A. Optimalisasi Peran Program Keluarga Berencana (KB)
Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali akan berdampak pada kemiskinan dan pengangguran. Karenanya, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga-lembaga terkait lainnya secara bersama-sama menanggulangi ledakan penduduk sekaligus memberikan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perencanaan keluarga agar kualitas hidupnya lebih baik.Di sinilah kehadiran KB menjadi kebutuhan yang sangat mendesak ketika ancaman ledakan penduduk menimpa bangsa ini. Soerjono Soekanto dalam bukunya, Sosiologi Sebuah Pengantar (2010) mengatakan, bahwa masalah angka kelahiran akan dapat diatasi dengan melaksanakan program keluarga berencana yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu-ibu dan anak-anak maupun meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat dengan mengurangi angka kelahiran sehingga pertumbuhan penduduk tidak melebihi kapasitas produksi. Dengan demikian, program KB menjadi pilihan yang sangat tepat guna membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan menunda masa perkawinan dini agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi. Selain itu, cara lain yang dapat dilakukan untuk mengimbangi ledakan jumlah penduduk adalah penambahan dan penciptaan lapangan kerja, meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan, mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi, dan meningkatkan produksi. Dengan beberapa cara tersebut ancaman ledakan jumlah penduduk bisa diminimalisir sehingga angka kemiskinan dan pengangguran dapat ditekan seminimal mungkin. Jika angka kemiskinan dan pengangguran berkurang otomatis kesempatan dan akses masyarakat terhadap kesehatan dan pendidikan benar-benar dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia dan pada gilirannya kesejahteraan yang dicita-citakan para pendiri bangsa ini akan terwujud. B. Upaya meningkatkan pertimbangan perencanaan masyarakat
Masih banyak yang masih belum mengerti apa itu program KB
Untuk meningkatkan perencanaan kepada masyarakat secara luas maka dilakukannya pertimbangan yaitu mengandalkan kekuatan dan peluang yang ada untuk meningkatkan program KB yaitu dengan cara
1. Perbaikan stuktur dan peningkatan pengetahuan dari pihak-pihak yang
terkaitdengan program KB seperti kader dan petugas dari KB sebab program KB menjadi alasan bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan regulasi mengenai perkembangankependudukan mengingat negara Indonesia merupakan negara diperingkat empat jumlahpenduduk yang tinggi di dunia. 2. Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh kualitas penduduk. Keberhasilan pembangunan ditentukan dan merupakan konsekuensi dari pembangunankependudukan, karena penduduk adalah obyek dan subyek dari pembangunan. Pembangunan harus berpusatkan pada penduduk ( people-centered development ), yaitu pembangunan yang berorientasi kepada potensi dan kebutuhan penduduk. Dan mengingat bahwa pemadatan wilayah Jawa dan tidak adanya pemerataan penduduknya sesuaidengan luas wilayah yang tersedia. Maka dengan begitu mendukung akan adanya imigrasi yaitu perpindahan penduduk ke daerah luar Jawa agar terciptanya pemerataanpenduduk maupun pembangunan di Indonesia.KB akan terlaksana dengan baik dengan mempertimbangkan menekan ancaman C. Kelemahan Program KB Kelemahan program kb yaitu 1. Kurangnya sosialisasi oleh pemerintahsehingga masih sedikit yang mengikuti kebijakan KB ini. Pihak-pihak seperti bidan ataudokter kandungan yang masih sedikit di daerah terpencil. Hal ini menghambat sosialisasikebijakan KB pengetahuan dari masyarakat pada umumnya tentang penggunaan KB yangaman dan efek sampingnya secara terperinci untuk mengetahui resiko yang harusditanggung oleh masyarakat. Artinya perlu untuk peningkatan pengetahuan petugas.Petugas memberi tahu secara rinci pengetahuan yang ia miliki tentang kelebihan dankelemahan dari program KB. Melalui cara sosialisasi alat dan obat kontrasepsi maupunkesehatan ibu dan anak. 2. Jumlah anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah akan semakin banyak karena penggemukan stuktur untuk badan-badan terkait dengan program KB ini. Makadibutuhkan pengawasan oleh pemerintah pusat karena bersifattop-downagar tidakterjadinya penyalahgunaan wewenang maupun kebijakan dapat teriplementasi denganbaik.Kesimpulannya yaitu peningkatan pelayanan KB akan berjalan jika petugasdiperbanyak hingga daerah dan disertai pengetahuan yang cukup mengenai program KB.Tidak hanya itu namun juga perlu pengawasan kepada petugas dan kader agar tidakterjadi penyelewengan wewenang. Selain itu dengan dukungan informasi layananmasyarakat yang ada di media massa maka membawa pengaruh kepada masyarakat luasdan paham adanya program KB. D. Proses Iplementasi program KB
Kebijakan keluarga berencana mempunyai tujuan untuk memenuhi
permintaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas serta mengendalikan angka kelahiran yang pada akhirnya meningkatkan kualitas penduduk dan mewujudkan keluarga-keluarga kecil yang berkualitas.
Pemerintah dalam menjalan program kebijakan KB sesuai dengan
langkah yang telahterencana walaupun jumlah partisipasi yang ada masih belum sesuai dengan rencana yangdianggarkan oleh institusi karena kurangnya tenaga kerja, keadaan lingkungan yangmendukung akan kebijakan ini terlaksana dengan baik. Pemerataan kebijakan tepatsasaran yaitu tidak hanya berpusat di jawa.
