Anda di halaman 1dari 4

MATERI 1

B. Komunikasi pada wanita menopause


1. Pengertian Menopause

Menopause adalah berhentinya menstruasi, perubahan dan keluhan psikologis dan fisik
makin menonjol, berlangsung sekitar 3-4 tahun pada usia antara 56-60 tahun
(Manuaba, 1999:190). Menopause adalah waktu dari kehidupan seorang wanita saat
masa haidnya berakhir. Menopause adalah saat terjadinya haid terakhir pada seorang
wanita, dimana sekurang-kurangnya telah satu tahun tidak mendapat haid
(Suparto,2000:45).

2. Fase-fase menopause

Menurut Hartono (2001:96) fase-fase menopause dibagi empat, yaitu 1 Fase


Permulaan (pramenopause) Fase ini sering kali bermula ketika seorang wanita pada
usia awal 50-an dan berlangsung selama empat atau lima tahun. 2 Fase Kedua
(perimenopause) Fase ini ditandai dengan ketidakteraturan siklus menstruasi dan juga
didapati perubahan beberapa fungsi. 3 Fase Ketiga (menopause) Fase ini ditandai
dengan berhentinya haid wanita atau wanita mendapatkan haid yang terakhir yang
dikendalikan kerja indung telur normal. 4 Fase Keempat (pasca menopause) Masa tidak
haid wanita selama 12 bulan setelah menopause.
3. Penyebab dan proses terjadinya menopause

Penyebab menopause adalah matinya (burning out) ovarium. Sepanjang kehidupan


seksual seorang wanita kira-kira 400 folikel primordial tumbuh menjadi folikel vesikuler
dan berovulasi, sementara beratus-ratus dari ribuan ovum bergenerasi. Pada usia 45
tahun hanya tinggal beberapa folikel primordial yang akan dirangsang oleh Folikel
Stimulating Hormon (FSH) dan Luteinizing Hormon (LH) dan produksi estrogen dari
ovarium berkurang sewaktu jumlah folikel primordial mencapai nol. Ketika produk
estrogen turun dibawah nilai kritis, estrogen tidak lagi menghambat produksi akut FSH
dan LH, juga tidak dapat menahan lonjakan LH dan FSH ovulasi untuk menimbulkan
siklus ovulasi. Sebaiknya FSH dan LH (terutama FSH) di produksi dalam jumlah
dibawah nilai kritis untuk jangka waktu yang singkat sesudah menopause tetapi setelah
beberapa tahun ketika folikel primordial yang tersisa menjadi atretik, produksi oleh
ovarium turun menjadi hampir nol.
Proses menopause terjadi penurunan fungsi indung telur yang mengakibatkan hormon
estrogen dan progesteron berkurang dalam tubuh wanita. Kekurangan hormon estrogen
ini menyebabkan keluhan-keluhan yang disebut sebagai sindrom defisiensi estrogen
(sindrom menopause).
4. Keluhan-keluhan menjelang masa menjelang masa menopause

Menurut Nurdin (2005) bahwa keluhan masa menopause meliputi: 1 Keluhan


vasomotorik (penyempitan/pelebaran pembuluh darah) a. Gejala panas (Hot Flushes)
Yaitu timbulnya rasa panas dimuka, leher, dahi, atau kadang-kadang menjalar ke
seluruh tubuh, biasanya terjadi pada malam hari. Timbul beberapa saat kira-kira 15
detik-1 menit. b. Vertigo (pusing hebat) Sakit kepala timbul karena terjadi penimbunan
air didalam tubuh seperti ketika haid akibatnya ada cairan yang tertahan di otak. c.
Keringat banyak pada malam hari d. Rasa edinginan e. Cemas f. Mudah tersinggung g.
Libido menurun 2 Keluhan Atrofi Urogenital Perubahan pada epitel vagina terjadi
karena perubahan penurunan kadar estrogen.
Gangguan tersebut menyebabkan vagina kering, iritasi, timbulnya keputihan diikuti
infeksi, dispareunia dan perdarahan pasca senggama. Keluhan psikiatrik dan neurotic
Merasa tertekan, lelah psikis, lelah somatik, susah tidur, merasa ketakutan, konflik
keluarga.

