Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara
siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Pendekatan Keterampilan
Proses (PKP) berbantuan media vidio dan siswa yang diajar dengan model pembelajaran
konvensional. Rancangan penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperimen), dengan
desain post test only control group desain, dan sampel sebanyak 39 Orang yang diambil
secara undian. Data hasil belajar dikumpulkan dengan menggunakan metode tes dan
instrument berupa tes pilihan ganda hasil belajar IPA, Data yang diperoleh dianalisi dengan
menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial uji-t. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) hasil belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran konvensional dengan mean (M) = 26,37 termasuk dalam katagori
cukup/sedang, (2) hasil belajar IPA siswa mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) berbantuan media Audio Visual
dengan mean (M) = 34,97 termasuk dalam katagori sangat baik/sangat tinggi, (3) terdapat
perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran Pendekatan Keterampilan Proses (PKP)
berbantuan media vidio dengan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD di Gugus IV Kecamatan Buleleng.
Perbedaan tersebut dilihat dari skor hasil belajar IPA siswa diperoleh hasil t hitung sebesar
10,11, sedangkan t tabel dengan db = n1 + n2 2 = 37 pada taraf signifikan 5% adalah 1,72.
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dar t tabel (10,11> 1,72).
Adanya perbedaan yang signifikan menunjukkan bahwa model pembelajaran Pendekatan
Keterampilan Proses (PKP) berbantuan media Audio Visual berpengaruh positif terhadap hasil
belajar IPA siswa dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional.
Kata-kata kunci: Pendekatan Keterampilan Proses, media Audio Visual, hasil belajar IPA
Abstract
This study aimed to determine significant differences science learning aut cames between
student who are taught to learen by yusing amodel approach to skill learning proces and
assisted by media. Student taught by using conventional amodel learning. This plan to search
is guasi eksperimen (Quasi Eksperimen) to design post test only coantroll group design and
sampel amounded 39 peopple taken by using deseriftive and statistical inferensial analysis t-
tast. The results, showed that (1) sclence learning aut cames of student who take lesson with
conventional learning model included in the category with mean (m=26,37) enough or being
(2) science learning aut cames of student participating in learning with the learning model
approach to skill proces and assited by media audio visual by using mean (m= 34, 97) inculd
in the category very good or very high. (3) there are signifikant defferences between the
groups of science learning aut cames of student who take the approach of learning the skill of
learning model media audio visual process aided by agroup of student who take learning with
convencional learning model on 4t grade student in group 4 districts in the buleleng differaces
views of science learning aut comes of student score obtained results, a maented to (10,11)
while t-tabele wit db = (n1+n2- 2= 37) the significant 5% level is the result of these caculation
in dicate that the t-count is greater than t-tabele (10,11> 1,72 ), the discrepancies are
significant show that the model assisted learning process skill approach audio visual media
has a positive effect on student science learning aut comes compered with conventional
learning model.
Key words: learning skill approuch to process media audio visual siswa and result aut of cames.
Mo = 27,79
Tabel 3 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Hasil Belajar IPA
No Kelompok Data Hasil Belajar 2 hitung 2 tabel Status
1 Post-test Eksperimen 21.19 1,72 Normal
2 Post-test Kontrol 4.77 1,77 Normal
Berdasarkan hasil perhitungan dengan kelompok kontrol adalah 4.766 dan tabel
2
Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Varians antar Kelompok Eksperimen dan kontrol
Ftabel dengan Taraf
Sumber Data Fhitung Status
Signifikansi 5%
Post-test Kelompok
0,48 1,69 Tidak Homogen
Eksperimen dan Kontrol
Berdasarkan tabel hasil perhitungan uji-t bahwa thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel),
di atas, diperoleh thitung sebesar 0,87. sehingga hasil penelitian adalah signifikan.
Sedangkan, ttabel dengan taraf signifikansi 5% Hal ini berarti, terdapat perbedaan Hasil
adalah 1,69. Hal ini berarti, thitung lebih besar Belajar IPA yang signifikan antara siswa yang
dari ttabel (thitung > ttabel), sehingga H0 ditolak mengikuti pembelajaran dengan model
atau H1 diterima. Dengan demikian, dapat pembelajaran Pendekatan Keterampilan
diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan Proses dan siswa yang mengikuti
Hasil Belajar IPA yang signifikan antara siswa pembelajaran dengan model pembelajaran
yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional.
pembelajaran Pendekatan Keterampilan Pengaruh yang signifikan antara siswa
Proses dan siswa yang mengikuti dengan model pembelajaran Pendekatan
pembelajaran dengan model pembelajaran Keterampilan Proses Berbantuan Media
konvensional pada siswa kelas IV di Gugus IV Audio Visual dan siswa model pembelajaran
Kecamatan Buleleng. Perbandingan hasil konvensional disebabkan karena perbedaan
perhitungan rata-rata Hasil Belajar IPA perlakuan pada langkah-langkah
kelompok ekperimen adalah 19,20 lebih besar pembelajaran dan proses penyampaian
dari rata-rata Hasil Belajar IPA kelompok materi. Pembelajaran dengan model
kontrol sebesar 13,10. pembelajaran Pendekatan Keterampilan
Proses Berbantuan Media Audio Visual
PEMBAHASAN menekankan aktivitas siswa dan guru melalui
Berdasarkan deskripsi data hasil proses pembelajarannya.
penelitian, kelompok siswa yang mengikuti Pembelajaran dengan model
pembelajaran dengan model pembelajaran Pendekatan Keterampilan Proses sesuai
Pendekatan Keterampilan Proses memiliki dengan karakteristik IPA dimana IPA selalu
Hasil Belajar yang lebih tinggi dibandingkan berhubungan dengan cara mencari tahu
dengan kelompok siswa yang mengikuti tentang alam secara sistematis, sehingga
pembelajaran dengan model pembelajaran IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
konvensional. Tinjauan ini didasarkan pada pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
rata-rata skor Hasil Belajar siswa. Rata-rata konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
skor Hasil Belajar yang mengikuti tetapi juga merupakan suatu proses
pembelajaran dengan model pembelajaran penemuan . Pemahaman tentang karakteristik
Pendekatan Keterampilan Proses adalah IPA ini berdampak pada proses belajar IPA di
19,20 dan rata-rata skor Hasil Belajar siswa sekolah. Di dalam pembelajaran Pendekatan
yang mengikuti pembelajaran dengan model Keterampilan Proses peran guru dalam
pembelajaran konvensional adalah 13,10. pembelajaran hanya sebagai fasilitator dan
Berdasarkan analisis data moderator yang memberikan tanggung jawab
menggunakan uji-t, diketahui thitung = 10,11 kepada siswa untuk memperoleh sendiri
dan ttabel dengan taraf signifikansi 5%= 1,69. konsep-konsep yang diperlukan melalui
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan interaksi dengan anggota kelompoknya.
Sehingga kegiatan belajar berpusat pada untuk mengemukakan pendapat. Siswa
siswa (student centered) dan berlangsung menjadi lebih tertantang untuk belajar dan
dalam kelompok kecil. berusaha menyelesaikan semua
Berbeda halnya dalam pembelajaran permasalahan IPA yang ditemui, sehingga
dengan model pembelajaran konvensional pengetahuan yang diperoleh akan lebih
yang bercirikan pembelajaran berpusat pada diingat oleh siswa. Dengan demikian, Hasil
guru (teacher centered). Model pembelajaran Belajar IPA siswa yang diajar dengan model
ini berlandaskan pandangan behavioristik. Di pembelajaran Pendekatan Keterampilan
dalam pembelajaran konvensional siswa Proses akan lebih baik dibandingkan dengan
cenderung lebih pasif karena hanya siswa yang diajar dengan model
mendengarkan ceramah yang diberikan oleh pembelajaran konvensional.
guru. Siswa menunggu sampai guru selesai Hasil penelitian ini sejalan dengan
menjelaskan kemudian mencatat apa yang hasil dari beberapa penelitian tentang
diberikan oleh guru tanpa memaknai konsep- penerapan model pembelajaran Pendekatan
konsep yang diberikan. Dimana siswa dalam Keterampilan Proses. Sriwahyuni (2012)
belajar terpisah dengan dunia nyata (tidak melakukan penelitian mengenai Pengaruh
kontekstual) sehingga proses belajar menjadi Pembelajaran Pendekatan Keterampilan
kurang bermakna. Melalui model Proses (PKP) Berbantuan Media Audio Visual
pembelajaran konvensional siswa cenderung Terhadap Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas
menjadi objek belajar, sedangkan yang IV SD Negeri 1 Alasansangker, Badung.
