Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 i
mengarahkan pencapaian kinerja yang diemban oleh Direktorat Jenderal
Hortikultura di Tahun Anggaran 2013.
ii Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
DAFTAR ISI
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 iii
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 v
PETUNJUK UMUM
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU
PRODUK HORTIKULTURA BERKELANJUTAN TAHUN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan sub sektor hortikultura merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari upaya; 1) Pelestarian lingkungan penciptaan lingkungan
asri, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan, 2)
Menarik investasi skala kecil dan menengah, 3) Pengendalian inflasi dan
stabilisasi harga komoditas strategis (cabai merah dan bawang merah),
4) Pelestarian dan pengembangan identitas nasional (anggrek, jamu,
dll), 5) Peningkatan ketahanan pangan melalui penyediaan karbohidrat
alternatif, dan 6) Menunjang pengembangan sektor pariwisata.
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 1
ini telah mampu memasok kebutuhan konsumen dalam negeri melalui
pasar tradisional dan pasar modern serta pasar luar negeri.
2 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
Komoditas cabai dan bawang merah telah secara nyata berkontribusi
pada terjadinya inflasi nasional, oleh karena itu komoditas tersebut
menjadi komoditas utama yang mendapat perhatian bagi pemerintah
(pusat) dalam usahanya melakukan stabilisasi harga melalui peningkatan
produksi dan perbaikan mutu produk. Sedangkan komoditas unggulan
nasional yang diperuntukan bagi peningkatan daya saing dan mutu
produk, diantaranya adalah mangga, salak dan jeruk akan dilakukan
melalui proyek percontohan (pilot project) pengembangan kawasan
terpadu.
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 3
Induk Pembangunan Pertanian Jangka Panjang (SIPP), pengembangan
kawasan, cluster yang kesemuanya bemuara pada peningkatan produksi
dan mutu produk hortikultura.
4 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
2. Meningkatkan pemahaman bagi para pelaksana kegiatan dalam
menyusun kegiatan dan anggaran berbasis kinerja.
3. Meningkatkan koordinasi dan keterpaduan pelaksanaan program
dan kegiatan pengembangan hortikultura .
4. Meningkatkan efisiensi, efektivitas, ketertiban dan transparansi serta
tanggung jawab bagi pelaksana kegiatan sehingga memudahkan
pelaporan dan evaluasi kinerja pelaksanaan pengembangan sub
sektor hortikultura.
Sasaran yang ingin dicapai dari buku Petunjuk Umum Peningkatan
Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Tahun 2013 adalah:
1. Terlaksananya kegiatan pembangunan sub sektor hortikultura
sebagai implementasi dari Program Pembangunan Hortikultura.
2. Meningkatnya koordinasi dan keterpaduan perencanaan serta
pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan sub sektor
hortikultura, baik antar sub sektor maupun antar pusat dan daerah.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup substansi Petunjuk Umum Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Tahun Anggaran 2013
meliputi:
1. Sasaran, Program, Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sub
Sektor Hortikultura Tahun 2013
2. Kegiatan Pengembangan Sub Sektor Hortikultura Tahun Anggaran 2013
3. Struktur Pengelolaan Anggaran Direktorat Jenderal Hortikultura
Tahun 2013
4. Sistem Pelaporan Keuangan dan Perlengkapan
5. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Kinerja
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 5
BAB II
SASARAN, PROGRAM, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN SUB SEKTOR HORTIKULTURA
TAHUN ANGGARAN 2013
A. Sasaran
Peran pemerintah pusat maupun daerah sangat menentukan dalam
pengembangan dan penyelenggaran agribisni hortikultura. Ke depan
peran pemerintah lebih fokus sebagai fasilitator dan dinamisator, dan
lebih mendorong peranan swasta dan masyarakat. Sinergi pemerintah
dan swasta serta masyarakat akan menghasilkan kinerja berupa
peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk hortikultura di
dalam negeri yang aman konsumsi, berdaya saing dan berkelanjutan
yang pada gilirannya, melalui sinergi seluruh jajaran pemerintah, akan
dicapai tingkat pendapatan yang semakin hari semakin baik, sehingga
tingkat kesejahteraan masyarakat juga semakin baik.
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 7
3. Meningkatnya luas areal, perbaikan pengelolaan lahan usaha dan
penanganan pascapanen sayuran dan tanaman obat.
4. Berkembangnya sistem perbenihan hortikultura dalam mendukung
pengembangan kawasan hortikultura.
5. Terkelolanya serangan OPT dalam pengamanan produksi
hortikultura dan terpenuhinya persyaratan teknis yang terkait
dengan perlindungan tanaman dalam mendukung ekspor
hortikultura.
6. Meningkatnya kapasitas manajemen administrasi, sumberdaya
manusia, sarana dan prasarana anggaran serta piranti lunak
organisasi pengembangan produksi hortikultura.
Secara rinci target produksi dan kinerja pengembangan hortikultura
disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2.
KOMODITAS PRODUKSI
a. Buah
1) Jeruk (ton) 2.244.162
2) Mangga (ton) 2.467.440
3) Manggis (ton) 107.409
4) Durian (ton) 803.935
5) Pisang (ton) 6.714.930
6) Buah Pohon dan Perdu lainnya (ton) 3.888.023
7) Buah Semusim dan Merambat (ton) 799.576
8) Buah Terna lainnya (ton) 2.566.425
b. Sayuran
1) Cabai (ton) 1.473.300
2) Bawang Merah (ton) 1.161.300
8 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
3) Kentang (ton) 1.167.600
4) Jamur (ton) 70.300
5) Sayuran Umbi lainnya (ton) 523.400
6) Sayuran Daun (ton) 3.420.900
7) Sayuran Buah lainnya (ton) 4.270.800
Total Sayuran (ton) 12.087.600
c. Tanaman Obat
1) Temulawak (ton) 30.218
2) Tanaman Obat Rimpang lainnya (ton) 367.636
3) Tanaman Obat Non Rimpang (ton) 76.946
Total Tanaman Obat (ton) 474.800
d. Tanaman Florikultura
1) Anggrek (Tangkai) 15.419.999
2) Krisan (Tangkai) 209.956.535
3) Tan. Hias Bunga dan Daun lainnya 224.321.553
(tangkai)
4) Tan. Pot dan Tan. Taman (pohon) 16.317.374
5) Tan. Bunga Tabur (melati) (kg) 25.209.799
Target
No Kegiatan/Indikator
2013
I. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk
Tanaman Buah Berkelanjutan
A. Kawasan Tanaman Buah (Ha) 6.172
B. Registrasi Kebun Tanaman Buah (Kebun) 870
C. Fasilitas Pengelolaan Pascapanen Tanaman Buah (unit) 55.780
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 9
Target
No Kegiatan/Indikator
2013
II. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk
Florikultura Berkelanjutan
A. Kawasan Tanaman Florikultura (M2) 453.600
B. Registrasi Lahan Usaha Tanaman Florikultura (Lahan Usaha) 30
C. Fasilitas Pengelolaan pascapanen Tanaman Florikultura (unit) 383
*) Keterangan : Data Rencana Strategis Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2013 dan
Rekapitulasi RKAKL Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2013.
