manusia. (Azwar,1995).
Air merupakan salah satu bahan pokok yang mutlak dibutuhkan oleh manusia
sepanjang masa. Air mempunyai hubungan yang erat dengan kesehatan. Apabila tidak
manusia. untuk mendapatkan air yang baik, sesuai dengan standar tertentu, saat ini
menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam
limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan industri dan kegiatan
yang di maksud air bersih adalah air bersih yang digunakan untuk keperluan sehari-
hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah di
masak. Air bersih merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar
kehidupan manusia secara sehat. ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan
menjadi bagian terpenting bagi setiap individu baik yang tinggal di perkotaan maupun
di perdesaan.
Jenis sarana air bersih ada beberapa macam yaitu PAM, sumur gali, sumur pompa
tangan dangkal dan sumur pompa tangan dalam , tempat penampungan air hujan,
penampungan mata air, dan perpipaan. Sirkulasi air, pemanfaatan air, serta sifat-sifat
pengaruh air terhadap kesehatan dapat bersifat langsung maupun tidak langsung
(Slamet, 2002).
1.Manfaat Air
2. Untuk kebutuhan rumah tangga I (cuci pakaian, cuci alat dapur, dan lain-
lain).
membuat makanan, minuman seperti the botol, coca cola, perusahaan roti dan
lain-lain).
8. Pertanian/ irigasi
9. Perikanan.
Pemenuhan kebutuhan akan air bersih haruslah memenuhi dua syarat yaitu
a. Syarat Kuantitatif
Syarat kuantitatif adalah jumlah air yang dibutuhkan setiap hari tergantung
kepada aktifitas dan tingkat kebutuhan. Makin banyak aktifitas yang dilakukan maka
liter/orang/hari dengan perincian yaitu untuk mandi, cuci kakus 12 liter, minum 2 liter,
cuci pakaian 10,7 liter, kebersihan rumah 31,4 liter, taman 11,8 liter, cuci kendaraan
21,8 liter, wudhu 16,2 liter, lain-lain 33,3 liter (Slamet, 2007).
b. Syarat Kualitatif
1. Parameter Fisik
Air yang memenuhi persyaratan fisik adalah air yang tidak berbau, tidak berasa,
tidak berwarna, tidak keruh atau jernih, dan dengan suhu sebaiknya di bawah suhu
udara sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa nyaman, dan jumlah zat padat
a) Bau
Air yang berbau selain tidak estetis juga tidak akan disukai oleh masyarakat.
b) Rasa
Air yang bersih biasanya tidak memberi rasa/tawar. Air yang tidak tawar dapat
c) Warna
Air sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk mencegah
keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang berwarna. Warna
dapat disebabkan adanya tannin dan asam humat yang terdapat secara alamiah di air
rawa, berwarna kuning muda, menyerupai urin, oleh karenanya orang tidak mau
menggunakannya. Selain itu, zat organik ini bila terkena khlor dapat membentuk
industri.
d) Kekeruhan
Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang
bersifat anorganik maupun yang organik. Zat anorganik biasanya berasal dari
lapukan batuan dan logam, sedangkan yang organik dapat berasal dari lapukan
kekeruhan.
Air limbah atau air kotoran adalah air yang tidak bersih dan mengandung
berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia atau hewan dan
(Azwar,1995).
menyalurkan air limbah tersebut jauh dari tempat tinggal tanpa diolah sebelumnya.
Air buangan yang dibuang tidak saniter dapat menjadi media perkembangbiakan
menyenangkan
B. Dampak dari Pencemaran Limbah
Pengelolaan air buangan yang tidak baik akan berakibat buruk terhadap
2000) :
Air buangan limbah dapat menjadi sumber pengotoran, sehingga bila tidak
permukaan, tanah atau lingkungan hidup dan terkadang dapat dapat menimbulkan
Lingkungan yang tidak sehat akibat tercemar air buangan dapat menyebabkan
serangga lainnya dan juga dapat menjadi media transmisi penyakit seperti cholera,
Pengelolaan Sampah
tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi ataupun sesuatu yang dibuang yang
berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Notoatmodjo,
2003).
