggi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti
“Analisis Faktor Risiko Kematian Bayi di Puskesmas Busalangga Kecamatan Rote Barat Laut
Kabupaten Rote Ndao Tahun 2011 - 2013”. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Berapa
Besar Faktor Risiko Kematian Bayi di Puskesmas Busalangga Kecamatan Rote Barat Laut
Responden yang secara sukarela bersedia untuk menjadi subyek penelitian dengan
Manfaat dari penelitian ini agar dapat mengurangi angka kematian bayi. Keuntungan
mengikuti penelitian ini adalah ibu juga dapat mengetahui lebih banyak lagi tentang factor
penelitian ini bersifat sukarela sehingga ibu berhak untuk menerima ataupun menolak dan
mengundurkan diri selama proses penelitian berlangsung. Apabila ibu bersedia untuk menjadi
responden dalam penelitian ini, ibu bisa menandatangani surat persetujuan bersedia untuk
menjadi subyek dalam penelitian ini. Atas kerjasama dan partisipasi ibu, peneliti mengucapkan
terima kasih.
12
Kupang, Juli 2014
Peneliti,
NIM.1108011020
Lampiran 2.
13
setelah mendengar/membaca dan mengerti penjelasan yang diberikan mengenai tujuan,
manfaat apa yang akan dilakukan pada penelitian ini, menyatakan setuju untuk ikut dalam
penelitian ini secara sukarela tanpa paksaan.
Saya tahu bahwa keikut sertaan saya ini bersifat sukarela tanpa paksaan, sehingga saya
bisa menolak ikut atau mengundurkan diri dari penelitian ini tanpa kehilangan hak saya untuk
mendapat pelayanan kesehatan. Juga saya berhak bertanya atau meminta penjelasan pada
peneliti bila masih ada hal yang belum jelas atau masih ada hal yang ingin saya ketahui
tentang penelitian ini.
Saya juga mengerti bahwa semua biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penelitian ini,
akan ditanggung oleh peneliti.
Saya percaya bahwa keamanan dan kerahasiaan data penelitian akan terjamin dan saya dengan
ini menyetujui semua data saya yang dihasilkan pada penelitian ini untuk disajikan dalam
bentuk lisan maupun tulisan.
Bila terjadi perbedaan pendapat dikemudian hari kami akan menyelesaikannya secara
kekeluargaan.
. . .
Saksi ........................................ ............................. .............................
1 . . .
Saksi ........................................ ............................. .............................
2 . . .
Lampiran 3
14
Lampiran 4
15
S2/ PPDS
Riwayat Pelatihan
NO. PELATIHAN INSTITUSI TEMPAT TAHUN
Riwayat pekerjaan
NO. INSTANSI TEMPAT KEDUDUKAN PERIODE
Pengalaman penelitian
NO. JUDUL PENELITIAN KEDUDUKAN DLM PENELITIAN
2. Latar Belakang
World Health Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 9 juta bayi setiap tahun
meninggal sebelum lahir atau pada minggu pertama kehidupannya (periode perinatal) dan
hampir semua kematian perinatal (Perinatal Mortality Rate) terjadi di negara berkembang.(1)
16
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) menyebutkan tujuan dari pembangunan kesehatan
adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum. Salah satu
indikator derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB). Makin tinggi AKI menunjukkan bahwa derajat kesehatan dapat
dikategorikan buruk dan belum berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.(2,3)
Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di
Indonesia. Hal ini dikarenakan masih tingginya AKI dan AKB yang ada di Indonesia. AKI dan
Nations) dengan jumlah kematian ibu tiap tahunnya mencapai 450 per 100.000 Kelahiran
Hidup (KH) yang jauh di atas angka kematian ibu di Filipina yang mencapai 170 per 100.000
AKI dan AKB di Indonesia sampai saat ini masih cukup tinggi, menurut Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) diperoleh AKI tahun 2007 sebesar 307 per 100.000 KH dan AKB
sebesar 34 per 1.000 KH, jika dibandingkan dengan AKI tahun 2009 sebesar 228 per 100.000
KH dan AKB sebesar 25 per 1.000 KH. AKI dan AKB tersebut sudah jauh menurun, namun
masih jauh dari target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yaitu AKI sebesar 102 per
100.000 KH dan AKB sebesar 23 KH, sehingga masih memerlukan kerja keras dari semua
AKB untuk tingkat provinsi, provinsi dengan AKB terendah adalah D. I. Yogyakarta sebesar 19