10 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
B. Program Pengembangan Hortikultura
Direktorat Jenderal Hortikultura mempunyai satu program yaitu
“ Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Tanaman
Hortikultura Berkelanjutan”
C. Strategi
1. Pengembangan Kawasan/Penataan Kebun
Pengembangan agribisnis hortikultura memerlukan keterkaitan
antara semua pemangku kepentingan dalam zone produksi agar
proses budidaya dan pascapanen di basis-basis produksi komditas
hortikultura dapat berlangsung dengan baik.
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 11
dan disatukan oleh fasilitas infrastruktur ekonomi yang sama dalam
membentuk kawasan yang berisi berbagai kegiatan usaha mulai
dari penyediaan sarana produksi, budidaya, penanganan dan
pengolahan pascapanaen dan pemasaran serta berbagai kegiatan
pendukung lainnya.
12 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
tingkatan pemerintah secara lebih proposional, (4) Mendorong
sinergi dari berbagai sumberdaya, dan (5) memberikan insentif
bagi para pelaksana di kabupaten, (6) mempercepat pertumbuhan
pendapatan, penyerapan tenaga kerja dan tumbuhnya sektor-
sektor usaha terkait (Backward and forward linkages).
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 13
kelompok tani untuk memiliki sikap mental yang bertanggung
jawab terhadap kesehatan dan keamanan diri dan lingkungan,
(7) Meningkatkan peluang penerimaan oleh pasar internasional,
(8) Memberi jaminan keamanan terhadap konsumen, sedangkan
sasaran yang akan dicapai adalah terwujudnya keamanan pangan,
produktivitas tinggi, jaminan mutu, usaha agribisnis hortikultura
berkelanjutan dan peningkatan daya saing.
14 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
5. Penguatan Kelembagaan Hortikultura
Kelembagaan usaha sangat penting untuk meningkatkan posisi
tawar petani dan daya saing rantai pasok. Untuk itu perlu dibangun
kelembagaan yang mampu memperkuat kerjasama antara
kelompok tani/Gapoktan/Asosiasi ataupun kerjasama antar
pedagang. Integrasi vertikal merupakan kerjasama antara pelaku
usaha dalam segmen yang berbeda, yaitu antara kelompok tani
dengan pedagang, termasuk di dalamnya kerjasama tri-partite
antara kelompok tani, pedagang dan asosiasi.
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 15
untuk memperpanjang kesegaran dan menekan tingkat kehilangan
hasil yang dilaksanakan melalui pemanfaatan sarana dan teknologi
yang baik.
D. Arah Kebijakan
Arah kebijakan pengembangan hortikultura mengacu pada arah
kebijakan pengembangan pertanian yang diselaraskan dengan tugas
pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Hortikultura. Adapun arah kebijakan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk hortikultura
untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri (konsumsi, industri
dan substitusi impor) dan meningkatkan ekspor melalui penerapan
GAP/SOP, penerapan PHT, GHP, perbaikan kebun, penerapan
teknologi maju, penggunaan benih bermutu varietas unggul.
16 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk hortikultura melalui
perbaikan dan pengembangan infrastruktur serta sarana
budidaya dan pascapanen hortikultura.
3. Penguatan kelembagaan perbenihan hortikultura melalui
revitalisasi Balai Benih, penguatan kelembagaan penangkar,
penataan Blok Fondasi (BF) dan Blok Pengganda Mata Tempel
(BPMT), meningkatkan kapasitas kelembagaan pengawasan
dan sertifikasi benih hortikultura
4. Peningkatan peran swasta dalam membangun industri
perbenihan
5. Pemberdayaan petani/pelaku usaha hortikultura melalui
bantuan sarana, sekolah lapang, magang, studi banding dan
pendampingan.
6. Penguatan akses petani/pelaku usaha hortikultura terhadap
teknologi maju antara lain kultur jaringan, rekayasa genetik,
somatik embrio genetik, nano teknologi dan teknologi
pascapanen serta pengolahan hasil;
7. Penguatan akses petani/pelaku usaha hortikultura terhadap
pasar modern, pasar ekspor melalui pembenahan manajemen
rantai pasokan, pembenahan rantai pendingin, kemitraan usaha.
8. Penguatan akses petani/pelaku usaha hortikultura terhadap
permodalan bunga rendah seperti PKBL/CSR, Skim kredit
bersubsidi (KKPE), skim kredit penjaminan (KUR) serta bantuan
sosial seperti PUAP, LM3, PMD.
9. Mendorong investasi hortikultura melalui fasilitasi investasi
terpadu, promosi baik di dalam maupun di luar negeri dan
dukungan iklim usaha yang kondusif melalui pengembangan
dan penyempurnaan regulasi.
10. Pengembangan dan pengutuhan kawasan hortikultura yang
direncanakan dan dikembangkan secara terintegrasi dengan
instansi terkait.
11. Promosi dan kampanye meningkatkan konsumsi buah dan
sayur dalam rangka mendukung diversifikasi pangan serta
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 17
mendorong upaya pencapaian standar konsumsi perkapita
yang ditetapkan oleh FAO.
12. Peningkatan keseimbangan ekosistem dan pengendalian hama
penyakit tumbuhan secara terpadu melalui pengembangan
SLPHT, pengembangan agen hayati, mitigasi dampak
perubahan iklim.
13. Peningkatan perlindungan dan pendayagunaan plasma-nutfah
nasional melalui konservasi, domestikasi dan komersialisasi.
Penanganan pascapanen yang berbasis kelompok tani, pelaku
usaha dan industri untuk meningkatkan nilai tambah dan daya
saing.
14. Berperan aktif dalam meningkatkan daya saing produk
hortikultura di pasar internasional melalui pemenuhan
persyaratan perdagangan dan peningkatan mutu produk dan
mendorong perlindungan tarif dan non tarif perdagangan
internasional.
15. Peningkatan promosi citra petani dan pertanian guna
menumbuhkan minat generasi muda menjadi wirausahawan
agribisnis hortikultura.
16. Pengembangan kelembagaan yang dapat membantu petani/
pelaku usaha dalam mengakselerasi pertumbuhan agribisnis
hortikultura.
17. Peningkatan dan penerapan manajemen pembangunan
pertanian yang akuntabel, tranparansi, disiplin anggaran, efisien
dan efektif, pencapaian indikator kinerja secara optimal.
E. Langkah Operasional
Beberapa langkah operasional untuk pengembangan hortikultura yang
dilaksanakan adalah :
a. Pengembangan kawasan perkotaan, untuk lebih mendekatkan
lokasi pengembangan (seperti kawasan kota/pekarangan)
hortikultura dengan konsumen.