a) Penyimpanan sampah
Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum sampah
untuk itu perlu disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan jenis sampah
sampah
sangat dianjurkan agar tutup sampah ini dapat dibuka atau ditutup tanpa
mengotori tangan
iii. Ukuran tempat sampah sedemikian rupa, sehingga mudah diangkut oleh
satu orang.
b) Pengumpulan Sampah
tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. oleh sebab itu setiap rumah tangga
adalah tanggung jawab pemerintah daerah setempat, yang didukung oleh partisipan
keluarga tanpa memerlukan TPS maupun TPA. Sampahnya umumnya dibakar atau
dijadikan pupuk.
c) Pemusnahan Sampah
sampah.
dan
(Kusnoputranto, 2000) :
a. Terhadap Kesehatan
Pengelolaan sampah yang tidak baik akan menyediakan tempat yang baik bagi
makan dan berkembang biak dengan cepat sehingga dapat menimbulkan penyakit.
b. Terhadap Lingkungan
oleh mikroorganisme.
1. Sampah yang mudah terbakar, misalnya kertas, karet, kayu, plastik, kain
Tinja adalah bahan buangan yang dikeluarkan dari tubuh manusia melalui anus sebagai
sisa dari proses pencernaan (tractus digestifus). Dalam ilmu kesehatan lingkungan dari
berbagai jenis kotoran manusia, yang lebih dipentingkan adalah tinja (feces) dan air seni (urine)
karena kedua bahan buangan ini memiliki karakteristik tersendiri dan dapat menjadi sumber
penyebab timbulnya berbagai macam penyakit saluran pencernaan (Soeparman dan Suparmin,
2002).
Ditinjau dari sudut kesehatan, kotoran manusia merupakan masalah yang sangat
penting, karena jika pembuangannya tidak baik maka dapat mencemari lingkungan dan akan
mendatangkan bahaya bagi kesehatan manusi. Penyebaran penyakit yang bersumber pada
kotoran manusia (feces) dapat melalui berbagai macam cara.
Pengertian Jamban
Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan mengumpulkan
kotoran manusia dalam suatu tempat tertentu, sehingga kotoran tersebut tidak menjadi
penyebab penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman (Depkes RI, 1995).
Menurut Depkes RI, 2004 ada beberapa ketentuan jamban yang memenuhi syarat
kesehatan, yaitu :
1. Kotoran tidak mencemari permukaan tanah, air tanah, dan air permukaan,
2. Jarak jamban dengan sumber air bersih tidak kurang dari 10 meter,
3. Konstruksi kuat,
4. Pencahayaan minimal 100 lux (Kepmenkes No.519 tahun 2008),
5. Tidak menjadi sarang serangga (nyamuk, lalat, kecoa),
6. Dibersihkan minimal 2x dalam sebulan,
7. Ventilasi 20% dari luas lantai,
8. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna terang,
9. Murah
10. Memiliki saluran dan pembuangan akhir yang baik yaitu lubang selain tertutup juga
harus disemen agar tidak mencemari lingkungannya.
Jamban berfungsi sebagai pengisolasi tinja dari lingkungan. Jamban yang baik dan
memenuhi syarat kesehatan akan menjamin beberapa hal, yaitu :
1. Melindungi kesehatan masyarakat dari penyakit,
2. Melindungi dari gangguan estetika, bau dan penggunaan sarana yang aman,
3. Bukan tempat berkembangbiakan serangga sebagai vektor penyakit,
4. Melindungi pencemaran pada penyediaan air bersih dan lingkungan.
Jamban hendaknya selalu dijaga dan dipelihara dengan baik. Adapun cara pemeliharaan
yang baik menurut Depkes RI, 2004 adalah sebagai berikut :
1. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan kering,
2. Di sekeliling jamban tidak ada genangan air,
3. Tidak ada sampah berserakan,
4. Rumah jamban dalam keadaan baik,
5. Lantai selalu bersih dan tidak ada kotoran yang terlihat,
6. Lalat, tikus dan kecoa tidak ada,
7. Tersedia alat pembersih,
8. Bila ada yang rusak segera diperbaiki.
Jenis-Jenis Jamban