per 1000 KH, diikuti Aceh sebesar 25 per 1000 KH dan Kalimantan Timur dan Jawa Tengah
masing-masing sebesar 26 per 1000 KH, sedangkan AKB tertinggi terdapat di Provinsi
Sulawesi Barat sebesar 74 per 1000 KH, diikuti oleh Nusa Tenggara Barat sebesar 72 per 1000
17
KH, serta Sulawesi Tengah sebesar 60 per 1000 KH. Provinsi NTT berada pada urutan 6
Hasil Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas) 2004, AKB pada tahun 2004, Nasional
52 per 1.000 KH turun menjadi 34 per 1000 KH, sedangkan untuk Nusa Tenggara Timur
(NTT) dari 62 per 1000 kelahiran hidup turun menjadi 57 per 1000 KH. Walaupun angka ini
sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan AKB secara nasional yaitu 32 per 1.000 kelahiran
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di
Provinsi NTT, tetapi angka kematian ibu dan bayi tetap di atas rata-rata nasional, oleh karena
itu Pemerintah Provinsi NTT melakukan upaya-upaya luar biasa untuk menurunkan AKI dan
AKB melalui kebijakan Revolusi KIA. Revolusi KIA adalah salah satu bentuk upaya
percepatan penurunan kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir dengan cara-cara yang luar
biasa melalui persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai. Fasilitas pelayanan
kesehatan yang memadai yaitu fasilitas pelayanan kesehatan yang siap memberikan pelayanan
24 jam serta memenuhi standar dari aspek sumber daya manusia, peralatan, obat, bahan dan
Riskesdas tahun 2007 menunjukkan bahwa prosentase cakupan pelayanan bayi baru
lahir atau neonatal KN-1 (0 – 7 hari) adalah 42,3% dan KN-2 (8 – 28 hari) sebesar 34,4%.(8)
Secara garis besar faktor yang menjadi penyebab kematian ibu dan bayi dapat
dikategorikan dalam 3 (tiga) aspek, yaitu medis, manajemen pelayanan kesehatan dan sosial
budaya. Aspek medis seperti perdarahan, eklampsia (konvulsi dan koma, jarang koma saja,
yang terjadi pada wanita hamil atau dalam masa nifas dan disertai hipertensi, edema dan/ atau
proteinemia) dan infeksi, serta aspek kegagalan manajemen pelayanan antara lain penyaringan
kurang baik, peralatan kurang dan kurang baiknya pemantauan ibu dan bayi pada minggu
pertama persalinan, dianggap hal yang tidak sulit untuk ditanggulangi. Sedangkan aspek non
18
medis seperti status sosial ekonomi yang relatif rendah dan faktor sosial budaya yang kurang
Kematian bayi juga dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu endogen dan eksogen.
Kematian bayi endogen atau kematian neonatal disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa
anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi. Menurut Mochtar,
kematian bayi yang disebabkan dari kondisi bayinya sendiri yaitu bayi berat lahir rendah, bayi
prematur, kelainan kongenital, dan asfiksia. Sedangkan kematian bayi eksogen atau kematian
post neonatal disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.
(11)
Menurut Priyadi Nugraha Prabamurti, dkk dalam Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia
yang berjudul “Analisis Faktor Risiko Status Kematian Neonatal di Kecamatan Losari
Kabupaten Brebes Tahun 2006”, persentase ibu yang berumur < 20 tahun dan > 35 tahun pada
kelompok kasus (34,48%), lebih kecil dari persentase kelompok kontrol (65,52%). Persentase
ibu yang mempunyai paritas 0 dan ≥ 4 pada kelompok kasus (51,72%), lebih besar dari
persentase ibu yang mempunyai paritas 1 sampai 3 (48,28%). Persentase ibu yang
persalinannya ditolong oleh dukun pada kelompok kasus (18,97%), lebih kecil dari persentase
ibu yang persalinannya ditolong oleh medis (81,03%). Persentase bayi dengan berat bayi lahir
< 2500 gram (BBLR) pada kelompok kasus (25,86%), lebih kecil dari persentase bayi dengan
berat bayi lahir ≥ 2500 gram yang ada dikelompok kontrol (74,14%). Persentase bayi yang
mengalami asfiksia ada (39,66%), lebih kecil dari persentase bayi yang tidak asfiksia pada
kelompok kontrol (60,34%). Sebagian besar kasus kematian neonatal disebabkan karena
asfiksia (58,62%). Ada hubungan antara umur ibu, paritas, penolong persalinan, bayi berat lahir
Penelitian Arinta Kusuma Wandira dan Rachma Indawati pada tahun 2012 tentang
demografi ibu yang disertai pula kondisi ibu saat hamil memiliki risiko terhadap kematian bayi.