5.Perubahan-perubahan tubuh/fisik menjelang masa menopause


Disamping perubahan fisik, menopause juga menimbulkan perubahan secara
psikologis. Hal ini terjadi karena produksi hormon estrogen di indung telur tiba-tiba
berhenti. Biasanya hal ini ditandai dengan terjadinya rasa panas dalam tubuh (hot
flushes), perasaan mudah cemas dan mudah berkeringat. Dalam masa ini wanita
menopause sering mengalami depresi (menopausal depression) yang ditandai dengan
the emptyness syndrom. Sindrom ini muncul dalam bentuk perilaku yang seringkali
berada di luar kontrol dan susah dimengerti oleh lawan interaksinya. Secara psikis
sindrom ini terjadi karena wanita kehilangan peran reproduksinya disamping
dipengaruhi oleh terjadinya berbagai perubahan yang menimbulkan keluhan-keluhan
fisik dan psikologis, seperti terjadi sakit pada punggung dan kepala, badan panas,
keringat malam, pikiran kacau, vagina mengering dan menciut dan kulit mulai
mengeriput. Keadaan-keadaan tersebut secara psikologis sangat menekan meskipun
ada juga wanita yang tidak merasakan apa-apa atau tidak ada keluhan-keluhan fisik
saat datangnya menopause.
Bagi seorang wanita, menopause itu sendiri berarti datangnya masa tua. Menopause
yang dikenal sebagai masa berakhirnya menstruasi atau haid, sering dianggap momok
dalam kehidupan wanita. Masa ini umumnya terjadi pada usia 50-an tahun. Masa ini
mengingatkan wanita terhadap proses menjadi tua yang disebabkan oleh organ
reproduksinya yang tidak berfungsi lagi. Pada masa menopause ini sel telur tidak
diproduksi lagi oleh indung telur yang menyebabkan wanita tidak subur lagi, sehingga
tidak dapat hamil. Menopause terjadi dalam masa klimakterium, sebuah masa dimana
terjadi peralihan dari fase reproduktif ke fase non-reproduktif. Datangnya menopause
sendiri sangat individual (variatif) sifatnya, mamun umumnya berkisar pada umur 48-55
tahun.
Bahwa perubahan tubuh/fisik menjelang menopause meliputi : 1 Perubahan-perubahan
organ reproduksi yaitu: Uterus, Uterus mengecil karena atrofi endometrium serta
hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan antar sel. Tuba FallopiiLipatan-lipatan
tuba menjadi pendek, menipis, mengkerut dan endosalping menipis dan mendatar serta
silia menghilang.
Ovarium Ovarium menciut, terjadi penurunan fungsi ovarium untuk menghasilkan
hormon estrogen dan progesteron, berhenti menghasilkan sel. Servik (leher rahim)
Mengerut Vagina Terjadi penipisan dinding vagina, kurang elastis, serret/lender vagina
mulai menghilang. Vulva Jaringan vulva menipis karena berkurangnya jaringan lemak,
kulit menipis. Pembuluh darah berkurang, sering terjadi dispareunia karena
mengkerutnya introitus vulva. 2 Perubahan tubuh karena kurang hormon estrogen a.
Dasar panggul Kekuatan dan elastisitasnya menghilang sehingga alat kelamin bagian
dalam menurun. (Prolapsus uteri). b. Anus Tonus sfingter melemah dan menghilang
sering terjadi inkontinensia alvi. c. Vesika urinaria Sfingter melemah dan menghilang d.
Kelenjar payudara
Puting susu mengecil, kurang erektil, mamae kendor dan mendatar.3 Perubahan pada
elektro genetal a. Adipositas Penyebaran lemak di tungkai, pinggul, perut bagian bawah
dan lengan atas. b. Hipertensi Banyak terjadi pada usia 45-70 tahun. c.
Hiperkolesterolemi Merupakan faktor utama penyebab arteriosklerosis. d.
Arteriosklerosis Yaitu pengapuran dinding pembuluh darah. e. Osteoporosis Proses
pematangan sel tulang terhambat, kadar mineral tulang rendah sehingga tulang mudah
patah. F. Faktor-faktor yang mempengaruhi gejala menopause Menurut Hartono
(2001:101) terdapat empat faktor yang mempengaruhi gejala pada menopause yaitu:
1 Faktor psikis Perubahan-perubahan psikologis maupun fisik ini berhubungan dengan
kadar estrogen, gejala yang menonjol adalah berkurangnya tenaga dan berkurangnya
gairah, berkurangnya konsentrasi, kecemasan serta timbulnya perubahan emosi.
2 Faktor sosial ekonomi
Keadaan sosial ekonomi mempengaruhi faktor fisik, kesehatan dan pendidikan. Apabila
sosial ekonomi baik akan mengurangi beban fisiologis dan psikologis.
3 Faktor budaya dan lingkungan
Pengaruh budaya dan lingkungan sudah dibuktikan sangat mempengaruhi wanita untuk
dapat atau tidak dapat menyesuaikan diri dengan fase klimaterium atau menopause.
4 Faktor lain
Wanita yang belum menikah, wanita karir baik yang sudah maupun yang belum
berumah tangga akan mempengaruhi keluhan-keluhan yang ringan.

Anda mungkin juga menyukai