menjadi subjek belajar adalah guru. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa
Kemudian guru berusaha memindahkan penerapan Model Pembelajaran PKP
pengetahuan yang ia miliki kepada siswa. Berbantuan Media Audio Visual dalam
Keadaan ini cenderung membuat siswa pasif pembelajaran IPA mampu memberikan
dalam menerima peajaran dari guru. Selain kontribusi yang cukup signifikan terhadap
itu, pada pembelajaran konvensional masih hasil belajar IPA siswa.
menggunakan penilaian yang bersifat Sunardiana (2011) juga melakukan
konvensional juga. Penilaian ini hanya menilai penelitian mengenai model pembelajaran
hasil akhir dari tes atau ulangan saja tanpa PKP, dengan judul Penerapan Model
memperhatikan proses belajarnya. Sehingga Pembelajaran Pendekatan Keterampilan
siswa menjadi tidak memiliki kesempatan Proses Dengan Berbantuan Media Audio
untuk berbuat yang terbaik, karena siswa Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
tidak memiliki kesempatan untuk melakukan Siswa Kelas IV Semester II SD Negeri 1
refleksi terhadap pekerjaannya. Hal ini Banyuning Kecamatan Buleleng Kabupaten
tentunya tidak akan mampu membangkitkan Buleleng Provinsi Bali Tahun Ajaran
semua potensi yang dimilikinya secara 2010/2011. Penelitian tersebut menunjukkan
optimal. bahwa penerapan Model Pembelajaran
Perbedaan cara pembelajaran antara Pendekatan Keterampilan Proses dalam
pembelajaran dengan model pembelajaran pembelajaran IPA mampu memberikan
Pendekatan Keterampilan Proses dan peningkatan yang signifikan terhadap hasil
pembelajaran dengan model pembelajaran belajar IPA siswa.
konvensional tentunya akan memberikan
dampak yang berbeda pula terhadap Hasil PENUTUP
Belajar siswa. Penerapan model
pembelajaran Pendekatan Keterampilan Berdasarkan tabel hasil perhitungan
Proses dalam pembelajaran memungkinkan uji-t di atas, diperoleh thitung sebesar 0,87.
siswa untuk tahu manfaat dari materi yang Sedangkan, ttabel dengan taraf signifikansi 5%
dipelajari bagi kehidupannya, aktif dalam adalah 1,69. Hal ini berarti, thitung lebih besar
kegiatan pembelajaran, menemukan sendiri dari ttabel (thitung > ttabel), sehingga H0 ditolak
konsep-konsep dan materi-materi yang atau H1 diterima. Dengan demikian, dapat
dipelajari tanpa harus selalu tergantung pada diinterpretasikan bahwa untuk mengetahui
guru, mampu memecahkan masalah-masalah pengaruh yang signifikan hasil belajar IPA
yang berkaitan dengan materi yang dipelajari, antara siswa yang diajar dengan
bekerja sama dengan siswa lain, dan berani menggunakan model pembelajaran
Pendekatan Keterampilan Proses pemahamannya dengan membangun sendiri
(PKP) berbantuan media vidio dan siswa yang pengetahuan tersebut melalui pengalaman.
diajar dengan model pembelajaran Guru-guru di sekolah dasar agar lebih
konvensional. ) hasil belajar IPA siswa berinovasi dalam pembelajaran dengan
mengikuti pembelajaran dengan model menerapkan suatu strategi pembelajaran
pembelajaran Pendekatan Keterampilan yang inovatif dan didukung media
Proses (PKP) berbantuan media Audio Visual, pembelajaran yang relevan untuk dapat
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap meningkatkan hasil belajar siswa, selain itu
hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang guru tidak hanya menggunakan tes objektif
mengikuti pembelajaran dengan model dalam evaluasi pembelajaran karena tes
pembelajaran Pendekatan Keterampilan objektif hanya menuntut satu jawaban tanpa
Proses (PKP) berbantuan media audio visual menyertakan alasan terhadap jawabannya.