Sifat pendekatan dari proses iplementasi pada kebijakan KB yaitu
bersifat top-down.Y ang dimaksud Top-down adalah melihat proses implementasi sebagai sebuah prosesyang ditentukan dari atas, berjalan dalam secara konsekuental dalam tahap-tahap yang sudah ditentukan
Implementasi dilakukan dengan prosedur
1. Sesuai dengan rancangankerja kesetiap daerah dengan menekan
jumlah penduduk, 2. Meningkatkan partisipasimasyarakat dalam program kb, 3. Menurunkan jumlah ibu dibawah umur 19 tahun menjadi 21 tahun, 4. Meningkatkan pengetahuan tentang program kb melalui media massa (cetakmaupun elektronik). 5. Rencana yang telah dibentuk untuk meningkatan kualitas kb hanya dapat berjalandengan dukungan sumber daya yang ikut serta, kekuatan aktor-aktor yang terlibat dalamkebijakan, 6. Karakteristik institusi yang ikut serta dalam kebijakan tersebut. 7. Melihat dari rencana melalui dukungan yang ada diatas akan membentuk hasil kebijakandengan dampak dan perubahan sosiokultural dalam masyarakat.dalam implementasinya pada tahun 2014 ini telah meningkat informasi yangdisalurkan oleh media massa dengan dukungannya iklan-iklan bertajuk kb yang telah disiarkan oleh media guna mendukung rencana dari program kb ini. (Purwo Santoso,Analisis Kebijakan Publik . 2010. Research center for politics and goverment jurusan politik danpemerintahan : universitas gadjah mada yogyakarta h.128)
Walaupun banyak anak namun memberikan jarak waktu kehamilan
darikehamilan pertama dan seterusnya.Agar menurunkan jumlah kematian bayi karenakesiapan dari kandungan seorang ibu. Dengan, adanya pengetahuan tentang KB maka jumlah kehamilan pada ibu yang berumur dibawah 21th akan menurun.
Hal ini dilakukandengan cara kerjasama dengan pihak media massa
untuk lebih sering menayangkan iklanmengenai layanan masyarakat KB ini kepada semua pihak.
Bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat dengan penataan
jumlah penduduk dan psikologis darisetiap warganegara yang akan menikah.Dampak sosial jika kebijakan ini dapat teriplementasi dengan baik maka sangatlahmembantu perkembangan negara.sebab dengan mengatur jumlah penduduk danpemerataan penduduk akan ada pembangunan di negara Indonesia secara merata dantidak terpusat.
Dilakukan dengan cara merubah pemikiran untuk meningkatkan program
KB:
1. Mengenai banyak anak banyakrejeki bahwa hal itu tidak relevan
dengan beberapa tahun belakangan ini mengingat hargakebutuhan masyarakat yang tidak terjangkau. 2. Dan merubah mental dari masyarakatpartisipasi dalam program KB menghapuskan stigma pernikahan usia dini maupun keikutsertaan dari peserta laki-laki dalam program KB. Bahwa, program KB tidak hanyadiperuntukkan bagi perempuan saja. 3. Dampak sosial yang lain yaitu ketika jumlah penduduk yang tidak tinggi dan stagnanakan membawa dampak jumlah ketergantungan akan menurun dengan dukungan jumlahpenduduk yang produktif hal ini akan membawa kesejahteraan karena jumlah subsidiyang akan dikeluarkan akan berkurang dan digunakan untuk hal yang lain sepertipendidikan dan ekonomi. Tak hanya itu jika jumlah penduduk produktif meningkat akanmembawa dampak menurunkan jumlah orang miskin dengan melakukan upayapendididikan ataupun pelatihan kepada para penduduk yang produktif untuk pekerjaanyang layak maupun upah yang sesuai.
E. Proses Evaluasi demi meningkatan program KB
Proses evaluasi dilakukan karena tidak semua program kebijakan
publik meraih hasilyang di inginkan. Seringkali terjadi, kebijakan publik gagal meraih maksud dan tujuanyang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, evaluasi kebijakan ditujukan untukmelihat sebab-sebab kegagalan suatu kebijakan atau untuk mengetahui apakah kebijakan publik yang telah dijalankan meraih dampak yang diinginkan.
Kebijakan KB yang perlu untuk di evaluasi yaitu tentang 2 hal yang
menjadi komponen penting yaitu Komunikasi dan partisipasi.
1. Pengertian dari komunikasi yang berasal dari bahasa inggris
communication berasal dari kata atau istilah latin yaitu communication dan bersumber darikata communisyang berartisama. Komunikasi merupakan sebuah penyampaian maknayang dapat dijelaskan dengan persamaan makna antar pihak yang terlibat tidak hanyainformatif tetapi orang lain mengerti dan paham maupun orang lain bersedia menerimasuatu paham dan melakukan kegiatan atau yang lain. Komunikasi bersifat mengajak.Komunikasi antar sosialitator dilakukan dengan cara dua arah dan dibutuhkanmedia yang tepat agar smua memiliki pengetahuan yang tidak hanya searah.Dibutuhkannya kader yang memiliki pengetahuan tentang KB dan memberi tahu tentangtujuan, fungsi dan efek tentang keikut sertaan KB. Menjaring sebanyak-banyaknyapeserta KB baik yang belum menikah ataupun sudah menikah. Agar membentuk keluargayang sehat dan sejahtera. Sosialisasi dilakukan dengan pertama mengajak melalui mediamassa agar smua warganegara mengetahui tentang program kb, lalu melakukanpenyuluhan pada pertemuan-pertemuan warga seperti arisan, atau acara khususpenyuluhan program kb. Peserta yaitu laki-laki dan perempuan karena peserta KB tidakhanya perempuan saja. 2. Partisipasi kepada setiap kepala keluarga untuk memberikan arahankepada anggota keluarganya yang telah siap untuk menikah dan pendidikan tentang umur yang tepat untuk menikah dan pendidikan tentang jumlah serta jarak anak.