Disusun oleh:
NIM : 151.03.1118
1.1.Latar Belakang
Di Indonesia masih banyak konsumen yang menggunakan sepeda motor untuk kebutuhan
sehari-hari. Konsumen tentunya menginginkan suatu produk yang nyaman dan tangguh. Rantai
merupakan salah satu bagian dari sepeda motor yang funginya tidak dapat diabalkan. Karena rantai
sebagai alat untuk transfer daya, maka dibutuhkan ketangguhan dan kekuatan rantai yang baik.
Rantai merupakan perangkat yang sangat penting dalam bidangpermesinan. Daya yang
dihasilkan oleh motor biasanya menggunakan rantaisebagai alat untuk transfer daya. meskipun
dewasa ini banyak yang telahmenggunakan belt tetapi posisi rantai masih sangat dibutuhkan.
Khususnya pada sepeda motor masih banyak yang menggunakan rantaisebagai alat untuk
transfer daya. Agar didapat transfer daya yang maksimal maka diperlukan pemilihan rantai dan
sprocket yang tepat dan benar.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini dalah untuk mengetahu kekuatan suatu bahan yang di gunakan
pada rantai dan menentukan bahan yang semestinya di gunakan dalam pembuatan rantai
BAB2
RANTAI/CHAIN
Disepanjang catatan sejarah rantai telah dibuat dengan berbagai tujuan rantai
dari emas dan perak untuk perhiasan, rantai perunggu, rantai besi dan kemudian rantai
baja digunakan untuk pekerjaan mengankat menarik. Contoh rantai yang pertama kali
ditemukan diperkirakan berusia 3.0000 tahun.
Rantai adalah serangkaian objek\benda yang terhubung satu demi satu, biasanya
dalam bentuk serangkaian cincin logam melewati satu sama lain, baik digunakan untuk
berbagai keperluan yang membutuhkan tempat fleksibel dengan kekuatan tarik tinggi,
seperti untuk mengangkut, mendukung, atau menarik , atau menjadi berbagai bentuk
hiasan dan dekoratif
Rantai memiliki berbagai fungsi dan digunakan untuk berbagai tujuan seperti
jangkar kapal, pengikat beban, mengikat binatang dan untuk tujuan-tujuan dekorasi dan
panjangan. Rantai yg menjadi fokus utama kita adalah rantai yang digunakan untuk
tujuan mengangkat dan menarik sesuatu..
Agar dapat menguasai secara efisien informasi tentang rantai pada penggunaan
sehari-hari, para pembuat rantai telah memberikan kta berbagai macam ukuran , panjang
dan jenis rantai yang sesuai. Dalam industri, untuk pengankatan material berat akan
dijumpai rantai modern yang lebih kuat berikutnya informasi agar penggunaan efisien,
aman dan ekonomies.
KONSTRUKSI RANTAI
Roller
KAREKTERISTIK MATERIAL
Roller
PEMILIHAN BAHAN
Herc-Alloy 80
Jenis rantai yang modern dibuat dari baja, dimulai dengan proses pengerollan
dalam kondisi panas menjadi batangan batangan (rod). Rod kemudian di bersihkan,
dihibungkan dalam kondisi dingin dengan machine machine otomatis dan ujung
sambungan dilas dengan electrical welded dengan quality control yang ketat. Oleh
karena itu, rantai rantai ini memiliki karakteristik tahan terhadap beban, material jauh
lebih kuat dari pada rantai yang terbuat dari besi tempa.
Ini merupakan suatu ukuran kemampuan rantai untuk menahan beban impact
dengan meregang, bukan retakan seperti wortel. Dari pengalaman terdahulu telah
menunjukan rantai dari besi tempa berbunyi gameretak pada pagi yang dingin, bukan
saja karena temperatur yang rendah, tetapi juga fakta bahwa rantai dapat mengeras
setelah digunakan dalam waktu tertentu.
Untuk menghilangkan penurunan umur akibat dari efek ini, rantai besi tempa
memerlukan proses ulang ( annealing ) secara berkala agar agar dapat mengembalikan
factor penyerapan energi hingga mencapai tingkat tertentu. Jenis rantai yang lebih
modern mempertahankan kemampuan untuk meregang disepanjang pakainya tanpa
memerlukan proses annealing secara berkala.
2. Perawatan Rantai
Tidak ada jenis apapun yang boleh diberi perlakuan panas oleh pemakai setelah
dikirim oleh produsen/pembuat rantai. Perlakuan panas pada rantai adalah proses
special yang hanya boleh dilakukan dengan pengetahuan penuh terhadap spesifikasi
material rantai dan hanya dalam kondisi tungku yang dikontrol dengan sangat ketat.
Pabrik pembuat rantai biasanya merupakan satu-satunya intansi yang memiliki
pengetahuan dan alat untuk melakukan pekerjaan ini dengan benar atau sesuai tujuan.