18 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
b. Kerjasama petani dengan swasta untuk percepatan perluasan areal
tanaman semusim (melon, semangka) untuk memenuhi permintaan
ekspor.
c. Pengembangan kawasan sentra, dengan membentuk skala luasan
ekonomis minimal 50 ha per kabupaten, terutama komoditas sayuran
(bawang merah, cabai) dan buah-buahan (manggis, jeruk, durian,
alpukat, dll), terutama di agroekosistem yang memungkinkan untuk
produksi di masa off season.
d. Peningkatan investasi swasta, melalui ekspansi usaha (HGU) dan
kemitraan petani baik dengan swasta maupun BUMN.
e. Perbaikan mutu produk, antara lain melalui penerapan GAP serta
GHP, penerapan teknologi budidaya ramah lingkungan, fasilitasi
sarana panen dan pascapanen.
f. Penguatan sistem perbenihan melalui peningkatan produksi/
ketersediaan benih yang murah, tepat waktu dan mudah dijangkau
petani serta peningkatan kapasitas kelembagaan (BPSB dan BBH).
g. Penguatan sistem perlindungan tanaman, melalui pengembangan
penerapan PHT, antara lain dengan memperkuat surveillance
dengan dukungan teknologi informasi, pengembangan agroklinik,
fasilitasi sarana lab.
h. Penguatan kelembagaan, antara lain melalui perbaikan manajemen
kelembagaan petani (gapoktan, asosiasi, koperasi) dan pemberdayaan.
i. Fasilitasi kemitraan dengan eksportir, pemasok pasar modern dan
industri pengolahan.
j. Akselerasi akses pembiayaan melalui kredit khusus (KKPE, KUR) dan
meningkatkan peran swasta untuk investasi hortikultura.
k. Fasilitasi bantuan peralatan pascapanen dan penataan rantai
distribusi berupa peralatan pascapanen (rak kemasan, alat petik,
mobile cooling box, gerobak, copper).
l. Pengaturan pola produksi terutama sayuran utama (cabai dan
bawang merah). Pemasyarakatan produk hortikultura nasional
melalui media cetak dan elektronik, pameran dan gerakan konsumsi
buah dan sayur.
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 19
m. Fasilitasi bantuan untuk pengembangan kawasan berupa benih,
pupuk, pestisida, mulsa, plastik UV, shading net.
n. Fasilitasi bantuan sarana budidaya berupa rumah lindung yang
dilengkapi dengan sarana irigasi dan atau rak tanaman dan atau
sarana pencahayaan, atau sarana irigasi seperti pompa air, selang,
bak penampungan, toer air.
o. Fasilitasi bantuan packing house/ bangsal pasca panen dilengkapi
dengan sarana grading.
20 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
BAB III
KEGIATAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
TAHUN ANGGARAN 2013
Indikator output dari kegiatan ini adalah: 1) Kawasan tanaman buah (ha),
2) Registrasi kebun tanaman buah, 3) Fasilitas pengelolaan pascapanen
tanaman buah. Rincian kegiatan ini diuraikan dalam Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Kegiatan Peningktan Produksi, Produktivitas dan Mutu
Produk Tanaman Buah Berkelanjutan.
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 21
Sasaran kegiatan adalah : meningkatnya luas areal, perbaikan pengelolaan
lahan usaha dan penanganan pascapanen tanaman florikultura.
Indikator output dari kegiatan ini adalah: 1). Kawasan tanaman sayuran,
2). Kawasan tanaman obat , 3) Registrasi lahan usaha tanaman sayuran
dan obat, 4) Fasilitas pengelolaan pascapanen sayuran dan tanaman
obat. Rincian kegiatan ini diuraikan dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Kegiatan Peningktan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman
Sayuran dan Tanaman Obat Berkelanjutan.
22 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
Sasaran kegiatan adalah : berkembangnya sistem perbenihan hortikultura
dalam mendukung pengembangan kawasan hortikultura.
Indikator output dari kegiatan ini adalah: 1). Fasilitas pengelolaan OPT,
2). Rekomendasi dampak perubahan iklim, 3). Lembaga perlindungan
tanaman hortikultura, 4). Draft pest list persyaratan teknis SPS, 5) SLPHT.
Rincian kegiatan ini diuraikan dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Kegiatan Pengembangan SIstem Perlindungan Tanaman Hortikultura.
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 23
Lembaga Mandiri dan Mengakar di Masyarakat (LM3) dan pemberdayaan
konsorsium hortikultura.
Indikator output dari kegiatan ini adalah: 1). Pelayanan manajemen 2).
Laporan Kinerja, 3). Dokumen Manajemen, 4). Lembaga Pengembangan
Hortikultura: Lembaga Mandiri dan Mengakar di Masyarakat (LM3),
Penggerak Membangun Desa (PMD). Rincian kegiatan ini diuraikan dalam
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis
Lainnya Pada Direktorat jenderal Hortikultura.
24 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
BAB IV
STRUKTUR PENGELOLAAN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL
HORTIKULURA TAHUN 2013
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 25
26 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
BAB V
SISTEM PELAPORAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 27
mendapatkan alokasi dana Dekonsentrasi maupun Tugas Pembantuan kepada
Kementerian Negara/Lembaga untuk ditetapkan sebagai Kuasa Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Barang. SKPD mempertanggungjawabkan
pelaksanaan dana Dekonsentrasi kepada Kementerian Negara/Lembaga
melalui Gubernur.
28 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas UAPPA/B-W maka
ditetapkan organisasi dan tata kerja yang dalam pelaksanaan kegiatan
laporan keuangan tersebut menerima dari seluruh dana dari bagian
anggaran (BA) 018 (Kementerian Pertanian), BA 999 (Belanja Lain-lain)
4b 3
1a BA
-
Data UAPPA -W 5
4 KANWIL
UAPPB -W UAPPA -W
Ditjen
PBN
BA -
62,6
4a 9 5a
13
Dit.PA LRA, LAK
neraca
6
UAPPB -EI UAPPA -E1
Neraca
dan
LRA 8
6a BA -62,69 7 14
15
LRA dan Neraca
11
9
UAPB UAPA DITJEN PBN
10 ( Dit . IA )
APPL CENTER
DB CENTER
9a BA -62,69
12
Keterangan :
: arus data laporan (termasuk dana Dekosentrasi dan dana Tugas Pembantuan)
: Program
Petunjuk Umum arus LPJ APPProduksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
Peningkatan 29
: rekonsiliasi data
Keterangan :
: arus data laporan (termasuk dana Dekosentrasi dan dana
Tugas Pembantuan)
: rekonsiliasi data
30 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
BAB VI
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN KINERJA
BAPPENAS Nasional
Kementerian Sektor/program
Pertanian
Sub-sektor/Sub-
Unit Eselon I program
Kegiatan Program/kegiatan
(Provinsi)
Kegiatan Program/Kegiatan
(Kabupaten/Kota)
Sub-sektor/Sub-
Unit Eselon I program
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
18
32 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
Unit Eselon I Sub-sektor/Sub-program (tgl 15
bln berikutnya)
Kompilasi Kegiatan Dana TP (tgl
10 bln berikutnya)
Gambar 3. Hierarki
Gambardan Jadwaldan
3. Hierarki Penyampaian LaporanLaporan
Jadwal Penyampaian
34 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
tanggal 5 (lima) bulan berikutnya setelah berakhirnya bulan yang
bersangkutan.
3. Kepala unit kerja pusat (Eselon II dan unit kerja pusat di daerah)
berdasarkan SP2D menyusun dan menyampaikan laporan kinerja
pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian dalam rangka
pelaksanaan pengelolaan APBN dan kegiatan di daerah sesuai tugas dan
fungsi binaan masing-masing kepada Eselon I dengan menggunakan
formulir A sebagaimana yang terdapat pada lampiran PP RI. No. 39 tahun
2006 yang telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan menggunakan
aplikasi software Simonev, dan menyampaikan copy file data. Laporan
disusun setiap bulan dan disampaikan paling lambat tanggal 5 (lima)
bulan berikutnya setelah berakhirnya bulan yang bersangkutan.
4. Menteri Pertanian akan menyusun dan menyampaikan laporan Kinerja
Pembangunan Pertanian kepada Menteri Negara/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Menteri Keuangan,
dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, disusun setiap triwulan
dan disampaikan paling lambat tanggal 14 (empat belas) bulan
berikutnya setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan, setelah
menerima laporan Kinerja Pembangunan Pertanian dari Eselon I lingkup
Departemen Pertanian sebagaimana diatur pada butir (5).
Dalam upaya memudahkan pengisian dan penyampaian laporan,
serta mengakomodir beberapa informasi yang diperlukan, maka Biro
Perencanaan dan PUSDATIN setiap tahunnya melakukan revisi dan
penyempurnaan Format SIMONEV DEPTAN, namun tetap mengacu
kepada SE Sekjen 484 / 2007 tersebut.
Software SIMONEV ditetapkan bersama antara PUSDATIN dan Biro
Perencanaan Kementerian Pertanian dan dibahas bersama dengan unit
kerja pengelola pelaporan. Selanjutnya dilakukan pelatihan (TOT) kepada
petugas pengelola pelaporan dari masing-masing unit eselon I. Setiap
tahun dilakukan perbaikan dan penyempurnaan SIMONEV mengikuti
dan mengakomodir perubahan pada perencanaan dan perubahan
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 35
struktur RKA-KL. Sebelum software SIMONEV baru (revisi) dirumuskan,
maka format pelaporan masih tetap menggunakan format lama yang
disesuaikan dengan kondisi yang ada dan tetap dilaporkan secara berkala
sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Pengiriman laporan SIMONEV
dilakukan secara konvensional (melalui surat) ataupun melalui email ke
alamat ; monevhorti@yahoo.com Contoh pelaporan SIMONEV versi 2012
dikemukakan pada Lampiran 2.
36 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
BAB VII
PENUTUP
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 37
Hortikultura dalam mengelola APBN yang berbasis kinerja serta pengembangan
sub sektor hortikultura secara nasional. Oleh karena itu, komitmen yang penuh
serta sinergisme yang menyeluruh oleh seluruh pemangku kepentingan yang
terkait juga diperlukan dalam mengawal capaian kinerja dan pengembangan
sub sektor hortikultura.
38 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
LAMPIRAN
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 39
9 Sinkronisasi dan Sekretaris Dinas Bali Januari
Koordinasi Rancangan Prop; Kasubdin Horti
Pengembangan Horti- Prop, Kepala BPS-
kultura Wilayah Timur BTPH, Kepala BBH,
Kepala BPTPH;
10 Koordinasi Penyu- Kasubag Program, Jawa Ten- Juni
sunan RKA/KL/DIPA Pejabat Teknis BPS- gah
2014 BTPH, Pejabat Teknis
BBH, Pejabat Teknis
BPTPH, Operator
RKAKL/DIPA yang
menangani Bidang
Hortikultura.
9 Koordinasi Peman- Kasubag Program, Kaliman- Oktober
tapan RKA/KL/DIPA Pejabat Teknis BPS- tan Barat
2014 BTPH, Pejabat Teknis
BBH, Pejabat Teknis
BPTPH, Operator
RKAKL/DIPA yang
menangani Bidang
Hortikultura.
10 Workshop Pening- Provinsi Sulawesi
katan Investasi & Ak- Selatan
selerasi Pembiayaan
Bidang Hortikultura
Wilayah Timur
11 Workshop Pening- Provinsi Sumatera Sumatera
katan Investasi & Ak- Utara, Provinsi Suma- Utara
selerasi Pembiayaan tera Barat, Provinsi
Bidang Hortikultura Sumatera Selatan,
Wilayah Barat Provinsi Lampung,
Provinsi Beng-
kulu, Provinsi Riau,
Provinsi Kep. Riau,
12 Apresiasi Pengelolaan Kasubag Keuangan, Medan Maret
Satker Lingkup Ditjen Bendahara Provinsi
Hortikultura
13 Koordinasi dan Pengeluaran dan Batam Desember
Rekonsiliasi SAK dan Penerimaan; Petugas
SIMAK Satker Lingkup SAK, SIMAK, BMN
Ditjen Hortikultura
2013
40 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
2. Direktorat Budidaya dan Pascapanen Buah
No Kegiatan Peserta Tempat Waktu
1 Pengembangan Ka- Kab. Semarang, Bandung
wasan Buah Muaro Jamnbi, Gu-
nung Kidul, Sanggau,
Ponorogo, Malang,
Lima Puluh Kota,
Agam, Solok Selatan,
Bulungan, Kutai
Timur, Nunukan,
Lebong, Tuban, Pa-
suruan, Majalengka,
Bogor, Sukabumi,
Tapanuli Selatan,
Padang Pariaman,
Provinsi Jawa Ten-
gah, Provinsi Jambi,
Provinsi DIY, Provinsi
Kalimantan Barat,
Provinsi Jawa Timur,
Provinsi Kalimantan
Timur, Provinsi Suma-
tera Barat, Provinsi
Bengkulu, Provinsi
Jawa Barat, Provinsi
Sumatera Utara
2 TOT SL-GAP dan SL- SL-GAP: Provinsi D.I. Yogya- Maret
GHP Jawa Tengah, karta
Provinsi Jawa Barat,
Provinsi DIY, Provinsi
Jawa Timur, Provinsi
Aceh, Provinsi
Sumatera Utara,
Provinsi Sumatera
Barat, Provinsi Jambi,
Provinsi Sumatera
Selatan, Provinsi
Lampung, Provinsi
Kalimantan Barat,
Provinsi Kalimantan
Tengah, Provinsi
Kalimantan Selatan,
Provinsi Kalimantan
Timur,
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 41
Provinsi Sulawesi
Utara, Provinsi
Sulawesi Tengah,
Provinsi Sulawesi
Selatan, Provinsi
Bali, Provinsi Nusa
Tenggara Barat,
Provinsi Nusa Teng-
gara Timur, Provinsi
Bengkulu, Provinsi
Banten, Provinsi Su-
lawesi Barat
SL-GHP: Provinsi
Jawa Barat, Provinsi
Jawa Tengah,
Provinsi DIY, Provinsi
Jawa Timur, Provinsi
Banten.
