Anda di halaman 1dari 9

PATIENT SAFETY IN PRIMARY HEALTH CARE

TOPIK 10-11

Dosen Pembimbing : dr. H. Armaidi Darmawan, M. Epid

Anggota Kelompok 6 A :

Fadrini Saputri G1A113002

Sintia Bela Bangsa G1A113003

Hani Ledly Norvitasari G1A113005

Alnesti Purnama Yunisa G1A113006

Sandi Putra Perdana G1A113009

Floera Finalita G1A113011

Frizka Primadewi F G1A113012

Isti Puji Lestari G1A113013

Rido Riandi G1A113014

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2016
Skenario 1

Pertanyaan
Penyebab utama timbulnya efek samping dalam tindakan invasif adalah buruknya
pencegahan infeksi, manajemen pasien, serta koordinasi dan komunikasi.

Berdasarkan gambar diatas, temukan masalah-masalah yang dapat menimbulkan efek


samping tindakan invasive!
1. Seorang dokter operasi tidak menggunakan gaun pelindung operasi dengan
benar
2. Seorang petugas tidak menggunakan Alat Pelindung Diri Masker dan batuk di
dalam ruang operasi
3. Seorang petugas tidak memasang Alat Pelindung Diri Topi dengan benar
4. Pintu yang menghubungkan antar ruang scrub-up dengan ruang operasi tidak
tertutup hal ini dapat memeningkatkan risiko ruang operasi menjadi tidak steril
5. Ventilasi udara dalam keadaan kotor
6. Suatu rak dinding terbuka disaat operasi sedang berlangsung sehingga dapat
meningkatkan risiko alat terpapar mikroorganisme dan menjadi tidak steril
7. Ruang operasi dalam keadaan kotor, darah dan cairan berceceran dilantai
8. Posisi tangan petugas operasi yang telah steril bersentuhan dengan baju
operasi
9. Seorang petugas bermain gadget saat operasi sedang berlangsung
10. Seorang petugas membuang sampah operasi tanpa menggunakan sarung
tangan
11. Tindakan prosedur operasi kurang aman, terdapat asap hitam yang banyak
Setiap masalah yang ditemukan, diskusikan dengan kelompok anda, bagaimana cara
menyelesaikan masalahnya!

Masalah1 :Seorang dokter operasi tidak menggunakan gaun pelindung operasi dengan
benar
Solusi:
Seharusnya petugas menggunakan alat pelindung diri (gaun pelindung) dengan
benar. Pemakaian gaun pelindung terutama adalah untuk melindungi baju dan kulit
petugas kesehatan dari sekresi, espirasi karena ada kemungkinan terpercik atau
tersemprot darah, cairan tubuh, sekresi atau ekskresi. Pangkal sarung tangan harus
menutupi ujung lengan sepenuhnya. Lepaskan gaun sebelum meninggalkan ruang
operasi.Setelah gaun dilepas, pastikan bahwa pakaian dan kulit tidak kontak dengan
bagian yang potensial tercemar lalu cuci tangan segera untuk mencegah berpindahnya
organisme.

Masalah2 :Seorang petugas tidak menggunakan Alat Pelindung Diri Masker dan batuk
didalam ruang operasi
Solusi:
Seharusnya petugas menggunakan alat pelindung diri (masker) dengan benar dan
tidak batuk di dalam ruang operasi karena dapat meningkatkan risiko terjadinya penularan
penyakit.Adapun manfaat masker adalah untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu
petugas kesehatan atau petugas bedah berbicara, batuk atau bersin serta untuk mencegah
percikan darah atau cairan tubuh lainnya memasuki hidung atau mulut petugas kesehatan.
Pemakaian masker efisiensi tinggi Petugas Kesehatan harus :
- Memeriksa sisi masker yang menempel pada wajah untuk melihat apakah lapisan utuh
dan tidak cacat. Jika bahan penyaring rusak atau kotor, buang masker tersebut. Selain
itu, masker yang ada keretakan, terkikis, terpotong atau, terlipat pada sisi dalam
masker, juga tidak dapat digunakan
- Memeriksa tali-tali masker untuk memastikan tidak terpotong atau rusak. Tali harus
menempel dengan balk di semua titik sambungan

Masalah 3 :Seorang petugas tidak memasang Alat Pelindung Diri Topi dengan benar
Solusi:
Seharusnya petugas menggunakan alat pelindung diri (topi) dengan benar.Topi
digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala sehingga serpihan kulit dan rambut
tidak masuk kedalam luka selama pembedahan Topi harus cukup besar untuk menutup
semua rambut. Meskipun topi dapat memberikan sejumlah perlindungan pada pasien,
tetapi tujuan utamanya adalah untuk melindungi pemakainya dari darah atau cairan tubuh
yang terpercik atau menyemprot.

Masalah 4 :Pintu yang menghubungkan antar ruang scrub-up dengan ruang operasi tidak
tertutup hal ini dapat meningkatkan risiko ruang operasi menjadi tidak steril
Solusi:
Pintu yang menghubungkan ruang operasi dengan ruang scrub-up tidak boleh
dibiarkan terbuka baik selama pembedahan maupun diantara pembedahan-pembedahan,
untuk itu pintu dilengkapi dengan alat penutup pintu (door closer). Disarankan
menggunakan door seal and interlock system.

Masalah 5 :Ventilasi udara dalam keadaan kotor


Solusi:
Dalam ruang operasi pengendalian kontaminan udara dan kenyamanan keduanya
harus dipertimbangkan. Sumber terbesar pencemaran udara di sebagian besar kamar
operasi modern adalah tim bedah dan pasien, sehingga ruang operasi membutuhkan
ventilasi udara yang bersih agar penyaringan dari pencemaran udara selama operasi dapat
disaring dengan lancar. Ruang operasi harus mempunyai ventilasi kamar terkontrol dan
menjamin distribusi udara melalui filter. Ventilasi ruang operasi sebaiknya menggunakan
AC window beserta saringan yang pemasangan minimal 2 m dari lantai, dengan arah
udara bersih yang masuk ke dalam ruang operasi dari atas dan bawah.

Masalah 6 : Suatu rak dinding terbuka disaat operasi sedang berlangsung sehingga dapat
meningkat kan risiko alat terpapar mikroorganisme dan menjadi tidak steril
Solusi:
Didalam ruang operasi keadaan steril harus benar-benar diperhatikan. Didalam
skenario terlihat suatu rak dinding yang terbuka penutupnya, sehingga resiko
peralatan/obat-obatan/ataupun bahan habis pakai terpajan mikroorganisme sangat tinggi.
Disarankan didalam ruang operasi untuk menutup rak yang berisi peralatan medis, obat-
obatan, maupun bahan habis pakai.

Masalah7 : Ruang operasi dalam keadaan kotor, darah dan cairan berceceran dilantai
Solusi:
Selama operasi berlangsung kemungkinan ada darah maupun cairan yang berceceran
dilantai dapat terjadi. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi udara ruang
operasi dan sangat berbahaya bagi pasien maupun petugas yang ada didalam ruang
operasi tersebut, sehingga harus ada petugas yang bertanggung jawab dalam kebersihan
ruangan selama operasi berlangsung.

Masalah 8 :Posisi tangan petugas operasi yang telah steril bersentuhan dengan baju
operasi
Solusi:
Disarankan petugas setelah melakukan cuci tangan steril terutama cuci tangan pada
aseptik bedah posisi jari-jari tangan harus dipertahankan lebih tinggi dari lipat siku dan
tidak menyentuh bagian yang tidak steril agar mempertahankan kesterilan dan mencegah
kontaminasi.
Masalah 9 :Seorang petugas bermain gadget saat operasi sedang berlangsung
Solusi:
Sebaiknya ketika operasi lagi berlangsung tidak menggunakan gadget (Hp) karena
dapat mengganggu konsetrasi dalam melakukan suatu tindakan.

Masalah10 :Seorang petugas membuang sampah operasi tanpa menggunakan sarung


tangan
Solusi:
Disarankan petugas membuang sampah menggunakan sarung tangan karena sampah
yang dibawa tersebut merupakan hasil dari sampah-sampah diruang operasi yang
kemungkinan besar sampah tersebut banyak mengandung sumber infeksi sehingga bisa
menimbulkan suatu penyakit yang membawa sampah tersebut.

Masalah11 :Tindakan prosedur operasi kurang aman, terdapat asap hitam yang banyak
Solusi:
Hal ini merupakan suatu kesalahan dalam tindakan yang berakibat mengeluarkan asap
yang banyak pada saat operasi. Disarankan ventilasi yang ada diruang operasi harus bersih
dan tidak ada sumbatan, sehingga asap yang ada tidak menumpuk dan bisa keluar melalui
ventilasi.
Bilamana terjadi kebakaran di ruang operasi, peralatan yang terbakar harus segera
disingkirkan dari sekitar sumber oksigen dan mesin anestesi atau outlet pipa yang
dimasukkan ke ruang operasi untuk mencegah terjadinya ledakan.Api harus dipadamkan
di ruang operasi, jika dimungkinkan, dan pasien harus segera dipindahkan dari tempat
berbahaya. Peralatan pemadam kebakaran harus dipasang diseluruh rumah sakit . Semua
petugas harus memahami ketentuan tentang cara-cara proteksi kebakaran. Mereka harus
mengetahui persis tata letak kotak alarm kebakaran dan mampu menggunakan alat
pemadam kebakaran tersebut.
Skenario 2

Berdasarkan gambar diatas, jawab dan didiskusikan dengan kelompok anda mengenai
pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Apa yang ditunjukkan pada gambar diatas?


Jawab : prosedur operasi pembedahan

2. Apa tujuan prosedur diatas dalam tindakan invasif?


Jawab : melakukan insisi untuk mengambil bagian abnormal pada tubuh.

3. Sudah benarkah prosedur yang dilakukan pada gambar diatas? Jelaskan!


Jawab : petugas medis sudah melakukan tindakan perlindungan diri dengan memakai
handscoen, sudah menggunakan duk dengan benar, dan sudah menjaga
kesterilitasan. Akan tetapi terdapat salah penempatan marker pada bagian yang
akan diinsisi, yaitu pada tempat yang diinsisi terdapat tanda marker padahal pada
prosedur marking yang benar yaitu melakukan marking harus di samping tempat
yang akan di insisi (tempat insisi tidak boleh diberi tanda).
4. Diskusikan dengan kelompok anda, bagaimana prinsip dan langkah-langkah yang
seharusnya dilakukan dalam melakukan prosedur di atas.
Jawab : Ten essential objective for safe surgery (rekomendasi WHO) :
1. Melakukan operasi pada pasien yang benar dan lokasi yang benar
2. Pencegahan bahaya saat pemberian obat anestesi
3. Persiapan penanganan risiko kegawatan jalan napas dan sistem pernapasan
4. Persiapan penanganan risiko kehilangan darah
5. Penegahan risiko alergi dan efek samping obat
6. Penegahan infeksi luka operasi
7. Pencegahan tertinggalnya bahan medis atau instrumen dalam tubuh pasien
8. Melakukan pemeriksaan pada spesimen operasi
9. Komunikasi efektif antar petugas medis mengenai informasi pasien
10. Survey dan evaluasi rutin rumah sakit mengenai kapasitas, volume, dan hasil
operasi.
Skenario 3
1. Masalah apa yang dapat timbul pada gambar di atas terkait dengan pengobatan yang
aman?
Jawab : Permasalahan yang dapat timbul terkait dengan pengobatan berdasarkan
gambar :
1. Sempitnya ruang tindakan dapat menyebabkan minimnya ruang gerak petugas
kesehatan
2. Minimnya ruang gerak dapat mengakibatkan tersenggolnya alat-alat yang ada dan
terjatuh
3. Tidak terpisahnya tempat antara wastafel atau tindakan yang menggunakan air
dapat mengakibatkan ruangan menjadi licin dan berpotensi untuk membuat
petugas kesehatan terjatuh
4. Kesalahan dalam pengambilan jenis obat akibat dari tidak tertatanya peletakan
obat
5. Tercampurnya merek obat lain kedalam kardus atau tempat obat yang berbeda
merk
6. Kesalahan dalam pemberian obat ke pada pasien
7. Memperlambat kerja petugas kesehatan akibat lama dalam pengambilan obat yang
di butuhkan

2. Apa penyebab timbulnya kesalahan pengobatan dalam pemberian obat-obatan di atas


kepada pasien?
Jawab : Penyebab timbulnya kesalahan pengobatan dalam pemberian obat-obatan :
1. Tempat peletakan jenis obat-obatan yang tidak tertata dan tersusun dengan rapi
dan sebagaimana mestinya.
2. Tidak disusunnya kembali obat yag telah digunakan kembali ketempatnya dapat
menyebabkan tercampurnya obat ke merek lain yang kemudian menyebabkan
terjadinya kesalahan pemberian obat.

3. Bagaimana mengatasi masalah pengobatan yang aman terkait gambar di atas di rumah
sakit tempat Anda bekerja?
Jawab : Cara mengatasi masalah pengobatan yang aman terkait gambar di atas :
1. Memberikan ruang gerak yang cukup bagi petugas kesehatan dengan cara
membuat ruang tindakan yang cukup luas.
2. Memisahkan tempat wastafel dan tindakan yang menggunakan air atau benda cair
yang dapat berpotensi membuat licin ruang tindakan.
3. Menyusun alat yang akan digunakan untuk proses tindakan dengan baik dan
benar.
4. Menyusun obat-obatan dengan cara meletakkannya kedalam tempat atau
keranjang yang terdapat obat dengan merek yang sama.
5. Membereskan kembali obat dan alat yang telah digunakan ketempat semula.

Anda mungkin juga menyukai