dengan kelompok siswa yang mengikuti Kemudian siswa juga dapat berspekulasi
pembelajaran dengan model pembelajaran dalam menjawab, yaitu hanya dengan
konvensional pada siswa kelas IV SD di menerka. Sekolah-sekolah yang mengalami
Gugus IV Kecamatan Buleleng, terdapat permasalahan rendahnya hasil belajar IPA,
perbedaan Hasil Belajar IPA yang signifikan disarankan untuk mengimplementasikan
antara siswa yang mengikuti pembelajaran model pembelajaran Pendekatan
dengan model pembelajaran Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) dalam
Keterampilan Proses dan siswa yang pembelajaran di sekolah tersebut. Peneliti
mengikuti pembelajaran dengan model yang berminat untuk mengadakan penelitian
pembelajaran konvensional pada siswa kelas lebih lanjut tentang model pembelajaran
IV di Gugus IV Kecamatan Buleleng. Pendekatan Keterampilan Proses (PKP)
Perbandingan hasil perhitungan rata-rata dalam bidang ilmu IPA maupun bidang ilmu
Hasil Belajar IPA kelompok ekperimen adalah lainnya yang sesuai agar memperhatikan
19,20 lebih besar dari rata-rata Hasil Belajar kendala-kendala yang dialami dalam
IPA kelompok kontrol sebesar 13,10. penelitian ini sebagai bahan pertimbangan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis untuk perbaikan dan penyempurnaan
dan pembahasan penelitian ini maka dapat penelitian yang akan dilaksanakan.
ditarik kesimpulan bahwa model
pembelajaran Pendekatan Keterampilan DAFTAR RUJUKAN
Proses (PKP) dapat menghasilkan hasil
belajar IPA yang lebih baik daripada model Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyanti. 2003. Ilmu
pembelajaran konvensional. Secara rinci Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
simpulan penelitian ini dapat dijelaskan
sebagai berikut. Awalluddin, dkk. 2009. Statistika Pendidikan.
Terdapat perbedaan hasil belajar IPA Jakarta: Direktorat Jendral
yang signifikan antara siswa yang mengikuti Pendidikan Tinggi.
pembelajaran dengan model pembelajaran
Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) dan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:
siswa yang mengikuti pembelajaran dengan Universitas Terbuka.
model pembelajaran konvensional. Kualifikasi
hasil belajar siswa yang mengikuti Sriwahyuni, Putu. 2012. Pendekatan
pembelajaran dengan model pembelajaran Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) Terhadap Hasil Belajar IPA SD
berada pada kategori sangat tinggi Negeri 2 Banyuning Tahun
sedangkan hasil belajar siswa yang mengikuti Pelajaran 2011/2012. Skripsi
pembelajaran dengan model pembelajaran (tidak diterbitkan). Undiksha
konvensional berada pada kategori tinggi. Singaraja.
Saran yang dapat disampaikan
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Soetomo. 1993. Dasar-Dasar Interaksi Belajar
adalah sebagai berikut. Siswa-siwa di sekolah Mengajar. Surabaya: Usaha
dasar agar lebih aktif dalam mengikuti Nasional.
pembelajaran dan terus mengembangkan
Soetjipto, & Kosasi. 1995. Profesi Keguruan. Suryani. 2012. Penerapan Model
Jakarta: Proyek Pembinaan dan Pembelajaran Kooperatif tipe
Peningkatan Mutu Tenaga Pendekatan Keterampilan Proses
kependidikan-Direktorat Jendral Terhadap Hasil Belajar IPA SD
Pendidikan Tinggi-Departemen Negeri 1 Ringdikit Tahun
pendidikan dan Kebudayaan. Pelajaran 2011/2012. Skripsi
(tidak diterbitkan). Undiksha
Suara. 2009. Agama Hindu Dharma. Singaraja.
Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.
Tirtarahardja, & Sulo. 2005. Pengantar
Suardiana, Made. 2012. Pengantar Media pendidikan. Jakarta: PT Rineka
Pendidikan. Singaraja: IKIP Cipta.
Negeri Singaraja.
Tri Astuti. 2009. Kongsep Dasar IPA dan
Praktikum. Singaraja: Universitas
Pendidikan Ganesha.