3 Temu Pakar Budidaya Provinsi Sumatera Bandung Juli
dan Pascapanen Utara, Provinsi Suma-
tera Barat, Provinsi
Bengkulu, Provinsi
Jambi, Provinsi
Sumatera Selatan,
Provinsi Lampung,
Provinsi Banten,
Provinsi Jawa Barat,
Provinsi Jawa Ten-
gah, Provinsi Jawa
Timur, Provinsi DIY,
Provinsi Bali, Provinsi
Nusa Tenggara Barat,
Provinsi Nusa Teng-
gara Timur, Provinsi
Kalimantan Timur,
Provinsi Kalimantan
Selatan, Provinsi
Sulawesi Selatan,
Provinsi Sulawesi
Utara
42 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
4 Pengembangan Buah Provinsi Jawa Barat, Solo, Jawa April
Pemasok Perkotaan Kab. Bogor, Cianjur, Tengah
dan Ekspor Cirebon, Kunin-
gan, Majalengka,
Purwakarta, Suka-
bumi, Sumedang,
Tasikmalaya, Provinsi
Jawa Tengah, Kab.
Banyumas, Boyo-
lali, Cilacap, Karan-
ganyar, Kebumen,
Kendal, magelang,
Purbalingga, Pur-
worejo, Sragen,
Tegal, Provinsi
Jawa Timur, Kab.
Banyuwangi, Blitar,
Bojonegoro, Kediri,
Lumajang, Malang,
Provinsi Sumatera
Barat, Kab. Padang
Pariaman, Pesisir Se-
latan, Sawah Lunto,
Sijunjung, Provinsi
Lampung, Kab. Lam-
pung Selatan, Lam-
pung Timur, Tang-
gamus, Pesawaran,
Pringsewu, Provinsi
Sumatera Utara, Kab.
Tapanuli Selatan,
Provinsi Bengkulu,
Kab. Bengkulu Utara,
Provinsi Banten, Kota
Cilegon, Kota Serang
5 PF2N DI. Yogya- November
karta
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 43
3. Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
44 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
Sulawesi Tenggara,
Kota Kendari; Bali,
Kab. Karangasem, Kab.
Tabanan, Kota Den-
pasar, Kab. Gianyar;
Nusa Tenggara Barat,
Kota Mataram; Banten,
Kota Tangerang, Kota
Tangerang Selatan;
Kepulauan Riau, Kab.
Bintan, Kota Batam.
2 Apresiasi Pemandu Pemandu Lapang Jawa Juni
Lapangan Florikul- Tingkat Provinsi dan Barat
tura Wilayah Barat Kab/Kota DKI Jakarta,
Jakarta Barat, Jakarta
Timur; Jawa Barat, Kab.
Bandung, Kab. Cianjur,
Kab. Sukabumi, Kab.
Bogor, Kota Bandung,
Kota Bogor; Jawa Ten-
gah, Kab. Batang, Kab.
Boyolali, Kab. Karang-
anyar, Kab. Magelang,
Kab. Pekalongan,
Kab. Pemalang, Kab.
Purbalingga, Kab.
Semarang, Kab. Tegal,
Kab. Wonosobo, Kota
Semarang; DI Yogya-
karta, Kab. Sleman,
Kota Yogyakarta; Su-
matera Utara, Kab. Deli
Serdang, Kota Medan;
Sumatera Barat, Kab.
Agam, Kab. Solok, Kota
Padang Panjang; Riau,
Kab. Kampar, Kota Pe-
kanbaru; Jambi, Kota
Jambi; Sumatera Se-
latan, Kota Palembang;
Kalimantan Barat, Kota
Pontianak; Banten,
Kota Tangerang, Kota
Tangerang Selatan;
Kepulauan Riau, Kab.
Bintan, Kota Batam.
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 45
3 Apresiasi Pemandu Pemandu Lapang Jawa Juni
Lapangan Florikul- Tingkat Provinsi dan Timur
tura Wilayah Timur Kab/KotaJawa Timur,
Kab. Pasuruan; Kaliman-
tan Timur, Kota Balikpa-
pan, Kota Tarakan, Kota
Samarinda; Sulawesi
Utara, Kota Tomohon;
Sulawesi Tengah, Kota
Palu; Sulawesi Selatan,
Kab. Gowa, Kab. Maros,
Kota Makassar; Sulawe-
si Tenggara, Kota Kend-
ari; Bali, Kab. Karangas-
em, Kab. Tabanan, Kota
Denpasar, Kab. Gianyar;
Nusa Tenggara Barat,
Kota Mataram.
4 Koordinasi Pengem- Kepala Dinas Pertanian Jawa Ten- Juni
bangan Florikultura Provinsi dan Kota DKI gah
Perkotaan Melalui Jakarta; Jawa Barat,
Green City Kota. Bandung; Jawa
Tengah, Kota Sema-
rang; DI Yogyakarta,
Kota Yogyakarta; Jawa
Timur, Kota Surabaya;
Sumatera Utara, Kota
Medan; Sumatera
Selatan, Kota Palem-
bang; Sulawesi Selatan,
Kota Makassar; Bali,
Kota Denpasar; Nusa
Tenggara Timur, Kota
Kupang; Banten, Kota
Tangerang; Tim Teknis
Pusat (Pelaku Usaha,
Asbindo, DPP PAI, IALI,
Akademisi); Pelaku
Usaha; Perguruan
Tinggi; Kementerian
Pekerjaan Umum; Ke-
menterian Lingkungan
Hidup; dan Instansi
Terkait.
