Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Sebelum dimulainya penyuluhan dan demonstrasi penggunaan masker

dalam rangka menurunkan angka kejadian ispa di wilayah kerja puskesmas sei

mesa, dibuka dengan prettest. Kemudian setelah penyuluhan di akhiri dengan

posttest. Nilai pengetahuan ini dibagi menjadi tiga golongan, yaitu dikatakan baik

apabila nilai antara 80 sampai 100, dikatakan sedang apabila nilai antara 60-70,

dan dikatakan jelek apabila nilai kurang dari 60.Terdapat perbedaan yang nilai

pengetahuan sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) dilakukannya penyuluhan

dan demostrasi yang dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1.Distribusi Frekuensi dan Persentasi Nilai Pengetahuan Ibu tentang


ISPA Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penyuluhan

Nilai Pretest Postest


Pengetahuan n (orang) Persen (%) n (orang) Persen (%)
Baik 8 32 22 88
Sedang 13 52 2 8
Jelek 4 16 1 4
Total 25 100 16 100

18
Presentase Nilai Pengetahuan Ibu Hamil Sebeblum
(Pretest) dan Sesudah (Postest) Penyuluhan
100%
88%
90%
80%
70%
60% 52%
50%
40% 32%
30%
20%
8%
10% 4%
0
0%
Baik Sedang Jelek

Pretest Postest

Gambar 4.1 Presentase Nilai Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum (Pretest)


dan Sesudah (Postest) Penyuluhan

Dapat dilihat pada gambar 4.1 sesuai dengan diagram diatas sebelum

dilakukan penyuluhan masih didapatkan ibu dengan pengetahuan sedang hngga

jelek. Sedangkan setelah dilakukan penyuluhan nilai pengetahuan ibu mengenai

pencegahan ispa menjadi lebih bagus .

19
6
Kuosioner Niat
5

TI
HJN

WI

HJM
J

S
Y
MY

MU
MI

WG1

MR
DS

MS

MI

WG2
AS
SU

SN

S2

GS
SR

SL

SM
Pretest post test Column1

Gambar 4.2 Postes dan pretest dengan kuosioner niat

Keterangan :

- Dibawah 3 niat lemah


- Diatas atau sama dengan 3 niat kuat

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Uji Normalitas Analisa T Berpasangan

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PRETEST 68.0000 25 15.54563 3.10913

20
POSTTEST 85.2000 25 18.28478 3.65696

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 PRETEST & POSTTEST 25 .331 .106

B. Pembahasan

1. Perencanaan

Perencanaan yang matang dan dukungan dari pihak terkait membuat

proses penyuluhanan berjalan lancar. Pelaksanaan penyuluhan dilakukan

di rumah warga wilayah kerja Puskesmas sei mesa dan berlangsung

selama satu hari yang diselenggarakan dijalan melayu darat gang 4.

Penyuluhan dibantu oleh petugas KIA dan GIZI Puskesmas sei mesa yang

kemudian akan mengumpulkan wanita dimulai pukul 09.00 WITA. Jumlah

total peserta yang menghadiri penyuluhan, adalah sebanyak 25 orang.

Kemudian penyuluhan dimulai dengan perkenalan diri dan penjelasan

maksud kegiatan, dilanjutkan dengan pengisian soal pretest untuk

mengetahui tingkat pengetahuan peserta sebelum dilakukan penyuluhan.

Pesertal diberikan kesempatan untuk mengerjakan soal pretest selama 5-10

menit. Setelah itu dilanjutkan proses penyuluhan terdiri dari penjelasan

tentang bahaya ispa dan pencegahan pada ibu terhadap anaknya yang
21
terdiri dari, pengertian, gejala bahaya, dan cara pencegahan. Selanjutnya

penyuluhan, ceramah, dan demonstrasi penggunaan masker yang benar

ditutup dengan tanya jawab dan pengisian soal posttest. Kemudian peserta

diberikan konsumsi. Secara keseluruhan proses penyuluhan berjalan

lancar.

Menurut Notoadmodjo, bahwa pengetahuan seseorang biasanya

dipengaruhi berbagai faktor, antara lain pengalaman, pendidikan, keyakinan, dan

penghasilan. Pengetahuan responden/sasaran dalam kegiatan penyuluhan ini

mayoritas dikategorikan cukup salah satunya dipengaruhi faktor pendidikan.9

Pendidikan mempengaruhi proses belajar semakin tinggi status pendidikan

seseorang semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan

pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi,

baik dari orang lain maupun dari media massa.

Untuk meningkatkan pengetahuan peserta mengenai pencegahan ispa pada

ibu tehadap anaknya di wilayah kerja Puskesmas Sei Mesa maka dilakukan

kegiatan penyuluhan agar peserta yakni wanita di wilayah kerja Puskesmas Sei

mesa lebih mengerti akan pentingnya pencegahan ispa dari ibu terhadap anaknya.