19
Selain itu, kebanyakan kematian bayi lahir dikarenakan prematur. Kelahiran prematur tersebut
karena aktivitas ibu yang berat saat hamil, nutrisi kurang, ibu mengkonsumsi obat, kandungan
lemah, hamil kembar dan informasi yang didapat saat pelayanan antenatal yang diberikan oleh
tenaga kesehatan (bidan dan dokter) tidak jelas dan kurang lengkap. Di sisi lain umur ibu,
paritas dan jarak juga berisiko untuk melahirkan bayi prematur. Ada keterkaitan antara
karakteristik ibu dengan pelayanan kesehatan antara lain umur yang berisiko masih tergolong
dominan, meskipun pemeriksaan antenatal secara rutin. Pemberi pelayanan kesehatan tidak
paham betul terhadap pasiennya, antara lain informasi yang didapat saat pelayanan antenatal
tidak jelas dan tidak lengkap. Di sisi lain terdapat hal-hal yang masih diabaikan diantaranya
pengetahuan ibu tentang kehamilan masih rendah, jarak jauh saat proses persalinan dan
transportasi terbatas.(11)
Penelitian lain dilakukan oleh Tri Arifah Ashani dan Abdur Rofi tahun 2007 tentang
“Kematian Bayi Menurut Karakteristik Demografi dan Sosial Ekonomi Rumah Tangga di
Propinsi Jawa Barat”. Hasil analisis menunjukkan karakteristik demografi yang berpengaruh
terhadap kematian bayi adalah usia/umur ibu, usia/umur kawin pertama dan kualitas
perumahan, sedangkan variabel kesehatan yang berpengaruh terhadap kematian bayi adalah
imunisasi PIN (Pekan Imunisasi Nasional) dan BCG (Bacille Calmette-Guerin).(13) Menurut
membuat banyak bayi tidak di imunisasi. Perlu adanya perhatian dari pelayan kesehatan untuk
Kabupaten Rote Ndao merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara
Timur dengan AKI dan AKB yang cukup tinggi. Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Rote
Ndao, kematian bayi tertinggi pada tahun 2013 terdapat pada wilayah kerja Puskesmas
Busalangga Kecamatan Rote Barat Laut dengan AKB 42 per 1000 KH. Menurut observasi
penulis yang didapatkan dari data kepala desa, ada beberapa kasus kematian bayi yang tidak
20
terlaporkan karena persalinan yang tidak dilakukan di fasilitas kesehatan. Kematian bayi di
Puskesmas Busalangga juga mengalami peningkatan dari tahun 2011 – 2013 yaitu tahun 2011
AKB 10 per 1000 KH dan tahun 2012 AKB 16 per 1000 KH.(14)
Sementara itu, belum ada penelitian lain yang menganalisis faktor risiko kematian bayi
di Kabupaten Rote Ndao. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti “Analisis Faktor
Risiko Kematian Bayi di Puskesmas Busalangga Kecamatan Rote Barat Laut Kabupaten Rote
3. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
Apakah Ada Hubungan Faktor Risiko dengan Kematian Bayi di Puskesmas Busalangga
Kecamatan Rote Barat Laut Kabupaten Rote Ndao Tahun 2011 – 2013?
4. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah menganalisis Faktor Risiko
Kematian Bayi di Puskesmas Busalangga Kecamatan Rote Barat Laut Kabupaten Rote Ndao
5. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui Berapa Besar Faktor Risiko Kematian Bayi di Puskesmas Busalangga
Kecamatan Rote Barat Laut Kabupaten Rote Ndao Tahun 2011 - 2013.
Tujuan Khusus :
- Mengidentifikasi Seberapa Besar Hubungan Faktor Risiko dengan Kematian Bayi
di Puskesmas Busalangga Kecamatan Rote Barat Laut Kabupaten Rote Ndao Tahun
2011 – 2013.