2.2 Penyimpanan
Seperti halnya dengan produk yang lain, bahwa rantai dapat aus atau rusak
selama penyimpanan dan perlu di perhatikan sebelum digunakan. Rantai harus disimpan
dengan seksama dengan digantung ditempat yang bersih dan kering. Apabila di leper
begitu saja dilantai atau di dalam kotak, debu dan pasir halus akan terkumpul pada
rantai yang dapat menyebakan keausan dan rusak.
Apabila rantai akan disimpan dalam jangka waktu yang lama, rantai harus
diolesi dengan oli dan biarkan tergantung. Saat menggantung rantai yang sudah diolesi
oli ini rantai tidak boleh menyentuh lantai dan letakkan baki dibawahnya untuk
menampung oli yang menetes. Metode ini juga memudahkan untuk melakukan inspeksi.
Semua rantai harus diperiksa secara menyeluruh dan diberi label minimal 12
bulan sekali. Semua rantai yang disimpan harus diperiksa sebelum digunakan. Setiap
rantai, baik yang terpasang pada hoisting chain, atau sebagai sling, harus diberikan
nomor seri yang di stamping pada label logam yang melekat pada sambungan paling
ujung (end link).
Pendataan
Register harus dibuat pada setiap rantai. Register ini dapat di gunakan untuk
mengidentifikasi setiap rantai berdasarkan nomor seri dan nomor identifikasi dan yang
harus dicatat pada setiap rantai adalah informasi sebagai berikut.
Berikutini merupakan beberapa jenis kerusakan umum yang terjadi pada rantai :
Rantai yang diberi beban berlebih dapat mengalami peregangan atau perubahan
bentuk secara permanen.Rantai akan memanjang atau sisi-sisinya menyusut
(peanutting). Apabila hal ini terjadi, maka rantai tidak boleh dipergunakan lagi.
Retak Tergores
Penggunaan rantai pada bagian-bagian sudut yang tajam dan tidak diberi
pelindung dapat menyebabkan sambungan rantai retak. Apabila pada sambungan
ditemukan adanya keretakan maka tidak boleh dipergunakan lagi dan akan diperiksa
lebih lanjut. Sambungan yang dicurigai mengalami keretakan atau tergores dapat
direndam didalam oli dan setelah itu dilap sampai kering. Taburi bubuk kapur pada
seluruh permukaan rantai dan biarkan selama beberapa jam. Apabila terdapat keretakan,
oli yang terdapat di dalam retakan akan keluar dan dapat terlihat perubahan warna pada
lapisan yang berwarna putih yang telah diolesi dengan bubuk kapur.
Berikut ini merupakan table yang memberikan Safe Working Load (SWL)
maksimum untuk ranatai Herc-Alloy (Grade T) dalam satuan ton (1 ton = 1000 kg).
Herc-Alloy 80
Beban yang tertera diatas sesuai untuk penggunaan ranatai secara normal. Untuk penggunaan
yang kasar, atau dimana terdapat beban impact, SWL untuk ukuran rantai tersebut harus
dikurangi seperlimanya (20%).
Herc Alloy Chain 100
Tabel beban diatas menunjukan SWL untuk berbagai ukuran rantai Herc-Alloy
dimana penggunaannya mlai dari beban ringan hingga menengah. Apabila sifat beban
diperkirakan berat hingga sangat berat, maka digunakan rantai yang berukuran lebih
besar.
Pertimbangan cara pemasangan sling pada bebannya, dalam item (3) diatas
sering kali diabaikan dalam penggunaan rantai sehari-hari. Peningkatan tekanan local
yang terjadi pada rantai yang dipasangkan pada sebuah hook atau membelitkan rantai
di sekeliling rantai itu sendiri atau disekitar sudut pada beban harus dipertimbangkan,
seperti yang ditunjukkan dalam tabel diatas.
Dalam kasus item nomor 4 di atas, diketahui bahwa SWL pada multi-leg sling
menurun saat sudut di antara kaki-kaki sling meningkat.
Sebagai contoh, apabila kita menggunakan rantai herc-alloy berukuran 10 mm
(3/8) dengan SWL 3,2 ton untuk setiap kaki dan mencoba mengangkat beban m
enggunakan 2 kaki pada sudut 60, maka SWL tidak seperti yang kita inginkan (6,4
ton), melainkan 5,5 ton saja.
Apabila sudut antara kaki-kaki meningkat menjadi 120, maka SWL berkurang
menjadi 3,2 ton-SWL yang sama seperti satu kaki ketika beban diangkat langsung.
Dalam tabel juga dicantumkan SWL pada sudut 60, 90 dan 120.SWL pada
sudut-sudut antara 60 dan 90harus dibaca sebagai SWL untuk 90.SWL pada sudut-
sudut antara 90 dan 120 harus dibaca sebagai SWL pada sudut 120.
WARNING:
DIAGRAM ASHBY
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA