Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kita sebagai manusia, sering bertanya- tanya mengapa kita terkadang ingin
menjadi 'tokoh utama' dalam kehidupan sehari hari kita, terkadang ingin
menjadi seseorang yang pandai melucu, dan kita kadang-kadang juga ingin
menjadi seorang penolong dari orang lain. Untuk itu, kita perlu mengenali apa
yang melatar belakangi sikap kita tersebut. Teori Psikologi Dalam dari Carl
Gustav Jung menjelaskan secara gamblang sebab-sebab mengapa kita
berperilaku seperti yang telah disebutkan di atas.
Carl Gustav Jung adalah teman sejawat Sigmund Freud yang
mengeksplorasi ruang batin secara lebih mendalam selama perjalanan masa
kariernya. Jung merupakan orang yang mampu mengetahui sisi alam bawah
sadar yang memperlihatkan diri dalam wujud- wujud simbolik. Pendekatan
yang digunakan selama proses eksplorasi tersebut menggunakan pendekatan
reduksionis yakni memulai dari suatu level yang tinggi termasuk spiritualisme
(dalam hal ini pengaruh kebudayaan hindu dan budha), dan kemudian turun ke
level-level psikologi dan fisiologi.
Jung mengungkapkan bahwa seluruh aspek kepribadian individu harus
berkembang seluruhnya. Apabila ada salah satu aspek kepribadian yang
terabaikan, hal itu akan dapat menghambat dari aspek kepribadian yang
berkembang dalam diri seseorang. Apabila rintangan yang ada dalam diri
seseorang itu terlalu banyak, maka individu tesebut dapat menderita neurosis.

1.2Rumusan Masalah
a. Bagaimana mengenali tipe diri menurut Hipocrates?
b. Bagaimana mengenali tipe diri menurut Carl G. Jung?

1.3Tujuan
a. Mengetahui mengenali tipe diri menurut Hipocrates.
b. Mengetahui mengenali tipe diri menurut Carl G. Jung.

1
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Mengenali Tipe Diri Menurut Hipocrates
Pada dasarnya, setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda satu
dengan yang lainnya. Penelitian mengenai kepribadian manusia sudah
dilakukan para ahli sejak dulu kala. Kita mengenal Hippocrates dan Galenus
(400 SM dan 175 SM) yang mengemukakan bahwa tipe kepribadian manusia
bisa dibagi menjadi empat golongan menurut keadaan zat cair yang
terkandung dalam tubuhnya.
a. Tipe Melencholicus (melankolisi)
yaitu orang-orang yang banyak empedu hitamnya. Sehingga orang-orang
dengan tipe ini selalu bersikap murung atau muram, pesimistis dan selalu
menaruh rasa curiga.
b. Tipe Sanguinicus (sanguinisi)
yaitu orang-orang yang banyak darahnya, sehingga orang-orang dengan
tipe ini selalu menunjukkan wajah yang berseri-seri, periang atau selalu
gembira dan bersikap optimistis.
c. Tipe Flegmaticus (flegmatisi)
yaitu orang-orang yang banyak lendirnya. Orang dengan tipe ini sifatnya
lamban dan pemalas, wajahnya selalu pucat, pesimis, pembawaannya
tenang dan pendiriannya tidak mudah berubah.
d. Tipe Cholericus (cholerisi)
yaitu orang-orang yang banyak kandungan empedu kuningnya. Orang
dengan tipe ini umumnya bertubuh besar dan kuat, namun juga seorang
penaik darah dan sukar mengendalikan diri. Serta sifatnya garang dan
agresif.

2
2.2 Mengenali Tipe Diri Menurut Carl G. Jung
Carl Gustaf Jung atau lebih dikenal dengan C.G. Jung, seorang ahli
penyakit jiwa dari Swiss membuat pembagian tipe kepribadian manusia
dengan cara yang berbeda. Ia menyatakan bahwa perhatian manusia tertuju
pada dua arah. Yakni perhatian ke luar dirinya yang disebut extrofert dan ke
dalam dirinya yang disebut introvert. Ke mana arah perhatian manusia itu
yang terkuat, keluar dirinya atau ke dalam dirinya, itulah yang menentukan
tipe orang itu.
Jadi menurut C.G. Jung tipe kepribadian manusia bisa dibagi menjadi dua
golongan besar yaitu:
a. Tipe Extrovert, yaitu manusia yang perhatiannya lebih diarahkan ke luar
dirinya, kepada orang lain dan kepada masyarakat.
b. Tipe Introvert, yaitu manusia yang perhatiannya lebih mengarah pada
dirinya sendiri, pada "aku"nya.
Manusia yang tergolong tipe extrovert mempunyai sifat-sifat antara lain
berhati terbuka, lancar dalam pergaulan, ramah, penggembira dan kontak
dengan lingkungannya besar sekali. Mereka mudah memengaruhi dan mudah
pula dipengaruhi oleh lingkungannya. Sedangkan manusia yang tergolong
tipe introvert memiliki ciri-ciri kurang pandai bergaul, pendiam, sukar
diselami batinnya, suka menyendiri bahkan sering takut kepada orang lain.
Untuk lebih jelasnya berikut adalah sifat dan ciri tipe extrovert dan
introvert.
a. Tipe Extrovert
1. Lancar dalam berbicara
2. Bebas dari kekhawatiran atau kecemasan
3. Tidak lekas malu dan tidak canggung
4. Umumnya bersifat konservatif
5. Mempunyai minat pada atletik
6. Dipengaruhi oleh data objektif
7. Ramah dan suka berteman
8. Suka bekerja bersama dengan orang lain
9. Kurang memedulikan penderitaan dan kepentingan diri sendiri

3
10. Mudah menyesuaikan diri
b. Tipe Introvert
1. Lebih lancar menulis daripada bicara
2. Cenderung atau sering diliputi kekhawatiran
3. Mudah malu dan canggung
4. Cenderung bersifat radikal
5. Suka membaca
6. Lebih dipengaruhi oleh perasaan subjektif
7. Jiwanya tertutup
8. Lebih senang bekerja sendiri
9. Sangat menjaga atau berhati-hati terhadap penderitaan dan miliknya
10. Sukar beradaptasi dan kaku dalam pergaulan

4
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepribadian setiap individu berbeda satu sama lain. Untuk mengetahui
kepribadian seseorang kita perlu mempelajari struktur kepribadiannya. Ada
beberapa hal yang mempengaruhi pembentukan kepribadian yaitu
pengetahuan umum dan pengetahuan khusus. Sehingga terbentuklah beberapa
jenis kepribadian unik dari setiap individu. Penggolongan ini ada yang
berdasarkan faktor eksternal dan internal.
Individu yang tidak dapat menghadapi masalah pribadi dan sosial yang
timbul saat ia masih kanak-kanak sampai dewasa dapat menimbulkan
gangguan kepribadian. Oleh kerena itu sejak dini kepribadian harus dibentuk
dengan baik sehingga tidak mengalami gangguan kepribadian pada masing-
masing individu.

3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat untuk semua orang.

5
DAFTAR PUSTAKA
Sobur, Alex, Drs, M.Si. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Sarwono, Sarlito Wirawan, Dr. 2000. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: PT Bulan
Bintang.
Baihaqi, MIF, Drs, M.Si, dkk. 2005. Psikiatri Konsep Dasar dan Gangguan-
Gangguan. Bandung: PT Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai