Anda di halaman 1dari 1

Sabun merupakan salah satu perlengkapan mandi yang digunakan untuk membersihkan tubuh dan

menjaga kebersihan diri. Sabun berfungsi untuk mengemulsi kotoran-kotoran berupa minyak
ataupun zat pengotor lainnya. Sabun dibuat melalui proses saponifikasi lemak minyak dengan
larutan alkali membebaskan gliserol. Sabun biasanya digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari di
rumah, kantor, sekolah, rumah sakit, restoran, dll. Sabun termasuk ke dalam kelompok produk
yang bergerak cepat karena tingginya permintaan konsumen. Di pasaran terdapat sabun padat dan
sabun cair. Pasar sabun cukup besar terutama untuk kebersihan pribadi dan kebersihan umum dan
ada peluang besar untuk pasar secara global. Sabun terbagi menjadi sabun alami dan sintetis.
Sabun sintetis terbuat dari bahan sintetis seperti wewangian buatan, warna dan bahan pengawet,
dan beberapa di antaranya telah terbukti berbahaya bagi kesehatan mamalia serta dapat
menyebabkan iritasi kulit pada beberapa orang. Soda kaustik (natrium hidroksida) dan kalium
(kalium hidroksida) merupakan bahan yang digunakan dalam produksi sabun. Soda kaustik
berfungsi untuk membuat sabun menjadi keras dan kalium berfungsi untuk membuat sabun lembut
dan cair. Kalium kaustik pada awalnya diperoleh dari abu bahan organik, terutama abu kayu, tetapi
bisa juga dari biji kakao (CPH). Biji kakao mengandung air dengan jumlah yang besar, tingkat
serat tinggi dan jumlah protein yang cukup banyak. Selain itu juga memiliki kadar mineral yang
tinggi dengan kandungan utama potasium, yang membuatnya menjadi sumber yang baik untuk
kalium kaustik. Produksi kayu keras dari sekam padi kakao sudah merupakan industri rumahan
berskala kecil di Ghana. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk meninjau produksi sabun
untuk perawatan kulit dengan menggunakan bahan alami dan potasium kaustik dari kulit biji
kakao.

Anda mungkin juga menyukai