46 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
4. Direktorat Budidaya dan Pascapanen Sayuran dan Tanaman Obat
No Kegiatan Peserta Tempat Waktu
1 Koordinasi Penetapan Aceh, Sumut, Sumbar, Makassar September
Pola Produksi Sayuran Sumsel, Riau, Bengkulu,
Lampung, Jambi, Jabar,
Jateng, Jatim, DIY, Bant-
en, NTB, Bali, Kaltim,
Kalsel, Kalbar, Sulsel,
Sulut, Gorontalo
2 Evaluasi Penetapan Aceh, Sumut, Sumbar, Riau Maret
Pola Produksi Sayuran Sumsel, Riau, Bengkulu,
Lampung, Jambi, Jabar,
Jateng, Jatim, DIY, Bant-
en, NTB, Bali, Kaltim,
Kalsel, Kalbar, Sulsel,
Sulut, Gorontalo
3 Apresisasi Pemandu 30 Provinsi: Aceh, Jatim Juni
Lapangan GAP dan Sumut, Sumbar, Riau,
GHP Sayuran dan Kepri, Jambi, Bengkulu,
Tanaman Obat Lampung, Sumsel, Ja-
bar, Jateng, DIY, Kalbar,
Kalteng, Jatim, Kaltim,
Kalsel, Sulut, Gorontalo,
Sulteng, Sulbar, Sulsel,
Sultra, Maluku, Bali,
NTB, NTT, Papua, Papua
Barat
4 Sosialisasi Registrasi 30 Provinsi: Aceh, Jabar Mei
Lahan Usaha Sayuran Sumut, Riau, Kepri,
dan Tanaman Obat Jambi, Sumbar, Beng-
(revisi DIPA) kulu, Lampung, Sum-
sel, Banteng, Jabar,
Jateng, DIY, Kalbar,
Kalteng, Jatimg, Kaltim,
Kalsel, Sulut, Gorontalo,
Sulteng, Sulbar, Sulsel,
Sultra, Maluku, Bali,
NTB, NTT, Papua dan
Papua Barat
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 47
5 PF2N 30 Provinsi: Aceh, DIY
Sumut, Riau, Kepri,
Jambi, Sumbar, Beng-
kulu, Lampung, Sum-
sel, Banteng, Jabar,
Jateng, DIY, Kalbar,
Kalteng, Jatimg, Kaltim,
Kalsel, Sulut, Gorontalo,
Sulteng, Sulbar, Sulsel,
Sultra, Maluku, Bali,
NTB, NTT, Papua dan
Papua Barat
48 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
Sulawesi Tengah,
Sulawesi Tenggara,
Gorontalo, Maluku,
Papua Barat, Papua
3 Workshop 15 Provinsi UPTD Jawa Juli
Pemanfaatan BPTPH Aceh, Tengah
Kalender Tanam Sumatera Utara,
Terpadu Untuk Sumatera Selatan,
Tanaman Riau, Lampung, Jawa
Hortikultura Barat, Jawa Tengah,
Semusim DI Yogyakarta, Nusa
Tenggara Timur,
Kalimantan Selatan,
Sulawesi Selatan,
Sulawesi Barat,
Gorontalo, Maluku
Utara, Papua
4 Model Gerakan 9 Provinsi UPTD DI Yogya- April
Pengendalian OPT BPTPH Sumatera karta
Skala Luas pada Barat, Lampung, Jawa
Tanaman Krisan Barat, Jawa Tengah,
DI Yogyakarta, Jawa
Timur, Sulawesi Utara,
Bali, Sulawesi selatan
5 Model Gerakan 10 Provinsi UPTD Jawa April
Pengendalian OPT BPTPH Sumatera Timur
Skala Luas pada Utara, Bengkulu, Jawa
Tanaman Jeruk Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Bali,
Nusa Tenggara Timur,
Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur
6 Model Gerakan 11 Provinsi UPTD Jawa Mei
Pengendalian OPT BPTPH Aceh, Sumatera Timur
Skala Luas pada Barat, Bengkulu,
Tanaman Cabai Banten, Jawa Barat,
Jawa Tengah, DI
Yogyakarta, Jawa
Timur, Nusa Tenggara
Barat, Sulawesi
Selatan, Gorontalo
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 49
7 Model Gerakan 10 Provinsi UPTD Jawa April
Pengendalian OPT BPTPH Sumatera Barat
Skala Luas pada Utara, Banten, Jawa
Tanaman Bawang Barat, Jawa Tengah,
Merah DI Yogyakarta, Jawa
Timur, Nusa Tenggara
Timur, Sulawesi Utara,
Sulawesi Tengah,
Kalimantan Timur
8 Konsolidasi 13 Provinsi UPTD Bali Juni
Sinergisme BPTPH Sumatera
(Database Utara, Sumatera Barat,
Surveillance, ALPP, Riau, Lampung, DKI
PFPS, PFA) Jakarta, Jawa Barat,
DI Yogyakarta, Jawa
Tengah, Jawa Timur,
Bali, Nusa Tenggara
Barat, Kalimantan
Barat, Sulawesi selatan
50 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
Lampiran 2 : Contoh Formulir A, B dan C Laporan Kinerja Pelaksanaan
Kegiatan APBN Pembangunan Pertanian
Formulir A
I. Data Umum
II. TARGET DAN REALISASI PELAKSANAAN PER SUB KEGIATAN
III. Kendala dan langkah tindak lanjut yang diperlukan
IV. Kendala dan langkah tindak yang diperlukan
A. Data Umum
B. Data Keuangan
Tabel 2. Ringkasan Satuan Kerja/DIPA
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 51
Tabel 6. Laporan Keuangan Realisasi SPM dan SP2D T.A. xxxx Menurut
Program, Jenis Belanja dan MAK Bulan: xx
52 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 53
54 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
Lampiran 2 :
Contoh Formulir A, B , dan C Laporan Kinerja Pelaksanaan Kegiatan APBN Pembangunan Pertanian
I. DATA UMUM
1. Nomor kode dan Nama Unit Organisasi : Diisi sesuai kode dan nama unit organisasi
2. Nomor Kode dan Nama Fungsi : Diisi sesuai kode dan nama fungsi
3. Nomor Kode dan Nama Sub Fungsi : Diisi sesuai kode dan nama sub fungsi
4. Nomor Kode dan Nama Program : Diisi sesuai kode dan nama program
5. Indikator Hasil : Diisi ..............
6. Nomor Kode dan Nama Kegiatan : Diisi sesuai DIPA
7. Jangka waktu Pelaksanaan Kegiatan/Tahun ke : misal 1/1 (1 thn dan th pertama)
8. Penanggung jawab Kegiatan : Sudah Jelas
9. Tempat Kedudukan Penanggungjawab Kegiatan : Sudah Jelas
10. Nomor Urut Pengesahan DIPA : Sesuai SP DIPA
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
55
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
Nomor kode dan Anggaran (000) Indikator Satuan (Unit)
nama sub kegiatan Keluaran
No Loan PHLN Rupiah Total
(output)
1 2 3 4 5 6 7
Total
56
II. TARGET DAN REALISASI PELAKSANAAN PER SUB KEGIATAN
S/D Triwulan lalu (%) Triwulan ini (%) S/D Triwulan ini (%)
Sub Kegiatan Keuangan Fisik Keuangan Fisik Keuangan Fisik Lokasi
S R S R S R S R S R S R
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
Total Kegiatan*)
S = Sasaran; R= Realisasi
*) Untuk sasaran dan realisasi fisik dihitung dengan menggunakan nilai tertimbang
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
57
III. KENDALA DAN LANGKAH TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
Tindaklanjut Pihak yang diharapkan dapat
No Sub Kegiatan Kendala
yang diperlukan membantu penyelesaian masalah
(1) (2) (3) (4) (5)
....................................., ................
Penanggungjawab Kegiatan
.......................................
NIP ...............................
58
LAPORAN KONSOLIDASI KEGIATAN PER PROGRAM
TRIWULAN XX TAHUN 20XX
Unit Organisasi :
Nomor Surat Pengesahan DIPA :
Nomor Kode dan Nama Program :
Indikator hasil :
Jumlah
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
S= Sasaran; R=Realisasi
*)Untuk sasaran dan realisasi fisik dihitung dengan menggunakan nilai tertimbang
59
IV. KENDALA DAN LANGKAH TINDAKLANJUT YANG DIPERLUKAN
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
Pihak yang diharapkan dapat
Tindaklanjut yang
No Sub Kegiatan Kendala membantu penyelesaian
diperlukan
masalah
(1) (2) (3) (4) (5)
....................................., ................
Penanggungjawab Kegiatan
.......................................
NIP ...............................
60
LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM
DIRINCI MENURUT KEGIATAN
TRIWULAN XX TAHUN ANGGARAN 20XX
DEPARTEMEN/LEMBAGA/PROPINSI/KABUPATEN/KOTA/SKPD : .................................................
Indikator Kinerja Keluaran
Nomor Nomor Kode dan Anggaran (000) Penyerapan Instansi
(Output)
No SP Nama Program/ Penanggung lokasi
DIPA Kegiatan No Satuan jawab
PHLN Rupiah Total S R Narasi S R
Loan (unit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
.....Program A
Indikator Hasil
..........
.....Kegiatan i
.....Kegiatan 2
.....Kegiatan 3
.....Program B
Indikator Hasil
..........
.....Kegiatan i
.....Kegiatan 2
.....Kegiatan 3
.....Program C
Indikator Hasil
..........
.....Kegiatan i
.....Kegiatan 2
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
.....Kegiatan 3
Jumlah
S= Sasaran; R=Realisasi
61
*)Untuk sasaran dan realisasi fisik dihitung dengan menggunakan nilai tertimbang
Lanjutan Formulir C
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
LAPORAN KONSOLIDASI MENURUT FUNGSI, SUB FUNGSI DAN PROGRAM
TRIWULAN XX TAHUN ANGGARAN 20XX
Penyerapan
Anggaran (000) Indikator Kinerja Hasil *)
Fungsi/Sub (%) Instansi Penanggung-
Kode
Fungsi/Program Satuan R jawab
PHLN Rupiah TOTAL T R Narasi T (%)
(Unit) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
X Fungsi A
Xx Sub Fungsi AA
Xxxx Program A1
xxxx Program A2
xxxx Program A3
Xx Sub Fungsi AB
Xxxx Program B1
xxxx Program B2
xxxx Program B3
X Fungsi B
Xx Sub Fungsi BB
Xxxx Program B1
xxxx Program B2
xxxx Program B3
Jumlah
62
Lanjutan Formulir C
....................................., ................
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala SKPD/
Kepala Bappeda
.......................................
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
NIP ...............................
63
Lampiran 3 :
A. DATA UMUM
1. Propinsi : ......................................
Kabupaten : ......................................
2. Nama Instansi/Dinas/Kantor : ......................................
Alamat : ......................................
3. Nama Satuan Kerja : ......................................
4. Nomor Satker : ......................................
5. Nomor SP DIPA : ......................................
6. Nama Kuasa Pengguna Anggaran : ......................................
NIP : ......................................
7. Nama Bendahara
Pengeluaran : ......................................
NIP : ......................................
8. Eselon I terkait : ......................................
9. Bulan dan Tahun Laporan : ......................................
10. Email Address : ......................................
B. DATA KEUANGAN
64 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
4. Jumlah Dana Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) : ......................................
A. Latar Belakang/Justifikasi
Pengembangan agribisnis hortikultura diproyeksikan dapat memberikan
kontribusi yang semakin besar dalam sistem perekonomian nasional,
baik secara makro, regional dan lokal. Pengembangan sistem dan usaha
agribisnis hortikultura merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari
tahun-tahun sebelumnya dengan fokus pemantapan sentra yang sudah
ada dan penumbuhan sentra-sentra baru.
C. Kegiatan
1503-9815-‘0012 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKHNIS
1503-9815-‘0040 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
1503-9815-‘1362 PENERAPAN TEKNOLOGI PENGEMBANGAN
HORTIKULTURA
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 65
D. Output Kegiatan
a. Terlaksananya Kegiatan Pembinaan Pertanian terpadu dan
terbinanya 23 Orang Petugas dan Petani
b. Terlaksananya Kegiatan Pembinaan kelembagaan dan Kemitraan
Usaha Serta Terbinanya 23 Orang Petugas dan Petani
c. Terlaksananya Kegiatan Pelatihan Teknologi Penerapan
Komoditas Dengan Mengikutsertakan Petani Komoditas dari
Kabupaten Yang Bersangkutan.
66 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
Tabel 3.
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEUANGAN PER PROGRAM TA. xxx
BULAN : xxx
RENCANA REALISASI
REALISASI SISA ANGGARAN
NAMA PAGU DIPA KUMULATIF S/D KUMULATIF S/D
KODE BULAN INI S/D BULAN INI
PROGRAM Rp % BULAN INI BULAN INI
Rp % Rp.
Rp % Rp %
TOTAL
PROGRAM
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
67
Tabel 4.
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEUANGAN PER BULAN TA xxx
Menurut Kegiatan dan Sub Kegiatan
Bulan : xxx
KEGIATAN/ PAGU REALISASI RENCANA REALISASI SISA ANGGARAN
KODE SUB DIPA Rp. BULAN INI Rp. KUMULATIF S/D KUMULATIF S/D S/D BULAN INI
KEGIATAN % % BULAN INI Rp. % BULAN INI Rp. % Rp.
JUMLAH
KEGIATAN
68
Tabel 5.
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEUANGAN PER BULAN TA xxx
Menurut Jenis Belanja
Bulan : xxx
RENCANA REALISASI
JENIS PAGU (% REALISASI SISA ANGGARAN
KODE KUMULATIF S/D KUMULATIF S/D
BELANJA DIPA TASE) BULAN INI S/D BULAN INI
BULAN INI BULAN INI
51 Belanja
Pegawai
52 Belanja
Barang
53 Belanja
Modal
57 Belanja
Bantuan
Sosial/BLM
58 Belanja
Lainnya
JUMLAH
BELANJA
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
69
Tabel 6.
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
LAPORAN KEUANGAN REALISASI SPM DAN SP2D TAHUN ANGGARAN xxx
MENURUT PROGRAM, JENIS BELANJA DAN MAK
Bulan : xxx
REALISASI
ANGGARAN / BULAN YANG S/D BULAN SISA
NO URAIAN KEGIATAN BULAN INI %
ANGGARAN REVISI LALU INI ANGGARAN
SPM SP2D SPM SP2D SPM SP2D
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I Program
Penyelenggaraan
Kepemerintahan
yang Baik
A Belanja Pegawai
- Gaji Tunjangan
- Honor Tidak Tetap
B Belanja Barang
- Belanja Barang
- Belanja Jasa
- Belanja Perjalanan
70
REALISASI
ANGGARAN / BULAN YANG S/D BULAN SISA
NO URAIAN KEGIATAN BULAN INI %
ANGGARAN REVISI LALU INI ANGGARAN
SPM SP2D SPM SP2D SPM SP2D
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
C Belanja Modal
- Tanah
- Peralatan dan
Mesin
- Gedung
- Jalan, Irigasi
- Modal Fisik
D Belanja Sosial
- Bantuan Sosial
Sub Total :
TOTAL :
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
II Program
Pengembangan
Agribisnis
71
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
REALISASI
ANGGARAN / BULAN YANG S/D BULAN SISA
NO URAIAN KEGIATAN BULAN INI %
ANGGARAN REVISI LALU INI ANGGARAN
SPM SP2D SPM SP2D SPM SP2D
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A Belanja Pegawai
- Gaji Tunjangan
- Honor Tidak Tetap
B Belanja Barang
- Belanja Barang
- Belanja Jasa
- Belanja Perjalanan
C Belanja Modal
- Tanah
- Peralatan dan
Mesin
- Gedung
- Jalan, Irigasi
- Modal Fisik
72
REALISASI
ANGGARAN / BULAN YANG S/D BULAN SISA
NO URAIAN KEGIATAN BULAN INI %
ANGGARAN REVISI LALU INI ANGGARAN
SPM SP2D SPM SP2D SPM SP2D
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
D Belanja Sosial
- Bantuan Sosial
Sub Total :
TOTAL :
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
73
Tabel 7.
EVALUASI KINERJA KEGIATAN (Contoh)
TRIWULAN xx
A. Outcome
- Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia petugas dalam
melaksanakan perannya sebagai fasilisator, akselerator, dinamisator
dan regulator.
- Tumbuh dan berkembangnya kelembagaan dan kemitraan usaha.
- Meningkatnya kualitas petani komoditas dan petugas hortikultura
B. Benefit
Berjalannya sistem dan usaha agribisnis hortikultura di Propinsi, lancarnya
lalu lintas data, informasi dan pelaporan perbenihan dan statistik
hortikultura terlaksananya program revitalisasi .
............................., ................
20XX
Kuasa Pengguna Anggaran
......................................
Nip. ...............................
74 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
Lampiran 4. Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 75
BMN dari SKPD yang mendapatkan alokasi dana tugas pembantuan di
wilayah kerjanya.
8. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I, yang selanjutnya
disebut UAPPB-E1, adalah unit akuntansi BMN pada tingkat Eselon I yang
melakukan kegiatan penggabungan laporan BMN dari UAPPB-W dan
UAKPB yang langsung berada di bawahnya yang bertanggungjawab
adalah pejabat Eselon I.
9. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada
Gubernur sebagai wakil pemerintah.
10. Catatan atas laporan keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi
tentang penjelasan/daftar terinci atau analisis atau nilai suatu pos yang
disajikan dalam LRA, Neraca dan LAK.
11. Rekonsiliasi adalah Proses pencocokan data transaksi keuangan yang
diproses dengan beberapa sistem/sub sistem berdasarkan dokumen
sumber yang sama
76 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
Lampiran 5 : Pedoman Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 77
6. Penyampaian laporan keuangan semester dan tahunan disertai
dengan Catatan atas Laporan Keuangan.
78 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
4. UAPPA-W Dekonsentrasi melakukan rekonsiliasi Laporan Keuangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan Kanwil Direktorat
Jenderal Perbendaharaan setiap bulan.
5. UAPPA-W Dekonsentrasi wajib menyampaikan LRA dan Neraca
tingkat UAPPA-W Dekonsentrasi berserta ADK kepada UAPPA-E1
dan Koordinator UAPPA-W Dekonsentrasi tiap bulan.
6. UAPPA-W Dekonsentrasi menyampaikan laporan keuangan
semester dan tahunan berupa LRA, Neraca dan disertai dengan
Catatan Atas Laporan Keuangan.
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 79
2. Koordinator UAPPA-W Dekonsentrasi menyusun laporan keuangan Dana
Dekonsentrasi berdasarkan hasil penggabungan laporan keuangan.
3. Koordinator UAPPA-W Dekonsentrasi wajib menyampaikan laporan
keuangan dana Dekonsentrasi kepada Kanwil Direktorat Jenderal
Perbendaharaan setiap semester.
4. UAPPA-W Tugas Pembantuan melakukan proses penggabungan
laporan keuangan yang berasal dari UAKPA Tugas Pembantuan.
5. UAPPA-W Tugas Pembantuan menyusun laporan keuangan tingkat
UAPPA-W Tugas Pembantuan berdasarkan hasil penggabungan
laporan keuangan.
6. UAPPA-W Tugas Pembantuan wajib menyampaikan laporan
keuangan tingkat UAPPA-W Tugas Pembantuan berserta ADK
kepada Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempat.
7. UAPPA-W Tugas Pembantuan melakukan Rekonsiliasi Laporan
Keuangan.
Dokumen Sumber Barang Milik Negara terdiri dari daftar barang, buku
barang, kartu identitas barang (KIB), dokumen inventarisasi BMN. Jenis –
Jenis Laporan BMN adalah sebagai berikut :
1. Laporan Barang terdiri dari :
a. Laporan Persediaan
b. Laporan Aset Tetap ( Tanah, Gedung dan Bangunan, Peralatan
dan Mesin, dan Jalan, Irigasi dan jaringan ) meliputi :
80 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
- Laporan intrakomptabel ( pencatatan didalam pembukuan )
- Laporan ektrakomptabel ( pencatatan diluar pembukuan )
- Laporan gabungan intrakomptabel dan ektrakomptabel
c. Laporan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
d. Laporan Aset Lainnya
e. Catatan Ringkas Barang (CRB)
2. Laporan Mutasi BMN
3. Laporan Kondisi Barang (LKB)
4. Laporan Hasil Inventarisasi ( LHI)
5. Arsip Data Komputer (ADK)
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 81
UAPPB-E1 mempunyai tugas untuk menyusun Daftar Barang Pembantu
Pengguna Eselon 1 (DBPP-E1) , Laporan Barang Pembantu Pengguna
Eselon 1 Semesteran (LBPP-E1S), Laporan Barang Pembantu Pengguna
Eselon 1 Tahunan (LBPP-E1T) dan daftar/laporan manajerial lainnya
tingkat Eselon 1 berdasarkan hasil penggabungan berdasarkan laporan
BMN seluruh UAPPB-W di Wilayahnya termasuk UAPPB-W Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan serta UAKPB yang langsung berada dibawahnya.
82 Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
3. Dalam rangka meyakini keandalan laporan keuangan dan laporan
BMN UAKPB Dekonsentrasi melakukan rekonsiliasi internal dengan
UAKPA Tugas Pembantuan.
4. LBKPS disertai Catatan atas Laporan BMN beserta ADK disampaikan
kepada UAPPB-W Dekonsentrasi, UAPPB-E1 yang mengalokasikan
Dana Dekonsentrasi dan KPKNL setiap semester.
5. LBKPT disertai Laporan Kondisi Barang (LKB) dan Catatan atas Laporan
BMN beserta ADK disampaikan kepada UAPPB-W Dekonsentrasi,
UAPPB-E1 yang mengalokasikan Dana Dekonsentrasi, KPKNL setiap
tahun.
6. UAKPB Dekonsentrasi melakukan rekonsiliasi Laporan BMN dengan
KPKNL setiap semester.
Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013 83