Secara klinis menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan yang

bermakna antara sebelum dengan sesudah penyuluhan. Oleh karena itu, dapat

ditarik kesimpulan terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara

sebelum dan sesudah penyuluhan.

22
Hal ini membuktikan bahwa pentingnya penyuluhan mengenai pencegahan

ispa pada ibu terhadap anaknya di wilayah kerja puskesmas sei mesa sebagai

langkah menurunkan angka kejadian ispa.

Dalam rangka membantu meningkatkan pengetahuan ibu tentang

pencegahan ispa, maka pada kegiatan penyuluhan disini menjelaskan tentang

pengertian ispa, gejala ispa, bahaya ispa pada ibu maupun anaknya, cara

mencegah ispa pada anaknya sehingga diharapkan peserta dapat mengerti tentang

ispa beserta cara pencegahannya dan dapat menurunkan angka kejadian ispa pada

wilayah puskesmas sei mesa. Pencegahan ispa pada ibu terhadap anaknya dapat

dilakukan dengan pemakaian masker, hal ini penting karena masker dapat

mencegah masuknya bakteri atau kuman yang dapat masuk melalui droplet (aliran

udara) ke manusia yang dapat menularkan terhadap anaknya, oleh karena itu

dijelaskan jenis masker,kapan harus memakai masker dan kapan mengganti

masker.

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemakaian masker pada

ibu ibu yang menderita ispa sangat mempengaruhi terhadap kesehatan anaknya

dan lingkungan sekitar. Jadi,diharapkan dengan adanya penyuluhan mengenai

demonstrasi penggunaan masker dalam rangka menurunkan angka kejadian ispa

di wilayah kerja Puskesmas Sei Mesa.

23
2. Pengorganisasian

Kerjasama dengan pemegang upaya pokok gizi dan kader posyandu sangat

kooperatif sehingga permasalahan dapat teridentifikasi dengan baik. Kerjasama

yang baik juga terjalin antara kepala puskesmas dan pemegang Upaya Kesehatan

Masyarakat yang sangat mendukung diadakannya penyuluhan ini.

Kendala dalam perorganisasian yang awalnya dihadapi adalah jumlah

pelaksana kegiatan yang hanya berjumlah 3 orang sehingga cukup sulit dalam

pembagian tugas. Kemudian kendala mengumpulkan sasaran kegiatan

dikarenakan kesibukan bekerja. Kendala lainnya adalah sempitnya waktu dalam

pembagian tugas karena pelaksanaan sudah mendekati hari .

3. Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan di salah satu rumah warga pada tanggal 18

Desember 2017 jam 09.30 WITA s/d 12.00 WITA dan dihadiri 25 peserta yang

tediri dari ibu- ibu yang mempunyai balita, kendala dari pelaksanaan ini adalah

jumlah yang targetnya 30, hanya dihadiri 25 orang dikarenakan saat itu kondisi

hujan tapi pelaksanaan tetap berjalan dengan lancar.

Acara dibuka oleh sambutan kepala Puskesmas yang diwakili oleh ketua

pelaksana kegitan. Dilanjutkan dengan pembagian kuesioner untuk menilai tingkat

pengetahuan peserta. Kemudian peserta diberikan tayangan tentang ispa dan

masker, yang dilanjutkan dengan pemutaran video tentang bahaya ispa, pemberian

materi tentang ispa dan masker. Tidak ditemukan kendala berarti dalam sesi ini.

Acara dilanjutkan dengan materi seputar tata cara penggunaan masker dan

24
demonstrasi melalui slide dan dibagikan souvenir berupa kantong plastik hadiah.

Di sesi ini didapatkan kendala yakni ibu ibu yang terlalu bersemangat untuk

bertanya sehingga sulit memutuskan siapa yang duluan.

4. Evaluasi

Berdasarkan tabel dan grafik 4.1 diatas, didapatkan pada pretest ada 8 orang

yag mendapatkan nilai 100, dan ada 22 orang pada posttest.

Responden yang mendapat nilai 70 pada prestest ada 13 orang, dan 2

orang pada posttest. Untuk nilai terendah yakni 10, didapatkan dari responden

pada pretest dan tidak didapatkan lagi pada postest.

Dari hasil diatas menunjukkan adanya peningkatan jumlah responden yang

mendapatkan nilai 100 pada posttest, dan tidak ada lagi responden yang

mendapatkan nilai 50 pada posttest. Kemudian data diatas dilakukan uji

normalitas, menunjukkan nilai p<0,000 yang artinya data ini bermakna.

Kemudian digunakan uji Kolmogorov-smirnov untuk melihat penyebaran

normalitas data. Dari uji ini didapatkan hasil posttest lebih dari pretest dan hasil

ini bermakna serta diterima dengan p<0,138.

Dari Hasil data pretest dan post test dengan nilai kuosioner menunjukan

adanya peningkatan dari hasil pretest yang niatnya 3 menjadi naik diatas 3

setelah post test ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan niat.

25
26

Anda mungkin juga menyukai