- Menganalisis Faktor Risiko Kematian Bayi di Puskesmas Busalangga Kecamatan
6. Manfaat Penelitian
21
1. Bagi institusi pendidikan diharapkan dapat menambah bahan bacaan dan dapat
menyusun dan melaksanakan program kesehatan ibu dan anak pada masa yang akan
risiko kematian bayi di daerah mereka, sehingga dapat menghindari faktor risiko
7. Kerangka Konsep
Kondisi ibu saat hamil: Status gizi dan
status anemia ibu saat hamil.
Sosial, budaya, jarak rumah ke pusat
pelayanan kesehatan
Faktor ibu
9. Definisi Operasional
22
dialami ibu kuesioner 1:1–2
2:≥3
Jarak kehamilan Jarak waktu kelahiran Wawancara, Nominal
antara anak yang kuesioner 1 : < 2 tahun
meninggal dengan anak 2 : ≥ 2 tahun
sebelumnya
Pendidikan ibu Pendidikan formal terakhir yang Wawancara, Nominal :
pernah dijalani ibu sampai saat kuesioner 1 : SMA/ Perguruan
persalinan terakhir tinggi
2 : Tidak sekolah/
TK/SD/ SMP
Pemberian ASI ASI yang diberikan setelah bayi Wawancara, Nominal
lahir sampai bayi meninggal kuesioner 1: Diberi ASI
tanpa campuran susu formula. 2 : Tidak diberi
Jika tidak diberikan ASI maka ASI atau diberi
bayi diberi susu formula (MP-ASI) MPASI
bahkan tidak sempat diberi ASI
Imunisasi dasar Imunisasi dasar lengkap yang harus Wawancara, Nominal
diberikan untuk bayi sampai umur kuesioner, 1 : Imunisasi
satu tahun, yaitu DPT, Campak, KMS anak lengkap
Hepatitis, BCG 2 : Imunisasi
Tidak lengkap
atau tidak imunisasi
BBLR Bayi baru lahir yang berat badan Wawancara, Nominal
lahirnya pada saat kelahiran kurang kuesioner, 1 : Bayi berat
dari 2500 gram (sampai dengan dokumen otopsi lahir normal
2499 gram) verbal 2 : BBLR
Bayi prematur Bayi dengan masa Wawancara, Nominal
kehamilan kurang 37 kuesioner, 1 : Lahir cukup
minggu (259 hari) dokumen bulan
otopsi verbal 2 : Lahir prematur
Asfiksia Suatu keadaan bayi baru lahir Wawancara, Nominal
yang gagal bernafas secara spontan kuesioner, 1 : Asfiksia
dan teratur segera setelah lahir dokumen 2 : Tidak
otopsi verbal Asfiksia
23
Kelainan Suatu kelainan yang sudah ada Wawancara, Nominal
kongenital sejak bayi lahir (yang dapat kuesioner 1 : Ada
disebabkan oleh faktor genetik 2 : Tidak Ada
maupun non-genetik)
Penolong Orang yang pertama kali Wawancara, Nominal
pertama memberikan pertolongan pada kuesioner 1 : Tenaga
persalinan saat ibu melahirkan Kesehatan
2 : Bukan Tenaga
Kesehatan
Pemeriksaan Adalah pemeriksaan yang dilakukan Wawancara, Nominal
antenatal pada ibu selama masa kehamilan kuesioner, 1 : Tidak Baik
sesuai dengan standar yang telah KMS ibu hamil 2 : Baik
ditetapkan. Pemeriksaan
antenatal disebut baik bila ibu hamil
memeriksakan kehamilannya minimal
4 kali dengan standar 5 T oleh tenaga
kesehatan. Sebaliknya bila salah satu
atau lebih tidak dilakukan maka
pemeriksaan antenatal disebut tidak baik
Jumlah Banyaknya penghasilan setiap bulan Wawancara, Nominal
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan keluarga kuesioner 1 : < UMR
keluarga inti yang diukur dengan satuan rupiah. 2 : ≥ UMR
UMR 2011 = 850.000 ; 2012 = 925.000
10. Jenis dan Rancangan Penelitian
24
Populasi : Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dari seluruh pasien bayi lahir mati di
puskesmas dengan besar sampel sebanyak 19 ibu yang memiliki bayi meninggal.
Menggunakan teknik sampling non probability yaitu berupa teknik sampling jenuh (total
sampling) yaitu teknik penentuan sampel di mana semua populasi digunakan sebagai sampel.
Kriteria Inklusi
a. Ibu yang memiliki bayi meninggal di wilayah kerja Puskesmas Busalangga Kecamatan
Memilih Masalah
14. Alur Penelitian
Studi Permasalahan
Merumuskan Masalah
Memilih Sampel
Informed Consent
Mengumpulkan Data
Analisis Data
Menarik Kesimpulan
25
Menyusun Laporan
15. Analisis Data
Identifikasi data
a. Data Primer
Data Primer diperoleh dengan melakukan wawancara terstruktur terhadap responden
dengan menggunakan kuesioner serta melalui observasi atau pengamatan, data yang
atau asosiasi antar dua variabel. Ada dua hal yang dibahas pada analisis korelasi yaitu besar
koefisien korelasi yang besarnya 0 – 1 (dan juga bisa bernilai negative) dan signifikansi untuk
(koefisien korelasi) serta arah korelasinya. Panduan lengkapnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 3.2 Interpretasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi, nilai p dan arah
korelasi
26
yang bermakna antara
dua variabel yang diuji
3. Arah Korelasi Positif (+) Searah, semakin besar
nilai suatu variabel,
semakin besar pula nilai
variabel lainnya
Negatif (-) Berlawanan arah,
semakin besar nilai suatu
variabel, semakin kecil
nilai variabel lainnya
16. Harus ada jaminan dari peneliti bahwa penelitian ini tidak mengganggu pelayanan
kesehatan rutin untuk subyek, tidak mengganggu norma dan adat istiadat setempat,
Saya menjamin bahwa penelitian ini tidak mengganggu pelayanan kesehatan rutin
untuk subyek, tidak mengganggu norma dan adat istiadat setempat, tidak menimbulkan
kerugian, stigmasi dari subyek. Tidak mengganggu pelayanan kesehatan rutin karena
intervensi penelitian ini dilakukan saat pasien setelah mandi. Tidak akan mengganggu
norma dan adat istiadat setempat karena tidak menimbulkan urusan adat di dalamnya.
Hasil akan dirahasiakan dari umum, kecuali bagi subyek penelitian yang bersangkutan.
17. Ada atau tidaknya hubungan antara peneliti dan subyek. Bila ada harus ada surat
Tidak ada hubungan khusus, sebatas antara peneliti dan subyek penelitian.
Informasi mengenai penelitian ini akan diberikan secara perkelompok, namun jika
dalam proses ada hambatan atau kurangnya pemahaman subyek mengenai penelitian ini
Peneliti harus menjamin penelitian ini tidak melanggar salah satu atau lebih dari
27
Pelanggaran Azas menghormati hak subyek penelitian, misalnya pemaksaan
subyek ikut penelitian atau disogok/ diancam ikut penelitian, ada jaminan
Dalam penelitian ini, peneliti menghormati hak subyek penelitian, tidak akan
sukarela. Subyek dapat mengundurkan diri bila tidak bersedia untuk menjadi
sebelumnya telah dijelaskan secara lisan dan tulisan oleh peneliti. Peneliti pun
Penelitian ini akan sangat menguntungkan bagi subyek, masyarakat serta ilmu
yang dibutuhkan.
penjelasan terlebih dahulu bagi pasien mengenai dampak, cara dan manfaatnya
bagi subyek. Penelitian ini tidak akan memberikan dampak yang merugikan
karena tidak menimbulkan efek samping yang berat dan membahayakan. Bila
pada saat penelitian terjadi efek samping yang mengganggu subyek penelitian,
Pelanggaran Azas Keadilan terjadi bila subyek penelitian tidak dibebaskan dari
28
prosedur penelitian. Bila terjadi komplikasi akibat prosedur penelitian, maka
Dalam penelitian ini, semua biaya ditanggung peneliti dan tidak akan merugikan
subyek secara ekonomi. Bila terjadi komplikasi akibat tindakan peneliti maka
seluruh biaya pengobatan dan perawatan subyek akan ditanggung oleh peneliti.
29
Lampiran 9. Jadwal Rencana Penelitian
penelitian
Seminar
proposal
Persiapan
penelitian
Pengumpulan
data
Pengelolaan
data
Seminar hasil
penelitian
Persiapan
ujian skripsi
Ujian skripsi
KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEMATIAN BAYI DI PUSKESMAS BUSALANGGA
KECAMATAN ROTE BARAT LAUT KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2013
30
PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat:
Telah diberikan informasi tentang penelitian yang akan dilakukan dan menyatakan bersedia
menjadi responden dalam penelitian skripsi “Analisis Faktor Risiko Kematian Bayi di
Puskesmas Busalangga Kecamatan Rote Barat Laut Kabupaten Rote Ndao Tahun 2013”.
Dengan ketentuan apabila ada hal-hal yang tidak berkenan pada saya, maka saya berhak
mengajukan pengunduran diri dari kegiatan penelitian ini.
KUESIONER
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEMATIAN BAYI
DI PUSKESMAS BUSALANGGA KECAMATAN ROTE BARAT LAUT KABUPATEN
ROTE NDAO
TAHUN 2013
I. Petunjuk Pengumpulan Data
1. Memberi salam sebelum masuk ke tempat tinggal responden
2. Memperkenalkan diri dan memberitahukan maksud dan tujuan penelitian ini
kepada responden
3. Meminta kesediaan responden menjadi sampel dalam penelitian ini
4. Melakukan wawancara sesuai dengan kuesioner
5. Apabila saat wawancara terdapat jawaban tambahan dari responden agar
dicatat
6. Setelah wawancara selesai, ucapkan terima kasih kepada responden
II. Identitas Pewawancara
Nama :
Pekerjaan :
31
Nomor HP :
Tanggal wawancara :
III. Alamat Responden
Jalan :
RT/RW :
Kelurahan :
Kecamatan :
Nomor Telepon/HP :
32
1. Apakah bayi ibu diberi ASI dari saat bayi lahir hingga meninggal tanpa campuran
susu formula?
1 : Diberi ASI
2 : Tidak diberi asi/ diberi MP-ASI
2. Apakah bayi pernah mendapat imunisasi DPT, campak, hepatitis, dan BCG?
1 : Imunisasi lengkap
2 : Imunisasi tidak lengkap/tidak imunisasi
VI. Kondisi Bayi
1. Apakah bayi ibu ketika lahir kecil atau berat badan kurang dari 2500 gram?
1 : Tidak 2 : Ya
2. Apakah bayi ibu lahir premature (16- 37 minggu masa hamil dengan berat lahir
< 2500 gram)?
1. Lahir cukup bulan
2. Lahir premature
3. Apakah bayi ibu mengalami sesak nafas spontan segera setelah lahir?
1 : Ya 2: Tidak
4. Apakah bayi ibu menderita kelainan bawaan saat lahir?
1. Ya 2 : tidak
VII. Pemberi Pelayanan Kesehatan
1. Siapa saja yang menolong ibu ketika melahirkan bayi tersebut?
1 : Tenaga Kesehatan
2 : Bukan tenaga kesehatan
2. Pada saat ibu hamil, pernahkan ibu memeriksakan kehamilan?
1 : Pernah 2 : Tidak pernah
3. Jika pernah, berapa kali ibu memeriksakan kehamilan ibu saat mengandung bayi
tersebut?
1 : 4 kali
2: < 4 kali
4. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan petugas kesehatan saat ibu memeriksa
kehamilan ibu?
Menimbang berat badan 1. Ya 2. Tidak
Mengukur tekanan darah 1. Ya 2. Tidak
Memeriksa perut (TFU) 1. Ya 2. Tidak
Menyuntik TT 1. Ya 2. Tidak
Memberi tablet tambah darah 1. Ya 2. Tidak
5. Berapa jarak rumah ibu dengan puskesmas/ pusat pelayanan kesehatan?
……………………………………………………………………………...
33
Lampiran 11. Case Report Form
3. Permintaan persetujuan sebagai subyek penelitian, mengisi informed consent dan data
umum
34
Lampiran 12 :Adverse Event Report Form
35
Lampiran 13. Rincian anggaran dan sumber dana
36
Lampiran 14 : Surat Pernyataan
SURAT PERNYATAAN
Menyatakan bahwa belum pernah/tidak sedang melakukan penelitian dengan judul yang telah
tertera di atas.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, dan apabila dikemudian hari
surat pernyataan ini tidak benar, maka saya bertanggung jawab dan bersedia menerima sanksi
sesuai ketentuan yang berlaku.
37